Anda di halaman 1dari 24

MATA KULIAH KELOMPOK 9

PERILAKU ORGANISASI

DOSEN PENGAMPU
MERI SANDORA, SE., M.M

STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI

Disusun Oleh :
RENDI RIALDI ( 12170110088 )
RISKA AMELIA PUTRI ( 12170124645 )

KELAS 5E
PRODI S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKAN BARU 2023
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan atas kehadirat Al-


lah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk
mata kuliah Perilaku Organisasi, dengan judul “ Struktur dan Desain Organ-
isasi”
Shalawat serta salam kita panjatkan kepada nabi besar kita nabi Mu-
hammad SAW Yang telah membawa kita dari alam kegelapan dan menuju
alam yang terang menerang seperti kita rasakan pada saat ini. Makalah ini
diperuntukkan untuk mahasiswa dan mahasiswi tingkat khususnya yang
membutuhkan wawasan lebih tinggi, selain itu diharapkan bisa membantu
pembaca lebih mengetahui tentang makalah.

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberikan pengetahuan


tentang “Struktur dan Desain Organisasi”.Ucapan terimakasih kepada Ibu
Meri Sandora, S.E., M.M selaku dosen mata kuliah Perilaku Organisasi atas
bimbingan dan kepercayaannya kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini
dengan baik. Makalah ini bukanlah akhir dari penulisan melainkan awal dari
sebuah penulisan yang tentunya membutuhkan kritik dan saran dari pem-
baca, demi perbaikan penulisan yang akan datang.

Pekanbaru, 30 September 2023

Kelompok 09

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 4
A. Struktur Organisasi ...................................................................................... 4
B. Tujuan Struktur Organisasi .......................................................................... 4
C. Faktor Faktor Penentu Struktur Organisasi .................................................. 5
D. Unsur Unsur Struktur Organisasi ................................................................. 7
E. Prinsip Prinsip Struktur Organisasi .............................................................. 9
F. Bentuk Bentuk Struktur Organisasi ........................................................... 10
G. Struktur Organisasi Formal dan Informal .................................................. 13
H. Pendekatan Dalam Proses Departementalisasi........................................... 13
I. Desain Organisasi....................................................................................... 14
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 16
A. Kesimpulan ................................................................................................ 16
B. Saran ........................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bagi sebuah perusahaan adanya struktur organisasi sangat diperlukan.
Terutama bagi mereka yang percaya bahwa bagan organisasi diperlukan
guna menjamin manajemen yang efektif, akan menjadi bingung bila hal
tersebut tidak ada. Individu tidak akan memahami pekerjaan mereka, apa
yang harus dilakukan, bagaimana pekerjaan mereka akan bisa memenugi
pekerjaan subunit lain. Dengan tidak adanya bagan organisasi untuk
mengklarifikasikan hubungan, maka hal yang tidak logik dan kekaburan
akan terjadi. Kenyataannya, setiap proses dari pembuatan bagan organisasi
merupakan tes yang baik bagi keberadaan bagian tersebut, karena setiap
hubungan yang tidak bisa dibuatkan bagannya tampkanya akan menjadi
kurang kuat dan karenanya membingungkan mereka yang bekerja di da-
lamnya.
Mereka yang mendukung dengan kuat percaya bahwa manajemen akan
memilih struktur organisasi dengan spesifikasi tertulis atas persyaratan-
persyaratan penting dari masing-masing tingkat manajemen, departemen,
komite dan pekerjaan atau kelompok pekerjaan yang sama. Materi ini
memberikan kepada kita individu dan kelompok informasi guna memban-
tu memahami bagaimana usaha mereka berkorelasi dengan usaha pihak
lain. Dibeberapa contoh, perusahaan kecil yang dapat berjalan dengan baik
di tahap awal perkembangan mereka, mulai gagal bila pendirinya tidak
bisa terus menerus memanajemeni denan gaya pribadi mereka.
Transisi dari keberhasilan perusahaan kecil menjadi perusahaan besar
ang berhasil, terganggu karena karyawan melakukan pekerjaan yang
sesuai dengan kepribadian dan keterampilan khusus mereka dibanding
dengan pekerjaan yang diperlukan utnuk kinerja organisasi. Bagan organ-
isasi dan dokumen pendukung diperlukan dari saat awal keberadaan pe-
rusahaan, tidak hanya bila telah menjadi besar bagi satu orang untuk
memanajemeni.

1
Struktur organisasi dihasilkan dari keputusan manajerial mengenai
empat atribut penting dari seluruh organisasi: pembagian kerja, dasar de-
partementasi, ukuran departemen, dan pendelegasian wewenang. Kepu-
tusan yang dibuat manajer dipengaruhi oleh faktor desain pekerjaan dan
desain organisasi seperti perbedaan individu, kompetensi tugas, teknologi,
ketidakpastian lingkungan strategi, dan karakteristik manajer tertentu.
Atribut struktur menentukan seberapa luas organisasi mencerminkan di-
mensi formal, kompleksitas dan sentralisasi. Struktur organisasi berkontri-
busi pada efektivitas organisasi dan hubungannya dalam menjustifikasi
minat.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan struktur organisasi?
2. Apa tujuan dari struktur organisasi?
3. Apa saja faktor penentu struktur organisasi?
4. Apa saja unsur unsur dari struktur organisasi?
5. Apa prinsip prinsip yang ada pada struktur organisasi?
6. Apa saja bentuk bentuk struktur organisasi?
7. Apa perbedaan struktur organisasi formal dan informal?
8. Bagaimana pendekatan dalam proses dapartementalisasi?
9. Apa yang dimaksud dengan desain organisasi?
10. Apa yang dimaksud dengan desain organisasi tradisional?
11. Apa yang dimaksud dengan desain organisasi kontemporer?
12. Apa yang yang dimaksud dengan desain organisasi struktur lima?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian struktur organisasi
2. Untuk mengetahui tujuan dari struktur organisasi
3. Untuk mengetahui faktor penentu struktur organisasi
4. Untuk mengetahui unsur unsur yang ada dalam struktur organisasi
5. Untuk mengetahui prinsip dari struktur organisasi

2
6. Untuk mengetahui bentuk bentuk dari struktur organisasi
7. Untuk mengetahui perbedaan struktur formal dan informal
8. Untuk mengetahui pendekatan dalam proses dapartementalisasi
9. Untuk mengetahui maksud dari desain organisasi
10. Untuk mengetahui desain organisasi tradisional
11. Untuk mengetahui desain organisasi kontemporer
12. Untutk mengetahui organisasi struktur lima

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen
(unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menun-
jukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana
fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda ter-
sebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur
organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi peker-
jaan, saluran perintah dan penyampaian laporan. Struktur Or-
ganisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme
formal organisasi diolah. Struktur organisasi terdiri atas unsur
spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau
desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan
kerja.
Menurut Wisnu dan Nurhasanah dalam bukunya ” Teori
Organisasi”, Struktur Organisasi adalah suatu sistem formal
tentang hubungan tugas dan wewenang yang mengendalikan
bagaimana tiap individu bekerjasama dan mengelola segala
sumber daya yang ada untuk mewujudkan tujuan organisasi”.

B. Tujuan Struktur Organisasi


1. Kejelasan Tanggung Jawab.
Setiap anggota dari organisasi harus dapat bertanggung
jawab dan juga apa saja yang harus dipertanggung jawabkan.
Setiap anggota suatu organisasi tentunya harus dapat ber-
tanggung jawab kepada pimpinannya atau kepada atasannya
yang telah memberikan kewenangan, karena pelaksanaan atau
implementasi kewenangan tersebut yang perlu di pertanggung
jawabkan. Itulah fungsi struktur organisasi tentang kejelasan
tanggung jawab.

4
2. Kejelasan Kedudukan
Kejelasan mengenai kedudukan,disini artinya anggota
atau seseorang yang ada didalam struktur organisasi
sebenarnya dapat mempermudah dalam dari struktur dalam
sebuah organisasi, dalam hal ini yaitu melakukan koordinasi
dan hubungan, sebab adanya keterkaitan penyelesaian
mengenai suatu fungsi yang telah di percayakan kepada
seseorang atau anggota.
3. Kejelasan Mengenai Sebuah Hubungan
Kejelasan jalur hubungan maksudnya dalam
melaksanakan pekerjaan dan tanggung jawab setiap pegawai
didalam sebuah organisasi maka akan dibutuhkan kejelasan
hubungan yang tergambar dalam struktur sehingga dalam
jalur penyelesaian suatu pekerjaan akan semakin lebih efektif
dan dapat saling memberikan keuntungan.
4. Kejelasan Uraian Tugas
Kejelasan mengenai uraian tugas didalam struktur organ-
isasi akan sangat membantu pihak atasan atau pimpinan untuk
dapat melakukan pengawasan maupun pengendalian, dan ju-
ga bagi bawahan akan dapat lebih berkonsentrasi dalam
melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan karena uraian yang
jelas. Itulah salah satu fungsi sebagai kejelasan uraian tugas.

C. Faktor Faktor Penentu Struktur Organisasi


1. Strategi Organisasi
Struktur organisasi adalah salah satu sarana yang
digunakan manajemen untuk mencapai sasarannya. Karena
sasaran diturunkan dari strategi organisasi secara kese-
luruhan, logis kalau strategi dan struktur harus terkait erat te-
patnya, struktur harus mengikuti strategi. Jika manajemen
melakukan perubahan signifikan dalam strategi organisas-

5
inya, struktur pun perlu dimodifikasi untuk menampung dan
mendukung perubahan ini. Sebagian besar kerangka strategi
dewasa ini terfokus pada tiga dimensi -inovasi, minimalisasi
biaya, dan initasi- dan pada desain struktur yang berfungsi
dengan baik untuk masing-masing dimensi.
Strategi inovasi adalah strategi yang menekankan di-
perkenalkannya produk dan jasa baru yang menjadi andalan.
Strategi minimalisasi biaya adalah strategi yang menekankan
pengendalian biaya secara ketat, menghindari pengeluaran
untuk inovasi dan pemasaran yang tidak perlu, dan pemo-
tongan harga. Strategi imitasi adalah strategi yang mencoba
masuk ke produkproduk atau pasar-pasar baru hanya setelah
viabilitas terbukti. Pilihan struktur yang tepat belum menja-
min kesuksesan dalam pencapaian tujuan, akan tetapi bisa
meningkatkan kemungkinan sukses dalam pencapaian tujuan
yang dibutuhkan adasesuai denglah strategi dalam menjalan-
kan suatu organisasi agar apa yang telah ditetapkan berjalan
an yang diinginkan.
2. Ukuran Atau Skala Organisasi
Skala organisasi dapat dibedakan dari berbagai faktor, di-
antaranya adalah jumlah penjualan, pangsa pasar, hingga
jumlah tenaga kerja. Organisasi yang berskala besar artinya
organisasi tersebut memiliki cabang diberbagai daerah
dikarenakan pangsa pasarnya yang luas. Terdapat banyak
bukti yang mendukung ide bahwa ukuran sebuah organisasi
secara signifikan mempengaruhi strukturnya.
3. Teknologi
Istilah teknologi mengacu pada cara sebuah organisasi
mengubah input menjadi output. Setiap organisasi paling tid-
ak memiliki satu teknologi untuk mengubah sumber daya fi-
nansial, SDM, dan sumber daya fisik menjadi produk atau

6
jasa. Faktor teknologi yang dimaksudkan disini adalah terkait
dengan cara bagaimana suatu pekerjaan dilakukan. Selain itu
juga, faktor teknologi terkait dengan penggunaan alat-alat
bantu dalam sebuah organisasi.
Dengan adanya teknologi, tingkat efektivitas dan efesiensi
suatu organisasi pasti berbeda. Istilah teknologi mengacu pa-
da cara sebuah organisasi mengubah input menjadi output.
Setiap organisasi paling tidak memiliki satu teknologi untuk
mengubah sumber daya finansial, SDM, dan sumber daya
fisiknya. Contohnya, dengan adanya web cam, suatu organ-
isasi dapat mengadakan net meeting meski jarak memisahkan
peserta rapat organisasi tersebut.
4. Lingkungan
Lingkungan sebuah organisasi terbentuk dari lembaga-
lembaga atau kekuatan-kekuatan di luar organisasi yang ber-
potensi mempengaruhi kinerja organisasi. Kekuatan-kekuatan
ini biasanya meliputi pemasok, pelanggan, pesaing, badan
peraturan pemerintah, kelompok-kelompok tekanan publik,
dan sebagainya. Lingkungan yang dinamis menuntut organ-
isasi juga untuk menyesuaikan diri secara dinamis. Proses
penyesuaian yang dilakukan oleh organisasi juga termasuk
dalam penentuan struktur organisasinya. Lingkungan yang
dinamis akan mendorong organisasi untuk selalu me-
nyesuaikan struktur organisasi dengan tuntutan lingkungan
yang senantiasa berubah. Sebaliknya, lingkungan yang
cenderung statis tidak akan terlalu banyak mengubah struktur
organisasi.

D. Unsur Unsur Struktur Organisasi


Menurut Siswanto (2005), struktur organisasi memiliki empat un
sur utama, yaitu sebagai berikut:

7
1. Spesialisasi aktivitas
Spesialisasi aktivitas mengacu pada spesialisasi tugas-
tugas individual dan kelompok kerja dalam organisasi
(pembagian kerja) dan pengaturan-pengaturan tugas-tugas
tersebut menjadi satuan-satuan kerja (departementasi). Di
dalam sebuah organisasi pembagian tugas pekerjaan ada-
lah keharusan mutlak, tanpa itu kemungkinan terjadinya
tumpang tindih sangat besar. Pembagian tugas pekerjaan
pada akhirnya akan menghasilkan departemen-
departemen terkecil dalam organisasi merupakan dasar
yang digunakan untuk mengelompokkan sejumlah peker-
jaan menjadi satu kelompok.
2. Standarisasi Kegiatan
Standardisasi kegiatan merupakan prosedur yang
digunakan organisasi untuk menjamin kelayak-dugaan
(predictability) aktivitasnya. Menstandarisasi berarti men-
jadikan kegiatan pekerjaan seragam dan taat azas.
3. Koordinasi Aktivitas
Koordinasi aktivitas yaitu proses dalam menginte-
grasikan seluruh aktivitas dan fungsi-fungsi sub organ-
isasi dari berbagai departemen atau bagian dalam organ-
isasi, untuk menciptakan keserasian gerak langkah unit-
unit yang ada dalam pencapaian tujuan organisasi secara
efektif dan efisien.
4. Sentralisasi dan Disentralisasi Pengambilan Kepu-
tusan
Sentralisasi dan desentralisasi pengambilan kepu-
tusan mengacu pada lokasi otoritas pengambilan kepu-
tusan. Dalam struktur organisasi yang di sentralisasi,
keputusan diambil pada tingkat tinggi oleh manajer pun-
cak, atau bahkan oleh seorang saja. Dalam struktur yang

8
didesentralisasikan, gaya pengambilan keputusan dibagi
diantara para bawahan pada hierarki manajemen menen-
gah dan bawah.

E. Prinsip Prinsip Struktur Organisasi


Berkaitan dengan pembentukan atau penyusunan suatu organisasi,
maka perlu diperhatikan beberapa prinsip-prinsip atau asas organisasi
yang di antaranya adalah adalah sebagai berikut.
1. Perumusan Tujuan yang Jelas.
Tujuan dan arah merupakan hal yang sangat penting dalam
pembentukan suatu organisasi. Karena dari tujuan ini akan
terlihat hasil yang akan dicapai baik itu secara fisik maupun
nonfisik.
2. Pembagian kerja
Dalam pembentukan suatu organisasi harus terlihat dengan
jelas akan pembagian kerja dari masing-masing unit (sub) or-
ganisasi, hal ini supaya tidak terjadinya tumpang tindih ak-
tivitas dan dapat menghambat tercapainya suatu tujuan.
3. Delegasi kekuasaan.
Dengan adanya pembagian kerja tersebut yang jelas maka
akan terlihat pula garis komando dan delegasi kekuasaan
(wewenang) dari masing-masing unit kerja.
4. Rentang kekuasaan.
Rentang kekuasaan merupakan penjabaran dari pendele-
gasian suatu kekuasaan. Parameter dan tolok ukur pun harus
menjadi bagian dari rentang kekuasaan, sehingga tidak timbul
diktatoris kekuasaan atau kesewenangan kekuasaan tersebut.
5. Tingkat pengawasan.
Penggambaran tingkat pengawasan yang timbul antar ata-
san dengan sub (unit) bawahannya harus lah terlihat dalam
struktur organisasi tersebut. Sehingga batasan apa yang men-

9
jadi hak dan kewajiban baik itu atasan maupun bawahan akan
tercipta.
6. Kesatuan perintah dan tanggung jawab.
Dengan tergambarnya struktur organisasi yang jelas maka
kesatuan perintah atau komando akan terlihat pula. Begitu ju-
ga dengan tanggung jawab dari orang yang memberikan
perintah akan nampak.
7. Koordinasi.
Ini pun harus terlihat dengan jelas dalam penyusunan sua-
tu organisasi. Koordinasi dari masing-masing divisi atau unit
kerja akan tercipta. Dengan demikian tujuan suatu organisasi
ini akan semakin cepat tercapai.

F. Bentuk Bentuk Struktur Organisasi


1. Organisasi Lini
Bentuk organisasi lini adalah yang tertua dan paling se-
derhana. Alur kerja organisasi lini yakni dari pihak yang ber-
wenang penuh bisa juga disebut pihak atas atau pimpinan,
memberikan perintah pada pihak bawahnya yang disebut staf.
Oleh karena alurnya dari atas ke bawah secara langsung,
dapat disebut juga dengan bentuk vertikal.

10
2. Organisasi Lini dan Staff.
Organisasi lini dan staf merupakan bentuk organisasi
kombinasi antara organisasi lini dan organisasi fungsional.
Organisasi fungsional sendiri akan dibahas di poin ketiga.
Perbedaannya dengan organisasi lini adalah staf dapat mem-
berikan saran kepada pimpinan dengan mempersiapkan
misalnya data dan informasi yang mendukung.

1.
3.
O
3. Oganisasi Fungsional
Bentuk organisasi fungsional adalah dimana pimpinan
melimpahkan wewenang kepada staf fungsional untuk kemudian
dilaksanakan oleh staf yang ada di bawahnya. Sehingga bentuk

11
ini memiliki tiga tahap yang berawal dari pimpinan, turun ke staf
fungsional, dan terakhir turun ke staf di bawah staf fungsional.
Oleh karenanya, satu staf fungsional bisa memegang beberapa
anggota.

4. Organisasi Lini dan Fungsional


Bentuk organisasi ini memiliki cabang yang lebih banyak
dari ketiga bentuk sebelumnya. Pimpinan utama melim-
pahkan wewenang kepada kepala bagian yang bertugas mem-
buat keputusan untuk bidang tertentu. Pimpinan utama juga
melimpahkan wewenang kepada staf fungsional untuk dil-
aksanakan. Hasil pekerjaan tersebut akhirnya diserahkan
kepada kepala bagian.
5. Organisasi Matriks
Struktur organisasi matriks adalah struktur organisasi yang
merupakan penggabungan struktur organisasi fungsional dan
divisional yang bertujuan untuk saling melengkapi dan me-
nutupi kekurangan-kekurangan yang terdapat pada kedua
struktur organisasi tersebut. Struktur organisasi ini juga sering
disebut struktur organisasi proyek karena setiap karyawan

12
pada unit kerja struktur fungsional harus mengerjakan proyek
proyek organisasi yang dibebankan kepadanya.

G. Struktur Organisasi Formal dan Informal


1. Struktur Organisasi Formal
Struktur organisasi formal adalah suatu organisasi yang
memiliki struktur yang jelas, serta tujuan yang ditetapkan
secara jelas. Atau organisasi yang memiliki bagan yang
menggambarkan hubungan-hubungan, kerja, kekuasaan
wewenang dan tanggung jawab.
2. Struktur Organisasi Informal
Struktur organisasi informal adalah jaringan hubungan
pribadi dan social yang muncul secara spontan saat orang
melakukan kontak satu sama lain dan bukan dari hasil otoritas
formal.

H. Pendekatan Dalam Proses Departementalisasi


1. Pendekatan Fungsional
Berdasarkan pendekatan ini, proses departementalisasi
dilakukan berdasarkan fungsi-fungsi tertentu yang mesti di-
jalankan dalam sebuah organisasi.

13
2. Pendekatan Produk
Pendekatan ini menjelaskan bahwa proses penentuan ba-
gian-bagian dalam organisasi ditentukan berdasarkan jenis
produk yang dihasilkan oleh organisasi.
3. Pendekatan Pelanggan
Pendekatan ketiga dalam departementalisasi adalah ber-
dasarkan pelanggan atau customer departementalization. Ber-
dasarkan pendekatan ini, penentuan bagian-bagian dalam or-
ganisasi ditentukan berdasarkan karakteristik pelanggan yang
menjadi sasaran pelanggan dari organisasi.
4. Pendekatan Geografis
Berdasarkan pendekatan ini, penentuan bagian bagian da-
lam organisasi ditentukan berdasarkan wilayah geografis di
mana organisasi tersebut beroperasi.
5. Pendekatan Matriks
Pendekatan terakhir ini merupakan proses departementali-
sasi yang menggabungkan antara pendekatan fungsional
dengan pendekatan lain berdasarkan proyek tertentu, produk
tertentu, ataupun berdasarkan pendekatan lainnya.

I. Desain Organisasi
Suatu proses yang menentukan hubungan antara struktur dan
wewenang seluruh jajaran organisasi dan merupakan alat untuk
mengimplementasikan strategi serta rencana yang berkaitan dengan
pencapaian tujuan organisasi.
Para pimpinan yang efektif dengan sadar ia akan selalu me-
nyesuaikan desain organisasinya selaras dengan perubahan yang ter-
jadi pada organisasinya, di mana upaya mengorganisasi secara efektif
dapat dilakukan melalui 3 (tiga) pendekatan desain organisasi, yaitu :
1. Desain Organisasi Tradisional

14
Fokusnya adalah mendesain sebuah struktur keorgan-
isasian yang memungkinkan para pimpinan mengalokasikan
pekerjaan, mengkoordinasi tugas- tugas dan mendelegasikan
kewenangan dan tanggung jawab dalam rangka pencapaian
sasaran keorganisasian secara efisien.
2. Desain Organisasi Kontemporer
Membuat keputusan desain organisasi sepanjang waktu,
saat dibentuknya departemen baru, pengelompokan baru atau
penugasan baru, dsb, sehingga metoda desain pun berubah.
3. Desain Organisasi Struktur Lima
Fokusnya para pegawai dibagi ke dalam pengerjaan tugas
yang berbeda di mana koordinasi antar tugas berbeda dapat
dicapai, melalui :
a. Mutual Adjustment
Koordinasi secara sederhana melalui komunikasi
informal.
b. Direct Supervision
Koordinasi dilakukan dengan menempatkan satu
orang untuk bertanggung jawab terhadap pekerjaan,
memberi instruksi dan memantau tugas pekerja yang
lain.
c. Standardization Of Work Process
Standarisasi dapat dilakukan karena cakupan tugas
dalam pekerjaan dapat dispesifikasi atau diprogram.
d. Standardization Of Work Output
Standarisasi dapat dilakukan apabila hasil peker-
jaan atau tampilan produk dapat dispesifikasi).
e. Standardization Of Work Skill
Standarisasi dapat dilakukan apabila hasil peker-
jaan sudah dibakukan oleh ahlinya.

15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-
unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adan-
ya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau
kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan
(koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjuk-
kan spesialisasi spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyam-
paian laporan. Desain organisasi merupakan proses perkembangan
hubungan dan penciptaan struktur untuk mencapai tujuan organ-
isasi.Dengan desain organisasi, maka keadaan perusahaan bisa ter-
kontrol dan bisa meminimalisir apabila terdapat kendala kedepannya
dan bisa memanjukan perusahaan untuk bisa menjadi prusahaan yang
unggul.
Tujuan Struktur Organisasi
1. Kejelasan Tanggung Jawab.
Setiap anggota dari organisasi harus dapat ber-
tanggung jawab dan juga apa saja yang harus diper-
tanggung jawabkan. Setiap anggota suatu organisasi ten-
tunya harus dapat bertanggung jawab kepada pimpi-
nannya atau kepada atasannya yang telah memberikan
kewenangan, karena pelaksanaan atau implementasi
kewenangan tersebut yang perlu di pertanggung jawab-
kan. Itulah fungsi struktur organisasi tentang kejelasan
tanggung jawab.
2. Kejelasan Kedudukan
Kejelasan mengenai kedudukan,disini artinya anggota
atau seseorang yang ada didalam struktur organisasi
sebenarnya dapat mempermudah dalam dari struktur da-
lam sebuah organisasi, dalam hal ini yaitu melakukan

16
koordinasi dan hubungan, sebab adanya keterkaitan
penyelesaian mengenai suatu fungsi yang telah di
percayakan kepada seseorang atau anggota.
3. Kejelasan Mengenai Sebuah Hubungan
Kejelasan jalur hubungan maksudnya dalam
melaksanakan pekerjaan dan tanggung jawab setiap peg-
awai didalam sebuah organisasi maka akan dibutuhkan
kejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur se-
hingga dalam jalur penyelesaian suatu pekerjaan akan
semakin lebih efektif dan dapat saling memberikan keun-
tungan.
4. Kejelasan Uraian Tugas
Kejelasan mengenai uraian tugas didalam struktur or-
ganisasi akan sangat membantu pihak atasan atau pimpi-
nan untuk dapat melakukan pengawasan maupun pengen-
dalian, dan juga bagi bawahan akan dapat lebih ber-
konsentrasi dalam melaksanakan suatu tugas atau peker-
jaan karena uraian yang jelas. Itulah salah satu fungsi se-
bagai kejelasan uraian tugas.

B. Saran
Setelah membaca makalah ini, diharapkan para pembaca dapat
memahami dan mengerti akan isi dan maksud dari judul tersebut di-
atas. Para pembaca bisa mendapatkkan pelajaran serta dapat menam-
bah wawasan mengenai “Desain dan Struktur Organisasi” .

17
DAFTAR PUSTAKA

Gibson, James L. "Organisasi dan manajemen." (1984).

Reksohadiprodjo, Prof. "Dr. Sukanto, Dr. T. Hani Handoko, MBA,


1999." Organisasi Perusahaan: Teori, Struktur, dan Perilaku.

J Winardi, S. E. Manajemen perilaku organisasi. Prenada Media, 2015.

Pawirosumarto, Dr. Suharno, 2019 , dan Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga,Teori


dan desain organisasi, Jakarta , Mitra Wicana Media

Sutarto,1998 , Dasar dasar Organisasi, Yogjakarta , Gadjah Mada Universi-


ty Press

P.Tampubolon, Dr Manahan. 2004. Perilaku Organisasi. Jakarta. Ghalia In-


donesia

18
LAMPIRAN

19
20
21

Anda mungkin juga menyukai