Makalah
“Manajemen Proyek”
Disusun Oleh:
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat, taufik, serta
hidayahnya kepada seluruh hamba-Nya sehingga dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Pengorganisasian dan Struktur Organisasi Proyek”.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Agung Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-nanti syafaatnya di akhirat nanti.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
BAB I............................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN......................................................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................... 2
C. Tujuan................................................................................................................................ 2
BAB II.............................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN............................................................................................................................ 3
A. Pengertian Pengorganisasian dan Struktur Organisasi Proyek.................3
B. Analisis Kebutuhan Tenaga Pelaksana Proyek.................................................7
C. Klasifikasi Struktur Organisasi Proyek................................................................8
BAB III......................................................................................................................................... 13
PENUTUP................................................................................................................................... 13
A. Kesimpulan................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ 14
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan tidak terlepas dari suatu kegiatan pengorganisasian
dalam melaksanakan proyek. Proses pengorganisasian sebagai suatu
cara dimana kegiatan organisasi dialokasikan dan ditugaskan diantara
para anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien.
Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan
struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi,
menggerakkan sumber daya yang dimilikinya, serta lingkungan yang
melingkupinya.1 Proses transformasi sumber daya menjadi barang
atau jasa dilakukan dalam jangka waktu tertentu dengan biaya dan
kualitas yang sudah ditentukan. Proses transformasi sumber daya
menjadi barang atau jasa merupakan bagian penting karena sebagai
penentu pencapaian tingkat keberhasilan dalam menjadikan suatu
barang atau jasa yang memenuhi standar. Tidak hanya
pengorganisasian yang ikut andil dalam proses transformasi sumber
daya ini. Akan tetapi juga butuh adanya perencanaan, penggerakan,
dan pengendalian. Yang mana hal ini berarti manajemen proyek
merupakan hal yang sangat penting untuk menunjang keberhasilan
transformasi sumber daya yang ada, karena sudah dilakukan dengan
proses yang benar secara efektif dan efisien. Sehingga nantinya
menghasilkan produk yang berkuantitas dan berkualitas sebagaimana
mestinya.2
Suatu organisasi akan dilihat dalam struktur organsasinya. Baik
secara fisik struktur organisasi dapat dinyatakan dalam bentuk
gambaran grafik atau bagan yang ada, bagan ini merupakan suatu
hasil keputusan tentang garis wewenang yang bersangkutan, yang
1
Suwinardi, “Organisasi Proyek,” Jurnal Orbith 10, no 1 (Maret 2014): 37.
2
Alfian Malik, Pengantar Bisnis Jasa Pelaksana Konstruksi (Yogyakarta: CV. Andi Offset,
2010), 160.
3
sesuai dengan hubungan fungsi-fungsi, dan lainnya yang menyatakan
keseluruhan untuk mencapai suatu sasaran. Bagan tersebut
memperhatikan tingkatan-tingkatan yang ada di dalam organisasi dan
pendelegasian wewenang.3
Materi manajemen proyek kali ini membahas mengenai
pengorganisasian dan struktur organisasi proyek. Pembahasan
pertama diawali dengan pengertian pengorganisasian dan struktur
organisasi proyek, analisis kebutuhan tenaga pelaksana proyek, dan
klasifikasi struktur organisasi proyek.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pengorganisasian dan struktur organisasi proyek?
2. Bagaimana analisis kebutuhan tenaga pelaksana proyek?
3. Bagaimana klasifikasi struktur organisasi proyek?
C. Tujuan
1. Untuk memahami pengertian pengorganisasian dan struktur
organisasi proyek.
2. Untuk mengidentifikasi analisis kebutuhan tenaga pelaksana
proyek.
3. Untuk mengklasifikasikan struktur organisasi proyek.
3
M. Afif Salim Agus B. Siswanto, Manajemen Proyek (Semarang: CV. Pilar Nusantara, 2019),
12.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengorganisasian dan Struktur Organisasi Proyek
Pertemuan minggu lalu kita telah belajar mengenai perencanaan
proyek. Hubungan antar prinsip-prinsip manajemen proyek sangatlah
erat. Seperti yang kita ketahui bahwa perencanaan menjadi dasar
berfungsinya prinsip manajemen yang lain. Kegiatan
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian baru dapat
dilakukan jika perencanaan sudah dilakukan secara matang.
Bagaimana mungkin kegiatan pengorganisasian dapat dilaksanakan
jika perencanaan belum dibuat. Demikianlah kiranya keterkaitan
antara prinsip manajemen satu dengan prinsip manajemen yang
lainnya.4
Pengorganisasian yaitu kegiatan membagi dan memberdayakan
sumber daya manusia serta pekerjaan yang ada dalam organisasi. 5
Pengorganisasian merupakan fungsi mengumpulkan sumber daya,
mengalokasikan sumber daya, dan tugas penataan untuk memenuhi
rencana organisasi. Pengorganisasian adalah metode dan proses
untuk 1) Menciptakan dan membangun kelompok atau organisasi
yang dapat memajukan tujuan organisasi, dan 2) memberi individu
wewenang yang mereka butuhkan untuk melakukan tanggung jawab
mereka.6
Pembagian kerja dan manusia dalam organisasi ini tentu saja
didasarkan pada pertimbangan spesialisasi dan kualifikasi dari
pekerjaan serta sumber daya manusia yang tersedia dalam organisasi.
Kegiatan pengorganisasian inilah yang menghadirkan pembagian
tugas dan wewenang. Tugas dan wewenang harus diatur dengan baik
4
Syahrul, “Perencanaan Strategis Dan Praktiknya Di Perguruan Tinggi,” Jurnal Shautut
Tarbiyah 36, no. 23 (Mei 2017): 1–18.
5
Suwinardi, “Organisasi Proyek.”
6
Bambang Pujiyono, “Konsep Manajemen Proyek,” Jurnal Manajemen 01, no. 5 (Februari
2001): 4.
5
agar tidak menimbulkan konflik fungsional dalam organisasi.
Beberapa konsep yang muncul dalam pengorganisasian di antaranya
tentang pendelegasian wewenang dan struktur organisasi. Intinya,
bahwa pengorganisasian didasari oleh konsep menempatkan orang
yang tepat di tempat yang tepat sesuai dengan kualifikasi pekerjaan
yang akan dipegang.7
Fungsi pengorganisasian proyek menyangkut pada permasalahan
mengenai pengelolaan sumber daya manusia (staffing) proyek dan
sumber daya material (mesin, sarana dan prasarana administrasi).
Dimana pekerjaan dan fungsi-fungsi dalam pekerjaan proyek itu
dibagi-bagi dan bagaimana pekerjaan-pekerjaan proyek dan unit-unit
kerjanya di integrasikan atau disatukan, hingga akhirnya bagaimana
seluruh sumber daya proyek tersebut (material dan immaterial)
setelah bersatu kemudian ditata kelola dalam proses produksi
pekerjaan proyek menuju tercapainya tujuan atau goals proyek. Untuk
itu konsep struktur organisasi proyek diperlukan disini untuk
menyusun mekanisme dan mengendalikan proyek agar berjalan
dengan baik.8
Struktur organisasi proyek merupakan sarana untuk membantu
proses pencapaian tujuan atau plan dalam sebuah proyek. Struktur
organisasi tersebut bekerja dengan mengkoordinasi dan mengatur
segala sumber daya yang tersedia di proyek, seperti material proyek,
peralatan, modal, hingga tenaga kerja. Berikut struktur organisasi
yang perlu untuk kita ketahui:9
1. Struktur Organisasi Fungsional
Struktur organisasi fungsional merupakan struktur organisasi
paling umum yang digunakan oleh banyak organisasi,
7
Rifdan Muhammad Syukran, Andi Agustang, Andi Muhammad Idkhan, “Konsep Organisasi
Dan Pengorganisasian Dalam Perwujudan Kepentingan Manusia,” PUBLIK: Jurnal Manajemen
Sumber Daya Manusia, Administrasi dan Pelayanan Publik 9, no. 7 (Mei 2022): 97.
8
Pujiyono, “Konsep Manajemen Proyek," 9.
9
Budi Susanto, Manajemen Proyek (Jakarta: PT. Guna Widya, 1997), 16.
6
pembagiannya berdasarkan fungsi manajemen. Misal saja
keuangan, pemasaran, produksi, dan sumber daya manusia. Orang-
orang yang memiliki keterampilan tertentu maka akan bertemu
dengan orang yang memiliki skill sama.
7
Organisasi matriks biasanya diciptakan dengan memperhatikan
organisasi fungsional dan organisasi proyek. Di organisasi ini, para
ahli dihimpun berdasarkan fungsi untuk mengerjakan proyek
tertentu.
10
Mansur Tanjung, “Fungsi Organisasi Dalam Manajemen Proyek,” Jurnal Mantik Penusa 01,
no. 1 (Juli 2017): 23-24.
8
Gambar 4: Struktur Organisasi Tim Kerja
11
Ibid, 25.
12
Abrar Husen, Manajemen Proyek (Yogyakarta: CV. Andi Offset, 2011), 116-117.
9
memiliki dampak signifikan pada banyak tenaga dan alat yang
dibutuhkan proyek. Maka dari itu pentingnya untuk merencanakan
tenaga pelaksana proyek dan alat proyek untuk memaksimalkan
kapasitas atau penggunaan produk peralatan.
Penggunaan alat dan bahan proyek yang dipilih, serta segala
kebutuhan tenaga pelaksana proyek harus sesuai dengan standar dan
kondisi di lapangan. Hingga nantinya menghasilkan waktu dan kerja
yang efektif dan efisien, serta menghindari komponen biaya yang
berlebihan.13
C. Klasifikasi Struktur Organisasi Proyek
Setelah memahami pengertian pengorganisasian beserta struktur
organisasinya, maka perlulah untuk mengklasifikasi struktur
organisasi proyek. Menurut Soetari Endang klasifikasi struktur
organisasi proyek meliputi:14
1. Pengelola Proyek
a. Pemilik Proyek
Pemilik proyek atau bisa disebut owner adalah suatu
badan usaha atau perorangan, baik pemerintah maupun
swasta yang memiliki, memberikan pekerjaan, dan membiayai
suatu proyek.
b. Konsultan Quantity Surveyor (QS)
Konsultan QS ini merupakan orang yang ditunjuk oleh
pemilik proyek untuk mengatur biaya, waktu, dan kontrak
untuk pekerjaan, dan bernegosiasi.
c. Konsultan Perencana
Konsultan perencana mempunyai kewajiban atau tugas
yang merencanakan suatu rencana dalam perencanaan
13
Priyono, Manajemen Sumber Daya Manusia (Sidoarjo: Zifatama Publishing, 2010), 105-189.
14
Soetari Endang, Manajemen Proyek (Bandung: CV. Pustaka Setia, 2014), 54.
10
struktur, arsitekstur, dan mekanikal/elektrikal dengan
ketentuan yang di inginkan oleh pemilik proyek.15
d. Konsultan Pengawas
Konsultan pengawas adalah organisasi atau perorangan
yang bersifat multi disipliner yang bekerja untuk dan atas
nama pemilik proyek.
2. Kontraktor Pelaksana
Kontraktor pelaksana adalah perusahan berbadan hukum yang
bergerak dalam bidang pelaksanaan pemborongan. Berupa
perorangan maupun badan hukum baik pemerintah maupun
swasta. Yang telah ditetapkan dari pemilik proyek serta telah
menandatangani Surat Perjanjian Kerja (SPK). Kontraktor
pelaksana bekerja dengan mengacu pada gambar kerja, rencana
kerja dan syarat-syarat (RKS) yang telah disusun sebelumnya. 16
Unsur-unsur penting kontraktor pelaksana disini terbagi ke dalam
beberapa bagian, yakni:17
a. Pimpinan Proyek (Project Manager)
Pimpinan proyek merupakan perwakilan dari kontraktor
yang bertanggung jawab sepenuhnya terhadap jalannya
pelaksanaan pekerjaan proyek, sesuai manajemen proyek dan
perencanaan proyek secara menyeluruh. Pimpinan proyek
bertugas untuk memimpin jalannya suatu pekerjaan,
mengevaluasi hasil dari pekerjaan dan membandingkan
dengan pelaksana proyek yang kemudian disusun dalam
suatu format laporan pekerjaan dari awal hingga akhir
pelaksanaan proyek.
b. Manajer Lapangan (Site Manager)
15
Agus B. Siswanto, Manajemen Proyek, 24-25.
16
Agus B. Siswanto, Manajemen Proyek, 40.
17
Nurhayati, Manajemen Proyek (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2010), 35-40.
11
Site manager merupakan wakil dari pimpinan proyek yang
dituntut untuk bisa memahami dan menguasai rencana kerja
proyek secara keseluruhan dan mendetail. Di samping itu, site
manager juga dituntut memiliki keterampilan manajemen
serta mampu menguasai seluruh sumber daya manusia yang
dibebankan kepadanya secara efisien dan produktif.
c. Site Engineer
Site engineer adalah wakil dari site manager. tugasnya
adalah memimpin jalannya pekerjaan dilapangan dengan
memanfaatkan dan mengoptimalkan semua sumber daya
yang ada untuk dapat memenuhi persyaratan mutu, waktu
dan biaya yang telah ditetapkan. Selain itu juga bertanggung
jawab atas permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan
suatu proyek serta berkewajiban untuk memberikan laporan
pekerjaan secara berkala.
d. Kepala Administrasi Proyek
Tugas kepala administrasi proyek antara lain,
melaksanakan pekerjaan administrasi proyek, embayar upah
para pekerja dan menyelesaikan administrasi keuangan,
menghitung dan membayar kerja lembur dan uang makan,
dan membuat laporan keuangan proyek.18
e. Supervisor
Supervisor mempunyai wewenang dan tanggung jawab
mengenai masalah-masalah teknis dilapangan serta
mengkoordinasi pekerjaan yang menjadi bagiannya.
Supervisor mempunyai tugas dan kewajiban sebagai berikut:
mengawasi dan mengkoordinasi pekerjaan dilapangan dan
mencatat semua prestasi pekerjaan untuk dilaporkan kepada
site manager, mengawasi metode pelaksanaan dilapangan
18
Agus B. Siswanto, Manajemen Proyek, 23-24.
12
untuk menghindarkan kesalahan, bertanggung jawab kepada
site manager terhadap pelaksanaan pekerjaan diproyek.
f. Drafter
Drafter merupakan seseorang yang bertugas membuat
shop drawing yang siap dilaksanakan dengan dikoordinasi
oleh pelaksana, menyiapkan gambar dari revisi desain dan
detail desain yang dibutuhkan untuk kegiatan pelaksanaan
dilapangan, menghitung volume berdasarkan data lapangan
dan melaporkan pada administrasi teknik.
g. Logistik
Logistik bertugas sebagai pengadaan barang dan
pengawasan material bahan bangunan, termasuk membuat
jadwal pengadaan dan pemakaian bahan serta peralatan
proyek. Bagian ini juga bertugas untuk menyediakan
pembelian bahan dan peralatan yang telah diputuskan oleh
koordinator pelaksana sesuai dengan jadwal pengadaan.
h. Pengawas Gudang
Tugas seorang pengawas gudang adalah menyimpan
barang dalam gudang dan menjaga atau memelihara
keawetan bahan yang ada dalam gudang, bertanggung jawab
terhadap keluar masuknya bahan bangunan yang diminta,
menghitung dengan benar barang yang keluar dan masuk
dalam gudang.
i. Bagian Peralatan
Departemen peralatan bertugas menjaga peralatan yang
ada dalam kondisi baik agar siap digunakan dan tidak
menghambat proyek. Bagian ini juga berperan dalam
mempersiapkan peralatan yang akan digunakan dalam
konstruksi proyek.
j. Sopir
13
Untuk sopir ini menyesuaikan dengan keadaan lingkungan
masyarakatnya. Disini tugas sopir mengantarkan project
leader dan leader lainnya untuk kebutuhan proyek,
mengantarkan logistik untuk membeli bahan-bahan proyek,
dan memastikan transportasi yang ada pada proyek berjalan
dengan baik.19
19
Endang, Manajemen Proyek, 65.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pengorganisasian merupakan kegiatan membagi dan
memberdayakan sumber daya manusia dan pekerjaan yang ada
dalam organisasi guna untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi
proyek merupakan sarana untuk membantu proses pencapaian
tujuan atau plan dalam sebuah proyek. Struktur organisasi yang
perlu kita ketahui yaitu struktur organisasi fungsional, struktur
organisasi proyek, struktur organisasi matriks, dan struktur
organisasi tim kerja (task force).
2. Tenaga pelaksana menjadi penentu keberhasilan proyek, maka
setiap tenaga pelaksana proyek harus memiliki kualifikasi,
keterampilan, dan keahlian yang sesuai dengan kebutuhan.
Identifikasi kebutuhan tenaga pelaksana proyek disesuaikan
dengan kondisi lapangan dan sesuai standar yang ada agar proyek
dapat berjalan dengan lancar.
3. Terdapat dua pengelompokan untuk klasifikasi struktur organisasi
proyek yakni pengelola proyek dan kontraktor pelaksana. Dalam
pengelola proyek terdapat pemilik proyek, konsultan quantity
surveyor, konsultan perencana, dan konsultan pengawas dan
dalam kontarktor pelaksana terdapat pimpinan proyek, manajer
lapangan, site engineer, kepala administrasi proyek, supervisor,
drafter, logistik, pengawas gudang, bagian peralatan, dan sopir.
15
DAFTAR PUSTAKA
Agus B. Siswanto, M. Afif Salim. Manajemen Proyek. Semarang: CV. Pilar
Nusantara, 2019.
16