Anda di halaman 1dari 18

STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI, UNSUR ORGANISASI,

DAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA


Dosen Pengampu Mata Kuliah Pengantar Manajemen
Dr. Anik Yuesti,SE.,MM.,CIR.,CRM

Disusun Oleh :
Kelompok 5 A Gianyar

Ni Komang Yuniasih (2102622010363)


I Putu Gede Indra Yamadi Putra (2102622010365)
Ni Luh Komang Tri Adnyawati (2102622010380)
I Gusti Ayu Bintang Marsita Sari (2102622010371)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
segalarahmat-Nya sehingga tugas Pengantar Manajemen yang berjudul “Struktur
Dan Desain Organisasi, Unsur Organisasi, Dan Pengelolaan Sumber Daya
Manusia” ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Tidak lupa penulis
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap paper ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan penulis berharap lebih jauh lagi agar paper ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupansehari-hari.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada ibu Dr. Anik Yuesti,
SE.,MM.,CIR.,CRM selaku dosen mata kuliah Pengantar Manajemen yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan materi yang diperoleh. Penulis menyadari, paper yang di tulis ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
akan penulis nantikan demi kesempurnaan resume ini.

Gianyar, 7 Februari 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR....................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................4

1.1 Latar Belakang.........................................................................................4

1.2 Tujuan Pembelajaran................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................6

2.1 Pengertian Struktur Dan Desain Organisasi.............................................6

2.2 Langkah-Langkah Dasar Dalam Membuat Keputusan Pengorganisasian


........................................................................................................................8

2.3 Unsur-Unsur Organisasi.........................................................................10

2.4 Penerapan Desain Organisasi.................................................................11

2.5 Koordinasi Dan Delegasi Wewenang....................................................12

2.6 Manajemen Sumber Daya Manusia.......................................................13

2.7 Pengelolaan Perubahan Organisasi Dan Inovasi....................................13

2.8 Pentingnya Perubahan Proses Dan Tipe-Tipe Perubahan Yang


Direncanakan................................................................................................14

BAB III PENUTUP......................................................................................16

3.1 Kesimpulan.............................................................................................16

3.2 Pertanyaan..............................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................18

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan dalam berbagai bidang pada beberapa tahun terakhir
menjadikan organisasi-organisasi mengadakan perubahan ataupun pembaruan
terhadap bentuk struktur organisasinya. Berbagai desain struktur organisasi
dimaksudkan untuk memberikan solusi yang paling mendukung dan
mempermudah secara efektif dan efisien bagi anggotanya untuk melakukan
kegiatan organisasinya dalam mencapai sasaran organisasi.
Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para manajer dalam merancang
struktur organisasi, ada enam unsur yang harus diperhatikan yaitu: Spesialisasi
Kerja, Departementalisasi, Rantai Komando, Rentang Kendali, Sentralisasi dan
Desentralisasi.
Desain organisasi adalah pola tentang hubungan antara berbagai
komponen dan bagian dari organisasi, namun sesungguhnya desain organisasi
merupakan proses perkembangan hubungan dan penciptaan struktur untuk
mencapai tujuan organisasi. Ada empat faktor pokok struktur organisasi yang
mempengaruhi rancang bangun struktur organisasi yaitu: Strategi atau rencana
untuk mencpai tujuan perusahaan, Teknologi yang digunakan untuk
meleksanakan strategi, Orang dipekerjakan pada semua tingkat dan fungsinya dan
Ukuran organisasi secara keseluruhan. Strategi akan menentukan bagaimana
jalanya wewenang dan komunikasi diatur diantara para manajer dan sub unit.
Starategi mempengaruhi informasi yang mengalir disepanjang perajalan jalur
tersebut, serta mekenisme perencanaan dan pengambilan keputusan.

4
1.2 Tujuan Pembelajaran

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan paper ini, yaitu:
1. Mengetahui struktur dan desain organisasi
2. Mengetahui mengeni langkah langkah dasar dalam membuat keputusan
pengorganisasian
3. Mengetahahui unsur-unsur organisasi
4. Mengetahui penerapan desain organisasi
5. Mengetahui mengenai koordinasi dan dlegasi wewenang
6. Mengetahui manajemen sumber daya manusia
7. Mengetahui pengelolaan perubahan organisasi dan inivasi
8. Mengetahui mengenai pentingnya perubahan proses dan tipe-tipe
perubahan yang direncanakan

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Struktur Dan Desain Organisasi

Konsep Dasar Pengorganisasian

1. Definisi Struktur Organisasi

Perkembangan dalam berbagai bidang pada beberapa tahun terakhir menjadikan


organisasi-organisasi mengadakan perubahan ataupun pembaruan terhadap bentuk
struktur organisasinya. Berbagai desain struktur organisasi dimaksudkan untuk
memberikan solusi yang paling mendukung dan mempermudah secara efektif dan
efisien bagi anggotanya untuk melakukan kegiatan organisasinya dalam mencapai
sasaran organisasi. Berkaitan dengan hal di atas maka yang dimaksud struktur
adalah “Structure is the arrangement or interrelation of all the parts of a whole;
manner of organization or construction.”, struktur organisasi adalah bagaimana
tugas pekerjaan dibagi, dikelompokkan dan di koordinasi secara formal, dan lebih
lanjud dapat pula dikatakan bahwa “Organization structure defines how taks are to
be allocated, who reports to whom, and the formal cordinating mechanisms and
interaction patters that will be followed. Namun demikian, perlu diberikan batasan
yang dimaksud dengan struktur, struktur adalah pola interaksi yang ditetapkan
dalam suatu organisasi dan yang mengoordinasikan teknologi dan manusia. dalam
organisasi. Sedangkan struktur dalam konteks group adalah: standar perilaku yang
diterapkan oleh kelompok, sistem komunikas, dan imbalan serta mekanisme
sanksi kelompok. Sehingga dapat disimpulakan bahwa struktur organisasi adalah
pola formal untuk mengelompokkan orang-orang dan pekerjaan, pola formal
aktivitas dan hubungan antara berbagai subunit organisasi, yang sering
digambarkan melalui bagan. Sedangkan organisasi adalah pemberian struktur,
susunan dan garis kekuasaaan dan tanggung jawab dalam penempatan personel.
Susunan dan garis-garis kekuasaan serta tanggung jawab itu menentukan bentuk
dan sifat organisasi itu secara keseluruhan. Dimana hubungan structural yang
mengikat dan kerangka dasar tepat individu-individu dikoordinasi yang di

6
dalamnya dilakukan pembagian kerja, karena adanya bidang kerja yang harus
diselesaikan dan adanya orang-orang yang wajib menunaikan tugas tertentu.

2. Dasar-dasar Struktur Organisasi


Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh para manajer dalam merancang
struktur organisasi, ada enam unsur yang harus diperhatikan yaitu:
a. Spesialisasi Kerja
Seluruh pekerjaan yang ada di organisasi dipilah-pilah menjadi sejumlah langkah,
dengan tiap langkah diselesaikan oleh seorang individu yang berlainan. Yang
mana pada hakikatnya spesialisasi kerja adalah bahwa daripada seluruh pekerjaan
dilakukan oleh individu, lebih baik setiap individu-individu berspesifikasi dalam
mengerjakan bagian dari suatu kegiatan yang berada di dalam sebuah organisasi.
Sehingga tujuan akan tercapai lebih efektif.
b. Departementalisasi

Dasar-dasar yang digunakan di dalam pengelompokan pekerjaan disebut


depertementalisasi.
1) Pengelompokan kegiatan berdasarkan fungsi yang dijalankan

2) Pengelompokan kegiatan berdasarkan tipe produk yang dihasilkan organisasi


itu
3) Pengelompokan kegiatan berdasarkan atas dasar geografi atau teritori
4) Pengelompokan kegiatan berdasarkan proses

c. Rantai Komando
Rantai komando adalah garis yang tidak putus dari wewenang yang menjulur dari
puncak organisasi ke tingkat terbawa sebuah organisasi sehingga memperjelas
siapa melapor ke siapa, misalnya kepada siapakah saya bertanggung jawab
d. Rentang Kendali
Rentan kendali merupakan hal yang penting dalam menentukan struktur
organisasi karena karena dalam hal ini manajer puncak menentukan banyaknya
manajer dan tingkatan yang dimiliki sebuah organisasi. Dengan beberapa
bawahan manajer dapat mengarahkan anggota secara efektif dan efisien, hal inilah
yang dimaksudkan rentang kendali (span of control).

7
e. Sentralisasi dan Desentralisasi
Dalam beberapa oraganisasi, manajer puncak mengambil semua keputusan dan
penanganan setiap permasalah. Manajer tingkat lebih bawah semata-mata hanya
melaksanakan petunjuk manajer puncak saja. Pada keadaan yang lain ada
organisasi diamana pengambilan keputusan ditekan ke bawah ke manajer-manajer
yang paling dekat dengan tindakan organisasi.Contoh pertama merupakan
organisasi yang bersifat sangat sentralisasi dan yang kedua didesentralisasikan.
Ciri dari sebuah organisasi yang sentralisasi ialah structural yang secara inheren
berbeda dari organisasi yang didesentralisasikan. Dalam suatu organisasi
desentralisasi, tindakan dapat diambil lebih cepat untuk memecahkan masalah,
lebih banyak orang memberikan masukan ke dalam keputusan, dan makin kecil
kemungkinan para karyawan merasa diasingkan dari mereka yang mengambil
keputusan yang menyangkut kehidupan kerja mereka.
f. Formalisasi

Mengacu sampai tingkat mana pekerjaan dalam organisasi itu dibakukan. Jika
suatu pekerjaan dalam sebuah organisasi sangat diformalkan maka pelaksanaan
pekerjaan kurang mendapatkan keleluasaan untuk dapat mengerjakan sesuatu,
kapan dan bagaimana cara seharusnya untuk mengerjakannya.

2.2 Langkah-Langkah Dasar Dalam Membuat Keputusan Pengorganisasian

1. Penetapan dan Pengimbangan Aktivitas

Yang dimaksud dengan langkah ini pada hakikatnya adalah merupakan


pembagian, penggolongan,dan penyusunan aktivitas-aktivitas yang akan
dilaksanakan, sehingga menjadi kelompok-kelompok yang teratur berdasarkan
kesamaan sifat dalam pelaksanaan. Misalnya, kegiatan-kegiatan yang berkenaan
dengan masalah produksi digolongkan menjadi unit produksi, yang berkenaan
dengan masalah uang digolongkan menjadi unit keuangan, yang mengenai
pelayanan warkat ke dalam unit tata usaha dan seterusnya.

8
2. Penyusunan Organ atau Wadah

Dengan berpedoman pada langkah yang petama, langkah ini dimaksudkan untuk
membuat organ atau wadah yang diperlukan untuk mewadahi segenap kegiatan
yang telah tersusun. Di samping harus berpedoman pada hasil langkah pertama,
pembentukan wadah ini hendaknya berpangkal juga pada sesuatu ide, yaitu
sesuatu cita dan aspirasi seta hasrat pada sesuatu bentuk struktur organisasi yang
dikehendaki. Atau dengan kata lain, pembentukan wadah ini hendaknya
berpangkal juga pada ideal tipe suatu bentuk struktur organisasi.

3. Mengisi Organ dengan Tugas, Kekuasaan, Wewenang dan Tanggung Jawab

Yang dimaksud dengan langkah ini adalah memasukkan kegiatan yang telah
tersusun, ke dalam organ yang telah dibentuk. Dalam pengisian tugas, harus juga
dilengkapi dengan wewenang dan tanggung jawab yang sepadan. Dalam arti
pejabat yang diserahi tugas harus diberi wewenang pula untuk mengambil
tindakan-tingakan yang diperlukan, agar tugasnya dapat dilaksanakan dengan
baik. Penyerahan tugas dan wewenang berarti penyerahan tanggung jawab, maka
berarti ada keharusan untuk melaksanakan dengan selayaknya segala sesuatu yang
telah diserahkan. Akhirnya mudahlah bagi pimpinan untuk minta
petanggungjawaban sehubungan dengan pelaksanaan tugasnya.

4. Menghubung-hubungkan Organ Satu dengan yang Lain dengan Garis


Wewenang dan Tanggung Jawab

Dari hasil langkah pertama, kedua, dan ketiga dapat terlihat gambaran visual
kotak-kotak organ yang telah berisi tugas, wewenang, dan tanggung jawab, maka
selanjutnya kotak-kotak organ itu perlu dihubung-hubungkan. Jadi langkah ini
adalah suatu aktivita untuk menentukan hubungan kekuasaan dan tanggung] awab
berdasarkan atas wewenang formal. Manifestasi dai hasil langkah ini adalah garis-
garis hubungan kekuasaaan yang bersifat formal.

5. Melengkapi Organ dengan Alat Perlengkapan yang Diperlukan

9
Alat dan atau perlengkapan bukanlah harus baik, karena mempunyai nilai atau
harga yang tinggi. Tetapi yang diperlukan adalah alat yang tepat dipakai, karena
sesuai dengan corak pekerjaan.

6. Penempatan Orang yang Tepat Pada Masing-masing Organ

Dengan berakhirnya kelima langkah tersebut di atas, berbagai aktivitas organisasi


telah tersusun. Berbagai pekerjaan yang harus dilaksanakan antar individu, antar
unit sudah dialokasikan, lengkap beserta alat perlengkapan yang dibutuhkan.
Dengan langkah di atas, pula otoitas dan tanggung jawab untuk masing-masing
individu dan komponen-komponen kerja telah disiapkan untuk
didelegasikan.Maka untuk dapat digerakkan, masih diperlukan satu langkah lagi,
yaitu penempatan orang atau tenaga kerja yang diperlukan pada masing-masing
organ. Orang-orang ini nanti yang akan menerima pendelegasian atau pelimpahan
wewenang. Untuk aktivitas penempatan orang ini biasanya menganut asas "The
right man in the right place".

7. Membuat Bagan Organisasi

Langkah yang terakhir ini dimaksudkan untuk melukiskan atau menggambarkan


struktur organisasi di atas kertas, atau membuat bagan organisasi. Yaitu suatu
gambar yang melukiskan secara skematis dai susunan tugas, kekuasaan, dan
tanggung jawab serta hubungan antara unit-unit dalam suatu organisasi.

2.3 Unsur-Unsur Organisasi

1. Personil (Man)

Ini adalah unsur terpenting di dalam sebuah organisasi dimana masing-masing


personil memiliki tingkatan dan fungsi tersendiri.

2. Kerjasama (Team Work)

Organisasi hanya bisa mencapai tujuan bersama bila para anggotanya melakukan
tugas dan tanggungjawab secara bersama-sama.

10
3. Tujuan Bersama

Ini adalah sasaran yang ingin dicapai oleh sebuah organisasi, baik dari sisi
prosedur, program, pola, hingga hasil akhir dari pekerjaan organisasi tersebut.

4. Peralatan (Equipment)

Untuk mencapai tujuan diperlukan sarana dan prasarana berupa kelengkapan


sebuah organisasi, seperti; kantor/ gedung, material, uang, sumber daya manusia,
dan lainnya.

5. Lingkungan (Environment)

Faktor lingkungan juga sangat berpengaruh pada sebuah organisasi. Misalnya


sosial budaya, kebijakan, anggaran, peraturan, dan kondisi ekonomi.

6. Sumber Daya Alam

Selain lingkungan, sumber daya alam juga merupakan unsur penting yang harus
terpenuhi agar organisasi berjalan dengan baik. Beberapa contohnya adalah; air,
keadaan iklim, kondisi tanah, cuaca, flora dan fauna.

2.4 Penerapan Desain Organisasi

Desain organisasi adalah pola tentang hubungan antara berbagai komponen dan
bagian dari organisasi, namun sesungguhnya desain organisasi merupakan proses
perkembangan hubungan dan penciptaan struktur untuk mencapai tujuan
organisasi.

Ada empat faktor pokok struktur organisasi yang mempengaruhi rancang bangun
struktur organisasi yaitu:

1. Strategi atau rencana untuk mencpai tujuan perusahaan

2. Teknologi yang digunakan untuk meleksanakan strategi

3. Orang dipekerjakan pada semua tingkat dan fungsinya

4. Ukuran organisasi secara keseluruhan

11
Strategi akan menentukan bagaimana jalanya wewenang dan komunikasi diatur
diantara para manajer dan sub unit. Starategi mempengaruhi informasi yang
mengalir disepanjang perajalan jalur tersebut, serta mekenisme perencanaan dan
pengambilan keputusan.

Bentuk teknologi yang digunakan dalam organisasi juga akan mempengaruhi cara
penagturan organisasi. Sebagai contoh: teknologi produksi massal dan isdustri
mobil melibatkan kadar standarisasi dan spesialisasi aktivitas yang tinggi.
Teknologi juga mempengaruhi mekanisme koordinasi, tingkat pengambilan
keputusan dan ukuran unit—unit organisasi. Baik ukuran organisasi secara
menyeluruh maupun ukuran sub-sub unitnya mempengaruhi strukturnya.
Organisasi yang lebih besar cendrung memiliki spesialisasi lebi besar dan lebih
formal(standarisasi lebih besar).

2.5 Koordinasi Dan Delegasi Wewenang

Koordinasi adalah lebih tepat apabila dianggap sebagai inti daripada manajemen,
oleh karena terselenggaranya suatu keharmonisan usaha individual ke arah
tercapainya tujuan-tujuan kelompok, merupakan sasaran/tujuan
manajemen."ALLAN LOUIS "Koordinasi menunjukkan adanya tindakan yang
diambil oleh manajer untuk menjamin agar jenis-jenis pekerjaan yang berlainan
atau suatu pekerjaan yang dilakukan oleh berbagai orang itu berlangsung dengan
seimbang dan serasi, ke arah hasil terakhir yang telah ditetapkan. bahwa
koordinasi itu merupakan suatu aktivitas untuk menyesuaikan perbedaan-
perbedaan dalam pendekatan usaha/minat, dan menyelaraskan tujuan-tujuan serta
tindakan-tindakan individu agar dapat mencapai tujuan bersama.
Adapun prinsip-prinsip kordinasi adalah :
1. Harus dicapai dengan jalan hubungan antara orang-orang secara pribadi dan
horizontal (prinsip Gank-Plank, atau Direct Contact dalam hirarki)
2. Harus sudah dicapai dalam tahap permulaan perencanaan dan penentuan
kebijaksanaan
3. Harus selalu diingat bahwa semua faktor dalam suatu organisasi/instansi adalah
saling berhubungan

12
Delegasi adalah suatu pelimpahan wewenang yang umumnya diberikan oleh
atasan kepada seseorang dengan jabatan di bawahnya. Tindakan ini umumnya
dilakukan untuk mempercepat suatu pekerjaan serta agar kegiatan operasional
perusahaan berjalan sebagaimana mestinya.

2.6 Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia adalah upaya perusahaan untuk mengelola


sumber daya manusia yang dimiliki, dalam rangka mencapai tujuan perusahaan
yang telah ditetapkan. Target perusahaan, jadi tujuan utama semua pekerjaan yang
dilakukan oleh karyawan. Meski demikian, manajemen SDM kekinian tak lagi
hanya berfokus pada pemenuhan target perusahaan saja, namun juga memikirkan
bagaimana perkembangan dari setiap talent yang dimiliki perusahaan. Hal ini
bergeser karena talent kini tak hanya berperan sebagai ‘mesin’ saja, tapi juga
sebagai aset yang dimiliki perusahaan. Orientasi pragmatis kemudian diubah jadi
orientasi proses. Harapannya, semakin baik perkembangan individu talent yang
dimiliki, maka semakin baik pula kinerja yang diberikan untuk perusahaan.
Akhirnya, performa perusahaan bisa meningkat dari waktu ke waktu.

2.7 Pengelolaan Perubahan Organisasi Dan Inovasi

Perubahan organisasi merupakan suatu fenomena yang kompleks, sehingga


seorang manajer tidak bisa melakukan suatu perubahan terencana secara langsung
namun perlu perubahan secara sistematis dan logis agar memiliki suatu
kesempatan realistic untuk berhasil. Untuk mengimplementasikan perencanaan
untuk perubahan, manajer perlu memahami langkah-langkah yang efektif dan
bagaimana mengatasi penolakan karyawan terhadap perubahan-perubahan yang
efektif dan bagaimana mengatasi penolakan karyawan terhadap perubahan.Inovasi
(innovation) adalah usaha yang terkelola dari suatu organisasi untuk
mengembangkan produk atau jasa baru, atau kegunaan baru dari produk atau jasa
yang ada.

13
2.8 Pentingnya Perubahan Proses Dan Tipe-Tipe Perubahan Yang
Direncanakan

Perubahan mempunyai manfaat bagi kelangsungan hidup suatu organisasi, tanpa


adanya perubahan maka dapat dipastikan bahwa usia organisasi tidak akan
bertahan lama. Perubahan bertujuan agar organisasi tidak menjadi statis
melainkan tetap dinamis dalam menghadapi perkembangan jaman, kemajuan
teknologi dan dibidang pelayanan kesehatan adalah peningkatan kesadaran pasen
akan pelayanan yang berkualitas.Adapun tahap-tahap perubahan tersebut adalah
sebagai berikut:

1)Tekanandan Desakan.Pada tahap ini manajemen tingkat atas mulai merasakan


adanya masalah, tekanan, desakandan kebutuhan akan suatu perubahan. Hal ini
ditandai dengan adanya penurunan produktivitas, volume penjualan dan laba,
perputaran tenaga kerja tinggi dan kalahnyapersaingan produk dipasaran, dan
sebagainya.

2) Intervensi dan Reorientasi.Setelah merasakan adanya tekanan dan desakan,


para manajer mulai mencoba berusaha menyelesaikannya dengan mencari dan
menentukan serta merumuskan permasalahan, untukitu mereka biasanya menyewa
seseorang atau beberapa konsultan atau bisa juga pihakinternal (karyawan
perusahaan) sebagai pengantar perubahan.

3) Diagnosa dan Pengenalan Masalah.Pada tahap ini pengantar perubahan mulai


mengumpulkan berbagai informasi (data),kemudian menganalisanya. Masalah
yang paling penting dikenali dan diperhatikan untukdipecahkan.

4) Penemuan dan Komitmen penyelesaianPada tahap ke empat ini, pengantar


perubahan dan merangsang pemikiran, kretivitas sertamulai meninggalkan
“metode-metode kerja lama”, menggantinya dengan mtode-metode baruyang
lebih afektif. Begitu juga untuk penyesuaian dibuatlah rencana program-
programlatihan, keterampilan, peningkatan wawasan, dll.

14
5)Percobaan dan Pencarian Hasil.Setelah alternatif terbaik untuk penyelesaian
ditemukan dan dikembangkan, selanjutnya diadakan percobaan penerapannya
untuk diketahui hasilnya.

6) Penguatan dan Penerimaan.Pada tahap ini, setelah penerapan program-program


kegiatan dalam rangka penyesuaiandengan perubahan ataupun pengembangannya
telah berhasil dan sesuai dengan keinginan,maka kegiatan untuk perubahan
tersebut diusahakan harus diterima oleh para karyawan danmenjadi penguat yang
dapat mengikat semua karyawan pada perubahan.Perubahan terdiri dari 3 tipe
yang berbeda, dimana setiap tipe memerlukan strategimanajemen perubahan yang
berbeda pula. Tiga macam perubahan tersebut adalah:

1) Perubahan Rutin, dimana telah direncanakan dan dibangun melalui proses


organisasi;

2) Perubahan Peningkatan, yang mencakup keuntungan atau nilai yang telah


dicapaiorganisasi;

3) Perubahan Inovatif, yang mencakup cara bagaimana organisasi


memberikanpelayanannya

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perkembangan dalam berbagai bidang pada beberapa tahun terakhir
menjadikan organisasi-organisasi mengadakan perubahan ataupun pembaruan
terhadap bentuk struktur organisasinya. Berbagai desain struktur organisasi
dimaksudkan untuk memberikan solusi yang paling mendukung dan
mempermudah secara efektif dan efisien bagi anggotanya untuk melakukan
kegiatan organisasinya dalam mencapai sasaran organisasi. Beberapa hal yang
harus diperhatikan oleh para manajer dalam merancang struktur organisasi, ada
enam unsur yang harus diperhatikan yaitu: Spesialisasi Kerja, Departementalisasi,
Rantai Komando, Rentang Kendali, Sentralisasi dan Desentralisasi. Desain
organisasi adalah pola tentang hubungan antara berbagai komponen dan bagian
dari organisasi, namun sesungguhnya desain organisasi merupakan proses
perkembangan hubungan dan penciptaan struktur untuk mencapai tujuan
organisasi. Ada empat faktor pokok struktur organisasi yang mempengaruhi
rancang bangun struktur organisasi yaitu: Strategi atau rencana untuk mencpai
tujuan perusahaan, Teknologi yang digunakan untuk meleksanakan strategi,
Orang dipekerjakan pada semua tingkat dan fungsinya dan Ukuran organisasi
secara keseluruhan. Strategi akan menentukan bagaimana jalanya wewenang dan
komunikasi diatur diantara para manajer dan sub unit. Starategi mempengaruhi
informasi yang mengalir disepanjang perajalan jalur tersebut, serta mekenisme
perencanaan dan pengambilan keputusan.
3.2 Pertanyaan

1. Jelaskan bagaimana cara mengatasi efek negatif melalui desain organisasi?


2. Bagaimana cara agar struktur organisasi dan aktivitas organisasi berjalan
dengan lancar dan efektif?
3. Faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan ketika hendak membuat desain
struktur organisasi?
4. Apa saja kesalahan yang sering terjadi dalam manajemen sumber daya
manusia?

16
5. Apa yang harus dilakukan oleh manajemen perusahaan terhadap SDM dalam
menghadapi era globalisasi dan era kompetitif?

17
DAFTAR PUSTAKA

Yulianto.W.2018.URL:https://kkp.go.id/brsdm/bdasukamandi/artikel/4424proses-
pengambilan-keputusan. Diakses tanggal 11 Februari 2023

Gutama.H.2021.URL:https://feb.almaata.ac.id/2021/01/19/peran-manajer-dalam-
organisasi/. Diakses tanggal 11 Februari 2023

Laoyan.S.2022.URL:https://asana.com/id/resources/decision-making-process.
Diakses tanggal 11 Februari 2023

Sevirra.T.2017.URL:https://taniasev.wordpress.com/2017/11/12/tipe-tipe-dalam-
pengambilan-keputusan/. Diakses tanggal 11 Februari 2023

Fadlia.M.2021.URL:https://www.kompasiana.com/
milafadlia7419/61c865d89bdc403bc72ec922/pengambilan-keputusan-oleh-
seorang-manajer-sebagai-penentu-tercapainya-tujuan
organisasi#:~:text=Pengambilan%20keputusan%20(decision%20making)
%20merupakan,solusi%20yang%20dianggap%20paling%20tepat. Diakses
tanggal 11 Februari 2023

18

Anda mungkin juga menyukai