Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BAHASA INDONESIA

TEMA: MILLENIAL PADA MASA COVID19

JUDUL: PENGGUNAAN MEDIA ELEKTRONIK DIMASA


PANDEMI COVID-19

DOSEN PENGAMPU:

RUSYDA ULVA, M. A.

Disusun oleh:

Kelompok 7

Singky Permana (2001021017)

Sari Wahyuni (2001021025)

Neneng Syah Putri (2001021029)

Hartini (2001021009)

PRODI D3 KEBIDANAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS DHARMAS INDONESIA

TAHUN 2020/2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahuwata’ala yang


telah memberikan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini. Makalah yang berjudul ” PENGGUNAAN MEDIA ELEKTRONIK
DIMASA PANDEMI COVID-19” ini dibuat untuk memenuhi syarat mata kuliah
Bahasa Indonesia.
Penulis menyadari bahwa dalam membuat makalah ini masih banyak
kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala kritik
dan saran dari para pembaca untuk kesempurnaan pada makalah ini.
Penulis harap makalah ini dapat bermanfaat bagi setiap orang yang
membacanya, dan memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca.
Terimakasih.

Dharmasraya, Desember 2020

Penulis

DAFTAR ISI

2
COVER...................................................................................................................1

KATA PENGANTAR............................................................................................2

DAFTAR ISI...........................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4

1. Latar Belakang.............................................................................................4
2. Rumusan Masalah........................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................6

A. Peran Millenial Dalam Penanganan Covid-19.............................................6


B. Penggunaan Medsos Pada Masa Pandemi Covid-19...................................8

BAB III PENUTUP..............................................................................................10

1. Kesimpulan.............................................................................................10
2. Saran........................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

3
A.     Latar Belakang

Generasi millenial menjadi topik yang cukup hangat dikalangan


masyarakat, tapi sebenarnya siapakah generasi millenial dan apakah masyarakat
benar-benar paham dengan sebutan itu? Millenial adalah orang yang lahir pada
kisaran tahun 1980- 2000an. Bisa diartikan bahwa millenial adalah generasi muda
yang berumur 17- 37 pada tahun ini. Di Indonesia sendiri terdapat 81 juta jiwa
yang merupakan generasi millenial dari jumlah 255 juta penduduk yang telah
tercatat.

Millennial dianggap sebagai generasi yang spesial karena generasi ini


sangat berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya, terutama dalam hal yang
berkaitan dengan teknologi. Millenial dan teknologi sudah seperti sahabat karib
yang tidak bisa dipisahkan dan keduanya saling terikat satu sama lain. Ini artinya,
millenial pada dasarnya tidak dapat dilepaskan dari teknologi modern khususnya
internet dan gadget.

Gadget adalah alat komunikas modern yang memiliki berbagai fungsi


canggih, alat ini di definisikan juga alat elektronik kecil yang punya fungsi khusus
dengan unit kerja yang tinggi. Hal yang membedakan gadget dengan teknologi
yang lainnya adalah adanya unsur kekinian.yang dimaksud dengan gadget antara
lain smartphone seperti Iphone, blackberry dan notebook.

Di era millenial ini, semua serba praktis karena adanya tekhnologi super canggih.
Dapat kita perhatikan dengan seksama bagaimana peran gadget yang merupakan
alat pintar hasil dari kemajuan tekhnologi yang pesat ini dalam membantu
kegiatan sehari-hari kita dan membuat kehidupan di zaman ini lebih mudah dan
simpel. Milenial dikenal dengan kreativitas yang tinggi, bersikap optimistis, dan
memiliki kemampuan adaptif (fleksibel), sehingga mereka dapat mengambil peran
penting di tengah ancaman Covid-19.

4
B.    Rumusan Masalah

1.Bagaimana Peran Millenial dalam penanganan covid-19?

2.Bagaimana penggunaan medsos pada masa pandemi COVID-19?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Peran Millenial dalam penanganan Covid-19

Indonesia sudah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar


di beberapa daerah yang padat penduduk. Namun, angka yang terinfeksi masih
meningkat. Masih banyaknya masyarakat yang tidak mematuhi peraturan PSBB
dinilai sebagai salah satu penyebab. Dalam menangani kasus Covid-19 ini yang
menjadi garda terdepan adalah para dokter dan tenaga medis, namun untuk
mengatasi permasalahan yang terjadi saat ini harus dari semua elemen di
masyarkat termasuk para generasi muda. Semua warga negara Indonesia punya

5
peran dan punya tugas dalam membantu menghadapi Covid-19, begitu pula
untuk generasi muda. Peran generasi muda ini sangat besar, diharapkan para
generasi muda bisa berperan sebagai agent of change. Maka disinilah peran
generasi muda, sebagai sosok yang muda, yang dinamis, yang penuh energi,
yang optimis, diharapkan untuk dapat menjadi agen perubahan yang bergerak
dan berusaha untuk bisa ikut membantu pemerintah dalam memutus rantai
penyebaran covid-19.
Salah satunya dengan tetap dirumah (stay at home), menjaga jarak dan
fisik serta menggunakan masker dan sering cuci tangan dengan sabun atau
bergabung sebagai relawan Covid-19 baik secara swadaya maupun bergabung
dengan BNPB. Menjadi penggerak Social Distancing, Lakukan social
distancing sebaik-baiknya. Jaga jarak minimal 1 (satu) meter. Serangkaian
tindakan social distancing diprediksi dapat mencegah orang sakit untuk
melakukan kontak dengan orang lain, dan yang terpenting adalah mengurangi
atau menekan penyebaran COVID-19. Bahkan, Presiden RI pun sudah
menghimbau masyarakat untuk belajar, bekerja dan beribadah di rumah.
Kenyataannya, masih saja ada pihak-pihak yang ‘ngeyel’ dengan
himbauan social distancing. Sebagian pihak menganggap bahwa kebijakan
pemerintah untuk meliburkan sekolah di beberapa wilayah menjadi kesempatan
emas untuk berlibur bersama keluarga. di sinilah peran pemuda untuk membantu
orang-orang di sekitar kita meninggalkan ‘kekolotan’ mereka. Revolusi mental
itu penting. Sangking pentingnya, hal itu harus dimulai dari diri kita sendiri dan
sebarkan kepada orang-orang terdekat kita. Beri edukasi kepada keluarga,
teman-teman terdekat kamu sampaikan kepada mereka secara baik-baik bahwa
Covid-19 ini bukan hal yang patut diremehkan. Ingatlah bahwa dengan
menerapkan dan selalu mengingatkan orang-orang terdekat akan pentingnya 
social distancing, kamu sedang melindungi mereka dan ikut andil dalam
mencegah penyebaran virus ini.
Pemuda diharapkan untuk menjadi agent of change, yaitu pihak yang
mendorong terjadinya transformasi dunia ini ke arah yang lebih baik melalui
efektifitas, perbaikan dan pengembangan.  Melalui teknologi, gencarkan, ajak

6
dan galakan edukasi semasif mungkin. Himbau sesering mungkin tindakan-
tindakan pencegahannya. Jelaskan dan ingatkan selalu pentingnya stay at
home.  Jadilah relawan bagi sekitar yang membutuhkan dukungan makanan dan
obat dengan tetap menjaga prinsip pembatasan sosial. Minta bantuan keluarga,
teman, dan tetangga untuk membantu atau gunakan layanan online. Penting
untuk dapat menghubungi dan minta tolong orang lain untuk mengatur
pengiriman makanan, obat dan kebutuhan lainnya, serta ikut memperhatikan
kondisi fisik dan mental. Cari dukungan dari teman, keluarga, dan jaringan sosial
lainnya. Usahakan untuk tetap kontak dengan orang di sekitar anda melalui
telepon dan platform media sosial. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS),
jumlah pemuda Indonesia mencapai 64,19 juta jiwa. Dengan jumlah pemuda
yang sangat banyak, seharusnya kita memberikan kontribusi yang lebih dalam
memerangi COVID-19. 

B. Penggunaan Medsos pada Masa Pandemi COVID-19

Sebagai dukungan ikut mencegah merebaknya virus tersebut. Kaum


milenial tentu juga ikut menghindari budaya nongkrong di tempat keramaian,
menjaga jarak, tidak melakukan kontak fisik ketika bertemu atau berkenalan,
menggunakan masker ketika keluar rumah. 

Selain itu, rajin mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik,


mengkonsumsi makanan bergizi dan multivitamin, serta rajin berolahraga untuk
menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Yang terpenting, jika tidak ada urusan
mendesak untuk keluar rumah, lebih baik berdiam diri dengan tetap
#DirumahAja. "Kegiatan milenial di atas dapat disebarkan ke semua orang
melalui media sosial. Misalnya, setiap milenial melakukan anjuran tersebut dan
mem-posting kegiatannya di media sosial yang disaksikan ratusan bahkan ribuan
orang.

Dilihat dari banyaknya milenial yang saat ini memiliki berbagai macam
platform media sosial dan berprofesi sebagai influencer. Hal itu, secara tidak

7
langsung akan membantu pemerintah menyalurkan informasi-informasi dalam
mencegah penyebaran virus Covid-19 di Indonesia. 

Millenial dikenal dengan kreativitas yang tinggi, bersikap optimistis, dan


memiliki kemampuan adaptif (fleksibel), sehingga mereka dapat mengambil
peran penting di tengah ancaman Covid-19. Mereka bisa berjam-jam
menggunakan perangkat teknologi seperti handphone ataupun laptop setiap
harinya. Di tengah penerapan kebijakan PSBB sekarang ini, teknologi sangat
berperan untuk melancarkan aktivitas sehari-hari baik bagi anak sekolah,
mahasiswa, UMKM, maupun pekerja kantoran yang melakukan Work From
Home (WFH). 

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Peran generasi muda, sebagai sosok yang muda, yang dinamis, yang penuh
energi, yang optimis, diharapkan untuk dapat menjadi agen perubahan yang
bergerak dan berusaha untuk bisa ikut membantu pemerintah dalam memutus
rantai penyebaran covid-19. Salah satunya dengan tetap dirumah (stay at home),
menjaga jarak dan fisik serta menggunakan masker dan sering cuci tangan
dengan sabun atau bergabung sebagai relawan Covid-19 baik secara swadaya
maupun bergabung dengan BNPB. Menjadi penggerak Social Distancing,
Lakukan social distancing sebaik-baiknya. Jaga jarak minimal 1 (satu) meter.
Serangkaian tindakan social distancing diprediksi dapat mencegah orang sakit
untuk melakukan kontak dengan orang lain, dan yang terpenting adalah
mengurangi atau menekan penyebaran COVID-19. Bahkan, Presiden RI pun
sudah menghimbau masyarakat untuk belajar, bekerja dan beribadah di rumah.

Beri edukasi kepada keluarga, teman-teman terdekat kamu. Sampaikan


kepada mereka secara baik-baik bahwa Covid-19 ini bukan hal yang patut
diremehkan. Ingatlah bahwa dengan menerapkan dan selalu mengingatkan
orang-orang terdekat akan pentingnya  social distancing, kamu sedang
melindungi mereka dan ikut andil dalam mencegah penyebaran virus.

Selain itu, rajin mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik,


mengkonsumsi makanan bergizi dan multivitamin, serta rajin berolahraga untuk
menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Yang terpenting, jika tidak ada urusan
mendesak untuk keluar rumah, lebih baik berdiam diri dengan tetap
#DirumahAja. "Kegiatan milenial di atas dapat disebarkan ke semua orang
melalui media sosial. Misalnya, setiap milenial melakukan anjuran tersebut dan

9
mem-posting kegiatannya di media sosial yang disaksikan ratusan bahkan ribuan
orang.

B. Saran
Saya berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca agar
tertarik untuk meningkatkan keingintahuan nya terhadap informasi baru yang
bermanfaat. Demi kesempurnaan makalah ini, saya berharap kritik dan saran dari
pembaca yang sifatnya membangun agar makalah ini bisa lebih baik ke
depannya.

DAFTAR PUSTAKA

Supriyanto, Bambang. 2020. “Ini Peran Millenial Dalam Mencegah Penyebaran


COVID-19”. (https://teknologi.bisnis.com/read/20200430/101/1235107/ini-peran-
milenial-dalam-mencegah-penyebaran-covid-19).

Lestari, Hilda. 2020. “Peran Generasi Muda di Masa Pandemi COVID-19”.


(https://osc.medcom.id/community/peran-generasi-muda-di-masa-pandemi-covid-
19-1075).

10
Husna, Hidayatul. 2019. “Fenomena Gadget Di Era Millenial”.
(https://www.bengkuluinteraktif.com/fenomena-gadget-di-era-milenial)

11

Anda mungkin juga menyukai