Anda di halaman 1dari 13

KESELARASAN TUJUAN (GOAL CONGRUENCE)

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah: Sistem Pengendalian Manajemen

Dosen Pengampu Bactiar Asikin, S.E., M.M., Ak., Ca

Disusun Oleh :

Astri Aryanti (0119101157)

Alip Ega Ardiansyah (0119101187)

Merlinda Oktaviani (0119101181)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS WIDYATAMA 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Swat. Atas segala karunia dan nikmat yang diberikan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Keselarasan Tujuan (Goal Congruence)
dengan tepat pada waktunya, tanpa ada halangan yang berarti, makalah ini disusun untuk
memenuhi tugaas mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen.

Kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini, baik ari
segi EYD, kosakata, tata bahasa, maupun isi. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca sekalian untuk kami jadikan bahan evaluasi.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca

Bandung, 5 Maret 2021

Penyusun

i
Abstrak

Sistem pengendalian manajemen yang baik akan mempengaruhi perilaku para anggota
organisasi. Bentuk pertama adalah peraturan Memahami dan mengetahui apa saja fungsi
controller yang ada dalam sebuah organisasi. Aspek-aspek internal yang mempengaruhi
keberhasilan pengendalian manajemen yaitu

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit,
termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya
seni. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan
menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.

Faktor internal yang barangkali memiliki dampak yang paling kuat terhadap pengendalian
manajemen adalah gaya manajemen. Biasanya, sikap-sikap bawahan mencerminkan aoa yang
mereka anggap sebagai sikap atasan mereka, dan sikap para atasan itu pada akhirnya berpijak
pada apa yang menjadi sikap CEO. Para manajer memiliki kualitas dan gaya yang beragam.

Dalam upaya meraih tujuan-tujuan organisasi, para manajer operasi harus mengetahui
tujuan dan tindakan-tindakan yang harus diambil untuk mencapainya. Pesan-pesan yang diserap
dari berbagai sumber ini bisa jadi bertentangan satu sama lain, atau bahkan memiliki interpretasi
yang sangat beragam. Factor Eksternal adalah norma-norma yang tumbuh dan berkembang
dalam masyarakat. Hal ini biasa disebut dengan etos kerja yang diwujudkan dalam bentuk
loyalitas terhadap organisasi.

Loyalitas disini ditunjukkan oleh anggota organisasi misalnya dengan keuletan dalam
bekerja, semangat dan kebanggaan dalam menjalankan tugas. Strategi suatu perusahaan memiliki
pengaruh yang besar terhadap strukturnya. Pada gilirannya, jenis struktur akan mempengaruhi
rancangan sistem pengendalian manajemen organisasi.

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul

Kata Pengantar.................................................................................................................................i

Abstrak ii

BAB 1 Pendahuluan

a) Latar
Belakang 1

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................2

1.4 Manfaat Penelitian.............................................................................................2

BAB II Pembahasan

2.1 Pengertian Goal congruenc..............................................................................3

2.2 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Goal Congruence ....................................3

2.3 Jenis Jenis Organisasi........................................................................................5

2.4 Fungsi Kontroler................................................................................................6

BAB III Penutup

Kesimpulan ............................................................................................................8

Saran …...................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada awalnya, organisasi merupakan suatu jembatan dalam membentuk suatu komponen
yang dapat dijadikan anggota untuk memecahkan suatu masalah. Inti organisasi belajar adalah
kemampuan organisasi untuk memanfaatkan kapasitas mental dari semua anggotanya guna
menciptakan sejenis proses yang akan menyempurnakan itu. Manusia tidak mungkin dapat hidup
seorang diri, lepas dari masyarakat, kelompok maupun kehidupan bersama komunitasnya.
Manusia adalah makhluk yang berfikir dan dapat berkembang. Setiap manusia memiliki naluri
untuk hidup bermasyarakat. Untuk mmemenuhi berbagai macam kebutuhan tersebut maka
manusia harus melakukan kerjasama karena dia tidak akan mampu memenuhi kebutuhan dirinya
sendiri. Di situlah tingkat keterbatasan manusia yang merupakan cerminan bahwa manusia
memerlukan kerjasama dan wadah itu terdapat dalam organisasi.Proses pengendalian manajamen
berperan pada suatu organisasi. Namun dalam prosesnya dipengaruhi oleh faktor manusia.
Sistem pengendalian manajemen yang baik akan mempengaruhi perilaku para anggota
organisasi.Dengan mempengaruhi perilaku para anggota organisasi maka para anggota organisasi
mempunyai kesamaan tujuan atau goal congruence agar sasaran dari perusahaan bisa tercapai.
Suatu organisasi mempunyai tujuan,dan fungsi sistem pengendalian maajemen yaitu mendorong
anggota organisasi untuk mencapai tujuan tersebut. Keselarasan tujuan dalam hal ini dipengaruhi
oleh sistem informal dan juga sistem formal. Beberapa faktor informal adalah dari eksternal dan
sebagian dari internal. Faktor internal termasuk didalamnya membahas tentang teori motivasi
kerja. Pegendalian dicapai oleh bentuk formal. Bentuk pertama adalah peraturan (rules) dan
bentuk yang kedua adalah cara sitematis perencanaan dan pengawasan. Lalu akan diuraikan
berbagai bentuk struktur organisasi karena akan berpengaruh pada pengendallian manajemen
yang digunakan. Strategi suatu organisasi berpengaruh besar terhadap struktur organisasi.
Struktur organisasi akan mempengaruhi rancangan sistem pengendalian manajemen.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan,dapat di tarik beberapa rumusan masalah
sebagai berikut :

1) Apa yang di maksud dengan Goal congruence ?

2) Sebutkan faktor apa saja yang mempengaruhi Goal congruence tersebut ?

3) Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis stuktur organisasi?

4) Sebutkan fungsi-fungsi controller dalam sebuah organisasi ?

1
1.3 Tujuan Penulisan Makalah

Tujuan dari penulisan makalah ini selain untuk memenuhi tugas dalam mata kuliah sistem
pengendalian manajemen juga untuk tujuan-tujuan sebagai berikut :

1) Mengetahui apa itu goal congruence

2) Mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi Goal congruence

3) Mengetahui dan mempelajari jenis-jenis stuktur organisasi

4) Memahami dan mengetahui apa saja fungsi controller yang ada dalam sebuah organisasi.

1.4 Manfaat Penulisan

Berdasarkan latar belakang penulisan dan penyusunan makalah ini.makalah mengenai


keselarasan tujuan (Goal Congruence) bermanfaat untuk mempelajari dan memahami tentang
apa itu Goal congruence ,dan faktor apa saja yang mempengaruhi Goal Congruence, serta bentuk
–bentuk stuktur organisasi dan memahami apa saja fungsi controller yang ada dalam sebuah
organisasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Goal congruence

Goal congruence merupakan keselarasan antara tindakan–tindakan individu untuk


mencapai tujuan dari para anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Goal
congruence harus di terapkan di dalam organisasi untuk memastikan bahwa semua kegiatan yang
dilakukan di dalam organisasi dapat mendukung tujuan dari organisasi. Dengan adanya goal
congruence maka akan meninjau kegiatan yang terjadi di dalam organisasi dapat berkerja dengan
baik tanpa adanya hal hal yang akan membatasi atau menghambat kemampuan organisasi untuk
mencapai tujuan organisasi. Goal congruence memiliki beberapa faktor sebagai pendukungnya
seperti budaya dan kepemimpinan.Sistem Pengendalian Manajemen yang baik akan
mempengaruhi perilaku anggota organisasi, apabila terdapat keselarasan tujuan (goal
congruence) dalam organisasi., yaitu suatu kondisi yang diperoleh dari usaha anggota organisasi
dalam mencapai tujuannya masingmasing juga membantu tercapainya tujuan organisasi. Goal
Congruence (Keselarasan Tujuan) Tujuan utama dari Sistem Pengendalian Manajemen untuk
mengupayakan terjadinya “Goal Congruence”. Dalam proses Goal Congruence, tindakan yang
dilakukan anggota organisasi ditujukan untuk mencapai tujuan individu yang juga memberi
manfaat pada organisasi.

2.2 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Goal Congruence

Factor yang mempengaruhi Goal congruence terdiri dari factor internal dan factor eksternal

a. Faktor Internal

Aspek-aspek internal yang mempengaruhi keberhasilan pengendalian manajemen yaitu:

- Budaya ( kultur )

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari
banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa,

3
perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya,
merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang
cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha
berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.  Budaya adalah
suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak
aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini
tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia. 

- Gaya Manajemen

Faktor internal yang barangkali memiliki dampak yang paling kuat terhadap
pengendalian manajemen adalah gaya manajemen. Biasanya, sikap-sikap bawahan
mencerminkan aoa yang mereka anggap sebagai sikap atasan mereka, dan sikap para
atasan itu pada akhirnya berpijak pada apa yang menjadi sikap CEO. Para manajer
memiliki kualitas dan gaya yang beragam. Beberapa diantaranya memilki kharisma
dan ramah; sementara yang lain ada yang bergaya agak santai. Ada manajer yang
banyak melewatkan waktunya dengan melihat-lihat dan berbicara pada banyak orang
manajemen dengan cara berkeliling (management by walking around); sementara ada
juga manajer yang menyibukkan dirinya dengan menulis laporan.

- Organisasi Informal

Garis-garis dalam bagan organisasi menggambarkan hubungan-hubungan formal


yaitu, pemegang otoritas resmi dan bertanggung jawab dari setiap manajer.
Kenyataan-kenyataan yang ditemui selama berlangsungnya proses pengendalian 
manajemen tidak bisa dipahami tanpa mengenali arti penting dari hubungan-
hubungan yang menyusun di organisasi yang bersifat informal.

- Persepsi dan Komunikasi

4
Dalam upaya meraih tujuan-tujuan organisasi, para manajer operasi harus mengetahui
tujuan dan tindakan-tindakan yang harus diambil untuk mencapainya. Mereka
menyerap informasi ini dari berbagai jalur, baik itu jalur formal (seperti anggaran dan
dokumen-dokumen resmi lainnya) ataupun jalur informal (seperti dari bahan obrolan
yang tidak resmi).

Pesan-pesan yang diserap dari berbagai sumber ini bisa jadi bertentangan satu sama
lain, atau bahkan memiliki interpretasi yang sangat beragam. Maka komunikasi perlu
dibangun menyamakan persepsi.

b. Faktor Eksternal

Factor Eksternal adalah norma-norma yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat.
Hal ini biasa disebut dengan etos kerja (work etcic) yang diwujudkan dalam bentuk
loyalitas terhadap organisasi. Loyalitas disini ditunjukkan oleh anggota organisasi
misalnya dengan keuletan dalam bekerja, semangat dan kebanggaan dalam menjalankan
tugas.

2.3 Jenis Jenis Organisasi

Strategi suatu perusahaan memiliki pengaruh yang besar terhadap strukturnya. Pada gilirannya,
jenis struktur akan mempengaruhi rancangan sistem pengendalian manajemen organisasi.
Meskipun kualitas dan ukuran organisasi itu sangat beragam, setidaknya organisasi bisa
dikelompokkan ke dalam tiga kategori umum :

1.      Stuktur fungsional, di dalamnya setiap manajer bertanggung jawab atas fungi-fungsi yang
terspesialisasi seperti produksi atau pemasaran.

2.      Struktur unit bisnis, di dalamnya para unit manager bertanggung jawab atas aktivitas-
aktivitas dari masing-masing unit, dan unit bisnis berfungsi sebagai bagian independen dari
perusahaan.

3.      Struktur matriks, di dalamnya unit-unit fungsional memiliki tanggung jawab ganda.

Organisasi-organisasi fungsional

5
Alasan dibalik bentuk organisasi fungsional melibatkan gagasan mengenai seorang manajer yang
membawa pengetahuan khusus untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan fungsi
spesifik, yang berlawanan dengan manajer umum yang kurang memilki pengetahuan khusus.
Seorang manajer pemasaran dan seorang manajer produksi yang terampil kemungkinan besar
akan mampu mengambil keputusan yang lebih baik di bandingkan dengan seorang manajer yang
bertanggung jawab atas kedua bidang itu sekaligus. Lebih lanjut lagi, seorang spesialis yang
terampil harus mampu melakukan supervisi atas para buruh yang bekerja dalam bidang yang
sama secara lebih baik dibandingkan dengan seorang manajer generalis. Oleh karena itu,
keuntungan terpenting dari struktur fungsional adalah efisiensi.

Ada sejumlah kelemahan pada struktur fungsional. Pertama, dalam sebuah organisasi fungsional
terdapat ketidakjelasan dalam menentukan efektivitas manajer fungsional secara terpisah (seperti
manajer produksi dan manajer pemasaran) karena tiap fungsi tersebut sama-sama memberikan
kontribusi pada hasil akhir. Oleh karena itu, tidak ada cara untuk menentukan bagian dari laba
yang dihasilkan masing-masing fungsi.

Kedua, jika organisasi, terdiri dari beberapa manajer yang bekerja dalam satu fungsi yang
melapor ke beberapa manajer pada tingkat yang lebih tinggi dari fungsi tersebut, maka
perselisihan antar para manajer dari fungsi-fungsi berbeda hanya dapat diselesaikan di tingkat
atas, meskipun perselisihan itu berasal dari tingkatan organisasi yang lebih rendah.

Ketiga, struktur fungsional tidak memadai untuk diterapkan pada sebuah perusahaan dengan
produk dan pasar yang beragam.

Unit-unit Bisnis

Bentuk organisasi unit bisnis dari organisasi dirancang untuk menyelesaikan masalah-masalah
yang terdapat pada struktur fungsional. Suatu unit bisnis, yang juga disebut sebagai divisi,
bertanggung jawab atas seluruh fungsi yang ada dalam produksi dan pemasaran sebuah produk.
Unit bisnis tersebut bertanggung jawab untuk melakukan perencanaan dan koordinasi kerja dari
berbagai fungsi yang terpisah.

Implikasi terhadap Rancangan Sistem

6
Jika kemudahan dalam pengendalian merupakan satu-satunya kriteria, maka semua perusahaan
akan diorganisasikan ke dalam unit-unit bisnis. Hal ini disebabkan karena dala organisasi unit
bisnis, setiap manajer unit harus bertanggung jawab untuk

meningkatkan kemampuan setiap produk yang dihasilkan oleh unitnya guna menghasilkan laba,
melakukan perencanaan, mengkoordinasikan, dan mengendalikan elemen-elemen yang
berpengaruh pada kemampuan itu.

 2.4 Fungsi Kontroler

Orang yang bertanggung jawab dalam merancang dan mengoperasikan sistem pengendalian
manajemen disebut sebagai seorang kontroler. Sebenarnya, di banyak organisasi, jabatan orang
ini adalah chief financial officer (CFO).

Kontroler biasanya menjalankan fungsi-fungsi  sebagai berikut:

1.      Merancang dan mengoperasikan informasi serta sistem pengendalian.

2.      Menyiapkan pernyataan keuangan dan laporan keuangan (termasuk pengembalian pajak)
kepada para pemegang saham dan pihak-pihak eksternal lainnya.

3.      Menyiapkan dan menganalisis laporan kinerja, menginterpretasikan laporan-laporan ini


untuk para manajer, menganalisis program dan proposal-proposal anggaran dari berbagai segmen
perusahaan serta mengkonsolidasikannya ke dalam anggaran tahunan secara keseluruhan.

4.      Melakukan supervisi audit internal dan mencatat prosedur-prosedur pengendalian untuk
menjamin validitas informasi, menetapkan pengamanan yang memadai terhadap pencurian dan
kecurangan serta menjalankan audit operasional.

5.      Mengembangkan personel dalam organisasi pengendali dan berpartisipasi dalam


pendidikan personel manajemen dalam kaitannya dengan fungsi pengendalian.

7
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Proses pengendalian manajamen berperan pada suatu organisasi. Namun dalam prosesnya
dipengaruhi oleh faktor manusia. Faktor internal termasuk didalamnya membahas tentang teori
motivasi kerja. Struktur organisasi akan mempengaruhi rancangan sistem pengendalian
manajemen. Aspek-aspek internal yang mempengaruhi keberhasilan pengendalian manajemen
yaitu budaya. Faktor internal yang barangkali memiliki dampak yang paling kuat terhadap
pengendalian manajemen adalah gaya manajemen. Dalam upaya meraih tujuan-tujuan
organisasi, para manajer operasi harus mengetahui tujuan dan tindakan-tindakan yang harus
diambil untuk mencapainya. Strategi suatu perusahaan memiliki pengaruh yang besar terhadap
strukturnya. Alasan dibalik bentuk organisasi fungsional melibatkan gagasan mengenai seorang
manajer yang membawa pengetahuan khusus untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan
fungsi spesifik, yang berlawanan dengan manajer umum yang kurang memilki pengetahuan
khusus. Kontroler biasanya menjalankan fungsi-fungsi sebagai merancang dan mengoperasikan
informasi serta sistem pengendalian dan menyiapkan pernyataan keuangan dan laporan keuangan
kepada para pemegang saham dan pihak-pihak eksternal lainnya.

Saran
Makalah ini bermaksud untuk setiap individu atau mahasiswa selalu berperilaku
organisasi untuk mencapai tujuan bersama secara cepat,tepat dan efisien .Adapun saran yang lain
semoga makalah ini dapat berguna bagi individu atau kelompok dalam kehidupan
berorganisasi .

8
DAFTAR PUSTAKA

https://dennyimamazhari.wordpress.com/2013/04/29/13-perilaku-dalam-organisasi-sistem-
pengendalian-manajemen/

http://cafe-ekonomi.blogspot.com/2009/11/makalah-perilaku-organisasi-goal.html

https://core.ac.uk/download/pdf/11714375.pdf

http://repository.maranatha.edu/395/1/PERANAN%20CONTROLLER%20DALAM
%20USAHA%20MEMINIMALISASI.pdf

Anda mungkin juga menyukai