SISTEM PENGENDALIAN
MANAJEMEN
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT dimana atas berkat-Nya dan
hidayah-Nya kami selaku penulis dan penyusun Makalah ini dapat bekerja dengan baik. Makalah
ini kami selesaikan atas dasar tugas yang diberikan kepada kami dimana dosen kami adalah
Bapak Suryadi, S.E, MM Selaku dosen sistem pengendalian manajemen kami. Dalam
Makalah ini terdapat banyak kesalahan-kesalahan baik itu dalam hal pengetikan, penyusunan
makalah yang kurang sempurna, kami selaku penulis dan penyusun Makalah ini meminta
maaf dan kami membutuhkan saran dan kritik yang membangun guna memperbaiki Makalah
yang kurang sempurna ini. Kami selaku penulis dan penyusun makalah ini mengucapkan terima
kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................... i
Bab I Pendahuluan
3.1 Kesimpulan......................................................................................................... 13
Daftar Pustaka.......................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
Suatu organisasi yang menjalankan sejumlah aktivitas memulai kegiatannya dengan melakukan
proses perencanaan. Perencanaan dilakukan melalui aktivitas yang melibatkan individu-individu.
Aktivitas inidividu ini diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi. Yang sering dilakukan adalah adanya
kesadaran individu sebagai makhluk juga mempunyai keinginan-keinginan atau tujuan pibadi. Tujuan
pribadi seseorang bisa selaras dengan tujuan organisasi, bisa juga tidak selaras. Ketidakselarasan tujuan
mengakibatkan tujuan organisasi atau tujuan individu tidak tercapai. Untuk itu diperlukan suatu
pengendali kerja sehingga tujuan individu bisa selaras dengan tujuan organisasi. Salah satu alat untuk
mencapai hal tersebut adalah adanya sistem pengendalian manajemen yang baik.
PEMBAHASAN
Pengendalian
Sebuah organisasi juga harus dikendalikan; yaitu, perangkat harus ada pada tempatnya untuk
memastikan bahwa tujuan strategisnya dapat tercapai. Akan tetapi, pengendalian suatu organisasi lebih
rumit daripada mengemudikan sebuah mobil. Kita akan memulai dengan menjelaskan proses
pengendalian dalam sistem yang lebih sederhana.
1. Pelacak (detector) atau sensor-sebuah perangkat yang mengukur apa yang sesungguhnya terjadi
dalam proses yang sedang dikendalikan.
2. Penaksir (assessor ) suatu perangkat yang menentukan signifikansi dari peristiwa aktual dengan
membandingkannya dengan beberapa standar atau ekspektasi dari apa yang seharusnya terjadi.
3. Effector-suatu perangkat (yang sering disebut "feedback") yang mengubah perilaku jika assessor
mengindikasikan kebutuhan yang perlu dipenuhi.
4. Jaringan komunikasi-perangkat yang meneruskan informasi antara detector dan assessor dan antara
assessor dan effector.
Manajemen
Sebuah organisasi terdiri dari sekelompok orang yang bekerja bersama-sama untuk mencapai
tujuan tertentu bersama (dalam sebuah organisasi bisnis tujuannya adalah mencapai tingkatan profit
yang memuaskan). Organisasi dipimpin oleh hierarki manajer, dengan Cllief Executive Officer (CEO)
pada posisi puncak, dan para manajer unit bisnis, departemen, bagian (section), dan subunit lainnya
yang peringkatnya berada di bawahnya dalam diagram organisasi. Kompleksitas suatu organisasi
menentukan jumlah lapis an dalam hierarki. Seluruh manajer dan CEO keduanya memiliki hubungan
atasan dan bawahan; mereka mengawasi kinerja dari orang-orang yang ada di dalam unitnya, dan
mereka diawasi oleh manajer yang mereka berikan laporan kepadanya.
CEO (atau, dalam beberapa organisasi, sebuah tim manajer senior) memutuskan keseluruhan
strategi yang akan memungkinkan organisasi untuk mencapai tujuannya. Tunduk kepada persetujuan
CEO, para manajer dari ber-bagai unit bisnis memformulasikan strategi tambahan yang memungkinkan
unit mereka masing-masing untuk memajukan tujuan-tujuan ini. Proses pengendalian manajemen
adalall proses di mana manajer pada seluruh tingkatan memastikan ballwa orang-orang yang mereka
awasi mengimplementasikan strategi yang dimaksudkan.
Perbandingan dengan Proses Pengendalian yang Lebih Sederhana. Proses pengendalian yang
digunakan oleh manajer mengandung elemen yang sama seperti pada sistem pengendalian yang lebih
sederhana telah digambarkan di atas: detector, assessor, effector, dan sistem komunikasi. Detector
melaporkan apa yang sedang terjadi atas organisasi; assessor membandingkan informasi ini dengan
keadaan yang diinginkan; effector melakukan tindakan koreksi terhadap perbedaan yang signifikan
antara keadaan aktual dengan keadaan yang diinginkan untuk diterima, dan sistem komunikasi
memberitahukan para manajer apa yang sedang terjadi dan bagaimana membandingkannya dengan
keadaan yang diinginkan.
1. Tidak seperti halnya dengan thermostat atau sistem suhu tubuh, standar tidaklah ditetapkan
terlebih dahulu.
2. Seperti halnya pengendalian mobil (fetapi tidak seperti regulasi pada suhu tubuh atau ruangan),
pengendalian manajemen tidaklah bersifat otomatis.
3. Tidak seperti dengan pengendalian sebuah mobil, di mana sebuah fungsi dilakukan oleh seorang
individu, pengendalian manajemen memerlukan koordinasi antar-individu.
4. Hubungan dari diterimanya kebutuhan bagi tindakan untuk menetapkan tindakan yang diperlukan
untuk memperoleh hasil yang diinginkan mungkin tidak jelas.
Sebuah sistem merupakan suatu cara tertentu dan biasanya berulang untuk melaksanakan suatu
atau serangkaian aktivitas. Sejumlah karakteristik sistem yakni: lebih kurang membentuk ritme tertentu,
terkoordinasi, dan mengulangi serangkaian tahapan tertentu guna mencapai suatu tujuan tertentu.
Dalam bagian ini, kita mendefinisikan pengendalian manajemen dan membedakannya dari dua
sistem atau kegiatan-lainnya yang juga memerlukan perencanaan dan pengendalian: formulasi strategi
dan pengendalian tugas. Kesalahan serius dapat terjadi jika pdnsip dan generalisasi yang hanya berlaku
Pada suatu sistem diterapkan pada lainnya.
Sebagaimana yang akan Anda lihat, pengendalian manajemen terletak antara formulasi strategi
dan pengendalian tugas dalam beberapa hal. Formulasi strategi paling tidak tersistematis di antara
ketiganya; pengendalian tugas merupakan yang paling tersistematis; dan pengendalian manajemen
terletak di antaranya. Formulasi strategi berfokuskan Pada jangka panjang, pengendalian tugas berfokus
pada kegiatan jangka pendek, dan pengendalian manajemen terletak di antaranya. Formulasi strategi
memperkirakan hal-hal yang terlampau umum untuk masa mendatang, pengendalian tugas
menggunakan data akurat yang terjadi, dan pengendalian manajemen terletak di antaranya. Masing-
masing kegiatan meliputi perencanaan dan pengendalian; tetapi dengan penekanan yang berbeda untuk
masing-masing kegiatan. Proses perencanaan dalam formulasi strategi merupakan hal yang lebih
penting, proses pengendalian merupakan hat yang lebih penting dalam pengendalian tugas, dan dalam
pengendalian manajemen perencanaan dan pengendalian merupakan hal yang sama pentingnya.
Hubungan dari sistem kegiatan ini dengan yang lainnya ditunjukkan dalam Gambar 1-2. Dalam
bagian berikut kita mendefinisikan pengendalian manajemen, formulasi strategi, dan pengendalian
tugas dalam detail yang lebih besar dan lebih jauh menggambarkan perbedaan di antara mereka.
AKTIVITAS SIFAT AKHIR PRODUK
Pengendalian Manajemen
Keselarasan Tujuan (Goal Congruence). Meskipun sistematis, proses pengendalian manajemen tidak
bersifat mekanis; lebih dari itu, proses ini meliputi interaksi antarindividu, di mana tidak dapat
digambarkan dalam cara mekanis. Para manajer memiliki tujuan pribadi sebagaimana halnya dengan
tujuan organisasi. Masalah pengendalian yang terutama adalah bagaimana mempenga-ruhi mereka
dalam bertindak demi pencapaian tujuan pribadi mereka sedemikian rupa sekaligus dapat membantu
pencapaian tujuan organisasi. Keselarasan tujuan berarti, sejauh hal tersebut dimungkinkan, tujuan
seorang anggota organisasi seharusnya konsisten dengan tujuan organisasi itu sendiri. Sistem
pengendalian manajemen seharusnya dirancang dan dioperasikan dengan prinsip keselarasan tujuan
dalam pikiran setiap pribadi.
Perangkat bagi Penerapan Strategi. Sistem pengendalian manajemen mem-bantu para manajer untuk
menjalankan organisasi ke arah tujuan stratejiknya. Sehingga, pengendalian manajemen terutama
memfokuskan pada pelaksanaan strategi.
Mekanisme Penerapan
Pengendalian
Manajemen
Kebudayaan
Struktur organisasi menetapkan peranannya, hubungan pelaporan, dan divisi yang bertanggung
jawab alas pengambilan keputusan dalam organisasi. Manajemen SDM melakukan seleksi, pelatihan,
evaluasi, promosi, dan pemecatan karyawan serta untuk mengembangkan pengetahuan dan
keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan strategi organisasi. Kebudayaan berarti seperangkat
keyakinan bersama, sikap, dan norma-norma yang secara eksplisit maupun implisit membimbing
tindakan manajer.
Tekanan Finansial dan Nonfinansial. Sistem pengendalian manajemen meliputi ukuran kinerja jinansial
dan nonfinansial. Oimensi finansial memfokuskan pada moneter "yang menekankan" pada-net income,
return on equity, dan lainnya; tetapi sebenarnya seluruh subunit organisasi memiliki tujuan
nonfinansial-mutu produk, pangsa pasar, kepuasan pelanggan, pengantaran tepat waktu, dan motivasi
kerja karyawan.
Bantuan dalam Pengembangan Strategi Baru. Peranan utama pengendalian manajemen adalah untuk
memastikan pelaksanaan strategi yang telah dipilih. Dalam industri yang tunduk pada perubahan
lingkungan yang cepat, bagaimanapun, manajemen mengendalikan informasi, terutama yang bersifat
nonfinansial, dapat juga menyediakan dasar bagi pertimbangan strategi baru. Fungsi ini, digambarkan
dalam Gambar 1-4, yang diartikan sebagai pengendalian interaktif. Pengendalian interaktif mengundang
perhatian manajemen untuk pengembangan-keduanya negatif (misalnya kehilangan pangsa pasar; dan
keluhan pelanggan) dan positif (misalnya pembukaan pasar baru sebagai hasil penghapusan peraturan
pemerintah)-yang menunjukkan perlu adanya inisiatif strategi yang baru. Pengendalian interaktif
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem pengendalian manajemen.
Pengendalian Hari ini
Perumusan Strategi
Formulasi strategi merupakan proses memutuskan tujuan organisasi dan strategi untuk
mencapai tujuan-tujuan ini. Dalam buku ini, kita menggunakan istilah tujuan untuk menggambarkan
tujuan keseluruhan dari sebuah organisasi, dan istilah sasaran untuk menggambarkan langkah-langkah
khusus untuk mencapai tujuan dalam kerangka waktu yang diberikan.
Strategi merupakan perencanaan yang besar, perencanaan yang penting. Mereka menetapkan
secara umum ke arah mana organisasi bergerak yang diinginkan manajemen senior. Sebuah keputusan
dari pabrik mobil untuk memproduksi dan menjual mobil listrik akan menjadi suatu keputusan strategis.
Kebutuhan untuk memformulasikan strategi biasanya timbul dalam merespons ancaman yang
diterima (misalnya, serangan dari pesaing, pergeseran cita rasa konsumen, peraturan pemerintah yang
baru) atau adanya kesempatan (misalnya, inovasi teknologi, persepsi yang baru dari perilaku pelanggan,
atau pengembangan aplikasi baru dari produk yang sudah ada). Seorang CEO yang baril, terutama yang
berasal dari luar perusahaan, biasanya merasakan adanya ancaman dan kesempatan berbeda dari yang
dirasakan pendahulunya. Sehingga, perubahan dalam strategi sering terjadi ketika ada pergantian CEO
yang baru.
Perbedaan antara Formulasi Strategi dari Pengendalian Manajemen. Formulasi strategi adalah proses
pengambilan keputusan strategi baru; pengen-dalian manajemen adalah proses pengimplementasian
strategi tersebut. Dari titik awal rancangan sistem, perbedaan yang terpenting antara formulasi strategi
dan pengendalian manajemen adalah formulasi strategi pada dasarnya tidak tersiste-matis. Ancaman,
kesempatan, dan gagasan baru tidak terjadi pada jangka waktu yang tetap: sehingga keputusan stratejik
mungkin dibuat pada saat kapan pun.
Lebih jauh lagi, analisis bagi usulan strategi berbeda dengan sifat strategi. Analisis strategi
meliputi penilaian, dan nilai yang digunakan dalam proses biasanya estimasi secara kasar. Kebalikannya,
proses pengendalian manajemen meliputi serangkaian langkah yang terjadi dalam urutan yang dapat
diprediksikan menurut banyak sedikitnya waktu yang tersedia, dan dengan estimasi yang dapat
diandalkan.
Analisis strategi yang diusulkan biasanya secara relatif melibatkan sedikit orang-si penggagas,
staf pusat, dan manajemen senior. Sebaliknya, proses pengendalian manajemen melibatkan manajer
dan stafnya pada seluruh level dalam organisasi.
Pengendalian Tugas
Pengendalian tugas adalah proses untuk memastikan bahwa tugas yang spesifik dilaksanakan
secara efektif dan efisien.
Sebagian besar informasi dalam sebuah organisasi merupakan informasi pengendalian tugas:
jumlah pesanan item oleh pelanggan, berat material, dan jumlah unit komponen yang digunakan dalam
manufaktur produk, jumlah jam kerja karyawan, dan jumlah kas yang dikeluarkan. Banyak kegiatan
sentral organisasi--termasuk pengadaan barang, penjadwalan, masukan pesanan, logistik, pengen-dalian
mutu, dan manajemen kas--merupakan sistem pengendalian tugas. Beberapa di antaranya, yang bersifat
mekanis, dapat menjadi sangat rumit.
Perbedaan antara Pengendalian Tugas dan Pengendalian Manajemen. Perbedaan paling penting
antara pengendalian tugas dan pengendalian mana-jemen adalah banyak sistem pengendalian tugas
yang bersifat scientific. Secara definisi, pengendalian manajemen meliputi perilaku para manajer, dan
hal ini tidak dapat dinyatokon melalui persamaan-persamaan. Kesalahan serius yang mungkin dibuat
adalah jika prinsip-prinsip yang dikembangkan oleh ilmuwan manajemen bagi situasi pengendalian tugas
juga diterapkan pada situasi pengendalian manajemen. Dalam pengendalian manajemen, para manajer
berinteraksi dengan manajer lainnya; dalam pengendalian tugas, manusia tidak terIibat secara kese-
luruhan (sebagaimana dalam beberapa proses produksi yang terotomatisasi), atau interaksi antara
seorang manajer dan yang bukan manajer.
Dalam pengendalian manajemen fokus terIetak pada unit organisasional; dalam pengendalian
tugas fokus terIetak Pada tugas spesifik dilakukan oleh unit-unit organisasional ini (misalnya, Pekerjaan
Manufaktur No. 59268, atau pesanan 100 unit Barang No. 3642).
Pengendalian manajemen memperhatikan secara luas aktivitas para manajer yang memutuskan
apa yang harus dilakukan dalam kendala strategis secara umum. Pengendalian tugas berhubungan
dengan tugas-tugas tertentu, yang sebagian besar membutuhkan sedikit atau tidak adanya
pertimbangan untuk melaksanakannya.
2.3 Dampak Internet terhadap Pengendalian Manajemen
Revolusi informasi dimulai dengan penemuan telepon oleh Alexander Graham Bell Pada akhir
abad ke-19. Bagi konsumen, telepon menyediakan manfaat yang signifikan-kemudahan akan
waktu/kesempatan yang ada. Orang tidak perlu berIama-lama untuk memperoleh informasi tentang
suatu produk, mengetahui ketersediaannya, atau penempatan suatu pesanan. Pesatnya revolusi
informasi dipercepat dengan penemuan komputer, memperoleh momentum yang besar tahun 1990-an
dengan hadirnya Internet.
Internet menyediakan manfaat utama yang tidak didapat dari telepon, yaitu:
- Akses secara mudah dan cepat. Pada situs Internet, sejumlah besar data dapat dikirimkan pada setiap
orang, di mana pun di dunia ini dalam hitungan detik.
- Komunikasi multi-target. Internet memiliki jangkauan yang sangat luas; satu situs dapat menjangkau
jutaan orang.
- Komunikasi berbiaya rendah. Sebuah bisnis yang menggunakan operator telepon yang
menjembataninya dengan pelanggan harus membayar gaji dari pegawai telepon, panggilan bebas
pulsa ("800"), dan gedung/bangunan untuk mendukung fungsi pelayanan pelanggan. Komunikasi
dengan pelanggan melalui Internet bertujuan untuk menghindari munculnya selumh biaya ini.
- Kemampuan menampilkan citra tertentu. Tidak seperti telepon, dengan situs membuat konsumen
dapat melihat produk yang sedang ditawarkan untuk dijual.
- Pergeseran kekuatan dan kendali kepada individu. Bisa jadi manfaat yang paling dramatis dari situs
adalah bahwa pelanggan adalah pada yang sebenarnya. Konsumen memegang kendali dan dapat
menggunakan situs selama 24 jam sehari pada waktu yang mereka sukai tanpa diinterupsi atau terlalu
dipengaruhi oleh sales representatives atau telemarketers.
Pengaruh Internet terhadap dunia bisnis telah menjadi monumental. Apa yang kemudian telah
menjadi pengaruh Internet atas pengendalian manajemen dalam sebuah organisasi? Sistem
pengendalian manajemen meliputi informasi, dan organisasi memerlukan sebuah infrastruktur untuk
memproses informasi tersebut. Internet menyediakan infrastruktur tersebut, membuat pemrosesan
informasi menjadi lebih mudah dan lebih cepat, dengan kesalahan yang lebih sedikit. Pada situs, seorang
manajer dapat mengumpulkan data dalam jumlah yang amat besar, menyimpannya, menganalisisnya
dengan format yang berbeda, dan mengirimnya ke setiap orang dalam organisasi. Para manajer juga
meng-gunakan informasi ini untuk mengubah laporannya secara pribadi.
Internet memfasilitasi koordinasi dan pengendalian melalui pemrosesan informasi yang efisien dan
efektif; tetapi Internet tidak dapat menggantikan proses fundamental yang melibatkan pengendalian
manajemen. Hal ini disebabkan oleh penerapan strategi melalui pengendaIian manajemen secara
esensial merupakan sebuah proses sosial, sehingga tidak dapat diotomasikan secara penuh. Keter-
sediaan akses data secara elektronis kepada data base memberikan kontribusi keeil pada judgement
yang diperIukan untuk mendesain dan mengoperasikan suatu sistem pengendaIian yang optimal.
Judgement tersebut meliputi:
1. Memahami tingkat keutamaan yang relatif dari keanekaragaman, dan ter-kadang berbeda, tujuan
yang mendorong individu untuk bertindak, misalnya, prestasi pribadi dibandingkan prestasi
bersama, peneiptaan nilai bagi pelang-gan dan pemegang saham daripada diri sendiri, dan
sebagainya.
2. Penyelarasan tujuan beragam individu dengan organisasi.
3. Pengembangan tujuan tertentu melalui unit bisnis, area fungsional, dan depar-temen-departemen
yang akan dinilai.
4. Mengkomunikasikan strategi dan tujuan kinerja yang spesifik untuk kese-luruhan organisasi.
5. Menjelaskan variabel kunci untuk diukur dalam penilaian suatu kontribusi individual terhadap tujuan
organisasi.
6. Mengevaluasi kinerja aktual relatif terhadap ukuran standar dan pembuatan kesimpulan tentang
bagaimana kinerja manajer.
7. Menyelenggarakan pertemuan untuk meninjau kinerja yang produktif.
8. Mendesain struktur penghargaan yang tepat.
9. Mempengaruhi individu untuk mengubah perilaku mereka.
Secara ringkas, meskipun Internet telah sangat meningkatkan pemrosesan informasi, elemen
fundamental dari pengendalian manajemen-informasi apa yang dikumpulkan dan bagaimana
menggunakannya--pada dasarnya menyangkut keprilakuan dan oleh karenanya tidak dapat tergantikan
dengan pendekatan formula semata.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tujuan dari sistem ini adalah untuk meningkatkan keputusan-keputusan kolektif dalam
organisasi. Untuk memahami sebuah sistem dibutuhkan suatu pengetahuan tentang lingkungan dimana
sistem itu berada. Dua unsur penting dalam sistem pengendalian manajemen adalah lingkungan
pengendalian dan proses pengendalian.
DAFTAR PUSTAKA