Setelah wafatnya Rasulullah, saw, kepemimpinan umat Islam beralih ke tangan Abu Bakar AL-Shiddiq, sebagai
khalifah pertama. Dimasanya terjadi perang besar melawan orang-orang murtad dibawah pimpinan Musaylimah al-
Kadzdzab yang mendakwakan diri sebagai nabi dan tidak mau tunduk kepada pemerintah baru, tak mau lagi
membayar zakat seperti yang mereka lakukan semasa Rasulullah.saw masih hidup Didalam peperaangan ini ada
banyak penghafal yang gugur. Dalam menuliskan kembali al-Qur’an, Abubakar r.a. menetapkan pedoman sebagai
berikut:
a.Penulisan berdasarkan sumber tulisan al-Qur’an yang pernah ditulis pada masa
Rasululullah. Saw yang tersimpan di kediaman Rasululullah.saw.
b.Penulisan berdasarkan kepada para sahabat yang menghafal al-Qur’an.
Adapun karakteristik penulisan Al-Qur’an pada masa Abu Bakar ini adalah:
1.Seluruh ayat Al-Qur’an dikumpulkan dan ditulis dalam satu mushaf berdasarkan
penelitian yang cermat dan seksama.
2. Meniadakan ayat-ayat yang telah mansukh
3. Seluruh ayat yang ada telah diakui kemutawatirannya.
4.Dialek arab yang dipakai dalampembukuan ini berjumlah tujuh (qira’at)
2. Pengumpulan Al-Qur’an Pada Masa
Utsman bin Affan
2. Pengumpulan Al-Qur’an Pada Masa Utsman bin Affan
Latar belakang pengumpulan Al-Qur’an pada masa Utsman bin Affan berbeda dengan faktor yang
ada pada masa Abu Bakar. Daerah kekuasaan pada masa Usman telah meluas dan daerah-daerah
Islamtelah terpencar diberbagai daerah dan kota. Disetiap daerah telah popular bacaan sahabat yang
mengajar mereka. Penduduk Syam membaca Al-Qur’an mengikuti bacaan Ubay bin Mas’ud, dan
sebagian yang lain mengikuti bacaan Abu Musa Asy’ari. Diantara mereka terdapat perbedaan tentang
bunyi huruf, dan bentuk bacaan. Masalh ini membawa mereka kepada pintu pertikaian dan
perpecahan antar sesama.setelah kejadian tersebut, Usman dengan kebenaran pandangannya
bermaksud untuk melakukan tindakan pencegahan. Ia mengumpulkan sahabat-sahabat yang
terkemuka dan cerdik cendikiawan untuk bermusyawarah dalammenanggulangi fitnah (perpecahan)
dan perselisihan. Mereka sepakat untuk menyalin dan memperbanyak mushaf kemudian
mengirimkannya ke segenap daerah dan kota.
3. Perbedaan Antara Pengumpulan
Abu Bakar dengan Utsman
Pada masa Abu Bakar, pertama yaitu motivasi penulisannya adalah khawatir sirnanya al-
Qur’an dengan syahidnya beberapa penghapal al-Qur’an pada perang Yamamah, dan
yang kedua Abu Bakar melakukannya dengan mengumplkan tulisantulisan Al-Qur’an
yang terpencar-pencar pada pelepah kurma, kulit, tulang dan sebagainya. Sedangkan
pada Masa ‘Utsman bin ‘Affan yang pertama motivasi penulisannya yaitu karena
terjadinya banyak perselisihan didalam cara membaca alQur’an (qira’at) dan yang kedua
yaitu ‘Utsman melakukannya dengan menyederhanakan tulisan mushat pada satu huruf
dari tujuh huruf yang dengannya al-Qur’an turun.
D. Perkembangan mushaf pasca
Usman
Perbedaan cara membaca yang terjadi di beberapa daerah yang telah dimasuki Islam,
mendorong penguasa seperti Khalifah Abi Thalib untuk mempersatukan umat dalam
pembacaan al-Qur’an. Upaya yang dilakukan Ali bin Abi Thalib adalah memerintahkan
Abul Aswad al-Duwali untuk menyusun kaidah-kaidah Nahwu untuk dipelajari umat Islam
agar tidak tersalah dalam membaca ayat-ayat al-Qur’an. Pemberian tanda-tanda dan
titik-titik dilakukan untuk membedakan anatara hurufhuruf yang sama tulisannya ]Dengan
tanda-tanda baca inilah al-Qur’an yang berasal dari Mushaf Usmani, dicetak dan
diperbanyak sampai sekarang ini diberbagai belahan dunia, tanpa mengalami perubahan
susunan surat dan ayat-ayatnya seperti yang disampaikan Rasululullah dan dibacakan
Jibril kepada beliau setiap bulan Ramadhan di masa hidupnya.
DAFTAR PUSTAKA
Achmad Abubakar, La Ode Ismail, and Yusuf Assegaf, Ulumul Qur’an : pisau analisis dalam
menafsirkan Al-Qur’an Repository UIN Alauddin Makassar, Semesta Aksara, 2019.
Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam, jil-4 NAH-SYA, jakarta: Ichtiar
Baru Van Hoeve, 1993
Muhammad Ismail Yusanto, et.al., Prinsip-Prinsip Pemahaman Aal-Quran dan Al-Hadits,
Jakarta: Khairul Bayaan, Sumber Pemikiran Islam, 2003
Achmad Abubakar dkk, Ulumul Qur’an pisau analisis dalam menafsirkan al-Qur’an.
Rosihon Anwar, Ulum Al-Qur’an, (Cet.IV; Bandung : CV Pustaka Setia, 2013
Mardan, Al-Qur’an Sebagai Pengantar Tanggerang: Sejahtera kita, 2010