Disusun oleh :
SRI SYAHRANI KEN AYU GUSTINI 191010551372
SULISTYAWATI 191010551239
SYAKILA AZKA 191010551194
TRI SUNANTI 191010551216
WILUJENG NABILA 191010551247
Puji syukur kehadirat Allah swt., atas segala nikmat dan karunia-Nya,
sehingga makalah yang berjudul “Desain dan Struktur Organisasi” ini dapat
diselesaikan. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada sebaik baik
manusia, Nabi dan junjungan kita, Muhammad saw. Keluarganya dan Sahabatnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................1
2.1 Pengertian Rumusan Masalah.............................................................................1
2.2 Bentuk - Bentuk Rumusan Masalah.....................................................................1
2.3 Langkah-Langkah cara dalam Merumuskan Masalah......................................4
2.4 Pengertian Rumusan Penelitian......................................................................5
2.5 Pentingnya Penelitian.......................................................................................5
2.6 Bentuk – bentuk penelitian..............................................................................6
2.7 Macam-macam Metode Penelitian..................................................................7
2.8 Langkah – Langkah Penelitian.......................................................................8
2.9 Tujuan Dan Manfaat Penelitian......................................................................9
A. Tujuan Penelitian.............................................................................................9
B. Manfaat Penelitian...........................................................................................9
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN.....................................................................11
3.1 Studi Kasus.....................................................................................................11
3.2 Studi Kasus.....................................................................................................12
3.3 Jenis Penelitian Studi Kasus Studi Kasus Dapat Diterapkan Untuk
Berbagai Penelitian. Berikut Beberapa Jenis Penelitian Studi Kasus :.................13
BAB IV PENUTUP........................................................................................................16
4.1 Kesimpulan...............................................................................................................16
4.2 Saran.........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
seluruh organisasi: pembagian kerja, dasar departementasi, ukuran
departemen, dan pendelegasian wewenang. Keputusan yang dibuat manajer
dipengaruhi oleh faktor desain pekerjaan dan desain organisasi seperti
perbedaan individu, kompetensi tugas, teknologi, ketidakpastian lingkungan
strategi, dan karakteristik manajer tertentu. Atribut struktur menentukan
seberapa luas organisasi mencerminkan dimensi formal, kompleksitas dan
sentralisasi. Struktur organisasi berkontribusi pada efektivitas organisasi dan
hubungannya dalam menjustifikasi minat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
menjalankan peranannya dengan tertib. Struktur organisasi efisien berarti
dalam menjalankan peranannya tersebut masing-masing satuan organisasi
dapat mencapai perbandingan terbaik antara usaha dan hasil kerja.
4
b. Pilar Kedua : Pengelompokkan Pekerjaan
Setelah dispesifikkan, maka kemudian pekerjaan tersebut dikelompokkan
berdasarkan kriteria tertentu yang sejenis.
c. Pilar Ketiga : Penentuan Relasi Antarbagian dalam Organisasi
(Hierarchy)
Setelah proses pengelompokkan, selanjutnya merupakan proses penentuan
hierarki atau relasi antarbagian dalam suatu organisasi.
Terdapat dua konsep penting dalam proses penentuan hierarki, yaitu :
1. Span of management yang terkait dengan jumlah orang atau bagian
dibawah suatu departement yang bertanggung jawab kepada departement
atau bagian tertentu.
2. Chain of command yang mengatur bagaiaman batasan kewenangan
dibuat dan proses pelaporan setiap bagian kepada bagian tertentu.
d. Pilar Keempat : Koordinasi
Pilar terakhir dari proses pengorganisasian adalah koordinasi. Koordinasi
adalah proses dalam mengintegrasikan seluruh aktivitas dari berbagai
departemen atau bagian dalam organisasi agar tujuan organisasi bisa
tercapai secara efektif dan efisien.
5
2.6 Hierarki Vertikal Dan Horizontal
Dalam penentuan hierarki span of management dan chain of command,
manajer perlu mempertimbangkan akan menggunakan jenis hierarki yang
bersifat vertikal atau horizontal.
a. Hierarki vertikal merupakan bentuk struktur organsisasi yang bagian-
bagian organisasinya memperbanyak sub-bagian atau departement secara
vertikal.
b. Hierarki horizontal merupakan bentuk struktur organisasi yang bagian-
bagian organisasinya banyak ke samping, dan meminimalkan jumlah sub-
bagian atau departement.
6
BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN
a. Visi Perusahaan
Menjadi Good Corporate Citizen dengan posisi keuangan yang kuat,
pemimpin pasar di Indonesia, dan menjadi perusahaan produsen ban yang
berkualitas dengan reputasi global.
b. Misi Perusahaan
Menjadi produsen yang memimpin dan terpercaya sebuah portfolio produk
ban yang optimal, dengan harga yang kompetitif dan kualitas yang unggul
di saat yang sama terus meningkatkan ekuitas merek produk kami,
melaksanakan tanggung jawab sosial kami, dan memberikan
profitabilitas/hasil investasi kepada para pemegang saham serta nilai
tambah untuk semua stakeholder perusahaan.
c. Nilai Perusahaan
Yang biasa dikenal sebagai GT SPIRIT
7
3.2 Struktur Organisasi
Bagaimana dengan jenis struktur organisasi PT. Gajah Tunggal Tbk, yang
mana yang mereka gunakan untuk menjalankan bisnis mereka sehingga bisa
berjalan dengan sangat baik sampai sekarang, mari kita kaji lebih dalam
mengenai hal itu, sebelumnya kita perlu melihat struktur organisasi dari
perusahaan tersebut.
8
3.3 Analisa
Dari bagan Struktur Organisasi PT. Gajah Tunggal Tbk di atas kita dapat
melihat dari 6 bagan bentuk struktur organisasi yang dikemukakan oleh Keith
Davis bahwa PT. Gajah Tunggal menggunakan struktur organisasi Bentuk
Vertikal, yang ,mana dalam bentuk ini, sistem organisasi pimpinan sampai
organisasi atau pejabat yang lebih rendah digariskan dari atas ke bawah secara
vertikal.
Kita bisa melihat dari bagan di atas bahwa struktur organisasi mereka
tersusun berdasarkan fungsi dari masing masing bagian , seperti finance ,
manufacture , HRD , Procurement , dll . Ini menunjukkan bahwa Desain
struktur orginisasi yang digunakan oleh PT Gajah Tunggal Tbk adalah jenis
Struktur Organisasi Fungsional.
Dan jika melihat dari jenis desain struktur organisasi yang digunakan
oleh PT. Gajah Tunggal Tbk metode yang mereka gunakan adalah membagi
divisi permasing masing fungsi ,misal pada divisi finance , mereka hanya
melakukan kegiatan fungsi finance ,dan memecahnya lagi menjadi bagian
fungsi fungsi yang lebih kecil ,seperti finance accounting special project,
finance, information & technology , accouinting and tax , metode organisasi
seperti ini sangat cocok diaplikasikan pada perusahaan perusaahan besar
seperti PT. Gajah Tunggal Tbk ini , karena dalam sebuah perusahaan besar ,
perlu ada pembagian fungsi atau divisi sehingga semua kegiatan biasa
dilakukan secara efisien dan efektif . selain itu , kita juga bisa melihat hal
tersebut dari Visi , Misi dan Nilai nilai perusahaan yang selalu dijunjung
tinggi oleh para petinggi direksi , komisaris ,hingga para karyawan PT. Gajah
Tunggal Tbk .
Dalam jenis Struktur Organisasi yang mereka buat, PT. Gajah Tunggal Tbk
memperlihatkan beberapa elemen struktur organisasi dalam mendesain Struktur
Organisasinya :
1) Spesialisasi Pekerjaan
Itu terlihat dari bagaimana mereka membagi tugas tugas yang harus
dikerjakan karyawan nya ke dalam pekerjaan tersendiri.
9
oleh karyawan pembuatan ban. Walaupun dibantu dengan Peralatan
berteknologi tinggi tetap ada yang bertanggung jawab dalam
produksinya, dari tahap pengolahan karet, lapisan bagian dalam ban,
lapisan karkas, lapisan luar ban hingga pengujian pada tahap terakhir
dilakukan oleh orang-orang yang berbeda. Karena dengan membagi
pekerjaan ke dalam tugas-tugas kecil, pekerjaan dapat dilaksanakan
dengan lebih efisien. Secara esensi, para individu melakukan
spesialisasi dalam mengerjakan bagian dari sebuah aktivitas bukan
secara keseluruhan.
2) Departementalisasi
Dasar yang dipakai untuk mengelompokan pekerjaan secara bersama
sama. Departementalisasi dapat berupa proses, produk, geografi, dan
pelanggan. Dalam Studi Kasus ini kami menyimpulkan bahwa PT.
Gajah Tunggal Tbk mendepartementalisasi berdasarkan Proses,
Pelanggan dan Geografis.
Contohnya :
a. Mendepartementalisasi berdasarkan proses disini dapat dilihat
dari proses produksi ban itu sendiri, Berawal dari Departemen
pengolahan bahan baku yaitu karet alami, karet sintetis karbon
hitam dan silika yang menjadi dasar pengolahan ban, lalu
dimasukkan ke departemen selanjutnya yaitu departemendesain
yaitu menciptakan beragam desain bentuk ban mobil lalu
kemudian setelah desain ban jadi dan diproduksi sedemikian
rupa dilanjutkan ke departemen pengujian yaitu menguji dan
mengukur kualitas ban yang telah di produksi.
10
c. Mendepartementalisasikan berdasarkan basis geografis atau
wilayah, sebelumnya PT. Gajah Tunggal Tbk ini adalah
produsen ban terpadu terbesar di Asia Tenggara, Dalam
memproduksi ban mereka juga memperhatikan letak geografis
Negara yang mereka tawarkan. Yaitu dengan membuat produk
ban dengan desain yang nyaman digunakan dijalan yang licin
karena musim dingin atau salju, ada juga produk ban yang
dibuat untuk jalan yang tidak rata dan ada juga ban yang dibuat
derdasarkan wilayah yang lembab/ digenangi air dan
sebaginya.
maka fungsi penjualan juga dibagi berupa daerah barat, selatan,
tenggara dan timur. Masing-masing akan berpengaruh pada
sebuah departemen yang diorganisasi disekitar geografis. Ini
sangat berharga ketika para konsumen dari organisasi tersebar
diseluruh area geografis yang besar dan memiliki kebutuhan
yang hampir sama berdasarkan pada lokasi mereka.
3) Rantai komando
Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari puncak
organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggung
jawab kepada siapa.
Sebagai contoh : PT. Gajah Tunggal Tbk ini jelas menggunakan rantai
komando dapat dilihat misalnya dalam produksi pembuatan ban
Director Manufacturing memiliki otoritas untuk mengawasi langsung
para karyawan dalam memproduksi ban dan para karyawan produksi
bertanggung jawab langsung pada director Manufacturing.
Artinya rantai komando mampu menjawab pertanyaan atau
memperjelas bagi karyawan seperti kepada siapa saya bertanggung
jawab? Kepada siapa saya harus pergi jika saya mempunyai masalah.
Dan pada kasus ini saat terjadi suatu masalah atau kendala yang
mengambil keputusan sesuai dengan rantai komando.
4) Rentang kendali
Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer secara
efiseien dan efektif. Peran rentang kendali ini penting karena sangat
11
menentukan banyaknya tingkatan dan manajer yang harus dimiliki
oleh suatu organisasi.
Sebagai contoh : Dalam struktur Organisasi yang ditampilkan tadi
terlihat bahwa di dalam struktur tersebut terdapat beberapa pembagian
manager atau director yang bertugas mengawasi bawahan nya secara
khusus sesuai dengan bidang den devisi masing-masing. Misalnya di
bagian Director Financial mereka membawahi bawahan yang bekerja
khusus berkaitan dengan keuangan perusahaan seperti bagian
Akuntansi Keuangan Khusus, Perencenaan analisis dan penetapan
biaya akuntansi, keuangan pajak dan teknologi informasi. Berbeda
dengan Director Manufacturing yang khusus bekerja mengawasi
produksi pembuatan Ban, Logistik dan Teknik.
5) Sentralisasi dan Desentralisasi
Sentralisasi mengacu pada sejauh mana tingkat pengambilan
keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi.
Sedangkan Desentralisasi adalah keleluasaan keputusan dialihkan ke
bawah ke karyawan tingkat lebih rendah.
6) Formalisasi
Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.
Formalisasi mengacu pada suatu tingkat yang terhadapnya pekerjaan di
dalam organisasi dibakukan.
Sebagai contoh : Pada studi kasus kali ini PT. Gajah Tunggal Tbk
memperlakukan adanya aturan dan ketentuan standarisasi perilaku
yang harus di patuhi setiap karyawannya, dengan adanya standardisasi
perilaku, para karyawan akan mengurangi keanekaragaman,
standardisasi tersebut juga akan mendorong munculnya koordinasi
antar bagian yang ada dalam organisasi atau perusahaan.
Dalam Studi Kasus ini kami juga menganalisa Desain Organisasi yang di
gunakan oleh PT. Gajah Tunggal Tbk adalah desain organisasi Birokrasi.
Yaitu sebuah struktur dengan tugas-tugas operasi yang sangat rutin yang
dicapai melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat formal, tugas-
tugas yang dikelompokkan ke dalam berbagai departemen fungsional,
wewenang terpusat, rentang kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan
yang mengikuti rantai komando yang terlihat dari beberapa elemen yang kami
kemukakan sebelumnya.
12
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Desain organisasi adalah suatu model yang dipilih oleh organisasi untuk
melakukan koordinasi dan pengendalian tugas-tugas dalam organisasi
termasuk di dalamnya bagaimana seluruh anggota organisasi dimotivasi untuk
memaksimalkan kemampuan dan sumber daya dalam memproses,
menciptakan, menghasilkan sesuatu yang bernilai bagi organisasi baik barang
maupun jasa. Setelah mendesain organisasi termasuk pemilihan desain-desain
yang akan diterapkan dalam organisasi, maka langkah selanjutnya adalah
memilih dan menetapkan struktur organisasi.
1.
4.2 Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami susun. Kami sadar makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan demi perbaikan makalah selanjutnya.
Kami minta maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan dan isi makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
13
DAFTAR PUSTAKA
14