Disusun oleh :
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
JURUSAN AKUNTANSI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
penulisan makalah mata kuliah pengantar Manajemen dengan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
dosen pada mata kuliah pengantar Manajemen. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang Mendesain Struktur Organisasi bagi
pembaca maupun penulis.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Moh. Erfan
Arif, S.E., M.M dosen pengantar Manajemen yang telah memberikan tugas ini
sehingga kami mendapat ilmu pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang kami tekuni.
Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
turut berpartisipasi dalam pengerjaan makalah ini, sehingga makalah ini dapat
diselesaikan dengan tepat waktu.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kami siap menerima kritik dan saran yang membangun
akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan
para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu
pengetahuan.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................................
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu tugas tersulit yang dihadapi individu pada kepemimpinan
manajemen atau kelompok adalah menerima kenyataan bahwa ia tidak dapat
melakukan semua tugas dengan sendirian. Tidak ada waktu yang cukup jika
seseorang tidak berbagi tugas dengan orang lain. Meskipun bekerja sendiri
memiliki hasil yang lebih baik daripada hasil kerja kolega, tetapi
kenyataannya kita harus menyerahkan beberapa kendali dan menyerahkan
wewenang serta tanggung jawab kita kepada orang lain. Maka itu dibutuhkan
cara mendesain struktur organisasi.
Perorganisasian merupakan penyusunan dan strukturisasi pekerjaan untuk
mencapai sasaran organisasi. Ini adalah proses yang penting dimana para
manajer merancang suatu struktur organisasi. Struktur organisasi merupakan
susunan tugas-tugas formal di dalam suatu organisasi
Saat manajer menciptakan atau mengubah struktur, mereka terlibat dalam
desain (perancangan) organisasi, proses yang melibatkan keputusan-keputusan
yang mencankup enam elemen : spesialisasi kerja, departementalisasi, rantai
komando, rentang kendali, sentralisasi dan desentralisasi dan formalisasi.
1
1.3 Tujuan Penulisan
1. Menjelaskan pengertian dari struktur organisasi
2. Menjelaskan pengertian dari desain organisasi
3. Mengetahui tujuan dari perorganisasian
4. Menggambarkan elemen-elemen dalam struktur organisasi
5. Menjelaskan bagaimana membedakan model organisasi mekanistik
dengan model organik
6. Mengidentifikasikan faktor-faktor yang menentukan perancangan struktur
organisasi
7. Mengidentifikasi struktur-struktur dalam desain organisasi tradisional
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.3 Enam Elemen Utama dalam Organisasi
Terdapat 6 elemen yang perlu diperhatikan oleh para manajer ketika
hendak mendesain struktur, yaitu :
1. Spesialisasi kerja
Membagi aktivitas pekerjaan ke dalam tugas-tugas yang terpisah dan
menugaskan ke level-level tertentu dengan jelas. Contohnya dalam sebuah
perusahaan ada staff marketing yang mengatur pemasaran, staff
accounting untuk pencatatan dan pelaporan keuangan, staff pajak untuk
menganalisa mengenai pajak perusahaan.
Dalam spesialisasi kerja, manajer harus dapat menyesuaikan peran
karyawan berdasarkan pekerjaan yang ditugaskan. Pada pemberian tugas
yang terlalu spesialis dalam satu pekerjaan berpotensi menyebabkan
kelelahan dan kebosanan.
2. Departementalisasi
Proses pengelompokkan aktivitas menjadi sebuah departemen sehingga
mudah untuk dikoordinasi dan diintegrasikan. Departemen ini terbentuk
dari pengelompokkan karyawan dengan fungsi-fungsi yang sama.
Terdapat lima bentuk umum departementalisasi :
4
menetapkan lokasi penjualan produk dibagi ke dalam beberapa
wilayah, ada wilayah Jawa Timur, wilayah Jawa Tengah, wilayah
Bali.
Kelebihan : Lebih efektif dan efisien dalam menangani
permasalahan yang muncul di wilayah tertentu.
Kekurangan : Merasa terisolasi dari bidang organisasi lainnya.
5
3. Rantai Komando
Rentang Kendali (span of control) adalah jumlah pegawai atau pekerja yang
dapat dikendalikan secara efektif dan efisien oleh seorang manajer pada satu
waktu. Menentukan rentang kendali sangatlah penting karena pada taraf yang
lebih luas,hal ini menentukan jumlah tingkatan dan manajer dalam suatu
organisasi yang merupakan pertimbangan penting dalam mengukur seefisien apa
suatu organisasi tersebut nantinya. Dengan menganggap hal lain sama,rentang
yang semakin lebar dan luas akan berdampak positif pada efisiensi.
6
Variabel kontinjensi lainnya yang menentukan rentang yang tepat meliputi
kesamaan dan kompleksitas tugas-tugas yang dikerjakan pekerja,kedekatan fisik
terhadap bawahan, taraf di mana prosedur terstandarisasi ditetapkan , kecanggihan
system informasi organisasi,kekuatan budaya organisasi,dan gaya kepemimpinan
yang dianut manajer.
a. Lebih Tersentralisasi
● Lingkungan lebih stabil
● Manajer level bawah kurang mampu atau berpengalaman dalam
membuat keputusan dibandingkan manajer level atas
● Manajer level bawah tidak mau memberikan suara dalam
pengambilan keputusan
● Keputusan biasanya relatif minor (perubahan yang dilakukan tidak
berdampak besar)
● Organisasi cenderung menghadapi krisis atau risiko kegagalan
● Organisasinya besar
● Implementasinya efektif dari strategi perusahaan bergantung pada
manajer yang berwenang atas apa yang sedang terjadi.
b. Lebih Terdesentralisasi
● Lingkungan lebih kompleks ,tidak pasti
● Manajer level bawah mampu dan berpengalaman dalam
mengambil keputusan
● Manajer level bawah ingin bersuara dalam pegambilan keputusan
7
● Keputusannya signifikan
● Budaya perusahaan terbuka untuk memungkinkan para manjer
bersuara tentang apa yang sedang terjadi di dalam organisasi
● Perusahaan tersebar secara geografis
● Implementasi efektif dari strategi perusahaan bergantung pada
manajer yang terlibat dan fleksibel dalam membuat keputusan.
6. Formalisasi
8
pada tingkatan yang lebih tinggi di sebuah organisasi menciptakan struktur
yang tinggi dan impersonal. Seiring dengan melebarnya jarak di antara
jajaran atas dan bawah suatu organisasi, manajemen teratas akan
meningkatkan pemberlakuan peraturan-peraturan dan regulasi-regulasi.
Karena manajer puncak tidak dapat mengendalikan kegiatan di tingkat
lebih rendah melalui observasi langsung dan menegakkan praktik standar ,
mereka menggantikannya dengan regulasi dan peraturan. Ciri-ciri
organisasi mekanistik yaitu ;
● Spesialisasi tinggi
● Departementalisasi kaku
● Rantai komando jelas
● Rentang kendali sempit
● Sentralisasi
● Formalisasi tinggi
b. Organisasi Organik
Merupakan bentuk struktur (desain) organisasi yang sangat adaptif,
longgar, dan fleksibel jika dibandingkan dengan organisasi mekanistik
yang kaku dan stabil. Organisasi organik bisa jadi memiliki pekerjaan
terspesialisasi, namun pekerjaan tersebut tidak terstandarisasi dan bisa
berubah sesuai kebutuhan atau ketika dibutuhkan. Ciri-ciri organisasi
organik yaitu ;
● Tim lintas fungsional
● Tim lintas hierarkis
● Informasi mengalir bebas
● Rentang kendali yang luas
● Desentralisasi
● Formalisasi rendah
9
Dalam proses pembuatan sebuah struktur organisasi, maka
perlu memperhatikan tujuan yang ingin dicapai organisasi tersebut.
Sebuah struktur sepatutnya mendukung tercapainya tujuan
tersebut. Strategi dan struktur saling terkait karena tujuan
merupakan bagian penting dari strategi organisasi. Berdasarkan
penelitian Alfred Chandler terhadap beberapa perusahaan besar
AS, ia menyimpulkan bahwa perubahan strategi sebuah perusahaan
perusahaan mengakibatkan perubahan juga dalam struktur
organisasi yang mendukung strateginya.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa struktur organisasi
tertentu berhasil mendukung strategi organisasi yang beragam.
Misalnya struktur mekanistik dengan rantai komando, efisiensi dan
pengawasan ketatnya, bekerja baik bagi perusahaan yang
menginginkan kontrol biaya yang ketat.
2. Teknologi
Organisasi menyesuaikan struktur perusahaan terhadap
teknologi dengan mempertimbangkan seberapa rutinnya teknologi
mereka digunakan untuk mengubah input menjadi output. Secara
umum, semakin rutin teknologi digunakan maka semakin
mekanistik strukturnya, dan semakin jarang teknologi digunakan
makan strukturnya cenderung organistik
3. Ukuran
Ukuran memiliki pengaruh terhadap desain struktur
organisasi. Perusahaan yang besar cenderungnya memiliki lebih
banyak spesialisasi, departementalisasi, sentralisasi, dan aturan
serta regulasi jika dibandingkan dengan perusahaan kecil.
4. Ketidakpastian Lingkungan
Lingkungan yang dihadapi setiap organisasi itu berbeda-
beda. Sebagian organisasi menghadapi lingkungan yang stabil
dengan ketidakpastian yang rendah, sebagian lainnya menghadapi
lingkungan dinamis dengan banyak tidak pastian. Seorang manajer
10
perlu menyesuaikan struktur organisasinya dengan lingkungan
yang dihadapi organisasinya. Dalam lingkungan yang stabil dan
sederhana, desain mekanistik bisa lebih efektif. Di sisi lain, dengan
semakin tingginya ketidakpastian yang ada, suatu organisasi
semakin membutuhkan fleksibilitas dari desain organik.
Ketika merancang sebuah struktur, manajer bisa memilih salah satu dari
desain-desain organisasi tradisional. Struktur ini cenderung bersifat mekanistik.
Struktur simpel :
- Kekuatan : cepat, fleksibel, murah biaya pemeliharaannya,
pertanggungjawaban jelas
- Kelemahan : tidak memadai ketika organisasi berkembang,
ketergantungan pada satu orang adalah berisiko
Struktur fungsional :
- Kekuatan ; keunggulan penghematan biaya dari spesialisasi
dan karyawan dikelompokkan dengan yang lain yang
mempunyai tugas yang serupa
11
- Kelemahan : mengejar tujuan fungsional dapat
menyebabkan para manajer kehilangan pandangan tentang
apa yang terbaik bagi keseluruhan organisasi, spesialis
fungsional menjadi terkunci dan sedikit memahami tentang
apa yang dilakukan unit lainnya
Struktur divisional :
- Kekuatan : berfokus pada hasil-para manajer divisi
bertanggungjawab terhadap apa yang terjadi pada produk
dan jasa mereka
- Kelemahan : kegiatan dan sumber daya yang rangkap
meningkatkan biaya dan mengurangi efisiensi.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian
secara posisi yang ada pada perusahaaan dalam menjalin kegiatan operasional
untuk mencapai tujuan. Sedangkan desain organisasi merupakan proses
perkembangan hubungan dan penciptaan struktur untuk mencapai tujuan
organisasi sedangkan struktur merupakan hasil dari proses desain yang merupakan
suatu kegiatan yang bersifat kontinu dan dirancang oleh manajer.
13
DAFTAR PUSTAKA
Robbins, S.P. & Coulter, M., 2016. Manajemen. edisi ketigabelas. Jakarta:
Penerbit Erlangga
14