Anda di halaman 1dari 16

RASMUL QUR’AN

KELOMPOK 13
RISKA AMELIA PUTRI
SASI ARIA PUTRI
PEMBAHASAN
PENGERTIAN RASMUL QUR’AN

SEJARAH PERKEMBANGAN RASMUL QUR’AN

CARA CARA PENULISAN RASMUL QUR’AN


PENDAPAT ULAMA MENGENAI RASMUL QUR’AN
PENGERTIAN RASMUL
QUR’AN
RASMUL QUR’AN

RASM QUR’AN

Qur’an adalah kalam Allah yang


Rasm berarti bentuk diturunkan kepada nabi Muhammad SAW
tulisan atau ‘atsar dan dengan perantara malaikat Jibril yang
‘alamiah ditulis dalam mushaf-mushaf dan
disampaikan kepada umat manusia secara
mutawatir

Rasm Qur’an berarti bentuk penulisan al-qur’an yang Sebagian ulama menyebutkan dengan
rasm mushaf atau rasm utsmani
DEFINISI LAIN

Rasmul qur’an merupakan salah satu bagian disiplin ilmu


alqur’an yang mana di dalamnya mempelajari tentang
penulisan Mushaf Al-Qur’an yang dilakukan dengan cara
khusus, baik dalam penulisan lafal-lafalnya maupun bentuk-
bentuk huruf yang digunakan. Rasimul Qur’an dikenal juga
dengan nama Rasm Utsmani. Tulisan al-Quran ‘Utsmani
adalah tulisan yang dinisbatkan kepada sayyidina utsman ra.
(Khalifah ke III). Istilah ini muncul setelah rampungnya
penyalinan al-Quran yang dilakukan oleh team yang
dibentuk oleh Ustman pada tahun 25H. oleh para Ulama
cara penulisan ini biasanya di istilahkan dengan “Rasmul
‘Utsmani’. Yang kemudian dinisbatkan kepada Amirul
Mukminin Ustman ra
SEJARAH PERKEMBANGAN
RASM QUR’AN
ZAMAN UTSMAN BIN
AFFAN
ZAMAN NABI SAW ZAMAN ABU BAKAR
Al-Qur’an disalin lagi kedalam
Al quran ditulis pada benda benda Al-Qur’an yang terpencar tadi di salin ke beberapa naskah,utsman
sederhana,seperti kepingan kepingan dalam shuhuf (lembaran lembaran). membentuk tim 4 orang yang terdiri
batu,tulang tulang,kulit unta dan Penghimpun Al-Qur’an ini dilakukan atas dari Zaid bin Tsabit,Abdullah Ibn Az-
pelepah kurma. Tulisan Alqur’an ini usul dari Umar bin Khattab yang Zubair, Saad Ibn al Ash dan Adbul al
masih terpencar dan belum terhimpun khawatir akan semakin hilangnya para Rahman Abd al harist.Dalam kerja
dalam sebuah mushaf penghafal Al Qur’an
penyalinan al qur’an ini mereka
mengikuti ketentuan ketentuan
yang disetujui oleh khalifah Utsman.
Pada masa pemulaan islam mushaf al-Qur’an belum mempunyai tanda-tanda baca dan baris. Belum
ada tanda-tanda berupa titik, sehinnga sulit membedakan antara huruf ya’ (‫ )ي‬dan ba’ (‫)ب‬. Demikian
pula antara sin (‫ )س‬dan syin (‫)ش‬, antara tha’(‫ )ط‬dan zha’ (‫)ظ‬, antara jim (‫)ج‬, ha’ (‫)ح‬, dan kha’ (‫)خ‬, dan
setursnya. Para sahabat belum menemukan kesulitan membacanya, karena mereka rata-rata masih
mengandalakan hafalan. Kesulitan muncul ketika dunia islam meluas ke wilayah-wilayah non arab.
Selanjutnya rasm mengalami perkembangan. Khalifah Abdul Malik ibn Marwan( 685-705 M.)
memerintahkan al-Hajjaj ibn Yusuf al-saqafi untuk menciptakan tanda-tanda huruf al-Quran. Ia
mendelegasikan tugas itu kepada Nashr ibn ‘Ashim dan Yahya ibn Ma’mur. Kedua orang inilah yang
membubuhi titik pada sejumlah huruf tertentu yang mempunyai kemiripan antara satu dengan yang
lainnya.
CARA CARA PENULISAN
RASM QUR’AN
Al – Jiyadah Al – Hamzah
Al-Hadzf
(penambahan), seperti Salah satu kaidahnya bahwa
menambahkan huruf alif apabila hamzah ber-harakat
Al-Hadzf berarti membuang,
setelah wawu atau yang sukun, ditulis dengan huruf
menghilangkan atau mempunyai hokum jama’ ber-harakat yang sebelunya
memindahkan huruf.

Washal dan fashl Menuliskan salah satu qiraat


Badal yang memiliki bacaan lebih dari
penyambungan dan satu
Penggantian huruf dengan pemisahan lafadz lain yang
Suatu kata yang dapat dibaca dua
huruf lain semestinya dipisahkan dan bunyi,penulisanya disesuaikan
sebaliknya yang semestinya dengan salah salah satu bunyinya.Di
digabungkan justru dalam mushaf ustmani,penulisan
kata semacam itu ditulis dengan
dipisahkan menghilangkan alif
PENDAPAT ULAMA MENGENAI
RASM AL QUR’AN
1. Sebagian dari mereka berpendapa bahwa Rasm ‘Usmani bersifat Tauqifi.
2. Sebagian besar ulama berpendapat bahwa Rasm ‘Utsmani bukan tauqifi, tetapi
merupakan kesepakatan cara penulisan (ishtilahi) yang disetujui ‘Utsman dan diterima
umat, sehingga wajib diikui dan ditaai siapa pun ketika menulis Al-Qur’an. Tidak boleh
ada yang menyalahinya.
KESIMPULAN
Rasm Al-Qur’an adalah tata cara menuliskan Al-Qur’an yang ditetapkan pada masa Khalifah ‘Utsman bin
‘Affan. Istilah yang terakhir lahir bersamaan dengan lahirnya mushaf Utsman, yaiu mushaf yang ditulis paniia
empat yang terdiri dari Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Zubair, Said bin Al-‘Ash, dan ‘Abdurrahman bin Al-
Harits. Mushaf Utsman ditulis dengan kaidah-kaidah tertentu. Para ulama meringkas kaidah tersebut menjadi
enam istilah, yaitu:

Al-Hadzf

Al-Jiyadah

Al-Hamsah
Badal
Washl dan Fashl
Kata yang dapat dibaca dua bunyi
Perkembangan Rasm Al-Qur’an
Khalifah Abdul Malik ibn Marwan( 685-705 M.) memerintahkan al-Hajjaj ibn Yusuf al-saqafi
untuk menciptakan tanda-tanda huruf al-Quran. Ia mendelegasikan tugas itu kepada Nashr ibn
‘Ashim dan Yahya ibn Ma’mur. Kedua orang inilah yang membubuhi titik pada sejumlah huruf
tertentu yang mempunyai kemiripan antara satu dengan yang lainnya.
SEKIAN TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai