Disusun oleh:
Administrasi Bisnis 1D
PENDAHULUAN
Pengertian organisasi dalam arti statis merupakan suatu bagan atau rangka yang
berwujud yang bergerak demi tercapainya tujuan bersama, dalam istilah lain sering
disebut sebagai struktur atau bentuk organisasi. Jadi struktur organisasi itu sendiri
merupakan manifestasi (bentuk nyata) organisasi yang menunjukkan hubungan
antara fungsi-fungsi otoritas dan tanggung jawab yang saling berinteraksi dari
orang –orang yang yang diberi tugas dan tanggung jawab atas setiap aktivitas
tertentu. Jadi, organisasi dalam arti dinamis lebih cenderung disebut sebagai suatu
alat, sedangkan dalam arti statis lebih cenderung disebut organisasi sebagai suatu
wadah.
Istilah budaya organisasi dengan mengacu pada budaya yang berlaku dalam
perusahaan, Budaya organisasi merupakan nilai-nilai dan keyakinan yang dipegang
oleh sebuah organisasi. Budaya organisasi sangat penting karena mampu
mempengaruhi kinerja perusahaan. Budaya organisasi merupakan faktor penting
dalam menentukan sukses atau gagalnya organisasi.
BAB II
DASAR TEORI
Tips Keempat: Tetapkan Fungsi Perencana dan Fungsi Eksekutor. Struktur yang
tepat dapat memisahkan posisi dengan fungsi perencana dan fungsi eksekutor,
sehingga secara otomatis, fungsi ini dapat berperan secara maksimal dalam
mengoptimalkan output kinerja perusahaan yang ada. Bagaimana proses dan
konsep pengembangan fungsi operasional menjadi suatu bentuk pengembangan
kinerja perusahaan yang tepat. Fungsi perencana harus ditetapkan untuk
memastikan proses yang dijalankan oleh eksekutor masih berada pada batasan
operasional yang ditetapkan dalam Standard Operating Procedure.
Tips Kelima: Alir Instruksi dan Alir Proses. Hal yang sangat penting dalam
menetapkan struktur adalah melakukan proses perencanaan dan pengembangan
terkait dengan status alir instruksi dan alir proses yang tepat untuk dijalankan.
Bagaimana suatu konsep alir instruksi menjadi suatu pedoman yang kuat
terjelaskan dalam struktur, sehingga tidak menjadi suatu ketidakkonsistenan antara
alir instruksi yang ditetapkan dalam proses dan yang ditetapkan dalam struktur
organisasi.
Hubungan fungsional dan non formal yang terdapat dalam suatu organisasi
dapat dilihat dari adanya hubungan kerja yang berbentuk dengan hubungan lalu
lintas wewenang, hak dan tanggung jawab. Dalam hal ini, hubungan kerja tersebut
bisa diamati dari struktur organisasi yang bentuknya sebagai berikut:
(b) Jumlah antar tenaga kerja atau karyawan sudah dapat saling kenal.
(d) Digunakan bagi lembaga yang masih membutuhkan keputusan yang cepat.
(a) Kesatuan komando dapat dengan mudah dilakukan karena di bawah satu
komando.
(a) Seluruh tenaga kerja biasanya selalu tergantung pada seorang pemimpin,
sehingga jika pemimpin berhalangan maka organisasi dapat mengalami kemacetan.
(a) Dengan staf ahli, keputusan yang diambil akan lebih baik.
(c) Bentuk struktur ini dapat dilakukan oleh organisasi yang lebih besar.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan