Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH DESAIN DAN STRUKTUR ORGANISASI

Disusun guna memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian


Dosen pengampu : Dewi Sartika, S.E., M.M.

Disusun oleh :
SRI SYAHRANI KEN AYU GUSTINI 191010551372
SULISTYAWATI 191010551239
SYAKILA AZKA 191010551194
TRI SUNANTI 191010551216
WILUJENG NABILA 191010551247

PROGRAM STUDI S1 – MANAJEMEN


UNIVERSITAS PAMULANG
Jl. Surya Kencana No.1 Pamulang Kota Tangerang Selatan
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt., atas segala nikmat dan karunia-Nya,
sehingga makalah yang berjudul  “Desain dan Struktur Organisasi”  ini dapat
diselesaikan. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada sebaik baik
manusia, Nabi dan junjungan kita, Muhammad saw. Keluarganya dan Sahabatnya.

Penulis telah berusaha dalam membuat makalah dengan sebaik baiknya,


apabila ada kekurangan dan kesalahan, baik dalam pengetikan maupun isinya,
maka penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik dari pembaca selaku
dosen mata kuliah Perilaku Keorganisasian, guna penyempurnaan penulisan-
penulisan berikutnya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan
pembaca.

Tangerang, 19 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................1
2.1 Pengertian Rumusan Masalah.............................................................................1
2.2 Bentuk - Bentuk Rumusan Masalah.....................................................................1
2.3 Langkah-Langkah  cara dalam Merumuskan Masalah......................................4
2.4 Pengertian Rumusan Penelitian......................................................................5
2.5 Pentingnya Penelitian.......................................................................................5
2.6 Bentuk – bentuk penelitian..............................................................................6
2.7 Macam-macam Metode Penelitian..................................................................7
2.8 Langkah – Langkah Penelitian.......................................................................8
2.9 Tujuan Dan Manfaat Penelitian......................................................................9
A. Tujuan Penelitian.............................................................................................9
B. Manfaat Penelitian...........................................................................................9
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN.....................................................................11
3.1 Studi Kasus.....................................................................................................11
3.2 Studi Kasus.....................................................................................................12
3.3 Jenis Penelitian Studi Kasus Studi Kasus Dapat Diterapkan Untuk
Berbagai Penelitian. Berikut Beberapa Jenis Penelitian Studi Kasus :.................13
BAB IV PENUTUP........................................................................................................16
4.1 Kesimpulan...............................................................................................................16
4.2 Saran.........................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................17

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bagi sebuah perusahaan adanya Desain dan struktur organisasi sangat
diperlukan. Terutama bagi mereka yang percaya bahwa bagan organisasi
diperlukan guna menjamin manajemen yang efektif, akan menjadi bingung
bila hal tersebut tidak ada. Individu tidak akan memahami pekerjaan mereka,
apa yang harus dilakukan, bagaimana pekerjaan mereka akan bisa memenugi
pekerjaan subunit lain. Dengan tidak adanya bagan organisasi untuk
mengklarifikasikan hubungan, maka hal yang tidak logik dan kekaburan akan
terjadi. Kenyataannya, setiap proses dari pembuatan bagan organisasi
merupakan tes yang baik bagi keberadaan bagian tersebut, karena setiap
hubungan yang tidak bisa dibuatkan bagannya tampkanya akan menjadi
kurang kuat dan karenanya membingungkan mereka yang bekerja di
dalamnya. Mereka yang mendukung dengan kuat percaya bahwa manajemen
akan memilih desain dan struktur organisasi dengan spesifikasi tertulis atas
persyaratan-persyaratan penting dari masing-masing tingkat manajemen,
departemen, komite dan pekerjaan atau kelompok pekerjaan yang sama.
Materi ini memberikan kepada kita individu dan kelompok informasi guna
membantu memahami bagaimana usaha mereka berkorelasi dengan usaha
pihak lain. Dibeberapa contoh, perusahaan kecil yang dapat berjalan dengan
baik di tahap awal perkembangan mereka, mulai gagal bila pendirinya tidak
bisa terus menerus memanajemeni dengan gaya pribadi mereka. Transisi dari
keberhasilan perusahaan kecil menjadi perusahaan besar yang berhasil,
terganggu karena karyawan melakukan pekerjaan yang sesuai dengan
kepribadian dan keterampilan khusus mereka dibanding dengan pekerjaan
yang diperlukan utnuk kinerja organisasi. Bagan organisasi dan dokumen
pendukung diperlukan dari saat awal keberadaan perusahaan, tidak hanya bila
telah menjadi besar bagi satu orang untuk memanajemen. Struktur organisasi
dihasilkan dari keputusan manajerial mengenai empat atribut penting dari

1
seluruh organisasi: pembagian kerja, dasar departementasi, ukuran
departemen, dan pendelegasian wewenang. Keputusan yang dibuat manajer
dipengaruhi oleh faktor desain pekerjaan dan desain organisasi seperti
perbedaan individu, kompetensi tugas, teknologi, ketidakpastian lingkungan
strategi, dan karakteristik manajer tertentu. Atribut struktur menentukan
seberapa luas organisasi mencerminkan dimensi formal, kompleksitas dan
sentralisasi. Struktur organisasi berkontribusi pada efektivitas organisasi dan
hubungannya dalam menjustifikasi minat.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Pengertian Desain Dan Struktur Organisasi?
2. Apa saja Hal Yang Meliputi Organisasi?
3. Bagaimana Pengertian Hierarki Vertikal Dan Horizontal?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui Pengertian Desain Dan Struktur Organisasi
2. Untuk mengetahui Hal Yang Meliputi Organisasi
3. Untuk mengetahui Pengertian Hierarki Vertikal Dan Horizontal

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Desain Organisasi


Desain organisasi adalah suatu model yang dipilih oleh organisasi untuk
melakukan koordinasi dan pengendalian tugas-tugas dalam organisasi
termasuk di dalamnya. Bagaimana seluruh anggota organisasi dimotivasi agar
mengeluarkan segenap energy dan kemampuannya untuk memaksimalkan
kemampuan dan sumber daya organisasi dalam memproses, menciptakan,
menghasilkan sesuatu yang bernilai bagi organissasi baik barang maupun jasa.
Jones (2001: 34-58) mengemukakan beberapa tentangan dalam mendesain
organisasi yaitu: diferensiasi, diferensiasi integrasi, sentralisasi desentralisasi
dan standarisasi penyesuaian bersama (mutual adjustmen).
Tantangan tersebut dimaksudkan bahwa dalam desain organisasi
senantiasa akan ditemui dua situasi yang dilematis antara dua kutub yang
saling bersebrangan. Situasi tersebut mengharuskan pimpinan organisasi atau
perusahaan melakukan pilihan-pilihan desain mana yang paling efektif,
produktif, dan juga efisien bagi organisasinya. Setiap pilihan mempunyai
konsekuensi-konsekuensi sesuai dengan kelebihan dan kekurangan masing-
masing desain.

2.2 Pengertian Struktur Organisasi


Pada dasarnya, struktur organisasi adalah cara sesuatu disusun atau
dibangun. Sedangkan organisasi adalah suatu wadah berkumpulnya minimal
dua orang untuk mencapai sebuah tujuan. Sehingga, struktur organisasi adalah
suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian baik secara posisi maupun
tugas yang ada pada perusahaan dalam menjalin kegiatan operasional untuk
mencapai tujuan.
Struktur organisasi yang akan diibentuk tentunya struktur organisasi yang
baik. Struktur organisasi yang baik harus memenuhi syarat sehat dan efisien.
Struktur organisasi sehat berarti tiap-tiap satuan organisasi yang ada dapat

3
menjalankan peranannya dengan tertib. Struktur organisasi efisien berarti
dalam menjalankan peranannya tersebut masing-masing satuan organisasi
dapat mencapai perbandingan terbaik antara usaha dan hasil kerja.

2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Organisasi


a. Strategi Organisasi
Strategi struktur yang tepat belum menjamin kesuksesan dalam pencapaian
tujuan, akan tetapi bisa meningkatkan kemungkinan sukses dalam
pencapaian tujuan yang dibutuhkan adalah strategi dalam menjalankan
suatu organisasi agar apa yang telah ditetapkan berjalan sesuai dengan
yang diinginkan.
b. Skala Organisasi
Skala organisasi dapat dibedakan dari berbagai faktor, diantaranya adalah
jumlah penjualan, pangsa pasar, hingga jumlah tenaga kerja. Organisasi
yang berskala besar artinya organisasi tersebut memiliki cabang diberbagai
daerah dikarenakan pangsa pasarnya yang luas.
c. Teknologi
Faktor teknologi yang dimaksudkan adalah bagaimana suatu produk dari
suatu organisasi bisnis dihasilkan atau juga dengan cara bagaimana
pekerjaan dilakukan.
d. Lingkungan
Faktor lingkungkan merupakan salah satu yang menentukan bagaimana
organisasi akan berjalan. Lingkungan yang dinamis akan menuntut
organisasi untuk menyesuaikan diri secara dinamis.

2.4 Empat Pilar Dalam Organisasi


a. Pilar Pertama : Pembagian Kerja (Division Of Work)
Dalam perencanaan berbagai kegiatan atau pekerjaan untuk pencapaian
tujuan tentunya telah ditentukan. Keseluruhan kegiatan dan pekerjaan yang
telah direncanakan disederhanakan sedemikian rupa agar mempermudah
pengimplementasiannya.

4
b. Pilar Kedua : Pengelompokkan Pekerjaan
Setelah dispesifikkan, maka kemudian pekerjaan tersebut dikelompokkan
berdasarkan kriteria tertentu yang sejenis.
c. Pilar Ketiga : Penentuan Relasi Antarbagian dalam Organisasi
(Hierarchy)
Setelah proses pengelompokkan, selanjutnya merupakan proses penentuan
hierarki atau relasi antarbagian dalam suatu organisasi.
Terdapat dua konsep penting dalam proses penentuan hierarki, yaitu :
1. Span of management yang terkait dengan jumlah orang atau bagian
dibawah suatu departement yang bertanggung jawab kepada departement
atau bagian tertentu.
2. Chain of command yang mengatur bagaiaman batasan kewenangan
dibuat dan proses pelaporan setiap bagian kepada bagian tertentu.
d. Pilar Keempat : Koordinasi
Pilar terakhir dari proses pengorganisasian adalah koordinasi. Koordinasi
adalah proses dalam mengintegrasikan seluruh aktivitas dari berbagai
departemen atau bagian dalam organisasi agar tujuan organisasi bisa
tercapai secara efektif dan efisien.

2.5 Struktur Dalam Informasi Formal Dan Informal


a. Struktur Organisasi Formal Struktur ini merupakan struktur organisasi
yang dihasilkan melalui keseluruhan proses. Struktur organisasi formal
inilah yang biasanya dijadikan panduan oleh para anggota organisasi
untuk melakukan berbagai hal dalam upaya pencapaian tujuan organisasi.
b. Struktur Organisasi Informal Struktur ini merupakan struktur di mana
para pekerja berkumpul secara berkelompok (diluar struktur formal) yang
didasarkan pada kesamaan tuntutan, hobi, dan lain sebagainya.

5
2.6 Hierarki Vertikal Dan Horizontal
Dalam penentuan hierarki span of management dan chain of command,
manajer perlu mempertimbangkan akan menggunakan jenis hierarki yang
bersifat vertikal atau horizontal.
a. Hierarki vertikal merupakan bentuk struktur organsisasi yang bagian-
bagian organisasinya memperbanyak sub-bagian atau departement secara
vertikal.
b. Hierarki horizontal merupakan bentuk struktur organisasi yang bagian-
bagian organisasinya banyak ke samping, dan meminimalkan jumlah sub-
bagian atau departement.

2.7 Konsep Dasar Pengorganisasian


Dalam proses pengorganisasian, manajer mengalokasikan keseluruhan
sumber daya organisasi sesuai dengan rencana yang dibuat berdasarkan suatu
kerangka kerja organisasi tertentu. Struktur organisasi pada dasarnya
merupakan desain organisasi di mana manajer melakukan alokasi sumber
daya, terutama yang terkait dengan pembagian kerja dan sumber daya yang
dimiliki organisasi serta bagaiamana keseluruhan kerja tersebut dapat
dikoordinasikan dan dikomunikasikan.

6
BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN

3.1 Studi Kasus


Didirikan pada tahun 1951, PT. Gajah Tunggal Tbk. memulai produksi
bannya dengan ban sepeda. Sejak itu Perusahaan bertumbuh menjadi produsen
ban terpadu terbesar di Asia Tenggara.Perusahaan memperluasan produksi
dengan membuat variasi produk melalui produksi ban sepeda motor tahun
1971, diikuti oleh ban bias untuk mobil penumpang dan komersial di tahun
1981. Awal tahun 90an, perusahaan mulai memproduksi ban radial untuk
mobil berpenumpang dan truk, dan Pada bulan Mei 2004, Gajah Tunggal dan
Michelin menandatangani perjanjian kerja sama yang dipusatkan pada
produksi ban untuk mobil penumpang untuk pasar yang dilayani oleh
Michelin di luar Indonesia dan kegiatan distribusi di Indonesia .
Saat ini Gajah Tunggal adalah produsen ban terpadu terbesar di Asia
Tenggara. Mereka memproduksi dan menjual ban berkualitas tinggi untuk
mobil penumpang, SUV, mobil niaga, off-road, industry dan sepeda motor.
Mereka juga mempoduksi dan menjual produk yang berhubungan dengan ban,
seperti karet sintetis, karet ban, ban dalam, flap, o-ring dan lainnya , dan salah
satu produk mereka yang sudah dikenal oleh masyarakat umum ialah GT
Radial.

3.2 Visi, Misi dan Nilai Perusahaan

a. Visi Perusahaan
Menjadi Good Corporate Citizen dengan posisi keuangan yang kuat,
pemimpin pasar di Indonesia, dan menjadi perusahaan produsen ban yang
berkualitas dengan reputasi global.
b. Misi Perusahaan
Menjadi produsen yang memimpin dan terpercaya sebuah portfolio produk
ban yang optimal, dengan harga yang kompetitif dan kualitas yang unggul
di saat yang sama terus meningkatkan ekuitas merek produk kami,
melaksanakan tanggung jawab sosial kami, dan memberikan
profitabilitas/hasil investasi kepada para pemegang saham serta nilai
tambah untuk semua stakeholder perusahaan.
c. Nilai Perusahaan
Yang biasa dikenal sebagai GT SPIRIT

7
3.2 Struktur Organisasi
Bagaimana dengan jenis struktur organisasi PT. Gajah Tunggal Tbk, yang
mana yang mereka gunakan untuk menjalankan bisnis mereka sehingga bisa
berjalan dengan sangat baik sampai sekarang, mari kita kaji lebih dalam
mengenai hal itu, sebelumnya kita perlu melihat struktur organisasi dari
perusahaan tersebut.

8
3.3 Analisa
Dari bagan Struktur Organisasi PT. Gajah Tunggal Tbk di atas kita dapat
melihat dari 6 bagan bentuk struktur organisasi yang dikemukakan oleh Keith
Davis bahwa PT. Gajah Tunggal menggunakan struktur organisasi Bentuk
Vertikal, yang ,mana dalam bentuk ini, sistem organisasi pimpinan sampai
organisasi atau pejabat yang lebih rendah digariskan dari atas ke bawah secara
vertikal.

Kita bisa melihat dari bagan di atas bahwa struktur organisasi mereka
tersusun berdasarkan fungsi dari masing masing bagian , seperti finance ,
manufacture , HRD , Procurement , dll . Ini menunjukkan bahwa Desain
struktur orginisasi yang digunakan oleh PT Gajah Tunggal Tbk adalah jenis
Struktur Organisasi Fungsional.

Dan jika melihat dari jenis desain struktur organisasi yang digunakan
oleh PT. Gajah Tunggal Tbk metode yang mereka gunakan adalah membagi
divisi permasing masing fungsi ,misal pada divisi finance , mereka hanya
melakukan kegiatan fungsi finance ,dan memecahnya lagi menjadi bagian
fungsi fungsi yang lebih kecil ,seperti finance accounting special project,
finance, information & technology , accouinting and tax , metode organisasi
seperti ini sangat cocok diaplikasikan pada perusahaan perusaahan besar
seperti PT. Gajah Tunggal Tbk ini , karena dalam sebuah perusahaan besar ,
perlu ada pembagian fungsi atau divisi sehingga semua kegiatan biasa
dilakukan secara efisien dan efektif . selain itu , kita juga bisa melihat hal
tersebut dari Visi , Misi dan Nilai nilai perusahaan yang selalu dijunjung
tinggi oleh para petinggi direksi , komisaris ,hingga para karyawan PT. Gajah
Tunggal Tbk .

Dalam jenis Struktur Organisasi yang mereka buat, PT. Gajah Tunggal Tbk
memperlihatkan beberapa elemen struktur organisasi dalam mendesain Struktur
Organisasinya :

1) Spesialisasi Pekerjaan
Itu terlihat dari bagaimana mereka membagi tugas tugas yang harus
dikerjakan karyawan nya ke dalam pekerjaan tersendiri.

Contohnya : Pada Departemen Manufacturing nya terdapat Tire


Production yang pasti terdiri dari berbagai tugas tugas yang dilakukan

9
oleh karyawan pembuatan ban. Walaupun dibantu dengan Peralatan
berteknologi tinggi tetap ada yang bertanggung jawab dalam
produksinya, dari tahap pengolahan karet, lapisan bagian dalam ban,
lapisan karkas, lapisan luar ban hingga pengujian pada tahap terakhir
dilakukan oleh orang-orang yang berbeda. Karena dengan membagi
pekerjaan ke dalam tugas-tugas kecil, pekerjaan dapat dilaksanakan
dengan lebih efisien. Secara esensi, para individu melakukan
spesialisasi dalam mengerjakan bagian dari sebuah aktivitas bukan
secara keseluruhan.
2) Departementalisasi
Dasar yang dipakai untuk mengelompokan pekerjaan secara bersama
sama. Departementalisasi dapat berupa proses, produk, geografi, dan
pelanggan. Dalam Studi Kasus ini kami menyimpulkan bahwa PT.
Gajah Tunggal Tbk mendepartementalisasi berdasarkan Proses,
Pelanggan dan Geografis.
Contohnya :
a. Mendepartementalisasi berdasarkan proses disini dapat dilihat
dari proses produksi ban itu sendiri, Berawal dari Departemen
pengolahan bahan baku yaitu karet alami, karet sintetis karbon
hitam dan silika yang menjadi dasar pengolahan ban, lalu
dimasukkan ke departemen selanjutnya yaitu departemendesain
yaitu menciptakan beragam desain bentuk ban mobil lalu
kemudian setelah desain ban jadi dan diproduksi sedemikian
rupa dilanjutkan ke departemen pengujian yaitu menguji dan
mengukur kualitas ban yang telah di produksi.

b. Mendepartemenlisasikan berdasarkan pelanggan seperti


pembagian penjualan produk Ban sesuai dengan kebutuhan
pelanggan, ada pembagian untuk produk ban yang dibuat
khusus untuk pelanggan pengguna sepeda motor, ada juga
untuk pelanggan pengguna mobil berpenumpang dan komersial
serta ada produk ban yang dibuat khusus untuk pelanggan
pengguna truk.

10
c. Mendepartementalisasikan berdasarkan basis geografis atau
wilayah, sebelumnya PT. Gajah Tunggal Tbk ini adalah
produsen ban terpadu terbesar di Asia Tenggara, Dalam
memproduksi ban mereka juga memperhatikan letak geografis
Negara yang mereka tawarkan. Yaitu dengan membuat produk
ban dengan desain yang nyaman digunakan dijalan yang licin
karena musim dingin atau salju, ada juga produk ban yang
dibuat untuk jalan yang tidak rata dan ada juga ban yang dibuat
derdasarkan wilayah yang lembab/ digenangi air dan
sebaginya.
maka fungsi penjualan juga dibagi berupa daerah barat, selatan,
tenggara dan timur. Masing-masing akan berpengaruh pada
sebuah departemen yang diorganisasi disekitar geografis. Ini
sangat berharga ketika para konsumen dari organisasi tersebar
diseluruh area geografis yang besar dan memiliki kebutuhan
yang hampir sama berdasarkan pada lokasi mereka.

3) Rantai komando
Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari puncak
organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggung
jawab kepada siapa.
Sebagai contoh : PT. Gajah Tunggal Tbk ini jelas menggunakan rantai
komando dapat dilihat misalnya dalam produksi pembuatan ban
Director Manufacturing memiliki otoritas untuk mengawasi langsung
para karyawan dalam memproduksi ban dan para karyawan produksi
bertanggung jawab langsung pada director Manufacturing.
Artinya rantai komando mampu menjawab pertanyaan atau
memperjelas bagi karyawan seperti kepada siapa saya bertanggung
jawab? Kepada siapa saya harus pergi jika saya mempunyai masalah.
Dan pada kasus ini saat terjadi suatu masalah atau kendala yang
mengambil keputusan sesuai dengan rantai komando.

4) Rentang kendali
Jumlah bawahan yang dapat diarahkan oleh seorang manajer secara
efiseien dan efektif. Peran rentang kendali ini penting karena sangat

11
menentukan banyaknya tingkatan dan manajer yang harus dimiliki
oleh suatu organisasi.
Sebagai contoh : Dalam struktur Organisasi yang ditampilkan tadi
terlihat bahwa di dalam struktur tersebut terdapat beberapa pembagian
manager atau director yang bertugas mengawasi bawahan nya secara
khusus sesuai dengan bidang den devisi masing-masing. Misalnya di
bagian Director Financial mereka membawahi bawahan yang bekerja
khusus berkaitan dengan keuangan perusahaan seperti bagian
Akuntansi Keuangan Khusus, Perencenaan analisis dan penetapan
biaya akuntansi, keuangan pajak dan teknologi informasi. Berbeda
dengan Director Manufacturing yang khusus bekerja mengawasi
produksi pembuatan Ban, Logistik dan Teknik.
5) Sentralisasi dan Desentralisasi
Sentralisasi mengacu pada sejauh mana tingkat pengambilan
keputusan terkonsentrasi pada satu titik di dalam organisasi.
Sedangkan Desentralisasi adalah keleluasaan keputusan dialihkan ke
bawah ke karyawan tingkat lebih rendah.
6) Formalisasi
Sejauh mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan.
Formalisasi mengacu pada suatu tingkat yang terhadapnya pekerjaan di
dalam organisasi dibakukan.
Sebagai contoh : Pada studi kasus kali ini PT. Gajah Tunggal Tbk
memperlakukan adanya aturan dan ketentuan standarisasi perilaku
yang harus di patuhi setiap karyawannya, dengan adanya standardisasi
perilaku, para karyawan akan mengurangi keanekaragaman,
standardisasi tersebut juga akan mendorong munculnya koordinasi
antar bagian yang ada dalam organisasi atau perusahaan.

Dalam Studi Kasus ini kami juga menganalisa Desain Organisasi yang di
gunakan oleh PT. Gajah Tunggal Tbk adalah desain organisasi Birokrasi.
Yaitu sebuah struktur dengan tugas-tugas operasi yang sangat rutin yang
dicapai melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan yang sangat formal, tugas-
tugas yang dikelompokkan ke dalam berbagai departemen fungsional,
wewenang terpusat, rentang kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan
yang mengikuti rantai komando yang terlihat dari beberapa elemen yang kami
kemukakan sebelumnya.

12
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Desain organisasi adalah suatu model yang dipilih oleh organisasi untuk
melakukan koordinasi dan pengendalian tugas-tugas dalam organisasi
termasuk di dalamnya bagaimana seluruh anggota organisasi dimotivasi untuk
memaksimalkan kemampuan dan sumber daya dalam memproses,
menciptakan, menghasilkan sesuatu yang bernilai bagi organisasi baik barang
maupun jasa. Setelah mendesain organisasi termasuk pemilihan desain-desain
yang akan diterapkan dalam organisasi, maka langkah selanjutnya adalah
memilih dan menetapkan struktur organisasi.

1.
4.2 Saran
Demikianlah makalah yang dapat kami susun. Kami sadar makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan demi perbaikan makalah selanjutnya.
Kami minta maaf apabila ada kesalahan dalam penulisan dan isi makalah ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ernie Tisnawati Sule dan Kurniawan Saefullah.2005.Pengantar Manajemen.


Jakarta: Indonesia Prenadamedia Group.
http://pengantarmanajemenfeuh.blongspot.com/2012/10/struktur-dan-desain-
organisasi.html
http://www.scribd.com/doc/52181295/makalah-organisasi-manajemen

14

Anda mungkin juga menyukai