PERILAKU ORGANISASI
DOSEN PENGAMPU
MERI SANDORA, SE., M.M
Disusun Oleh :
RENDI RIALDI ( 12170110088 )
RISKA AMELIA PUTRI ( 12170124645 )
KELAS 5E
PRODI S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKAN BARU 2023
KATA PENGANTAR
Kelompok 09
ii
DAFTAR ISI
1
Struktur organisasi dihasilkan dari keputusan manajerial mengenai
empat atribut penting dari seluruh organisasi: pembagian kerja, dasar de-
partementasi, ukuran departemen, dan pendelegasian wewenang. Kepu-
tusan yang dibuat manajer dipengaruhi oleh faktor desain pekerjaan dan
desain organisasi seperti perbedaan individu, kompetensi tugas, teknologi,
ketidakpastian lingkungan strategi, dan karakteristik manajer tertentu.
Atribut struktur menentukan seberapa luas organisasi mencerminkan di-
mensi formal, kompleksitas dan sentralisasi. Struktur organisasi berkontri-
busi pada efektivitas organisasi dan hubungannya dalam menjustifikasi
minat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan struktur organisasi?
2. Apa tujuan dari struktur organisasi?
3. Apa saja faktor penentu struktur organisasi?
4. Apa saja unsur unsur dari struktur organisasi?
5. Apa prinsip prinsip yang ada pada struktur organisasi?
6. Apa saja bentuk bentuk struktur organisasi?
7. Apa perbedaan struktur organisasi formal dan informal?
8. Bagaimana pendekatan dalam proses dapartementalisasi?
9. Apa yang dimaksud dengan desain organisasi?
10. Apa yang dimaksud dengan desain organisasi tradisional?
11. Apa yang dimaksud dengan desain organisasi kontemporer?
12. Apa yang yang dimaksud dengan desain organisasi struktur lima?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian struktur organisasi
2. Untuk mengetahui tujuan dari struktur organisasi
3. Untuk mengetahui faktor penentu struktur organisasi
4. Untuk mengetahui unsur unsur yang ada dalam struktur organisasi
5. Untuk mengetahui prinsip dari struktur organisasi
2
6. Untuk mengetahui bentuk bentuk dari struktur organisasi
7. Untuk mengetahui perbedaan struktur formal dan informal
8. Untuk mengetahui pendekatan dalam proses dapartementalisasi
9. Untuk mengetahui maksud dari desain organisasi
10. Untuk mengetahui desain organisasi tradisional
11. Untuk mengetahui desain organisasi kontemporer
12. Untutk mengetahui organisasi struktur lima
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen
(unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menun-
jukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana
fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda ter-
sebut diintegrasikan (koordinasi). Selain daripada itu struktur
organisasi juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi peker-
jaan, saluran perintah dan penyampaian laporan. Struktur Or-
ganisasi dapat didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme
formal organisasi diolah. Struktur organisasi terdiri atas unsur
spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau
desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan
kerja.
Menurut Wisnu dan Nurhasanah dalam bukunya ” Teori
Organisasi”, Struktur Organisasi adalah suatu sistem formal
tentang hubungan tugas dan wewenang yang mengendalikan
bagaimana tiap individu bekerjasama dan mengelola segala
sumber daya yang ada untuk mewujudkan tujuan organisasi”.
4
2. Kejelasan Kedudukan
Kejelasan mengenai kedudukan,disini artinya anggota
atau seseorang yang ada didalam struktur organisasi
sebenarnya dapat mempermudah dalam dari struktur dalam
sebuah organisasi, dalam hal ini yaitu melakukan koordinasi
dan hubungan, sebab adanya keterkaitan penyelesaian
mengenai suatu fungsi yang telah di percayakan kepada
seseorang atau anggota.
3. Kejelasan Mengenai Sebuah Hubungan
Kejelasan jalur hubungan maksudnya dalam
melaksanakan pekerjaan dan tanggung jawab setiap pegawai
didalam sebuah organisasi maka akan dibutuhkan kejelasan
hubungan yang tergambar dalam struktur sehingga dalam
jalur penyelesaian suatu pekerjaan akan semakin lebih efektif
dan dapat saling memberikan keuntungan.
4. Kejelasan Uraian Tugas
Kejelasan mengenai uraian tugas didalam struktur organ-
isasi akan sangat membantu pihak atasan atau pimpinan untuk
dapat melakukan pengawasan maupun pengendalian, dan ju-
ga bagi bawahan akan dapat lebih berkonsentrasi dalam
melaksanakan suatu tugas atau pekerjaan karena uraian yang
jelas. Itulah salah satu fungsi sebagai kejelasan uraian tugas.
5
inya, struktur pun perlu dimodifikasi untuk menampung dan
mendukung perubahan ini. Sebagian besar kerangka strategi
dewasa ini terfokus pada tiga dimensi -inovasi, minimalisasi
biaya, dan initasi- dan pada desain struktur yang berfungsi
dengan baik untuk masing-masing dimensi.
Strategi inovasi adalah strategi yang menekankan di-
perkenalkannya produk dan jasa baru yang menjadi andalan.
Strategi minimalisasi biaya adalah strategi yang menekankan
pengendalian biaya secara ketat, menghindari pengeluaran
untuk inovasi dan pemasaran yang tidak perlu, dan pemo-
tongan harga. Strategi imitasi adalah strategi yang mencoba
masuk ke produkproduk atau pasar-pasar baru hanya setelah
viabilitas terbukti. Pilihan struktur yang tepat belum menja-
min kesuksesan dalam pencapaian tujuan, akan tetapi bisa
meningkatkan kemungkinan sukses dalam pencapaian tujuan
yang dibutuhkan adasesuai denglah strategi dalam menjalan-
kan suatu organisasi agar apa yang telah ditetapkan berjalan
an yang diinginkan.
2. Ukuran Atau Skala Organisasi
Skala organisasi dapat dibedakan dari berbagai faktor, di-
antaranya adalah jumlah penjualan, pangsa pasar, hingga
jumlah tenaga kerja. Organisasi yang berskala besar artinya
organisasi tersebut memiliki cabang diberbagai daerah
dikarenakan pangsa pasarnya yang luas. Terdapat banyak
bukti yang mendukung ide bahwa ukuran sebuah organisasi
secara signifikan mempengaruhi strukturnya.
3. Teknologi
Istilah teknologi mengacu pada cara sebuah organisasi
mengubah input menjadi output. Setiap organisasi paling tid-
ak memiliki satu teknologi untuk mengubah sumber daya fi-
nansial, SDM, dan sumber daya fisik menjadi produk atau
6
jasa. Faktor teknologi yang dimaksudkan disini adalah terkait
dengan cara bagaimana suatu pekerjaan dilakukan. Selain itu
juga, faktor teknologi terkait dengan penggunaan alat-alat
bantu dalam sebuah organisasi.
Dengan adanya teknologi, tingkat efektivitas dan efesiensi
suatu organisasi pasti berbeda. Istilah teknologi mengacu pa-
da cara sebuah organisasi mengubah input menjadi output.
Setiap organisasi paling tidak memiliki satu teknologi untuk
mengubah sumber daya finansial, SDM, dan sumber daya
fisiknya. Contohnya, dengan adanya web cam, suatu organ-
isasi dapat mengadakan net meeting meski jarak memisahkan
peserta rapat organisasi tersebut.
4. Lingkungan
Lingkungan sebuah organisasi terbentuk dari lembaga-
lembaga atau kekuatan-kekuatan di luar organisasi yang ber-
potensi mempengaruhi kinerja organisasi. Kekuatan-kekuatan
ini biasanya meliputi pemasok, pelanggan, pesaing, badan
peraturan pemerintah, kelompok-kelompok tekanan publik,
dan sebagainya. Lingkungan yang dinamis menuntut organ-
isasi juga untuk menyesuaikan diri secara dinamis. Proses
penyesuaian yang dilakukan oleh organisasi juga termasuk
dalam penentuan struktur organisasinya. Lingkungan yang
dinamis akan mendorong organisasi untuk selalu me-
nyesuaikan struktur organisasi dengan tuntutan lingkungan
yang senantiasa berubah. Sebaliknya, lingkungan yang
cenderung statis tidak akan terlalu banyak mengubah struktur
organisasi.
7
1. Spesialisasi aktivitas
Spesialisasi aktivitas mengacu pada spesialisasi tugas-
tugas individual dan kelompok kerja dalam organisasi
(pembagian kerja) dan pengaturan-pengaturan tugas-tugas
tersebut menjadi satuan-satuan kerja (departementasi). Di
dalam sebuah organisasi pembagian tugas pekerjaan ada-
lah keharusan mutlak, tanpa itu kemungkinan terjadinya
tumpang tindih sangat besar. Pembagian tugas pekerjaan
pada akhirnya akan menghasilkan departemen-
departemen terkecil dalam organisasi merupakan dasar
yang digunakan untuk mengelompokkan sejumlah peker-
jaan menjadi satu kelompok.
2. Standarisasi Kegiatan
Standardisasi kegiatan merupakan prosedur yang
digunakan organisasi untuk menjamin kelayak-dugaan
(predictability) aktivitasnya. Menstandarisasi berarti men-
jadikan kegiatan pekerjaan seragam dan taat azas.
3. Koordinasi Aktivitas
Koordinasi aktivitas yaitu proses dalam menginte-
grasikan seluruh aktivitas dan fungsi-fungsi sub organ-
isasi dari berbagai departemen atau bagian dalam organ-
isasi, untuk menciptakan keserasian gerak langkah unit-
unit yang ada dalam pencapaian tujuan organisasi secara
efektif dan efisien.
4. Sentralisasi dan Disentralisasi Pengambilan Kepu-
tusan
Sentralisasi dan desentralisasi pengambilan kepu-
tusan mengacu pada lokasi otoritas pengambilan kepu-
tusan. Dalam struktur organisasi yang di sentralisasi,
keputusan diambil pada tingkat tinggi oleh manajer pun-
cak, atau bahkan oleh seorang saja. Dalam struktur yang
8
didesentralisasikan, gaya pengambilan keputusan dibagi
diantara para bawahan pada hierarki manajemen menen-
gah dan bawah.
9
jadi hak dan kewajiban baik itu atasan maupun bawahan akan
tercipta.
6. Kesatuan perintah dan tanggung jawab.
Dengan tergambarnya struktur organisasi yang jelas maka
kesatuan perintah atau komando akan terlihat pula. Begitu ju-
ga dengan tanggung jawab dari orang yang memberikan
perintah akan nampak.
7. Koordinasi.
Ini pun harus terlihat dengan jelas dalam penyusunan sua-
tu organisasi. Koordinasi dari masing-masing divisi atau unit
kerja akan tercipta. Dengan demikian tujuan suatu organisasi
ini akan semakin cepat tercapai.
10
2. Organisasi Lini dan Staff.
Organisasi lini dan staf merupakan bentuk organisasi
kombinasi antara organisasi lini dan organisasi fungsional.
Organisasi fungsional sendiri akan dibahas di poin ketiga.
Perbedaannya dengan organisasi lini adalah staf dapat mem-
berikan saran kepada pimpinan dengan mempersiapkan
misalnya data dan informasi yang mendukung.
1.
3.
O
3. Oganisasi Fungsional
Bentuk organisasi fungsional adalah dimana pimpinan
melimpahkan wewenang kepada staf fungsional untuk kemudian
dilaksanakan oleh staf yang ada di bawahnya. Sehingga bentuk
11
ini memiliki tiga tahap yang berawal dari pimpinan, turun ke staf
fungsional, dan terakhir turun ke staf di bawah staf fungsional.
Oleh karenanya, satu staf fungsional bisa memegang beberapa
anggota.
12
pada unit kerja struktur fungsional harus mengerjakan proyek
proyek organisasi yang dibebankan kepadanya.
13
2. Pendekatan Produk
Pendekatan ini menjelaskan bahwa proses penentuan ba-
gian-bagian dalam organisasi ditentukan berdasarkan jenis
produk yang dihasilkan oleh organisasi.
3. Pendekatan Pelanggan
Pendekatan ketiga dalam departementalisasi adalah ber-
dasarkan pelanggan atau customer departementalization. Ber-
dasarkan pendekatan ini, penentuan bagian-bagian dalam or-
ganisasi ditentukan berdasarkan karakteristik pelanggan yang
menjadi sasaran pelanggan dari organisasi.
4. Pendekatan Geografis
Berdasarkan pendekatan ini, penentuan bagian bagian da-
lam organisasi ditentukan berdasarkan wilayah geografis di
mana organisasi tersebut beroperasi.
5. Pendekatan Matriks
Pendekatan terakhir ini merupakan proses departementali-
sasi yang menggabungkan antara pendekatan fungsional
dengan pendekatan lain berdasarkan proyek tertentu, produk
tertentu, ataupun berdasarkan pendekatan lainnya.
I. Desain Organisasi
Suatu proses yang menentukan hubungan antara struktur dan
wewenang seluruh jajaran organisasi dan merupakan alat untuk
mengimplementasikan strategi serta rencana yang berkaitan dengan
pencapaian tujuan organisasi.
Para pimpinan yang efektif dengan sadar ia akan selalu me-
nyesuaikan desain organisasinya selaras dengan perubahan yang ter-
jadi pada organisasinya, di mana upaya mengorganisasi secara efektif
dapat dilakukan melalui 3 (tiga) pendekatan desain organisasi, yaitu :
1. Desain Organisasi Tradisional
14
Fokusnya adalah mendesain sebuah struktur keorgan-
isasian yang memungkinkan para pimpinan mengalokasikan
pekerjaan, mengkoordinasi tugas- tugas dan mendelegasikan
kewenangan dan tanggung jawab dalam rangka pencapaian
sasaran keorganisasian secara efisien.
2. Desain Organisasi Kontemporer
Membuat keputusan desain organisasi sepanjang waktu,
saat dibentuknya departemen baru, pengelompokan baru atau
penugasan baru, dsb, sehingga metoda desain pun berubah.
3. Desain Organisasi Struktur Lima
Fokusnya para pegawai dibagi ke dalam pengerjaan tugas
yang berbeda di mana koordinasi antar tugas berbeda dapat
dicapai, melalui :
a. Mutual Adjustment
Koordinasi secara sederhana melalui komunikasi
informal.
b. Direct Supervision
Koordinasi dilakukan dengan menempatkan satu
orang untuk bertanggung jawab terhadap pekerjaan,
memberi instruksi dan memantau tugas pekerja yang
lain.
c. Standardization Of Work Process
Standarisasi dapat dilakukan karena cakupan tugas
dalam pekerjaan dapat dispesifikasi atau diprogram.
d. Standardization Of Work Output
Standarisasi dapat dilakukan apabila hasil peker-
jaan atau tampilan produk dapat dispesifikasi).
e. Standardization Of Work Skill
Standarisasi dapat dilakukan apabila hasil peker-
jaan sudah dibakukan oleh ahlinya.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Struktur organisasi adalah susunan komponen-komponen (unit-
unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adan-
ya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi-fungsi atau
kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda tersebut diintegrasikan
(koordinasi). Selain daripada itu struktur organisasi juga menunjuk-
kan spesialisasi spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyam-
paian laporan. Desain organisasi merupakan proses perkembangan
hubungan dan penciptaan struktur untuk mencapai tujuan organ-
isasi.Dengan desain organisasi, maka keadaan perusahaan bisa ter-
kontrol dan bisa meminimalisir apabila terdapat kendala kedepannya
dan bisa memanjukan perusahaan untuk bisa menjadi prusahaan yang
unggul.
Tujuan Struktur Organisasi
1. Kejelasan Tanggung Jawab.
Setiap anggota dari organisasi harus dapat ber-
tanggung jawab dan juga apa saja yang harus diper-
tanggung jawabkan. Setiap anggota suatu organisasi ten-
tunya harus dapat bertanggung jawab kepada pimpi-
nannya atau kepada atasannya yang telah memberikan
kewenangan, karena pelaksanaan atau implementasi
kewenangan tersebut yang perlu di pertanggung jawab-
kan. Itulah fungsi struktur organisasi tentang kejelasan
tanggung jawab.
2. Kejelasan Kedudukan
Kejelasan mengenai kedudukan,disini artinya anggota
atau seseorang yang ada didalam struktur organisasi
sebenarnya dapat mempermudah dalam dari struktur da-
lam sebuah organisasi, dalam hal ini yaitu melakukan
16
koordinasi dan hubungan, sebab adanya keterkaitan
penyelesaian mengenai suatu fungsi yang telah di
percayakan kepada seseorang atau anggota.
3. Kejelasan Mengenai Sebuah Hubungan
Kejelasan jalur hubungan maksudnya dalam
melaksanakan pekerjaan dan tanggung jawab setiap peg-
awai didalam sebuah organisasi maka akan dibutuhkan
kejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur se-
hingga dalam jalur penyelesaian suatu pekerjaan akan
semakin lebih efektif dan dapat saling memberikan keun-
tungan.
4. Kejelasan Uraian Tugas
Kejelasan mengenai uraian tugas didalam struktur or-
ganisasi akan sangat membantu pihak atasan atau pimpi-
nan untuk dapat melakukan pengawasan maupun pengen-
dalian, dan juga bagi bawahan akan dapat lebih ber-
konsentrasi dalam melaksanakan suatu tugas atau peker-
jaan karena uraian yang jelas. Itulah salah satu fungsi se-
bagai kejelasan uraian tugas.
B. Saran
Setelah membaca makalah ini, diharapkan para pembaca dapat
memahami dan mengerti akan isi dan maksud dari judul tersebut di-
atas. Para pembaca bisa mendapatkkan pelajaran serta dapat menam-
bah wawasan mengenai “Desain dan Struktur Organisasi” .
17
DAFTAR PUSTAKA
18
LAMPIRAN
19
20
21