Anda di halaman 1dari 55

LAPORAN PRAKTIKUM

AGROKLIMATOLOGI

OLEH

Nama : Meyliya Puspita


Nim : C1G022212
Kelompok : 29

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2023

1
HALAMAN PENGASAHAN

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini disusun oleh:

Nama : Meyliya puspita


NIM :C1G022212
Prodi :Agribisnis
Jurusan :sosial ekonomi pertanian
Kelompok :29

Laporan ini disusun dan disahkan sebagai bukti bahwa telah melaksanakan seluruh
acara praktikum matakuliah Agroklimatologi dan syarat untuk mengikuti respon akhir.

Menyetujui,

Koordinator Asisten Praktikum, Asisten Praktikum,

Hasbi Muliadi Hasbi Muliadi


NIM. C1B020025 NIM. C1B020025

Tanggal Pengesahan : ___________________________

2
KATA PENGANTAR

Alhamdullilah wasyuurillah, segala puji dan syukur terpanjatkan kehadirat Allah


SWT. Yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah serta atas izinnya penulis dapat
menyelesaikan penulisan laporan ini. Shalawat serta salam tercurahkan kepada junjungan
Nabi besar Muhammad SAW. Adapun tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk lebih
memahami lagi tentang Dasar-dasar Ilmu Tanah. Laporan ini dibuat berdasarkan hasil
praktikum mingguan, kami menyadari bahwa dalam laporan praktikum ini terdapat banyak
kekurangan dan kesalahan. Oleh karna itu, kritik dan saran sangat diharapkan untuk
kesempurnaan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Dalam penulisan laporan ini, penulis telah mendapat banyak bantuan, masukan serta
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membimbing dan yang telah turut
membantu dan mendukung dalam praktikum terutama asisten praktikum sehingga laporan ini
dapat terselesaikan dengan baik dalam waktu yang tepat.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
sempurna karena banyak kekurangan dan kesalahan-kesalahan, maka dari itu penulis sangat
mengharapakan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca supaya penulis dapat
memperbaiki laporan ini.

Mataram, 28 Mei 2023

Penulis,

3
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia sebagai negara beriklim tropis, dalam pembangunan seharusnya dapat


memanfaatkan keuntungan iklim tropis seperti energy matahari yang berlimpah, wilayah
yang sering hujan, dan tanah yang subur sehingga dapat ditumbuhi berbagai jenis tanaman
seperti yang diterapkan di negara tropis lain dalam pembangunan fisik kota. Pertanian
merupakan salah satu bidang pembangunan yang sangat dipengaruhi oleh keadaan iklim.
Kebudayaan-kebudayaan besar dari sejak zaman prasejarah selalu tercatat kemampuannya
dalam berinteraksi dan mengenal perilaku serta nampak dalam alam sekitar mereka.
Pertanian merupakan budaya yang pertama kali dikembangkan manusia sebagai
respon terhadap tantangan kelangsungan hidup yang berangsur menjadi sukar karena
semakin menipisnya sumber pangan dialam bebas akibat laju pertambahan manusia.
Pengelolahan hamparan tanaman (pertanaman) memadukkan faktor-faktor produksi bahan
organic secara sinergi dengan tujuan meningkatkan produksi bahan organik secara optimal
baik kuantitatif maupun kualitatif, atau bertujuan untuk meningkatkan penampilan tanaman
menurut selera konsumen (tanaman ornament dan tanaman bunga). Pengelolahan
pertanaman meliputi kegiatan yang berkaitan dengan efisiensi pemanfaatan radiasi
matahari, komponen iklim makro dan mikro lainnya, hara tanaman dan air tanah oleh

4
tanaman.
Cuaca dan iklim merupakan hasil akhir dari proses interaksi atau hubungan timbal
balik dari unsur-unsur atau perubahan fisik atmosfer (unsur-unsur cuaca/iklim). Proses
tersebut berlangsung setiap saat dan berlangsung terus menerus yang disebabkan atau
dipicu oleh beberapa faktor yang disebut sebagai weater and climatic controls. proses
interaksi dari unsur-unsur cuaca atau iklim dengan faktor pengendalinya pada suatu tempat
atau wilayah akan menghasilkan distribusi dan tipe iklim. Tipe iklim yang terjadi pada suatu
wilayah pada dasarnya merupakan refleksi dan karakteristik fisik daerah atau wilayah
tersebut.
Perubahan iklim tersebut berdampak pada perubahan unsur-unsur iklim antara lain
curah hujan, suhu, dan kelembaban udara, maupun intensitas radiasi yang dirasakan semakin
bergeser dari kondisi alami. Perubahan tersebut seharusnya dijadikan sebagai bentuk
keprihatinan dan kewaspadaan bagi setiap manusia yang mendiami bumi ini, namun,
sebaliknya kebanyakan orang kurang memandang iklim sebagai sumberdaya melainkan
sebagai faktor penghambat. Faktor antara lain kurangnya aspresiasi atau pemahaman iklim
sebagai sumberdaya melainkan sebagai sumberdaya, masih terbatasnya kemampuan
mengaplikasikan unsur iklim dalam hubungannya dengan pertumbuhan dan perkembangan
tanaman, serta munculnya kejadian-kejadian iklim di luar kemampuan mengaplikasikan
unsure iklim dalam hubungannya dengan pertumbuhan dan perkembangan tanaman, serta
munculnya kejadian-kejadian iklim diluar kemampuan manusia.
Banyaknya alat-alat yang digunakan dalam mengetahui iklim pada suatu tempat,
mengharuskan kita untuk mengeanal dan memahami alat-alat tersebut. Oleh karena itu,
dilakukanlah praktikum pengenalan alat-alat pengukur unsur iklim.

1.2 Tujuan Praktikum


Adapun tujuan dari praktikum ini adalah :
1. Mengetahu peralatan yang digunakan untuk mengamati cuaca
2. Mengetahui data curah hujan dan suhu tahunan di kecamatan ampenan
3. Mengetahui klasifikasi iklim di kecamatan ampenan

5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 RADIASI MATAHARI

Matahari adalah kontrol iklim yang sangat penting dan sumber energi utama dibumi
yang menimbulkan gerak udara dan arus kuat . Energi tersebut menyebabkan bumi tetap
panas , memelihara pertumbuhan tanaman dan kehidupan hewan serta manusia juga
menimbulkan perbedaan atmosfer, hamper tidak berarti dari seluruh energi matahari yang
dipancarkannya lebih dari 2,2 miliar kali jumlah yang diterima . Tetapan radiasi di
definisikan sebagai jumlah fluks (aliran )radiasi matahari yang diterima pada permukaan
diluar atmosfer tegak lurus terhadap sinar matahari dan bumi serapan dan pancara radiasi
terjadi melalu suatu proses yang sama yakini perubahan status energy dari atom atau
molekul penyerapan atau pemancaran.Oleh karena itu ,panjang gelombang ditentukan oleh
jumlah energy yang diserap akan sama dengan jumlah energy yang dipancarkan oleh suatu
permukaan. Dalam fenomena ini menjadi hukum khircoff (kartasapoetra,2004).
Matahari tersusun atas hidrogen dan helium .Strukturnya terdiri enam lapisan yaitu
inti matahari ,zona radioaktif,zona konvektif,fotosfer,kromosfer,dan korona.Inti matahari
merupakan bagian terdalam matahari yang menghasilkan energy cahaya dan energy
panas .Eneregi tersebut dibawa kelapisan zona radioaktifdalam bentuk RADIASI. Dalam
lapisan ini,suhu energy dalam bentuk radiasi matahari masih sangat tingg,yaitu dua hingga
tujuh juta derajat Celsius .Atom-atom dalam energy matahari yang masih yang bersuhu
tinggi ini kemudian akan menuju ke zona konvektif yang lebih dingin. Namun pergerakan
menuju zona konvektif lagi.
Radiasi merupakan perpindahan energy/kalor dari permukaan matahari kesuatu
tempat dipermukaan bumi yang dipancarkan dalam bentuk gelombang elektrokmagnetik
baik melalui perantara maupun tidak melalui perantara. Komponen radiasi matahari adalah
Nensitasi radiasi. Kualitas radiasi , panjang hari dan lama penyinaran. Dahulu radiasi
matahari sangat popular dibahas mengenai iklim dan penggunaan untuk
pemanasan/mengeringkan ,penguapan,dan pencahayaan a;am dalam bangunan disiang
hari.Sekarang tidak hanya itu saja tapi sudah sangat berkembang ,seperti permasalahan
cuaca,atmosfer, pertanian , perikanan, kehutanan, peternakan , pengairan lingkungan hidup,
kesehatan, bangunan , dan berbagai kegunaan yang sangat praktis

6
Unsur cuaca dan iklm adalaha radiasi matahari, temperature,udara,tekanan
udara ,penguapan kelembaban udara,keawanan,presipitasi dan beberapa unsur lain yang
kurang penting unsure – unsure cuaca dan iklim ini tidak tetap saat dan tempat , selalu
berubah – ubah tergantung pada faktor-faktor fisik dialam yang disebut fenomena dan ada
yang bersifat semantara.Radiasi matahari ialah pancaran yang berasal dari proses termoduklir
yang terjadi matahari .Energi matahari atau radiasi matahari berbentuk siar dan gelombang
elektrokmagnetik spectrum radiasi matahari sendiri yang terdiri dari dua yaitu sinar
bergelombang pendek adalah sinar –sinar yang termaksut gelombang pendek adalah sinar
gamma dan sinar ultraviolet. Sedangkan sinar gelombang panjang adalah sinar infra merah
(Turyanti ,2006).
Intesitas radiasi dalam arah tertentu didefinisikan sebagai daya yang diradiasikan dan
suatu antenna peratuan sudut solid . Intesitas radiasi adalah parameter menjauh dan dapat
diperoleh melalui perkalian rapat radiasi dengan kuadrat jarak. Intesitas radiasi juga
berhubungan dengan medan elegtrik jauh( Far Zone ). Dinyatakan dalam satuan luas perwaktu
atau longley permenit atau watt perjam . Alat yang digunakan untuk mengukur rotasi surya
adalah solarimeter atau selegraf (Trewartha, 2009).
Lama penyinaran adalah periode ( dalam jam ) matahari bersinar cerah. Faktor yang
mempengaruhi lama penyinaran adalah penutupan awan, semakin lama penutupan awan maka
lama penyinaran berkurang. Jadi lama penyinaran memang sangat di tentukan oleh keadaan
awalnya. Sebagai contoh, kita tahu bahwa keadaan matahari menyinari Indonesia sekitar 11-
12 jam. Namun lama penyinaran maksimum 8 jam, untuk menentukan lama penyinaran ini
ada alat ukur yang digunakan alat ukur itu bernama cambell stokes, penggunaannya dapat
melihat keadaan kertas pias sampai terbakar (Infonta,2010).
Compbell stokes dan jordan recorder merupakan alat ukur LPM yang paling banyak
dipakai di indonsia, Compbell stokes recorder memiliki dua komponen utama yaitu bola
sebagai lensa cembung , dan kertas pias . Bola kaca akan mengumpulkan cahaya matahari
pada titik fokusnya , dan pada titik fokusnya terdapat lempengan baja dengan ukuran lebar
kira-kira 10 cm tempat meletakan kertas pias. Jika sinar matahari yang terkumpul tersebut
memiliki kekuatan lebih dari 120 W/m 2 maka akan membakar kertas pias sehingga akan
meninggalkan jejak terbakar . Jejak-jejak terbakar berkaitan dengan lama waktu penyinaran
matahari yaitu semakin panjang jejak maka makin lama juga penyinaran insolasi . Jejak
terbakar pada kertas pias dapat berupa lubang panjang / pendek , terputus-putus, atau bintik
terbakar . Kertas pias terdiri dari 3 bentuk , yaitu lengkung pendek , lurus, dan lengkung

7
panjang . Penggunan ke 3 bentuk kertas pias tersebut mengikuti letak lokasi pengukuran
terhadap lintang dan waktu (Turyanti, 2006 ).

2.2 SUHU UDARA DAN SUHU TANAH


Suhu menunjukan derajat panas berbeda. Semakin tinggi suhu suatu benda maka
semakin panas energi yang dimiliki oleh suatu benda masing-masing bergerak bergerak baik
dalam bentuk perpindahan maupun gerakan ditempat berupa gerakan ditempat berupa getaran
maka tinggi energi atom-atom penyusun benda maka makin tinggi suhu benda tersebut . Suhu
menyatakan tingkatan energy bahan rata-rata suatu benda ia dinyatakan dalam satuan derajat .
Ada 3 macam satuan penggolongan suhu yang umum yaitu sistem reamur , sistem fareinheit,
dan celcius namun yang popular adalah yang disebut dua terakhir.Suhu udara adalah keadaan
panas atau dinginnya udara atau ukuran energi kinetic rata-rata dan pergerakan molekul-
molekul .Suhu suatu benda adalah keadaan yang menentukan kemampuan benda tersebut.
Untuk memindahkan (transfer) panas ke benda-benda lain tersebut . Dalam sistem dua benda,
benda yang kehilangan panas dikatakan benda yang bersuhu lebih tinggi.
(Santoso, 2007 ).
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Suhu udara di atmosfer
bervariasi menurut letak ketinggian tempat. Hingga ketinggian tertentu suhu udara dapat
menurun, tetapi menurut ketinggian yang lainnya menigkat.bpada lapisan troposfer (lapisan
bawah atmosfer) suhu udara menurun letak ketinggian tempat hingga 10 km dengan gradient
penurunan suhu 5,0-6,5 derajat/1000 m diatas permukaan laut. Suhu menurut letak ketinggian
tempat ini dimungkinkan karena beberapa hal antara lain yang pertama pengaruh keadaan
suhu dekat permukaan bumi, kedua pengaruh lautan, ketiga pengaruh angin secara tidak
langsung, keempat pengaruh panas laten, kelima penutup tanah, keenam tipe tanah dan
terakhir pengaruh sudut datang sinar matahari. Penyebaran suhu udara menurut waktu dapat
dikaji dalam dua pola yaitu pola suhu diunai (suhu udara setiap jam selama 24 jam) dan pola
suhu udara rata-rata harian(muin,2008)
Suhu tanah merupakan derajat panas atau dingin pada tanah baik pada permukaan tanah
maupun pada berbagai kedalaman tanah yang berbeda. Suhu tanah berkaitan dengan
pertumbuhan tanaman dapat mempengaruhi keadaan perakaran dari tanaman, suhu tanah
beranekaragam dengan cara yang khas pada perhitungan harian dan musiman. Flukfasi
terbesar terdapat pada permukaan tanah dan akan berkurang dengan bertambahnya kedalaman

8
tanah. Suhu tanah sebagai sifat tanah yang penting, digunakan untuk mengklasifikasi tanah.
Penggunaan tanah untuk pertanian dan kehutanan terhubung penting dengan suhu yang khas.
Selain itu suhu tanah juga mempengaruhi kegiatan fisiologi tanaman sehingga bila suhu tanah
ideal bagi tanaman maka kegiatan fisiologinya juga akan baik ( Foth, 2007).
Suhu tanah merupakan hasil dari keseluruhan radiasi yang merupakan kombinasi emisi
panjang gelombang aliran panas dalam tanah dengan satuan derajat celcius, derajat
fahrenheit , derajat kelvin. Suhu tanah berpengaruhi pada penyerapan air. Maka rendah suhu,
makin sedikit air yang diserap oleh akar. Karena itulah penurunan suhu tanah yang mendadak
dapat menyebabkan terganggunya kegiatan tanaman (Lubis, 2007 ).
Suhu udara adalah keadaan panas atau dinginnya udara. Suhu udara diatmosfer menurut
letak ketinggian tempat . Hingga ketinggian tertentu, suhu udara dapat menurut ketinggian
yang lainnya meningkat pada lapisan troposfer suhu udara menurun menurut letak ketinggian
tempat hingga 10 km dengan gradient penurunan suhu 5,0- 6.5 derajat 1000 m diatas
permukaan laut. Menurutnya suhu menurut letak ketinggian tempat ini dimugkinkan karena
beberapa hal antara lain yang pertama pengaruh keadaan suhu dekat permukaan bumi, kedua
pengaruh lautan,ketiga pengaruh angin secara tidak langsung , keempat pengaruh panas
laten ,kelima penutup tana , keenam tipe tanah dan terakhirpengaruh sudut pandang sinar
matahari penyebaranudara ( suhu ) menurut waktu dapat dikaji dalam dua pola yaitu pola
suhu di udara (suhu udara tetap jam selama 24 jam )danpola suhu udara rata-rata harian
menurut bulann ,dan tahunan (Muin, 2008 ).
Suhu maksimum dan minimum , suhu maksimum adalh tertinggi dimana tanaman
masih dapat tambah . Sunu minimum adalah suhu trendah dimana tanaman masih dapt hidup
dan suhu optimum adalah suhu yang dibutuhkanoleh tanaman dimana proses pertumbuhannya
berjalan lancar. Panas yang diterima oleh permukaan tanah diteruskan kedalam lapisan tanah
kedalam tanah melalui konduksi . Panas yang diterima oleh permukaan tanah diteruskan
kedalam permukaan tanah( lapisan tanah yang lebih dalam melalui konduksi ). Panas yang
dijalankan akan memerlukan waktu.Akibatnya suhu maksimum dan minimum didalam tanah
mengalami keterlambatan (Handoko, 2008 ).
Termohygrometer adalah sebuah alat yang menggabungkan antara dua fungsi
thermometer dan hygrometer yang fungsinya sebagai pengukur suhu sering dipakai dalam
kehidupan sehari-hari atau untuk mengukurkelembaban udara baik di dalam maupun diluar
ruangan. Oleh karenanya alat ini jarang dipakai kecuali di kalangan yang benar-benar
memerlukan . Dan salah satu alat untuk mengukur suhu tanah yaitu thermometer berselubung

9
logam dengan cara dekatkan ujung alat tersebut pada permukaan tanah, maka akan terukur
suhu tanah ( Andayani, 2013 ).

2.3 KELEMBABAN NISBI


Kelembaban adalah salah satu faktor lingkungan abiotik yang mempengaruhi
terhadap aktivitas organisme dialam .Kelembaban merupakan jumlah uap air di udara .
Sedangkan kelembaban mutlak adalah sejumlah air dalam udara yang dinyatakan sebagai
berat air persatuan udara, jumlah uap air yang tersimpan di udara yang dipengaruhi oleh
temperature dan tekanan sehingga kelembaban nisbi merupakan persentase uap air yang
sebenarnya ada di bandingkan dengan kejenuhan yang ada di bawah temperature dan
tekanan tersebut. Tinggi rendahnya tekanan udara sangat bergantung pada beberapa faktor
seperti kesediaan air disuatu tempat, kuantitas dan kualitas penyinaran tekanan udara ,
pergerakan air dan vegetasi. Kelembaban nisbi biasanya diukur menggunakan temperature
bola basah atau kering. Kelembaban udara yang lebih tinggi pada udara dekat permukaan
pada siang hari disebabkan karena penambahan uap air hasil evapotranspirasi dari
permukaan. Proses ini berlangsung karena permukaan tanah menyerap radiasi matahari
selama siang hari tersebut. Pada malam hari, akan berlangsung proses kondensasi atau
pengembunan yang memanfaatkan uap air yang berasal dari udara. Oleh sebab itu,
kandungan uap air di udara dekat permukaan tersebut akan berkurang ( Umar, 2012 ).
Kelembaban adalah konsentrasi uap air di udara. Angka konsentasi ini dapat
diekspresikan dalam kelembapan absolut, kelembapan spesifik atau kelembapan relatif. Alat
untuk mengukur kelembapan disebut higrometer. Sebuah humidistat digunakan untuk
mengatur tingkat kelembapan udara dalam sebuah bangunan dengan sebuah pengawal
lembab (dehumidifier). Kelembaban nisbi adalah nilai nisbi air dengan uap air aktual dengan
daya kandungan maksimum uap air diudara pada suatu suhu dan tekanan tertentu yang
dinyatakan dalam bentuk persenan. Kelembaban udara merupakan presentase jumlah uap air
yang ada di udara. Kelembaban dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti radiasi matahari ,
jumlah vegetasi ,luas daratan dan lautan dan kecepatan angin. Kelembaban udara dalam
pengamatan iklim dinyatakan sebagai kelembaban nisbi. .Kelembaban nisbi merupakan
perbandingan antara kelembaban aktual dengan kapasitas udara untuk menampung uap air .
Bila kelembaban dinyatakan dengan tekanan uap aktual ( ea ) maka kapasitas udara untuk
menampung uap air tersebut merupakan tekanan uap air jenuh ( es), sehingga kelembaban
nisbi ( RH ) dapat ditulis dalam % ( Andayani , 2010 ).

10
Jumlah uap air yang ada di atmosfer dinyatakan dengan berbagai macam ukuran yaitu
:kelembaban speafik (p ) , kelembaban nisbi campuaran ( r ) dan kelembaban nisbi ( relative
humidity ). Kelembaban speaik adalah perbandingan antara masa uap air dengan masa udara
lembab, yaitu masa udara kering (md) bersama-sama uap tersebut hanya dibandingkan
dengan masa udara kering maka disebut nisbi campran yang dilambangkan dengan ). Dapat
dianalogikan dengan sebuah termometer dan termostat untuk suhu udara. Perubahan tekanan
sebagian uap air di udara berhubungan dengan perubahan suhu. Konsentrasi air di udara
pada tingkat permukaan laut dapat mencapai 3% pada 30 °C (86 °F), dan tidak melebihi
0,5% pada 0 °C (32 °F). Kandungan uap air dalam udara hangat lebih banyak daripada
kandungan uap air dalam udara dingin. Jika udara banyak mengandung uap air di dinginkan
maka suhunya turun dan udara tidak dapat menahan lagi uap air sebanyak itu.Uap air
berubah menjadi titik-titik air. Udara yan mengandung uap air sebanyak yang dapat
dikandungnya disebut udara jenuh. Kelembaban udara pada ketinggian lebih dati 2 meter
dari permukaan menunjukkan perbedaan yang nyata antara malam dan siang hari. Pada
lapisan udara yang lebih tinggi tersebut, pengaruh angin terjadi lebih besar. Udara lembab
dan udara kering dapat tercampur lebih cepat ( Suteja, 2010 ).
Bila RH 100 % tekanan uap aktual akan sama dengan tekanan uap jenuh. Tekanan
uap jenuh tergantung pada suhu udara. Semakin tinggi suhu udara maka kapasitas untuk
menampung uap air atau es meningkat, oleh karena itu pada es yang tetap RH akan lebih
kecil bila suhu udara meningkat dan sebaliknya RH makin tinggi bila suhu udara makin
rendah ( Spregel H.j /2006 ).
Beberapa prinsip yang umum digunakan dalam pengukuran udara adalah metode
pertambahan panjang, berat pada benda-benda legraskopis, dan juga metode termodinamika.
Alat pengukuran kelembaban secara umum disebut Hygormeter. Angin yang berhembus
suatu waktu tertentu bukanlah hal-hal suatu proses sederhanan. Ahli meteorology telah lama
mengetahui bahwa angin merupakan proses interaksi yang rumit dari pola angin yang umum
di dunia ( Handoko, 2006).
Kelembaban nisbi biasanya diukur dengan menggunakan thermometer bola basah dan
kering baik secara menual maupun dengan alat sling Psychrometer dan Hygrograf. Apabila
pembacaan pada kedua thermometer besar dan kering sama , maka kelembaban nisbinya
adalah 100 % dan apabila pembacaan thermometer basah dibawah thermometer kering maka
kelembaban nisbinya kurang dari 100%. Nilai sebenarnya dapat dilihat pada tabel, tetapi

11
apabila menggunakan sling psychrometer dan hygrometer dapat langsung dibaca pada skala
ukurannya. (Umar, 2012 )

2.4 EVAPORASI
Penguapan atau evaporasi adalah proses perubahan molekul yang berada dalam
keadaan cair (contohnya air) menjadi bentuk gas (contohnya uap air) yang berlangsung
secara sepontan.Proses ini dialami adalah kebaikan proses kondensasi,penguapan dapat
dilihat dari hilangnya cairan secara berangsur-angsur ketika terpapas gas volume
signifikasi.Proses evaporasi akan menuru aktivitas air dalam bahan hasil
pertanian,penurunan dari aktivitas ini akan membuat bahan lebih awet karena proses
pertumbuhan pada mikroba akan terhambat.Bahan hasil pertanian merupakan bahan pangan
yang mudah rusak dan tidak tahan lama.Oleh karena itu butuh penganangan lebih lanjut
seperti evaporasi (Dewiyani,2011).
Evaporasi merupakan sifat fisis perubahan cairan menjadi uap hal tersebut terjadi
apabila air cair berhubungan dengan atmosfer yang tidak jenuh,baik secra netral pada daun
(transpirasi) maupun secara eksternal pada permukaan-permukaan yang basah,suatu tajuk
hutan yang lebat menaungi permukaan dibawanya dari pengaruh radiasi matahri dan angin
secara drastis akan mengurangi evaporasi pada tingkat yang lebih rendah.Tranpirasi pada
dasarnya merupakan salah satu evaporasi yang dikendalikan oleh proses fotosintesi sangat
penting dalam kajian-kajian hidrometeorlogi (Suryatmojo,2006).
Tiga evaporasi yang sering digunakan dalam studi agrokimateologi adalah (1)
evaporasi (lepan) yang menggambarkan jumlah air menguap dari permukaan air langsung
keatmosfer ( misalnya dari danau dan sungai),(2) evapotranspirasi actual (era) yang
menggambarkan jumlah air pada permukaan tanah yang berubah menjadi uap air pada
kondisi normal,dan (3)evapotranspirasi petensial (ETP) adalah kehilangan air yang terjadi
untuk memenuhi kebutuhan vegetasi yang terjadi pada saat kondisi air tanah jenuh
(Runtunawu,2008).

Evaporasi (ET) adalah ukuran total kehilangan air (penggunaan air) untuk suatu luasan
tanah/lahan melalui evaporasi dari permukaan tanaman.Secara potensial ET ditentukan
hanya oleh unsure-unsur iklim, sedangkan secara actual ET juga ditentukan oleh juga
ditentukan oleh kondisi tanah sifat tanaman. Proses evaporasi yang berlangsung secara alami
ialah proses penguapan yangterjadi begitu saja diruang lingkup dunia, dengan bantuan sinar
matahari secaralangsung, tanpa adanya alat-alat bantu dari manusia, inilah yang dimaksud
12
dengan evaporasi ataau penguapan secara alami. Sedangkan evaporasi atau penguapan
dengan penambahan steam sebagai alat penyuplai panasnya adalah salah satu upaya manusia
dalam menciptakan produk baru dengan menggunakan system kerja evaporasi alami yang
ditransfer kedalam proses menggunakan mesin-mesin. Evaporasi ini berlangsung dengan
adanya mesin atau alat-alat penyuplai panas pengganti dari sinar matahari, alat tersebut
dinamakan evaporator. Evaporator adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah sebagian
atau keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap.
Evaporator mempunyai dua prinsip dasar, yaitu untuk menukar panas dan untuk
memisahkan uap yang terbentuk dari cairan. Evaporator umumnya terdiri dari tiga bagian, y
aitu penukar panas, bagian evaporasi (tempat dimana cairan mendidih lalu menguap), dan
pemisah untuk memisahkan uap dari cairan lalu dimasukkan ke dalam kondensor (untuk
diembunkan/kondensasi) atau ke peralatan lainnya.

Hasil dari evaporator (produk yang diinginkan) biasanya dapat berupa padatan atau larutan
berkonsentrasi. Larutan yang sudah dievaporasi bisa saja terdiri dari beberapa
komponen volatile (mudah menguap). Evaporator biasanya digunakan dalam
industri kimia dan industri makanan. Pada industri kimia, contohnya garam diperoleh
dari air asin jenuh (merupakan contoh dari proses pemurnian) dalam evaporator. Evaporator
mengubah air menjadi uap, menyisakan residu mineral di dalam evaporator. Uap
dikondensasikan menjadi air yang sudah dihilangkan garamnya. Pada sistem
pendinginan, efek pendinginan diperoleh dari penyerapan panas oleh cairan pendingin yang
menguap dengan cepat (penguapan membutuhkan energi panas).
Evaporator juga digunakan untuk memproduksi air minum,memisahkannya dari air laut atau
zat kontaminasi lain. Titik didih cairan yang diuapkan pada evaporasi dapat dikontrol
dengan mengatur tekanan pada permukaan uap-cair. Artinya, jika penguapan terjadi pada
temperaturt inggi, maka evaporator dioperasikan pada tekanan tinggi pula. Beberapa
evaporasi dalam industri secara normal bekerja pada tekanan vacum untuk meminimalkan
kebutuhan panas.Pada proses pendidihan secara alami, perubahan titik didih sebagai
perubahan temperatur dapat ditingkatkan. Beberapa tipe pendidihan yang berbeda
mempunyai

(Handoko,2003).

Evaporasi merupakan konversi air didalam uap air .Proses ini tejadi terus hampir
tanpa henti disiang hari dan kerap kali dimalam hari perubahan dari keadaan cair menjadi

13
gas ini memrlukan energy yang berupa panas laten untuk evaporasi,proses tersebut sangat
aktif jika ada penyinaran matahari langsung awan merupakan penghalang radiasi matahari
dan menghambat proses evaporasi (Wahyuningsi,2004).

Pengukuran air yan hilang melalui penguapan (evaporasi) perlu diukur untuk
menetahui keadan kesetimbanganair antara yang didapat melalui curah hujan air yang hilang
melalui evaporasi.Alat penggunaan pengukuran evaporasi yang paling banyak digunakan
adalah panic kelas A.Evaporasiyang diukur dengan panci ini dipengaruhi oleh radiasi surya
yang datang,kelembaban udara suhu udara dan besarnya angin pada tempat pengukuran
(Hanum,2009).

2.5 CURAH HUJAN


Air menjadi salah satu faktor penting dan utama dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Air meliputi hampir 2/3 logam bumi. Air sedemikian banyak tidak
akan berkurang, yang terjadi hanyalah perubahan bentuknya dan salah satu bentuk
perubahannya adalah menjadi awan yaitu uap air yang jika berada dalam keadaan jenuh
akan menjadi hujan. .Dalam bidang pertanian dampak yang besar dirasakan akibat
perubahan iklim adalah perubahan curah hujan. Terjadi kecendrungan penurunan curah
hujan yang signifikan pada musim hujan dan musin kemarau serta perubahan onset awal
musim yang kesemuanya dapat mengacaukan jadwal tanam serta aktifitas pertanaman
tanaman dulapangan. Fakta ini menunjukan bahwa dampak perubahan iklim berupa
perubahan pada hujan dan meningkatkan frekuensi iklim ekstrim akan berpengaruh
langsung pada pertanian (Woro, 2009).
Hujan adalah peristiwa turunnya air dari langit ke bumi. Awalanya air hujan berala
dari air yang ada dibumi seperti air laut, air sungai, air danau, air waduk, air sawah, dan lain
sebagainya.Selain itu yang berbentuk fisik air yang menguap ke udara juga berasal dari
tubuh manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan serta benda-benda lain yang mengandung
air. Air-air tersebut umunya mengalami penguapan atau evaporasi akibat adanya bantuan
panas matahari. Air yang menjadi uap melayang keudara akhirnya terus bergerak menuju
langit yang tinggi bersama uap-uap lainnya. Dilangit uap air tersebut akan memadai atau
mengalami kondensasi sehinnga membentuk awan. Dengan bantuan angin awan-awan
tersebut akan bergerak kesana kemari baik vertikal maupun horizontal, dan diagonal. Akibat
angin atau udara yang membawa awan-awan akan saling temu dan membesar dan menuju
atmosfer bumi suhunya rendah atau dingin dan akhirnya bentuk butir-butiran air atau es
14
tersebut. Karna berat dan tidak mampu menopang angin akhirnya butir-butiran air atau es
tersebut jatuh kepermukaan bumi (prosesp presparasi) karna semakin rendah suhu udara
maka akan tetap turun sebagai salju, namun jika suhu udara tinggi maka es atau salju yang
berbentuk mencair menjadi air (Arifin, 2010).

Hujan adalah peristiwa sampainya air kepermukaan bumi yang jatuh dari atmosfer.
Curah hujanadalah jumlah air hujan yang jatuh dipermukaan tanah selama periode tertentu
dalam satuan tinggi diatas permukaan horizontal. Curah hujan dipengaruhi beberapa faktor
antara lain topografi, arah angin, dan leeng medan. Hujan adalah jatuhnya hidrometer yang
terdiri dari partikel-partikel udara sampai ketanah maka disebut hujan, akan tetapi
menunggu jatuhnya tidak dapat mencapai tanah karena menguap maka jatuh tersebut disebut
virga. Hujan juga dapat didefinisikan uap yang mengkondensasi dan jatuh ketahan dalam
rangkaian proses hidrologi. Sedangkan curah hujan menunjukan jumlah air hujan yang turun
pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu. Sehingga curah hujan tinggi maka jumlah
hujan yang jatuh banyak pengukurannya adalah menggunakan alat khusus yang secara
sengaja diciptakan secara sengaja diciptakan untuk mengukur curah hujan. Jumlah air hujan
yang diukur menggunakan pengukur hujan atau ombrometer. Ia dinyatakan sebagai
kedalaman air yang terkumpul pada permukaan datar, dan diukur kurang lebih 0,25 mm.
Satuan curah hujan menurut SI adalah militer yang merupakan penyingkatan dari liter
permeter, persegi. Ombrometer penakar hujan adalah penakar hujan manual yang
menggunakan gelas ukur untuk mengukur curah hujan. Penakar hujan ini merupakan
penakar hujan yang banyak digunakan di Indonesia dan merupakan standar di Indonesia.
Pengamat ombrometer penakar hujan yang memiliki kelebihan, yaitu mudah dipasang,
mudah dioperasikan, dan pemeliharaanya juga relatif mudah (Handoko, 2010).
Presipitasi adalah sebutan umum dari uap yang mengkondensasi dan jatuh ke tanah
dalam rangkaian proses siklus hidrologi, biasanya jumlah selalu dinyatakan dengan
dalamnya presipitasi (mm). Jika uap air yang jatuh berbentuk cair disebut hujan (rainfall)
dan jika berbentuk padat disebut salju (snow). presipitasi adalah turunnya air dari atmosfer
ke permukaan bumi yang bisa berupa hujan, hujan salju, kabut, embun, dan hujan es. Di
daerah tropis hujan memberikan sumbangan terbesar sehingga seringkali hujanlah yang
dianggap presipitasi. Siklus hidrologi merupakan proses yang berlangsung secara terus
menerus dimana air bergerak dari bumi ke atmosfer dan kemudian kembali ke bumi lagi.
Proses ini diawali dengan menguapnya air di permukaan tanah dan laut ke udara. Uap air
tersebut bergerak dan naik ke atmosfer, yang kemudian mengalami kondensasi dan berubah

15
menjadi titik-titik air yang berbentuk awan. Selanjutnya titik-titik air tersebut jatuh sebagai
hujan ke permukaan lautan daratan. Hujan yang jatuh sebagian tertahan oleh tumbuh-
tumbuhan (intersepsi) dan selebihnya sampai ke permukaan tanah. Sebagian air hujan yang
sampai ke permukaan tanah akan meresap ke dalam tanah (infiltrasi) dan sebagian lainnya
mengalir di atas permukaan tanah (aliran permukaan atau surface runoff mengisi cekungan
tanah, danau, dan masuk ke sungai dan akhirnya mengalir ke laut. Air yang meresap ke
dalam tanah sebagian mengalir secara vertikal di dalam tanah (perkolasi) mengisi air tanah
(ground water) yang kemudian keluar sebagai mata air atau mengalir ke sungai. Akhirnya
aliran air di sungai akan sampai ke laut (Effendi, 2008).
Alat pengukur curah hujan merupakan alat untuk mengukur curah hujan merupakan
alat untuk mengukur curah hujan terjadi pada suatu daerah baik pedesaan, kecematan atau
provinsi yang mengacu pada WMO (World Meterolohical Organization). Dengan adanya
alat pengukur curah hujan dapat diketahui banyaknya curah hujan yang terjadi disetiap
waktu data curah hujanyang dihasilkan otomatis dari alat pengukuran curah hujan disimpan
secara real-time dengan menggunakan aplikasi berbasis open source seperti java dan sistem
operasi 1605 (Edi, 2011).

2.6 ANGIN
Angin merupakan suatu vektor yang mempengaruhi besaran dan arah. Besaran yang
dimaksud adalah dari mana datangnya angin. Kecepatan angin dapat dihitung dari jelajah
angin ( cup counter anemometer ) dibagi waktu (lama periode pengukuran) . Mengukur arah
angin haruslah ada angina tau cup counter anemometer dalam keadaan bergerak Angin
adalah aliran udara yang terjadi diatas permukaan bumi yang disebabkan oleh perbedaan
tekanan udara pada dua arah yang berdekatan. Perbedan tekanan ini di sebabkan oleh suatu
udara sebagai akibat perbedaan pemanasan permukaan bumi oleh matahari. Semakin besar
tekanan udara maka semakin kencang pula angin yang akan ditimbulkan.Tekanan udara
dipermukaan bumi diakibatkan oleh lapisan udara yang berada pada lapisan atmosfer bumi.
semakin bertambah ketinggian suatu tempat, maka makin rendah tekanan udara. apisan
udara pada tekanan udara permukaan bumi memberikan tekanan sebesar 1033,3 gr/cm 2. ni
berarti pada searah luas 1 cm2 udara memberikan tekanan sebesar 1033 gram. ekanan udara
pada permukaan bumi oleh lapisan atmosfer adalah sebesar 1 atmosfer ini sama dengan 76
cmHg, didalam metorologi suatu udara yang dipakai adalah bar. Angin dapat bergerak
secara horizontal maupun secara vertical dengan kecepatan yang bervariasi dan berfluktasi

16
secara dinamis. actor pendorong bergeraknya massa udara adalah perbedaan tekanan udara
antara satu tempat dengan tempat yang lain. Alat yang digunakan untuk mengukur
kecepatan angin yaitu anemometer.( Andim, 2010).
Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara
pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi panas matahari
yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah, daerah yang menerima energi
panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara yang lebih panas dan tekanan udara
yang cenderung lebih rendah. Sehingga akan terjadi perbedaan suhu dan tekanan udara
antara daerah yang menerima energi panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih sedikit
menerima energi panas, akibatnya akan terjadi aliran udara pada wilayah tersebut. Angin
memiliki hubungan yang erat dengan sinar matahari karena daerahyang terkena banyak
paparan sinar mentari akan memiliki suhu yang lebih tinggi serta tekanan udara yang lebih
rendah dari daerah lain di sekitarnya sehingga menyebabkan terjadinya aliran udara. Angin
juga dapat disebabkan oleh pergerakan benda sehingga mendorong udara di sekitarnya untuk
bergerak ke tempat lain. Angin buatan dapat dibuat dengan menggunakan berbagai alat
mulai dari yang sederhana hingga yang rumit. Secara sederhana angin dapat kita ciptakan
sendiri dengan menggunakan telapak tangan, kipas sate, koran, majalah, dan lain sebagainya
dengan cara dikibaskan. Sedangkan secara rumit angin dapat kita buat dengan kipas angin
listrik, pengering tangan, hair dryer, pompa ban, dan lain sebagainya. Secara alami kita bisa
menggunakan mulut, hidung, lubang dubur, dan sebagainya untuk menciptakan angin.
Udara dapat membawa partikel bau dari suatu zat sehingga angin dapat membawa bau atau
aroma mulai dari aroma yang sedap hingga aroma yang tidak sedap di hidung kita. Bau
masakan, bau amis, bau laut, bau sampah, bau bensin, bau gas, bau kentut, bau kotoran, dan
lain sebagainya adalah beberapa contoh bau yang dapat dibawa
angin(Soeminaboedhy,2006).
Arah angin biasanya dinyatakan dengan arah dari mana angin tersebut datang.
Sedangkan, kecepatan angin biasanya dinyatakan dalam satuan meter / detik , km/jam ,dan
ml/jam . Alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin tersebut adalah anemometer.
Ada beberapa jenis anemometer yaitu anemometer mangkok ( cup anemometer) dan
anemometer baling-baling (propiller anemometer ). Kecepatan angin dalam biasanya dapat
dikenali dengan tanda-tanda yang diakibatkannya . Gaya gradient tekanan adalah gaya yang
terjadi karena perbedaan tekanan akibat perbedaan suhu , makin besar perbedaan tekanan
maka makin besar kecepatan angin . Sehingga gaya gradient merupakan faktor pendorong

17
utama angin . Untuk gradient yang sama , kecepatan angin ditentukan juga oleh geografis .
Ketinggian tempat dan waktu . Angin selalu bergerak karena perbedaan tekanan udara dan
selalu dari tekanan udara tinggi ke tekanan udara yang rendah. Perbedaan dari tekanan ini
disebabkan karena perbedaan suhu. Perbedaan suhu antara lain adalah disebabkan karena
perbedaan penerimaan radiasi. Disamping itu ada gaya sekunder yang mempengaruhi angin
yaitu gaya cariolis, sentrifugal dan gaya gesekan ( Woro, 2009).
Prinsip kerja anemometer memiliki sensor berupa tiga buah mangkok yang dipasang
pada jari-jari yang berputar pada suatu rotor. Kecepatan rotor tergantung kecepatan angin
pada poros putaran memiliki atau dipasang alat pengukur kecepatan yang dapat
menunjukan angka pengamatan pertama dengan pengamatan kedua dibagi jangka waktu
pengamatan ,itu merupakan angka rata-rata kecepatan angin di dalam waktu itu.
Sedangkan winel vane yang menunjukan arah angin mempunyai cara dan prinsip kerja.
Posisi dari vane yang menunjukan arah angin yang mempunyai cara dan prinsip kerja.
Posisi danvane yang menunjukan arah angin dapat dilihat dengan mudah dan sekaligus
dapat dicatat arah angin pada waktu itu (Hendro,2008).
Angin adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh radiasi bumi dan juga
Karena karena adanya perbedaan udara disekitarnya . Angin bergerak ketempat yang
bertekanan tinggi ketempat yang bertekanan rendah. Angin terjadi karena adanya
perbedaan tekanan udara atau suhu udara pada suhu udara atau wilayah . Hal ini berkaitan
dengan besarnya energy panas matahari yang diterima oleh permukaan bumi . Pada suatu
wilayah , daerah yang menerima energy matahari lebih besar akan mempunyai suhu udara
yang lebih panas dan tekanan suhu udara yang lebih rendah sehingga akan terjadi
perbedaan suhu dan tekanan udara antar daerah yang menerima energy panas lebih besar
dibandingkan daerah lain yang lebih sedikit menerima energy panas , akhirnya akan terjadi
aliran udara pada wilayah tersebut ( Tjasyono, 200)

2.7 SISTEM KLASIFIKASI IKLIM


Iklim adalah rata-rata kondisi cuaca dalam jangka waktu yang lama dan meliputi
tempat yang luas, kira-kira memerlukan data cuaca antara 10 sampai 30 tahun. Iklim dikaji
dalam bidang ilmu klimatologi. Terjadinya perbedaan iklim di muka bumi disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu rotasi dan revolusi bumi yang berdasar pada garis lintang dan bujur,
topografi bumi, tekanan udara, luas permukaan tanah dan lautan. Klasifikasi iklim
umumnya didasarkan atas tujuan penggunaannya, misalnya untuk pertanian, penerbangan

18
atau kelautan. Pengklasifikasian iklim hanya memilih data iklim yang mempengaruhi
secara langsung aktivitas dalam bidang yang diamati seperti pola tanam komoditas bahan
pangan atau perkebunan (Lakitan, 2002). Oleh karena itu pembagian iklim disuatu
tempat didasarkan pada dua atau tiga tipe iklim. Pembagian iklim berdasarkan tujuan
penggunaannya yaitu tipe iklim Mohr, tipe iklim Schmidt-Ferguson dan tipe iklim
Oldeman (Dewi, 2005).
Iklim merupakan rata-rata kondisi cuaca tahunan yang meliputi wilayah relatif luas.
Adanya iklim dapat diketahui melalui perhitungan, pengamatan, dan pencacatan yang
dilakukan dalam kurun waktu yang lama. Ilmu yang mempelajaritentang iklim disebut
klimatologi. Kondisi cuaca ataupun iklim ini dicirikan oleh unsur-unsur ataukomponen
atau parameter cuaca atau iklim antara lain suhu, angin, kelembaban, penguapan, curah
hujan serta lama dan intensitas penyinaran matahari. Kondisidari unsur-unsur tersebut
dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain tinggitempat, lintang tempat dan posisi
matahari. Iklim adalah perpaduan dari semua unsur dalam satu gabungan yang berasal dari
proses iklim terkait. Factor yang menentukan kondisi atmosfer dapatdipakai dalam
klasifikasi iklim. Akan tetapi, kriteria yang dipakai untukmembedakan jenis iklim
sebaiknya mencerminkan iklim itu sendiri (Tjasyono,2004).
Iklim Mohr adalah penggolongan iklim berdasarkan rata-rata pengelompokan
jumlah bulan basah dan bulan kering pertahun lalu dirata-rata. Bulan basah yaitu bulan
yang jumlah curah hujannya lebih dari 100 mm/bulan, sedangkan bulan kering adalah
bulan yang curah hujannya kurang dari 60 mm/tahun. Tipe iklim Mohr digunakan untuk
iklim kehutanan dan perkebunan. Tanaman perkebunan yang cocok ditanam berdasarkan
iklim Mohr adalah kelapa, teh, kapok, cengkeh, kopi, panili, kapas, lada, kakao, kemiri dan
tebu (Dewi, 2005).
Klasifikasi iklim menurut mohr tersebut sebenarnya tidak berbeda jauh dari
klasifikasi lainnya. Akan tetapi klasifikai versi mohrn lebih detail. Kawasan basah
dilambangkan dengan (a) dan kawasan yang cenderung kering dan sedang dikategorikan
dalam bentuk (b) Klasifikasi tersebut sebenarnya bisa dikatakan relatif lebih mudah
dipahami. Sehingga ilmuwan ini membuat pengelompokan tertentu yang lebih rinci untuk
jumlah bulan basah dan kering. Setiap kondisi wilayah memiliki kondisi tertentu yang bisa
dimanfaatkan untuk menukbuhkan tanaman dalam jenis serta jumlah tertentu yang
memang memiliki karakter tertentu yang cukup tajam. Akan tetapi bagi beberapa kawasan
jumlah tanaman bisa tumbuh dengan baik (Fadholi,et al.2012)

19
Sistem klasifikasi Mohr ditentukan dengan cara membuat tabel dengan kolom-
kolom bulan, CH per tahun, CH rerata, dan derajat kebasahan bulan (DKB). Semua data
dimasukkan ke dalam tabel, kemudian dihitung curah hujan rerata dari bulan-bulan sejenis.
Ditentukan derajat kebasahan bulan masing-masing curah hujan rerata kemudian
dimasukkan ke dalam kolom DBK. Dari kolom DBK, dihitung jumlah bulan kering (BK),
bulan lembab (BL), dan bulan basah (BB). Tipe iklim daerah setempat ditentukan
menurut penggolongan iklim Mohr. Sistem klasifikasi Schmidt-Fergusson ditentukan
dengan cara membuat tabel dengan kolom-kolom bulan, CH per tahun dengan kolom DBK
pada setiap kolom tahun ( Indiyanti,2009)

Tabel 2.7.1 : sistem klasifikasi schmidt-fergusson

(sumber drama kusuma)

Klasifikasi iklim Schmidt Ferguson dikembangkan pada tahun 1950.Schmidt


adalah guru besar dan pejabat Direktur Lembaga Meteorologi danGeofisika di Jakarta,
sedangkan Ferguson adalah seorang guru besar pengelolaan hutan Fakultas Pertanian
Universitas Indonesia pada waktu itu.Mereka berdua membuat klasifikasi iklim ini dengan
alasan sistemklasifikasi yang telah dikenal seperti Koppen, Thornwaite. SistemThornwaite
kurang sesuai dengan keadaan di Indonesia khususnyamengenai teknik menilai curah
hujan. Penelitian mereka bertujuan untukkeperluan dalam bidang pertanian dan
perkebunan. Cara perhitungan pembagian iklim menurut Schmidt-Ferguson berdasarkan
perhitungan jumlah bulan-bulan terkering dan bulan-bulan basah setiap tahun
kemudiandirata-ratakan. Mereka menentukan bulan basah dan bulan kering
denganmenggunakan metode Mohr, namun terdapat tambahan yaitu pada penentuan tipe
iklim dengan menggunakan nilai Q, yaitu persentase perbandingan rata-rata jumlah bulan
basah dan bulan kering (Lakitan,2002).
Sistem iklim ini sangat terkenal di Indonesia. Penyusunan peta iklim menurut

20
klasifikasi Schmidt-Ferguson lebih banyak digunakan untuk iklim hutan. Pengklasifikasian
iklim menurut Schmidt-Ferguson ini didasarkan pada nisbah bulan basah dan bulan kering.
Pencarian rata-rata bulan kering atau bulan basah selama tahun pengamatan dengan
banyaknya tahun pengamatan (Las,2007). Bulan lembab dalam penggolongan ini tidak
dihitung. Persamaan yang dikemukakan Schmidt-Ferguson adalah :

Tabel 2.7.2 : persamaan Schmidt-Ferguson

(sumber klimatologi umum)

Tabel 2.7.3 : klasifikasi Schmidt-Ferguson

( sumber : klimatologi umum)

Bulan kering merupakan jumlah curah hujan yang turun dan sampai kepermukaan
bumi mempunyai jumlah curah hujan < 60 mm. Bulan lembab adalah jumlah curah hujan
yang sampai ke permukaan antara 60 sampai dengan 100 mm, dan bulan basah adalah

21
jumlah hujan yang turun dan sampai keperumakaan bumi lebih dari 100 (Anwar, et al.
2015).
Klasifikasi iklim yang tepat digunakan untuk pemetaan pola tanam pada bidang
pertanian adalah klasifikasi iklim menurut Oldeman. Klasifikasi iklim Oldeman memakai
unsur curah hujan sebagai dasar penentuan klasifikasi iklimnya. Kriteria dalam klasifikasi
iklim didasarkan pada perhitungan bulan basah (BB), bulan lembab (BL) dan bulan kering
(BK) dengan batasan memperhatikan peluang hujan, hujan efektif dan kebutuhan air
tanaman (Fadholi dan Supriyatin, 2012). Tipe iklim Oldeman digunakan untuk pemetaan
pola tanam padi dan palawija sebagai bahan pangan. Komoditas tanaman yang cocok
ditanam berdasarkan iklim Oldeman adalah padi dan palawija dengan sistem pertanian
yang lebih maju dari tipe iklim sebelumnya. Bulan basah adalah suatu bulan yang curah
hujan rata-rata lebih besar dari 200 mm dan bulan kering adalah bulan yang curah
hujannya sama atau lebih kecil 100 mm (Runtunuwu dan Syahbudin, 2007)
Oldeman dalam Bayong (1999) menyatakan Jumlah curah hujan sebesar 200 mm
tiap bulan dipandang cukup untuk membudidayakan padi sawah, sedangkan untuk tanaman
palawija maka jumlah curah hujan minimal yang di perlukan 100 mm tiap bulan. Membagi
lima zona iklim dan lima sub zona iklim. Zona iklim merupakan pembagian dari
banyaknya jumlah bulan basah berturut-turut yang terjadi dalam setahun, sedangkan sub
zona iklim merupakan banyaknya jumlah bulan kering berturut-turut dalam setahun.
Pemberian nama Zone iklim berdasarkan huruf yaitu zone A, zone B, zone C, zone D dan
zone E, sedangkan pemberian nama sub zone berdasarkan angka yaitu sub 1, sub 2, sub 3
sub 4 dan sub 5. Berdasarkan penelitian Oldeman maka di buat tabel interpretasi klasifikasi
Oldeman dengan tujuan untuk memudahkan dalam penerapan di lapangan( Anwar,et,al.
2015)

Tabel 2.7.4 : klasifikasi oldeman

22
( sumber: Dwi )

23
BAB III. METODE PRAKTIKUM

3.1 PENGENALAN ALAT-ALAT KLIMATOLOGI

3.1.1 Waktu dan tempat


Praktikum agroklimatologi ini dilaksanakan pada haris senin, 22 Mei 2023
pukul 14.00-15.30 di Stasiun Meteorologi Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara
Barat
3.1.2 Alat dan bahan prakrikum
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu alat tulis.
3.1.3 Prosedur kerja
Adapun prosedur kerja prakitkum ini adalah :
a. Disiapkan alat praktikum
b. Didengarkan penjelasan dari pemandu BMKG
c. Dicatat hasil materi yang telah dijelaskan oleh pemandu BMKG
d. Diamati alat dan bagian-bagian

3.2 PENGOLAHAN DATA KLIMATOLOGI

3.2.1 Waktu dan tempat


Praktikum agroklimatologi ini dilaksanakan pada hari minggu, 30 April
2023 pukul 10.00-11.00 WITA di gedung C lantai 2 Fakultas Pertanian Universitas
Mataram
3.2.2 Alat dan bahan praktikum
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu alat tulis.
3.2.3 Prosedur kerja
Adapu prosedur kerja dalam praktikum ini adalah :
a. Disiapkan alat
b. Didengarkan penjelasan dari asisten praktikum
c. Dicatat hasil materi yang telah di jelaskan oleh asisten praktikum
d. Megumpulkan data curah hujan suhu kecamatan Ampenan
e. Menghitung rata-rata curah hujan dan suhu di kecamatan ampenan
f. Membuat grafik curah hujan, suhu, dan korelasi

24
3.3 PENGOLAHAN DAN PENYAJIAN DATA DENGAN SISTEM
KLASIFIKASI OLDEMAN
3.3.1 Waktu dan tempat
Praktikum agroklimatologi ini dilaksanakan pada hari minggu, 30 april
2023 pukul 10.00-11.00 WITA di gedung C lantai 2 Fakultas Pertanian Universitas
Mataram
3.3.2 Alat dan bahan praktikum
Alat-alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu alat tulis.
3.3.3 Prosedur kerja
Adapun prosedur kerja dalam praktikum ini adalah :
a. Disiapkan alat
b. Didengarkan penjelasan dari asisten praktikum
c. Dicatat hasil materi yang telah di jelaskan oleh asisten praktikum
d. Mengumpulkan data curah hujan dan suhu kecamatan ampenan
e. Menentukan klasifikasi iklim kecamatan oldeman menggunakan metode
oldeman

25
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PRAKTIKUM

Adapun hasil dari kegiatan praktikum yang dilakukan yaitu :


4.1.1 Pengenalan Alat – Alat Klimatologi

No. Gambar Fungsi Keterangan

Gambar 4. 1. Campbell stokes Mencatat lamanya penyinaran L : Bola kaca pejal


1 matahari F : Plat logam.
B : Bagian Pendiri (stand),
L : Bagian dasar terbuat dari
logam yang dapat di-leveling.
E : Kertas pias
X dan Y : skrup penyangga
untuk memperoleh posisi
horisontal dan arah utara yang

sebenarnya.

1. Sensor, yang terdiri


Gambar 4. 2 Actinograph dari masing-masing 2
Alat pengukur/pencatat secara strip bimetal yang
2 automatis Intensitas Radiasi bercat hitam dan putih
Matahari 2. Glass dome (bulatan
bola gelas),
mentransmisikan 90%
energi elektromagnetik
3. Plat pengatur bimetal
4. Mekanik pembesar
5. Tangkai dan pena
pencatat
6. Drum clock / silinder
berputar yang
dilengkapi dengan
kertas pias
7. Pengatur atau perata-
26
rata air
8. Kontainer silica gel,
menyerap uap air agar
tidak terjadi kondensasi
pada permukaan
glassdome
9. Bagian dasar
10. Penutup atau cover

Adapun bagian bagian dari


3 Gambar 4.3 Penangkar hujan penakar hujan Ombrometer penangkar hujan OBS yaitu :
OBS
(observasi) yang digunakan 1. Penangkar
Pengukur Curah Hujan 2. Tempat penampung air
hujan
3. Kran air
4. Kaki kayu yang
disanggahkan ke dalam
penakar
5. ,kaki kayu
6. Pondasi beton

4 Gambar 4.4Sangkar Sangkar meteorologi berfungsi Adapun bagian bagian dari


meteorologi dan psycrometer
untuk melindungi alat sangar meteorologi yaitu :
meteorologi yang ada di 1. Termometer bola
dalamnya dari radiasi matahari kering
Psycrometer Standar berfungsi 2. Termometer bola basah
Untuk mengukur suhu udara 3. Termometer bola
dan kelembaban udara dengan maksimum
satuan derajat celciun serta 4. Termometer bola
persen minimum

27
Gambar 4. 5 Evaporator Fungsi evaporator yang utama Bagian bagian evaporator
5 adalah untuk menyerap panas 1. 1. Hot plate
dari udara, air dan zat lainnya 2. Waterbaths
pada area tertentu ke dalam 3. Crotor
sistem refrigerasi untuk 4. Lubang kondensor
menghasilkan gas/ uap yang 5. Kondensor
dingin. 6. Lubang kondensor
7. Labu alas.
8. Ujung rotor

Gambar 4. 6Menara iklim Yang dimaksud arah angin


mikro
Fungsi dari menara iklim mikro yaitu Arah dari mana angin
Pencatat Arah dan Kecepatan berhembus.
6 Angin Sesaat

Gambar 4. 7Cup counter Pengukur Kecepatan Angin Bagian bagian cup counter :
Rata-rata harian 1. (tiga) buah mangkok
7 2. Counter
3. Tiang

28
8 Gambar 4. 8 Termometer tanah Termometer tanah rumput Kedalaman 0 cm, 2 cm, 5 cm,
rumput
berfungsi untuk Pengukur Suhu 10 cm, 20 cm, 30 cm, 50 cm,
tanah rumput 100 cm.Benda kuning pada
thermometer 50 cm dan 100 cm
adalah parapin yang berfungsi
agar ketika alat tersebut dibaca
maka suhu tidak berubah. Data
suhu tanah ini digunakan dalam
kegiatan pemupukan tanah

Termometer tanah gundul Kedalaman 0 cm,2 Cm, 5 Cm.


9 Gambar 4. 9 Termometer tanah berfungsi untuk Pengukur Suhu 10 Cm, 20 Cm, 30 Cm,50 Cm,
gundul
tanah gundul 100 cm. Benda kuning pada
thermometer 50 cm dan 100 cm
adalah parapin yang berfungsi
agar ketika alat tersebut dibaca
maka suhu tidak berubah. Data
suhu tanah ini digunakan dalam
kegiatan pemupukan tanah

Pengukur partikel kecil padat Pias harian, atau Mingguan


10 Gambar 4. 10 Hva sampler aerosol di udara (debu, carbon Sensor Suhu terbuat dari
dll logam, bila udara panas logam
memuai dan menggerakan pena
keatas, bila udara dingin
mengkerut gerakan pena turun
Sensor Kelembaban udara
terbuat dari rambut manusia,
bila udara basah Rambut
memanjang dan bila udara
kering rambut memendek

29
Alat ini dilengkapi dengan :
11 Gambar 4. 11 Panci penguap Pengukur Penguapan air Thermometer air Six Bellani
langsung dengan satuan : (Thermometer Apumg)
Cup Counter anemometer
Milimeter (mm).
tinggi 05 meter. Alat pengukur
tinggi permukaan air (Hook
Gauge).
Pengukuran jumlah evaporasi
dilaksanakan satu kali setiap
hari pada jam 07.00 waktu
setempat

4.1.2 Pengolahan Data Klimatologi

4.1.2.1 Pengolahan data suhu kecamatan ampenan

Tahun Januari Febuari Mare April Mey Juni Juli Agustu Septembe Oktober November Desember Rata-Rata
t s r Suhu Thn

2010 27 26,7 27 26,4 26,1 26,4 26,2 26,2 26,5 26,9 27,2 26,8 26,616667

2011 26,3 26,7 26,7 26,4 26,6 26,6 25,2 25,2 26,1 27,3 27,1 27,3 26,458333

2012 26,3 26,4 26,8 27 26,9 26,5 25,3 25,3 26,2 27,2 27,7 27,1 26,558333

2013 26,6 26,6 26,7 26,7 26,8 26,6 25,9 25,8 25,8 27,2 27 27,1 26,566667

2014 26,5 25,9 26,6 27 26 26,5 25,8 26 26,5 27,1 26,1 27,3 26,441667

2015 26,6 25,9 26,4 27 26 26,1 25,3 25,3 25,7 25,6 27,8 27,6 26,066667

2016 26,3 27 27,5 27,8 26 25,4 25 25 26,7 27,1 22,1 26,9 26,066667

2017 26,8 27,1 26,8 26,8 26 25,7 25,7 25,7 26 26,4 27,3 26,6 26,408333

2018 26,1 25,7 22,1 26,5 26 25,9 25,9 25,3 25 26 26,4 26,8 25,641667

2019 27 27,1 26,6 26,9 26 5,2 25,2 25 25 25,4 26,8 27,1 24,441667

rata2 26,55 26,5 26,3 26,85 26,2 24,1 25,6 25,48 25,95 26,62 26,55 27,06
bulan

30
4.1.2.2 Grafik suhu kecamatan Ampenan

RATA-RATA SUHU
27.5
27
26.5
26
25.5
25
24.5
24
23.5
23
22.5
RI RI ET RI
L EY NI LI R R R R
A A JU US BE BE BE BE
NU BU AR A P M JU T
TO
FE M US EM EM EM
JA AG PT OK V
DE
S
SE NO

Gambar 4. 12 grafik suhu

4.1.2.3 Pengolahan data curah hujan kecamatan Ampenan


Rata-Rata
Januar Agustu Curah
Tahun i Febuari Maret April Mey Juni Juli s September Oktober November Desember Hujan Thn

2010 414,1 159,4 91,7 276 250 167,6 189,6 93,3 143,9 253,8 236 434,1 225,791

2011 305 156 169,6 346 268 3 55,7 1,1 1,4 55,8 249,3 339,7 162,55

2012 416 186,9 371,9 74 147,8 10,2 34,1 0,9 1,4 18,9 72,1 271 133,766

2013 513,2 230,1 148,1 129 184 20,5 64,9 32 1,1 14,5 99 469,2 158,8

2014 167,9 165,1 66,2 133,1 34,1 13,8 199,8 3,1 0 0,8 152,3 404,6 111,733

2015 297 173,6 218 197 182,9 2,6 17 8,4 1,7 2,3 58,3 248,4 117,266

2016 228 421,8 158,7 129 109,8 426 139,4 65,7 123,1 221,9 269,5 460 229,4083

2017 378,9 368,3 170 218,7 82,2 237,4 101,6 11 3,9 131,2 464,6 314,2 206,833

2018 361,9 298 121,5 107,9 108 48 18,6 82,3 24,99 3,5 278,7 173,6 135,5825

2019 299 193,1 27,7 52,5 88,5 9,3 3,1 26,7 12 0,6 48,2 167,5 77,35

Rata2 145,5
Bulan 338,1 235,2 154,3 166,32 3 93,84 82,38 32,45 31,349 70,33 192,8 328,2

31
4.1.2.4 Grafik curah hujan kecamatan Ampenan

RATA-RATA CURAH HUJAN BULANAN


350
300
250
200
150
100
50
0
RI RI ET RI
L EY NI LI S R ER ER ER
A A
AR AP M JU JU TU BE OB EMB EMB
NU BU S M
JA FE M GU PT
E
OK
T
V S
A
SE NO DE

Gambar 4. 13 Grafik curah hujan

4.1.2.5 Tabel korelasi curah hujan dengan suhu kecamatan Ampenan

Tahun Suhu curah hujan


2010 26,61667 225,7916667
2011 26,45833 162,55
2012 26,55833 133,7666667
2013 26,56667 158,8
2014 26,44167 111,7333333
2015 26,06667 117,2666667
2016 26,06667 229,4083333
2017 26,40833 206,8333333
2018 25,64167 135,5825
2019 24,44167 77,35
R2 0,504422671

32
4.1.2.6 Grafik korelasi curah hujan dengan suhu kecamatan Ampenan

GARFIK KORELASI CURAH HUJAN


DENGAN SUHU
27
26.5
R² = 0.304228968920255
26
25.5
25
suhu

24.5
24
23.5
23
60 80 100 120 140 160 180 200 220 240
curah hujan

Gambar 4. 14 Grafik korelasi

4.1.3 Pengolahan dan Penyajian Data dengan Sistem Klasifikasi Oldeman

4.1.3.1 Tabel curah hujan kecamatan Ampenan

tahun januari februari maret april mei juni juli agustus september oktober november desember

2010 414,1 159,4 91,7 276,9 250,5 26,2 189,6 26,1 26,5 253,8 236 434,1
2011 305,9 156,5 169,6 346,6 264 25,2 55,7 25,33 26,1 55,8 249,3 339,7
2012 416 186,9 371,9 74 147,9 25,3 34,1 25,3 26,2 18,9 72,1 271
2013 513,2 230,1 148,1 129 184 209,5 64,9 32 1,1 14,5 99,2 469,2
2014 167,9 165,1 66,2 133,1 34,1 13,8 199,8 3,1 0 0,8 152,3 404,6
2015 297 173,6 218,6 197 182,9 2,6 17 8,4 1,7 2,3 58,3 248,4
2016 228 421,8 158,7 129 109,8 426 139,4 65,7 123,1 221,9 269,5 460
2017 378,9 368,3 17 218,7 82,2 237,4 101,6 11 3,9 131,2 464,6 314,2
2018 361,9 298 121,5 107,9 108 48 18,6 82,3 24,9 3,5 278,7 173
2019 299 193,1 267,7 52,5 88,5 9,3 3,1 26,7 12 0,6 48,2 167,5
rata rata 338,2 235,3 163,1 166,5 145,2 102,3 82,4 30,6 24,6 70,3 192,8 328,2
kriteria BB BB BL BL BL BL BK BK BK BK BL BB

4.1.3.2 Tabel Kriteria Iklim dengan Sistem Klasifikasi Iklim Oldeman

33
Jumlah
bulan
BB 3
BK 4
Tipe iklim D3

4.2 PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil praktikum diatas dapat dibuat pembahasan yaitu :


4.2.1 Pengenalan Alat – Alat Praktikum

4.2.1.1 Radiasi Matahari


Radiasi matahari adalah perpindahan energi/ kalor dari permukan matahari
kesuatu tempat dipermukan bumi yang dipancarkan dalam bentuk gelombang
elegtromagnetik baik melalui perantara ataupun tidak melalui perantara .
Komponen radiasi matahari adalah itensitas matahari , kualitas radiasi , panjang
hari dan lama penyinaran. Radiasi matahari yang diterima di permukaan bumi
lebih kecil dari pada konstanta mataharinya. Radiasi matahari yang terjadi di
atmosfer mengalami berbagai penyimpangan , sehingga kekuatanya menuju bumi
lebih kecil. Bagian dari radiasi matahari yang dihisap ( absorpsi )akan berubah
sama sekali sifatnya. Perubahan dari sudut jatuhnya sinar dapat menyebabkan
perubahan dari panjangnya jalan yang dilalui oleh sinar tersebut.
Campbell Stokes adalah alat yang berfungsi untuk merekam
lamanyapenyinaran matahari. Bola Kaca yangberada pada Campbell Stokes
berdiameter 15 cm, dan berada pada ketinggian 120 cmdiatas permukaan tanah,
dengan diameter yang dirancang untuk memfokuskan sinarmatahari ke kertas pias
yang dipasang dibelakang bola kaca, fungsinya adalah untukmemungkinkan
merekam lamanya penyinaran matahari dengan cara membakar kertaspias saat
matahari menyinari bola kaca tersebut, jadi dapat diketahui lamanyapenyinaran
matahari dalam satu hari. Dalam mata kuliah Rekayasa Hidrologi,
lamanyapenyinaran matahari harian yang diukur dengan alat tersebut
dilambangkan dengan(n). kertas pias ini sangat peka terhadap sinar matahari dan
juga tahan terhadap air, jadi disaat terjadi hujan kertas ini tidak akan sobek dan
ketika hujan berhenti dan mataharikembali bersinar, maka kertas ini pun akan
segera berfungsi kembali.

34
Alat ini hanya mengukur lamanya intensitas matahari saja,Campbell
stokes berupa Kristal penuh, cara kerjanya ialah sinar radiasi yang dating akan
ditembakkanoleh bola Kristal kea rah pias dibawahnya. Posisi pias ini ada 3 arah,
yaitu di equator, dilintang utara dan dilintang selatan. Bila pias berada ditengah
berarti posisi matahari ada di equator bumi, bila posisi bumi bergerak keutara
matahari maka pias akan dipasangdiselatan, dan sebaliknya.Sebelum pemasangan
alat ini, harus diukur dahulu letak dan posisi alat ini, agarterjadi pembakaran
kertas pias yang sempurna, kertas spesifik ini berasal dari Jerman.Proses
pengukurannya adalah dengan cara mengukur terbakarnya kertas pias,
didalamkertas spesifik terdapat garis-garis yang fungsinya untuk mengukur
lamanyapembakaran. Pengambilan data diambil setiap jam 06.00 sore dan kertas
pias akankembali dipasang pada jam 06.00 pagi.
Radiasi matahari dapat berpengaruh langsung maupun tidak langsung
terhadap pertumbuhan tanaman, pengaruh langsung yaitu terhadap fotosintesis
dan fotostimulasi seperti fotopriodisme. Sedangkan pengaruh tidak langsung
adalah terhadap unsur iklim yang lain. Sinar matahari yang berpengaruh pada
fotosintesis adalah intensitas cahaya matahari. Pada umumnya kecepatan
fotosintesis tanaman meningkat dengan naiknya intensitas cahaya dan
hubungannya bersifat linear, pada kisaran intensitas yang kecil diluar kisaran
tersebut biasanya fotosintesis tidak dipengaruhi karena daun telah jatuh dengan
cahaya fotoprodis merupakan tanggapan tanaman terhadap panjang hari.
Berdasarkan kebutuhan terhadap sinar matahari tanaman dibedakan dalam
2 golongan yaitu tanaman yang suka cahaya matahari penuh contohnya bunga
matahari, tembakau, kacang-kacangan, tomat, kapas, dll. Kedua tanaman yang
suka naungan contohnya oxalis,kopi, coklat, dll. Pentingnya kita mengetahui
tanaman apa yang harus kita tanam pada radiasi matahari penuh karena tidak
mungkin kita menanam padi ditempat yang teduh hal tersebut akan menghambat
pertumbuhannya, tanaman yang kurang akan sinar matahari akan mempunyai akar
yang pendek.Cahaya matahari penuh menghasilkan akar lebih panjang dan
bercabang. Akar yang panjang akan dapat menyerap unsur hara dan air dengan
baik sehingga tanaman tumbuh dan berkembang dengan baik .
Manfaat radiasi matahari dalam bidang pertanian yaitu pengeringan
produk pertanian, energi surya dapat dimanfaatkan keadalam dua bentuk yaitu

35
pemanfaatan secara ternal dan pemanfaatan untuk listrik. Dalam bidang pertanian
pemanfaatan energi surya ternal biasanya digunakan pada proses pengeringan
bahan pertanian, dan juga pengairan pertanian, bila di ketahui ketersediaan radiasi
matahari akan diperoleh laju penguapan dan kebutuhan air untuk ked

4.2.2.2 Suhu udara dan suhu tanah


Suhu udara adalah keadaan panas atau lingkungan dinginnya udara atau
ukuran energi kinetik rata-rata dan pergerakan molekul-molekul. Suhu suatu
benda adalah keadaan yang menentukan kemampuan benda tersebut . Untuk
memindahkan (transfer) panas ke benda-benda lain tersebut. Dalam sistem dua
benda, benda yang kehilangan panas dikatakan benda yang bersuhu lebih tinggi.
Suhu tanah merupakan hasil dari keseluruhan radiasi yang merupakan
kombinasi emisi panjang gelombang dan aliran panas dalam tanah . Suhu tanah
juga disebut intensitas panas dalam tanah dengan satuan derajat celcius , derajat
fahrenheit, derajat kelvin dan lain-lain . Suhu tanah juga merupakan suatu sifat
tanah secara penting secara langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan
juga terhadap kelembaban struktur aktivitas microbial dan enzimatik, sisa
tanaman ketersediaan hara-hara tanaman.
Alat yang digunakan untuk mengukur suhu udara yaitu Psychrometer
standart terdiri dari 4 termometer antara lain : Termometer bola kering,
Termometer bola basah, Termometer maksimum, Termometer minimum 17
Termometer bola kering Alat ini berfungsi untuk mengukur kelembaban udara.
Pada prinsipnya alat ini hampir sama dengan thermometer bola basah yang
membedakan hanya pada cara kerjanya. Alat ini bekerja melalui proses pemuatan.
Jika suhu naik, air raksa dalam pipa kapiler akan memuai dan bergerak naik. Cara
menghitung dengan rumus: RH = BK – BB X Tabel Suhu udara rata-rata = 2 x
jam 7 + jam 14 +jam 15 4 jadi selisih angka yang diperoleh dari alat itu,
merupakan besarnya kelembaban pada saat itu. Tetapi apabila ledua alat tersebut
hasilnya sama maka ini berarti kelembaban udara dalam keadaan jernih.
Termometer bola basah Alat ini berfungsi untuk mengukur suhu udara.
Pada saaat pengukuran alat ini dipasang berdampingan dengan bola kering pada
tiang statis. Termometer ini terdiri dari tabung gelas yang didalamnya terdapat
pipa kapiler. Pada ujung yang lain dihubungkan dengan air yang ada pada bak

36
dihubungkan dengan kain muslin dan baik air dihubungkan dengan udara luar
Cara kerja : Termometer bola basah dalam proses kerjanya dihuibungkan dengan
udara luar melalui kain muslin yang dihubungkan dengan air. Pada dasarnya alat
ini bekerja melalui proses penguapan. Pada saaat suhu naik maka air yang ada
pada kain mudslin akan menguap sehingga air raksa dalam pipa kapiler bergeak
turuin dan mennyusut
Termometer maksimum Thermometer ini berfungsi untuk mengetahui
suhu maksimum dalam jangka waktu tertentu, biasanya dalam jangka waktu satu
hari. Tetapi di atas reservoid terdapat suatu bagian yang se mpit karena adanya
stip kaca. Jika suhu naik air raksa dalam reservoir a kan memmuai dan dipaksa
melalui bagian sempit ke dalam pipa kapiler. Jika suhunya turun, air raksa dalam
pipa kapiler tidak kembali dalam reseervoir karena tertahan bagian yang sempit.
Bagian-bagian alat reservoir air raksa , pipa kapiler berskala, penyempitan, indeks
Termometer minimum Termometer ini berfungsi untuk mengukur suhu
terendah dalam waktu tertentu yaitu dalam waktu satu hari. Di dalam pipa kapiler
terdapat stip kaca karena reaksi alkohol tidak seberapa cepat. Maka reservoir
termometer ini dapat dibuat dalam bentuk tapak kuda. Bagian-bagian alat Pipa
kapile, Stip kaca, Reservoir alkohol, indeks cara kerja : Jika terdapat penurunan
suhu udara maka alcohol dalam reservoir akan menyumbat sehingga alcohol
dalam pipa kapiler akan mengisi ruang hampa yang terjadi dalam reservoir,
sehingga indeks yang ada dldam pipa kapile ikut menggesser sesuia dengan
penurunan suhu udara saaat itu Bila suhu udara naik, maka alcohol akan memuai
mengisi atau mendesak alcohol dalam pipa kapiler sehingga permmukaannya akan
naik. Namun indeks akan teap pada tempatnya.
Bila suhu udara turun lagi dan lebih rendah dari semula maka alcohol dalam
pipa kapiler akan turun dan lebih rendah dari yang semula.sehingga alcohol daam
pipa kapiler akan turun dan tingginya sesuai dengan angka yang ditunjukkkan
dalam suatu indeks. Jika s uhu udara turun lagi sampai di bawah angka penurunan
yang kedua, ini merupakan suhu udara yang terendah yang tercapai dalam periode
tersebut. Dan bila periode harian, maka waktu pengamatan hanya dilakukan satu
kali yaitu pada waktu siang hari sebagai waktu pengamatan kedua dari
pengamatan cuaca yang pada umumnya dilakukan pada setiap stasiun. Sedangkan
pengamatan pada periodehari berikutnya, maka permukaan alkohol pada pipa

37
kapiler harus dikembalikan dengan cara indeks dimiringkan kea rah suhu yang
tinggi. Temperatur yang terendah dan tecapai pada suatu saat ditunjukkan oleh
suatu stip kaca yang terdapat dalam bejana kapiler. apabila temperatur itu turun
maka stip kaca dibawa oleh kekuatan alcohol, akan tetap pada tempatnya jika
temperature naik. Jadi ujung stip menunjukkan temperature yang terendah.
Sesuai namanya termometer tanah merupakan alat yang berfungsi untuk
mengukur temperatur atau suhu tanah pada masing-masing kedalamannya. Terdiri
dari dua jenis berdasarkan jenis tutupannya, termometer tanah rumput pendek dan
termometer tanah gundul. Pengukuran suhu tanah gundul umumnya dilakukan
pada kedalaman 0 cm, 2 cm, 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm, dan 100 cm pada
permukaan tanah terbuka. Alat ini bekerja berdasarkan proses pemuaian, jika suhu
naik maka air raksa dalam reservoir akan naik.
Cara pembacaan thermometer tanah gundul tidak berbeda dengan
pembacaan thermometer bola kering. Hal yang perlu diperhatikan adalah harus
diusahakan agar membaca thermometer dengan cepat dan cermat serta
menghindarkan kesalahan parallax. Untuk kedalaman 0 cm sampai 20 cm
biasanya dipakai thermometer yang bisa dibaca dari luar, sedangkan untuk
kedalaman 50 cm dan 100 cm biasanya memakai thermometer air raksa yang
dimasukkan dalam tabung yang kuat.Cara membaca thermometer tanah gundul
pada kedalaman 50 cm dan 100 cm :buka tutup tabung besi, tarik tabung gelas
yang terikat pada rantai dengan hati-hati, pegang ujung gelas yang terikat pada
rantai, baca thermometer sampai persepuluhan derajat dengan cepat dan cermat,
waktu membaca usahakan membelakangi matahari, untuk menghindari pengaruh
sinar matahari terhadap ketelitian pembacaan; dan kembalikan thermometer ke
tempat semula dengan hati-hati.
Thermometer tanah bervegetasi mempunyai prinsip yang hampir sama
dengan termometer biasa yang berfungsi mengukur suhu dan kelembaban
tanah . Thermometer pengukur suhu tanah ada dua yaitu thermometer permukaan
dan thermometer bawah permukaan. Pengukuran suhu tanah diatas 20 cm
menggunakan termometer tanah bengkok, pengukuran suhu tanah dibawah 20 cm
menggunakan termometer tanah berselubung. Cara mengukur suhu tanah dengan
thermometer adalah dengan membuat lubang tanah mencapai kedalaman yang
akan diukur, setelah itu thermometer dimasukkan kedalam lubang dan ditimbun

38
dengan tanah, beberapa menit kemudian diambil dan dibaca suhunya (Budiyanto,
2016). Kedalaman tanah yang biasa diukur suhunya yaitu kedalaman 0 cm, 5 cm,
10 cm, 20 cm, 50 cm dan 100 cm dari permukaan tanah
Suhu dan kelembaban sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan
aktivitas Faktor yang mempengaruhi suhu udara adalah lamanya penyinaran
matahari semakin lama matahari memancarkan sinarnya disuatu daerah, makin
banyak panas yang diterima , kemiringan sinar matahari suatu tempat yang posisi
matahari berada tegak lurus diatasnya , maka radiasi matahari yang diberikan akan
lebih besar dan suhu tempat tersebut akan tingi , dibandingkan dengan tempat
yang posisinya (matahari ) lebih miring , keadan awan di atmosfer akan
menyebabkan berkurangnya radiasi matahari yang diterima dipermukaan bumi ,
perbedaan sifat darat dan laut akan mempengaruhi penyerapan dan pemantulan
radiasi matahari . Dan faktor-faktor yang mempengaruhi suhu tanah yaitu faktor
lingkungan yang terdiri dari radiasi matahari , radiasi dari awan , konduksi panas
dari atmosfer, kondensasi penguapan , curah hujan dan vegetasi. Faktor kedua
yaitu faktor tanah yang terdiri dari keterhantaran dan difusivitas panas , kapasitas
panas, aktifitas biologis , radiasi dari matahari , struktur, tekstur, kelembaban dan
garam terlarut.
Untuk suhu udara setiap jenis tanaman mempunyai batas suhu minimum,
optimum dan maksimum yang berbeda-bedauntuk setiap tingkatan
pertumbuhannya .Gandum dalam musim dingin dan tahan berada dalam kondisi
suhu nisbi renda dan suhu beku selama priode musim dingin. Tanaman tropis
misalnya coklat memerlukan suhu tinggi sepanjang tahun. Batas atas suhu yang
mematikan aktivitas sel tanama sekitar antara 120o-140o F tetapi nilai ini
beragam sesuai dengan jenis tanaman dan tingkatan pertumbuhan,begitupun
dengan suhu tanah .organisme.
Manfaat suhu dalam bidang pertanian yaitu penting dalam pengaruhnya
trhadap laju pertumbuhan tanaman sejak fase perkecambahan atau pertumbuhan
tunas hingga fase produktif. Suhu bermanfaat dalam penentuan jenis tanaman
yang ditannam dalam setiap tempat, setiap tempat dan waktu mempunyai suhu
yang berbeda beda sehingga suhu sangat mempengaruhi pertumbuhan itu sendiri.

39
4.2.2.3 Kelembaban nisib
Kelembaban udara adalah persentase jumlah uap air yang ada di udara.
Kelembaban diudara di pengaruhi oleh faktor-faktor yaitu radiasi matahari ,
jumlah vegetasi , luas daratan dan lautan, kecepatan angin . Kelembaban tinggi
artinya ada banyak uap air diudara . Kelembaban udara dapat diartikan atau
dinyatakan sebagai kelembaban absolut , kelembaban nisbi ( relatif ), maupun
defisit tekanan uap.
Psikrometer merupakan alat pengukur kelembaban udara dengan
menggunakan thermometer bola basah dan bola kering . Termometer bola basah
merupakan thermometer yang berisikan air raksa yang diberi warna pada tabung.
Bagian –bagian thermometer bola basah dan bola kering adalah thermometer suhu
bola kering untuk mengukur suhu sebenarnya , thermometer suhu bola basah
untuk mengukur kelembaban , kain kasa untuk menjaga agar tetap lembab , dan
wadah air untuk meletakan air guna melembabkan . Dan alat yang digunakan
untuk mengukur kelembaban nisbi juga yaitu, soil tester , bagian-bagiannya yaitu
tombol untuk mengukur kelembaban , kuningan sebagai pembatas,jarum
penunjuk untuk meunjuk besarnya PH dalam tanah, skala ph untuk mengukur PH
tanah atau menunjukan berapa PH tanah, skala kelembaban untuk mengukur
kelembaban atau menunjukan besarnya kelembaban tanah tersebut.
Prinsip kerja dari alat thermometer bola basah dan bola kering yaitu jika
suhu naik, air raksa dalam bola akan naik / mengembang melalui kolom tabung
thermometer yang berskala . Jika suhu turun maka air raksa dalam tabung akan
turun , ujung permukaan atau raksa adalah suhu udara pada saat pembacaan .
Sedangkan prinsip kerja soil tester yaitu bagian bawah dari soil tester akan
menangkap adanya H+ dan OH- pada tanah sehingga dapat menentukan PH dari
tanah tersebut ( prinsip elektroda ). Dan juga bisa menangkap kadar yang ada pada
tanah tersebut untuk menunjukan kelembabannya.
Faktor-faktor yyang mempengaruhi kelembaban udara yaitu antara lain
ketinggian tempat apabila makin tinggi tempat maka tingkat kelembabannya juga
tinggi karena suhunya rendah , dan sebaliknya semakin rendah tempat suhunya
maka semakin tinggi dan kelembabannyapun menjadi rendah , kemudian
kerapatan udara apabila kerapatan udara pada daerah tertentu rapat maka
kelembabannya tinggi sedangkan apabila kerapatan suatu udara renggang maka

40
tingkat kelembabannya rendah , tekanan udara apabila tekanan pada suatu daerah
tinggi maka kelembabannya juga tinggi , hal ini disebabkan oleh kapasitas lapang
udaranya yang rendah . Radiasi matahari terjadi karena penguapan air diudara
yang tingkatannya tinggi, sehingga kelembaban udaranya semakin besar. Angin
besarnya tingkat kelembaban ini dapat berubah menjadi air dan terjadi
pembentukkan awan, suhu apabila suhu suatu tempat tinggi maka kelembabannya
rendah dan sebaliknya apabila suhu rendah maka kelembabannya tinggi, terakhir
kerapatan vegetasi jika tumbuhan tersebut kerapatannya semakin rapat maka
kelembabannya juga tinggi hal ini juga disebabkan oleh adanya seresah yang
menutupi pada permukaan tanah sangat besar sehingga berpengaruh pada
kelembabannya , bahkan sebaliknya apabila kerapatannya jarang maka tingkat
kelembabannya juga rendah karena adanya seresah yang menutupi permukaan
tanah ini sedikit.
Pada bidang pertanian , alat-alat tersebut sangat di butuhkan , karena
didalam bidang pertanian dibutuhkan pengetahuan tentang kelembaban udara
serta suhu yang ada , untuk penanaman tanaman , seperti yang telah kita ketahui
tanaman akan tumbuh maksimal pada suhu optimum dan suhu tersebut nantinya
akan mempengaruhi kelembaban itu sendiri. Kelembaban akan mempengaruhi
laju transpirasi tanaman-tanaman pertanian, yang juga akan mempengaruhi
banyak atau tidaknya penyerapan unsur-unsur hara dalam tanah . Tentunya
keterkaitan kelembaban udara dengan yang lainnya tersebut nantinya akan
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman . Oleh karena itu para
pengamat tanaman harus menyesuaikan waktu penanaman dengan kelembaban
udara yang ada untuk pertumbuhan dan perkembangan yang baik untuk
pertumbuhan.
Kita dapat menentukan pemilihan tanaman jenis yang sesuai misalnya
tanaman bakau yang ditanami pada daerah yang berkelembaban tinggi, bakau
tersebut akan berkembang dan berproduktifitas dengan maksimal , sebaliknya jika
bakau tersebut ditanam pada daerah yang mempunyai kelembaban yang rendah
maka bakau tersebut tidak akan berproduktifitas dan berkembang secara
maksimal.
Vegetasi yang cocok pada suhu udara dan tanah yaitu seperti gandum
dalam musim dingin tahan berada dalam kondisi nisbi rendah dan dapat bertahan

41
dalam suhu beku selama periode musim dingin . Tanaman tropis misalnya coklat
memerlukan suhu tinggi sepanjang tahun.

4.2.2.4 Evaporasi
Evaporasi adalah proses perubahan bentuk dari bentuk cair menjadi uap air
ke atmosfer,baik terjadi permukaan daratan,perairan maupun vegetasi.Pada
praktikum ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan alat pengukur pan
evaporimeter dari bagian-bagian alat tulis tersebut.Pan evaporimeter panci terbuka
adalah sebuah alat yang dirangkai sedemikian rupa sehingga dapat mencatat
jumlah penguapan yang terjadi selama 24 jam.Evaporimeter termaksud alat
konvensional yaitu alat yang harus dibaca pada saat tertentu untuk memperoleh
data.
Bagian-bagian dari pan evaporimeter yaitu panci aluminium yang berfungsi
menyimpan cairan,wine cup berfungsi mengukur angin selama 24
jam,ombrometer berfungsi untuk mengukur tingkatan curah hujan disuatu tempat
dengan menggunakan satuan mm Hook Coage yang berfungsi mengukur
perubahan tinggi permukaan air dalam panci dan yang terakhir yaitu kaya
penyangang berfungsi untuk menjaga bagian bawah panci agar tetap kering
selama hujan.
Kadar penguapan tidak dapat diukur secara langsung.Oleh karena itu maka
prinsip kerja evaporimeter menggunakan perubahan tinggi air dalam panci.Air
dalam panci mengibaratkan jumlah penguapan udara yang terjadi dalam area lm2
karena evaporimeter merupakan alat yang mengukur kadar penguapan yang
terjadi selama 24 jam,maka penguapan pengamatan mengunakan
evaporimeter.Makin luas permukaan panci,maka makin reprasentatif atau makin
mendekat penguapan yang sebenarnya
Kelebihan dari alat ini adalah penempatan pada tempat terbuka sehingga
penguapan air pada suatu lahan dapat diukur dengan bau.Dan kekurangan alat ini
adalah pada saat hujan turun air hujan otomatis akan masuk kedalam panci
tersebut karena alat ini diletakkan ditempat yang terbuka tanpa ada selubung yang
menutupnya atau perlindug sehingga hasil data yang didapatkantidak akurat.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhievaporasi adalah (1) radiasi
matahari,pada setiap perubahan bentuk zat dari es menjadi cair( pencairan) ,dari

42
zat cair menjadi gas (penguapan) dan dari es langsung menjadi uap
air( penyumblingandiperlukan panas laten berasal dari matahari (radiasi) dan
tanah,(2) temperature udara pada permukaan evaporasi sangat berpengaruhi pada
evaporasi,(3) kelembaban udara,pada saat trjadi penguapan tekanan udara pada
lapisan udara dapat diatasi permukan air rendah dibandingkan pada prmukaan air,
(4) kecepatan angin didaerah terbuka dan banyak angin penguapan akan lebih
besar dari pada daerah yang terlindungi dan udara diam,(5) kelembaban relative
peningkatan kelembaban udara akan mengurangi kemampuan untuk menyerap
lebih banyak uap air sehingga laju evaporasi akan berkurang.
Dalam pengolahan hasil pertanian proses evaporasi bertujuan untuk
meningkatkan konsentrasi atau viskositas larutan sebelum dip roses lebih
lanjut,memperkecil volume larutan sehingga dapat menghemat
biaya,pengepakan,penyimpanan,dan transportasi,menurunkan aktifitas air dengan
cara mningkatkan konsentrasi soild terlarut hingga bahan menjadi awet.

4.2.2.5 Curah hujan


Curah hujan merupakan ketinggian air hujan yang terkumpul dalam tempat
datar, tidak menguap, tidak meresap, dan tidak mengalir. Curah hujan 1 milimeter
artinya dalam luasan 1 mm atau tertampung sebanyak 1 liter. Intensitas hujan
adalah banyaknya satuan hujan dalam persatuan jangka waktu tertentu. Apabila
dikatakan intensitasnya besar berarti hujan lebat dan kondisi ini sangat berbahaya
karena berdampak dan menimbulkan banjir longsor, dan efek negatif terhadap
tanaman.
Penangakar hujan yang baku digunakan di Indonesia adalah tipe
observatoriumsemua alat penangkar hujan yang beragam bentuknya atau yang
otomatis dibandingkandengan alat penangkar hujan otomatis (OBS). Penangkar
hujan OBS adalah manual. Alatpenakar hujan di bagi dua yaitu pertama, alat
penakar curah hujan otomatis dari typeHellman Obrometer dan yang kedua alat
penakar curah hujan biasa (tidak otomatis) dariOmbrometer type
Observatorium. Curah hujan sering disebut dengan presipitasi.Presipitasi
adalah air dalam bentuk cair atau padat yang mengendap ke bumi yang
selaludidahului oleh proses konde yang tertampung diukur dengan gelas
ukur yang telahdikonversi dalam satuan tinggi atau gelas ukur yang kemudian

43
dibagi sepuluh karena luaspenampangnya adalah 100 cm sehingga dihasilkan
satuan mm. Pengamatan dilakukansekali dalam 24 jam yaitu pada pagi hari. Hujan
yang diukur pada pagi hari adalah hujankemarin bukan hari ini.
Penakar hujan OBS adalah manual. Jumlah air hujan yang tertampung
diukurdengan gelas ukur yang telah dikonversi dalam satuan tinggi.
Pengamatan dilakukansekali dalam 24 jam yaitu pada pagi hari. Hujan yang
diukur pada pagi itu adalah datahujan hari kemarin.
Penakar hujan jenis Hellman termasuk penakar hujan yang dapat
mencatatsendiri. Jika hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian
terkumpul dalamtabung tempat pelampung. Air ini menyebabkan pelampung serta
tangkainya terangkat(naik keatas). Pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena
yang gerakkannya selalumengikuti tangkai pelampung. Gerakkan pena dicatat
pada pias yang ditakkan/ digulungpada silinder jam yang dapat berputar dengan
bantuan tenaga per. Jika air dalam tabunghampir penuh, pena akan mencapai
tempat teratas pada pias. Setelah air mencapai ataumelewati puncak lengkungan
selang gelas, air dalam tabung akan keluar sampaiketinggian ujung
selang dalam tabung dan tangki pelampung dan pena turun
danpencatatannya pada pias merupakan garis lurus vertikal. Dengan demikian
jumlah curahhujan dapat dhitung/ ditentukan dengan menghitung jumlah
garis-garis vertikal yang terdapat pada pias.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi curah hujan diantaranya garis
lintang yaitu semakin dekat suatu tempat dengan garis khatulistiwa (derajat
lintang makin rendah, maka akan semakin besar curah hujan yang diterima tempat
tersebut yang kedua faktor tinggi yaitu semakin tinggi suatu tempat maka semakin
rendah curah hujan yang diterima tempat tersebut begitupun sebaliknya, ketiga
jarak tempat dari laut yaitu semakin dekat suatu tempat dengan laut maka akan
semakin besar curah hujan ditempat tersebut, begitupun sebaliknya. Keempat arah
angin, jika suatu daerah tidak dilalui angin maka akan semakin jarang pula daerah
tersebut meneriman guyuran hujan, kelima deretan pengunungan, awan akan terus
naik keatas dan terakumulasi sebelum berhasil melewati gunung. Akumulasi
kemudian menghasilkan hujan yang keenam perbedaan suhu daratan dan lautan
yaitu jika suhu daratan lebih tinggi dari suhu laut maka hujan akan sering terjadi
dilaut, sementara jika suhu laut lebih tinggi dari suhu daratan, ketujuh daratan

44
(luas) yaitu jika daratan semakin luas maka curag hujan yang diterima wilayah
tersebut akan semakin kecil, begitupun sebaliknya.
Kelebihan dari alat ombrometer yaitu pemakaiannya mudah praktis, selain
itu ketelitiannya cukup kecil sehingga memungkinkan memperoleh data hasil
pengukuran yang lebih alid. Sedangkan kelemahan dari alat ini adalah
memerlukan pengamatan terulang untuk mendapatkan data hasil karena diamati
harian. Sewaktu-waktu dapat mengalami gangguan yaitu dapat menyebabkan
hilangnya beberapa data curah hujan.
Peran dan manfaat curah hujan bagi pertanian yaitu pertumbuhan
memerlukan curah hujan, air untuk memenuhi kebutuhannya, sehingga
mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Tanah yang kering dapat menjadi
lembab dan tanah tercukupkan. Air yang cukup dapat membuat unsur hara pada
tanah terlarut dan menyuburkan tanah.

4.2.2.6 Angin
Angin adalah aliran udara yang terjadi diatas permukaan bumi yang
disebabkan oleh suhu/perbedan tekanan udara pada dua arah yang berbeda. Angin
bergerak ketempat yang bertekanan udara tinggi ketempat yang bertekana udara
rendah. Apabila dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi
lebih ringan hingga menjadi lebih ringan sehingga naik. Apabila hal ini terjadi,
tekana udara turun karena udaranya berkurang. Udara disekitarnya mengalir
ketempat yang bertekanan rendah tadi. Diatas tanah udara menjadi panas lagi dan
naik kembali. Aliran naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini
dinamakan konveksi
Pada praktikum ini bertujuan untuk mengetahui penggunaaan alat serta
bagian-bagian alat. Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah cup counter
anemometer yang terdiri dari 3 atau 4 cup atau mangkok yang dipasang kuat pada
pada akir sebuah lengan kincir veretikal. Jumlah dari rotasi perunit waktu
mengelilingi kincir adalah kecepatan angin tersebut dapat dikatakan yang terukur.
Jika kecepatan angin <0,5 m/s, anemometer tidak dapat merespon pengukuran
kecepatan angin tersebut dapat dikatakan akurat bila kecepatan angin >2 m/s.
Anemometer dipasang dengan ketinggian 10 m dan berada ditempat terbuka yang
memiliki jarak dari penghalang sejauh 10 kali dari tinggi penghalang contohnya

45
gedung ataupun pohon yang tinggi.
Dapat diketahui pada alat pengukur kecepatan dan arah angin
(anemometer) mempunyai bagian bagian yang saling terkait antara satu dengan
yang lainnya. Bagian bagian tersebut antaralain yaitu bagian windcup yang
berfungsi untuk mengukur kecepatan angin dan bagian spidemeter berfungsi
untuk penyangga dan merekam yang dihubungkan computer. Bagian yang
mengukur arah angin terdiri baling baling yang terbentuk mangkok sensor vertical
berfungsi untuk memberikan sensor atau dan bagian perekam. Dan bagian
berikutnya adalah windvane yang berguna untuk menentukan arah angin, yaitu
dengan cara , bila ujung windvane menunjukan arah suatu arah, maka arah angin
pada saat itu berada dipenunjuk arah terebut, demikian pula untuk pengamatan
arah angin lainnya.
Faktor yang memepengaruhi angin yaitu tekanan udara antatra suhu tempat
ketempat lainnya. Angin selalu tertiup dari tempat satu ketempat yang lainnya.
Angin selalu tertiup dari tempat yang bertekana udaranya tinggi ketempat yang
bertekanan udaranya rendah, gaya gradient, makin besar gaya gradient maka
kecepatan angin makin besar, ketinggian tempat dan waktu juga mempengaruhi
angin. Kelebihan dari anemometer yaitu dapat menerima angin dari arah
manapun, dapat dipasang pada ketinngian yang bervariasi mulai dari 1-10 meter,
dapat mengetahui kecepatan angin perharinya. Sedangkan kekurangan dari
anemometer adalah jika dipasang pada ketinggian mencapai 10 mmaka untuk
menghindari kerusakantersebut harus dilengkapi dengan anti petir, anemometer
harus dipasang secara terpisah , tidak boleh dekat dengan alat-alat atau benda
yang bisa menjadi penghalang dan yang terkahir adalah sebelum pemasangan
harus dilakukan perhitungan terlebih dahulu, agar hasil yan didapat maksimal
Pada bidang pertanian pengetahuan tentang perkiraan masa tanaman untuk
penanaman itu sangat penting. Angin dapat mempengaruhi berbagai hal dalam
ilmu pertanian diantaranya mempengaruhi perkembangan tanaman, misalnya pada
saat penyerbukan tanaman , mempengaruhi jatuhnya angindapat mempengaruhi
laju evapotranspirasi tanaman, mekanisme evapotranspirasi tersebut yaitu
dipindahkannya uap air yang keluar melalui poro pori daun, semakin besar
kecepatan angin maka semakin besar laju evapotranspirasi ysng terjadi pada
tanaman tersebut. Hinga hal tersebut dapat memepengaruhi penyerapan unsure

46
hara didalam tanah yang berguna untuk tumbuhan tanaman.

4.2.3 Pengolahan Data Klimatologi

4.2.3.1 Suhu
Suhu merupakan karakteristik intern dimiliki suatu benda yang
berhubungan dengan panas dan energi. Jika panas diartikan pada suatu benda
maka suhu benda tersebut akan meningkat sebaliknya suhu benda tersebut
akan turun jika benda yang kehilangan panasnya. Suhu dapat diartikan sebagai
derajat panas atau dinginnya suatu objek. Suhu suatu objek biasanya diukur
dalam derajat Fahrenheit atau Celcius. Suhu menjelaskan jumlah panas atau
energi objek tersebut.
Suhu udara merupakan salah satu unsur cuaca dan iklim yang sangat
berpengaruh terhadap kondisi cuaca dan iklim suatu wilayah. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan oleh kelompok 29 dengan cara mengumpulkan data
suhu mulai dari tahun 2010-2019 yang berbeda-beda di kecamatan Ampenan.
Data tersebut menjadi acuan untuk mengetahui rata-rata suhu yang terjadi
setiap bulan maupun setiap tahun. Analisis data yang didapat dari praktikum
yaitu suhu yang memiliki temperatur yang tinggi terjadi pada bulan Desember
dengan suhu rata-ratanya mencapai 27,06 oC. Sedangkan untuk suhu rata-rata
yang rendah terjadi pada bulan Juni dengan suhu rata-ratanya mencapai 24,09
o
C. Sedangkan untuk teratas suhu udara yang tinggi terjadi pada tahun 2010
dengan suhunya mencapai 26,61 oC sedangkan terendah terjadi pada tahun
2019 dengan suhu rata-ratanya mencapai 24,45 oC.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan suhu ini adalah
lamanya penyinaran sinar matahari dalam kurung semakin lama penyinaran,
matahari di bumi maka semakin tinggi suhu udara di permukaan bumi tutup
kurung. Selanjutnya ketinggian tempat, semakin tinggi suatu tempat maka
suhu udara akan semakin dingin. Kemudian angin, angin dari daerah yang
bersuhu dingin akan menyebabkan daerah yang dilalui angin tersebut akan
menjadi dingin. Awan, jika awan mendung maka panas yang diterima bumi
sedikit. Dan terakhir Sudut datang sinar matahari pada sore hari atau di pagi
hari walaupun terkena sinar matahari suhu udara terasa lebih dingin atau sejuk

47
bila dibandingkan siang hari.
Manfaat suhu dalam bidang pertanian yaitu sangat penting dalam
pengaruhnya terhadap laju pertumbuhan tanaman sejak fase perkecambahan
atau pertumbuhan Tunas hingga fase produktif. Apabila tanaman ditanami di
daerah iklim luar maka produktivitasnya sering kali tidak sesuai dengan yang
diharapkan. Apabila suhu dalam tanah naik akan berakibat berkurangnya
kandungan air dalam tanah sehingga unsur hara sulit diserap tanaman suhu
juga bermanfaat dalam penentuan jenis tanaman yang ditanam dalam setiap
tempat dan waktu mempunyai suhu yang berbeda-beda sehingga
mempengaruhi pertumbuhan itu sendiri.

4.2.3.2 Curah hujan


Curah hujan merupakan salah satu unsur cuaca dan iklim yang sangat
berpengaruh terhadap kondisi cuaca dan iklim di suatu daerah. Hujan adalah
Air yang jatuh dari awan akibat adanya pembekuan kondensasi di mana telah
melampaui titik beku curah hujan dibatasi sebagai tinggi air hujan dalam
milimeter yang diterima di permukaan bumi sebelum mengalami aliran
permukaan evaporasi dan pembersihan ke dalam tanah. Curah hujan yang baik
rata-ratanya mencapai 200 mm per bulan atau lebih, dengan distribusi selama 4
bulan curah hujan dikehendaki pada tahun sekitar 1500-2000 mm.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh kelompok 29 dengan cara
mengumpulkan data dari tahun 2010-2019 yang berada di wilayah kecamatan
Ampenan data curah hujan yang digunakan adalah selama 10 tahun terakhir
yaitu 2010 sampai 2019. Curah hujan rata-rata Bulan kecamatan Ampenan
terbesar terjadi pada bulan Januari yaitu sebesar 338,1 mm dan terkecil terjadi
pada bulan September yaitu sebesar 31,349 mm. Sedangkan untuk curah hujan
rata-rata tahunan Kecamatan Ampenan terbesar terjadi pada tahun 2016
dengan curah hujan sebesar 229, 40 mm dan terkecil terjadi pada tahun 2019
dengan curah hujan sebesar 77,35 mm. Curah hujan memiliki kategori ringan
sedang, dan berat.
Faktor yang mempengaruhi Curah hujan adalah muson atau angin
musim. Monsun Asia dan monsume Australia menunjukkan karakter yang
berbeda-beda. Monsun Asia lebih lembab ketimbang muson Australia disebut

48
muson barat yaitu pada bulan Desember Januari Februari. Kondisi tersebut
menyebabkan terjadi musim hujan di Indonesia yaitu pada bulan Oktober
hingga April. Monsum timur yaitu pada bulan Juli, Juli, dan Agustus
menyebabkan kemarau di Indonesia pada bulan April sampai Oktober. Selain
itu juga faktor yang mempengaruhi Curah hujan adalah elevasi atau ketinggian
tempat atau wilayah, jarak dari sumber air barisan pegunungan serta terasnya
daratan dan perairan.
Manfaat curah hujan dalam bidang pertanian adalah tumbuhan
memerlukan air untuk memenuhi kebutuhannya sehingga mengalami
pertumbuhan dan perkembangan tanah kering dapat menjadi lembab dan air
tanah tercukupi. Air yang cukup dapat membuat unsur hara pada tanah terlarut
dan menyuburkan tanah sehingga hujan atau curah hujan sangat penting bagi
pertanian agar mendapatkan hasil produksi yang tinggi dan maksimal. Manfaat
pengukuran curah hujan dalam bidang pertanian adalah bisa mengetahui
cocoknya lahan untuk dibudidayakan atau bisa berperan dalam menjaga
kesuburan tanah bisa membantu pola tanam.

4.2.3.3 Korelasi curah hujan terhadap suhu


Berdasarkan data yang telah kami dapatkan kami membuat korelasi
curah hujan dengan suhu tahunan untuk periode 2010 sampai 2019 untuk
wilayah kecamatan Ampenan maka didapatkan gambar seperti yang tertera
pada gambar 1.2.2.6. Berdasarkan gambar tersebut terlihat bahwa adanya
korelasi antara curah hujan dan temperatur di mana semakin tinggi temperatur
maka semakin rendah curah hujan. Perhitungan terhadap nilai koefisien
korelasi (R2) nilai 0,504 untuk wilayah kecamatan Ampenan Secara teoritis
nilai r adalah berkisar antara min 1 dan 1. Jika nilai R 2 mendekati 1 ataupun -1
maka korelasi antara kedua Parameter tersebut sangat signifikan. Sehingga
berdasarkan hasil perhitungan ini kedua Parameter tersebut mempunyai
korelasi dengan derajat yang signifikan yang tinggi sebab nilainya hampir
mendekati 1 atau 1.
Secara teoritis adanya korelasi antara jumlah curah hujan dengan
temperatur memang berpengaruh terhadap jumlah curah hujan. Semua hujan
adalah akibat adanya massa udara yang naik membawa uap air yang kemudian

49
mengalami proses pendinginan dan menghasilkan persipasi. Pendinginan
berkaitan dengan pembentukan awan-awan yang mengakibatkan adanya proses
kondensasi dari udara pada ketinggian tertentu di permukaan bumi. Tidak
semua awan akan menurunkan hujan akan tetapi jelas bahwa presipitasi berasal
dari awan-awan yang ditimbulkan dari proses kondensasi. Oleh karena itu,
apabila temperatur udara menurun maka volume curah hujan akan bertambah
besar sebaliknya jika temperatur meningkat volume curah hujan akan
berkurang.

4.2.4 Pengolahan dan Penyajian Data dengan Sistem Klasifikasi Oldeman


Klasifikasi iklim yang tepat digunakan untuk pemetaan pola tanaman pada
bidang pertanian adalah klasifikasi menurut oldeman. Klasifikasi iklim oldeman
memakai unsur curah hujan sebagai dasar penentuan Klasifikasi iklim. Kriteria
dalam Klasifikasi iklim didasarkan pada perhitungan bulan basah (BB), bulan
lembab (BL), dan bulan kering (BK). Tipe iklim oldeman digunakan untuk pemetaan
pola tanaman padi dan pola palawija sebagai bahan pangan komoditas Tanaman yang
cocok ditanam berdasarkan Iklim oldeman adalah padi dan palawija dengan sistem
pertanian yang lebih maju dari tipe iklim sebelumnya.
Berdasarkan tabel di atas didapatkan bahwa Kecamatan Ampenan merupakan
kecamatan dengan tipe iklim D3 dengan jumlah basah 3 dan 4 bulan kering. Tipe
iklim D3 yaitu tipe iklim menurut klasifikasi oldeman dengan tipe iklim agak kering
karena mempunyai bulan kering 4-6 bulan berturut-turut. Zona iklim D3 hanya
mungkin ditanami padi satu kali atau palawija dalam setahun tergantung pada adanya
persediaan air irigasi. Hal ini menyebabkan kacamata Ampenan hanya bisa menanam
pada padi atau palawija 1 tahun sekali karena memiliki tipe iklim D3.
Kebutuhan air untuk tanaman padi adalah 150 mm per bulan. Sedangkan
untuk tanaman palawija adalah 70 mm per bulan untuk mencakup kebutuhan air.
Dengan asumsi bahwa peluang terjadinya hujan yang sama adalah 75% maka akan
mencukupi kebutuhan. Air tanam padi 150 mm per bulan diperlukan curah hujan
sebesar 220 mm per bulan. Untuk mencukupi kebutuhan air untuk tanaman palawija
diperlukan curah hujan sebesar 120 mm per bulan. Maka menurut oldeman suatu
bulan dikatakan bulan basah apabila mempunyai curah hujan bulanannya lebih dari
200 mm dan dikatakan bulan kering apabila curah hujan bulannya lebih kecil dari

50
100 mm.
Manfaat mengetahui Klasifikasi iklim dalam sektor pertanian mengetahui jenis
tanaman yang cocok untuk ditanami atau dibudidayakan yang sesuai dengan tipe
iklim yang ada di suatu daerah. Ada beberapa dampak yang sangat memungkinkan
terjadi apabila kurangnya pemahaman tentang tipe iklim yang terjadi di daerah
masing-masing, yaitu peningkatan organisme, pengganggu tanaman atau hama,
adanya pengendapan, sumber daya lahan pertanian akibat erosi, kegagalan panen
yang dapat mengancam ketahanan.
Kejadian iklim ekstrem yang menyebabkan fluktulasi curah hujan dari tahun
ke tahun mengakibatkan ketinggian ketidakpastian hasil panen yang merugikan
petani titik. Agar hasil yang didapatkan secara ekonomis menguntungkan. Informasi
ramalan hujan sangat berguna bagi petani dalam mengantisipasi kemungkinan
kejadian iklim ekstrem dengan menyesuaikan waktu tanaman dan atasi penentuan
lahan titik. Dengan menyediakan pilihan beberapa komoditas tanaman berdasarkan
nilai ekonomi dan tingkat ketersediaan petani menanggung risiko dapat membantu
memaksimumkan pendapat petani terutama pada kondisi iklim ekstrem.

51
BAB V. PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
a. Alat-alat yang digunakan dalam pengamatan cuaca yaitu: Campbell stock,
anemometer, actinograph, penangkar hujan OBS, sangkat meteorologi dan
psycometer, evaporator, menara iklim mikro, cup counter, termometer tanah, hva
sampler, dan panci penguap.
b. suhu yang memiliki temperatur yang tinggi terjadi pada bulan Desember dengan
suhu rata-ratanya mencapai 27,06 oC. Sedangkan untuk suhu rata-rata yang
rendah terjadi pada bulan Juni dengan suhu rata-ratanya mencapai 24,09 oC.
Sedangkan untuk teratas suhu udara yang tinggi terjadi pada tahun 2010 dengan
suhunya mencapai 26,61 oC sedangkan terendah terjadi pada tahun 2019 dengan
suhu rata-ratanya mencapai 24,45 oC. Curah hujan rata-rata Bulan kecamatan
Ampenan terbesar terjadi pada bulan Januari yaitu sebesar 338,1 mm dan terkecil
terjadi pada bulan September yaitu sebesar 31,349 mm. Sedangkan untuk curah
hujan rata-rata tahunan Kecamatan Ampenan terbesar terjadi pada tahun 2016
dengan curah hujan sebesar 229, 40 mm dan terkecil terjadi pada tahun 2019
dengan curah hujan sebesar 77,35 mm.
c. Kecamatan ampenan memiliki tipe iklim D3 dengan jumlah bulan basah (BB) 3
dan bulan kering (BK) 4. Itu berarti kecamatan ampenan hanya bisa menanam
padi dan palawija satu tahun sekali.

5.2 SARAN
Adapun saran yang diberikan yaitu para petani harus lebih memahami tentang tipe
cuaca yang ada di daerah mereka dan mampu memprediksi cuaca yang akan terjadi
setiap bulannya agar mengetahui jenis tanaman yang cocok untuk ditanami atau
dibudidayakan yang sesuai dengan tipe iklim yang ada di suatu daerah.

52
Daftar pustaka

Anadim. 2010. Penuntun Praktikum Agroklimatologi. Universitas


Andayani. 2013. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Edisi Ke-6. Erlangga. Jakarta.
Andayani. 2013. Temperature/Suhu. Kenesius. Yogyakarta.
Anwar, A,. Sudjatmiko,S., Dan Barchin. 2015. Pergeseran Klasifikasi Iklim Oldeman Dan
Schamidth-Fergusson Sebagai Dasar Pengelolaan Sumber Daya Alam Di Bengkulu.
Jurnal klimatologi.
Arifin. 2010. Penuntun Praktikum Agroklimatologi. Universitas Sumatra Utara. Medan.
Edi. 2011. Hidrologi Tekhnik. Erlangga. Jakarta.
Effendi. 2008. Model Matematis Radiasi Matahari Langit Bening Dan Langit Sembarang.
Tekhnik Industri Universitas Ars Internasional. Bandung.
Foth. 2007. Dasar-Dasar Ilmu Tanah Edisi Ke-6. Erlangga. Jakarta
Guslim. 2009. Agroklimatologi. Usu Pres Medan.
Handoko, 2010. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Pt Raja Grapindo Persade. Jakarta.
Handoko. 2003. Dasar Klimatologi. Yudhistira. Bogor.
Handoko. 2008. Dasar Klimatologi. Yudhistira. Bogor.
Handoko. 2008. Dasar Klimatologi. Yudhistira. Bogor.
Hanum. 2009. Penuntun Praktikum Agroklimatologi Program Studi Agronom Fakultas
Pertanian. Universitas Sumatra Utara. Medan.
Hendro. 2008. Modul Belajar Geografi. Usu Universitas. Medan.
Infonta. 2010. Klimatologi. Itb. Bandung. Jakarta.
Kartasapoentra. A.G. 2004. Klimatologi Pengaruh Iklim Terhadap Tanah Dan Edisi Revisi.
Jakarta
Lakitan. 2002.Iklim. Erlangga. Jakarta.
Lubis. 2007. Aplikasi Suhu Dan Aliran Panas Tanah. Usu. Medan.
Lubis. 2007. Aplikasi Suhu Dan Aliran Panas Tanah. Usu. Medan.
Muin, S.N. 2008. Penuntun Praktikum Agroklim. Universitas Bengkulu. Bengkulu.
Muin, S.N. 2008. Penuntun Praktikum Agroklimatologi. Universitas Bengkulu.Bengkulu.
Murtidjo,A. 19990. Sapi Potong. Kanisius. Yogyakarta
Runtunawu. 2008. Iklim Dan Pengairan Ilmu. Bina Cipta. Bandung.
Runtunwu Dan Syahbuddin, H. 2007. Perubahan Pola Hujan Dan Dampaknya Terhadap
Periode Masa Tanaman. Jurnal Tanah Dan Iklim.
53
Santoso. 2007. Temperature/Suhu. Konsius. Yogyakarta.
Soemeinaboedhy. 2006. Klimatologi. Upt Universitas Mataram. Mataram Sumatra Utara.
Medan.
Suryatmojo. 2006. Era Baru Pertanian. Erlangga. Jakarta.
Tjasyono. 2008. Klimatologi Umum. Itb. Bandung.
Turyanti. 2006. Klimatologi Dasar. Pustaka Jaya. Bogor.
Wahyuningsih. 2004. Global, Climatic Change The Model Prediction And S.E. Asia. Ugm.
Yogyakarta.
Woro. 2009. Meterologi Pertanian Indonesia. Mitra Gama Widya.
Woro. 2009. Meterologi Pertanian Indonesia. Mitra Gama Widya. Jakarta.

54
LAMPIRAN

a. Pengamatan bagian-bagian alat agroklimatologi compbell stokes

b. Pengamatan bagian-bagian alat agroklimatologi actinograph

c. Pengamatan bagian-bagian alat agroklimatologi panci penguap

55

Anda mungkin juga menyukai