Anda di halaman 1dari 11

Memahami Pengertian Mushaf, Sejarah dan Perkembangannya,

serta Bagian-bagian dalam Mushaf Al-Qur’an Modern

Cece Abdulwaly
Pengumpulan Al-Qur’an ‫ﺟﻤﻊ اﻟﻘﺮان‬

JAM’ AL-QUR’AN
1 Pengumpulan
Al-Qur’an melalui
2 Pengumpulan
Al-Qur’an melalui

Hafalan
Ketika al-Qur'an diturunkan, bangsa Arab selama
Tulisan
Sejak masa Nabi saw., sudah ada penulisan al-Qur’an.
ratusan tahun terkenal sebagai kaum yang terlatih Tiap wahyu turun, baik satu ayat, sebagian ayat,
dalam menghafal. Sehingga, setiap kali al-Qur'an turun, beberapa ayat, atau satu surat penuh, beliau meminta
maka Nabi saw. dan para sahabatnya pun dengan para pencatat itu untuk menuliskannya dalam berbagai
cepat menghafalkannya. media
Pengertian Mushaf ‫ﺗﻌﺮﻳﻒ اﻟﻤﺼﺤﻒ‬

TA’RIF AL-MUSHAF
̲ terbentuk dari kata s̱aẖîfah; bentuk jamaknya adalah s̱ahâ'if, s̱uẖuf. Di
Kata mus̱haf
dalam Jamharah al-Lughah, Ibn Duraid al-Azdî (w. 321 H) menjelaskan bahwa s̱aẖîfah
adalah kulit yang berwarna keputihan atau lembaran/lempengan tipis yang biasa
ditulisi sebuah tulisan

Pengertian Mushaf Al-Qur’an


Mushaf Al-Qur’an adalah sejumlah lembaran yang berisi tulisan-tulisan al-Qur’an,
Sementara jika hanya satu lembar, maka tidak bisa disebut mushaf. (Abû Hilâl al-
'Askarî)
Mushaf adalah segala sesuatu yang ditulisi al-Qur'an dengan tujuan untuk belajar,
seperti batu tulis, tiang, atau tembok. (Syaikh Nawawî al-Bantanî)
Mushaf di Masa Nabi ‫اﻟﻤﺼﺤﻒ ﻓﻰ ﻋﻬﺪ اﻟﻨﺒﻲ‬

MUSHAF DI MASA NABI


Tidak cukup hanya dihafal, Nabi saw. juga memerintahkan kepada para sahabatnya untuk
juga menuliskan ayat-ayat al-Qur'an itu tiap kali diterimanya, meskipun kala itu alat tulis-
menulis bukanlah sesuatu yang bisa dengan mudah diperoleh.

Para Penulis Al-Qur’an


Penulis wahyu pada zaman Nabi saw. yang masyhur adalah Abû Bakr, 'Umar ibn al-
Khatṯ̱âb, 'Utsmân ibn 'Affân, 'Alî ibn Abî Tâ ̲ lib, Mu'âwiyah ibn Abî Sufyân, Zubair ibn al-
'Awâm, Sa'îd ibn al-'Âs,̱ 'Amr ibn al-'Âs,̱ 'Ubay ibn Ka'ab, dan Zaid ibn Tsâbit. Namun yang
paling terkenal adalah Mu'âwiyah ibn Abî Sufyân dan Zaid ibn Tsâbit.
Mushaf di Masa Abu Bakar ‫اﻟﻤﺼﺤﻒ ﻓﻰ ﻋﻬﺪ أﺑﻲ ﺑﻜﺮ‬

MUSHAF DI MASA ABU BAKAR


Banyaknya Al-Qurra’
yang Gugur
Di akhir tahun ke-12 H, terjadi perang Yamamah, dan tentara muslim
mengalami kekalahan yang menyebabkan tewasnya para sahabat Nabi
yang ditaksir jumlah korban mencapai 700 orang. Kebanyakan mereka
yang meninggal adalah para penghafal al-Qur'an. Kejadian tersebut
menimbulkan kecemasan yang cukup serius pada diri 'Umar ibn al-Khatṯ̱âb
terhadap eksistensi al-Qur'an, sehingga beliau menyampaikan sebuah
usulan kepada Abû Bakar untuk mengumpulkan al-Qur'an dalam sebuah
lembaran-lembaran (s̱uẖuf).
Mushaf di Masa ‘Utsman ‫اﻟﻤﺼﺤﻒ ﻓﻰ ﻋﻬﺪ ﻋﺜﻤﺎن‬

MUSHAF DI MASA ‘UTSMAN


Perselisihan dalam Cara
Baca Al-Qur’an
Puncaknya adalah ketika tentara 'Utsmân melakukan ekspansi ke
̲
Armenia dan Azerbeijan yang dipimpin oleh Hudzaifah ibn al-Yamân
pada tahun 25 H. Saat itu, pasukan yang terdiri dari penduduk Suriah
dan Iraq terlibat perselisihan yang bisa dikatakan serius dalam masalah
cara baca al-Qur'an ini. Masing-masing dari mereka merasa dialeknya
adalah yang paling benar, bahkan di antara mereka sampai saling
̲
mengkafirkan. Perselisihan ini dilaporkan Hudzaifah ibn al-Yamân
kepada 'Utsmân
Penyempurnaan Mushaf ‫ﺗﻜﻤﻴﻞ اﻟﻤﺼﺤﻒ‬
PENYEMPURNAAN MUSHAF

Perlunya Tambahan Tanda


Baca pada Teks Al-Qur’an
Mushaf yang telah disusun pada masa 'Utsmân ibn 'Affân saat itu hanya
berbentuk tulisan yang bersih dari tanda titik (al-i'jâm) maupun harakat
(al-syakl). Namun, bentuk tulisan seperti ini tidak dapat berlangsung
lama. Tulisan Mushaf 'Utsmâniî yang gundul tersebut justru menjadi
penyebab banyaknya kesalahan baca pada sebagian umat Islam,
terlebih selain bangsa Arab. Karenanya, perumusan tanda bacapun
menjadi sesuatu tak mungkin dielakan lagi dalam rangka menjaga al-
Qur'an dari penyimpangan dan kesalahan-kesalahan dalam bacaannya.
Gambaran Mushaf Tanpa
Titik & Harakat
Tambahan Pengetahuan

MENGENAL BAGIAN-
BAGIAN MUSHAF
Rasm Al-Qur’an
Qira’at Al-Qur’an

Anda mungkin juga menyukai