Disusun oleh :
1. Yudistira mahesa
2. Yuyun
PROGRAM STUDI
KOMPUTERISASI AKUNTANSI
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas berkat rahmat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya, sehingga kami telah selesai mengerjakan tugas pembuatan
makalah ini tepat pada waktunya. Shalawat serta salam tak lupa senantiasa kita
curahkan kepada bimbingan kita nabi besar Muhammad Saw, sebagai uswatun
hasanah untuk kita semua.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Pengantar
Manajemen, sehubungan dengan telah tersusunnya makalah ini kami
mengucapkan terima kasih kepada bapak Deni Solihin, S.Pd, M.M. selaku dosen
pembimbing kami dalam mata kuliah Pengantar Manajemen.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan penulisan...........................................................................................2
D. Manfaat Penulisan.........................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI................................................................................4
A. Pengertian Sistem Menilai Budaya...............................................................4
B. Ciri-Ciri Budaya Organisasi..........................................................................5
C. Sumber-Sumber Budaya Organisasi.............................................................6
D. Pengertian Proses Manajemen......................................................................6
1. Perencanan.................................................................................................7
2. Pengorganisasian.......................................................................................8
3. Pengarahan................................................................................................8
4. Pengendalian.............................................................................................9
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................10
A. Sistem Menilai Budaya Organisasi.............................................................10
1. Definisi mengenai Kebudayaan Organisasi............................................10
2. Fungsi Budaya Organisasi.......................................................................12
3. Jenis-Jenis Budaya Organisasi................................................................13
4. Karakteristik Budaya Organisasi.............................................................14
B. Proses Manajemen......................................................................................15
1. Penetapan tujuan......................................................................................17
2. Perencanaan.............................................................................................18
3. Staffing....................................................................................................19
4. Directing..................................................................................................20
5. Supervising..............................................................................................21
6. Pengendalian...........................................................................................21
C. Kaitan antara Sistem Nilai Organisasi dengan Budaya Organisasi............22
ii
BAB IV PENUTUP..............................................................................................23
A. Kesimpulan.................................................................................................23
B. Saran............................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................24
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan diatas maka penulis merumuskan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
C. Tujuan penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diajabarkan, adapun tujuan dari
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh dari sistem menilai budaya organisasi baik
dalam sebuah organisasi maupun sebuah perusahaan.
3
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui cara sistem menilai budaya organisasi dalam
manajemen.
b. Untuk menambah wawasan mengenai proses manajemen.
c. Untuk menambah pengetahuan mengenai kaitan antara sistem nilai
organisasi dengan budaya organisasi.
D. Manfaat Penulisan
Berdasarkan tujuan penulisan yang ingin dicapai penulis, dengan adanya
penulisan makalah ini diharapkan memberikan manfaat bagi siapa saja, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Adapun manfaat dari penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoritis
a. Memberikan pengetahuan mengenai cara sistem menilai budaya
organisasi dalam manajemen.
b. Memberikan wawasan yang lebih luas lagi tentang proses-proses dari
manajemen.
c. Menambah ilmu tentang kaitan antara sistem nilai organisasi dan
budaya organisasi.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Manfaat yang penulis dapatkan dalam menulis makalah ini salah
satunya menjadi lebih tau dan paham tentang materi yang diangkat
menjadi judul makalah yaitu pengetahuan tentang sistem menilai suatu
budaya dalam sebuah organisasi maupun perusahaan dan proses dari
manajemen itu sendiri.
b. Bagi Pembaca
4
4
5
1. Perencanan
Perencanaan merupakan proses awal dalam suatu manajemen yang
akan dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap proses-proses
manajemen berikutnya. Jika sejak awal manajer telah melakukan
perencanaan dengan tepat, maka proses-proses berikutnya akan berjalan
dengan baik dan tujuan organisasi yang dicapai juga akan maksimal.
Sebaliknya jika manajer melakukan perencanaan yang kurang tepat, maka
tujuan organisasi yang akan dicapai tidak maksiamal. Hal tersebut
dikuatkan oleh pendapat Malayu Hasibuan (2007, hlm. 40) menyatakan
bahwa “perencanaan adalah proses penentuan tujuan dan pedoman
pelaksanaan, dengan memilih yang terbaik dari alternatif-alternatif yang
ada. Pendapat berikutnya juga dikemukakan oleh Chuck Williams (2001,
hlm. 143) yang menyatakan “perencanaan adalah memilih suatu tujuan dan
mengembangkan suatu metode atau strategi untuk mencapai tujuan”.
Sedangkan menurut Siswanto (2007, hlm. 51) menyatakan
“perencanaan merupakan suatu aktivitas universal manusia, suatu keahlian
dasar dalam kehidupan yang berkaitan dengan pertimbangan suatu hasil
sebelum diadakan pemilihan diantara berbagai alternatif yang ada”.
Berdasarkan pendapat beberapa ahli diatas disimpulkan bahwa
perencanaan adalah sebuah proses menetukan suatu tujuan perusahaan
dengan memilih akternatif terbaik agar tujuan yang diinginkan dapat
tercapai.
8
2. Pengorganisasian
Setelah perencanaan dilakukan dengan baik, maka tahap berikutnya
yang harus dilakukan dalam proses manajemen yaitu pengorganisasian.
Malayu Hasibuan (2007, hlm. 118-119) menyatakan “pengorganisasian
adalah suatu proses penentuan, pengelompokkan, dan pengaturan
bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan,
menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas ini, menyediakan alat-
alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif
didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas-
aktivitas tersebut”. Sedangkan Siswanto (2007, hlm. 75) menyatakan
“pengorgansasian adalah pembagian kerja yang direncanakan untuk
diselesaikan oleh anggota kesatuan pekerjaan, penetapan hubungan antar
pekerjaan yang efektif diantara mereka, dan pemberian lingkungan dan
fasilitas pekerjaan yang wajar sehingga mereka bekerja secara efisien”.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli diatas maka dapat disimpulkan
bahwa pengorganisasiam adalah suatu proses pengelompokkan berbagai
macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan.
3. Pengarahan
Memberikan pengarahan merupakan proses yang ketiga dalam
kewenangan pimpinan. Jika rencana pekerjaan sudah tersusun, struktur
organisasi telah ditetapkan, maka pimpinan berkewajiban untuk
menggerakkan bawahan, memutar roda mesin perusahaan atau organisasi
dan melakukan koordinasi. Semua proses tersebut dilakukan agar tujuan
organisasi dapat tercapai. Siswanto (2007, hlm. 111) menyatakan
“pengarahan adalah suatu proses pembimbingan, pemberian petunjuk,
dan instruksi kepada bawahan agar mereka bekerja sesuai dengan
rencana yang telah ditetapkam”. Berdasarkan pendapat beberapa ahli
tersebut dapat disimpulkan bahwa pengarahan merupakan proses
pemberian petunjuk instruksi maupun bimbingan kepada bawahannya
agar bekerja sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
9
4. Pengendalian
Dalam kegiatan manajemen, pengendalian memiliki peranan yang
sangat penting. Fungsi proses pengendalian ini adalah untuk
mengevaluasi tujuan yang telah dicapai, dan apabila tujuan tidak tercapai
dengan baik, maka dapat dicari mengenai faktor penyebabnya sehingga
dapat dilakukan perbaikan. Harold Koontz yang dikutip oleh Malayu
Hasibuan (2007, hlm. 242) menyatakan bahwa “pengendalian adalah
pengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan, agar
rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan perusahaan
dapat terselenggara”. Pendapat lain mengenai pengendalian juga
dikemukakan oleh Ismail Solihin (2009, hlm. 5) menyatkan
“pengendalian merupakan suatu proses untuk memastikan adanya kinerja
yang efisien dalam pencapaian tujuan perusahan”. Berdasarkan pendapat
beberapa ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengendalian adalah
proses mengawasi atau memastikan para pekerja agar menghasilkan
kinerja yang baik bagi kemajuan perusahaan.
BAB III
PEMBAHASAN
10
11
anggota organisasi yang selalu ingin mencapai hasil kerja yang tinggi,
sikap, perilaku dan tindakan para anggota organisasi yang cenderung
menghargai nilai kerjasama antaranggota organisasi atau antardepartemen,
kencenderungan menggunakan pemikiran analitis atau konseptual, sikap,
perilaku dan tindakan untuk memotivasi dan memengaruhi orang lain,
sikap, perilaku dan tindakan untuk memotivasi dan memengaruhi orang
lain, sikap, perilaku dan tindakan yang selalu berorientasi kepada
pelayanan pelanggan, sikap selalu kreatif disetiap kesempatan dan
kencenderungan memiliki inisiatif kerja.
H. Proses Manajemen
Setiap organisasi dapat dipastikan memiliki satu atau beberapa tujuan
yang memberikan arah dan menyatukan pandangan unsur yang terdapat
didalam organisasi tersebut. Sudah tentu tujuan yang akan dicapai dimasa
yang akan datang tersebut adalah suatu keadaan yang lebih baik daripada
keadaan sebelumnya. Secara umum proses manajemen dapat dikelompokkan
menjadi :
16
1. Penetapan tujuan
2. Perencanaan
3. Staffing
4. Pengarahan
5. Supervising
6. Pengendalian
Rangkaian proses manajemen ini merupakan proses yang bersifat
dinamis. Dengan kata lain, proses tersebut tidak dapat dilihat sebagai suatu
tahapan-tahapan yang berdiri sendiri melainkan sebagai proses yang berkitan
dan memungkinkan adanya pengulangan kembali suatu tahapan proses yang
telah dilakukan sebelumnya, terutama dalam kaitannya dengan hubungan
antara perencanaan dan pengendalian.
Untuk melaksanakan proses-proses manajemen diatas, manajer
memerlukan prasarana dan sarana, diantaranya memerlukan kekuasaan,
tujuan, orientasi, manusia, serta sumber daya lainnya. Kekuasaan dibutuhkan
oleh seorang manajer untuk memengaruhi orang lain. Terdapat beberapa jenis
kekuasaan yang mungkin diperlukan, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Legitimate Power : kekuasaan formal yang terjadi karena suatu posisi
atau jabatan tertentu.
2. Coercive Power : kekuasaan untuk memaksa atau menghukum.
3. Reward Power : kekuasaan untuk memberikan penghargaan.
4. Reference Power : kekuasaan yang bisa menyebabkan orang lain
mengikuti atau melakukan peniruan.
5. Expert Power : kekuasaan yang ditimbulkan oleh keunggulan
pengetahuan, pengalaman, kemampuan dan keterampilan.
17
1. Penetapan tujuan
Penetapan tujuan merupakan tahap awal dari suatu proses
manajemen. Tujuan merupakan misi sasaran yang ingin dicapai oleh
suatu organisasi dimasa yang akan datang manajer bertugas mengarahkan
jalannya organisasi untuk mencapai tujuan tersebut. Efektivitas
pencapaian tujuan tersebut, selain ditentukan oleh sifat-sifat dari tujaun
itu sendiri. Tujaun yang baik harus memenuhi sifat-sifat sebagai berikut :
a. Spesifik artinya jelas apa yang ingin dicapai atau diperoleh.
b. Realistis artinya bisa dicapai dan bukan sekedar angan-angan.
c. Terukur artinya memiliki ukuran-ukuran tertentu untuk menentukan
keberhasilannya.
d. Terbatas waktu artinya mempunyai batas waktu sebagai target kapan
tujuan tersebut harus bisa dicapai.
Dalam penetapan tujuan ini terdapat dua pendekatan yang dapat
dilakukan yaitu apa yang disebut dengan pendekatan top down atau
pendekatan dari atas dan pendekatan bottom down atau pendekatan dari
bawah. Dengan menggunakan pendekatan dari atas, tujuan dibuat
terkebih dahulu oleh manajemen lapis atas. Tujuan yang telah
dirumuskan disini kemudian dikaji dan dijabarkan lagi oleh lapisan
manajemen dibawahnya untuk kemudian dirumuskan lagi. Bagitu
seterusnya sampai kelapisan manajemen paling bawah sehingga
memungkinkan didapatkannya konsistensi tujuan akhir.
Berbeda dengan pendekatan dari atas, maka pendekatan dari bawah
merupakan kebalikan dari pendekatan tersebut. Penetapan tujuan dimulai
dari individu-individu pada lapisan manajemen bawah. Kemudian
dilakukan pengkajian terhadap tujaun-tujuan tersebut pada lapisan
manajemen diatasnya untuk dirumuskan dalam suatu tujuan tertentu.
Begitu seterusnya sampai akhirnya mencapai lapisan manajemen puncak,
tujuan tersebut kahirnya terumuskan sebagai kesepakatan bersama.
18
Salah satu hal yang harus diperhatikan dala tujuan ini berkenaan
dengan tingkatan dalam organisasi adalah bahwa tujuan memiliki hirarki
atau tingkatan tertentu pula. Pada tingkatan organisasi paling atas tujuan
bersifat sangat global. Makin kebawah tingkatannya tujuan tersebut
makin terjabarkan sehingga bersifat sangat spesifik dan operasional.
7. Perencanaan
Perencanaan merupakan proses pemilihan informasi dan
pembuatan asumsi-asumsi mengenai keadaan dimasa yang akan datang
untuk merumuskan kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Terdapat berbagai
bentuk rencana yang pada dasarnya dapat dibedakan menjadi :
a. Kebijaksanaan adalah rencana yang menerangkan keseluruhan
batasan kegiatan secara umum dan komprehensif yang menjadi
pegangan dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan.
b. Prosedur adalah rencana yang mendefiniskan tata cara pengerjaan
sesuatu kegiatan secara kronologis.
c. Metode adalah rencana yang menerangkan tindakan-tindakan yang
harus dilakukan untuk menjalankan suatu kegiatan.
d. Standar yaitu suatu gambaran pencapaian yang diharapkan dari
kegiatan-kegiatan yang direncanakan.
e. Anggaran yaitu rencana mengenai penerimaan dan pengeluaran uang
dalam suatu kegiatan.
f. Program adalah rencana komprehensif yang menyangkut pemakaian
sumber daya secara integratif termaksud jadwal pelaksanaan
kegiatan-kegiatan.
Disamping itu perencanaan juga dapat dilihat dari sudut jangkauan
waktu atau kurun perencanaannya. Ada rencana yang jangkauan
waktunya panjang atau lebih dikenal lagi dengan sebutan rencana jangka
panjang, misalkan rencana untuk 5 tahun mendatang. Dilain pihak ada
rencana yang jangkauan waktunya lebih pendek, misalkan rencana untuk
19
satu tahun bahkan satu bulan mendatang yang disebut sebagai rencana
operasional.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam menyusun
perencanaan secara umum adalah sebagai berikut :
a. Mendefinisikan persoalan yang direncanakan dengan jelas dan baik
sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
b. Mengumpulkan informasi-informasi yang berkenaan dengan
kegiatan-kegiatan yang mungkin akan terjadi dalam rangka
pencapaian tujuan tersebut.
c. Melakukan analisis terhadap informasi yang dapat dikumpukan dan
mengklarifikasikan atas kepentingannya.
d. Menetapkan batasan-batasan perencanaan.
e. Menetapkan alternatif-alternatif rencana.
f. Memilih rencana yang akan dipakai dan alternatif-alternatif yang
ada.
g. Menyiapkan langkah-langkah pelaksanaan yang lebih rinci serta
penjadwalan pelaksanaan.
h. Melakukan pemeriksaan ulang terhadap rencana yang diusulkan
sebelum rencana dilaksanakan.
8. Staffing
Staffing adalah proses manajemen yang berkenaan dengan
pengarahan, penempatan, pelatihan, dan pengembangan tenaga kerja
dalam organisasi. Pada dasarnya prinsip dari tahapan proses manajemen
ini adalah penempatan orang yang sesuai dan pada saat yang tepat.
Sebelum mencari orang untuk ditempatkan dalam satu posisi
tertentu maka terlebih dahulu ditetapkan struktur organisasi yang akan
dipakai. Masing-masing posisi pada organisasi tersebut kemudian harus
dijelaskan lingkup tugas, tanggungjawab, dan keahlian serta keterampilan
yang diisyaratkan yang dikenal sebagai uraian jabatan dan persyaratan
jabatan. Berdasarkan kedua hal inilah perlu dilakukan proses staffing
tersebut.
20
9. Directing
Directing adalah usaha untuk memobilisasi sumber-sumber daya
yang dimiliki oleh organisasi agar dapat bergerak dalam satu kesatuan
sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Dalam tahapan proses ini
terkandung usaha-usaha bagaimana memotivasi orang agar dapat bekerja
dengan baik, bagaimana proses kepemimpinan yang memungkinkan
pencapaian tujuan serta dapat memberikan suasana hubungan kerja yang
baik, dan bagaimana mengkoordinasi orang-orang yang kegiatan-
kegiatan dalam suatu organisasi.
Pada dasarnya dalam bekerja orang memiliki motivasi yang
berbeda-beda. Apabila motivasi ini dapat dikenali dan kemudian
dirangsang dengan tepat maka bisa diharapkan orang tersebut akan
21
10. Supervising
Supervising adalah interaksi langsung antara individu-individu
dalam suatu organisasi untuk mencapai kinerja kerja serta tujuan
organisasi tersebut. Berkenaan dengan tahapan prosesi ini perlu dikenal
adanay suatu kondisi tertentu dalam organisasi yaitu fenomena kelompok
formal dan informal dalam suatu organisasi. Kelompok formal adalah
kelompok yang dapat dilihat dari struktur organisasi resmi yang dibentuk
oleh manajemen untuk melaksanakan suatu tugas atau kegiatan tertentu.
Namun, demikain dapat timbul suatu kelompok informal yang berbeda
dengan kelompok formal. Kelompok ini bisa membentuk struktur yang
kuat dengan pemimpin sendiri serta mungkin aturan-aturannya sendiri
pula.
Kelompok informal ini bisa mendukung organisasi tetapi juga bisa
mengahambat organisasi. Tahapan supervising ini harus bisa mengatasi
kemungkinan hambatan kelompok informal ini.
22
11. Pengendalian
Pengendalian adalah proses penetapan apa yang telah tercapai yaitu
proses evaluasi kinerja, dan jika diperlukan dilakukan perbaikan sesuai
dengan rencana yang telah ditetapkan. Kegiatan ini sangat erat kaitannya
dengan kegiatan perencanaan sebab pada kegiatan pengendalian inilah
dilihat apakah yang direncanakan tersebut dapat dicapai atau tidak.
Proses pengendalian tersebut dapat diterangkan sebagai berikut :
a. Sebagai langkah pertama dilakukan pengukuran terhadap kinerja
yang telah ditampilakan dalam selang waktu pengendalian tertentu.
b. Kemudian hasil yang dicapai tersebut dibandingkan dengan standar-
standar yang telah ditetapkan dalam rencana untuk menentukan
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
c. Apabila penyimpangan-penyimpangan yang terjadi masih berada
dalam batasan-batasan yang diizinkan dalam rencana maka proses
manajemen terus dilakukan jika tidak maka harus dilakukan
perbaikan terhadap rencana yang telah dibuat sehingga proses
manajemen berulang kembali.
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari pembuatan makalah yang berjudul “Sistem
dan Proses Manajemen” adalah sebagai berikut :
1. Setiap organisasi dimana didalamnya berlangsung proses manajemen,
mempunyai suatu sistem nilai. Apabila sistem nilai itu telah terwujud
dalam aktivitas kerja keseharian para anggota organisasi, maka
terbentuklah suatu kebudayaan organisasi.
2. Proses manajemen merupakan rangkaian kegiatan manajemen yang terdiri
dari 6 proses, yaitu penetapan tujuan, perencanaan, staffing, directing,
supervising dan pengendalian.
J. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh
dari kata sempurna maka dari itu kedepannya kami akan lebih detail lagi dalam
menjelaskan makalah diatas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang
tentunya dapat dipertanggungjawabkan.
23
DAFTAR PUSTAKA
24