Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI

Oleh:

WAHDA YULIANA HARIADI

NIM 20320011

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS DAYANU IKHSANUDDIN

BAUBAU – TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat
rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul STRUKTUR DAN DESAIN
ORGANISASI. Makalah ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Manajemen.

Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR ISI

2
COVER....................................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR................................................................................................ 2

DAFTAR ISI............................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 4

A. Latar Belakang............................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................... 5
C. Tujuan............................................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN............................................................................................ 6

A. Pengertian Struktur Organisasi.................................................................... 6


B. Dasar – Dasar Struktur Organisasi.............................................................. 6
C. Prinsip – Prinsip Organisasi.......................................................................... 8
D. Pondasi – Pondasi Organisasi....................................................................... 9
E. Bentuk – Bentuk Organisasi.......................................................................... 11
F. Desain Kerja................................................................................................... 12
G. Desain Organisasi Moderen.......................................................................... 15

BAB III PENUTUL.................................................................................................... 17

A. Kesimpulan..................................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 18

BAB I

3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tidak ada topik lain dalam manajemen yang mengalami perubahan sedemikian hebat
selama beberapa tahun terakhir seperti topik pengorganisasian dan struktur organisasi.
Pendekatan-pendekatan tradisional terhadap pengorganisasian pekerjaan terus dipertanyakan
dan dinilai kembali sewaktu para manajer mencari desain-desain struktural yang paling
mendukung dan mempermudah para karyawan melakukan pekerjaan organisasi desain
struktural yang dapat mencapai efisiensi tetapi yang juga memiliki fleksibilitas yang
dibutuhkan untuk meraih kesuksesan dilingkungan yang dinamis sekarang ini.

Desain organisasi dikaitkan dengan pengambilan keputusan manajerial yang menentukan


struktur dan proses yang mengkoordinasikan dan mengendalikan pekerjaan organisasi.
Desain organisasi akan berpengaruh pada pembentukan suatu superstruktur di dalam kerja
dari organisasi tersebut. Cara manajemen mendesain organisasi harus mengingat dimensi
struktur organisasi ini. Bagaiamana kombinasinya mempunyai dampak langsung atas
efektivitas individual, kelompok dan organisasi itu sendiri. Manajer harus
mempertimbangkan sejumlah faktor ketika mendesain organisasi, diantaranya satu yang
sangat penting adalah teknologi, sifat kerja itu sendiri, karakteristik orang yang melakukan
kerja, tuntutan lingkungan organisasi, keperluan untuk menerima dan memproses informasi
dari lingkungan tersebut, dan keseluruhan strategi yang dipilih organisasi untuk berhubungan
dengan lingkungan.

B. Rumusan Masalah

4
1. Apa pengertian struktur organisasi?
2. Apa saja dasar – dasar struktur organisasi ?
3. Apa saja prinsip – prinsip organisasi ?
4. Apa saja desain organisasi moderen?
5. Apa saja pondasi – pondasi organisasi ?
6. Apa saja bentuk – bentuk organisasi ?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian strukrut organisasi


2. Mengetahui dasar dan prinsip organisasi
3. Mengetahui desain organisasi
4. Mengetahui bentuk dan pondasi organisasi

BAB II
PEMBAHASAN

5
A. Pengertian Struktur Organisasi

Struktur adalah cara sesuatu disusun atau dibangun organisasi yang merupakan suatu
wadah berkumpulnya minimal dua orang untuk mencapai sebuah tujuan. Struktur Organisasi
adalah Suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian secara posisi yang ada pada
perusahaaan dalam menjalin kegiatan operasional untuk mencapai tujuan.
Struktur organisasi adalah bagaimana pekerjaan dibagi, dikelompok- kan, dan
dikoordinasikan secara formal. Struktur organisasi ialah susunan pembagian tugas secara
formal yang ada dalam sebuah organisasi.

B. Dasar – dasar Struktur Organisasi

Ada enam elemen-elemen dalam Struktur Organisasi diantaranya:

1. Spesialisasi Kerja ( Pembagian Tenaga Kerja)


Yaitu untuk mendeskripsikan sampai tingkat mana tugas dalam organisasi dipecah-
pecah menjadi pekerjaan-pekerjaan yang terpisah. Hakikat dari spesialisasi kerja adalah
bahwa daripada dilakukan oleh suatu individu, lebih baik seluruh pekerjaan itu dipecah-
pecah menjadi sejumlah langkah, dengan tiap langkah diselesaikan oleh individu yang
berlainan.

2. Departementalisasi
Begitu anda membagi-bagi pekerjaan lewat spesialisasi kerja, anda perlu
mengelompokkan pekerjaan-pekerjaan ini sehingga tugas yang sama / mirip dapat
dikoordinasikan. Dasar yang dipakai dalam pengelompokan pekerjaan ini disebut
departementalisasi.
Salah satu cara paling poluler untuk mengelompokan kegiatan adalah menurut fungsi
yang dijalankan. Seorang manajer manufaktur dapat menggorganisasi pabriknya dengan
memisahkan spesialisasi rekayasa, akuntansi, manufaktur, personalia dan pembelian
dalam departemen-departemen biasa.

6
Tugas juga dapat di departementalisasi menurut tipe produk yang dihasilkan
organisasi itu. Keutamaan dari tipe pengelompokan ini adalah ditingkatkannya tanggung
jawab untuk kinerja produk,karena semua kegiatan yang dikaitkan pada suatu produk
spesifik berada dibawah pengarahan manajer tunggal.
Suatu cara lain yaitu atas dasar geografi atau teritori. Fungsi penjualan, misalnya
mungkin mempunyai kawasan barat, selatan, tengah dan timur. Dengan demikian tiap
kawasan ini merupakan sebuah departemen yang diorganisasikan dalam lingkup geografi.
Jika pelanggan sebuah organisasi tersebar dalam area geografi yang luas, maka bentuk
departementalisasi ini dapat bernilai.

3. Rantai Komando
Rantai komando merupakan garis tidak putus dari wewenang yang tertentang dari
puncak organisasi ke eselon terbawah dan memperjelas siapa melapor ke siapa. Rantai ini
menjawab para karyawan seperti misalnya “ kepada siapakah saya harus pergi jika saya
mempunyai masalah?” dan “saya bertanggungjawab kepada siapa?”
Konsep rantai komando tidak dapat terbahas jika kita tanpa membahas terlebih
dahulu dua konsep komplementer yaitu : wewenang dan kesatuan komando.
a. Wewenang
Wewenang mengacu kepada hak-hak yang inheren dalam posisi manjerial untuk
member perintah dan mengharapkan perintah itu untuk dipatuhi.
b. Kesatuan komando
Yaitu seorang bawahan hanya mempunyai satu atasan kepada siapa ia
bertanggung jawab secara langsung.

4. Rentang Kendali
Rentang kendali ini penting untuk menentukan banyaknya tingkatan dan manajer
yang harus dimiliki oleh suatu organisasi. Bila disejajarkan, makin luas atau besar
rentang itu, makin efisien organisasi itu.

5. Sentralisasi dan desentralisasi

7
Istilah sentralisasi mengacu pada sampai tingkat mana pengambilan keputusan
dipusatkan pada suatu titik tunggal dalam organisasi. Konsep itu hanya mencakup pada
wewenang formal yaitu hak-hak yang inheren pada posisi seseorang.
Sedangkan desentralisasi yaitu keleluasaan keputusan dialihkan kebawah, ke
karyawan yang tingkatnya lebih rendah.

6. Formalisasi
Formalisasi mengacu pada suatu tingkat yang terhadapnya pekerjaan didalam
organisasi itu dibakukan. Jika suatu pekerjaan sangat diformalkan, maka pelaksana
pekerjaan itu mempunyai kuantitas keleluasan yang minimum mengenai apa yang harus
dikerjakan, kapan harus dikerjakan dan bagaimana seharusnya ia mengerjakan.

C. Prinsip – prinsip Organisasi

Untuk dapat menciptakan dan menggerakkan suatu organisasi secara efektif dan
efisien, maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip sebuah organisasi sebagai berikut:

a. Perumusan tujuan secara jelas


Tanpa adanya tujuan organisasi yang jelas, sebuah organisasi itu sendiri akan
kehilangan arah pelaksanaanya. Sehingga berjalan di atas ketidakjelasan.
b. Seluruh anggota organisasi memahami dan menjiwai apa tujuan organisasinya
Sehingga seluruh anggota kelompok memiliki pedoman bekerja dan dapat
menilai hasil kerja mereka. Dengan demikian anggota organisasi yang paham dan
menjiwai tujuan organisasi, akan melaksanakan tugasnya dengan penuh kesadaran tanpa
adanya paksaan sehingga hasil yang diraihpun akan sesuai harapan atau bahkan melebihi
harapan.
c. Adanya pembagian kerja dalam sebuah organisasi, mengingat kemampuan dan minat
anggota organisasi berbeda-beda,
Sehingga sebuahmanajer harus mampu mengkondisikan para anggotanya dengan
artian anggota organisasi ditempatkan sesuai dengan kemampuan dan minat
dengan tetap memperhatikan kebutuhan yang sebenarnya sebuah organisasi.

8
d. Dalam sebuah organisasi pelimpahan sebuah wewenang harus sesuai dengan tanggung
jawab
e. Penetapan hierarki wewenang dari atas kebawahhendaknyaharus dilakukan secara
tegas, agar dapat memberikan gambaran kepada seluruh civitas organisasi pola
hubungan kerja yang perlu dipelihara.
f. Kesatuan arah.
Semua kegiatan organisasi dilakukan harus mengarah pada tujuan organisasi yang
telah ditetapkan
g. Adaya kesatuan perintah (unity of command).
Setiap anggota kelompok hanya memiliki satu pimpinanatau atasan langsung,
sehingga anggota organisasi tau kepada siapa ia menerima perintah, kemana
harusnya memberikan laporan dan mempertanggungjawabkan semua kegiatannya.
h. Batas kemampuan pengawasan (span of control).
Yakni batas kemampuan seorang pemimpin secara langsung mengawasi
bawahanya dengan baik. Batas kemampuan pengawasanya tidak dapat ditentukan
secara pasti, Karena amat tergantung pada factor subyek dan obyek.

D. Pondasi – pondasi Organisasi

1. Perumusan Tujuan Organisasi


Dalam suatu organisasi sangat perlu rumusan suatu tujuan yang jelas, karena hal ini
dapat merupakan pedoman untuk langkah selanjutnya. Berdasarkan tujuan yang
telah dirumuskan dapat ditetapkan bentuk organisasi, pembagian tugas dan sebagainya.
Dengan penetapan tujuan yang jelas semua individu yang terlibat akan dapat memahami
tujuan ersebut dan menyesuaikan tujuan oganisasi dengan tujuan individu itu sendiri.

2. Pembagian Tugas/Kerja
Dalam sebuah organisasi perlu adanya perincian dan pengelompokan aktivitas-
aktivitas yang akan dilaksanakan. Di lain pihak pembagian ini dapat dilihat sebagai
perincian serta pengelompokan yang akan diserahkan untuk dikerjakan oleh seorang
pejabat atau jabatan. Pembagian tugas ini dipandang sangat penting sehingga setiap

9
orang yang terlibat dalam organisasi akan mengetahui tugas apa yang menjadi
tanggung jawabnya. Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari pembagian tugas
adalah:
 Dapat memberi tugas kepada setiap anggota yang sesuai dengan kemampuannya
 Dapat memberikan ketentuan yang jelas bgai setiap tugas kepada orang yang akan
mengerjakannya, karena orang tidak dapat berada dan mengerjakan dua pekerjaan
dalam waktu bersamaan.

3. Koordinasi
Untuk menjaga adanya keselarasan dalam suatu organisasi perlu adanya
koordinasi antar sesama. Koordinasi memastikan masing-masing bagian pekerjaan,
dan ketepatan pelaksanaan para pekerjadalam suatu organisasi dan untuk memastikan
tidak adanya bagian yang kelebihan tenaga maupun yang kurang tenaga kerjanya.
Dalam sebuah organisasi koordinasi dipandang penting karena memberikan beberapa
manfaat bagi organisasi itu sendiri diantaranya adalah:
 Dapat menghindari perasaan saling lepas antara sesama anggota organisasi
 Dapat menghindari saling mengandalkan posisi danpertengkaran antara sesama
anggota organisasi
 Dapat menghindari terjadi kekembaran tugas dan kekosongan pelaksana bagian
tertentu dalam organisasi
 Mendorong pejabat untuk saling bantu dan memberitahukan masalah yang
dihadapi kepada bagian-bagian lain.

4. Pelimpahan Wewenang
Wewenang merupakan suatu hak bagi seorang pejabat untuk bertindak agartugas dan
tanggung jawabnya dapat dilaksanakan dengan baik.Seorang pejabat tidak mungkin
melaksanakan semua tugas secara sendirian, maka ia harus memberikan tugas itu
kepada bawahannya. Pemberian tugas harus disertai dengan penyerahan wewenang
yang jelas.

5. Rentangan Control

10
Yang dimaksud dengan rentangan control adalah jumlah terbanyak bawahan
langsung yang dapat dipimpin dengan baik oleh seorang atasan tertentu. Bila para
bawahan yang melaksanakan tugas merupakan suatu jumlah yang homogen dan
mudah diatur maka jumlah bawahan atau rentangan control itu lebih luas, tetapi
jika kondisinya menunjukkan pelaksanaan tugas yang rumit sebaiknya rentangan control
itu jangan terlalu luas.

6. Jenjang Organisasi
Organisasi tidaklah merupakan suatu kumpulan orang-orang yang satu sama lain
mempunyai kedudukan yang sama, dan mereka juga bebas bergerak untuk
menempati posisi sebagai pimpinan atau bawahan. Organisasi dari pengertiannya
merupakan suatu susunan yang logis dengan struktur yang jelas. Maka jenjang dalam
suatu organisasi harus jelas dalam memeberikan gambaran tentang kedudukan dan posisi
setiap pejabatyang ada. Jika kita tidak ingin organisasi itu menjadi suatu kerumusan
orang yang tidak terkontrol sama sekali.

7. Fleksibilitas
Sehubung dengan jenjang organisasi yang kita sebutkan di atas diharapkan
jenjang tersebut mempunyai daya fleksibilitas yang tinggi sehingga setiap saat
dapat mengadakan perubahan tanpa mengurangi kelancaran organisasi tersebut.
Perubahan organisasi dapat terjadi pada perubahan tujuan, perluasan daerah
aktivitas, volume kerja dan pertambahan peralatan modern dan sebagainya.

E. Bentuk – bentuk Organisasi

a. Bentuk lini
Pada masa perkembangan industry pertama. Bentuk lini ini banyak digunakan di
lingkungan militer dan perusahaan-perusahaan kecil. Sehingga bentuk organisasilini
dipandang sebagai bentuk yang paling tua dan dipergunakan secara luas.

11
b. Bentuk Lini dan Staf
Didalam organisasi-organisasi kecil, semua karyawan supervisor merupakan
orang-orang lini (line personel). Akan tetapi ketikasebuah organisasi mulai
membesar, maka perlu adanya staff yang mampu memberikan nasihat dan jasa kepada
unit-unit kerja dan orang inilah yang disebut dengan “staff personel”.
Ada dua macam staff personel:
 Para penasehat
 “Auxiliary personel” yang bertugas melakukan kegiatan-kegiatan penunjang
demilancarnya mekanisme sebuah organisasi.

c. Bentuk Fungsional
Bentuk organisasi fungsional adalah ketika kekuasaanpimpinan dilimpahkan
kepada para pejabat yang memimpin satuan-satuan bidang tertentu yang berada
dibawahnya. Sehingga tiap-tiap kepala dari satuan ini mempunyai kekuasaan untuk
memerintah semua pejabat bawahan sepanjang masih mengenai bidang-bidangnya.

d. Bentuk Organisasi Tipe Panitia


Betuk organisasi ini merupakansuatu tipe dimana pimpinan dan pra pelaksana
dibentuk dalam kelompok-kelompok yang bersifat panitia. Dengan artian, pada tingkat
pimpinan, keseluruhan unsur pimpinan menjadi panitia dan para pelaksana dibagi
kedalam kelompok-kelompok yang disebut dengan “task force” atau satuan tugas.

F. Desain Kerja

Desain pekerjaan dihubungkan dengan proses di manamanajer menspesifikasikan isi,


metode dan hubungan pekerjaan untukkepentingan organisasi dan individu. Kemudian
yang dimaksud dengan desain kerja adalah cara menggabungan pekerjaan individual, tingkat
fleksibilitas (keliwesan) yang dimiliki karyawan dalam pekerjaan mereka, dan ada atau
tidaknya sistem yang mendukung berjalannya organisasi (seperti perawatan kerja dan cuti
keluarga). Semuanya mempunyai pengaruh langsung pada kinerja dan kepuasan karyawan

12
Desain pekerjaan berkaitan dengan penentuan strukturhubungan tugas dan hubungan
antar pribadi dari suatu pekerjaan dengan menentukan berapa banyak keanekaragaman,
tanggung jawab, signifikansi dan otonomi pekerja diberikan oleh pekerjaannya. Desain
pekerjaan berpengaruh besar terhadap efektivitas organisasi. Kepuasan kerja dipengaruhi
oleh tuntutan pekerjaan dan sejauh mana tuntutan tugas tersebut sesai dengan
kemampuan seseorang. Kadangkala perubahan tugas yang sangat sederhana dapat
menyebabkan perubahan besar pada pemegang tugas tersebut. Dengan berkembangnya
organisasi dan perubahan factor lingkungan menyebabkan organisasi perlu melakukan
desain ulang terhadap pekerjaan.
Dua strategi utama dalam mendesain ulang pekerjaan adalah spesialisasi tugas atau sering
disebut dengan penyederhanaan tugas (job simplification) dan pemekaran pekerjaan (job
enlargement).

a. Spesialisasi/Penyederhanaan Tugas
Manajemen ilmiah telah melakukan analisis desain pekerjaan, perhatian mereka
terpusat pada masalah peningkatan produktivitas dan efisiensi. Untuk mencapai tujuan itu
mereka merancang untuk memilih-milih pekerjaan ke dalam komponen-komponen tugas.
Konsepnya adalah bahwa pekerja yang melakukan pekerjaan berulang-ulang akan
menghasilkan efisiensi kerja yang lebih tinggi.Penyederhanaan kerja akan mengurangi
cakupan dan kedalaman pekerjaan, dan hal itu akan memengaruhi karakteristik tugas.
Variasi ketrampilan, identitas tugas, otonomi menjadi berkurang, dan umpan balik sering
kali diperkecil.

b. Pemekaran Pekerjaan (Job Enlargement)


Pemekaran pekerjaan berkaitan dengan memperbesar lingkup tugas yang menjadi
tanggung jawab seseorang. Pemekaran tugas mencoba untuk meningkatkan keanekaragaman
tugas dengan memperpanjang siklus tugas. Siklus tugas berkaitan dengan panjang waktu
yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu tugas dari awalsampai akhir dan memulai lagi
tugas yang sama.

13
G. Desain Organisasi Moderen
Sama dengan ahli teori organisasi, bayak menejer praktisi yang menjadi kecewa
dengan cara bagaimana oraganisasi mereka didesain. Sampai beberapa tahun lalu,
manajer dirasa kurang berani dalam memodifikasi struktur organisasi klasik bahkan
sebagian manajer menolak adanya tantangan eksperimen dan inovasi yang ditawarkan.
Akan tetapi, pada era sekarang banyak manajer padaakhirnya dapat mengatasi halangan
tersebut dengan membuat perubahan sebuah organisasinyasecara drastis. Mereka menyadari
bahwa solusi sederhana yang ditawarkan oleh teori klasik tidak memadai lagi dalam
lingkungan paradigmabaru. Secara khusus, kebutuhan terhadap fleksibilitas, kemampuan
untuk menyesuaikan diri denganperubahan, kreativitas, pengetahuan, dan kemampuan
mengatasi ketidakpastian lingkungan adalah tantangan terbesar yang dihadapi oleh sejumlah
organisasi modern yang sedang berkembang.

Organisasi Tradisional Versus Organisasi Pembelajaran

Fungsi Organisasi Tradisional Organisasi Pembelajaran


Menentukan arah Visi manajemen puncak Ada persamaan visi yang
keseluruhan muncul dari banyak tempat,
tetapi manajemen puncak
bertanggung jawabuntuk
memastikan bahwa visi tersebut
ada dan dipelihara
Perumusan dan Manajemen puncak Perumusan dan implementasi ide
implementasi ide memutuskan apa yang terjadi di semua level
dilakukan dan anggota organisasiyakni keterlibatan semua
organisasi yang lain pihak
bertindak menurut ide
tersebut
Sifat pemikiran Setiap individu bertanggung Karyawan memahami tugas
organisasional jawab atas pekerjaannya dan masing-masing, juga cara
focus pada pengembangan dimana pekerjaan mereka saling
ekompetensi individual terkaitsatu sama lain, sehingga

14
tugas individumempengaruhi
karyawan lainnya
Resolusi konflik Konflik diselesaikan melalui Konflik diselesaikan melalui
kekuasaan dan pengaruh pembelajaran kolaboratif dan
hierarki dengan menyatukan berbagai
sudut pandang yang berbeda-
beda dari individu dan di
organisasi keseluruhan
Kepemimpinan dan Peran pemimpin adalah Peran pemimpin adalah
motivasi membangun visi organisasi, membangun visi bersama,
memberikan penghargaan dan memberdayakan karyawan,
hukuman yang tepat, dan menginspirasikan komitmen,
mengendalikan keseluruhan danmendorong pengambilan
aktivitas karyawan keputusan efektif melalui
pemberdayaan dan
kepemimpinanyangkarismatik

Desain horizontal menggantikan organisasi vertical hierarki tradisional. Kemajuan


teknologi dan lingkungan globalisasi menyarankan digunakanya struktur horizontal untuk
memfasilitasi kerja sama, kerja tim, dan pelanggan. Cara baru pengorganisasian tersebut
lebih relavan bagi berbagai kebutuhan lingkungan seperti saat ini seperti fleksibilitas,
kecepatan, dan kerja sama.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalamorganisasi horizontal:
1. Membuat tim -bukan individu –menjadi satu penjurudesain dan kinerja sebuah
organisasi
2. Menurunkan hierarki dengan cara mengeliminasiatau meniadakanpekerjaan-pekerjaan
yang tidak bernilai tambahpada pencapaian tujuan,dan memberikan kekuasaan kepada
anggota tim untuk membuat keputusan-keputusan yang secara langsung berhubungan
dengan aktivitas mereka dalam aliran proses
3. Menekankan kompetensi dan melatih orang-orang untuk menangani persoalan dan
bekerja dalam area lintas-fungsi

15
4. Mengukur sasaran kinerja pada akhir proses, mengidentifikasi kepuasan pelanggan,
kepuasan karyawan, dan kontribusi finansial
5. Membangun budaya keterbukaan, kerjasama dan kolaborasi, budaya yang focus peada
peningkatan kinerja yang terus-menerus dan nilai-nilai pemberdayaan karyawan,
tanggung jawab, dan kesehjahteraan karyawan

Desain jaringan, desain jaringan lebih luas dari struktur horizontal dan secara total
meninggalkan struktur organisasi klasik, hierarki, dan fungsional. Model birokrasi
bekerja dengan baik dalam era sebelumnya saat terdapat sedikit kompetisi dan kondisi
pasar lebih stabil, dan sebelum ada kondisi ‘tanpa batas’ karena kemajuan teknologi
informasi dan globalisasi.

BAB III

PENUTUP

16
A. Kesimpulan
Struktur organisasi adalah pola formal yang bertujuan mengelompokkan orang dan
pekerjaan, pola formal aktivitas dan hubungan antara berbagai subunit organisasi, yang
sering digambarkan melalui bagan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan:Dasar-dasar Struktur Organisasi: Spesialisasikerja,
Depertementalisasi, Rantai Komando, Rantai Kendali, Sendtralisasi dan Desentralisasi,
serta Formalisasi. Prinsip-prinsip Organisasi: Perumusan secara jelas, penghayatan,
pembagian kerja, pelimpahan wewenang, penerapan hierarki, kesatuan arah, kesatuan
perintah, batas kemampuan pengawasan. Fondasi-fondasi organisasi: perumusan tujuan,
pembagian tugas, koordinasi, pelimpahan wewenang, rentangan control, jenjang
organisasi, fleksibelitas.
Bentuk-bentukdalam strukturorganisasi: bentuk lini, bentuk lini dan staff, bentuk
fungsional, dan organisasi bentuk panitia. Desai kerja:
spesialisasi/penyederhanaan dan pemekaran pekerjaan. Desain organisasi modern: desain
horizontal dan desain jejaringan

DAFTAR PUSTAKA

17
Brilliando, Okky dan Bambang Haryadi. 2013. Desain Organisasi pada Usaha Baut, Mur, dan
Pengencang di Surabaya. Agora. vol. 1,no. 3. Burhanuddin.1994. Analisis Administasi
Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Devi Yulianti. Desain
Struktur Organisasi Efektif Untuk MencapaiTujuan Organisasi Publik (Studi pada PT.
Perkebunan Nusantara VII Lampung), Spirit Publik.Vol. 10 No. 01. April 2015.Engkoswara &
Aaan Komariah. 2011. Administrasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.Luthas, Fred. 2005.
Organizational Behavior ed 10. The McGrow-Hill Companies. Inc.Matondang. 2008.
Kepemimpinan Budaya Organisasi dan Manajemen Strategik. Yogyakarta: Graha
Ilmu.Purwanto, Ngalim. 2004. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.Rivai, Veithzal & Deddy Mulyadi. 2010. Kepemimpinan dan Perilaku
Organisasi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.Sagala, Syaiful. 2013. Manajemen Strategik dalam
Peningkatan Mutu Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

18

Anda mungkin juga menyukai