KONDIFIKASI AL-QUR’AN
1
Kata pengantar
Segala puji kehadirat Allah atas segala rahmat dan hidayahnya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
wawasan bagi penulis dan pembaca.
Bagi kami sebagai penyusun merasa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami, untuk itu jika ada yang
salah kami mengharapkan saran dan kritik pembaca.
2
Pendahuluan
Latar belakang
Al-Qur’an sebagaimana yang dimiliki umat Islam sekarang, ternyata mengalami
sejarah yang cukup panjang dan upaya penulisan dan pembukuan. Pada masa nabi
Muhammad Saw Al-Qur’an belum di bukukan kedalam satu mushaf. Al-Qur’an ditulis dalam
bentuk kepingan-kepingan tulang, pelepah-pelepah kurma dan batu-batu,sesuai dengan
kondisi peradaban masa itu yang belum mengenal adanya alat-alat tulis menulis seperti kertas
dan pensil.
Makalah ini akan menguraikan tentang sejarah kodifikasi Alquran dari masa nabi
Muhammad Saw serta penambahan tanda baca Alquran yang banyak dilakukan setelah masa
Utsman bin Affan.
Rumusan masalah :
1. Pengertian kondifikasi Al-Qur’an.
2. Sejarah kondifikasi Al-Qur’an.
3. Kesimpulan.
3
Pembahasan
4
B. Penulisan Al-Qur’an
Di samping menghafal Al-Qur’an, nabi juga berusaha mendokumentasikan Al-Qur’an
dalam bentuk tulisan. Karena itulah beliau menunjuk beberapa orang sahabat yang ahli
menulis.
Setiap kali ayat turun beliau memerintahkan untuk menuliskan ayat tersebut pada
tempat yang sudah di tentukan, baik dalam kelompok surat maupun urutan ayatnya.
Alat tulis yang digunakan : pelepah kurma, lempengan batu, kulit kayu, potongan
tulang, kulit hewan.
Sebelum nabi wafat, seluruh ayat Al-Qur’an sudah di tulis secara lengkap. Namun
belum terkumpul dalam satu mushaf (Terpisah-pisah dalam berbagai alat tulis )
Alasan nabi tidak mengumpulkan dalam satu mushaf
1. Ayat Al-Qur’an masih turun semasa beliau hidup.
2. Sistematika ayat dan surat bukan berdasarkan kronologi turunnya.
6
Kesimpulan
Dari beberapa pembahasan yang telah di kemukakan, dapat di simpulkan bahwa :
1. Al-Qur’an sebagai Kalam Allah yang telah di tentukan kepada Rasulullah
untuk disampaikan kepada umat di jamin ke ontetikannya.
2. Penulisan Al-Qur’an telah dimulai sejak masa Rasulullah masih hidup yang
kemudian di lanjutkan pengumpulan ya pada masa Khalifah Abu Bakar dan
selanjutnya di bukukan pada masa Khalifah Utsman bin Affan.
3. Pemeliharaan Al-Qur’an pada masa Rasulullah lebih banyak mengandalkan
hafalan.
4. Adapun pada masa Khalifah Abu Bakar pemeliharaan Al-Qur’an telah
dilakukan dengan pengumpulan dalam satu mushaf, kemudian di perbanyak
pada masa Khalifah Utsman bin Affan.
Referensi
Ulumul Qur’an pengantar ilmu-ilmu Al-Qur’an karya Prof. Dr. H. Amroeni Drajat, M.
Ag.
Syekh M Ali As-shabuni di kitab At-tibyan fi Ulumil Qur’an.
Jurnal.Ar-Raniry.ac.id sejarah penulisan dan pemeliharaan Al-Qur’an.