MANAGEMENT
1801111824
UNIVERSITAS RIAU
2019
Human Resource Management adalah prosedur sistematik untuk mengumpulkan,
menyimpan, mempertahankan, menarik, dan menvalidasi data yang dibutuhkan oleh
sebuah organisasi tentang sumber daya manusia, aktivitas sumber daya manusia, dan
karakteristik unit organisasinya. (Manajemen Sumber Daya Manusia, Henry
Simamora).
Human Resource Management System mempunyai 6 buah aktivitas utama, yaitu:
1. Employment Management
2. Performance Management
3. Career Development Management
4. Reward Management
5. Employee Relations Management
6. Termination System
2.1.1 Employment Management (EM)
Employment Management adalah suatu proses seleksi calon karyawan untuk mengisi
kekosongan pada struktur organisasi dan rencana perekrutan pada awal tahun (HR
Budgeting). Employment Management terdiri dari struktur organisasi, HR Budgeting
berupa MPP, dan proses rekrutmen.
Proses rekrutmen adalah serangkaian aktivitas untuk mencari dan memikat pelamar
kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan guna
menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam rencana kepegawaian. (Manajemen
Sumber Daya Manusia, Henry Simamora).
Kebutuhan rekrutmen meliputi 4 hal menurut Angela & friends dalam bukunya yang
berjudul Panduan Rekrutmen, yaitu:
Analisis posisi kerja
Jabaran tugas
Fakta-fakta mengenai tugas kerja yang harus dilakukan – yakni memberikan laporan
mengenai hubungan dengan karyawan yang melaksanakan tugas tersebut, detil-detil
mengenai para bawahan, sebuah ringkasan atas tujuan menyeluruh dari tugas kerja itu
dan sebuah deskripsi ringkas dari setiap aktivitas utama atau tugas-tugas utama yang
harus dikerjakan oleh pelaksana tugas.
Spesifikasi personel
Penampilan fisik: kesehatan, bentuk fisik, penampilan, gaya berjalan dan gaya bicara.
Prestasi: pendidikan, kualifikasi, pengalaman.
Kecerdasan umum: kemampuan dasar.
Bakat khusus: bakat mekanik, ketrampilan, kefasihan dalam menggunakan kata-kata
atau gambar-gambar.
Minat: intelektual, praktek, kontruksi, aktivitas fisik, sosial.
Kecenderungan sifat: muah beradaptasi, pengaruh atas orang lain, ketabahan, sifat
ketergantungan pada orang lain, sifat percaya diri.
Lingkungan: lingkungan rumah tangga, pekerjaan keluarga.
Syarat dan peraturan pekerjaan
Penentuan syarat dan peraturan pekerjaan meliputi gaji, bonus, fasilitas, pensiun,
asuransi jiwa, liburan, cuti, dan lain-lain.
Memberikan para atasan untuk menidentifikasi kelebihan dan kelemahan dari bawahan
mereka.
Memberikan inputan bagi para atasan untuk merekomendasikan program tertentu untuk
meningkatkan performa bawahannya.
HRM khusus diisi dengan program yang bersangkutan dengan orang (karyawan) yang
dilakukan dalam fungsi organisasi yang paling efektif, memfasilitasi penggunaan orang
(karyawan) untuk mencapai tujuan organisasi dan individu.
Selayaknya sebuah sumber daya, maka karyawan perlu dikelola dengan baik. Yang
perlu disadari sebagai landasan utama adalah bahwa pada suatu waktu, sumber daya itu
akan habis. Misalnya kita lihat dalam konteks dalam perusahaan; ditemui bahwa
produktivitas karyawan akan semakin menurun, baik karena bertambahnya usia,
maupun tidak ada lagi yang bisa dikembangkan karena sudah terlanjur masuk dalam
sebuah zona nyaman.
Artinya, ketika seorang karyawan bergabung dengan perusahaan, maka seluruh sumber
daya yang ada pada dirinya, harus mampu dioptimalkan oleh perusahaan agar
memberikan manfaat terbesar bagi perusahaan itu sendiri dan sebenarnya juga bagi
individu yang bersangkutan. Dalam beberapa hal akan terkesan semua yang ada pada
diri karyawan akan “diperas” untuk kepentingan perusahaan, karena dianggap sebagai
sumber daya yang dapat “habis”.
Jadi, sebelum sumber daya ini “habis”, perusahaan harus memanfaatkan apapun yang
ada pada diri karyawan semaksimal mungkin. Asumsi ini memang tidak dapat
disalahkan, karena perusahaan memiliki orientasi untuk mendapatkan profit.
Kemudian muncul pertanyaan, benarkah bahwa SDM sebagai seorang manusia akan
habis pada suatu waktu?
Konsep tentang Karyawan sebagai capital/ aset-lah yang kemudian mampu menjawab
pertanyaan tersebut.
Beberapa tokoh lain menjelaskan tentang Human Capital Management (HCM),
misalnya saja Kearns (2006) mengungkapkan bahwa human capital management
berfokus pada penambahan dan menciptakan value untuk pengembangan
manusia. Hal tersebut mendorong human capital untuk mengedepankan pentingnya
pengambilan data, analisis, dan penyajian data guna mendapatkan arahan jelas untuk
mengambil sebuah tindakan.
Gary Becker seorang ahli ekonomi dari University of Chicago (1962) mengatakan
bahwa Human Capital berfokus pada aktivitas-aktivitas yang dilakukan
perusahaan/organisasi untuk mempersiapkan masa depan perusahaan / organisasi
melalui penanaman pengetahuan atau kemampuan pada manusianya.
Human Capital Management (HCM) di jelaskan oleh accounting for People task Force
(2003) sebagai “ pendekatan strategis untuk memanajemen orang-orang yang berfokus
pada isu yang sangat penting tentang keberhasilan organisasi”. Hal ini menempatkan
manajemen manusia pada level issu strategi yang tinggi dan dipandang sebagai sebuah
cara analisis, pengukuran dan evaluasi yang sistematik dalam membuat sebuah
kebijakan dan penciptaan sebuah nilai. Scarborough and elias(2002) menulis bahwa
kontribusi yang bermanfaat dari Human capital (modal manusia) adalah dapat
menjelaskan hubungan antara Sumber Daya Manusia (HR) dengan strategi bisnis.
Sementara itu The chartered institute of personnel and development (CIPD,2006)
memperluas pandangan itu sebagai berikut “ pendekatan HC diartikan sebagai strategi
bisnis realistis yang harus di impormasikan melalui data HC. Dengan kata lain
bagaimana sebuah bisnis mengejar sebuah strategi yang tidak memperhitungkan
kapasitas semua sumber daya yang ada termasuk manusia salah satunya?
HCM tidak hanya focus pada sistem pengukuran tetapi lebih dari itu. Duncan
Brown berpendapat HCM tidak hanya focus pada pengukuran , namun juga tentang
bagaimana memperagakan dan menerapkan pengukuran yang relevan , dengan
menggabungkan dan menginterpretasikan hasil pengukuran itu dan juga memanfaatkan
informasi ini untuk keuntungan strategi , di juga menyampaikan perusahaan yang
berusaha semaksimal mungkin menerapkan hal ini akan mampu menempatkan posisi
yang tepat dalam mengarahkan kebijakan terhadap pekerjanya dengan strategi yang
terus menerus. HCM yang baik adalah mampu menciptakan suasana belajar, saling
pengertian, dan keikut sertaan dalam organisasi.
Dalam sebuah organisasi diperlukan cara bagaimana mengarahkan penerapan
kebijakan HCM yang bisa memberikan nilai tambah dengan mempertemukan aspirasi
dan kebutuhan mereka . ini sejalan dengan proses penilaian dan pelaporan namun perlu
diperhatikan evaluasi penting melalui penilaian data-data kuantitatif dan kualitatif dan
digunakan untuk menganalisis prediksi outcome dimasa yang akan datang terhadap
keadaan dan tujuan organisasi. Untuk mendapatkan keadaan ini diperlukan pendekatan
tentang konsep HC dan HCM, analisi tentang HCM , analisis data yang ada dan
dilanjutkan dengan penilaian dan pelaporan HC kemudian data yang diperoleh di
analisis untuk pengambilan kebijakan HCM.
Proses intervensi ini didasari, bahwa sebenarnya karyawan juga merupakan sebuah aset
bagi perusahaan, selain modal kerja dalam bentuk uang dan peralatan kerja yang ada.
Tanpa ada kombinasi ketiga aset ini (manusia, uang, dan peralatan kerja) maka dapat
dipastikan bahwa perusahaan akan cenderung sulit untuk mencapai segala target yang
ditetapkan.
Sebuah perusahaan mungkin memiliki banyak dana yang mampu membeli berbagai
macam hal, lokasi yang strategis, program promosi yang menarik, serta peralatan
canggih yang bisa berjalan secara otomatis. Bayangkan apa yang akan terjadi jika
semua itu tidak ada karyawan yang mengoperasikannya?
Nah, karena jaman berubah, maka karyawan pun harus mampu mengikuti
perkembangan yang ada. Dahulu ada sebuah masa dimana semua dilakukan secara
mekanik, tetapi dengan seiringnya perkembangan dunia teknologi, maka sebagian besar
peralatan mekanik berganti menjadi elektronik, dan bahkan pada masa kini dapat
dikatakan sebagai high technology. Karyawan yang ada dalam perusahaan akhirnya
mau tidak mau juga harus belajar berbagai hal baru terus dan menerus, seiring dengan
perkembangan yang maju.
Saat kesadaran ini muncul, maka perusahaan diharuskan untuk menanamkan investasi
pada karyawan, dalam berbagai macam bentuk, misalnya compensation dan benefit
yang menarik agar orang terbaik tetap bertahan dalam perusahaan, adanya budget
pengembangan karyawan untuk belajar hal baru tadi, penyediaan fasilitas kerja yang
lebih optimal dan masih banyak lainnya. Semua ini perlu dilakukan agar pada akhirnya
tujuan perusahaan tetap dapat tercapai.
Abraham Maslow, seorang tokoh Psikologi, menempatkan aktualisasi diri dalam tataran
yang paling tinggi. Ketika karyawan sudah dikembangkan, maka dirinya juga akan
bertumbuh dan tidak akan habis pada suatu waktu, karena dalam dirinya tetap memiliki
kebutuhan aktualisasi diri tersebut.
Aktualisasi diri inilah yang akan mampu mendorong proses kerja karyawan berjalan
jauh lebih optimal, sehingga tujuan perusahaan bisa tercapai lebih cepat, lebih besar
ataupun lebih banyak daripada yang dijadwalkan atau ditargetkan.
HCM & HRM menyediakan berbagai fungsi dan kemampuan untuk mengelola SDM
dengan proses otomatis, dan memberikan satu sumber informasi bagi karyawan, berupa
sistem administrasi karyawan, rekrutmen, talent management, pelatihan dan
pengembangan, compensation & benefit, waktu & kehadiran, manajemen biaya,
manajemen kinerja, kesehatan & keselamatan, dan lainnya yang berhubungan dengan
proses bisnis.
perbedaan mendasar antara Human Resource Management (HRM) dan Human Capital
Management (HCM)?
Point HRM HCM
Memandang karyawan
Sudut
sebagai supporter atau Memandang karyawan sebagai ujung
Pandang
pendukung. tombak atau kunci dari organisasi