Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENGORGANISASIAN DAN STRUKTUR ORGANISASI

DOSEN PEMBIMBING :
Marzolina, SE., MM

Disusun oleh :
1. Rizka Adila 2102111768
2. M Reza Saputra 2102126082

Kelas Pengantar Manajemen A

MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS RIAU

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pengorganisasian dan Struktur
Organisasi ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Ibu
Marzolina, SE., MM pada Mata Kuliah Pengantar Manajemen. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Pengorganisasian dan Struktur Organisasi bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang Kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna baik segi
penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik
lagi di masa mendatang.

Pekanbaru, 11 Oktober 2021 

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................1

DAFTAR ISI....................................................................................................................2

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................................3
B. Perumusan Masalah...............................................................................................3
C. Tujuan Pembuatan Makalah...................................................................................3

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengorganisasian...................................................................................4
B. Struktur Organisasi................................................................................................7
C. Bagan Organisasi Formal.....................................................................................10
D. Departementalisasi..............................................................................................10
E. Kelompok Kelompok Kerja Formal Organisasi.......................................................14
F. Organisasi Informal.............................................................................................17

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan.........................................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Membahas tentang masalah Organisasi pasti kita pernah mendengar kata tersebut.
Organisasi adalah sebuah wadah untuk para mahasiswa mengekspresikan aspirasi mereka.
organisasi sangat penting ada di dalam setiap perguruan tinggi karena dengan adanya
organisasi di setiap perguruan tinggi akan banyak menampung kreatifitas
mahasiswanya,Sehingga setiap aspirasi dan kreatifitas setiap mahasiswa tidak ada yang
terbuang sia-sia.setiap organisasi di atur oleh sebuah aturan yang telah dibuat oleh semua
anggota organisasi tersebut dan peraturan itu akan dijalankan oleh setiap anggotanya dan
bagi pelanggar aturan akan dikenakan sanksi yang telah disepakati oleh setiap anggota
dan didalam sebuah organisasi ada pengurus yang memimpi organisasi agar sebuah
organisasi dapat menjalankan tugas-tugasnya .

Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang
berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi,
terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya, sarana-parasarana, data dan
lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan
organisasi Artinya dengan definisi tersebut kita memahami betapa besarnya tanggung
jawab dari organisasi mahasiswa ataupun perusahaan yang harus dilaksanakan dengan
penuh tanggung jawab.

B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari pengorganisasian?
2. Apa itu struktur organisasi?
3. Apa itu bagan organisasi formal?
4. Apa itu departementalisasi?
5. Apa itu kelompok-kelompok formal organisasi?
6. Apa itu organisasi informal?
C. Tujuan Pembuatan Makalah
1. Untuk mengetahui definisi dari pengorganisasian?
2. Untuk mengetahui struktur organisasi?
3. Untuk mengetahui bagan organisasi formal?
4. Untuk mengetahui departementalisasi?
5. Untuk mengetahui kelompok-kelompok formal organisasi?
6. Untuk mengetahui organisasi informal?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah langkah menuju mengidentifikasi, mengklasifikasikan dan
mengatur berbagai kegiatan yang terlihat. Misalnya, bentuk fisik yang cocok untuk
area kerja administratif, area laboratorium, dan penugasan tugas dan wewenang
kepada seseorang yang mendelegasikan kekuasaan, dll. Yang bertujuan untuk
mencapai tujuan perusahaan.

Menurut Schermerhorn (1996: 218), Pengorganisasian adalah proses mengatur orang


dan sumber daya lain untuk mencapai tujuan bersama.

Menurut G. R Terry: pengorganisasian berasal dari kata organism (organisme) yang


merupakan sebuah eititas dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa
sehingga hubungan mereka satu sama lain dipengaruhi oleh hubungan mereka
terhadap keseluruhan

Tujuan Pengorganisasian adalah agar pembagian kerja dapat dilakukan dengan penuh
tanggung jawab. Pembagian tugas diharapkan dapat meningkatkan keterampilan
masing-masing anggota organisasi (spesialisasi) dalam mengelola tugas yang
ditugaskan. Jika organisasi dijalankan dengan kejam dan tidak sesuai dengan bidang
keahliannya, bukan tidak mungkin akan menyebabkan kesalahan dalam pelaksanaan
pekerjaan, dan meningkatkan kerukunan hubungan antar karyawan.
Manfaat Fungsi Pengorganisasian
Berikut adalah manfaat dari fungsi Pengorganisasian:
1. Fasilitasi koordinasi antara para pihak dalam kelompok
2. Pembagian tugas sesuai dengan kondisi perusahaan saat ini
3. Semua orang tahu apa yang sedang dilakukan
4. Sederhanakan pemantauan
5. Maksimalkan manfaat spesialisasi
6. Efisiensi biaya
7. Hubungan antar individu menjadi lebih harmonis.
ELEMEN DASAR PENGORGANISASIAN
1. Pembagian Kerja
membagi pekerjaan menjadi tugas-tugas tertentu dengan tenggat waktu
penyelesaiannya. Setelah pekerjaan dibagi, tugas didistribusikan ke berbagai area
fungsional organisasi sebagai produksi, pemasaran, keuangan, dan personalia.

2. Pengelompokan Aktivitas
a. Departemen Fungsional (Pengelompokan Kegiatan berdasarkan Fungsi yang
Dilakukan) : untuk mengejar skala ekonomi dengan menempatkan karyawan
yang memiliki keterampilan dan pengetahuan bersama ke dalam departemen,
misalnya, sumber daya manusia, TI, akuntansi, manufaktur, logistik, dan
teknik. Departementalisasi fungsional dapat digunakan di semua jenis
organisasi.
b. Departemen Produk (Kegiatan Pengelompokan berdasarkan Lini Produk) :
Semua aktivitas yang terkait dengan produk atau layanan ditempatkan di
bawah satu manajer. Setiap area produk utama di perusahaan berada di bawah
otoritas manajer senior yang merupakan spesialis dalam, dan bertanggung
jawab atas segala sesuatu yang berkaitan dengan lini produk. 
c. Departemen Pelanggan (Kegiatan Pengelompokan berdasarkan Pelanggan
Biasa atau Jenis Pelanggan) : dengan asumsi bahwa pelanggan di setiap
departemen memiliki seperangkat masalah dan kebutuhan yang sama yang
paling dapat dipenuhi oleh spesialis.
d. Departemen Geografis (Pengelompokan Kegiatan berdasarkan Wilayah) : Jika
pelanggan tersebar secara geografis, pekerjaan dapat dikelompokkan
berdasarkan lokasi geografis. Misalnya, struktur organisasi perusahaan dapat
mencerminkan operasinya di dua wilayah geografis yang luas – sektor
nasional dan sektor internasional. Sektor nasional dapat dibagi lagi menjadi
zona utara, zona selatan, zona timur dan zona barat.
e. Departemen Proses (Pengelompokan Aktivitas berdasarkan Produk atau
Layanan atau Arus Pelanggan) : Proses departementalisasi memungkinkan
kegiatan yang homogen untuk dikategorikan dalam satu departemen karena
setiap proses membutuhkan keahlian yang berbeda. Misalnya, pelamar
mungkin perlu melalui beberapa departemen yaitu validasi, perizinan dan
perbendaharaan, sebelum menerima SIM. Setiap departemen menjaga urutan
proses tertentu yang meningkatkan kecepatan dan efisiensi proses tersebut.
f. Distribusi Otoritas : Dalam struktur organisasi yang dirancang secara formal ,
perilaku karyawan terikat oleh aturan, peraturan, dan kebijakan, tetapi dalam
struktur organisasi yang relatif kurang formal, mereka memiliki banyak
kebebasan dalam memutuskan bagaimana mereka melakukan pekerjaan
mereka.
“Otoritas adalah kekuatan sah dari supervisor untuk mengarahkan bawahan
untuk mengambil tindakan dalam lingkup posisi supervisor.”
g. Koordinasi
Koordinasi adalah tindakan pengorganisasian, membuat orang atau benda
yang berbeda bekerja bersama untuk suatu tujuan atau upaya untuk memenuhi
tujuan yang diinginkan dalam organisasi. Merupakan fungsi manajerial yang
bertujuan untuk mengatur dan menghubungkan aktivitas bisnis.

B. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah sebuah garis hierarki atau bertingkat yang mendeskripsikan
komponen-komponen yang menyusun perusahaan, di mana setiap individu atau SDM
yang berada pada lingkup perusahaan tersebut memiliki posisi dan fungsinya masing-
masing. Struktur organisasi dibuat untuk kepentingan perusahaan
dengan menempatkan orang-orang yang berkompeten sesuai dengan bidang dan
keahliannya.
Bagi sebuah perusahaan, struktur organisasi merupakan salah satu fungsi dasar bagi
sebuah manajemen untuk mencapai target, strategi, dan sasaran yang ditetapkan oleh
sebuah perusahaan.
PENTINGNYA STRUKTUR ORGANISASI DI SEBUAH PERUSAHAAN :
1. Menjelaskan tanggung jawab setiap anggota organisasi/perusahaan
Setiap anggota suatu organisasi atau perusahaan tentunya harus bertanggung jawab
kepada pimpinannya atau kepada atasannya yang telah memberikan kewenangan,
karena pelaksanaan atau implementasi kewenangan tersebut yang perlu
dipertanggungjawabkan.
2. Menjelaskan kedudukan setiap anggota organisasi/perusahaan
Kejelasan mengenai kedudukan disini artinya setiap anggota atau seseorang yang ada
di dalam struktur organisasi dapat mempermudah dalam melakukan koordinasi dan
hubungan. Hal ini dikarenakan adanya keterkaitan penyelesaian mengenai suatu
fungsi yang telah dipercayakan kepada seseorang atau anggota.
3. Memperjelas jalur hubungan dalam melaksanakan pekerjaan
Artinya, semua orang dapat mengetahui batas tanggung jawab masing-masing
personil, juga tahu kapan dan bagaimana cara berkolaborasi untuk memudahkan
dalam mencapai tujuan atau kebutuhan.
4. Memperjelas uraian tugas
Uraian tugas yang jelas akan sangat membantu pihak atasan maupun pimpinan untuk
dapat melakukan pengawasan dan pengendalian. Selain itu, bagi bawahan juga dapat
lebih berkonsentrasi dalam melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan karena uraian
yang jelas.
Keberadaan struktur perusahaan akan memperjelas pembagian tugas untuk masing-
masing pemegang jabatan. Rincian pembagian tugas dalam perusahaan tentu saja
merupakan hal yang wajib dipahami oleh tim HRD. Hal ini menyangkut fungsi HR
sebagai jembatan informasi antara perusahaan dengan seluruh karyawan.
Dengan mengetahui pembagian tugas untuk setiap jabatan, artinya tim HR telah
mengetahui seperti apa alur penyampaian informasi yang ideal dalam perusahaan
tersebut.
MANFAAT MENERAPKAN STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN
1. Komunikasi lebih baik
Struktur organisasi mendorong komunikasi antar karyawan dan tim lebih baik. Misal
setelah Anda memberikan tugas kepada masing-masing anggota tim, maka mereka
tahu pekerjaan yang harus dilakukan. Sehingga menghindari duplikasi pekerjaan dan
mendukung pengambilan keputusan dengan baik.
2. Meningkatkan efisiensi operasional
Struktur organisasi meningkatkan sistem operasional yang efisien. Pasalnya, struktur
ini memastikan bahwa semua tugas dan tanggung jawab untuk semua tim dapat
melakukannya dengan lebih mudah.
3. Mengurangi konflik karyawan
Memang, konflik selalu ada di lingkungan kerja. Namun struktur organisasi
bermanfaat mengurangi konflik karyawan.
Karena para karyawan mengetahui tugas dan tanggung jawabnya, sehingga fokus
pada pekerjaan masing-masing. Jika ada perselisihan, leader akan menengahi
karyawan yang berselisih untuk berdialog dan menyelesaikan masalah.
4. Meningkatkan kinerja karyawan
Ketika leader mendelegasikan tugas dengan jelas (beserta panduannya) kepada
karyawan, ia akan mengerjakan tugas tersebut sebaik-baiknya. Langkah ini dapat
meningkatkan kinerja sekaligus kepercayaan diri karyawan.

JENIS JENIS STRUKTUR

1. Struktur Organisasi Fungsional


Merupakan Struktur Organisasi yang paling umum digunakan oleh suatu organisasi.
Pembagian kerja dalam bentuk Struktur Organisasi Fungsional ini dilakukan
berdasarkan fungsi manajemennya seperti Keuangan, Produksi, Pemasaran dan
Sumber daya Manusia. Karyawan-karyawan yang memiliki keterampilan (skill) dan
tugas yang sama akan dikelompokan bersama kedalam satu unit kerja.
Struktur Organisasi ini tepat untuk diterapkan pada organisasi/perusahaan yang
hanya menghasilkan beberapa jenis produk maupun layanan, dengan kata lain, skala
perusahaannya tidak massive. Struktur organisasi bentuk ini dapat menekan biaya
operasional namun mengalami kesulitan dalam berkomunikasi antar unit kerja.
2. Struktur Organisasi Divisional (Divisional Structure Organization)

Struktur Organisasi yang dikelompokkan berdasarkan kesamaan produk, layanan,


pasar dan letak geografis.
Organisasi bentuk Divisional ini biasanya diterapkan di perusahaan yang berskala
menengah ke atas. Hal ini dikarenakan biaya operasional yang terbilang lebih tinggi
karena ukuran perusahaannya yang juga besar dibandingkan dengan bentuk
Organisasi Fungsional.

3. Struktur Organisasi Metriks

Yaitu susunan organisasi yang dibentuk untuk mengerjakan berbagai proyek yang
dikembangkan oleh perusahaan. Struktur ini dikepalai oleh Wakil Presiden Direktur
dan dibawahi oleh manajer-manajer proyek.
C. Bagan Organisasi Formal
Bagan organisasi menunjukkan struktur organisasi. Bagan organisasi memperlihatkan
susunan fungsi-fungsi, departemen-departemen, atau posisi-posisi organisasi dan
menunjukkan bagaimana hubungan di antaranya. Satuan-satuan organisasi yang
terpisah biasanya digambarkan dalam kotak-kotak, di mana dihubungkan satu dengan
yang lain dengan garis yang menunjukkan rantai perintah dan jalur komunikasi
formal.

Jenis Bagan Organisasi Menurut Henry G. Hodges, bagan organisasi dapat dibedakan
menjadi empat jenis, yaitu :
1. Bentuk piramid, Bentuk ini yang paling banyak digunakan, karena sederhana,
jelas, dan mudah dimengerti.
2. Bentuk vertikal, Bentuk vertikal agak menyerupai bentuk piramid, yaitu dalam
hal pelimpahan kekuasaan dari atas ke bawah, hanya bagan vertikal berwujud tegak
sepenuhnya.
3. Bentuk horizontal, Bagan ini digambarkan secara mendatar. Aliran wewenang
dan tanggung jawab digambarkan dari kiri ke kanan.

4. Bentuk lingkaran, Bagan ini menekankan pada hubungan antara satu jabatan
dengan jabatan lain. Bagan bentuk lingkaran jarang sekali digunakan dalam praktek.

Kelebihan dan Kekurangan Bagan Organisasi


Kelebihan bagan organisasi.
1. Karyawan dan lain-lain diberi gambaran bagaimana organisasi disusun.
2. Manajer, bawahan, dan tanggung jawab digambarkan dengan jelas.
3. Bila seseorang dibutuhkan untuk menangani suatu masalah khusus, bagan
menunjukkan tempat di mana orang itu dapat ditemukan.

4. Proses pembuatan bagan juga memungkinkan manajer mengetahui dengan


tepat kelemahan-kelemahan organisasi.

Kekurangan bagan organisasi.

1. Masih banyak hal-hal yang tidak jelas atau tidak ditunjukkan.

2. Tidak menunjukkan seberapa besar tingkat wewenang dan tanggung jawab


setiap tingkatan manajerial.

3. Bagan juga tidak menunjukkan hubungan-hubungan informal dan saluran


komunikasi, di mana organisasi tidak dapat berfungsi secara efisien tanpa halhal
tersebut.

D. Depertementalisasi

Departementalisasi atau departementasi adalah proses penentuan cara bagaimana


kegiatan-kegiatan dikelompokkan. Departementalisasi merupakan cara di mana
organisasi dapat memutuskan pola organisasi yang akan digunakan untuk
mengelompokkan kegiatan-kegiatan yang bermacam-macam untuk dilaksanakan.

Pentingnya Departemenalisasi yakni membantu mengatur pekerjaan untuk mencapai


tujuan perusahaan secara efisien. Tanpa departementalisasi, pengorganisasian tugas
akan sulit, karena tatanan yang memberikan efisiensi dan kecepatan untuk pemenuhan
aktivitas tidak dapat dihormati. Selain itu, tanpa departementalisasi, akan sulit untuk
melakukan kontrol yang tepat terhadap pekerjaan karyawan.

Contoh departementalisasi :

1. Di bank, departementalisasi dilakukan ketika aktivitas dibagi dengan cara berikut:


manajer, perbankan komunitas, perbankan bisnis, perbankan institusional,
perbankan pertanian, dan pinjaman hipotek dan real estat.
2. Dalam sebuah perusahaan dimungkinkan untuk menemukan sektor-sektor berikut:
Keuangan, Pemasaran, Produksi dan Kepresidenan. Divisi ini disebut
departementalisasi.
Departementalisasi terbentuk di antaranya atas dasar :

1. Fungsi, yang meliputi pemasaran, akuntansi, produksi, keuangan, dan lain sebagainya.
2. Produk dan jasa, berupa divisi mesin cuci, televisi, radio, dan lain sebagainya.
3. Wilayah, misalnya divisi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa tengah, Jawa Timur, dan lain
sebagainya.
4. Langganan, dapat berupa penjualan industri, pedagang eceran, pemerintah, dan lain
sebagainya.
5. Proses atau peralatan, meliputi departemen pemotongan, kelompok perakitan, bagian
pengemasan, bagian finishing, dan lain sebagainya.
6. Waktu, misalkan kelompok kerja bisa dibagi menjadi shift pertama, shift kedua,
dan shift ketiga.
7. Pelayan, mencerminkan kelas bisnis, kelas ekonomi dalam pelayanan pesawat
terbang, dan lain sebagainya.
8. Alpha numerical, digunakan pada pelayanan telepon, misalkan nomor tertentu
ditempatkan pada satu departemen dan nomor yang lain ditempatkan pada departemen
yang lain pula. 
9. Proyek dan matriks, digunakan oleh perusahaan-perusahaan konstruksi dengan
teknologi tinggi, perusahaan konsultan, atau orientasi energi.

E. Kelompok Kerja Formal Organisasi

Kelompok kerja formal adalah sebuah kelompok kerja organisasi yang didirikan dan
di susun secara resmi oleh manajer kelompoknya yang kemudian di beri tugas dengan
bagian bagiannya sendiri yang terkait dengan tujuan suatu organisasinya.

Kelompok kerja formal biasa di sebut juga kelompok kerja langsung , kepanitian,
kelompok kerja temporal atau khusus.

1. kelompok kerja langsung merupakan suatu kelompok kerja yang sudah disusun
oleh menejer yang beranggotakan bahawahnya yang mana pekerjaannya itu
berada di bagian Tugas manajer itu sendiri. Kegiatan yang biasa dilaksanakan
bersifat keutamaan dan rutin artinya selalu dilakukan oleh organisasi itu.
2. Kepanitian adalah kelompok kerja yang di buat dan di susun langsung oleh
manajer yang beranggotakan nya terdiri beberapa anggota yang bersal dari bagian
yang sama atau juga bagian lainnya dari organisasi. Kepanitian di rancang
berdasarkan tugas tugasnya yang tidak rutin namun di rancang untuk mencapai
tujuan organisasinya pula. Kepanitian biasanya di buat untuk jangka tertentu yang
telah di tetapkan nya.

3. Kelompok kerja temporal atau khusus adalah kelompok kerja yang disusun untuk
keperluan keperluan kepentingan banget yang bersifat sementaraperusahaan atau
organisasi perlu membentuk kelompok kerja ini untuk pentingan internalnya oleh
karena itu banyak organisasi dan perusahaan yang mendirikan kelopok kerja ini.

F. Organisasi Informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada
suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Munculnya biasanya
dikarenakan adanya sekelompok orang yang memiliki kebutuhan yang sama. Contoh:
makan malam bersama.
Argiyris mengemukakan empat bidang utama dimana bidang organisasi formal dan
informal berbeda :
1.      Hubungan-hubungan antar pribadi. Hubungan-hubungan antar pribadi didalam
organisasi formal digambarkan jelas, sedangkan dalam organisasi informal tergantung
pada kebutuhan-kebutuhan mereka.
2.      Kepemimpinan. Para pemimpin dirancang dan ditentukan dalam formal serta
muncul dan dipilih dalam informal.
3.      Pengendalian perilaku. Organisasi formal mengendalikan perilaku karyawan
melalui penghargaan dan hukuman, sedangkan kelompok informal mengendalikan
para anggota dengan pemenuhan kebutuhan.
4.      Ketergantungan. Karena kapasitas pemimpin formal terletak pada penghargaan
dan hukuman, bawahan-bawahan lebih tergantung dari pada para anggota suatu
kelompok informal.

Sifat Organisasi Informal


1. Hubungan Didalamnya lebih bersifat spontan dan tidak teroganisasi
2. Tidak terdapat Pemimpin
3. Tidak bertitik tolak pada pengendalian Manajemen

Fungsi - fungsi yang dilaksanakan kelompok informal sebagai berikut :

1. Menetapkan, memperkuatkan dan meneruskan norma-norma dan nilai sosial


budaya penting para anggota kelompok.
2. Memberikan dukungan terhadap tujuan organisasi dan bantuan terhadap tugas
manajer.
3. Menstimulasi komunikasi efektif dan dinamik sebagai alat komunikasi tambahan
4. Memberikan kepuasan dan status sosial kepada anggota yang tidak dapat diberikan
organisasi formal.

Kelompok informal ini walaupun tidak ditetapkan secara formal oleh organisasi,
dapat ditimbulkan berbagai masaalah bagi manejer. Masalah tersebut antara lain
adalah bahwa kelompok informal menciptakan koflik, mendorong penolakan terhadap
perubahan, menghidupkan dan menyebarkan desas-desus, dan mengembangkan
keseragaman diantara anggota termasuk pembatasan pelaksanaan kegiatan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun beberapa kesimpulan yang bisa didapatkan dari makalah ini adalah adanya
pengertian organisasi adalah Penyusunan dan pengaturan bagian-bagian hingga
menjadi suatu kesatuan; sususan dan aturan dari berbagai bagian sehingga merupakan
kesatuan yang teratur; gabungan kerja sama (untuk mencapai tujuan tertentu).
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi
yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan
operasional untuk mencapai tujuan.
Pembagian kerja dalam suatu organisasi harus lebih jelas agar bisa tercipta
lingkungan kerja yang teratur dan mengetahui tugasnya masing masing.
Departementalisasi adalah pengelompokan pekerjaan menjadi departemen aktivitas
pekerjaan yang serupa secara logis berhubungan., oleh karena itu merupakan hasil
keputusan manajer tentantg aktivitas tadi dibagi-bagi menjadi tugas atau secara
jelasnya adalah Proses pengelompokkan dan penamaan bagian atau kelompok
pekerjaan berdasarkan kriteria tertentu.
Dalam organisasi ada organisasi yang bergerak dalam organisasi formal dan
organisasi informal, dimana semua terkait satu sama lain.
DAFTAR PUSTAKA

https://ekonomimanajemen.com/pengertian-pengorganisasian/

https://adalah.co.id/pengorganisasian/

https://id.hrnote.asia/orgdevelopment/good-organization-structure-200915/

https://legalstudies71.blogspot.com/2016/03/pembagian-kerja-dan-bagan-organisasi.html

https://legalstudies71.blogspot.com/2016/04/departementalisasi-dalam-manajemen.html

https://adalah.top/departementalisasi/

https://legalstudies71.blogspot.com/2016/05/kelompok-kerja-formal-organisasi.html

https://jurnalmanajemen.com/kelompok-kerja-organisasi/

https://adalah.top/organisasi-formal/

http://makalahyuniroo.blogspot.com/2017/12/makalah-pengorganisasian-dan-struktur.html

https://infodesipuspitasari.blogspot.com/2016/12/normal-0-false-false-false-in-x-none-ar.html

http://fadadise.blogspot.com/2020/10/makalah-pengorganisasian-dan-struktur.html

http://stimbedua.blogspot.com/2015/05/makalah-pengorganisasian-dan-struktur.html

http://agustocom.blogspot.com/2015/05/organisasi-informal.html

https://linlindaantebellum.wordpress.com/matkul-smstr-3/pdb/resume9/

Anda mungkin juga menyukai