Anda di halaman 1dari 31

TUGAS KELOMPOK DOSEN PENGAMPU

SEJARAH ISLAM ASIA TENGGARA TASRIANI,SAg.,M,Ag.

ISLAM DI MALAYSIA

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 1

ALISYA TARA AMANDA (12170124271)


IDOLA PUTRI (12170124586)
NAURAH NAZHIFAH (12170121907)
YUANISA FAHDINI PUTRI ( 12170120103)

S1 MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU

2022
KATA PEGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ISLAM DI MALAYSIA” ini tepat
pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
kelompok dari Ibuk Tasriani,S.Ag.,M.Ag. mata kuliah sejarah islam asia tenggara. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang islam di malaysia.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibuk Tasriani,S.Ag.,M.Ag selaku dosen


sejarah islam asia tenggara yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah yang kami tulis
ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
penulis nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, 05 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................2
1.3 Tujuan penulisan...............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
2.1 Proses Masuk Islam Di Beberapa Negeri Bahagian ..........................................................4
2.2 Masa Penjajahan/Kolonial..................................................................................................4
2.3 Perkembangan Islam Saat Sekarang...................................................................................5
2.4 Organisasi...........................................................................................................................6
2.5 Respon Pemerintah.............................................................................................................8
BAB III PENUTUP..................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan.........................................................................................................................13
3.2 Saran...................................................................................................................................13
DAFTAR PUSAKA.................................................................................................................14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Malaysia 'terletak di semanjung Malaka Asia Tenggara dengan ibu kotanya Kuala Lumpur.
Malaysia berbatasan dengan Thailand, Indonesia, Singapura, Brunei, dan Filipina. Malaysia
terletak di dekat khatulistiwa dan beriklim tropis. Luas wilayah 332.370 km? Atau 2,5 kali Pulau
Jawa. Sebagian besar wilayahnya mempunyai luas wilayah berada 1.036 km? menyeberangi
Laut Cina Selatan tepatnya di utara Pulau Kalimantan dan lainnya ada di Pulau Penang. Kota-
kota lainnya adalah Penang, Ipoh, Malaka, Johor Baru, Shah Alam, Klangtan, Kucing, Kota
Kinabalu, Kota Baru, Kuala Trengganu, Petaling Jaya.
Malaysia dipisahkan dalam dua kawasan oleh Laut Cina Selatan. Wilayah Malaysia terdiri
atas dua bagian, Malaysia Barat dan Malaysia Timur. Malaysia Barat merupakan semenanjung
yang terpanjang di dunia, di bagian tengahnya membujur pegunungan dari utara ke selatan.
Pegunungan tersebut terdiri atas beberapa rangkaian sejajar. Daratan rendah utama adalah
daratan rendah Kedah di utara, daratan rendah Selangor di Barat, daratan rendah Johor di Selatan
dan daratan rendah Kelantang dan Pahang di Pantal Timur, sedangkan daratan redah di pantal
Timur semal, ke Selatan semakin melebar.
Malaysia sebagai negara persekutuan bar terbentuk pada, tahun 1963. Sebelumnya,
sekumpulan koloni didirikan oleh Britania Raya pada akhir abad ke-18, dan separuh barat
Malaysia moden terdiri atas beberapa kerajaan yang terpisah-pisah, Kumpulan wilayah, jajahan
itu dikenal sebagai Malaya Britania hingga pembubarannya pada 1946, ketika kumpulan it
disusun kembali sebagai Uni Malaya Karen semakin melunsnya tentangar, kumpulan itu disusun
Kembli sebagai Federasi Malaya pada tahun 1945 dan meraih kemerdeknan pada 31 Agustus
1957. Singapura, Sarawak, Borneo Utarn, dari Federasi Malaya bergabung membentuk Malaysia
pada 16 Septembe 1963. Tahun-tahun permulaan persekutuan bara diganggu oleh konflik militer
dengan Indonesia dan keluarya Singapura pada 9Agustus 1965.
Pada tahun 2012 jumlah penduduk Malaysia berkisar 29.179.952, sedangkan agama
mayoritas Islam (53%), Buddha (17%), Kong HuChu, Tao, Chinese (11%), Kristen (8,6%), dan
Hindu (7%) Sejalan dengan waktu perkembangan jumlah penduduk dan penganut agama
semakin meningkat dengan rata-tata 2,0 . Kelompok etnis terdiri atas Melayu 53%, Cina 26%,
Asia 11,8%, India 7,7%, dan lainya 1,2%.
Secara Kultural, masyarakat Malaysia dominan Muslim yang tampak sangat heterogen
apabila dilihat dari segi etnis, suku, dan ras, Oleh karena itu, di Malaysia dapat dijumpai
sejumlah kelompok masyarakat Muslim Indo-Melayu, bahkan banyak suku Bugis dan Makassar.

1
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana Proses Masuknya Islam Di Beberapa Negeri Bahagian?
2. Bagaimana Masa Penjajahan/Kolonial ?
3. Bagaimana Perkembangan Islam Saat Sekarang?
4. Bagaimana Organisasi di malaysia?
5. Bagaimana Respon Pemerintah?

1.3. TUJUAN PENULISAN


1. Untuk Mengetahui Proses Masuknya Islam Di Beberapa Negeri Bahagian
2. Untuk Mengetahui Masa Penjajahan/Kolonial
3. Untuk Mengetahui Perkembangan Islam Saat Sekarang
4. Untuk Mengetahui Organisasi Apa Saja Yang Ada di Malaysia
5. Untuk Mengetahui Respon Pemerintah Terhadap Islam

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Proses Masuknya Islam di Malaysia


Sebelum abad ke-9, Malaysia merupakan bagian dari Kepulauan Nusantara yang dikuasai
Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit. Pada abad ke-9, Islam masuk ke Malaysia dibawa oleh para
pedagang dari Gujarat, bersamaan dengan masuknya Islam Ke Kepulauan Nusantara.
Munculmya Islam di Malaysia berkat jasa para pedagang yang mempunyai semangat tinggi
dalam menyiarkan dan mengembangkan Islam dari Arab melalui Malaka,' yang saat itu sebagai
pusat perdagangan. Jalur perdagangan merupakan salah satu media yang efektif dalam
mengembangkan dan menyiarkan ajaran Islam. Pengaruh Barat masuk bersamaan dengan
mendaratnya para pelaut Portugis di pesisir Malaka pada tahun 1511. Dari sini, mereka
meluaskan Koloninya ke Kepulauan Nusantara yang kemudian dikenal sebagai Nusantara (atau
Indonesia). Pada masa ini pun, islamisasi, dalam arti konversi (peralihan agama) sedang
berlangsung di wilayah-wilayah di Asia Tenggara, termasuk dunia Melayu, Malaysia. Selain
pedagang, sejarah masuknya Islam di Malaysia pun tidak bisa terlepas dari kerajaan-kerajaan
Melayu.
Masuknya Islam ke Semenanjung Malaya Tidak adanya dokumen yang lengkap mengenai
kedatangan Islam ke Malaysia menyebabkan munculnya berbagai teori tentang kapan dan dari
mana Islam pertama kali menyebar di negara ini. Azmi misalnya, berpendapat bahwa Islam
datang pertama kali ke Malaysia sejak abad ke-7 M. Pendapatnya ini berdasarkan pada sebuah
argumen bahwa pada pertengahan abad tersebut, pedagang Arab Islam sudah sampai ke gugusan
pulau-pulau Melayu, dimana Malaysia secara geografis tidak dapat dipisahkan darinya. Para
pedagang Arab Muslim yang singgah di pelabuhan dagang Indonesia pada paruh ketiga abad
tersebut, menurut Azmi, tentu juga singgah di pelabuhan-pelabuhan dagang di Malaysia. Sejalan
dengan pendapat Azmi, Abdullah dkk. Menegaskan :
Para pedagang in singgah di pelabuhan-pelabuhan Sumatera untuk mendapatkan barang-
barang keperluan dan sementara menanti perubahan angin Mosun, ada di antara mereka yang
singgah di pelabuhan-pelabuhan Tanah Melayu seperti Kedah, Irengganu dan Malaka. Oleh yang
demikian bolehlah dikatakan bahwa Islam telah tiba di Tanah Melayu pada abad ke- 7M.
Pendapat ini, masih sangat meragukan karena hipotesis tersebut terlalu umum dan masih dapat
diperdebatkan.
Hipotesis lain dikemukakan oleh Fatimi, bahwa Islam datang pertama kali di sekitar abad ke-
8 H (14 M). Ia berpegang pada penemuan Batu Bersurat di Trengganu yang bertanggal 702H
(1303M). Batu Bersurat itu ditulis dengan aksara Arab. Pada sebuah sisinya memuat pernyataan
para penguasa dan pemerintah untuk berpegang teguh pada keyakinan islam dan ajaran
rasulullah. Sisi lainnya memuat daftar singkat mengenai 10 aturan dan mereka yang
melanggarnya akan mendapatkan hukuman.

3
Selain itu, Majul mengatakan bahwa Islam pertama tiba di Malaysia sekitar abad ke-15 dan
ke-16 M. Kedua pendapat ini, baik Fatimi maupun Majul, juga tidak dapat diterima karena ada
bukti yang lebih kuat yang menunjukkan bahwa Islam telah tiba jauh sebelum itu yaitu pada
abad ke-3 H (10 M). Pendapat terakhir ini didasarkan pada penemuan batu nisan di Tanjung
Inggris, Kedah pada tahun 1965. Pada batu nisan itu tertulis nama Syeikh Abd al-Qadir ibn
Husayn Syah yang meninggal pada tahun 291 H (940 M). Menurut sejarawan, Syeik Abd al-
Qadir adalah seorang da' keturunan Persia. Penemuan ini merupakan suatu bukti bahwa Islam
telah datang ke Malaysia pada sekitar abad ke-3 H (10M). Baik Fatimi maupun Majul agaknya
tidak mengetahui tentang penemuan batu nisan di Tanjung Kedah in dan tulisan tentangnya di
majalah Mastika, karena tulisan tersebut bar diterbitkan tahun 1965, sedangkan penelitian
mereka masing-masing dihasilkan tahun 1963 dan 1964. Tidak adanya konsensus di kalangan
sarjana ini bisa dimengerti.
Bagaimanapun juga problem utama untuk mempelajari Islam di willayah ini dalam istilah
Johns, adalah arena keragaman dan keluasan wilayah, di mana pada kenyataannya tidak setiap
wilayah atau masing-masing bagian dari wilayah itu sama-sama bisa diketahui dengan baik,
sehingga menimbulkan distorsi penekanan, anakronisme dan ekstrapolasi yang tidak akurat.
Sumber-sumber spekulasi lainnya adalah menyangkut cara dan situasi di mana islamisasi di
Semenanjung Melayu ini terjadi. Mengenai asal-usul penyebaran, perdebatan akademis berpusat
di Arabia dan India. Sebagaimana diketahui secara umum, sebelum Islam datang ke Tanah
Melayu, orang-orang Melayu adalah penganut animisme, hinduisme dan budhisme. Namun
demikian, sejak kedatangannya, Islam secara berangsur-angsur mulai diyakini dan diterima
sebagai agama baru oleh masyarakat Melayu Nusantara.
MASUKNYA ISLAM KE NEGARA BAGIAN MALAYSIA
NEGARA BAGIAN MALAYSIA PENJELASAN
Perak Darul Ridzuan (Jawi/pegon: ‫)ڨ يرق‬
merupakan negara bagian Malaysia di pantai
barat Semenanjung Malaya. Perak berbatasan
langsung dengan negara bagian Kedah di utara,
Pulau Pinang di barat laut, Kelantan dan
Pahang di timur, dan Selangor di selatan.
Provinsi Yala dan Narathiwat di Thailand
keduanya terletak di timur laut. Ibu kota Perak,
Perak Ipoh, dikenal secara historis karena kegiatan
penambangan timahnya hingga harga logam
turun, yang sangat mempengaruhi
perekonomian negara bagian. Ibukota kerajaan
tetap Kuala Kangsar, tempat istana Sultan
Perak berada. Pada 2018, populasi negara
bagian itu adalah 2.500.000. Perak memiliki
hutan hujan tropis yang beragam dan iklim
ekuator. Pegunungan di negara bagian itu
4
termasuk Pegunungan Titiwangsa, yang
merupakan bagian dari Pegunungan
Tenasserim yang lebih besar yang
menghubungkan Thailand, Myanmar dan
Malaysia. Gunung Korbu Perak adalah titik
tertinggi dari jangkauan.
Penyebaran agama Islam di Malaka terjadi
pada tahun 1414 Masehi, ketika Sultan Malaka
pertama (bernama Parameswara) masuk Islam
setelah menikahi Putri Sultan Pasai.
Parameswara mengubah namanya menjadi
Iskandar Syah. Kesultanan Malaka menjadi
maju ketika Sultan Mansur Syah memerintah.
Karena, Kesultanan Malaka waktu itu menjadi
pusat pemerintahan kerajaan Melayu yang
terbesar di Asia Tenggara sekaligus menjadi
pusat penyebaran Islam pada masa itu (Ahmad,
1987, hal. 513). Kemunculan Kesultanan
Malaka di Asia Tenggara mendapat dorongan
baru dalam Islamisasi. Kesultanan Malaka
Malaka menguasai beberapa kerajaan yang telah masuk
Islam seperti Aru, Pedir, dan Lambri.

Kehadiran Kesultanan Malaka di Semenanjung


Melayu merupakan penguasa baru di Alam
Melayu setelah keruntuhan Kerajaan Sriwijaya
di Palembang. Pada asasnya, Kesultanan
Malaka merupakan sambungan dari Kerajaan
Sriwijaya berpusat di Palembang yang runtuh
pada akhir abad ke-14. Karena, Sultan Iskandar
Syah (Parameswara) adalah raja terakhir
memerintah di Palembang (Kerajaan
Sriwijaya) sebelum dia diusir tentera Kerajaan
Majapahit
Sarawak, populer dengan julukan Bumi
Kenyalang bahasa Indonesia: [saˈrawaʔ])
secara de facto merupakan sebuah negara
Sarawak berdaulat yang merdeka pada 22 Juli 1963, dan
secara de jure juga termasuk sebagai salah satu
negara bagian (sekarang merupakan negara
konstituen) di Malaysia.

5
Negara bagian ini memiliki otonomi dalam
pemerintahan, imigrasi, dan yudisier yang
berbeda dari negara-negara bagian di
Semenanjung Malaysia. Sarawak terletak di
Barat Laut Borneo dan berbatasan dengan
Negara Bagian Sabah di Timur Laut, Provinsi
Kalimantan Barat, Provinsi Kalimantan Timur,
dan Provinsi Kalimantan Utara di bagian
Selatan, juga berpapasan dengan Brunei di
Timur Laut. Ibu kotanya, Kuching, adalah
pusat ekonomi Negara Bagian Sarawak.
Sarawak dan kursi dari pemerintahan bagian
Sarawak. Kota lainnya di Sarawak meliputi
Miri, Sibu, dan Bintulu. Menurut sensus 2015
di Malaysia, populasi di negara bagian tersebut
sejumlah 2.636.000 orang. Sarawak memiliki
iklim khatulistiwa dengan hutan hujan tropis
dan spesies hewan dan tumbuhan yang
beragam. Negara bagian ini memiliki beberapa
sistem gua penting di Taman Nasional Gunung
Mulu. Sungai Rajang adalah sungai terpanjang
di Malaysia; Bendungan Bakun, salah satu
bendungan terbesar di Asia Tenggara, terletak
di salah satu anak sungainya. Gunung Murud
adalah titik tertinggi di Sarawak.
Dari segi sejarah, Perlis adalah negara bagian
di bawah naungan Kedah. Bukti-bukti pra-
sejarah yang terdapat di Bukit Tengku Lembu
di Beseri menunjukkan kewujudan negara
bagian ini. Masa selepas pra-sejarah
menunjukkan pengaruh ideologi Islam yang
mengambil alih pengaruh Hindu dan Budha
pada akhir abad ke-12 kerana berdasarkan cara
Perlis hidup masyarakat setempat.
Ideologi ini juga dipengaruhi oleh sultan
Kedah yang menunjukkan gambaran negara
bagian tersebut. Terdapat beberapa pendapat
yang berlainan mengenai sejarah pembentukan
negara bagian Perlis. Menurut Ahmad Ismail
dan YB Dato' Yazid bin Mat dalam buku
mereka "Negeri Perlis Indera Kayangan:
Sejarah Pembentukan Sebuah Negeri

6
Berdaulat" nama Perlis diambil dari nama
pohon yaitu "Pohon Perlis". Ketika itu, daerah
Perlis adalah di tenggara berbatasan Satun, di
barat daya daerah Kubang Pasu, berhadapan
dengan Selat Melaka di barat, di timur laut
Songkhla. Namun terdapat fakta sejarah bahwa
kawasan daerah Perlis sebenarnya lebih luas
dari itu.
Pendudukan Siam ke atas Kedah dan
jajahannya pada tahun 1821 menyebabkan
serangan dan tindakan balasan penduduk
setempat secara besar-besaran, akhirnya telah
membawa kepada pengunduran Siam dan
penyerahan kuasa mengadministrasikan kepada
pembesar setempat bagi mengadministrasikan
Kedah, Setul, Kubang Pasu dan Perlis.
Bagi negara bagian Perlis, Raja Long Krok
dilantik sebagai Gubernur, saat Syed Hussin
Jamalullail sebagai wakilnya. Detik ini,
merupakan detik bersejarah bagi negara bagian
Perlis yang telah mendapat pengakuan dari
status tanah jajahan menjadi status sebuah
negara bagian bernaungan.
Selangor (juga disebut Selangor Darul Ehsan)
merupakan salah satu dari tiga belas negara
bagian (bahasa Melayu: negeri) yang
membentuk negara Malaysia. Ia terletak di
tengah-tengah Semenanjung Malaysia di pantai
Selangor barat dan mengelilingi Kuala Lumpur dan
Putrajaya.[8] Negara bagian ini juga berbatasan
dengan negeri Perak di utara, negeri Pahang di
timur, Negeri Sembilan di selatan dan Selat
Melaka di sebelah barat.
Batu Bersurat Terangganu adalah bukti kuat
berkaitan dengan kedatangan Islam ke
Terangganu. Ustaz Siful Bahari, ADUN Paka
Terengganu 1999-2004 , dalam blognya menulis mengenai
kedatangan Islam ke Terangganu.
Jika disorot Garis Masa sejarah Islam pada
tahun 702 Hijrah, adalah zaman pemerintahan
Al-Mustakfi I (1302 – 1340 M) iaitu dari

7
Kekhalifahan Bani Abbasiyah di Kairo.
Raja Mandalika yang tercatit pada batu
bersurat tersebut yang penulis boldkannya
pada pandangan penulis ialah seorang Raja dari
kerajaan Ayuthia di Thailand, sebuah
pemerintahan Islam yang menguasai Thailand
pada abad ke empat belas masihi hingga abad
18 masihi. Ya, sebenarnya pada hemat saya
Islam pernah menguasai seluruh Thailand pada
abad 14-abad ke 18.
Di Semenanjung Tanah Melayu pula jika di
sorot kembali Garis Masa Sejarahnya, kita
dapati Negeri Kedah pada masa tersebut telah
Islam dan pemerintahnya ialah Sultan
Mahmud Shah I (679H – 721H bersamaan
1280M – 1321M ). Adalah di percayai Kedah
telah menerima Islam sebelum tahun 877M
lagi, itu pada zaman pemerintahan Al-
Mu’tamid ( 870 – 892 M), seorang Khalifah
Bani Abbasiyah di Baghdad
Pulau Pinang (bahasa Inggris: Penang Island
atau disingkat Penang) (Tentang suara ini
pengucapan: "Pī néeng") adalah sebuah Negara
Bagian di Malaysia yang terdiri dari dua
wilayah yaitu wilayah Pulau Pinang di sebelah
barat dengan luas 293km² dan wilayah timur
(Seberang Perai) yang terletak di sebelah
pantai barat semenanjung Malaysia dengan
Pulau Pinang luas 760km².
Nama pulau Pinang berasal dari nama pohon
yaitu pohon Pinang yang dahulu banyak
ditemukan di pulau Pinang. Pulau ini dibuka
oleh Francis Light pada tahun 1786. Pulau
Pinang adalah salah satu negeri yang termaju
dan terkaya di Malaysia.

Masuknya Islam di Sabah Malaysia Islam


masuk ke Sabah di perkirakan pada abad ke-10

8
M, berdasarkan datangnya kapal dagang Arab
yang telah masuk ke Canton, China dari
Mendoro (Ma-i) yaitu satu tempat di kepulauan
Sulu tidak jauh dari Sabah pada tahun 982 M.
Dengan ini di percayai bahwa orang-orang
Islam telah bertempat tinggal di tempat
tersebut dan mempengaruhi orang tempatan
memeluk agama Islam pada akhir abad ke-14
Sabah hingga abad ke-15. Fakta ini diperkuat dengan
adanya terdapat batu nisan orang-orang Islam
di BudDato, Jolo tahun 1310 M. (Datuk
Gamdin Buyong, 1995: 1). Berikutnya Agama
Islam berkembang di Kepuluan Sulu oleh
seorang ulama yang berasal dari Arab bernama
Syarif Aulia Karim al-Makhdum pada tahun
1380 M dan berkembang pula di pulau
Mindanao oleh seorang ulama yang berasal
dari Arab bernama Syarif Muhammad pada
tahun 1575 M. Dari tempat inilah kemudian
Islam berkembang sampai ke pesisir pantai
Timur Sabah, khususnya di kawasan
Kinabatangan dan Lahad Datu dan terus
meluas sampai ke kawasan Pantai Barat Sabah
(Datuk Gamdin Buyong, 1995: 1). Lebih lanjut
dijelaskan bahwa Islam telah berada di Sabah
setidak-tidaknya sebelum tahun-tahun terakhir
dari tahun 1300. Hal ini didasarkan bukti
tertulis dalam bahasa Melayu yang ditemukan
di kampong Sapagaya, lahad Datu. Tulisan
tersebut memberikan kemungkinan bahwa
pengislaman di Teluk Darvel berasal dari
seorang keturunan Melayu yang bernama
Abdullah berasal dari Lahad Datu pada tahun
1408 M sebagai kelanjutan dari pengislaman
yang dilakukan oleh Syarif Auliya al-
Makhdum sebelumnya yaitu pada tahun 1380
M. (Datuk Gamdin Buyong, 1995: 1).
Manuskrip tersebut ditemukan tahun 1408 M
diperkirakan ditulis oleh penduduk Sabah yang
telah mempelajari agama Islam terlebih dahulu.
Dengan kata lain, penulisnya telah masuk
Islam sekurang-kurangnya pada tahun-tahun
terakhir dari tahun 1033 M.Islam masuk ke
Sabah secara intensif terjadi pada abad ke 16

9
M,
Negeri Sembilan atau juga dikenal sebagai
Negeri Sembilan Darul Khusus merupakan
salah satu negara bagian Malaysia. Negara
bagian ini berbatasan dengan Selangor di
Utara, Pahang di Timur, Johor di Tenggara,
Melaka di Selatan, dan Selat Melaka di Barat.
Pada awalnya kawasan ini dibentuk oleh
perantau Minangkabau dan menjadikan
kawasan pemukiman pada masa kejayaan
Kesultanan Melaka. Kemudian masyarakat
yang bermukim pada 9 negeri seperti Johol,
Jelebu, Klang, Sungai Ujong, Naning,
Rembau, Jelei, Segamat dan Pasir Besar
membentuk semacam konfederasi yang disebut
Negeri Sembilan
dengan lembaga dan dinamakan Negeri
Sembilan. Selanjutnya sebagai pemersatu
masyarakat maka diangkatlah seorang raja
yang pada awalnya mereka minta dari Yang
Dipertuan Pagaruyung.
Perubahan peta politik dan persaingan
kekuasaan di Semenanjung Malaya,
menyebabkan perubahan status pemerintahan
dan wilayah kekuasaan kerajaan Negeri
Sembilan. Setelah kemerdekaan Malaysia,
Negeri Sembilan menjadi bagian dari Malaysia
dan Yang Dipertuan Besar Negeri Sembilan
Tuanku Abdul Rahman menjadi Yang di-
Pertuan Agong pertama Malaysia.

Mengenai kedatangan Islam di Pahang pula,


berdasarkan kebanyakan maklumat daripada

10
penulisan sejarah Malaysia, Islamisasi di
Pahang adalah melalui Kesultanan Melayu
Melaka. Ini adalah kerana Kesultanan Melayu
Melaka memainkan peranan penting dalam
perkembangan Islam di Asia Tenggara pada
abad ke-15. Melaka menyebarkan Islam
antaranya melalui perluasan kuasa. Perluasan
daerah dan penaklukan meliputi banyak negeri-
negeri termasuklah Pahang. Berikutan daripada
penaklukan tersebut agama Islam turut tersebar
di Pahang.
kedatangan Islam ke Pahang boleh dibahagikan
kepada tiga fasa, iaitu; fasa pertama merupakan
fasa kedatangan dan persinggahan orang-
orang Islam yang berlaku sekitar kurun ke-
10M. Fasa kedua ialah fasa penyebaran Islam
secara kecil-kecilan di sekitar kawasan persisir
pantai dan kuala sungai. Fasa ini juga telah
Pahang mewujudkan perkampungan dan penempatan
orang Arab berketurunan Syed. Fasa kedua ini
berlaku sekitar kurun ke-11M hingga awal
kurun ke-14M. Mankala fasa ketiga, ialah fasa
kekuasaan dan perkembangan Islam. Ia
bermula apabila Pahang ditakluk oleh Kerajaan
Melayu. Aktiviti perkembangan Islam melalui
institusi raja juga bermula dalam fasa ini di
bawah kuasa Sultan Muhammad Shah pada
sekitar 1470M [42].
Selain itu, teori kedatangan Islam di Pahang ini
menjadi satu lagi pengukuh bahawa teori
Islamisasi awal di Tanah Melayu adalah
bermula di negeri-negeri Pantai Timur. Setiap
negeri di Pantai Timur mempunyai bukti
tersendiri yang menandakan Islam telah
bertapak di sana [27], contohnya penemuan
Batu Bersurat di Terengganu, Masjid Kampung
Laut dan penemuan dinar emas di Kelantan
dan Batu Nisan di Pahang. Kenyataan ini
dikuatkan lagi dengan catatan Cina Dinasti
Sung yang menyebut bahawa kedatangan Islam
di sepanjang persisiran Laut Cina Selatan
seawal-awalnya pada tahun 977M [43].

11
sejarah perkembangan pemerintahan Islam di
negeri Kelantan bermula dari zaman Sultan
Mansur Syah (1465-1526 M) hingga ke zaman
Long Sulaiman Bin Long Bahar (1733-1756
M) berdasarkan manuskrip Sejarah Negeri
Kelantan (SNK) yang telah ditulis oleh
Abdullah Bin Hj. Wansa Patani pada tahun
1309 H/1891 M. Kajian ini merupakan
penyelidikan kualitatif yang menggunakan
metode analisis kandungan. Teknik
dokumentasi dan instrumen temu bual telah
diaplikasi dalam pengumpulan data manakala
pendekatan induktif telah digunakan bagi
menganalisis data. Dapatan kajian
menunjukkan bahawa pemerintahan Islam di
negeri Kelantan pada masa tersebut telah
didominasi oleh tiga keturunan iaitu keturunan
Kelantan Sultan Mansur Syah, keturunan Jembal dan
keturunan Patani. Pemerintahan Islam di negeri
Kelantan telah mengalami proses
perkembangan sejarah yang panjang
melibatkan takhta pemerintahan. Di samping
itu, kajian mendapati bahawa zaman
pemerintahan yang paling cemerlang ialah
zaman pemerintahan Cik Siti Wan Kembang
(1024-1088 H/ 1615-1677 M) kerana tiada
pergolakan politik berlaku serta kehidupan
rakyat aman dan tenteram disebabkan
perkembangan ekonomi yang pesat. Tambahan
pula pada zaman ini, Kelantan menjadi
bertambah masyhur sebagai pusat
perdagangan. Selain itu, perkembangan
pemerintahan Islam di negeri Kelantan juga
telah mengalami beberapa konflik dan
peristiwa seperti perang saudara dan hubungan
diplomatik dengan negara Siam
Sejarah Johor dimulai pada masa pemerintahan
Kesultanan Malaka. Sebelumnya daerah Johor
merupakan bagian dari Kesultanan Malaka,
Johor kemudian Malaka jatuh akibat penaklukan
Portugal pada tahun 1511.[1] Berdasarkan
Sulalatus Salatin, setelah wafatnya Sultan
Malaka, Mahmud Syah tahun 1528 di Kampar,
Sultan Alauddin Syah, salah seorang putra raja

12
Malaka, menjadikan Johor sebagai pusat
pemerintahannya dan kemudian dikenal
sebagai Kesultanan Johor.

Sebagai pewaris Malaka, Sultan Johor


menganggap wilayah Johor, Pahang, Selangor,
sebagai wilayah kedaulatannya.[2][3] Pengaruh
perjanjian London tahun 1824 bekas wilayah
Kesultanan Johor dibagi atas wilayah jajahan
Inggris dan Belanda. Setelah kemerdekaan
Malaysia, Johor kemudian menjadi salah satu
negara bagian Malaysia pada tahun 1963.
Negeri Kedah atau juga dikenal sebagai Kedah
Darul Aman merupakan salah satu negara
bagian di Malaysia.

Pada sekitar tahun 788 SM, sebuah


pemerintahan sistematis pemukiman besar
suku Melayu Kedah telah didirikan di sekitar
tepi utara Sungai Merbok. Pada era itu juga
negara bagian ini terdiri dari wilayah Lembah
Bujang yang luas, meliputi cabang-cabang
Kedah Sungai Merbok dan Sungai Muda sekitar 1000
mil persegi. Ibu kota pemukiman ini dibangun
di muara anak Sungai Merbok, yang sekarang
dikenal sebagai Sungai Batu.[5] Beberapa
susunan batu yang ditemukan di Lembah
Bujang adalah peninggalan sebuah kerajaan
anismisme yang memerintah Kedah kuno
seawal tahun 110 M. Penemuan susunan
batuan, sisa-sisa dermaga, situs peleburan besi,
dan monumen dari batu bata tanah liat yang
berasal dari tahun 110 M menunjukkan bahwa
rute perdagangan maritim dengan kerajaan
Tamil di India selatan sudah dibangun sejak
saat itu. Penemuan susunan batuan di Lembah
Bujang juga menjadikan Kedah kuno sebagai
peradaban tertua di Asia TenggaraKesultanan
KedahSuntingMenurut Hikayat Merong
Mahawangsa atau Sejarah Kedah, Kedah
didirikan oleh seorang raja Hindu bernama
Merong Mahawangsa. Menurut teks
13
selanjutnya, Kesultanan Kedah dimulai pada
tahun 1136 ketika Raja Phra Ong Mahawangsa
masuk Islam dan mengadopsi nama Sultan
Mudzafar Shah. Namun, sebuah catatan Aceh
menyebutkan tanggal 1474 sebagai tahun
masuk Islam oleh penguasa Kedah. Tanggal
belakangan ini sesuai dengan catatan dalam
Sejarah Melayu di mana seorang raja Kedah
mengunjungi Malaka pada masa pemerintahan
sultan terakhirnya untuk mencari kehormatan
kelompok kerajaan yang menandai kedaulatan
seorang penguasa Muslim.

2.2 Masa Penjajahan atau Kolonial


Kolonialisasi tanah Melayu telah menyebabkan nilai-nilai dan tatanan Islam dalam
kehidupan masyarakat tradisional Melayu mengalami kemerosotan. Kebijakan kolonial portugis
selama 130 tahun sejak 1511 M cenderung mencegah penyebaran Islam dan perkembangan
usaha dagang Muslim. Namun Portugis gagal dalam usaha ini terutama karena terus menerus
mendapat perlawanan orang Melayu. Belanda yang datang setelah mengalah Portugis pada tahun
1641 M agak lebih toleran kepada para penguasa Melayu. Pada tahun 1795 M Belanda dapat
ditaklukan oleh kekuasaan Inggris. Di bawah kolonialisasi Inggris, perkembangan ajaran agama
Islam dan pengaruhnya pada kehidupan Melayu menjadi terbatas.
Ada beberapa aspek yang dapat dicatat mengenai intervensi kolonial sehingga ruang gerak,
perkembangan, dan pelaksanaan Islam menjadi terbatas, antara lain menyangkut hukum Islam,
paradigma politik Islam serta munculnya permasalahan terkait dengan demografi penduduk.
Pertama, berkaitan dengan perkembangan hukum Islam. Sebagaiman dijelaskan sebelumnya
hukum Islam menempati posisi dasar dikesultanan-kesultanan Melayu. Namun demikian, setelah
kekuasaan kolonial mulai kokoh melalui perjanjian pihak Inggris berhasil menekan para
penguasa Melayu untuk menerima semua usulan Inggris dalam berbagai hal, termasuk yang
berkaitan dengan hukum Islam. Pada saat yang sama, kolonial Inggris memperkenalkan dan
menerapkan sistem hukum dan admistrasi hukum sipil yang berbeda dengan sistem hukum dan
pengadilan Islam.

14
Kedua, dampak lain yang juga terkait dengan kolonialisasi Inggris adalah kemerosotan
paradigma politik Islam. Menurut Azyumardi Azra, kolonialisme yang kemudian disusul dengan
penyebaran gagasan-gagasan dan konsep politik modern, seperti nasionalisme merupakan salah
satu faktor yang menyebabkan kemerosotan paradigma politik islam di kawasan ini sebagaimana
direfleksikan dalam bahasa politik yang digunakan.
Ketiga, aspek lain dari kebijakan Inggris ini adalah masalah Demografi. Pada saat yang sama
dengan pembatasan pelaksanaan hukum islam, demografi mengalami perubahan. Masyarakat
menjadi lebih pluralis akibat imigrasi besar-besaran orang-orang non muslim Cina dan India
yang sengaja didatangkan Inggris untuk bekerja disektor industri, pertambangan dan perkebunan.
Pluralitas masyarakat dengan multi agama dan budayanya jelas menjadi penghambat bagi
perkembangan ajaran agama Islam. Karena berbagai aspek yang terkait dengan masyarakat yang
berbeda agama dan budaya perlu menjadi pertimbangan dalam merumuskan setiap kebijakan dan
peraturan kenegaraan pada sebuah negara yang baru tebentuk. Sehingga dampaknya setiap
kebijakan dan aturan bersifat netral. Dengan demikian, itulah salah satu sebab mengapa sistem
pemerintahan, bentuk negara dan sistem hukum yang berlaku pada negara Malaysia tidak dapat
menerapkan kembali sistem pemerintahan dan hukum yang pernah berlaku pada masa
kesultanan.

NEGARA YANG
PENJELASAN
MENJAJAH
Portugal Portugal Negara pertama yang menjajah Malaysia adalah Portugal.

15
Penjajahan bangsa Portugis pun, berlangsung sangat lama, yakni
sekitar 400 tahun. Secara geografis, Malaysia terbagi ke dalam dua
bagian, yakni Semenanjung Malaysia atau Malaysia Barat dan
Malaysia Timur yang ada di Pulau Kalimantan. Semenanjung
Malaya merupakan salah satu bagian negara yang letaknya sangat
strategis, sehingga menjadi pusat perdagangan utama di Asia
Tenggara. Berkembangnya perdagangan antara Tiongkok, India,
dan beberapa negara lain membuat Selat Malaka menjadi jauh lebih
sibuk.
Setelah itu, berdiri Kerajaan Melayu bercorak Hindu-Buddha di
Malaysia, yang dipengaruhi oleh Sriwijaya dan Kerajaan Chola dari
India.Pada abad ke-15,berdiri Kesultanan Malaka yang dibentuk
oleh Parameswara dari Indonesia. Sekitar satu abad setelahnya,
Kesultanan Malaka berhasil ditaklukkan oleh bangsa Portugis Salah
satu alasan Portugis menjajah Malaysia adalah karena kekayaan
sumber daya alam di sana. Mengingat bahwa Malaysia saat itu
tengah menjadi pusat perdagangan bagi sebagian besar negara lain,
seperti Tiongkok dan India. Pada 1614, Portugis dikalahkan oleh
Kesultanan Johor, yang turut dibantu oleh Belanda.
Setelah sempat membantu Kesultanan Melaka melepaskan diri dari
Portugis, Belanda juga turut menjajah Malaysia pada 1641. Belanda
menjajah Malaysia dalam dua periode. Periode pertama
berlangsung antara 1641-1795, dan periode kedua pada 1818-1825.
Belanda Malaysia, yang dulu disebut sebagai Malaka, diduduki oleh Belanda
selama lebih dari 100 tahun. Wilayah yang diduduki Belanda
memang tidak terlalu menghasilkan sumber daya alam, tetapi
lokasinya dinilai cukup strategis untuk jalur perdagangan rempah
dan sutra.
Inggris Inggris mendirikan koloni pertamanya di Semenanjung Malaya,
Malaysia, pada 1786. Sejak saat itu, antara Inggris dan Belanda
terus terjadi selisih paham lantaran memperebutkan kepemilikan
wilayah. Akhirnya, pada 1824, Traktat London resmi dibuat yang
salah satu isinya adalah membagi kepemilikan Malaya untuk
Inggris dan Indonesia untuk Belanda. Sepanjang abad ke-19,
negeri-negeri Melayu terus berusaha meminta bantuan kepada
Inggris untuk menyelesaikan masalah internal mereka.

Akhirnya, pada 20 Februari 1874, Inggris menandatangani


Perjanjian Pangkor, di mana Inggris diberi kuasa penuh untuk
mencampuri urusan negeri Malaysia. Setelah Jepang kalah dalam
Perang Dunia II dan Inggris kembali berkuasa di Malaysia,

16
dibentuk Uni Malaya. Lewat Uni Malaya, semua negeri Melayu
disatukan menjadi koloni, kecuali Singapura.
Hal ini membuat golongan nasionalis Melayu merasa tidak senang,
sehingga Kepala Mentri Johor, Dato Onn bin Jaafar, membentuk
Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) supaya perjuangan
mereka untuk memerdekakan Melaya bisa berjalan baik.
Perjuangan UMNO pun membuahkan hasil. Pada 1948, Uni Malaya
dibubarkan dan diganti dengan Federasi Malaya.
Federasi Malaya mencakup sembilan kerajaan Melayu ditambah
dua provinsi, yaitu Johor, Kedah, Kelantan, Malaka, Negeri
Sembilan, Pahang, Penang, Perak, Perlis, Selangor, dan Trengganu.
Inggris, yang melihat Malaysia terus berkembang, akhirnya
berunding dengan para pemimpin Federasi Malaysia pada 1949.
Pada 8 Februari 1956, Inggris sepakat untuk memberi kemerdekaan
kepada Federasi Malaya.
Ketika pasukan Sekutu gagal membendung kekuatan Jepang selama
Perang Dunia II, Malaysia turut jatuh ke tangan Malaysia. Ketika
Jepang menginvasi Malaya pada Desember 1941, rakyat mulai
sadar bahwa sudah saatnya mereka memerdekakan diri dari para
penjajah.
Jepang Jepang menduduki Malaya, atau saat ini Malaysia dan Singapura,
selama empat tahun, hingga Jepang menyerah tanpa syarat kepada
Sekutu pada Agustus 1945.
Namun, setelah lepas dari Jepang, Malaysia masih harus berurusan
dengan Inggris, sebelum akhirnya benar-benar merdeka pada 31
Agustus 1957

2.3 Perkembangan Islam Saat Sekarang


Memasuki awal abad ke-20, bertepatan dengan masa pemerintahan Inggris, urusan-urusan
agama dan adat Melayu lokal di Malaysia berada di bawah koordinasi sultan. Hal itu diatur
melalui departemen, dewan, ataupun kantor sultan. Setelah tahun 1948, setiap negara bagian
17
dalam federasi Malaysia telah membentuk departemen urusan agama. Orang-orang Muslim di
Malaysia juga tunduk pada hukum Islam yang diterapkan sebagai hukum status pribadi dan
tunduk pada yurisdiksi pengadilan agama (mahkamah syariah) yang diketua hakim agama.
Bersamaan dengan itu, ilmu pengetahuan semakin mengalami perkembangan dengan
didirikannya perguruan tinggi Islam dan dibentuk fakultas serta jurusan agama. Perguruan tinggi
kebanggaan Malaysia adalah Universitas Malaya yang kini dikenal Universitas Kebangsaan
Malaysia. Memasuki masa pasca-kemerdekaan, pola perkembangan Islam tetap dipengaruhi oleh
pihak penguasa (top down). Penguasa atau pemerintah Malaysia menjadikan Islam sebagai
agama resmi negara. Warisan undang-undang Malaka yang berisi tentang hukum Islam yang
berdasarkan konsep Qur'ani berlaku di Malaysia.
Di samping itu, ada juga undang-undang warisan Kerajaan Pahang diberlakukan di Malaysia
sekitar 42 pasal dari keseluruhan pasal yang berjumlah 68, hampir identik dengan hukum
mazhab Syafi'i. Pelaksanaan undang-undang yang berdasarkan Al-Quran dan realisasi hukum
Islam yang sejalan dengan paham Syafi'i di Malaysia sekaligus mengindikasikan bahwa Islam di
negara tersebut sudah mengalami perkembangan yang signifikan. Ketika bangsa-bangsa di Asia
Tenggara mengalami ledakan ekonomi dan menjalani perkembangan yang cepat pada akhir abad
ke-20, pertumbuhan Malaysia yang cepat pada dasawarsa 1980-an dan 1990-an, yang rata-rata
8% dari tahun 1991 hingga 1997, telah mengubah Malaysia menjadi negara industri bar. Karena
Malaysia adalah salah satu dari tiga negara yang menguasai Selat Malaka, perdagangan
internasional berperan penting di dalam ekonominya Malaysia pernah menjadi penghasil timah,
kart, dan minyak kelapa sawit di dunia. Industri manufaktur memiliki pengaruh besar bagi
ekonomi negara ini. Malaysia juga dipandang sebagai salah satu dari 18 negara beragam hayati
terbesar di dunia. Perkembangan ekonomi ini membawa pada kemajuan umat Islam Malaysia.
Pada masa ini, perkembangan Islam di Malaysia ditandai dengan tumbuhnya institusi-institusi
dalam sosial keagamaan, politik, ekonomi, dan lain-lain, salah satunya adalah organisasi
Kesatuan Nasional Melayu (UMNO) yang berusaha menyokong oposisi keagamaannya melalui
perekrutan tokoh- tokoh agama dan berjanji memperjuangkan kepentingan Islam dan Pan-
Melayu Islamic Party (PMIP) yang menjadi juru bicara bagi permusuhan komunitas Muslim
terhadap warga Cina dan India.
Orientasi keislaman PIP tidak hanya memiliki kepedulian terhadap ekonomi, tetapi juga
kepedulian terhadap perkembangan Islam. Malaysia semakin menunjukkan adanya pluralitas
keberagamaan yang dapat member perlindugan bagi masyarakat non-Melayu yang pada
umumnya menganut agama non Islam, sehingga mereka hidup berdampingan satu sama lain tapa
menimbulkan gejolak. Dalam proses islamisasi di Malaysia, yang memainkan peranan penting
dalam mengembangkan ajaran Islam adalah ulama atau pedagang dari Jazirah Arab. Pada tahun
1980-an Islamt di Malaysia mengalami perkembangan dan kebangkitan yang ditandai dengan
semaraknya kegitan dakwah dan kajian Islam oleh kaum intelektual dan diselenggarakannya
kegiatan internasional, yaitu Musabagh Tilawatil Al-Qurán yang selalu diikuti oleh gari dan
gariah Indonesia. Selain itu, perkembangan Islam di Malaysia semakin bertambah maju dan pest,
dengan bukti banyaknya masjid-masjid yang dibangun, juga terlihat dalam penyelenggaraan
jemaah haji yang begitu baik. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa perkembangan Islam di
Malaysia tidak banyak mengalami hambatan. Bahkan, ditegaskan dalam konstitusi negaranya

18
bahwa Islam merupakan agama resmi negara. Di Kelantan, hukum hudud (pidana Islam) telah
diberlakukan sejak tahun 1992.

2.4 Organisasi

NAMA ORGANISASI PENJELASAN


United Malay National Organizations Organisasi Kebangsaan Melayu Bersatu
(UMNO) (bahasa Melayu: Pertubuhan Kebangsaan
Melayu Bersatu; Jawi: ‫ڤرتوبوهن‌ كبڠساءن ماليو‬
‫)برساتو‬, disingkat UMNO (Jawi: ‫;امنو‬
/ˈʌmnoʊ/) atau dengan nama lain sebagai
PEKEMBAR (Jawi: ‫ )ڤکمبر‬adalah partai
politik terbesar dan tertua yang masih
aktif di Malaysia. UMNO merupakan
salah satu pendiri dan bagian dari koalisi
Barisan Nasional (BN) yang sebelumnya
bernama Parti Perikatan (bahasa
Indonesia Partai Aliansi) yang telah
memimpin pemerintahan federal dan
mendominasi politik Malaysia sejak
kemerdekaan pada tahun 1957 hingga
kekalahan koalisi Barisan Nasional dalam
Pemilu Malaysia 2018. Tiga tahun
setelahnya, koalisi BN berhasil
mengambil alih pemerintahan federal
setelah jatuhnya Perikatan Nasional di
bawah kepemimpinan Muhyiddin Yassin
akibat krisis politik melanda Malaysia.

UMNO merupakan salah satu partai


politik yang telah dibubarkan di
Singapura, mengingat Singapura telah
dikeluarkan dari Federasi Malaya. Partai
ini memiliki tujuan untuk menjunjung
tinggi nasionalisme Melayu dan konsep
Ketuanan Melayu, serta menjaga
martabat suku, agama, dan negara. Partai
ini juga memiliki tujuan dalam
melindungi tradisi Melayu sebagai
budaya dan warisan negara, serta untuk
menegakkan, membela, dan memperluas
agama Islam di seluruh Malaysia. UMNO
19
adalah sebuah partai yang secara dominan
memegang kekuasaan negara itu. UMNO
adalah partai berbasis Melayu yang saat
ini berhasil menjalin koalisi dengan partai
orang-orang Cina dan India.

Partai Islam Se-Malaysia (PAS) Partai Islam Se-Malaysia (bahasa Melayu


Parti Islam Se-Malaysia), disingkat PAS,
adalah sebuah partai politik di Malaysia.
Partai ini didirikan kepada
menjadikan Islam sebagai tuntunan hidup
dan berhaluan menjadikan Malaysia
sebagai negara Islam. PAS
memperjuangkan kedaulatan Islam dan
menempatkan Islam sebagai faksi
pemerintahan. Walaupun PAS adalah
sebuah partai yang mendukung Islam,
tetapi di Malaysia PAS dianggap sebagai
oposan atau pihak pembangkang.

Presiden PAS sekarang adalah Abdul


Hadi Awang dan merupakan salah
seorang wakil dewan dari negera
anggota Terengganu. Mantan timbalan
presidennya adalah Nasharudin Mat Isa.
Beberapa anggota penting partai ini
selang lain atau naib presiden PAS
Husam Musa, Sallahudin Ayub, dan Dato'
Mahfuz Omar.

Berdasarkan fakta sejarah , PAS telah


didirikan secara resmi pada tanggal 23
Agustus 1951. Namun, mempunyai fakta
lain yang menyebut bahwa PAS didirikan
pada 24 November 1951 (Warta
Nasional, 26 November 1951 dan Utusan
Melayu 25 November 1951). Bahkan di
sini mempunyai dua tanggal yang
berbeda , namun bagi anggota sejarah dan
tokoh-tokoh lama dalam PAS, fakta
kedua (24 November 1951) adalah
tanggal ketetapan PAS didirikan. Partai
Islam Se-Malaysia kesudahan telah

20
didaftarkan sebagai sebuah organisasi
pada tanggal 31. Mei 1955 dengan
Nomor Pendaftaran 733 (Penang).

PAS atau Persatuan Islam Se-Malaya


(nama aslinya) adalah organisasi atau
partai politik Melayu yang berteraskan
kepada Islam propertti sebelum merdeka
sesudah Hizbul Muslimin dilarang oleh
penjajah pada tahun 1948. Golongan
reformasi ini tidak hanya sukses
menyadarkan warga Melayu tentang
betapa pentingnya menghapus penjajah
barat kepada mewujudkan sebuah negara
Islam, tetapi juga menyuarakan argumen
bahwa kelemahan umat Islam sebenarnya
adalah berasal dari warga Islam yang
tidak ingin mengikuti nasihat Islam
dengan berlaku sebagaimana yang
terkandung di dalam al-Quran dan
Sunnah.

Ikatan Muslimin Malaysia (ISMA) (Jawi: ‫;ايکتن مسلمين مليسيا‬ Arab: ‫جمعية االتحاد اإلسالمي‬
‫;الماليزي‬ Inggeris: Malaysian Muslim Solidarity)
ialah sebuah badan bukan
kerajaan Malaysia yang
berfahaman ultrakonservatif[1][2] dan Islamis[3]
. Ia ditubuhkan pada 7 Julai 1997 di bawah
nama Ikatan Siswazah Muslim
Malaysia[4] sebelum kemudian menukar
namanya kepada Ikatan Muslimin Malaysia pada
tahun 2005.

ISMA dilihat aktif dalam memperjuangkan hak-


hak orang Islam di Malaysia dengan
mengeluarkan beberapa kenyataan di ruang
akhbar agar pihak kerajaan dapat mengambil
perhatian mengenainya.[16][17] ISMA juga turut
terlibat dalam menganjurkan
program HIMPUN bertujuan untuk memberi

21
kesedaran kepada umat Islam di Malaysia
tentang bahayanya murtad.[18]
ISMA juga merupakan salah satu kompenan
dalam pertubuhan Allied Coordinating
Committee of Islamic NGOs (ACCIN) yang
ditubuhkan atas dasar menjaga kepentingan
umum umat Islam daripada dicabar.[19][20]
Di peringkat pusat, ISMA dilaporkan telah
menganjurkan siri konvensyen iaitu Konvensyen
Pemikiran Hasan al-Banna (2010), Konvensyen
Memperingati 500 Tahun Kejatuhan Empayar
Melayu Islam Melaka (2011) dan Konvensyen
Memartabat Islam Memperkasa Ummah (2012)
[21]. Turut dianjurkan ialah program bersifat
kekeluargaan seperti Konvensyen Keluarga
Melayu Muslim (2011). [22] ISMA juga banyak
memfokuskan aktivitinya pada pembinaan jatidiri
dan kemasyarakatan dengan program-program
seperti Qiamullail, I'tikaf, ramah mesra, gotong-
royong dan sukaneka. [23]
ISMA juga dilihat terlibat dalam mengadakan
program-program motivasi dan kelas-kelas
pengajian agama seperti kelas Al-Quran, Kem
Lepasan SPM, Jambori Remaja Muslim dan lain-
lain.[24] Mereka juga dilihat aktif memberi
kesedaran terhadap masyarakat akan
pengaruh liberalisme,
fahaman Syiah, kristianisasi dan isu-isu sosial.
[16]
Barisan Jemaah Islamiah Se- (Jawi: ‫باريسن جماعه اسالميه سمليسا‬ dikenal juga
Malaysia dengan akronimnya BERJASA) adalah partai
politik di Malaysia. BERJASA saat ini
merupakan ahli komponen Gagasan
Sejahtera (GS) 2016-2020 dan mendukung
pemeritahan koalisi saat ini, yaitu Perikatan
Nasional (PN) parti sekutu (2020-2022).
Kini Gerakan Tanah Air (GTA) (sejak 2022)
pernah menjadi ahli komponen Barisan Nasional
(Malaysia) (1977-1982)

2.5 Respon Pemerintah

22
Islam Mendapat Dukungan dari Negara dan Pemerintah Faktor penting lainnya yang turut
menyebabkan kuatnya citra dan nuansa Islam di dalam masyarakat dan politik Malaysia
adalah sikap dan respon UMNO dan pemerintah terhadap menguatnya etos dan kesadaran
Islam dalam masyarakat Melayu dengan menunjukkan sikap dan kebijakan yang lebih
berorientasi Islam. Kebijakan pro Islam pemerintah itu mempunyai spektrum luas. Dalam hal
ini pemerintah secara jelas telah memperlihatkan kebijakan akomodatif dan pro Islam tidak
hanya yang bersifat infrastruktural, tetapi juga yang bersifat struktural dan kultural. Hal ini
menemukan momentumnya pada masa pemerintahan Mahathir , dan berlanjut hingga masa
pemerintahan Abdullah Ahmad Badawi.

Sikap akomodatif pemerintah secara jelas dapat ditunjukkan dengan berbagai kebijakan
yang meyakinkan rakyat Malaysia dan kaum Muslimin , bahwa pemerintah dan UMNO
bersungguh-sungguh dalam mendukung peran Islam. Pemerintah bahkan memperlihatkan
sikap yang mendukung Islam dengan melakukan program " islamisasi " dan " penerapan
nilai-nilai Islam " yang menelan biaya relatif besar . Tentu saja Mahathir selaku Perdana
Menteri punya andil besar dalam hal ini .

Secara struktural, sikap akomodatif pemerintah antara lain dapat dilihat pada
kebijakannya yang merekrut sejumlah aktivis Muslim untuk duduk dalam sistem
pemerintahan. Sikap akomodatif itu juga dapat dilihat pada peristiwa penting ketika Mahathir
mengajak Anwar Ibrahim, seorang aktivis dan tokoh Islam yang kharismatik, untuk
bergabung ke dalam pemerintahan . Sebagian orang menyatakan bahwa Anwar telah dipaksa
ada pula yang menilai bahwa masuknya Anwar ke dalam pemerintah semata-mata bagian
dari usaha pemerintah untuk mengendalikan dan membungkam PAS dan secara umum
merangkul ketidaksepakatan Islam, serta membersihkan Mahathir dari tuduhan mengikuti
selera pribadinya terhadap Islam sementara sebagain yang lain percaya bahwa Anwar
memanfaatkan kesempatan itu untuk bekerja demi islamisasi masyarakat yang lebih luas
melalui pemerintah. Terlepas dari berbagai penilaian tentang akomodasi struktural ini , yang
jelas keterlibatan Anwar dalam pemerintahan telah banyak memberikan sumbangan bagi
kemajuan Islam dan umat Islam di negara tersebut.

Disinyalir oleh sebagain kalangan bahwa berdirinya IIUM ( International Islamic


University Malaysia ) sebagian atas upaya Anwar. Seperti ditegaskan Nagata, Anwar
merupakan penolong dalam membuka jalan bagi terciptanya berbagai kebijakan Islam.
Kontribusi Anwar dalam kebijakan-kebijakan islamisasi pemerintah cukup jelas.
Bagaimanapun , dalam waktu yang cukup lama , Anwar pernah menduduki posisi di kabinet
yang berhubungan dengan Islam. Bahkan menurut Mutalib , Anwarlah yang sering diminta
Mahathir untuk menyampaikan kebijakan-kebijakan keislaman yang dikeluarkan pemerintah
seperti kebijakan tentang pembangunan tempat permanen untuk Kamp Pemuda Islam
Internasional pada bulan September 1982, relokasi klub-klub Turf jauh dari kota , keputusan
untuk tidak menyetujui pembukaan rumah judi yang baru, pendirian Pegadaian Islam,
asuransi Islam dan melarang warga muslim menjadi pelanggan Kasino yang bertempat di
Genting Highland .

23
Menurut Lutfi Othman, masuknya Anwar dalam pemerintahan membuat banyak
pemimpin ABIM lainnya mengikuti langkah Anwar mendukung peran Islam dalam
pemerintahan negara dan masyarakat. Upaya untuk mencapai tujuan itu, beberapa orang
pemimpin ABIM melibatkan diri pada institusi-institusi Islam seperti IIUM , Bank Islam dan
sebagainya. Akomodasi struktural penting lainnya yang dilakukan pemerintah untuk
menyebut satu contoh adalah rekrutmen 850 orang guru agama ke dalam lembaga
pemerintahan pada awal tahun 1980-an . 100 orang di antaranya ditugaskan pada Unit Islam
kantor Perdana Menteri, sedangkan 750 orang lainnya ditugaskan di kantor Menteri
Pendidikan.

Uraian berikut ini akan menggambarkan secara lebih detail peranan pemerintah dalam
mendukung Islam dan menjadikan kebijakan-kebijakan dan program-program pembangunan
dalam berbagai bidang menjadi lebih sarat dengan muatan Islam. Hal tersebut dapat dilihat
pada berbagai aspek. Meskipun PAS dan kelompok Muslim oposan pemerintah, seperti
organisasi organisasi dakwah, mungkin saja menganggap semua itu tidak lebih sebagai
simbol seremonial saja , ada bukti-bukti lain yang lebih substantif yang menunjukkan
meningkatnya keberpihakan pemerintah terhadap Islam. Hal itu dapat ditunjukkan dari
kebijakan pemerintah dalam berbagai aspek berikut ini.

a.Penyediaan Infrastruktur
Sebagai upaya untuk menunjukkan keseriusannya dalam merespon penegasan kembali Islam,
pemerintah menyediakan sejumlah infrastruktur yang diperlukan guna membantu umat Islam
dalam melaksanakan kewajiban kewajiban agama mereka. Realisasi paling umum dari
keseriusan ini adalah pembangunan sejumlah mesjid untuk memenuhi kebutuhan komunitas
Muslim akan tempat ibadah. Selain itu, manifestasi penting lainnya dari kesungguhan
pemerintah terlihat dari penyediaan infrastruktur bagi kebijakan pro Islamnya di berbagai bidang
kehidupan seperti ekonomi, dakwah dan syiar Islam , pendidikan dan aspek-aspek lainnya dalam
meningkatkan keberagamaan masyarakat Muslim. Di bidang pendidikan, pemerintah telah
membangunan Sekolah Guru Islam ( Islamic Teachers ' College ), yang menghabiskan biaya
senilai M $ 22 juta. Pada tahun 1982, pemerintah mengadakan tempat yang permanen untuk
Kamp Training Islam Internasional ( 1982 ).
Pemerintah juga pernah menyalurkan dana sejumlah M $ 22 juta untuk pelaksanaan pelatihan
guru-guru agama dan membentuk Yayasan Dakwah Islamiyah serta pembangunan Universitas
Islam Internasional ( IIUM ) yang menelan dana M $ 500 juta. Pada tiga tahun pertama
operasional IIUM , juga dibiayai pemerintah melalui dana General and Revenue Funds dengan
bantuan Arab Saudi.
Di bidang ekonomi, pemerintah juga menyediakan sejumlah infrastruktur berupa
pembangunan Bank Islam, Asuransi Islam dan Pegadaian Islam. Sementara untuk koordinasi
administrasi Islam sebagaimana telah disinggung di atas pemerintah telah pula membangun
sebuah Pusat Islam yang begitu megah dengan kelengkapan berbagai fasilitas yang dibutuhkan.
Pada tahun 1983, pemerintah mensponsori pula pembangunan Rumah Sakit Pusat Islam.
b.Pendidikan dan Pengajaran

24
Kebijakan dan program keislaman di bidang pendidikan terlihat lebih awal mendapat
perhatian dibanding bidang lainnya. Hal ini bisa jadi karena posisi Menteri Pendidikan saat itu
dipegang Mahathir Muhammad, sosok yang dikenal banyak berperan dan memberikan kontribusi
bagi upaya islamisasi di Malaysia. Di awal karirnya sebagai Menteri Pendidikan Malaysia pada
tahun 1974, Mahathir mengawali langkahnya dengan meninjau ulang sistem pengajaran agama
Islam yang dipandangnya tidak efektif dan tidak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan
zaman. Segera setelah itu, ia mengadakan pengkajian kembali tentang pendidikan agama Islam
dan sistem pengajarannya serta membentuk Dewan Penasehat untuk pendidikan agama Islam.
Pembentukan dewan ini dimaksudkan untuk menggerakkan agar Islam menjadi relevan dengan
kebutuhan modernisasi masyarakat Muslim Malaysia dan agar gerakan ini dapat dilaksanakan
secara koordinatif dan sistematis.
Pada tahun 1975, Kementerian Pendidikan mengeluarkan dana senilai M$ 22 juta untuk
memperbaiki pelaksanaan pelatihan guru-guru agama Islam. Pada tahun berikutnya, pemerintah
mengumumkan pengambil alihan atas 10 sekolah Islam terbaik di negara itu guna memperbaiki
manajemen sekolah tersebut meningkatkan kinerja para guru dan pegawainya untuk dijadikan
sebagai sekolah model.
Pada tahun 1979, pemerintah mendeklarasikan pendirian Pusat Penelitian Islam Asia
Tenggara senilai M$ 26 juta. Pada tahun yang sama, pengetahuan agama Islam ditetapkan
sebagai materi ujian di tingkat Sijil Pelajaran Malaysia (SPM). Setahun berikutnya, pemerintah
mendirikan yang pertama kali Maktab Perguruan Islam (Islamic Teachers' College) , senilai M$
22 juta, yang dari sana murid-murid yang berpotensi akan dikirim ke Mesir, Pakistan dan
Indonesia untuk melanjutkan studi mereka.
Lebih jauh, mengamati Rencana Malaysia Ketiga dan Keempat, untuk periode
pemerintahan 1976-1981 dan 1981-1986, terlihat betapa pemerintah menunjukkan
kesungguhannya dalam meresponi penegasan kembali posisi Islam. Di dalam Rencana Ketiga
misalnya, pemasukan pasal " Islam tetap menjadi sumber kekuatan bagi bangsa Malaysia " telah
diwujudkan secara nyata dalam bentuk naiknya pengeluaran anggaran dan dukungan moral
pemerintah dalam bidang pengajaran Islam di sekolah sekolah serta pembangunan mesjid-mesjid
dan berbagai institusi Islam . Kebijakan penting lainnya yang terkait dengan upaya menghasilkan
sumber daya manusia dan profesional muslim yang berkualitas dalam berbagai bidang kehidupan
adalah kesponsoran pemerintah dalam mendirikan universitas Islam berskala internasional
(IIUM) yang dibiayai oleh pemerintah dengan bantuan Arab Saudi .
c.Ekonomi
Manifestasi dari ketertarikan pemerintah terhadap Islam yang penting lainnya adalah
dengan membuat kebijakan yang lebih konkret di bidang ekonomi. Pada tahun 1980, pemerintah
menyampaikan menyampaikan deklarasi tentang pembaharuan model sistem ekonomi Malaysia
untuk disesuaikan dengan ajaran agama Islam yang mencakup prinsip "tidak ada bunga" di
dalam setiap transaksi keuangan.
Keinginan mengadopsi sistem ekonomi Islam sebenarnya sudah lama menjadi obsesi para
tokoh Islam di Malaysia. Keinginan mereka muncul dari rasa tidak puas terhadap pelaksanaan
konsep ekonomi modern yang dianggap tidak berhasil mewujudkan pemerataan dan keadilan

25
ekonomi. Masih dirasakan adanya kesenjangan sosial yang makin lebar antara yang berpunya
dan tidak punya (the have and the have not), dan terjadinya eksploitasi mereka yang memiliki
modal dan keterampilan terhadap lapisan sosial yang tidak memiliki modal dan keterampilan.
Bank Islam yang diinisiasi pemerintah menunjukkan hasil positif secara berturut-turut
pada tahun 1982 dan 1983. Dengan modal sendiri sejumlah M$ 100 juta dan modal pinjaman M$
500 juta, bank ini menerapkan sistem ekonomi tanpa bunga. Mengomentari bank Islam tersebut,
Menteri Keuangan Malaysia menyebutnya sebagai langkah awal pemerintah untuk menanamkan
secara berangsur-angsur nilai-nilai Islam dalam sistem ekonomi dan keuangan negara Malaysia,
sebagai pengganti sistem ekonomi Barat yang selama ini diberlakukan di Malaysia. Dalam
kesempatan lain, dengan keyakinan yang lebih besar ia menyatakan bahwa pemerintah berencana
membangun 100 bank Islam sejenis di seluruh negara.
d.Hukum
Pelaksanaan hukum Islam sebenarnya telah lama menjadi obsesi para tokoh Islam
Malaysia. Keinginan mereka untuk melaksanakan hukum Islam terdorong oleh suatu anggapan
bahwa sistem hukum yang sedang diberlakukan di Malaysia adalah hukum warisan Inggris.
Hukum tersebut adalah asing baik bagi orang Muslim maupun non-Muslim. Di samping itu,
tidak sedikit tokoh-tokoh Islam yang berasumsi bahwa hukum ciptaan manusia yang sedang
diberlakukan itu bertentangan dengan hukum Islam, dan tidak mewujudkan keadilan yang
dikehendaki fitrah manusia serta tidak dapat menyelesaikan masalah. Selain itu, muslim
Malaysia terdorong melaksanakan hukum Islam karena adanya anggapan bahwa institusi modern
yang diperkenalkan barat terhadap dunia Islam sekarang belum berhasil memecahkan masalah-
masalah mendesak yang dihadapi umat. Misalnya, keinginan menegakkan hukum pidana Islam
seperti pada kasus hudud di Malaysia karena institusi-institusi penegak hukum belum mampu
mengendalikan kejahatan yang kian meningkat sejalan dengan kemajuan kehidupan sosial.
Keluhan yang biasa dilemparkan kepada lembaga-lembaga penegak hukum itu, mereka tidak
berani menjatuhkan sanksi yang memadai terhadap para pelaku kejahatan berat.
Sanksi atau hukuman biasanya dirasa terlalu ringan sehingga tidak dapat membuat jera para
perampok, pembunuh dan pencuri kelas kakap.
e.Kebijakan Luar Negeri
Seiring dengan perubahan kebijakan domestik pemerintah terhadap Islam, kebijakan luar
negeri Malaysia turut mengalami perubahan penting. Salah satu perubahan itu adalah kuatnya
keberpihakan pemerintah terhadap Dunia Muslim, di mana sepanjang tahun 80-an, seperti
dikemukakan Mutalib, “Pemerintah telah membangun tempat bagi dirinya sendiri sebagai salah
satu aktivis, yang ingin mengindentikkan dirinya dengan persoalan-persoalan dunia Muslim”.
Dari berbagai pandangan dan pemikiran yang bisa dibaca melalui kumpulan pidatonya pada
pertemuan-pertemuan dengan negara-negara Muslim, terkesan betapa pemerintah, khususnya
Mahathir menunjukkan kecenderungannya terhadap Islam dan konsen pada berbagai persoalan
keumatan. Dalam pidatonya pada Konferensi Organisasi Negara Islam di Jeddah tahun 1981,
misalnya, Mahathir menyeru bangsa Muslim agar mewujudkan slogan-slogan mereka ke dalam
aksi yang nyata, bukan hanya melalui retorika dan resolusi yang penuh kealiman “Karena

26
berbicara terus-menerus tentang solidaritas Islam tidak akan berarti apa-apa tanpa melakukan
kerja sama yang konkrit”.

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Islam masuk ke wilayah negara Malaysia, terutama pada kerajaan Malaka adalah melalui
para saudagar Muslim dari India dan Arab-Persia sekitar abad ke 7 M. Adapun perkembangan
ajaran Islam secara luas berlangsung sekitar abad 13, dengan ditemukannya inskripsi-inskripsi
yang bernuansa Islam.
Pemikiran dan Gerakan politik Islam lebih intensif sejak perjuangan kompromi politik
untuk mendapatkan kemerdekaan dari kolonilais Inggeris. Gerakan politik Islam menemukan
momentumnya yang spektakuler yakni menempatkan Islam sebagai agama resmi negara dan
menempatkan etnis Melayu sebagai kelompok spesial (special privileges).
Gerakan politik Islam yang dikendalikan oleh partai politik pemegang tampuk kekuasaan,
yaitu UMNO, meskipun beraliran Islam inklusif dan menjunjung tinggi nilai nilai nasionalisme,
kiprahnya tetap mengutamakan nilai nilai Islam. Adapun partai oposisi seperti PAS yang lebih
beraliran “fundamentalis” dalam arti etik sebenarnya keinginannya telah teradopsi oleh partai
penguasa. Artinya bahwa kedua partai tersebut menguntungkan keberadaan agama Islam.

3.2. Saran
Demikianlah makalah ini penulis buat, tentunya masih banyak kesalahan yang terdapat
dalam makalah ini. Untuk menuju yang lebih baik lagi kritik dan saran penulis butuhkan demi
kesempurnaan makalah selanjutnya. Penulis ucapkan terima kasih dan mohon maaf apabila
masih banyak terjadi kesalahan dalam pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat
bagi kita semua.

27
DAFTAR PUSTAKA

Sudirman Tebba, Perkembangan Mutakhir Hukum Islam di Asia Tenggara, Mizan, Bandung.
M.B Hooker, Undang-undang Islam di Asia Tenggara, Dewan Bahasa dan Pustaka Kementerian
Pendidikan Malaysia Kuala Lumpur 1992.
DR. Abdul Rahman Haji Abdullah, Pemikiran Islam di Malaysia Sejarah dan Aliran, Gema
Insani Press, Jakarta 1997.
Hidayat, Asep Ahmad. 2014. Studi islam asia tenggara.
Helmiyati. 2014. Sejarah islam asia tenggara edisi pertama catatan ke-1. Pekanbaru:lembaga
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

28

Anda mungkin juga menyukai