Anda di halaman 1dari 15

STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI, UNSUR

ORGANISASI DAN PENGELOLAHAN MANAJEMEN


SUMBER DAYA MANUSIA

NAMA KELOMPOK:
1. Ni Luh Made Ayu Evanianti (11)
2. Anak Agung Istri Eka Pertiwi (26)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI
DENPASAR
Tahun 2022/2023

2
KATA PENGATAR

Om Swastyastu
Puji syukur saya panjatkan ke hadiran Tuhan Yang Maha Esa ( Ida Sang
Hyang Widhi Wasa) karena atas rahmat dan karunianya kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah pengantar manajemen dengan judul “struktur
dan desain oraganisasi ,unsur organisasi dan pengelolahan manajemen sumber
daya manusia”.
Penyajian materi pada makalah ini kami dapatkan di berbagai sumber,
sehingga dapat dipelajari sesuai dengan perkembangan terkini, dan harapan kami
semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami. Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Om Santih, Santih , Santih, Om

Gianyar, 22 september 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................2
2.1 Koordinasi dan Delegasi Wewenang..............................................................2
2.1.1 Tipe-tipe Koordinasi..............................................................................2
2.1.2 Syarat-syarat Koordinasi........................................................................2
2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Koordinasi.....................................3
2.1.4 Degelasi Wewenanang...........................................................................3
2.1.5 Tujuan Delegasi.....................................................................................3
2.1.6 Unsur – unsur Delegasi..........................................................................4
2.1.7 Jenis Delegasi........................................................................................4
2.2 Manajemen Sumber Daya Manusia.................................................................4
2.2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia.....................................5
2.2.2 Fungsi manajemen Sumber Daya Manusia...........................................5
2.2.3 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia...........................................5
2.2.4 Manfaat Manajemen SDM.....................................................................6
2.3 Pengelolaan Perubahan Organisasi dan Inovasi..............................................6
2.3.1 Mengelola perubahan organisasi...........................................................6
2.3.2 Jenis-jenis Perubahan.............................................................................7
2.4 Pentingnya Perubahan Proses dan Tipe-Tipe Perubahan yang Direncanakan 7
2.4.1 Tahap -tahap Perubahan.........................................................................8
2.4.2 Tipe-tipe Perubahan...............................................................................8
BAB III PENUTUP..............................................................................................9
3.1 Kesimpulan...............................................................................................9
3.2 Saran.........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Koordinasi sangatlah penting dalam organisasi, karena di dalamnya
terdapat banyak kegiatan yang berlainan dilakukan oleh banyak orang dalam
banyak bagian.Kebutuhan koordinasi timbul sewaktu-waktu apabila satu
orang atau kelompok bertanggung jawab atas kesempurnaan suatu tugas.
Untuk melihat kemampuan seorang atasan sebagai pemimpin dalam
melakukan koordinasi dilihat dari besar kecilnya jumlah bawahan yang ada
dalam tanggung jawabnya, yang dikenal sebagai rentang manajemen.
Koordinasi dibutuhkan sekali oleh para pegawai nya, sebab tanpa koordinasi
setiap pegawai tidak mempunyai pegangan mana yang harus diikuti, sehingga
akan merugikan organisasi itu sendiri.Dengan koordinasi diharapkan
keharmonisan atau keserasian seluruh kegiatan untuk mencapai tujuan yang
diharapkan.
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah
perusahaan untuk mencapai tujuan dan sasarannya, karena sumber daya
manusia merupakan salah satu faktor penentu berhasil atau tidaknya suatu
perusahaan dalam mencapai tujuannya. Salah satu yang harus diperhatikan
dalam mengelola sumber daya manusia adalah mengenai penempatan kerja
karyawan. Menurut Mathis dan Jackson (2006) penempatan adalah
menempatkan posisi seseorang ke posisi pekerjaan yang tepat, seberapa baik
seorang karyawan cocok dengan pekerjaannya akan mempengaruhi jumlah
dan kualitas pekerjaan.

1.2 Rumusan Masalah:


1. Apa itu koordinasi dan delegasi wewenang?
2. Apa itu manajemen Sumber Daya Manusia?
3. Bagaimana pengelolahan perubahan organisasi dan inovasi?
4. Apa pentingnya perubahan proses dan tipe-tipe perubahan yang
direncanakan?

1.3 Tujuan:
 Mampu menjelaskan mengenai koordinasi dan delegasi wewenang.
 Dapat menjelaskan mengenai Manajemen Sumber Daya Manusia.
 Mampu memahami pengelolahan perubahan organisasi dan inovasi.
 Mampu menjelaskan pentingnya perubahan proses dan tipe-tipe
perubahan yang direncanakan.

iii
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Koordinasi dan Delegasi Wewenang


Koordinasi ialah sinkronis dan penyatuan tindakan-tindakan berbagai
ragam aktivitas sekelompok orang untuk mencapai tujuan yang bersama. Menurut
e.f.l.breach” koordinasi ialah penyeimbangan dan pemeliharaan agar tim bersatu
dengan membagi aktivitas-aktivitas kerja kepada berbagai anggota, dan
memastikan bahwa mereka melaksanakan tugas mereka secara harmonis.

2.1.1 Tipe-tipe Koordinasi


1. Koordinasi vertical adalah kegiatan-kegiatan penyatun,
pengarahan yang dilakukan oleh atasan terhadap kegitan unit-unit,
kesatuan-kesatuan kerja yang ada dibawah wewenang dan
tanggung jawabnya. Tegasnya, atasan mengkoordinasikan semua
aparat yang ada dibawah tanggung jawabnya secara langsung.
Koordinasikan vertical ini secara relative mudah dilakukan, karena
atasan dapat memberikan sanksi kepada aparat yang sulit diatur.
2. Koordinasi horizontal adalah mengkoordinasikan tindakan-
tindakan atau kegiatan-kegiatan penyatuan, pengarahan yang
dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan dalam tingkat organisasi
yang setingka koordinasi horizontal ini dibagi atas interdicplinary
dan interrelated.

2.1.2 Syarat-syarat Koordinasi


a) Sense of cooperation (perasaan untuk bekerjasama), ini harus
dilihat dari sudut bagian per bidang pekerjaan, bukan per orang.
b) Rivalry, dalam perusahaan-perusahaan besar sering diadakan
persaingan antara bagian-bagian agar bagian-bagian ini berlomba-
lomba untuk mencapai kemajuan.
c) Team spirit, artinya satu sama lain setiap bagian harus saling
menghargai.
d) Esprit de corps, artinya bagian-bagian yang diikutsertakan atau
dihargai, umurnya akan menambah kegiatan yang bersemangat.
Koordinasi harus dilakukan oleh setiap manager dalam perusahaan
artinya harus dilakukan oleh setiap orang yang mempunyai
bawahan. Koordinasi tidak dapat diperintahkan, dipaksakan, tetapi
akan lebih baik dengan cara persuasive kepada kepada bawahan.
Karena dengan car persuasif akan lebih dihayati, ditaati oleh
bawahan, sebab mereka merasa dihargai dan dihormati. Jadi
dengan menggunggah perasaannya.

iv
2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Koordinasi
 Kesatuan Tindakan
Pada akikatnya koordinasi memerlukan kesadaran setiap anggota
organisasi untuk saling menyesuaikan organisasi atau satuan
tersebut berjalan sendiri-sendiri. Oleh karena itu konsep tindakan
adalah inti dari koordinasi.
 Komunikasi
Komunikasi ini tidak dapat dipisahkan dari koordinasi, karena
komunikasi, jumlah unit dalam organisasi akan dapat
dikoordinasikan berdasarkan rentang dimana sebagian besar
ditentukan oleh adanya komunikasi.
 Pembagian Kerja
Secara teoritis tujuan dalam organisasi adalah untuk mencapai
tujuan bersama dimana individu tidak dapat mencapainya sendiri.
Kelompok 2 orang atau lebih orang yang bekerja bersama secara
kooperatif dan dikoordinasikan dapat mencapai hasil lebih dari
yang dilakukan seseorang.
 Disiplin
Pada setiap organisasi yang kompleks, setiap bagian harus bekerja
secara terkoordinasi, agar masing-masing dapat menghasilkan hasil
yang diharapkan koordinasi adalah usaha penyesuaian bagian-
bagian yang berbeda-beda agar kegiatan dar bagian-bagian itu
selesai pada waktunya, sehingga masing-masing dapat memberikan
dukungan secara maksimal agar diperoleh hasil secara
keseluruhan, untuk itu diperlukan disiplin.

2.1.4 Degelasi Wewenanang


Degelasi adalah suatu pelimpahan wewenang yang umumya diberikan
oleh atasan kepada bawahannya. Pada umumnya tindakan ini di lakukan untuk
mempercepat suatu kegiatan sehingga dapat berjalan dengan efektif.

2.1.5 Tujuan Delegasi


Melalui pendelegasian dari atasan kepada anak buah, diharapkan proses
operasional perusahaan berjalan dengan lancar. Selain itu, berbagai tujuan yang
mendasari delegasi wewenang adalah sebagai berikut:

1. Agar semua pekerjaan dapat selesai tepat waktu dengan baik, efektif, dan
efisien.
2. Mempermudah pihak atasan dalam merumuskan kebijakan yang tepat dari
hasil evaluasi pekerjaan.
3. Memberikan peran sesuai dengan porsi, tugas, kemampuan, dan jabatan
bagi tiap pekerja dalam suatu perusahaan.
4. Memotivasi pekerja untuk lebih fokus pada kinerja dan target yang ingin
diraih.
5. Membantu manajer agar lebih fokus pada hal-hal yang lebih penting
sehingga membawa kemajuan bagi perusahaan.

v
6. Delegasi adalah sarana untuk memotivasi pekerja dalam mengembangkan
karirnya, serta belajar dari keberhasilan maupun kegagalan yang dialami.

2.1.6 Unsur – unsur Delegasi


Saat melakukan pendelegasian wewenang, terdapat beberapa komponen
yang harus dipenuhi. Berikut unsur-unsur delegasi yang harus dipenuhi:
 Adanya wewenang
 Alokasi tugas
 Pelimpahan wewenang
 Tanggung jawab
 Akuntabilitas

2.1.7 Jenis Delegasi


Pendelegasian wewenang ada banyak bentuknya, dalam menjalankan
suatu perusahaan, berikut beberapa jenis-jenis delegasi:
 Delegasi Formal
Merupakan delegasi berdasarkan struktur perusahaan sehingga
bawahan akan menjalankan perintah dari atasannya.
 Delegasi Informal
Delegasi ini adalah cara lain untuk melakukan delegasi secara informal
tanpa adanya wewenang dari atasan, biasanya bawahan melakukan
tugas ini karena merasa mampu.
 Delegasi Umum
Merupakan pelimpahan wewenang pada bawahan untuk melakukan
fungsi manajemen umum.
 Delegasi Khusus
Dimana pelimpahan wewenang yang dilakukan secara khusus
mengenai tugas dan jangka waktu tertentu.
 Delegasi Lateral
Merupakan pelimpahan wewenang kepada pihak lain untuk
menjalankan tugas tertentu yang melibatkan sejumlah orang.

2.2 Manajemen Sumber Daya Manusia


Istilah Manajemen Sumber Daya Manusia ialah pengembangan sumber
daya manusia yang berfungsi melakukan perencanaan sumber daya manusia,
penerapan, perekrutan, pelatihan ,pengembangan karir karyawan atau pegawai
serta melakukan inisiatif terhadap pengembangan organisasional sebuah
organisasi atau perusahaan.
Pada dasarnya, tidak ada perusahaan yang tidak membutuhkan manajemen
Sumber Daya Manusia karena bagian itu lah yang bertanggung jawab untuk
mengurus berbagai kebutuhan perusahaan yang terkait dengan Sumber daya
Manusia (SDM) termasuk di dalamnya ada Manajemen Sumber Daya Manusia

vi
(MSDM) sehingga semua kegiatan atau pekerjaan berjalan lancar dan lebih
efisien.
Dalam sebuah kegiatan baik di perusahaan atau organisasi, dibutuhkan
Sumber Daya Manusia yang kompeten di bidang masing-masing, agar kegiatan
yang akan di laksanakan berjalan dengan baik dan mencapai target yang di
inginkan.

2.2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia


Manajemen sumber daya manusia menjadi salah satu bidang dari
manajemen umum, seperti manajamen keuangan, manajemen pemasaran, serta
manajemen operasi. Manajemen sumber daya manusia menjadi bidang kajian
penting dalam perusahaan karena problem yang dihadapi perusahaan bukan hanya
persoalan bahan mentah, modal, alat kerja, dan produksi saja, tetapi juga masalah
sumber daya manusia yang notebene adalah pihak yang menjalankan dan
mengelola faktor-faktor produksi sekaligus merupakan tujuan dari kegiatan
produksi itu sendiri.

2.2.2 Fungsi manajemen Sumber Daya Manusia


Tugas dari manajemen sumber daya manusia itu sendiri ialah untuk
mengelola manusia seefektif mungkin agar diperoleh suatu satuan sumber daya
manusia yang saling memberi manfaat. Adapun fungsi-fungsi manajemen sumber
daya manusia sebagai berikut:
a) Perencanaan sumber daya manusia
b) Pengangkatan dan pemberhentian karyawan
c) Pengupahan tunjangan
d) Pelatihan dan penbembangan
e) Keselamatan dan kesehatan kerja
f) Penerapan efektivitas hubungan kerja
g) Penilaian kinerja dan pengembangan karir
2.2.3 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia
 Mengembangkan sistem kerja dengan kinerja tinggi yang meliputi proses
perekrutan, seleksi, sistem insentif, serta pengembangan manajemen,dan
aktivitas pelatihan yang terkait dengan kebutuhan perusahaan.
 Mengembangkan praktik manajemen dengan komitmen tinggi yang
menyadari bahwa karyawan atau pegawai adalah stakeholder dalam
perusahaan yang bernilai dan membantyu mengembangkan iklim kerja
sama dan kepercayaan bersama.
 Memastikan bahwa karyawan atau pegawai dinilai serta dihargai atas apa
yang telah dikerjakan dan dicapai.
 Mempertahankan serta memperbaiki kesejahteraan fisik serta mental
pegawai atau karyawan.

vii
 Menciptakan iklim yang humanis,harmonis,serta produktif yang dapat
dipertahankan antara manajemen dengan karyawan atau pegawai.
2.2.4 Manfaat Manajemen SDM
Manfaat yang dapat diperoleh dari manajemen sumber daya manusia antara
lain:
 Perusahaan dapat memanfaatkan sumber daya manusia (SDM) yang sudah
ada secara baik.
 Produktivitas dari karyawan yang sudah ada semakin meningkat.
 Penentuan kebutuhan tenaga kerja atau karyawan.
 Penanganan informasi ketenagakerjaan.

2.3 Pengelolaan Perubahan Organisasi dan Inovasi


Kekuatan -kekuatan penyebab perubahan organisasi:
 Kekuatan eksternal
Perubahan organisasi terjadi karena adanya perubahan-perubahan dalam
berbagai variable eksternal seperti system politik, ekonomi, teknologi,
pasar, dan nilai-nilai kenaikan biaya dan kelangkaan sumber daya
manusia, keamanan karyawan dan peraturan-peraturan anti polusi, dan
boikot pelanggan. Berbagai kekuatan eksternal dari kemajuan teknologi
sampai kegiatan-kegiatan persaingan dan perubahan pola kehidupan, dapat
menekan organisasi untuk mengubah tujuan, struktur dan metode
operasinya. Kekuatan-kekuatan perubahan eksternal, meliputi :
1. Kebudayaan
2. Pendidikan
3. Sosial
4. Politik
5. Ekonomi
6. Teknologi

 Kekuatan-kekuatan internal
Kekuatan-kekuatan pengubah internal merupakan hasil dari faktor-faktor
seperti tujuan, strategi, kebijaksanaan manajerial dan teknologi baru serta
sikap dan perilaku para karyawan. Sikap dan ke tidak puasan karyawan
seperti ditunjukkan dalam tingkat perputaran atau pemogokan, dapat
menyebabkan berbagai perubahan dalam kebijaksanaan dan praktek
manajemen. Kekuatan-kekuatan perubahan internal, meliputi :
1. Kegiatan-kegiatan karyawan
2. Tujuan organisasi
3. Strategi dan kebijaksanaan
4. Teknologi

2.3.1 Mengelola perubahan organisasi

viii
Perubahan suatu organisasi merupakan esensi dari kreativitas dan inovasi
dalam organisasi. Untuk mendorong perubahan diperlukan adanya agen
perubahan (agent of change). Agen perubahan ini merupakan individu dan
kelompok yang mengupayakan terjadinya perubahan kepada orang lain maupun
sistem sosial. Biasanya, agen perubahan dipilih oleh pimpinan, dimana unsur
pimpinan terlibat di dalamnya. Keterlibatan yang dimaksud tidak hanya dalam
struktur organisasi tim perubahan organisasi, namun juga peran aktifnya dalam
pemikkiran, tindakan, keteladanan, dan dukungan sumber daya agar perubahan
organisasi dapat secara efektif terjadi.
Perubahan organisasi dapat terjadi melalui mekanisme top down maupun
bottom up. Perubahan top down, didorong oleh level atas, untuk kepentingan
strategis organisasi. Biasanya perubahan yang bersifat top down akan terjadi
dalam waktu yang lebih cepat dan bersifat lebih komprehensif dibanding dengan
perubahan yang bersifat bottom up. Perubahan botom up adalah perubahan yang
di dorong dari level bawah menuju ke atas. Biasanya perubahan ini didukung oleh
manajemen level bawah dan menengah sebagai agen perubahan. Perubahan
bottom up dapat dilihat pada inovasi teknologi maupun perbaikan prosedur kerja,
di mana idenya berasal dari karyawan level bawah yang berada di lapangan dan
melihat perlunya dilakukan perubahan untuk perbaikan organisasi.

2.3.2 Jenis-jenis Perubahan


Secara umum terdapat dua jenis perubahan yang terjadi dalam suatu
organisasi:
1. Perubahan Proaktif
Perubahan proaktif atau biasa disebut terencana ini adalah perubahan yang
dirancang dan diimplementasikan secara berurutan dan tepat waktu sebagai
antisipasi dari peristiwa di masa mendatang.
2. Perubahan Reaktif
Perubahan reaktif atau tidak terencana merupakan perubahan yang bersifat
spontanitas dan tanpa arahan. Perubahan yang dilakukan sebagai reaksi
terhadap tanda-tanda bahwa perubahan itu diperlukan.

2.4 Pentingnya Perubahan Proses dan Tipe-Tipe Perubahan yang


Direncanakan
Perubahan tidak dapat dielakkan dalam kehidupan manusia. Perubahan
mulai disadari menjadi bagian yang penting dari suatu organisasi diawali sekitar
40 tahun yang lalu. dimulai oleh dunia usaha yang lebih dulu menyadari
pentingnya perubahan bagi peningkatan kualitas produksi yang dihasilkan.
Perubahan mempunyai manfaat bagi kelangsungan hidup suatu organisasi tidak
akan bertahan lama. Perubahan bertujuan agar organisasi tidak menjadi statis

ix
melainkan tetap dinamis dalam menghadapi perkembangan jaman, kemajuan
teknologi.

2.4.1 Tahap -tahap Perubahan


1. Tekanan dan desakan
Pada tahap ini manajemen tingkat atas mulai merasakan adanya
masalah, tekanan, desakan, dan kebutuhan akan suatu perubahan. Hal
ini ditandai dengan adanya penurunan produktivitas, volume penjualan,
laba, perputaran tenaga kerja yang tinggi, dan kalahnya persaingan
produk di pasaran.
2. Intervensi dan reorientasi
Setelah merasakan adanya tekanan dan desakan ,para manajemen mulai
mencoba berusaha menyelesaikannya dengan mencari dan menentukan
serta merumuskan permasalahan, untuk itu mereka biasanya menyewa
seseorang atau bdberapa konsultan sebagai pengantar perubahan.
3. Diagnosa dan pengenalan masalah
Tahap ini pengantar perubahan mulai mengumpulkan berbagai
informasi (data), kemudian menganalisa masalah yang paling penting
dikenali dan di perhatikan untuk di pecahkan.
4. Penemuan dan Komitmen Penyelesaian
Di tahap ini, pengantar perubahan dan merangsang pemikiran,
kreativitas serta mengganti metode lama ke metode baru,begitu juga
untuk penyesuaian dibuatlah rencana program program latihan
ketrampilan, peningkatan wawasan, dll.
5. Percobaan dan Pencarian Hasil
Setelah altenatif terbaik untuk penyelesaian ditemukan dan
dikembangkan, selanjutnya diadakan percobaan penerapannya untuk
diketahui hasilnya.
6. Penguatan dan Penerimaan
Setelah penerapan program kegiatan dalam rangka penyesuaian ,dengan
perubahan atau pengembangannya telah berhasil dan sesuai
keinginan ,maka kegiatan untuk perubahan tersebut diusahakan harus di
terima oleh karyawan dan menjadi penguat yang dapat mengikat semua
karyawan pada perusahaan.

2.4.2 Tipe-tipe Perubahan


Pada perubahan ini terdiri dari 3 tipe yang berbeda dimana setiap strategi
manajemen memerlukan perubahan yang berbeda diantaranya:
A. Perubahan rutin, dimana telah direncanakan dan dibangun
melalui proses organisasi.
B. Perubahan peningkatan, yang mencakup keuntungan atau nilai
yang telah dicapai oleh organisasi maupun perusahaan.

x
C. Perubahan inovatif, dimana perubahan ini mencakup cara
bagaimana organisasi memberikan pelayananya.

xi
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Koordinasi dan delegasi wewenang merupakan hal yang penting dalam
suatu perusahaan. Koordinasi adalah kegiatan mengarahkan, mengintegrasikan
dan mengkoordinasikan unsur-unsur manajemen dan pekerjaan-pekerjaan para
bawahan dalam mencapai tujuan organisasi. Delegasi adalah suatu pelimpahan
wewenang dan tanggung jawab formal dari seseorang pegawai (atasan) kepada
pegawai yang lain (bawahan).
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah
perusahaan untuk mencapai tujuan dan sasarannya, karena sumber daya manusia
merupakan salah satu faktor penentu berhasil atau tidaknya suatu perusahaan
dalam mencapai tujuannya.
Perubahan suatu organisasi merupakan esensi dari kreativitas dan inovasi
dalam organisasi. Untuk mendorong perubahan diperlukan adanya agen
perubahan (agent of change). Agen perubahan ini merupakan individu dan
kelompok yang mengupayakan terjadinya perubahan kepada orang lain maupun
sistem sosial.
Perubahan proses bertujuan agar organisasi tidak menjadi statis melainkan
tetap dinamis dalam menghadapi perkembangan jaman, kemajuan teknologi.

3.2 Saran
Untuk keberhasilan suatu koordinasi dan delegasi tentunya perusahaan
harus memenuhi unsur-unsur manajemen dan pekerjaan-pekerjaan para bawahan
dalam mencapai tujuan organisasi.

xii
DAFTAR PUSTAKA

academia. (2018, April 5). Pengelolaan Perubahan Organisai dan Inovasi. (academia, Ed.)
Bandung, -(-), pp. 3-5. doi:10/10

gramedia. (2021, January 2). Manajemen SDM. (Gramedia, Ed.) Manajemen SDM, III(10),
1-5. doi:10/10

ocbcnisp. (2021, 12 15). Pengertian Delegasi. (ocbcnisp, Ed.)


http://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/12/15/delegasi-adalah, 1(Pengertian
Delegasi), 1-2. Retrieved September 21, 2022, from http://www.ocbcnisp.com

repository.uin. (2017, 4 15). Koordinasi dan delegasi wewenang. Koordinasi dan delegasi
wewenang, pp. 1-10.

coursehero. (2021). Tipe-tipe Perubahan yang Direncanakan . Perubahan tipe-tipe , 7-9.

xiii

Anda mungkin juga menyukai