D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KELOMPOK IV
Semoga laporan ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
i
Daftar Isi
Kata Pengantar.................................................................................................. ii
Bab I Pendahuluan
Bab II Isi
A. Kesimpulan............................................................................... 4
B. Saran.......................................................................................... 5
Daftar Pustaka................................................................................................... 6
ii
Bab I Pendahuluan
Latar Belakang Masalah
Era pandemi Covid-19 telah dimulai sejak awal tahun 2020, virus ini
telah teridentifikasi dan berbagai negara telah berjuang untuk melawan
pandemi ini dengan berbagai upaya pencegahan dan penanganan virus
Covid-19. Di Indonesia sendiri, pandemi ini telah masuk dari bulan Maret
2020 dan penyebarannya terus meluas di seluruh provinsi di Indonesia.
Bab II Isi
A. Pengertian Perubahan Sosial
Menurut Ritzer dalam buku Sosiologi, perubahan sosial mengacu
pada perubahan pola hubungan antar individu, kelompok,
organisasi, kultur, dan masyarakat pada waktu tertentu (2020).
1
Filsuf Yunani Kuno Herakleitos pernah berujar “Panta rhei kai
uden menei,” yang singkatnya bermakna bahwa tak ada yang
abadi di dunia ini, kecuali perubahan itu sendiri.
2
aktivitas secara normal, namun tetap merujuk pada protokol
kesehatan yang kemudian harus dibiasakan. Meskipun begitu,
penerapan Normal Baru tidak akan berjalan dengan maksimal,
apabila tidak disertai dengan kedisiplinan tinggi oleh masyarakat.
Sebab pandemi Covid-19 telah memaksa kita untuk adaptif
terhadap segala bentuk perubahan. Begitu juga hidup Normal
Baru bisa saja akan menjadi model budaya baru di masa
mendatang.
3
Bab III Penutup
A. Kesimpulan
Perubahan budaya dan sikap masyarakat dipicu karena adanya
rangsangan dari lingkungan maupun peristiwa keberlangsungan
hidup. Pandemi Covid-19 telah membawa banyak perubahan
terhadap kehidupan sosial budaya yang terjadi di masyarakat.
Banyak hal positif yang dapat diambil dari menerapkan budaya
protokol pandemi Covid-19 hingga dinyatakan berakhir. Pandemi
Covid-19 tidak dapat dihindari tetapi dapat dicegah
penyebarannya dengan tetap hidup dalam protokol kesehatan dan
berbudaya sosial di masyarakat. Hal ini khususnya untuk kaum
pemuda/i yang merupakan generasi penerus bangsa yang
berharga, harus memahami pentingnya mencegah penyebaran
Covid-19 dan tetap bertahan dalam kondisi New Normal.
Beberapa hal berbudaya sosial yang harus ditanamkan dalam diri
pemuda/i Indonesia antara lain:
1. Berbudaya menggunakan perlengkapan diri seperti masker dan
selalu mencuci tangan dengan air maupun hand sanitizer /
disinfektan.
2. Tidak menghindari pengecekan suhu.
3. Melakukan karantina mandiri jika mendapati diri sedang dalam
kondisi sakit atau ciri-ciri terinfeksi Covid-19.
4. Mendukung pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19
dengan selalu menerapkan protokol kesehatan dan physical
distancing.
5. Bergaya hidup sehat dan tidak mengonsumsi makanan dari luar
rumah.
6. Banyak kegiatan sosial yang dilakukan melalui kampanye,
media sosial maupun donasi untuk mencegah penyebaran virus
Covid-19.
7. Masyarakat semakin cerdas dalam menggunakan media digital
untuk proses pembelajaran, bekerja, beribadah maupun
bersosialisai tanpa harus bertemu fisik.
8. Mencegah penyebaran Covid-19, mengingatkan dan menaati
prokes.
4
B. Saran
1. Masyarakat Umum
Pada literatur review ditemukan bahwa transmisi Covid-19 dari
manusia ke manusia terjadi karena kontak dekat dengan orang
yang terinfeksi, terkena batuk, bersin, droplet atau aerosola.
Resiko terinfeksi lebih berat Covid-19 yaitu pada individu yang
memiliki riwayat penyakit komorbid seperti hipertensi dan
diabetes melitus, perokok aktif, dll. Jenis kelamin laki-laki dan
usia >60 tahun maka disarankan untuk masyarakat umum
melakukan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) yang
terdiri dari salah satunya mencuci tangan pakai sabun, makan
makanan gizi seimbang. Tetap berada di dalam rumah juga
menjadi kunci utama untuk menekan penyebaran Covid-19.
2. Tenaga Medis
Dalam literatur review ditemukan bahwa seluruh tenaga medis
yang memberikan perawatan langsung pada pasien Covid-19 di
rumah sakit dianggap beresiko tinggi maka disarankan untuk
tenaga medis menggunakan perlindungan diri sekali pakai
misalnya masker, sarung tangan, pelindung wajah sekali pakai
harus dibuang ke tempat sampah tertutup dan cucilah tangan
secara menyeluruh. Usahakan jangan menyentuh mata,
hidung, atau mulut dengan sarung tangan maupun tangan
sampai tangan sudah dibersihkan dengan benar.
3. Penelitian Selanjutnya
Pada literatur review dinyatakan bahwa belum ada tatalaksana
penanganan yang baku pada pasien Covid-19 maka disarankan
bagi peneliti untuk meningkatkan dan mengembangkan
penelitian mengenai virus ini lebih lanjut sehingga memberikan
sumber informasi valid untuk pengembangan tatalaksana
Covid-19 demi mendukung upaya pemberantasan Covid-19.
5
Daftar Pustaka:
https://tirto.id
https://yoursay.suara.com
https://www.researchgate.net
https://repository.poltekkes-denpasar.ac.id
6
Gambar 1.3 Patuhi protokol kesehatan