Anda di halaman 1dari 26

PRAKTEK

PROFESION
AL BIDAN
DOSEN PEMBIMBING :
MONARISA,M.KEB
KELOMPOK 1
1.DEFI MAYLANI (2215201078)
2.YUNITRA HIDAYATI(2215201091)
3.ANITA RAHMADANI YASNI (2015201001)
4.ASWIDAH (2015201002)

2
BUDAYA
KEBIDANA
N
Sosial budaya
menurut

PENGERTIA Koentjaraningrat
adalah sistem
gagasan,tindakan
N dan hasil karya
manusia dalam
kehidupan
masyarakat yang
dilahirkan dari diri
manusia melalui
proses pembelajaran.
PENGERTIAN KB
Keluarga berencana adalah
program yang dibentuk oleh pemerintah
untukmenurunkan tingkat fertilitas.
Pencanangan program keluarga
berencana(KB) pertama kali dicanangkan pada
tahun 1970 dengan
dibentuknyasuatu badan yang mempunyai
tugas mensukseskan program tersebut.

5
TUJUAN KB
● Meningkatkan kesadaran kepada masyarakat terhadap
masalahkependudukan dalam melembagakan NKKBS
● Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat
kontrasepsi.
● Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.
● Meningkatnya kesehatan keluarga berencana dengan cara
penjarangankelahiran.
● Meningkatkan dan memantapkan peran dan tanggungjawab
pasanganusia subur dan generasi muda dalam penanggulangan
masalahkependudukan.

6
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KB

2. Petugas KB
1. Lokasi
Faktor jenis kelamin, umur dan
Klinik Lokasi klinik atau tempat
status perkawinan petugas KB
pelayanan dapat mempengaruhi
mempengaruhi keberhasilan program
program KB. Lokasi klinik diarapkan
KB. Petugas kesehatan adalah role
untuk memudahkan pelayanan,
model di masyarakat, sehingga
sehingga diperlukan pertimbangan
masyarakat akan cenderung meniru
lokasi yang statergis, kelancaran alat
perilaku petugas kesehatan.
transportasi dan dekat keramaian

7
4. Efek Samping
3. Waktu Pelayanan
Efek samping yang timbul dari
Masyarakat sudah menyadari
pemakaian alat kontrasepsi,
pentingnya KB dan mau
dapat mengurangi keinginan
mengikuti program KB, namun
masyarakat untuk
tidak mempunyai waktu untuk
menggunakan alat
mendatangi klinik KB, dapat
kontrasepsi. Efek yang terjadi
menyebabkan mereka lebih
dapat berupa perdarahan,
memilih tidak menggunakan KB
pusing, kegemukan dan flek-
(unmet need).
flek hitam pada wajah. 8
5. Pengetahuan tentang Metode 6. Komunikasi Petugas dengan
Kontrasepsi Masyarakat
Berbagai cara untuk menjarangkan Kurangnya komunikasi dan
kehamilan diberbagai daerah, seperti: penyuluhan yang disampaikan
memperpanjang masa menyusui anak, petugas kesehatan kepada
minum jamu tertentu, melakukan masyarakat menyebabkan
coitus interuptus, pemijatan oleh kurangnya pengetahuan masyarakat
dukun terhadap ibu yang baru tentang KB sehingga mereka lebih
melahirkan memilih untuk unmet need. 9
8. Usia Perkawinan Rendah
7. Biaya Pelayanan KB Tingginya angka kelahiran
Pada masyarakat yang taraf dipengaruhi oleh usia wanita

ekonomi rendah cenderung waktu menikah. Semakin muda


seseorang wanita memasuki
tidak mau mengikuti KB karena
jenjang perkawinan, maka
tidak mempunyai biaya atau
semakin panjang masa produktif,
mahalnya biaya pelayanan.
berarti semakin panjang
kesempatan untuk melahirkan.

10
9. Adat Perkawinan Poligami
Perkawinan poligami tentunya 10. Nilai Anak
akan menghambat program Sebagian masyarakat dan keluarga
KB. Alasan yang sering sangan mengharapkan kehadiran
digunakan adalah karena tidak anak yang banyak. Nilai anak bagi
mempunyai anak dari jenis mereka adalah anak dapat
kelamin tertentu (laki-laki memberikan kebahagiaan kepada
atau perempuan), sehingga orang tua, anak sebagai jaminan
dengan alasan ini seseorang di hari tua dan membentu
cenderung menikah lagi. ekonomi keluarga, 11
• Adat Istiadat atau Kepercayaan

Kepercayaanmasyarakat mengawinkan anaknya diusia muda agar cepat


memperolahketurunan yang banyak merupakan salah satu keadaan yang
menghambat pelaksanaan program KB. Mereka berpikir anak adalah aset,

FAKTOR SOSIAL maka mereka percaya banyak anak banyak rezeki

• Faktor Agama atau Religi

BUDAYA YANG Tentunya kepercayaanagama bukanlah suatu yang dapat kita paksakan, tetapi
yang terpentingadalah kita memahaminya.Misalnya, dalam suatu agama

MEMPENGARU tertentu melarang penggunaan alatkontrasepsi karena dianggap menghalangi


terjadinya pembuahan. Dalamajaran agama tersebut anak adalah karunia dari
Sang Pencipta yang harusdisyukuri dan dijaga.
HI KB
● Faktor Pendidikan
Masyarakat dengan tingkat pendidikan
tinggi akan lebih mudahmemahami
manfaat dari program KB tersebut dan
secara terbuka akanmenerima perubahan.
● Faktor Ekonomi
Masyarakat akan berpikir ulang ketika
mengeluarkan alat kontrasepsi dalam
bentuk mekanik maupun kimiawi.Bagi
mereka yang hidup dengan pendapatan
yang minim akan lebihmengutamakan
kepentingan pangannya.
13
ASPEK SOSIAL BUDAYA YANG
MEMPENGARUHI PERILAKU
KESEHATAN
Persepsi masyarakat terhadap Kepercayaan
sehat dan sakit Pendidikan
Seperti contoh, orang-
Masih banyaknya penduduk
orang Islam di pedesaanmengangga
Masyarakat mempunyai batasan sehat yang berpendidikan rendah,
p bahwa penyakit adalah cobaan
atausakit yang berbeda dengan konsep petunjuk-petunjukkesehatan
dari Tuhan, dan kematian adalah
sehat dan sakit versi sistem medis sering sulit ditangkap apabila
kehendakAllah. Jadi, sulit
modern (penyakitdisebabkan oleh cara menyampaikannya tidak
menyadarkan masyarakat untuk
makhluk halus, guna-guna, dan dosa) disesuaikan dengantingkat
melakukan pengobatan saat sakit.
pendidikan khayalaknya.
LANJUTAN…
Norma
merupakan aturan atau ketentuan yg mengikat warga kelompok
dalam masyarakat,dipakai sebagai panduan, tatanan, dan
pengendali tingkah laku yg sesuai dan diterima olehmasyarakat.
Terjadi perbedaan norma (sebagai standar untuk menilai
perilaku) antara satukebudayaan dengan kebudayaan yang lain.
Masyarakat menetapkan perilaku yang normal (normatif) serta
perilaku yang tidak normatif. Contohnya, :Bila wanita sedang
sakit, harusdiperiksa oleh dokter wanita dan masyarakat
memandang lebih bergengsi beras putih
daipada beras merah, padahal mereka mengetahui bahwa vitamin
B1 lebih tinggi diberas merahdaripada diberas putih.

15
LANJUTAN…
Inovasi Kesehatan
Tidak ada kehidupan sosial masyarakat tanpa
perubahan, dan sesuatu perubahan selalu
dinamis. artinya setiap perubahan akan diikuti
perubahan kedua, ketiga danseterusnya. Seorang
petugas kesehatan jika akan melakukan
perubahan perilaku kesehatanharus mampu
menjadi contoh dalam perilakukanya sehari-hari.
Ada anggapan bahwa petugaskesehatan
merupakan contoh rujukan perilaku hidup
16
LANJUTAN…
Nilai Kebudayaan
Masyarakat Indonesia terdiri dari macam-macam suku bangsa
yangmempunyai perbedaan dalam memberikan nilai pada
satu obyek tertentu. Nilai kebudayaanini memberikan arti
dan arah pada cara hidup, persepsi masyarakat terhadap
kebutuhan dan pilihan mereka untuk bertindak.
Contoh :
-Wanita sehabis melahirkan tidak boleh memakan ikan karena
ASI akan menjadi amis
-Di New Guinea, pernah terjadi wabah penyakit kuru.
Penyakit ini menyerang susunansaraf otak dan penyebabnya
adalah virus. Penderita hanya terbatas pada anak-anakdan
wanita. Setelah dilakukan penelitaian ternyata penyakit ini
menyebar karenaadanya tradisi kanibalisme
17
ASPEK SOSIAL YANG
MEMPENGARUHI PERILAKU
KESEHATAN

• Penghasilan (income) • Jenis kelamin ( sex). • Jenis pekerjaan yang • Self Concept,
Masyarakat yang berpenghasilan Wanita cenderung lebih berpengaruh besar menurut Merriam Webster
rendah menunjukkan sering memeriksakan terhadap jenis adalah : “the mental image one
angkakesakitan yang lebih tinggi, kesehatan ke dokterdari penyakit yang has of oneself ”yaitu gambaran
angka kematian bayi dan pada laki-laki. diderita pekerja. mental yang dipunyai seseorang
kekurangan gizi. tentang dirinya.
• Image Kelompok. • Identitas Individu pada Kelompok
Image seorang individu sangat dipengaruhi Identifikasi individu kepada kelompok
oleh image kelompok.Perilaku anak kecilnyasangat penting untuk memberikan
cenderung merefleksikan dari kondisi keamanan psikologis dan kepuasan dalam
keluarganya. pekerjaanmereka. Inovasi akan berhasil bila
kebutuhan sosial masyarakat diperhatikan
TANGGUNG JAWAB BIDAN

Ada dua aspek yaitu


• Aspek internal yakni pertanggungjawaban yang diwujudkan dalam bentuk
laporan pelaksanaan kekuasaan yang diberikan oleh pimpinan dalam suatu
instansi
• Aspek eksternal yakni pertanggungjawaban kepada pihak ketiga jika suatu
tindakan menimbulkan kerugian kepada pihak lain berupa tanggung gugat
atas kerugian yang ditimbulkan kepad pihak lain atas jabatan yang
diperbuat.
Tanggung jawab bidan terhadap klien dan
masyarakat

● Menjungjung tinggi, menghayati dan mengamalkan sumpah jabatannya dalam melaksanakan


tugas pengabdiannya.
● Menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan.
● Berpedoman pada peran, tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga
dan masyarakat.
● Mendahulukan kepentingan klien, menghormati hak-hak klien dan menghormati nilainilai yang
berlaku di masyarakat.
● Menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan pelaksanaan tugasnya, dengan mendorong
partisipasi masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya secara optimal.

21
Tanggung jawab bidan terhadap
tugasnya

● Memberikan pertolongan dan mempunyai kewenangan dalam mengambil keputusan dalam


tugasnya termasuk keputusan mengadakan konsultasi atau rujukan.
● Menjamin kerahasiaan, keterangan yang didapat atau dipercayakan kepadanya kecuali bila
diminta oleh pengadilan atau diperlukan sehubungan kepentingan klien.
● Tanggung jawab bidan terhadap sejawat dan tenaga kesehatan lainnya yaitu setiap bidan
harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk menciptakan suasana kerja yang
serasi; setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati baik terhadap
sejawatnya maupun lainnya.

22
Tanggung jawab bidan terhadap
profesinya

● Menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesinya dengan menampilkan
kepribadian yang tinggi dan memberikan pelayanan yang bermutu kepada
masyarakat.
● Mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan profesinya sesuai dengan
IPTEK.
● Berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan sejenisnya yang dapat
meningkatkan mutu dan citra profesinya.

23
Tanggung jawab bidan terhadap
pemerintah
● Menjalankan tugasnya, senantiasa melaksanakan kegiatan-kegiatan pemerintah
dalam bidang kesehatan khususnya dalam KIA/KB dan kesehatan keluarga dan
masyarakat.
● Setiap bidan melalui profesinya berpatisipasi dan menyumbangkan pemikirannya
kepada pemerintah untuk meningkatkan mutu jangkauan pelayanan kesehatan,
terutama KIA/KB dan keluarga.

24
tanggung jawab bidan terdiri dari mematuhi
peraturan perundang-undangan tentang
kebidanan yang berlaku

● Memberikan informasi dan saran kepada keluarga dengan baik.


● Memberikan informasi kepada pasien tentang pemeriksaan yang diperlukan dalam
melakukan diagnosis kehamilan berisiko.
● Melakukan pencatatan dan pelaporan pada setiap pelayanan yang telah diberikan.
● Melakukan pelayanan kebidanan kepada ibu mulai dari periode antenatal, intranatal dan
postnatal.
● Melakukan rujukan ke fasilitas pelayanan kesehatan jika terjadi kasus kegawatdaruratan,
melakukan perawatan kepada ibu dan bayi.

25
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai