Anda di halaman 1dari 7

PERKEMBANGAN TEORI ORGANISASI

TEORI ORGANISASI

RATYH WIDYANA KANA

1801111824

PROGRAM STUDI ADMNISTRAI PUBLIK

JURUSAN ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS RIAU

PEKANBARU

2019
Teori organisasi merupakan studi tentang bagaimana banyak organisasi menjalankan fungsinya
dan bagaimana mereka mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang-orang yang bekerja
didalamnya ataupun masyarakat dilingkup kerja mereka.

Dalam evolusi teori organisasi terdapat dua dimensi dasar yang mempunyai perspektif yang
saling bertentangan. Dimensi pertama merefleksikan bahwa organisasi itu adalah “sistem” yang
tertutup. Dimensi yang kedua berhubungan dengan hasil-hasil akhir dari struktur organisasi.

Teori organisasi mencari pemahaman tentang prinsip-prinsip yang membimbing bagaimana


organisasi-organisasi beroperasi, berkembang dan berubah. Berikut ini ada 3 evoluasi teori
organisasi, yang terdiri atas:

1. Teori Organisasi Klasik


Teori Klasik berpangkal tolak pada struktur, hubungan, fungsi formal kegiatan orang dalam
rangka mencapai tujuan bersama.

Menurut teori organisasi klasik, rasionalitas, efisiensi, dan keuntungan ekonomis merupakan
tujuan organisasi. Teori ini juga menyatakan bahwa manusia itu diasumsikan bertindak rasional
sehingga secara rasional dengan menaikkan upah, produktivitas akan meningkat.

Organisasi di pandang sebagai sistem tertutup yang diciptakan untuk mencapai tujuan
dengan efisien.

Dipelopori oleh:

o Frederick Taylor – Scientific Management;


Empat Prinsip Scientific Management yaitu penggantian metode, seleksi dan
pelatihan, kerjasama dan pembagian tanggungjawab.
o Henry Fayol – 14 prinsip organisasi;
Prinsip organisasi yaitu pembagian kerja, wewenang, disiplin, kesatuan komando,
kesatuan arah, mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi,
remunerasi, sentralisasi, rantai skalar, tata tertib, keadilan, stabilitas masa kerja
pegawai, inisiatif, esprit de corps.
o Max Weber – Teori Birokrasi;
Max Weber mengembangkan sebuah model struktural sebagai alat yang efisien
organisasi untuk mencapai tujuan yang bercirikan : adanya pembagian tugas, hierarki
wewenang yang jelas, prosedur seleksi yang formal, peraturan yang rinci serta
hubungan yang tdak didasarkan atas hubungan pribadi (impersonal).
o Ralph Davis – Perencanaan Rasional;
Dalam perspektif perencanaan rasional bahwa struktur merupakan hasil logis dari
tujuan-tujuan organisasi.

2. Teori Organisasi Neo-Klasik


Teori Organisasi Neoklasik mendekati organisasi sebagai kelompok orang dengan tujuan
bersama. Teori Organisasi Neoklasik berkembang dengan pembenahan Teori Organisasi Klasik
berdasar percobaan Hawthorneyang memandang organisasi sebagai suatu sistem terbuka di mana
segmen teknis dan manusiawi saling berkaitan dengan erat dan sikap karyawan merupakan faktor
yang penting bagi peningkatan produktivitas. Pembenahan meliputi aspek pembagian kerja,
proses skalar dan fungsional, struktur organisasi, serta rentang kendali. Teori Organisasi
Neoklasik memahami adanya organisasi “informal” yang muncul karena faktor lokasi, jenis
pekerjaan, minat dan masalah khusus (vested). Teori neoklasik mengemukakan perlunya:
 partisipasi atau melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan
 perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari spesialisasi
 manajemen bottmom up: memberi kesempatan bagi junior untuk berpartisipasi
o Hugo Munsterberg
Munsterberg menekankan adanya perbedaan-perbedaan karakteristik individu dalam organisasi-
organisasi. Sebagai tambahan Munsterberg mengingatkan adanya pengaruh faktor-faktor sosial
dan budaya terhadap organisasi.

o Elton Mayo dengan Percobaan Hawthorne

Percobaan Hawthorne merupakan kristalisasi teori neoklasik.

 Percobaan pertama: meneliti pengaruh perbedaan tingkat penerangan (cahaya) dalam


pekerjaan thd produktivitas kerja atau efisiensi para karyawan.
 Percobaan kedua: April 1927, percobaan ini melibatkan kelompok kecil pekerja, yang terdiri
di enam orang gadis pekerja pada perakitan listrik.
Dari hasil penelitian: hubungan sosial atau manusiawi diantara peneliti dan penyelia lebih
penting dlm menentukan produktivitas.

o Douglas McGregor dan Teori X-Teori Y


o Warren Bennis dan Matinya Birokrasi

3. Teori Organisasi Modern


Teori Organisasi Modern merupakan teori yang mendekati masalah sebagai suatu sistem
keseluruhan, memperhatikan berbagai variabel, dan memahami adanya proses dinamis. Teori
Organisasi Modern membicarakan sistem dan ketergantungan bagian, organisasi formal,
organisasi informal, struktur status dan peranan, dan lingkungan fisik. Selain itu dikemukakan
pula proses hubungan dalam sistem dan tujuan organisasi. Organisasi, menurut Teori Organisasi
Modern, adalah proses yang tersusun dalam suatu sistem di mana orang di dalamnya berinteraksi
untuk tujuan.

Teori modern adalah multi disiplin dengan sumbangan dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
Interaksi dinamis antar proses, bagian dan fungsi dalam suatu organisasi maupun dengan
organisasi lain dan dengan lingkungan.

Teori modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah sistem tertutup yang berkaitan dengan
lingkungan. Yang stabil, tetapi organisasi merupakan sistem terbuka yang harus menyesuaikan
diri dengan lingkungannya.

Karakteristik Teori Modern:

1. Kadang-kadang disebut analisis sistem organisasi,


2. Mempertimbangkan semua elemen, organisasi,
3. Memandang organisasi sebagai suatu sistem,
4. Penyesuaian diri agar organisasi itu dapat bertahan lama dalam hidupnya, harus disesuaikan
dengan perubahan lingkungannya,
5. Organisasi dan lingkungannya harus dilihat sebagai sesuatu yang saling
ketergantungan. Multidisiplin.
Kontributor Teori Modern:

o Alfred Korzybski, 1993


General Sementics manusia hidup dalam tiga dunia yang berbeda, yaitu dunia peristiwa, dunia
objek dan dunia simbol, menitik beratkan masalah bahasa dan komunikasi, topik: ringkasan,
penyimpulan, kekakuan bahasa, lingkungan komunikasi, sifat kata-kata, dan pentingnya
tanggapan.

o Chester I. Barnard, 1938


Organisasi sebagai suatu sistem sosial yang dinamis; individu, organisasi, penyalur, dan
konsumen merupakan bagian dari lingkungan organisasi; aspek organisasi formal dan informal.

o Norbert Wiener, 1948


Menemukan sibernetika=orang=pengemudi, pengendalian sistem pada pengaruh arus balik
informasi; menunjang perkembangan komputer eletronik, penggunaan komputer dalam proses
pengawasan, suatu sistem terdiri atas input, proses, output, arus balik, dan lingkungan.

o Ludwig Von Bertalanffy


Organisasi sebagai masalah yang utama bagi seluruh kehidupan; kedinamikan, sistem,
interaksional multidimensional, multi level; suatu sistem dilihat sebagai suatu kumpulan dari
bagian-bagian yang saling berhubungan; suatu organisasi dalam pandangan yang modern
merupakan suatu sistem.
KENAPA TEORI ORGANISASI PERLU DIPELAJARI DAN DITERAPKAN ?

Organisasi merupakan suatu elemen yang diperlukan manusia dalam kehidupannya.


Organisasi dapat mempengaruhi kehidupan kita. Pada dasarnya terbentuk atas adanya
keterbatasan yang ada pada manusia dalam kehidupannya untuk mencapai suatu tujuan. Selain
itu terdapat juga alasan terbentuknya organisasi dalam kehidupan masyarakat adalah sebagai
alasan social, dimana manusia sebagai Animal Social , dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
mereka tidak bisa melakukannya dengan sendiri melainkan butuh kerja sama dengan manusia
lainnya atau saling bergantungan dalam memenuhi kebutuhan hidup. Alasan lainnya yaitu alasan
material adalah memperbesar kemampuannya dan untuk efisiensi serta mengakumulasikan
pengetahuan dari generasi ke generasi selanjutnya.

Alasan Pentingnya mempelajari teori organisasi dan kenapa harus diterapkan adalah :

1. Menambah pengetahuan dalam berorganisasi.


2. Mampu mengelola knowledge organisasi, mengikat keterampilan, memanfaatkan
teknologi, memberdayakan sumber daya manusia dan expand learning.
3. Dengan mempelajari organisai, akan mendapat pengaruh yang kuat pada struktur dan
fungsi organisasi. Orang yang terbiasa berorganisasi tentu menunjukkan semangat
untuk berkolaborasi, berdebat, berkomunikasi, berprestasi yang tidak ada matinya,
sehingga secara nyata dapat memetik hasil yang riil dan memberi kontribusi bagi
kemajuan organisasinya.

Opini :

Dalam kehidupan ini, manusia hidup secara berkelompok bukan perindividu. Manusia sebagai
makhluk social melakukan aktivitas, memenuhi kebutuhan hidupnya dengan cara bekerja sama
dengan sesama. Dan demi mencapai tujuannya, manusia menciptakan kelompok yang
mengusung pada pengorganisasian untuk tercapainya tujuan tertentu.

Dengan mempelajari teori organisasi, seseorang akan memahami bagaimana cara menempatkan
diri dalam organisasi. Teori organisasi dapat membimbing orang dalam organisasi untuk
menciptakan visi, misi, struktur, program serta melakukan analisa dan evaluasi terhadap hasil
kinerja dari yang mereka lakukan dalam mencapai tujuan tertentu, guna untuk meningkatkan
kinerja mereka selanjutnya agar lebih baik dan maskimal untuk masa yang akan datang.

Dari asumsi di atas terdapat maksud dalam mempelajari teori organisasi yaitu, organisasi
terbentuk untuk mecapai tujuan bersama, kemudian terdapat system kerja gotong royong agar
tercapainya tujuan secara efisien dan efektif, dan bagaimana sebuah organisasi menjalankan
fungsi dan juga mengaktualisasikan visi misi organisasi tersebut.

Anda mungkin juga menyukai