DOSEN PEMBIMBING :
DI SUSUN OLEH :
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya, kami
dapat menyelesaikan tugas makalah Perilaku Organisasi yang berfokus pada
pembahasan " Struktur Organisasi " ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dari Bapak Drs. H. M. Thamrin, M.si pada mata kuliah Perilaku Organisasi.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan bagi pembaca
dan juga penulis mengenai “ Struktur Organisasi ”.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................
1.1 Latar Belakang.........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan .....................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Struktur organisasi selalu menjadi faktor penting yang mempengaruhi perilaku
individu-individu dan kelompok-kelompok yang ada di dalam organisasi aturan-aturan
baru mengenai manajemen dalam lingkungan bisnis global saat ini membuat
pertimbangan-pertimbangan struktur menjadi lebih kritis. Kini para manajer
dihadapkan dengan berbagai kemungkinan struktur yang berbeda.
Organisasi memiliki tujuan dan berorientasi pada tujuan sehingga struktur organisasi
pun juga memiliki tujuan dan berorientasi pada tujuan. Konsep mengenai struktur
organisasi melibatkan berbagai tujuan, dan meyakini bahwa para pemimpin organisasi
seharusnya memikirkan struktur dalam kaitanya dengan kontribusi struktur terhadap
keefektifan organisasi. Meskipun hubungan yang pasti antara struktur dan keefektifan
organisasi sulit diketahui.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa definisi struktur organisasi?
2. Apa definisi dari spesialisasi kerja?
3. Bagaimana cara men-departementalisasi/divisi dalam sebuah organisasi?
4. Bagaimana sebaiknya menyususun rantai kepemimpinan organisasi?
5. Mengapa dalam sebuah organisasi harus ada ukuran organisasi?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi spesialisasi kerja.
2. Untuk mengetahui men-departementalisasi/divisi dalam sebuah organisasi.
3. Untuk mengetahui menyusun rantai kepemimpinan organisasi.
4. Untuk mengetahui ukuran organisasi.
BAB II
1
PEMBAHASAN
2.1 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi
yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas
pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana
hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus
menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.
Struktur organisasi merupakan alat untuk membantu manajemen dalam mencapai
tujuannya. Struktur organisasi dapat memiliki pengaruh yang besar pada anggotanya.
Pengaruh struktur organisasi terhadap kepuasan dan kinerja karyawan mengarah pada
suatu kesimpulan yang sangat jelas. Struktur organisasi menjelaskan bagaimana tugas
kerja akan dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasikan secara formal.
2.1.1 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Organisasi
Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi struktur organisasi. Ernie (2006),
menyatakan ada 4 (empat) faktor yang mempengaruhi struktur organisasi antara lain:
· Strategi Organisasi
Strategi organisasi dibuat sebagai upaya pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu,
jika struktur organisasi dibentuk sebagai jalan untuk pencapaian tujuan maka struktur
organisasi pun selayaknya sejalan dengan strategi organisasi. Maka, jika terjadi
perubahan pada strategi organisasi akan berdampak pula pada perubahan struktur
organisasi.
· Skala Organisasi
Organisasi dapat dibedakan skalanya menurut berbagai faktor diantaranya adalah dari
jumlah penjualan, pangsa pasar hingga jumlah tenaga kerja. Organisasi yang berskala
besar artinya organisasi tersebut barangkali memiliki berbagai cabang diberbagai
daerah dikarenakan pangsa pasarnya yang luas, dengan demikian memiliki tenaga
kerja yang juga tidak sedikit. Tapi walaupun tanpa cabang, organisasi dapat dikatakan
berskala besar jika tenaga kerja yang ada berjumlah ribuan seperti pabrik-pabrik
garmen penghasil produk-produk konveksi. Organisasi yang berskala besar karena
ruang lingkup aktivitasnya yang luas maka memerlukan pendelegasian wewenang dan
pekerjaan sehingga dalam mendesain struktur organisasinya pun perlu
mempertimbangkan berbagai faktor yang terkait dengan aktifitas yang luas tersebut.
2
Sedangkan organisasi berskala kecil biasanya memiliki jumlah tenaga kerja yang
sedikit karena pangsa pasar yang mungkin masih sedikit, jumlah penjualan atau
produksi yang juga sedikit. Organisasi yang berskala kecil biasanya memiliki struktur
organisasi yang lebih sederhana dan tidak terlalu banyak terjadi pendelegasian
wewenang dan pekerjaan.
· Teknologi
Faktor teknologi yang dimaksudkan disini adalah terkait dengan cara bagaimana suatu
pekerjaan dilakukan. Selain itu juga, faktor teknologi terkait dengan penggunaan alat-
alat bantu dalam sebuah organisasi.
· Lingkungan
Lingkungan yang dinamis menuntut organisasi juga untuk menyesuaikan diri secara
dinamis. Proses penyesuaian yang dilakukan oleh organisasi juga termasuk dalam
penentuan struktur organisasinya. Lingkungan yang dinamis akan mendorong
organisasi untuk selalu menyesuaikan struktur organisasi dengan tuntutan lingkungan
yang senantiasa berubah. Sebaliknya, lingkungan yang cenderung statis tidak akan
terlalu banyak mengubah struktur organisasi.
3
Kejelasan uraian tugas dalam struktur organisasi sangat membantu pihak pimpinan
untuk melakukan pengawasan dan pengendalian, dan bagi bawahan akan dapat
berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu pekerjaan karena uraiannya yang jelas.
· Kejelasan Jalur Hubungan
Dalam rangka pelaksaan tugas dan tanggung jawab setiap karyawan atau pegawai
dalam sebuah organisasi, maka dibutuhka kejelasan hubungan yang tergambar dalam
struktur, sehingga jalur penyelesaian pekerjaan akan semakin efektif dan dapat saling
menguntungkan.
Pola dasar struktur organisasi sebaiknya tersusun relatif permanen, artinya tidak perlu
selamanya mengalami perubahan. Dalam aktivitas yang dilakukan harus ada jaminan
fleksibilitas, artinya aktivitas itu senantiasa dapat diperluas jangkauannya, namun pola
dasar struktur organisasi tidak perlu mengalami perubahan. Yang perlu mendapat
perhatian dalam mengisi struktur organisasi adalah manusia yang memiliki
kompentensi yang sesuai dengan jenis tugas dalam bagian-bagian tugas atau pekerjaan
pada struktur tersebut.
Penggolongan aktivitas dalam struktur dapat kita bagi menjadi empat unsur
· unsur pimpinan
· unsur pembantu pimpinan
· unsur pelakasana tugas pokok
· unsur pelaksana tugas-tugas fungsional
4
melalui spesialisasi pekerjaan. Keterampilan karyawan dalam menjalankan tugas
dengan berhasil meningkat berkat pengulangan. Selain itu, pelatihan untuk spesialisasi
lebih efisien dari perspektif organisasi. Lebih mudah dan murah mencari dan melatih
pekerja untuk menjalankan tugas-tugas yang spesifik dan berulang. Terakhir,
spesialisasi pekerjaan meningkatkan efisiensi dan produktivitas dengan cara
mendorong penciptaan penemuan dan mesin khusus.
Namun demikian spesialisasi pekerjaan juga akan menimbulkan kerugian ekonomi
seperti rasa jenuh, kelelahan, stres, produktivitas yang rendah, kualitas yang buruk,
meningkatnya kemangkiran kerja, dan tingginya perputaran karyawan. Dalam kasus-
kasus semacam ini, produktivitas dapat ditingkatkan dengan cara memperluas, alih-
alih mempersempit, dan cakupan kegiatan kerja. Selain itu, sejumlah perusahaan
mendapati bahwa dengan memberi karyawan beragam kegiatan untuk dilakukan, yang
memungkinkan mereka melakukan suatu pekerjaan secara menyeluruh dan lengkap,
dan menempatkan mereka dalam tim-tim dengan keterampilan yang dapat saling
melengkapi, mereka dapat mencapai hasil yang secara signifikan lebih tinggi, dengan
tingkat kepuasan karyawan yang lebih tinggi.
5
· Menghemat waktu dan biaya dalam suatu pekerjaan, karena pekerjaan yang
rumit yang biasanya dilakukan oleh banyak orang kini hanya dilakukan oleh satu
orang yang ahli.
· Produk hasil dari spesialisasi pekerjaan tersebut juga bisa dikatakan memuaskan
karena dikerjakan oleh ahlinya.
6
tersebar ke wilayah geografi yang luas dan memiliki kebutuhan yang sama
berdasarkan lokasi mereka, bentuk departementalisasi semacam ini akan bermanfaat.
Kategori terakhir dari departementalisasi adalah menggunakan pelanggan tertentu
yang organisasi coba jangkau. Microsoft, misalnya diorganisasi menurut kategori
empat pasar pelanggan yaitu konsumen, perusahaan besar, pengembang piranti lunak,
dan usaha kecil. Asumsi yang mendasari departementalisasi pelanggan ini adalah
bahwa pelanggan di tiap-tiap departemen memiliki masalah dan kebutuhan yang sama
yang dapat dipenuhi dengan sebaik-baiknya memiliki spesialis untuk masing-masing.
7
2.5 Ukuran Organisasi
Terdapat banyak bukti yang mendukung ide bahwa ukuran sebuah organisasi secara
signifikan mempengaruhi strukturnya. Sebagai contoh, organisasi-organisasi besar
biasanya mempekerjakan 2.000 orang atau lebih-cenderung memilih lebih banyak
spesialisasi, departementalisasi, tingkatan vertical, serta aturan dan ketentuan daripada
organisasi kecil. Namun, hubungan itu tidak bersifat linier. Alih-alih, ukuran
mempengaruhi struktur dengan kadar yang semakin menurun. Dampak ukuran
menjadi kurang penting tatkala organisasi meluas. Hal ini dikarenakan pada
hakikatnya, bila ketika memiliki sekitar 2.000 karyawan, sebuah organisasi sudah
menjadi cukup mekanistis. Tambahan 500 karyawan tidak akan berpengaruh banyak.
Sebaliknya, menambah 500 karyawan pada organisasi yang baru memiliki 300
anggota mungkin akan menyebabkan pergeseran signifikan kearah struktur yang lebih
mekanistis.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi
yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan.
Hakikat dari spesialisasi pekerjaan adalah bahwa ketimbang seluruh pekerjaan
dilakukan oleh seorang individu, pekerjaan itu dipecah-pecah menjadi sejumlah tahap,
dengan masing-masing tahap diselesaikan oleh seorang individu tersendiri. Intinya,
individu mengkhususkan diri dalam melakukan bagian dari suatu kegiatan ketimbang
seluruh kegiatan.
Salah satu cara paling populer untuk mengelompokkan kegiatan adalah berdasarkan
fungsi-fungsi yang dijalankannya. Keuntungan utama cara pengelompokkan ini adalah
meningkatnya akuntabilitas terhadap kinerja produk, karena semua kegitan yang
terkait dengan sebuah produk tertentu berada di bawah kendali seorang manajer
tunggal.
8
Rantai komando (chain of command) adalah suatu garis wewenang tanpa putus dari
puncak organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siap bertanggung jawab
kepada siapa. Dua konsep lain yang melengkapi rantai komando, yaitu wewenang dan
kesatuan komando.
Ukuran sebuah organisasi secara signifikan mempengaruhi strukturnya. Organisasi
besar cenderung memiliki lebih banyak spesialisasi, departementalisasi, tingkatan
vertikal serta aturan dan ketentuan daripada organisasi kecil.
3.2 Saran
Dengan adanya struktur organisasi di dalam sebuah organisasi, maka organisasi
tersebut bisa terkendali dengan baik. Karena disebuah organisasi itu harus memiliki
spesifikasi kerja yang jelas, departementalisasi/divisi dalam organisasi yang tepat,
rantai kepemimpinan organisasi/komando yang jelas, dan ukuran organisasi yang baik.
Karena jika sebuah organisasi tidak memiliki unsur-unsur tersebut maka tidak akan
berjalan dengan baik. Oleh sebab itu wajib hukumnya setiap organisasi memiliki
unsur-unsur tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Stephen P. Robbins, Timothy A Judge.2008. Perilaku Organisasi Buku
2.Salemba Empat.Jakarta.
Sukanto R & T. Hani Handoko.1990. Organisasi
Perusahaan.BPFE.Yogyakarta.
http://teknikkepemimpinan.blogspot.co.id/2012/04/modul-struktur-organisasi-
dalam-prilaku.html
http://aldairchristiawan.blogspot.co.id/2013/06/struktur-organisasi.html
http://stimbedua.blogspot.co.id/2015/05/makalah-pengorganisasian-dan-
struktur.html