Anda di halaman 1dari 14

SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

Disusun Oleh :
Nama NPM
Riskiawati 220301001

Makalah ini disusun guna memenuhi Tugas Akhir Semester Bahasa


Indonesia
Dosen Pengampu : Siti Sa’idah, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS SOSIAL DAN BISNIS
UNIVERSITAS AISYAH PRINGSEWU
2022/2023
KATA PENGANTAR

1
Puji syukur selalu kita ucapkan atas kehadirat Allah Swt. Atas segala
rahmat-Nya. Karena berkat rahmat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu.
Berikut saya selaku penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan
judul “Sistem Pengendalian Manajemen”. Adapun tujuan dari penulisan makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas akhir pada mata kuliah Bahasa Indonesia.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Bu Siti Sa’idah, S.Pd., M.Pd.
selaku dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia, yang telah memberikan
tugas akhir ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan untuk saya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman khususnya bagi penulis dan umumnya bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
saya. Untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pringsewu, 20 Desember 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................1


KATA PENGANTAR .....................................................................................2
DAFTAR ISI.....................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..........................................................................4
B. Rumusan Masalah......................................................................4
C. Tujuan Penulisan .......................................................................4
D. Manfaat Penulisan......................................................................5

BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi Sistem Pengendalian Manajemen.................................6
1. Konsep Dasar.......................................................................6
2. Jenis Pengendalian Manajemen............................................7
3. Fungsi Pengendalian Manajemen.........................................8
B. Tujuan Perancangan Sistem Pengendalian Manajemen.............10
C. Keterbatasan Sistem Pengendalian Manajemen.........................11

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ................................................................................13
B. Saran...........................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suatu organisasi yang menjalankan sejumlah aktivitas memulai kegiatannya
dengan melakukan proses perencanaan. Perencanaan dilakukan melalui aktivitas
yang melibatkan individu-individu. Aktivitas inidividu ini diarahkan untuk
mencapai tujuan organisasi. Yang sering dilakukan adalah adanya kesadaran
individu sebagai makhluk juga mempunyai keinginan-keinginan atau tujuan
pibadi. Tujuan pribadi seseorang bisa selaras dengan tujuan organisasi, bisa juga
tidak selaras. Ketidakselarasan tujuan mengakibatkan tujuan organisasi atau
tujuan individu tidak tercapai. Untuk itu diperlukan suatu pengendali kerja
sehingga tujuan individu bisa selaras dengan tujuan organisasi. Salah satu alat
untuk mencapai hal tersebut adalah adanya sistem pengendalian manajemen yang
baik. Untuk dapat mengendalikan sesuatu dibutuhkan beberapa elemen
pengendalian, yaitu:
a. Detektor-elemen yang dibutuhkan untuk mencari informasi mengenai apa
yang sesungguhnya terjadi dalam proses mencapai pindah halaman sebelumnya.
Asesor-elemen untuk menilai apakah proses yang terjadi sudah sesuai dengan
standar yang berlaku
c. Efektor – elemen yang dibutuhkan untuk mengubah proses yang terjadi
apabila asesor menilai ada proses yang tidak berjalan sesuai standar
d. Jaringan komunikasi – elemen yang digunakan untuk menghubungkan
informasi antara detektor dan asesor dan antara asesor dan efektor.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sistem penegndalian manjemen?
2. Apa tujuan dari perancangan sistem pengendalian manajemen?

4
3. Apa saja jenis-jenis pengendalian?
4. Apa keterbatasan dari sistem pengendalian manajemen?

C. Tujuan Penulisan
Setelah mempelajari makalah ini, pembaca diharapkan mampu:

1. Menjelaskan latar belakang dan perkembangan sistem pengendalian


manajemen.

2. Menjelaskan pengertian dan konsep dasar sistem pengendalian


manajemen.

3. Menjelaskan tujuan perancangan sistem pengendalian manajemen.

4. Menjelaskan jenis-jenis pengendalian dan keterbatasan sistem


pengendalian manajemen

D. Manfaat Penulisan
1. Bagi penulis :
Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis
untuk menjelaskan tentang konsep dasar sistem pengendalian manajemen,
tujuan perancangan sistem pengendalian manajemen, jenis-jenis pengendalian
dan keterbatasan sistem pengendalian manajemen.

2. Pihak lain
Hasil penulisan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca untuk
mempelajari sistem pengendalian manajemen tentang tujuan, jenis jenis dan
keterbatasannya sistem tersebut.

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Pengendalian Sistem Manajemen

Pengendalian adalah pengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan kerja


bawahan, agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan-
tujuan perusahaan dapat diselenggarakan. Pengendalian bertujuan untuk
supaya proses pelaksanaan dilakukan sesuai dengan ketentuan - ketentuan dari
rencana.

Anthony dan Dearden (1980) menyebutkan bahwa sebuah sistem terdiri dari
struktur dan proses struktur pengendalian manajemen dapat dinyatakan dalam
bentuk unit-unit dalam organisasi dan sifat informasi yang mengalir diantara
unitunit tersebut sedangkan proses adalah berkenaan dengan apa yang
dilakukan manajer terhadap informasi tersebut. Selanjutnya dia juga
mengatakan bahwa informasi merupakan bagian dari sistem pengendalian
manajemen baik dalam struktur maupun prosesnya.

1) Konsep Dasar

Konsep dasar yang memberikan kerangka bagi perancangan dan penerapan


sistem pengendalian manajemen meliputi:

a. Komponen operasi yang terpasang secara terus menerus

Pengendalian manajemen adalah suatu rangkaian tindakan dan aktivitas yang


terjadi pada seluruh kegiatan organisasi dan berjalan secara terus menerus.
Pengendalian manajemen bukanlah suatu sistem terpisah dalam suatu
organisasi, melainkan harus dianggap sebagai bagian integral dari setiap
sistem yang dipakai manajemen untuk mengatur dan mengarahkan
kegiatannya. Pengendalian intern dapat disebut pula pengendalian manajemen
yang terpasang dalam organisasi sebagai bagian dari sarana prasarana
organisasi guna membantu manajemen menjalankan organisasi dan mencapai

6
tujuannya. Dengan demikian perkembangan pengetahuan dan teknologi yang
menghasilkan timbulnya gagasan baru berupa penerapan
mekanisme/metode/cara kerja baru menuntut adanya pemodifikasian sistem
pengendaliannya yang berjalan secara terus menerus. Contoh: adanya media
akses nasabah perbankan melalui internet banking system menuntut
pemodifikasian pengamanan dalam sistem pengendalian manajemen
perbankan sehingga para nasabah diharapkan tidak mengalami kerugian akibat
tindakan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

b. Pengendalian Manajemen dipengaruhi oleh manusia

Dalam kenyataan sering dijumpai bahwa suatu organisasi memiliki pedoman


(manual) sistem pengendalian manajemen yang baik, namun tidak
dilaksanakan sebagaimana mestinya, sehingga pengendalian manajemen yang
telah dirancang tersebut tidak memberikan kontribusi positif bagi organisasi.
“A man behind the gun” adalah istilah yang cocok dengan faktor ini. Sistem
pengendalian manajemen dapat berjalan efektif jika dilaksanakan dengan
sungguh-sungguh oleh manusia.

c. Memberikan keyakinan yang memadai, bukan keyakinan yang mutlak

Perancangan suatu sistem pengendalian manajemen didasarkan pada


pertimbangan biaya–manfaat. Tidak peduli betapa baiknya perancangan dan
pengoperasian suatu pengendalian manajemen dalam suatu organisasi, sistem
itu tidak dapat memberikan jaminan keyakinan yang mutlak agar tujuan
organisasi dapat tercapai.

2) Jenis dan fungsi Pengendalian Manajemen


Sebuah organisasi juga harus dikendalikan; yaitu, perangkat harus ada
pada tempatnya untuk memastikan bahwa tujuan strategisnya dapat tercapai. Akan
tetapi, pengendalian suatu organisasi lebih rumit daripada mengemudikan sebuah
mobil. Kita akan memulai dengan menjelaskan proses pengendalian dalam sistem
yang lebih sederhana.

7
Setiap sistem pengendalian sedikitnya memiliki empat elemen:

1. Pelacak (detector) atau sensor-sebuah perangkat yang mengukur apa yang


sesungguhnya terjadi dalam proses yang sedang dikendalikan.
2. Penaksir (assessor ) suatu perangkat yang menentukan signifikansi dari
peristiwa aktual dengan membandingkannya dengan beberapa standar atau
ekspektasi dari apa yang seharusnya terjadi.
3. Effector-suatu perangkat (yang sering disebut "feedback") yang mengubah
perilaku jika assessor mengindikasikan kebutuhan yang perlu dipenuhi.
4. Jaringan komunikasi-perangkat yang meneruskan informasi antara detector
dan assessor dan antara assessor dan effector.
3) Fungsi Pengendalian Manajemen
Sistem pengendalian manajemen dapat dibagi dalam 5 (lima) jenis:
i. Pengendalian pencegahan (preventive controls)
ii. Pengendalian deteksi (detective controls)
iii. Pengendalian koreksi (corrective controls)
iv. Pengendalian pengarahan (directive controls)
v. Pengendalian kompensatif (compensating controls)
Rincian kelima jenis pengendalian di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengendalian pencegahan (preventive controls) Pengendalian pencegahan
dimaksudkan untuk mencegah terjadinya suatu kesalahan. Pengendalian ini
dirancang untuk mencegah hasil yang tidak diinginkan sebelum kejadian itu
terjadi. Pengendalian pencegahan berjalan efektif apabila fungsi atau personel
melaksanakan perannya, Contoh pengendalian pencegahan meliputi:
kejujuran, personel yang kompeten, pemisahan fungsi, reviu pengawas dan
pengendalian ganda.
2. Pengendalian deteksi (detective controls).
Sesuai dengan namanya pengendalian deteksi dimaksudkan untuk mendeteksi
suatu kesalahan yang telah terjadi. Rekonsiliasi bank atas pencocokan saldo
pada buku bank dengan saldo kas buku organisasi merupakan kunci
pengendalian deteksi atas saldo kas. Pengendalian deteksi biasanya lebih

8
mahal daripada pengendalian pencegahan, namun tetap dibutuhkan dengan
alasan:
Pertama, pengendalian deteksi dapat mengukur efektivitas pengendalian
pencegahan.
Kedua, beberapa kesalahan tidak dapat secara efektif dikendalikan melalui
sistem pengendalian pencegahan sehingga harus ditangani dengan
pengendalian deteksi ketika kesalahan tersebut terjadi. Pengendalian deteksi
meliputi reviu dan pembandingan seperti: catatan kinerja dengan pengecekan
independen atas kinerja, rekonsilasi bank, konfirmasi saldo bank, kas opname,
penghitungan fisik persediaan, konfirmasi piutang/ utang dan sebagainya.
3. Pengendalian koreksi (corrective controls)
Pengendalian koreksi melakukan koreksi masalah-masalah yang
teridentifikasi oleh pengendalian deteksi. Tujuannya adalah agar supaya
kesalahan yang telah terjadi tidak terulang kembali. Masalah atau kesalahan
dapat dideteksi oleh manajemen sendiri atau oleh auditor. Apabila masalah
atau kesalahan terdeteksi oleh auditor, maka wujud pengendalian koreksinya
adalah dalam bentuk pelaksanaan tindak lanjut dari rekomendasi auditor.
4. Pengendalian pengarahan (directive controls)
Pengendalian pengarahan adalah pengendalian yang dilakukan pada saat
kegiatan sedang berlangsung dengan tujuan agar kegiatan dilaksanakan sesuai
dengan kebijakan atau ketentuan yang berlaku. Contoh atas pengendalian ini
adalah kegiatan supervisi yang dilakukan langsung oleh atasan kepada
bawahan atau pengawasan oleh mandbr terhadap aktivitas pekerja.
5. Pengendalian kompensatif (compensating controls)
Pengendalian kompensatif dimaksudkan untuk memperkuat pengendalian
karena terabaikannya suatu aktivitas pengendalian. Pengawasan langsung
pemilik usaha terhadap kegiatan pegawainya pada usaha kecil karena ketidak-
adanya pemisahan fungsi merupakan contoh pengendalian kompensatif

9
B. Tujuan Perancangan Sistem Pengendalian Manajemen
Secara singkat fungsi pengendalian bertujuan untuk mengidentifikasi terjadinya
deviasi atau penyimpangan atas pelaksanaan kegiatan dibandingkan dengan
perencanaan sebagai umpan balik untuk melakukan tindakan koreksi atau
perbaikan bagi pimpinan dalam mencapai tujuan organisasi. Secara luas fungsi
pengendalian juga mencakup usaha pencegahan kemungkinan terjadinya suatu
deviasi atau penyimpangan. Sistem pengendalian manajemen mencakup
pengendalian yang bersifat preventif berupa perancangan suatu sistem
pengendalian maupun pengendalian yang bersifat pendeteksian.
Secara rinci keempat hal tersebut di atas dapat diuraikan berikut ini :

1) Diperolehnya keterandalan dan integritas informasi

Di era globalisasi ini, sistem informasi menjadi begitu penting bagi organisasi
dalam rangka mensikapi perubahan yang serba cepat atas perubahan kondisi dan
lingkungan yang ada dan meningkatnya kecanggihan sarana teknologi informasi.
Umumnya, sistem informasi dibagi ke dalam 2 (dua) aspek, yakni: (a) informasi
akuntansi finansial yang menghasilkan laporan keuangan organisasi dan berbagai
laporan lainnya seperti penggunaan anggaran atau budget; dan (b) sistem
informasi kegiatan yang menghimpun informasi terkait dengan berbagai aspek
kegiatan yang menghasilkan laporan tingkat keberhasilan kinerja.

2) Kepatuhan pada kebijakan, rencana, prosedur, peraturan dan


ketentuan yang berlaku

Kepatuhan pada kebijakan, rencana, prosedur, peraturan dan ketentuan yang


berlaku dapat dicapai melalui sistem pengendalian manajemen. Kegagalan
ketaatan pada kebijakan dan ketentuan yang berlaku dapat membahayakan usaha
koordinasi yang dirancang dalam suatu sistem pengendalian.

3) Melindungi aset organisasi

Pada umumnya pengendalian dirancang dan diimplementasikan untuk melindungi


aset organisasi. Contoh pengendalian tersebut adalah dikuncinya pintu gudang

10
penyimpanan barang, direkrutnya satpam, digunakannya password komputer,
dibangunnya pagar, ditempatkannya aset berharga pada tempat yang tidak mudah
diakses orang yang tidak berhak/berwenang.

4) Pencapaian kegiatan yang ekonomis dan efisien

Realita bahwa sumber daya bersifat terbatas mendorong organisasi menerapkan


prinsip ekonomis dan efisiensi. Prinsip yang diterapkan bagi manajemen
organisasi adalah memperoleh keluaran atau hasil yang maksimal dengan
pengeluaran tertentu atau mencapai hasil tertentu dengan biaya yang minimal.
Standar operasi seharusnya memberikan kriteria pengukuran untuk menilai tingkat
keekonomisan dan efisiensi.

C. Keterbatasan Sistem Pengendalian Manajemen

Patut disadari bahwa sebaik apapun manajemen merancang suatu sistem


pengendalian manajemen dalam organisasi kelemahan atau keterbatasan tetap ada.
Kunci utamanya ada pada manusia. Beberapa keterbatasan yang dapat
diidentifikasikan antara lain:

1. Kurang matangnya suatu pertimbangan

Efektivitas pengendalian seringkali dibatasi oleh adanya keterbatasan manusia


dalam pengambilan keputusan. Suatu keputusan diambil oleh manajemen
umumnya didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang ada pada saat itu,
antara lain informasi yang tersedia, keterbatasan waktu, dan beberapa variabel lain
baik internal maupun eksternal (lingkungan).

2. Kegagalan menterjemahkan perintah

Pengendalian telah didisain dengan sebaik-baiknya, namun kegagalan dapat


terjadi yang disebabkan adanya pegawai (staf) yang salah menterjemahkan
perintah dari pimpinan. Kesalahan dalam menterjemahkan suatu perintah dapat
disebabkan dari ketidaktahuan atau kecerobohan pegawai yang bersangkutan.

11
Terjadinya kegagalan dapat lebih diperparah apabila kegagalan menterjemahkan
perintah dilakukan oleh seorang pimpinan.

3. Pengabaian manajemen

Suatu pengendalian manajemen dapat berjalan efektif apabila semua pihak atau
unsur dalam organisasi mulai dari tingkat tertinggi hingga terendah melaksanakan
tugas dan fungsinya sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya.

4. Adanya Kolusi

Kolusi adalah salah satu ancaman dari pengendalian yang efektif. Contohnya,
kolusi yang terjadi antara penyedia barang dan jasa dengan pihak penerima
barang. Penyedia barang dan jasa menyerahkan barang yang dipesan dengan
kualitas dan kuantitas yang berbeda tetapi dinyatakan dalam faktur penagihan
telah sesuai dengan yang dipesan. Di lain pihak, si penerima barang memproses
penerimaan barang tersebut seolah-olah telah diterima sesuai dengan kualitas dan
kuantitas yang dipesan.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengendalian manajemen adalah proses dimana manajer mempengaruhi
anggotanya untuk melaksanakan strategi organisasi. Sistem Pengendalian
Manajemen merupakan perangkat struktur komunikasi yang saling berhubungan
yang memudahkan pemrosesan informasi dengan maksud membantu manajer
mengkoordinasikan bagian-bagian yang ada dan pencapaian tujuan organisasi
secara terus menerus. Sistem pengendalian manajemen dikategorikan sebagai
bagian dari pengetahuan perilaku terapan (applied behavioral science). Pada
dasarnya, sistem ini berisi tuntutan kepada kita mengenai cara menjalankan dan
mengendalikan perusahaan / organisasi yang “dianggap baik” berdasarkan
asumsi-asumsi tertentu. Masing-masing perusahaan memiliki kompleksitas
berbeda dalam pengendalian manajemen, makin besar skala perusahaan akan
semakin kompleks.

Tujuan dari sistem ini adalah untuk meningkatkan keputusan-keputusan


kolektif dalam organisasi. Untuk memahami sebuah sistem dibutuhkan suatu
pengetahuan tentang lingkungan dimana sistem itu berada. Dua unsur penting
dalam sistem pengendalian manajemen adalah lingkungan pengendalian dan
proses pengendalian.

B. Saran
Mengingat keterbatasan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh
penulis, maka untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendasar lagi,
disarankan kepada pembaca untuk membaca literatur-literatur yang telah
dilampirkan pada daftar rujukan.

13
DAFTAR PUSTAKA
Buku
1. Drs. Victor Sitorus &Edi Timbul, Ak., M.B.A., M.Sc. 2007. Sistem
Pengendalian Manajemen. Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pengawasan BPKP.
2. Dr. Yusar Sagara, S.E., M.Si., Akt. 2021. Sistem Pengendalian Manajemen.
Depok:PT. RajaGrafindo Persada.

Jurnal
1. Henky Japina. Pengendalian Manajemen atas Sistem Informasi. Jurnal Ilman.
Vol. 5, No. 1.
2. Dian Fustrazaiman Purba Tambak, S.E., M.Si. Sistem Pengendalian
Manajemen Dalam Meningkatkan Fungsi Organisasi. Jurnal Ilmiah Maksitek.
Vol. 4, No. 2.

14

Anda mungkin juga menyukai