Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

“Dampak Covid-19 Terhadap Generasi Milenial”

Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas

Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Disusun oleh

Kelompok 12

1. Septia Ika Ningsih Nim 2003011149


2. Serli Adinda Nim 2003011163
3. Vitra Yuli Kurnia Nim 2003011172

Dosen Pengampu Mata Kuliah

Rusyda Ulva, M. Pd.

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS DHARMAS INDONESIA

DHARMASRAYA

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan makalah bahasa Indonesia,
yang berjudul “Dampak Covid-19 Terhadap Generasi Milenial“. Meskipun terdapat banyak
kekurangan didalamnya. Kami berterima kasih kepada Ibu Rusyda Ulva, M.Pd selaku Dosen
mata kuliah bahasa Indonesia, yang telah memberikan tugas kepada kami.

Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita tentang pembentukan karakter bagi siapapun yang membacanya. Kami
juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari
kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik dan saran atau usulan demi
memperbaiki makalah kami di masa yang akan datang.

Dharmasraya , 6 Desember 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................. i

DAFTAR ISI............................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................... 1

1.3 Tujuan Penulisan Makalah....................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Covid-19 dan Generasi Milenial............................................. 2-3


2.2 Dampak Covid-19 Bagi Generasi Milenial.............................................. 3-4
2.3 Upaya Generasi Milenial dalam Melawan Covid-19 ............................... 4-5

BAB III PENUTUP

3.1 Simpulan................................................................................................... 6
3.2 Saran.......................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sejak awal pandemi Covid-19, salah satu kekhawatiran adalah bahwa lansia
lebih berisiko terdampak Covid - 19. Akan tetapi, dampak kesehatan dan non-
kesehatan pada generasi milenial juga terbukti signifikan. Pemahaman umum
tentang dampak - dampak ini dan peran generasi milenial dalam menciptakan upaya
melawan Covid-19 sangat penting dalam respon terhadap pandemi. Dampak Covid -
19 akan lebih parah dari sekedar dampak kesehatan dan akan berlangsung bahkan
setelah pandemi berakhir. Krisis global ini memperparah kerentanan dan
ketidaksetaraan yang sudah ada saat ini . Semua dampak ini semakin parah dalam
situasi darurat kemanusiaan di mana kerapuhan sosial, konflik, dan keadaan darurat
merusak kapasitas kelembagaan dan keterbatasan ke berbagai layanan. Dampak dari
Covid-19, baik yang saat ini maupun yang akan terus berlanjut, sangat dirasakan
oleh generasi milenial yang saat ini hidupnya dalam keadaan susah atau kurang
beruntung dari segi ekonomi dan sosial.

1.2 Rumusan Masalah


1. Pengertian Covid-19 dan Generasi Milenial
2. Dampak Covid-19 Bagi Generasi Milenial
3. Upaya Generasi Milenial dalam Melawan Covid-19

1.3 Tujuan Penulisan Makalah


1. Untuk mengetahui tentang Covid-19 dan generasi milenial
2. Untuk mengetahui tentang dampak yang ditimbulkan
3. Untuk mengetahui tentang upaya apasaja yang dapat dilakukan generasi
milenial dalam melawan Covid-19

1
BAB II

PENDAHULUAN

2.1 Pengertian Covid-19 dan Generasi Milenial


1) Pengertian Covid-19
Covid-19 (coronavirus disease 2019) adalah jenis penyakit baru yang
disebabkan oleh virus dari golongan coronavirus, yaitu SARS-CoV-2 yang
juga sering disebut virus Corona. Kasus pertama penyakit ini terjadi di kota
Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Setelah itu, Covid-19 menular antar
manusia dengan sangat cepat dan menyebar ke puluhan negara, termasuk
Indonesia, hanya dalam beberapa bulan. Covid-19 awalnya ditularkan dari
hewan ke manusia. Setelah itu, diketahui bahwa infeksi ini juga bisa menular
dari manusia ke manusia. Penularannya bisa melalui cara-cara berikut:
 Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat
penderita Covid-19 bersin atau batuk
 Memegang mulut, hidung, atau mata tanpa mencuci tangan terlebih
dulu, setelah menyentuh benda yang terkena droplet penderita Covid-
19
 Kontak jarak dekat (kurang dari 2 meter) dengan penderita Covid-19
tanpa mengenakan masker
CDC dan WHO menyatakan Covid-19 juga bisa menular melalui
aerosol (partikel zat di udara). Meski demikian, cara penularan ini hanya
terjadi dalam prosedur medis tertentu, seperti bronkoskopi, intubasi
endotrakeal, hisap lendir, dan pemberian obat hirup melalui nebulizer.

2) Pengertian Generasi Milenial


Milenial adalah sebutan untuk kelompok demografis atau generasi Y
(gen Y) yang lahir setelah generasi X. Sebutan milenial (millenials) untuk
generasi Y ini mulai dipakai pada editorial koran besar Amerika Serikat pada
Agustus 1993 karena diperkirakan individu pada generasi ini akan mencapai
dewasa sekitar pergantian abad ke-21 atau atau pergantian era milenium (masa
atau jangka waktu seribu tahun). Milenial (juga dikenal sebagai Generasi Y,
Gen Y atau Generasi Langgas[1]) adalah kelompok demografi setelah
Generasi X (Gen-X). Tidak ada batas waktu yang pasti untuk awal dan akhir
dari kelompok ini. Para ahli dan peneliti biasanya menggunakan awal 1980-an
sebagai awal kelahiran kelompok ini dan pertengahan tahun 1990-an hingga
awal 2000-an sebagai akhir kelahiran.
Milenial pada umumnya adalah anak-anak dari generasi Baby Boomers
dan Gen-X yang tua. Milenial kadang-kadang disebut sebagai "Echo
Boomers" karena adanya 'booming' (peningkatan besar), tingkat kelahiran
pada tahun 1980-an dan 1990-an. Untungnya di abad ke 20 tren menuju
keluarga yang lebih kecil di negara-negara maju terus berkembang, sehingga

2
dampak relatif dari "baby boom echo" umumnya tidak sebesar dari masa
ledakan populasi pasca Perang Dunia II.

2.2 Dampak Covid-19 Bagi Generasi Milenial


Dampak dari Covid-19, baik yang saat ini maupun yang akan terus berlanjut, sangat
dirasakan oleh generasi milenial yang saat ini hidupnya dalam keadaan susah atau kurang
beruntung. Mereka termasuk yang tidak terbatas pada:
 Generasi milenial yang tinggal di daerah perkotaan yang miskin, padat penduduk dan
di permukiman kumuh tanpa akses ke air mengalir dan layanan lainnya dengan
keterbatasan untuk menjaga jarak.
 Generasi milenial yang menjadi tunawisma, yang juga minim akses ke berbagai
layanan dan dengan keterbatasan untuk menjaga jarak.
 Generasi milenial migran, yang akan jauh lebih menderita, baik akibat pandemi
maupun setelah pandemi karena adanya pembatasan pergerakan mereka, kondisi
tempat tinggal yang berhimpitan, kurangnya peluang kerja, tidak mampu pulang
kampung, atau meningkatnya xenophobia.
 Generasi milenial penyandang disabilitas atau difabel, termasuk mereka yang
memiliki keterbatasan fisik, visual, pendengaran, intelektual, dan lainnya.
 Remaja perempuan dan perempuan muda yang terhadang ketidaksetaraan dan
perampasan hak-haknya dengan alasan gender, dan yang berisiko tinggi mengalami
kekerasan berbasis gender dan meningkatnya beban untuk merawat anggota keluarga.
 Generasi milenial lesbian, gay, biseksual, transgender, queer/questioning, dan
interseks (LGBTQI), yang cenderung menghadapi diskriminasi dalam berbagai
bidang, termasuk dan terutama dalam situasi perawatan kesehatan.
 Generasi milenial memiliki kondisi kesehatan kronis seperti asma.
 Generasi milenial yang hidup dengan HIV dapat berisiko tinggi karena melemahnya
sistem kekebalan dan akibat gangguan pengobatan dikarena kekurangan stok obat
akibat virus covid-19. Hal ini dapat meningkatkan risiko penularan HIV.
 Para pemuda dari kalangan profesional maupun mahasiswa mempertaruhkan hidup
mereka di garda depan pandemi. Para pemuda yang berprofesi sebagai peneliti dan
spesialis juga turut membantu memerangi penyakit ini dengan berkontribusi pada
pengembangan tindakan penyelamatan jiwa, mendukung intervensi medis yang dapat
diimplementasikan dan direplikasi dengan cepat (seperti ventilator sederhana dan
murah), berkontribusi pada penciptaan pengetahuan dan menyebarkan informasi
ilmiah berbasis fakta secara online.
 Sektor kesehatan telah menjadi lapangan pekerjaan terbesar bagi generasi milenial,
dan penyerapan tenaga kerja di sektor ini telah meningkat lebih cepat untuk generasi
muda dibandingkan dengan kelompok usia lainnya. Tren ini tercermin di sebagian
besar negara terlepas dari konteks sosial ekonominya.
 Selain mereka yang berada di sektor kesehatan, para generasi milenial lainnya berada
di garda depan dalam inisiatif komunikasi risiko, melakukan advokasi dan kampanye
cuci tangan, serta melawan hoaks, informasi yang keliru, dan stigma di komunitas
mereka. Bermitra dengan aktor-aktor pembangunan dan pemerintah, generasi milenial
mengumpulkan data secara real time, melawan ketakutan dan ketidakpercayaan, dan
menyebarkan informasi yang akurat dengan cara-cara yang menghormati nilai-nilai
dan tradisi setempat

3
 Generasi milenial saat ini lebih banyak mengakses dunia digital dibandingkan
generasi sebelumnya. Dengan banyaknya kegiatan dan institusi penting yang bergerak
secara online, generasi milenial berada dalam posisi yang strategis untuk merespons
dan beradaptasi dengan covid-19.
 Generasi milenial juga dapat berperan sangat penting dalam menjembatani
kesenjangan digital dengan cara memberikan informasi dan pengetahuan kepada
komunitas yang tidak memiliki akses ke teknologi digital, dan menyesuaikan pesan
dan saluran komunikasi untuk menjangkau beragam audiens dan mencerminkan
berbagai pendapat. Namun, dalam situasi ketergantungan akut pada teknologi online
dan platform jarak jauh, kesenjangan digital menjadi semakin perlu kita tangani.
 Generasi milenial dapat menjadi yang terdepan dalam menemukan cara-cara baru dan
inovatif untuk berkomunikasi dengan pemerintah, media massa, layanan medis, dan
komunitas mereka melalui saluran-saluran seperti radio, WhatsApp, pesan teks,
media sosial, dan video conference.
 Generasi milenial juga dapat membantu mengurangi dampak dan konsekuensi dari
krisis dalam jangka panjang, di antaranya dengan melibatkan diri dalam isu-isu
seperti mendorong kesatuan dan persatuan masyarakat dan melawan ujaran
kebencian, xenofobia, pelanggaran hak asasi manusia, dan kekerasan, dan dengan
membangun inisiatif yang kuat dan inklusif. Melalui media sosial, mereka
menemukan cara untuk memeriksa kesehatan mental teman-temannya dan menolong
penderitanya dari jarak jauh.

2.3 Upaya Generasi Milenial dalam Melawan Covid-19


Untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang saat ini masih mengkhawatirkan,
beberapa negara telah menerapkan sistem lockdown yang bertujuan untuk
meminimalisasi penyebaran Covid-19. Di Indonesia juga sudah menerapkan
kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dibeberapa daerah yang
memiliki padat penduduk, akan tetapi angka yang terinfeksi tetap saja masih
meningkat setiap harinya. Hal ini disebabkan karena masih banyaknya masyarakat
yang tidak mematuhi peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar tersebut.
Milenial dikenal memiliki kreativitas yang tinggi, bersikap optimistis, dan
memiliki kemampuan adaptif (fleksibel), sehingga sebagai generasi milenial, milenial
dapat mengambil peran penting di tengah ancaman Covid-19 saat ini terutama dalam
memberikan informasi dan edukasi kepada orang-orang disekitarnya karena pemuda
zaman sekarang sangat paham dengan teknologi dan juga informasi. Selain itu
generasi milenial juga memiliki kesempatan untuk menciptakan lingkungan dan
menyesuaikan diri dalam situasi apa pun, termasuk dalam menerapkan pola
kehidupan yang baru untuk menghindari dampak buruk pandemi Covid-19 secara
berkelanjutan.
Sebagai generasi milenial yang sehat dan memiliki imun yang kuat sangat
dianjurkan mengikuti saran yang diberikan Pemerintah saat ini agar penyebaran virus
Covid-19 tidak semakin menyebar. Adapun peran penting milenial dalam pencegahan
penyebaran Covid-19 saat ini, seperti:
1. Menghindari budaya nongkrong di tempat keramaian
2. Menjaga jarak

4
3. Tidak melakukan kontak fisik ketika bertemu atau berkenalan
4. Menggunakan masker ketika keluar rumah
5. Rajin mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik
6. Mengkonsumsi makanan bergizi dan multivitamin
7. Rajin berolahraga untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh
8. Yang terpenting, jika tidak ada urusan mendesak untuk keluar rumah lebih
baik untuk berdiam diri dengan tetap #DirumahAja.

5
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Covid-19 (coronavirus disease 2019) adalah jenis penyakit baru yang
disebabkan oleh virus dari golongan coronavirus, yaitu SARS-CoV-2 yang juga
sering disebut virus Corona. Sedangkan, Milenial adalah sebutan untuk kelompok
demografis atau generasi Y (gen Y) yang lahir setelah generasi X. Sebutan
milenial (millenials) untuk generasi Y ini mulai dipakai pada editorial koran
besar Amerika Serikat pada Agustus 1993.
Dampak dari Covid-19, baik yang saat ini maupun yang akan terus berlanjut,
sangat dirasakan oleh generasi milenial yang saat ini hidupnya dalam keadaan
susah atau kurang beruntung. Dampak yang dirasakan oleh generasi milenial
sekarang yaitu banyak generasi milenial yang tidak paham dengan pelajaran,
karena dilakukan secara daring.
Untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang saat ini masih mengkhawatirkan,
beberapa negara telah menerapkan sistem lockdown yang bertujuan untuk
meminimalisasi penyebaran Covid-19. Generasi milenial mengambil peran
penting di tengah ancaman Covid-19 saat ini terutama dalam memberikan
informasi dan edukasi kepada orang-orang disekitarnya karena pemuda zaman
sekarang sangat paham dengan teknologi dan juga informasi.
Sebaiknya, kita menerapkan hidup sehat agar terhindar dari penyebaran covid-19
mengkonsumsi makanan yang bergizi, serta rajin berolahraga untuk menjaga
kesehatan dan kebugaran. Yang terpenting, jika teman-teman ingin keluar rumah
untuk urusan mendesak tetap melakukan protokol yang telah ditetapkan, selalu
memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak aman. #DirumahAja.

3.2 Saran
Penyusun menyadari akan kekurangan bahan dari materi makalah ini sehingga
penyusun menyarankan terdapat kekurangan dalam isi sari makalah ini. Oleh
karena itu saran dan kritik dari pembaca sangat kami harapkan agar dapat
menjadi bahan ajuan untuk motivasi dan menyempurnakan makalah ini.

6
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.unicef.org/indonesia/sites/unicef.org.indonesia/files/2020-06/COVID-19-
Bekerja-dengan-dan-untuk-anak-muda-2020.pdf diakses pada tanggal 6 Desember
2020 pukul 11.32
2. https://www.alodokter.com/covid-19 diakses 8 Desember 2020 pukul 14 : 20
3. https://www.kanal.web.id/apakah-generasi-milenial-itu diakses 8 Desember 2020
pukul 14 : 25
4. https://id.m.wikipedia.org/wiki/Milenial diakses 8 Desember 2020 pukul 14 : 30
5. https://www.idntimes.com/life/inspiration/rizna-m-hidayah/5-peran-millennial-yang-
bisa-membantu-pencegahan-covid-19-yuk-peka-c1c2/full diakses pada tanggal 8
Desember 2020 pukul 12.09
6. https://republika.co.id/berita/q9lqwg396/peran-millenial-dalam-mencegah-
penyebaran-covid19 diakses pada tanggal 8 Desember 2020 pukul 12. 05
7. https://www.unicef.org/indonesia/sites/unicef.org.indonesia/files/2020-06/COVID-19-
Bekerja-dengan-dan-untuk-anak-muda-2020.pdf diakses pada tanggal 10 Desember
2020, pukul 12:16

Anda mungkin juga menyukai