Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini dengan
baik. Makalah ini berjudul “Desain Struktur Organisasi, Downsizing, Reengeniring dan
Desain Kerja”.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.Semoga Tuhan yang Maha Esa
senantiasa memberkati segala usaha kita.
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. 2
BAB I ......................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 3
C. Tujuan ............................................................................................................................. 4
BAB II........................................................................................................................................ 4
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 4
C. Downsizing ..................................................................................................................... 7
D. Reengineering ................................................................................................................. 8
PENUTUP................................................................................................................................ 13
Simpulan............................................................................................................................... 13
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bagi sebuah perusahaan adanya struktur organisasi sangat diperlukan. Terutama bagi
mereka yang percaya bahwa bagan organisasi diperlukan guna menjamin manajemen yang
efektif, akan menjadi bingung bila hal tersebut tidak ada. Individu tidak akan memahami
pekerjaan mereka, apa yang harus dilakukan, bagaimana pekerjaan mereka akan bisa
memenugi pekerjaan subunit lain. Dengan tidak adanya bagan organisasi untuk
mengklarifikasikan hubungan, maka hal yang tidak logik dan kekaburan akan terjadi.
Kenyataannya, setiap proses dari pembuatan bagan organisasi merupakan tes yang baik bagi
keberadaan bagian tersebut, karena setiap hubungan yang tidak bisa dibuatkan bagannya
tampkanya akan menjadi kurang kuat dan karenanya membingungkan mereka yang bekerja di
dalamnya.
Mereka yang mendukung dengan kuat percaya bahwa manajemen akan memilih struktur
organisasi dengan spesifikasi tertulis atas persyaratan-persyaratan penting dari masing-masing
tingkat manajemen, departemen, komite dan pekerjaan atau kelompok pekerjaan yang sama.
Materi ini memberikan kepada kita individu dan kelompok informasi guna membantu
memahami bagaimana usaha mereka berkorelasi dengan usaha pihak lain. Dibeberapa contoh,
perusahaan kecil yang dapat berjalan dengan baik di tahap awal perkembangan mereka, mulai
gagal bila pendirinya tidak bisa terus menerus memanajemeni denan gaya pribadi mereka.
Transisi dari keberhasilan perusahaan kecil menjadi perusahaan besar ang berhasil, terganggu
karena karyawan melakukan pekerjaan yang sesuai dengan kepribadian dan keterampilan
khusus mereka dibanding dengan pekerjaan yang diperlukan utnuk kinerja organisasi. Bagan
organisasi dan dokumen pendukung diperlukan dari saat awal keberadaan perusahaan, tidak
hanya bila telah menjadi besar bagi satu orang untuk memanajemeni.
B. Rumusan masalah
3
3. Apa itu reengeniring ?
4. Apa yang dimaksud dengan desain kerja ?
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
4
A. Intervensi Teknostruktural
Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan dalam intervensi teknostruktural:
1. Desain Struktur Organisasi
2. Downsizing
3. Reengineering
4. Work Design
5
2. Departementalisasi : adalah dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara
bersama-sama
3. Rantai komando : adalah garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari
puncak organisasi ke unit terbawah dan menjelaskan siapa yang bertanggung jawab
kepada siapa. Wewenang sendiri merupakan hak yang melekat dalam sebuah posisi
manajerial untuk memberikan perintah dan untuk berharap bahwa perintahnya tersebut
dipatuhi
4. Rentang Kendali : adalah jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer
secara efisien dan efektif
5. Sentralisasi – Desentralisasi. Sentralisasi adalah sejauh mana tingkat pengambilan
keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi
6. Formalisasi : adalah sejauh mana pekerjaan pekerjaan di dalam organisasi dilakukan.
Kekuatan utama dari struktur sederhana ini terletak pada kesederhanaanya. Cepat,
fleksibel, tidak mahal untuk dikelola, dan akuntabilitasnya jelas. Sedangkan kelemahannya
adalah tidak bisa diterapkan pada organisasi yang besar. Hal ini karena ketika diterapkan pada
organisasi yang besar dimana formalisasi-nya yang rendah dan sentralisasinya yang tinggi akan
menyebabkan kelebihan beban (overload) informasi di puncak. Pengambilan keputusan akan
berjalan lambat karena tergantung kepada satu orang yaitu pemilik sekaligus pimpinan
organisasi.
2. Struktur Birokrasi
6
Struktur birokrasi adalah sebuah struktur dengan tugas-tugas birokrasi yang sangat rutin
yang dicapai melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat formal, tugas-tugas yang
dikelompokkan ke dalam berbagai departemen fungsional, wewenang terpusat, rentang kendali
sempit, dan pengambilan keputusan mengikuti rantai komando.
Sedangkan kelemahan struktur birokrasi adalah berlebihan dalam mengikuti aturan, tidak
ada ruang untuk modifikasi, kurang inovatif dan birokrasi hanya efisien sepanjang karyawan
menghadai masalah-masalah yang sebelumnya sudah diatur dengan jelas cara penyelesaiannya.
Artinya, ketika dihadapkan pada permasalahan baru, struktur birokrasi menjadi tidak efisien
lagi karena diperlukan aturan-aturan baru untuk menyelesaikan permasalah tersebut.
3. Struktur Matrik
Struktur matrik adalah sebuah struktur uang menciptakan garis wewenang ganda dan
menggabungkan departementalisasi fungsional dan produk. Struktur ini dapat ditemukan pada
agen-agen periklanan, perusahaan pesawat terbang, labolatorium penelitian, rumah sakit,
lembaga-lembaga pemerintah, dll.
C. Downsizing
Adakalanya agar tetap dapat bersaing, perusahaan harus melakukan downsizing, yaitu
mengurangi jumlah dan ukuran dari yang dimiliki oleh perusahaan saat ini dengan tujuan untuk
pengurangan biaya (cost cutting). Downsizing dilakukan dengan pengurangan jumlah
7
karyawan, kadang jumlah unit operasi, namun dengan atau tanpa mengubah komposisi bisnis
dalam portofolio perusahaan. pendekatan ini mensyaratkan pemutusan hubungan kerja dan
juga mengurangi jumlah jenjang hirarki organisasi. Ada beberapa penyebab yang menjadikan
sebuah perusahaan melakukan downsizing :
D. Reengineering
Intervensi ini mendesain ulang secara radikal proses pekerjaan inti organisasi untuk
menciptakan unjuk kerja yang lebih responsif. Hammer dan Champy mendefinisikan
reengineering sebagai pemikiran ulang serta fundamental dan perancangan ulang secara radikal
atas proses-proses bisnis untuk mendapatkan perbaikan dramatis dalam hal-hal ukuran-ukuran
kinerja yang penting dan kontemporer, seperti biaya, kualitas, pelayanan, dan kecepatan.
8
- Proses: Sebagai pelaku bisnis tidak berorientasi terhadap proses, mereka memusatkan
perhatian pada tugas-tugas,pekerjaan, orang-orang, struktur dsb.
Setiap organisasi terbentuk dari 3 pilar utama yaitu proses, sumber daya manusia dan
teknologi. Dalam mendesain serangkaian proses, ketiga elemen tersebut harus dipadukan
sesuai dengan kebutuhan pasar atau pelanggan. Perlu diperhatikan sumber daya manusia yang
akan mengoperasikan proses tersebut, teknologi juga digunakan untuk mendukung proses
terutama teknologi informasi. Teknologi memainkan peran utama bersama dengan proses dan
sumber daya manusia, bagi kesuksesan reengineering. ketiga elemen tersebut harus secara
efektif dipadukan untuk melakukan strategi bisnis.
Berdasarkan penelitian Yeung dan Brockbank (1994) terhadap 160 eksekutif perusahaan
besar di California menunjukkan terdapat tiga faktor utama yang mendorong dilakukan
reengineering yaitu : pengurangan biaya, meningkatkan mutu pelayanan yang lebih baik, dan
perubahan budaya perusahaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pengurangan biaya
merupakan yang terpenting yakni 79% dari jawaban responden, urutan kedua untuk
meningkatkan pelayanan (76%) sedangkan urutan ketiga merubah budaya perusahaan yang
bertujuan mengurangi birokrasi dan pemberdayaan karyawan (70%).
Dengan reengineering SDM diharapkan setelah layanan SDM yang penting dan rutin
terarah serta terstandarisasi dengan menggunakan teknologi informasi, maka fungsi-fungsi
SDM dapat dibebaskan dari standar dan arah tersebut guna lebih memfokuskan pada aktivitas-
aktivitas SDM yang bernilai tambah tinggi (Yeung & Brockbank, 1994).
Tujuan Reengineering
Bennis dan Mische menyebutkan tentang tujuan rekayasa ulang (reengineering), sebagai
berikut :
9
1. Meningkatkan produktivitas; dengan menciptakan proses-proses inovatif dan tanpa
hierarki, yang memiliki aliran tanpa henti dan terdapat pada suatu urutan yang alami serta
dengan kecepatan yang alami.
2. Meningkatkan nilai bagi para pemegang saham; dengan melakukan segala sesuatunya secara
berbeda.
3. Mencapai hasil yang luar biasa; dimaksudkan untuk mencapai setidaknya peningkatan
sebesar 50 persen.
5. Menghilangkan tingkatan dan pekerjaan yang tidak perlu; tingkat dan aktivitas organisasi
yang mewakili sedikit nilai untuk para pemegang saham atau kecil kontribusinya bagi daya
saing juga disusun ulang dan dihilangkan” (Bennis dan Mische, 1995:14-18).
E. Work Design
Dalam pendekatan work design ini ada tiga teori yang dapat digunakan yaitu :
2. Motivational theories
Melakukan pendekatan yang berguna untuk membantu dan meningkatnkan
motivasi pegawai. Sehingga pegawai mampu terus menjaga motivasinya dalam bekerja
untuk mencapai target yang telah di tetapkan perusahaan. Motivasi sangat penting bagi
terciptanya hasil kerja dan produktivitas yang maksimal. Motivasi dipengaruhi oleh
10
banyak hal, salah satu aspek penting motivasi adalah keadaan psikologis dari orang
tersebut.
Cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi dan kepuasan pegawai
adalah dengan memperkaya pekerjaannya. Menurut model Hackman dan Oldman, ada
beberapa hal yang perlu diperkaya bagi seorang pegawai yaitu :
a. Masalah teknis
Teknologi sebuah organisasi dapat menjadi suatu penghambat pengayaan sebuah
organisasi.
b. Sistem personil
Sistem personil dapat membatasi pengayaan pekerjaan. Deskripsi pekerjaan formal
yang didefinisikan secara kaku dan membatasi fleksibilitas dalam mengubah tugas-
tugas pekerjaan pegawai. Sebagai contoh, banyak serikat perjanjian sempit seperti
deskripsi pekerjaan antara manajemen dan serikat buruh.
c. Sistem kontrol
Sistem kontrol, seperti anggaran, laporan produksi, dan praktik akuntansi, dapat
membatasi kompleksitas dan tantangan pekerjaan di dalam sistem. Sebagai contoh,
sebuah perusahaan yang bekerja pada sebuah kontrak pemerintah mungkin memiliki
prosedur kontrol kualitas yang terlalu ketat.
11
d. Sistem pengawasan
Supervisor menentukan untuk sebagian besar jumlah otonomi dan umpan balik yang
bawahan dapat pengalaman. Sejauh pengawas menggunakan kontrol yang terkait
dengan pekerjaan, maka pekerjaan yang dilakukan akan sulit.
Ketika kendala-kendala pelaksanaan ini telah diatasi, maka efek pengayaan pekerjaan
akan menjadi kuat dan tahan lama apabila didukung oleh praktek-praktek organisasi lain,
seperti yang berkaitan dengan pelatihan, kompensasi, dan supervisi.
Keberhasilan dari metode sosioteknikal ini juga dipengaruhi oleh faktor intervensi dari
kelompok dan dukungan dari organisasi atau perusahaan tempat mereka berada. Tanpa adanya
dorongan dari dua faktor tersebut, maka metode ini akan sulit untuk berhasil.
BAB III
PENUTUP
Simpulan
13
Teknostruktural menekankan pada peningkatan efektivitas organisasi dan pengembangan
sumber daya manusia dengan berfokus pada teknologi dan struktur organisasi.
DARTAR PUSTAKA
http://www.hrcentro.com/artikel/Reengineering_Sumber_Daya_Manusia__121121.html
http://klosetide.wordpress.com/2012/05/15/rekayasa-ulang-organisasi-organizational-
reengineering/
http://restoe-ibu.blogspot.com/2012/01/pengertian-downsizing.html
http://teorionline.wordpress.com/2010/02/07/teori-struktur-organisasi/#more-182
http://adbisku.blogspot.com/2013/08/contoh-makalah-struktur-organisasi_5126.html
14