Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERENCANAAN DALAM MANAJEMEN

DOSEN PEMBIMBING
Marzolina, SE., MM

DISUSUN OLEH
Riska Nadia Putri
Abdurrahman Alfarisi
Riko Alpandi

Kelas Pengantar Manajemen A

UNIVERSITAS RIAU
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN MANAJEMEN
2021/2022

i
KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami
dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai secara tepat waktu. Makalah ini kami
berjudul “Perencanaan Dalam Manajemen”.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas perkuliahan dari dosen pengampu.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk memberikan tambahan wawasan bagi kami sebagai
penulis dan bagi para pembaca. Khususnya dalam hal pentingnya perencanaan dalam sebuah
organisasi atau perusahaan.

Kami selaku penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada Ibu Marzolina, SE.,
MM, selaku dosen pengampu. Tidak lupa bagi rekan-rekan mahasiswa lain yang telah
mendukung penyusunan makalah ini kami juga mengucapkan terima kasih.

Terakhir, kami menyadari bahwa makalah ini masih belum sepenuhnya sempurna. Maka dari itu
kami terbuka terhadap kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan kami, agar pada tugas
berikutnya bisa menulis makalah dengan lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
kami dan para pembaca.

Penulis
Pekanbaru, 4 September 2021

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .........................................................................................................i


KATA PENGANTAR ......................................................................................................ii
DAFTAR ISI .....................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..............................................................................................1


B. Rumusan Masalah........................................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................................2
D. Manfaat..........................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Perencanaan...............................................................................................3
B. Alasan-Alasan Perlunya Perencanaan........................................................................4
C. Hubungan Perencanaan Dengan Fungsi-Fungsi Manajemen Lainnya...................5
D. Tipe-Tipe Perencanaan Dan Rencana........................................................................6
E. Faktor Waktu Dan Perencanaan.................................................................................8
F. Hambatan-Hambatan ..................................................................................................9
G. Perencanaan Yang Efektif...........................................................................................9
H. Kriteria Penilaian Efektifitas Rencana.......................................................................10

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan....................................................................................................................12
B. Saran..............................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu dari fungsi manajemen adalah perencanaan. Perencanaan adalah pondasi yang paling
penting pada sebuah manajemen. Untuk melakukan sebuah manajemen suatu organisasi atau
perusahaan maka hal pertama yang harus dilakukan adalah melaksanakan sebuah perencanaan.

Karena suatu perencanaan sangat penting bagi suatu manajemen organisasi atau perusahaan
maka materi perencanaan dijelaskan semaksimal mungkin kepada calon-calon manajer.

Anda mungkin berpikir bahwa “perencanaan” bukanlah sesuatu yang relavan bagi anda saat ini.
Akan tetapi, ketika kita menentukan jadwal kelas kita untuk menyelesaikan proyek tepat waktu,
kita perlu perencanaan.

Lagipula, perencanaan sesuatu yang harus dilakukan semua manajer. Meskipun apa yang mereka
rencanakan dan cara merencanakan mungkin berbeda, penting untuk mereka merencanakan.
Maka unutuk itulah makalah ini ditulis.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang akan penulis terapkan yaitu:

1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan?


2. Apa alasan-alasan diperlukannya perencanaan?
3. Bagaimana hubungan perencanaan dengan fungsi manajemen yang lain?
4. Apa saja tipe-tipe perencanaan dan rencana?
5. Bagaimana menghadapi hambatan-hambatan pada perencanaan?
6. Bagaimana cara melaksanakan perencanaan yang efektif?

1
C. TUJUAN

Makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para pembaca sebagai salah satu
materi perkuliahan yang harus dipahami dan sebagai calon-calon manajer dalam hal melakuakan
sebuah perencanaan terhadap suatu organisasi ataupun perusahaan. Makalah ini akan membantu
untuk mempermudah pemahaman tentang perencanaan.

D. MANFAAT

Makalah ini memberikan manfaat yaitu sebagai referensi bagi para pembaca khususnya calon
manajer dalam mempelajari perencanaan sebuah organisasi atau perusahaan yang akan
dilakukan, dan bagi para mahasiswa sebagai penuntas pemahaman materi semester 1 dengan
dasar yang terkuasai dengan baik sebagai penunjang semester berikutnya dan mulai menjadi
seorang manajer yang baik untuk diri sendiri dan sebuah organisasi ataupun perusahaan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PERENCANAAN

Pengertian perencanaan menurut dan berdasarkan :

1. Menurut Robbins dan Coulter (2002) mendefenisikan perencanaan sebagai sebuah proses
yang dimulai dari penetapan tujuan organisasi, menentukan strategi untuk pencapaian
tujuan organisasi tersebut secara menyeluruh, serta merumuskan sistem perencanaan
yang menyeluruh untuk mengintegrasikan dan mengoordinasikan seluruh pekerjaan
organisasi hingga tercapainya tujuan organisasi.
2. Menurut Erly Suandy (2001:2), pengertian perencanaan adalah suatu proses penentuan
tujuan organisasi dan kemudian menyajikan dengan jelas strategi-strategi, taktik-taktik,
dan operasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi secara menyeluruh.
3. Menurut Becker (dalam Rustiadi 2008:339), pengertian perencanaan adalah suatu cara
rasional untuk mempersiapkan masa depan.
4. Dari sisi proses, perencanaan adalah proses dasar yang digunakan untuk memilih tujuan
dan menentukan bagaimana tujuan tersebut akan dicapai.
5. Dari sisi fungsi manajemen, perencanaan adalah fungsi dimana pimpinan menggunakan
pengaruh atas wewenangnya untuk menentukan atau mengubah tujuan dan kegiatan
organisasi.
6. Dari sisi pengambilan keputusan, perencanaan merupakan pengambilan keputusan untuk
jangka waktu yang panjang atau yang akan datang mengenai apa yang akan dilakukan,
bagaimana melakukannya, bilamana dan siapa yang akan melakukannya, dimana
keputusan yang diambil belum tentu sesuai, hingga implementasi perencanaan tersebut
dibuktikan di kemudian hari.

Kesimpulan yang dapat ditarik ialah perencanaan merupakan suatu upaya untuk merumuskan
apa yang ingin dicapai orang sebuah organisasi atau perusahaan serta bagaimana rumusan itu
dijalankan agar mencapai tujuannya.

3
B. ALASAN-ALASAN PERLUNYA PERENCANAAN

Ada dua alasan dasar perlunya perencanaan. Perencanaan di lakukan untuk mencapai:

(1) ”protektive benefits” yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan
dalam pembuatan keputusan, dan

(2) “positive benefits” dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi.

Alasan lainnya adalah dengan kita akan mengetahui manfaat serta kelemahan dalam perencanaan
tersebut.

1. Manfaat perencanaan:

 Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan


lingkungan
 Membantu dalam kristalisasi persesuaian pada masalah-masalah utama
 Memungkinkan manajer memahaminkeseluruhan gambaran operasi lebih jelas
 Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat
 Memberikan cara pemberian perintah untuk beropersi
 Memudhkan dalam melakukan kordinasi di antara berbagai bagian organisasi
 Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah di pahami
 Meminimumkanpekerjaan yang tidak pasti
 Menghemat waktu, usaha dan dana

2. Kelemahan perencanaan:

 Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada kontribusi


nyata.
 Perencaaan cenderung menunda kegiatan.
 Perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi
 Kadang-kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh situasi individual dan
penanganan setiap masalah pada saat masakah itu terjadi.
 Ada rencana-rencana yang diikuti cara-cara yang tidak konsisten.

4
C. HUBUNGAN PERENCANAAN DENGAN FUNGSI MANAJEMEN LAIN

Hubungan Perencanaan dengan Fungsi Manajemen Lainnya. Berikut hubungan perencanaan


dengan fungsi-fungsi manajemen yang lain :

1. Hubungan Perencanaan dengan Pengorganisasian dan Penyusunan Personalia.


Pengorganisasian adalah proses pengaturan kerja bersama sumber daya-sumber daya
keuangan, phisik dan manusia dalam organisasi. Perencanaan menunjukkan cara dan
perkiraan bagaimana menggunakan sumber daya-sumber daya tersebut untuk mencapai
efektivitas paling tinggi.
Contohnya : penyusunan personalia organisasi tidak akan dapat tersusun secara efektif
tanpa perencanaan personalia.

2. Hubungan Perencanaan dengan Pengarahan.


Fungsi pengarahan selalu berkaitan erat dengan perencanaan. Perencanaan menentukan
kombinasi yang paling baik dari faktor-faktor, kekuatan-kekuatan, sumber daya-sumber
daya, dan hubungan-hubungan yang diperlukan untuk mengarahkan dan memotivasi
karyawan. Fungsi pengarahan meliputi penerapan unsur-unsur tersebut menjadi
pengaruh.

3. Hubungan Perencanaan dengan Pengawasan/Pengendalian.


Perencanaan dan pengawasan saling berhubungan sangat erat, sehingga sering disebut
sebagai 'kembar siam' dalam manajemen. Pengawasan adalah penting sebagai produk
perencanaan efektif dan sebagai kriteria penilaian pelaksanaan kerja terhadap rencana.
Pengawasan juga menjadi bagian dari rencana baru. Tujuan setiap rencana adalah untuk
membantu sumber daya-sumber daya dalam kontribusinya secara positif terhadap
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Rencana harus dibuat untuk mencapai tujuan-
tujuan organisasi sebelum para manajer dapat menentukan hubungan-hubungan
organisasi, kualifikasi personalia yang dibutuhkan, bagaimana bawahan diarahkan, dan
cara pengawasan yang diterapkan.

5
D. TIPE TIPE PERENCANAAN DAN RENCANA

Secara umum, tipe tipe perencanaan dibagi menjadi tiga kategori, yaitu berdasarkan
tingkatannya, berdasarkan ruang lingkupnya, dan berdasarkan jangka waktunya. Berikut ini
adalah penjelasan dari ketiga kategori tipe tipe perencanaan tersebut.

1. Berdasarkan Tingkatan:
 Master Plan atau Rencana Induk adalah perencanaan yang berfokus pada kebijakan
organisasi yang di dalamnya ada tujuan dalam jangka panjang dan memiliki ruang
lingkup yang luas.
 Operational Planning atau Rencana Operasional adalah perencanaann yang berfokus
pada pedoman pelaksanaan program yang terdapat dalam sebuah organisasi.
 Day to Day Planning atau Rencana Harian adalah perencanaan yang memuat
aktivitas harian dan sifatnya rutin.
2. Berdasarkan Ruang Lingkup:
 Strategic Planning atau Rencana Strategis adalah perencanaan yang memuat uraian
kebijakan dalam jangka panjang dan memiliki waktu pelaksanaan yang lama. Jenis
perencanaan yang satu ini sangat sulit diubah.
 Tactical Planning atau Rencana Taktis adalah perencanaan yang memuat uraian
kebijakan dalam jangka pendek dan pelaksanaannya dapat disesuaikan dengan
aktivitas selama masih memiliki tujuan yang sama.
 Integrated Planning atau Rencana Terintegrasi adalah perencanaan yang memuat
penjelasan menyeluruh dan bersifat terpadu.
3. Berdasarkan Jangka Waktu:
 Long Term Planning atau Rencana Jangka Panjang adalah perencanaan yang berlaku
dalam jangka waktu antara 10 hingga 25 tahun.
 Medium Range Planning atau Rencana Jangka Menengah adalah perencanaan yang
berlaku dalam jangka waktu antara 5 hingga 7 tahun.
 Short Range Planning atau Rencana Jangka Pendek adalah perencanaan yang berlaku
dalam jangka waktu kurang dari satu tahun.

6
Tipe Rencana dalam Manajemen, yaitu:

 Rencana strategik adalah rencana yang diterapkan pada organisasi secara keseluruhan dan
menetapkan tujuan keseluruhan organisasi. Rencana yang meliputi area operasional
tertentu organisasi disebut sebagai rencana operasional. Kedua rencana tersebut berbeda
karena rencana strategik bersifat luas, sementara rencana operasional lebih sempit.
 Rencana jangka panjang merupakan rencana dengan jangka waktu lebih dari tiga tahun.
Sedangkan rencana jangka pendek adalah yang berjangka waktu kurang dari satu tahun.
Sedangkan rencana yang berada di antara kedua periode tersebut u=ialah rencana
menengah dengan klasifikasi yang cukup umum dan menggunakan jangka waktu yang
diinginkan.
 Rencana spesifik adalah adalah rencana yang didefinisikan secara jelas dan tidak
memberikan ruang bagi interpretasi. Rencana tersebut mempunyai tujuan yang
didefinisikan secara jelas, tidak ada ambiguitas dan kesalahpahaman.
 Rencana arahan adalah rencana fleksibel yang menentukan panduan umum. Rencana
tersebut memberikan fokus tetapi tidak membatasi manajer pada tujuan spesifik atau
serangkaian tindakan.

Dari segi kejelasan , rencana dapat dibagi menjadi dua, Yaitu:

1) Rencana spesifik (specific plans) adalah rencana yang rumusannya sudah jelas dan
tidak memerlukan interpretasi. Sebagai contoh, menejer yang menetapkan adanya
peningkatan pangsa pasar sebesar 30 persen barangkali akan membuat recana yang
sangat jelas seperti prosedur kerja yang spesifik, alokasi angaran yang ketat, dan
penjadwalan yang sudah jelas dan ketat.

2) Rencana direktif (direction plans) adalah rencana yang dirumuskan untuk pencapaian
tujuan tertentu, akan tetapi pada pencapaiannya memberikan keluasan atau fleksibilitas
untuk pencapaianya. Bagaimana peningkatan pangsa pasar sebesar 30 persen dapat
dicapai barangkali tidak memerlukan rencana yang begitu spesifik. Manager dapat
menyerahkan sepenuhnya pada pimpinan dibawahnya untuk secara kreatif.

7
melakukanperencanaan dengan target yang sudah disepakati, yaitu peningkatan pagsa
pasar sebesar 30 persen.

Dari segi frekuensi pengunaan , rencana dapat dibagi menjadi :

 rencana sekali pakai (single-use plans). Rencana sekali pakai biasanya dilakukan
untuk organisasi yang bersifat kegiatannya temporal. Contohnya adalah
rencana kepanitiaan seminar, lokakarya, dan lain-lain.
 rencana pengunaannya secara terus menerus (standing plans). Adapun r e n c a n a y a n g
p e n g u n a a n n y a t e r u s - m e n e r u s b i a s a n y a digunakan oleh sebuah organisasi yang
kegiatannya terus b e r k e l a n j u t a n d a r i w a k t u k e w a k t u . C o n t o h r e n c a n a
s t a n d i n g p l a n s , m i n s a l n y a k e b i j a k a n , p e r o s e d u r , d a n aturan kerja yang
digunakan secara berkelanjutan oleh seluruh anggota organisasi, apakah
kegiatan yang terkait s i n g l e - u s e p l a n s m a u p u n m u l t i p l e u s e p l a n s
b e r j a l a n maupun tidak.

E. FAKTOR WAKTU DAN PERENCANAAN

Faktor waktu mempunyai pengaruh sangat besar terhadap perencenaan dalam tiga hal, yaitu :

 Waktu sangat diperlukan untuk melaksanakan perencanaan efektif.


 Waktu sering diperlukan untuk melanjutkan setiap langkah perencanaan, tanpa informasi
lengkap tentang variable-variable dan alternatif-alternatif, karena waktu di perlukan
untuk mendapatkan data dan memperhitungkan semua kemungkinan.
 Jumlah waktu yang akan dicakup dalam rencana harus dipertimbangkan.

Faktor waktu lainnya yang mempengaruhi perencanaan adalah seberapa sering rencana-rencana
harus ditinjau kembali dan diperbaiki. Ini tergantung pada sumber daya yang tersedia dan derajat
ketetapan perencanaan manajemen.

8
F. HAMBATAN-HAMBATAN

Hambatan Perencanaan Efektif. Sebagaimana dalam tipe-tipe perencanaan yang lain, dalam
perencanaan efektif juga mempunyai hambatan-hambatan dalam pengembangannya. Hambatan
pengembangan perencanaan efektif meliputi dua hal, yaitu :

 Hambatan dari dalam perencana (hambatan pembuatan rencana efektif). Penolakan


internal para perencana terhadap penetapan tujuan dan pembuatan rencana untuk
mencapainya. Hambatan ini bersumber pada ketidak-sediaan dan ketidak-mampuan
individu-individu perencana untuk melakukan kegiatan-kegiatan perencanaan.
 Hambatan dari luar perencana (penolakan terhadap perubahan), yaitu keengganan umum
para anggota organisasi untuk menerima perencanaan dan rencana-rencana karena
perubahan-perubahan yang ditimbulkannya.

Hambatan-hambatan lain perencanaan efektif :


 Kurang pengetahuan tentang organisasi
 Kurang pengetahuan tentang lingkungan
 Ketidak mampuan melakukan pramalan secara efektif
 Kesulitan perencanaan operasi-operasi yang tidak berulang
 Biaya
 Takut gagal
 Kurang percaya diri

G. PERENCANAAN YANG EFEKTIF

Perencanaan efektif merupakan penetapan tujuan-tujuan perusahaan dalam jadwal waktu sesuai
dengan program pekerjaan untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Ciri-Ciri Perencanaan Efektif. Menurut Sam Deep dan Lyie Sussman dalam bukunya yang
berjudul "Manajer Bijak" menjelaskan bahwa perencanaan efektif mempunyai ciri-ciri sebagai
berikut :

9
 dituangkan secara tertulis.
 diuraikan secara jelas dalam bentuk hasil akhir yang hendak dicapai.
 disusun oleh orang yang juga akan bertanggung jawab atas pelaksanaannya.
 sebelum dilaksanakan rencana tersebut telah dikomunikasikan kepada semua bagian yang
terkait untuk mendapatkan komentar atau masukan.
 ada satu orang yang memikul tanggung jawab akhir untuk mengawasi pelaksanaannya.
 ada tanggal tertentu yang menjadi batas waktu penyelesaian dan ada batas waktu lain
yang ditetapkan sebagai batas waktu antara.
 kriteria keberhasilan rencana serta metode penerapan kriteria ini ditentukan sebelum
pelaksanaan rencana.
 langkah peninjauan antara untuk keputusan "go no go" atau untuk merevisi rencana
dilakukan di sepanjang periode pelaksanaan.
 masalah potensial yang mungkin timbul selama pelaksanaan sudah diidentifikasikan
sebelumnya dan dibuatkan rencana antisipasinya.
 peluang potensial yang mungkin muncul selama pelaksanaan diidentifikasikan
sebelumnya sehingga dapat dimanfaatkan dengan baik apabila hal tersebut terjadi.

mengkomunikasikan progres update secara teratur kepada seluruh pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan.

H. KRITERIA PENILAIAN EFEKTIFITAS RENCANA

Kriterian Penilaian Efektif Rencana. Untuk meninjau ulang dan menilai suatu perencanaan
dibutuhkan kriteria-kriteria tertentu, sehingga efektivitas perencanaan tersebut tetap terjaga.
Beberapa kriteria dapat digunakan untuk menilai efektivitas perencanaan, yaitu mencakup :

1. Kegunaan.

Agar berguna bagi manajemen dalam fungsi-fungsinya yang lain, suatu rencana harus
fleksibel, stabil, berkesinambungan, dan sederhana. Fleksibilitas adalah esensi bagi
kesuksesan perencanaan strategik. Rencana juga memerlukan stabilitas, karena bila
rencana terlalu sering berubah para manajer tidak menjadi terbiasa dengan rencana tersebut
sebagai suatu peralatan pengoperasian dan menjadi tidak efektif. Rencana juga perlu

10
mempunyai kontinuitas, agar perencanaan dapat berkesinambungan. Rencana mesti
sederhana, untuk memberikan cara pencapaian tujuan dengan sedikit mungkin faktor-
faktor, kekuatan-kekuatan dan pengaruh-pengaruh dalam situasi, serta hubungan-hubungan
antara mereka.

2. Ketetapan dan Obyektivitas.

Rencana-rencana harus dievaluasi untuk mengetahui apakah jelas, ringkas, nyata, dan
akurat. Berbagai keputusan dan kegiatan manajemen hanya akan efektif jika didasarkan
atas informasi yang tepat dan didasarkan pada pemikiran realistis dan fakta-fakta yang
sebenarnya tentang persyaratan-persyaratan yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran
dibanding sasaran pribadi pembuat rencana. Jadi agar perencanaan tersebut dapat tercapai,
proses penyusunannya harus didasarkan atas pemikiran yang obyektif.

3. Ruang Lingkup.

Perencanaan perlu memperhatikan prinsip-prinsip kelengkapan, kepaduan, dan konsistensi.

4. Efektivitas Biaya.

Efektivitas biaya perencanaan adalah menyangkut waktu, usaha, dan aliran emosional. Jadi
jangan lakukan perencanaan bila hasilnya tidak meningkatkan penghasilan atau
mengurangi biaya lebih kecil daripada biaya perencanaan dan implementasinya.

5. Akuntabilitas.

Ada dua aspek akuntabilitas perencanaan, yaitu : tanggung jawab atas pelaksanaan
perencanaan dan tanggung jawab atas implementasi rencana. Suatu rencana harus
mencakup keduanya.

6. Ketepatan Waktu.

Para perencana harus membuat berbagai perencanaan. Berbagai perubahan yang terjadi
sangat cepat akan dapat menyebabkan rencana tidak tepat atau sesuai untuk berbagai
perbedaan waktu.

11
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan pada BAB sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
perencanaan sangat penting bagi sebuah organisasi ataupun perusahaan dalam mencapai tujuan
dengan efektif. Sebagai hal pertama yang harus dilakuakan dalam fungsi manajemen, maka
perencananaan harus dilakukan dengan pertimbangan yang tepat dengan mengambil keputusan
yang tepat. Dalam perencanaan juga dapat melihat pengaruh besar terhadap dampak yang akan
dihadapi jalannya sebuah organisasi dan juga dapat memperkecil terjadinya kegagalan dalam
suatu organisasi ataupun perusahaan. Maka lakukan sebuah perencanaan sesuai dengan rencana
yang akan dilakukan sebuah organisasi ataupun perusahaan dengan melihat dampak yang akan
ditempuh diperlukan berpikir rasional, kritis dan dinamis dalam mengambil keputusan dalam
sebuah perencanaan.

B. SARAN

Kami sebagai penulis juga memiliki saran kepada para teman-teman pembaca agar dapat
memahami jalannya sebuah perencanaan agar dapat diterapkan pada kehidupan sehari-hari.
Tidak hanya pada suatu organisasi ataupun perusahaan, tapi juga pada saat menjalankan masa
perkuliahan ini. Dengan mengambil keputusan suatu perencanaan diharap selalu berpikir kritis,
rasional dan dinamis. Maka dengan sebuah perencanaan selama masa perkuliahan, teman-teman
dapat hasil yang efektif dan mengurangi terjadinya hambatan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Buku Pengantar Manajemen Edisi Pertama - Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan
Saefullah

Buku Manajemen (Jilid 1) (Edisi 13) Oleh Stephen P. Robbins, Mary Coulter

Buku Manajemen (Jilid 1) (Edisi 10) Oleh Stephen P. Robbins, Mary Coulter

https://www.coursehero.com/file/p29kdb0/b-Dari-segi-kejelasan-rencana-dapat-dibagi-
menjadi-dua-Yaitu-1-Rencana-spesifik/

https://pendekarbirublog.wordpress.com/2017/04/24/arti-dan-alasan-perencanaan/

https://ayudiah13.blogspot.com/2015/10/pengertian-perencanaan-dan-alasan.html

https://www.maxmanroe.com/vid/manajemen/pengertian-perencanaan.html

13

Anda mungkin juga menyukai