Disusun oleh :
NAMA : KALIYANA TANTRI SYARIFUDIN
NPM : 20310024
KELAS : A
NO URUT ABSEN : 24
FAKUTAS EKONOMI
2020/2021
KATA PENGANTAR
Assalamuallaikum Wr. Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ BAHASA INDONESIA
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen
pada mata kuliah Indonesia. Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
Saya mengucapkan terimakasih kepada Bapak Dr. Nadir La Djamudi, M.pd yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karna itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.
Walaikumsallam Wr.Wb.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahasa adalah alat komunikasi bagi manusia, baik secara lisan maupun tertulis.
Hal ini merupakan fungsi dasar bahasa yang tidak di hubungkan dengan status dan nilai-
nilai sosial. Setelah di hubungkan dengan kehidupan sehari-hari yang di dalamnya selalu
ada nilai-nilai dan status bahasa tidak dapat di tinggalkan. (Groys Keraf 2004:1)
Salah satu fungsi dari bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa
nasional adalah sebagai lambang kebanggaan nasional. Dari kedua fungsi tersebut, fungsi
yang terakhir disebutkan merupakan fungsi yang kelihatan jelas dan tidak banyak
menimbulkan persoalan. Dari fungsi yang kedua itu, bangsa Indonesia menunjukkan
dan bahasa modern yang kini menyebar luas di kalangan pemuda-pemudi Indonesia
tampaknya telah menggeser kedudukkan bahasa Indonesia di mata mereka. Kini mereka
tidak lagi bersemangat untuk mempelajari bahasa nasional kita seperti halnya semangat
pemuda sebelum kemerdekaan. Dahulu, pemuda dan pemudi Indonesia begitu kerasnya
berjuang mempersatukan Indonesia hingga pada akhirnya tercetuslah sumpah yang sangat
bahasa Inggris walaupun mereka tidak menguasai bahasa Indonesia dengan baik.
b. Banyak orang Indonesia merasa malu apabila tidak menguasai bahasa asing (Inggris)
tetapi tidak pernah merasa malu dan kurang apa bila tidak menguasai bahasa Indonesia.
c. Banyak orang Indonesia menganggap rendah bahasa Indonesia dan tidak mau
mempelajarinya karena merasa dirinya lebih menguasai bahasa Indonesia dengan baik.
d. Banyak orang Indonesia merasa dirinya lebih pandai dari pada yang lain karena telah
negatif dan tidak baik. Hal itu akan berdampak negatif pula pada perkembangan bahasa
Indonesia . Sebagian pemakai bahasa Indonesia menjadi pesimis, menganggap remeh dan
bertanggung jawab terhadap bahasa nasional, kita seharusnya bisa berusaha memecahkan
persoalan tersebut, walaupun secara sadar mengetahui tidak akan dapat berhasil dengan
sekali pukul. Usaha-usaha yang harus ditempuh untuk menanggulangi masalah tersebut,
B. Rumusan Masalah
Indonesia ?
Indonesia ?
C. Tujuan Masalah
Bangsa Indonesia.
Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN
bahasa Indonesia ini bagaikan anak kecil yang menemukan kelereng di tengah jalan.
meyakinkan pernyataan ini, silahkan dipahami sekali lagi Sejarah Perkembangan Bahasa
Indonesia). Perjalanan itu di mulai sebelum kolonial masuk ke bumi Nusantara, dengan
bukti-bukti prasasti yang ada, misalnya yang di dapatkan di Bukit Talang Tuwo dan Karang
Brahi Serta Batu Nisan di Aceh. Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional di
tetapkan melalui Ikrar Sumpah Pemuda pada tanggal 28 oktober 1928 yang berbunyi
sebagai berikut:
Bangsa Indonesia.
Kami poetera dan poeteri Indonesia
Dari ketiga butir di atas yang paling menjadi perhatian pengamat (baca:sosiologi)
adalah butir ketiga. Butir ketiga itulah yang di anggap sesuatu yang luar biasa. Dikatakan
demikian, sebab Negara-negara lain, khususnya Negara tetangga kita, mencoba untuk
membuat hal yang sama selalu mengalami kegagalan yang diikuti dengan bentrokan sana-
sini. Oleh pemuda kita, kejadian itu di lakukan tanpa hambatan sedikit pun, sebab
semuanya telah mempunyai kebutuhan tekad yang sama. Kita patut bersyukur dan angkat
Kita tahu bahwa saat ini, sebelum tercetusnya Sumpah Pemuda, bahasa Melayu di
pakai sebagai lingua franca di seluruh kawasan tanah air kita. Hal itu terjadi sudah berabad-
abad sebelumnya. Denga adanya kondisi yang semacam itu, masyarakat kita sama sekali
tidak bahasa daerahnya disaingi. Di balik itu, mereka telah menyadari bahwa bahasa
daerahnya tidak mungkin dapat di pakai sebagai alat perhubungan antar suku, sebab yang
diajak komunikasi juga mempunyai bahasa daerah tersendiri. Adanya bahasa Melayu yang
di pakai sebagai lingua franca ini pun tidak akan mengurangi fungsi Bahasa daerah tetap
dipakai dalam situasi kedaerahan tetap dipakai dalam situasi kedaerahan dan tetap
Apakah ada bedanya bahasa Melayu pada tanggal 27 Oktober 1928 dan bahasa
Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928? Perbedaan wujud, baik struktur, system, maupun
kosakata jelas tidak ada. Jadi, kerangkanya sama. Yang berbeda aadalah semangat dan
jiwa barunya. Sebelum Sumpah Pemuda, semangat dan jiwa bahasa Melayu masih bersifat
kedaerah atau jiwa Melayu. Akan tetapi setelah Sumpah Pemuda semangat dan jiwa
bahasa Melayu sudah bersifat nasional atau jiwa Indonesia. Pada saat itulah, Bahasa
Melayu yang berjiwa semangat baru di ganti dengan nama bahasa Indonesia.(Muslich,
2010:26).
Seminar Politik Bahasa Nasional” yang di selenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28
Februari 1975 antara lain menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa
sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Dengan keluhuran nilai yang di cerminankan bangsa
Indonesia, kita harus bangga dengannya; kita harus menjunjungnya; dan kita harus
harus memakainya setiap hari terutama di lingkungan sekolah/kampus dan tanpa ada rasa
rendah diri, malu, dan acuh tak acuh. Kita harus bangga memakainya dengan baik dan
(Kompasiana, 2013:15)
bahwa bahasa Indonesia menempati posisi yang paling tinggi jika di bandingkan dengan
bahasa lain, termasuk bahasa inggris. Apalagi, bahasa Indonesia juga merupakan identitas
Bahasa Indonesia adalah bahasanya warga Negara Indonesia. Karena itu wajib
hukummnya bagi warga Negara Indonesia untuk merawat dan melestarikannya. Bersatulah
negeriku, satukan semangatmu untuk membangun dan menyatukan NKRI melalui bahasa
Indonesia. Cintai dan banggakan bahasa Indonesia dalam berbagai konteks kehidupan di
negeri ini sebagai upaya untuk bekerja sama dan bergotong royong untuk memuwujudkan
kecerdasan dan kesejahteraan rakyat Indonesia dalam memperingati janji dan komitmen
sumpah pemuda 28 Oktober 1928. Salam satu bahasa, bahasa Indonesia. (Muhammad
Rohmadi, 2016)
Oleh karena itu, (Sidiq Nur Widayan, 2009) akan mencoba untuk memberikan
motivasi dan alasan bagi seluruh warga Indonesia untuk kembali mencintai dan bangga
akan bahasa Indonesia. Motivasi dan alasan tersebut ada lima yakni:
Fakta sejarah mengatakan jika bahasa Indonesia berasal dari Melayu Riau. Yang
mana menurut Jan Huygen Van Linschoten dalam bukunya Itinerario di sebutkan bahwa
bahasa melayu terkenal sebagai bahasa yang paling sopan dan paling pas di kawasan
timur.
Bahasa Indonesia adalah yang berbeda dari bahasa lain di dunia. Bahasa
Indonesia adalah bahasa yang mudah karena bahasa ini tidak memiliki tingkatan kata
ataupun kalimat.
3. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang unik
Meski bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu namun bahasa Indonesia kini
telah berbeda dari bahasa Melayu, baik dari susunan kata atau fungsi kata. Contohnya
adalah pada kasus Manohara yang tengah hangat akhir-akhir ini. Jika anda simak dialog
Pada mulanya bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu dan Bahasa Melayu pada
mulanya adalah bahasa pasar. Bahasa pasar tercipta dari gabungan bahasa-bahasa
Bahasa Indonesia ternyata tidak hanya di pelajari oleh bangsa Indonesia saja.
Bahasa Indonesia sendiri kini tengah di pelajari oleh warga Negara Australia. Alasan warga
australia mempelajari bahasa Indonesia adalah karena mereka tertarik dengan budaya
bangsa selain bangsa Indonesia. Dengan begini bukan mustahil jika bahasa Indonesia
melestarikan bahasa kita agar tidak hilang di telan zaman. (Sidiq Nur Widayana, 2009)
C. Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Lambang identitas Bangsa Indonesia
bangsa Indonesia. Ini berarti dengan bahasa Indonesia akan dapat diketahui siapa kita,
yaitu sifat, perangai, dan watak kita sebagai bangsa Indonesia. Karena fungsinya yang
demikian itu, maka kita harus menjaganya jangan sampai cirri kepribadian kita tidak
bangsa Indonesia yang sebenarnya. Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia
dijunjung tinggi sama dengan bendera nasional, Merah putih, dan lagu nasional, Indonesia
Raya. Dalam melaksanakan fungsi ini bahasa Indonesia tentu harus memiliki identitasnya
sendiri sehingga serasi dengan lambang kebangsaan lainnya. Bahasa Indonesia dapat
mengembangkannya sedemikian rupa, sehingga bersih dari unsure bahasa lain, yang
memang benar-benar tidak di perlukan, misalnya istilah atau kata dalam bahasa inggris
yang sering di adopsi padahal istilah atau kata tersebut ada pandangannya dalam bahasa
Indonesia (Muslich, 2010: 35). Hal inilah yang perlu di perhatikan oleh masyarakat pemakai
ada pandangannya dari pada menggunakan istilah atau kata asing sebagai contoh, dalam
kalimat “dia sudah tidak care denganku” sebaiknya dig anti dengan “dia sudah tidak peduli
denganku.”
identitasnya. Lazimnya identitas merupakan suatu pemberian. Kita tidak bisa memilah-milah
untuk menjadi orang Indonesia, orang rusia, orang Eropa maupun orang afrika. Persoalan
dimana kita dilahirkan itu adalah kehendak tuhan Yang Maha Esa. Kita tidak memesan
Friedrich Schiller yang dikutip dari Kartika Putri Hanafi mengatakn “Bahasa adalah
Cermin suatu bangsa. Jika kita bercermin, maka terpantul wajah kita atau diri kita sendiri.”
Dihadapan bahasa sebagai cerminan bangsa, kita merefleksikan pertanyaan ironis rekanku
tadi.
Momentum 80 tahun sumpah pemuda dengan salah satu klaim kesatuan bahasa
Media masa cetak elektronik setiap hari, setaip saat, di dengar, di lihat dan di baca
oleh masyarakat Indonesia. Umumnya setiap media masa menggunakan sarana bahasa
Indonesia. Oleh karena itu media masa memiliki fungsi strategis dalam upaya pembinaan
bahasa Indonesia.
Media Masa, baik itu media cetak maupun media elektronik memiliki jangkauan
yang sangat luas. Negara kita wilayahnya luas sekali dan juga memiliki ribuan pulau, hal ini
tentunya membutuhkan alat komunikasi yang dapat menjangkau semua wilayah itu.
Masyarakat yang mengakses informasi. Ada orang yang lebih senang menonton TV, ada
yang lebih suka mendengarkan radio dan banyak juga yang suka membaca surat kabar,
luas dari sabang sampai merauke, dari jawa sampai Kalimantan merupakan media masa.
Media masa selama ini di jadikan konsumsi sehari-hari oleh karena itu
menempatkan media masa sebagai alat untuk membina dan menjaga bahasa Indonesia
adalah suatu hal yang tepat. Jika Bahasa Indonesia yang di gunakan adalah bahasa
Indonesia yang benar, ini berarti secara tidak langsung masyarakat telah di arahkan untuk
Bahasa yang digunakan dalam media masa sangat mempengaruhi kebiasaan para
pembaca media masa tersebut. Jika bahasa Indonesia yang di gunakan dalam media masa
itu tidak sesuai dengan kaidah bahasa , maka hal ini akan merusak penggunaan bahasa
Indonesia.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
berfungsi sebagai :
hari terutama di lingkungan sekolah/kampus dan tanpa ada rasa renda diri,
bangsa Indonesia akan dapat di ketahui siapa kita, yaitu sifat, perangai, dan
B. Saran
Masyarakat sebaikmya lebih bangga menggunakan bahasa Indonesia dari
hendaknya meminimalisir menggunakan bahasa alay,bahasa gaul, dan sejenis yang dapat
DAFTAR PUSTAKA
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1975. Seminar Politik Bahasa Nasional,
Keraf, Gorys, 2004. Komposisi sebuah pengantar kemahiran bahasa. Flores; Nusa
indah
Indonesia.