Disusun Oleh :
Kelompok 7
Julian E. Kakase (230811020049)
Shintiya Y Mamesah (230811020007)
Isakar Tulung (230811020047)
Dinda C. Subakti (230811020041)
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu,
saran dan kritik yang membangun di harapkan demi kesempurnaan makalah ini
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang..........................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................4
C. Tujuan........................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................6
A. Pengertian Organisasi................................................................................6
B. Pengertian Desain Organisasi....................................................................6
C. Perseroan Terbatas....................................................................................7
D. Perseroan Tertutup....................................................................................7
E. Perseroan Terbuka.........................................................................................9
F. Kooperasi......................................................................................................9
BAB III..................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................11
A. Kesimpulan..............................................................................................11
B. Saran........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu organisasi yang mempunyai tujuan memungkinkan sekelompok
orang untuk mencapai tujuan tersebut secara efektif mengoordinasikan kegiatan
kolektif dan mencapai tujuan mereka. Struktur organisasi adalah cara formal
untuk mengatur unit dan kegiatan nasional dan internasional serta hubungan antar
komponennya. Struktur bisnis membantu menentukan di mana letak kekuasaan
dan wewenang formal akan ditempatkan dalam organisasi, dan struktur inilah
yang formal Biasanya direpresentasikan dalam bentuk diagram. Menciptakan dan
mengembangkan struktur organisasi internasional adalah tugas dasar manajer
senior, karena mereka dapat mendefinisikan atau memodifikasi keseluruhan
struktur Perusahaan internasional.
Salah satu peran kunci eksekutif dan manajer adalah merencanakan dan
melaksanakan strategi organisasi, termasuk mendesain organisasi. Strategi
penyusunan desain organisasi hendaknya disesuaikan dengan bidang organisasi
masing-masing. Misalnya saja, bagi organisasi sekolah yang memiliki visi
menjadi sekolah unggulan dalam hal mutu dan keberhasilan, maka desain
organisasinya harus selaras dengan visi dan misi tersebut.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui tentang pengertian Organisasi
2. Untuk mengetahui tentang pengertian Desain Organisasi
3. Untuk mengetahui bagaimana proses dalam Desain Organisasi
4. Untuk memahami tentang Model Desain Organisasi
5. Untuk memahami tentang Elemen Desain Organisasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Organisasi
Organisasi adalah suatu tempat yang dibentuk oleh sekelompok orang
(banyak orang) yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan atau sasaran
bersama. Diantara berbagai hal penting yang dapat dipahami dari konsep
organisasi adalah perlu adanya pembagian kerja antar anggota kemudian
dilakukan koordinasi antar departemen, satuan kerja atau kelompok yang berbeda.
Cara kerja yang dibagi dan dikoordinasikan inilah yang kemudian menjadi upaya
membangun struktur organisasi.
a. Stephen P. Robbins
Pengertian organisasi adalah sebuah kesatuan (entity) sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat
diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai
suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
b. Max Weber
Pengertian organisasi menurut Max Weber adalah suatu kerangka hubungan
terstruktur yang didalamnya terdapat wewenang, dan tanggung jawab serta
pembagian kerja menjalankan sesuatu fungsi tertentu.
d. Rosenweigh
Menurut Rosenweigh, apa yang dimaksud dengan organisasi terdiri dari 3
(tiga) hal yaitu :
Sistem sosial, yaitu orang-orang yang ada dalam sebuah kelompok.
Integrasi atau kesatuan dari aktivitas-aktivitas orang-orang yang saling
bekerjasama.
Orang-orang yang berorientasi atau berpedoman pada tujuan Bersama
1. Desain organisasi adalah struktur organisasi tertentu sebagai hasil dari berbagai
keputusan dan tindakan para manajer (Ivancevich, Konopaske,dan Matteson,
2007:236)
2. Desain organisasi adalah keseluruhan rangkaian elemen struktural dan
hubungan di antara elemen-elemen tersebut yang digunakan untuk mengelola
organisasi secara total (Griffin, 2004:352)
3. Desain organisasi adalah sebuah proses memilih dan mengelola aspek-aspek
struktural dan kultural yang dilakukan oleh para manajer sehingga organisasi
mampu mengendalikan kegiatan apa saja yang perlu dilakukan untuk mencapai
tujuan bersama (Wisnu dan Nurhasanah, 2005:11),
Salah satu dari kelima bagian tersebut dapat mendominasi sebuah organisasi.
Disamping itutergantung pada bagian mana yang dikontrol, ada konfigurasi tedari
kelima rtentu yang digunakan. Jadi, menurut mintzberg, terdapat lima buah desain
konfigurasi tertentu, dan masing – masing dihubungkan dengan dominasi oleh
salah satu dari kelima bagian dasar tersebut. Jika kontrol berada di Operating
Core, maka keputusan akan di desentralisasi. Hal ini menciptakan birokrasi
profesional. Jika strategic apex yang dominan, maka kontrol disentralisasi dan
organisasi tersebut merupakan struktur yang sederhana. Jika middle management
yang mengontrol, maka anda akan menemukan kelompok dari unit otonomi yang
bekerja dalam sebuah struktur divisional. Jika para analis dalam technostructure
yang dominan, kontrol akan dilakukan melalui standarisasi, dan struktur yang
dihasilkan adalah sebuah birokrasi mesin. Akhirnya, dalam situasi dimana staf
pendukung yang mengatur, maka kontrol akan dilakukan melalui penyesuaian
bersana (mutual adjustment) dan timbulah adhocracy.
D. Perseroan Tertutup
1. Pembagian kerja
Pembagian kerja adalahprosesmembagi pekerjaan menjadi jabatan-
jabatan spesifik untuk memaksimalkan manfaat spesialisasi. keuntungan ekonomis dari
pembagian pekerjaan menjadi jabatan-jabatan khusus merupakan alasan historis utama
yang mendasari penciptaan organisasi.
2. Departementalisasi
3. pendelegasian wewenang
4. Rentang kembali
Rentang kendali adalah jumlah bawahan yang melapor kepada atasan. Rentang ini
merupakan satu faktor yang mempengaruhi bentuk dan ti nggi suatu struktur
organisasi. Perti mbangan yang penting dalam menentukan rentang kendali seorang
manajer bukanlah jumlah hubungan yang mungkin terjadi, melainkan frekuensi
dan intensitas hubungan yang sebenarnya.
E. Perseroan Terbuka
Perseroan Terbuka adalah bentuk perusahaan di mana sahamnya
diperdagangkan di bursa saham terbuka. Saham dapat dibeli dan dijual oleh
masyarakat umum. Perseroan terbuka memiliki kewajiban terbatas dan memiliki
struktur manajemen yang profesional. Namun, proses pendirian dan regulasi yang
ketat menjadi ciri khas dari bentuk hukum ini.
Kelebihan:
Kelemahan:
a. Regulasi yang Ketat: Perseroan terbuka tunduk pada regulasi yang lebih
ketat dan pemantauan yang intensif.
b. Transparansi yang Tinggi: Perusahaan harus mengungkapkan informasi
secara terbuka kepada publik, termasuk laporan keuangan dan operasional.
c. Kontrol yang Tersebar: Pemilik asli mungkin kehilangan sebagian besar
kendali atas perusahaan karena kepemilikan saham tersebar di kalangan
publik.
F. Kooperasi
Kooperasi adalah bentuk organisasi bisnis yang dimiliki dan dijalankan
oleh anggota yang memiliki tujuan bersama, seperti berbagi keuntungan atau
sumber daya. Anggota berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan
keuntungan dibagikan sesuai dengan kontribusi masing-masing. Kooperasi dapat
berfokus pada berbagai sektor, termasuk pertanian, konsumen, dan kredit.
Kelebihan:
Kelemahan:
B. Saran
1. Analisis Mendalam Sebelum Memilih Bentuk Hukum: Sebelum memilih
bentuk hukum organisasi bisnis, lakukan analisis mendalam terkait tujuan
bisnis, struktur kepemilikan, skala operasional, dan risiko yang dapat
ditanggung. Ini akan membantu Anda memilih bentuk yang paling sesuai
dengan kebutuhan bisnis Anda.
2. Konsultasi dengan Profesional Hukum dan Keuangan: Konsultasikan dengan
ahli hukum dan keuangan yang berpengalaman dalam bidang ini. Mereka
dapat memberikan panduan yang lebih spesifik sesuai dengan kondisi dan
hukum yang berlaku di wilayah Anda.
3. Pertimbangkan Aspek Jangka Panjang: Pemilihan bentuk hukum organisasi
bisnis bukanlah keputusan sebentar. Pertimbangkan dampak jangka panjang
terhadap pertumbuhan, pengembangan, dan exit strategy bisnis Anda.
4. Pantau Perubahan Regulasi: Hukum organisasi bisnis dapat berubah seiring
waktu. Pastikan Anda selalu mengikuti perubahan regulasi yang mungkin
mempengaruhi bentuk hukum yang Anda pilih.
DAFTAR PUSTAKA
Clarkson, K. W., Miller, R. L., Jentz, G. A., & Cross, F. B. (2017). Business
Law: Text and Cases. Cengage Learning.
Mallor, J. P., Barnes, A. J., Bowers, T., & Langvardt, A. W. (2019). Business
Law: The Ethical, Global, and E-Commerce Environment. McGraw-Hill
Education.
Barnes, A. J., Dworkin, T. M., & Richards, H. R. (2017). Law for Business.
McGraw-Hill Education.