1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayah darinya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul”desain
dan struktur organisasi” dengan tepat waktu.
Adapun penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
kepemimpinan , kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hilma Harmen,SE.,MBA,selaku
dosen mata kuliah pengantar manajeman yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan bagi kami Terima kasih juga Kepada orang tua yang
telah membantu dan memberi pengertian dalam melaksanankan tugas ini dan juga kepada
teman- teman saya yang telah memberi dukungan dan semangat. Penulis berharap makalah ini
dapat membawa manfaat bagi yang membacanya.
Kelompok I
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................5
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................13
3.2 Saran......................................................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
Sebuah organisasi tentunya memiliki susunan atas pembagian tugas dan tanggung jawab
secra formal yang akan menjadi acuan bagi para anggota atau karywan untuk melakukan tugas
dan tangggung jawabnya,hal tersebut dinamakan struktur organisasi.Adapun faktor-faktor
utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah:
Selain struktur,dalam organisasi juga terdapat desain organisasi yang memuat tentang proses
pembuatan keputusan yang di lakukan oleh manager untuk memilih struktur organisasi yang
sesuai dengan strategi untuk organisasi dan lingkungan tempat anggota organisasi melakukan
strategi tersebut.Desain organisasi menuntut manager untuk melihat secara bersamaan kedalam
organisasi dan keluar organisasi.Manager hendaknya melihat desain organisasi sebagai
pemecahan masalah dan mengikuti tujuan organisasi dengan gaya situsional atau
kontingensi,yaitu struktur yang ada di desain untuk menyesuaikan keadaan organisasi atau sub
unitnya yang unik.
4
BAB II
PEMBAHASAN
Beberapa pengertian struktur organisasi menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:
• Struktur organisasi dapat di artikan sebagai kerangka kerja formal organisasi yang
dengan kerangka kerja itu tugas-tugas pekerjaan dibagi-bagi,dikelompokkan dan di
koordinasikan (Robbins dan Coulter,2007:284)
• Struktur organisasi dedefenisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana
organisasi di kelola (Handoko,2003:169)
• Struktur organisasi adalah pola formal mengelompokkan orang dan pekerjaan (Gibson
dkk,2002:9)
Dari beberapa defenisi yang telah di jelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa struktur
organisasi menggambarkan kerangka dan susunan hubungan di antara fungsi,bagian atau
posisi,juga menunjukkkan hierarki organisasi dan stuktur sebagai wadah untuk
menjalankan wewenang,tanggung jawab dan sistem pelaporan terhadap atasan dan pada
akhirnya memberikan stabilitas dan kontinuits yang memungkinkan organisasi tetap hidup
walaupun orang datang dan pergi serta pengkoordinasian hubungan dengan lingkungan.
Dari beberapa defenisi yang telah di jelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa desain
organisasi merupakan proses memilih dan mengelola segala aspek-aspek dalam
5
organisasi sehingga menciptakan suatu struktur organisasi tertentu untuk mencapai
tujuan bersama.
1. Kompleksitas
6
BENTUK DIFERENSIASI :
Formalisasi yaitu sejauh mana organisasi menyandarkan dirinya pada peraturan dan
prosedur untuk mengatur perilaku dari para pegawainya. Formalisasi merujuk pada tingkat
sejauh mana pekejaan dalam organisasi itu distandarisasikan. Jika sebuah pekerjaan sangat
diformalisasikan maka pemegang pekerjaan itu hanya mempunyai sedikit kebebasan mengenai
apa yang harus dikerjakan, bilamana mengerjakannya dan bagaimana harus
melakukannya.Dengan demikian formalisasi adalah suatu ukuran tentang standarisasi.
Formalisasi akan diukur dengan menentukan apakah organisasi tersebut mempunyai manual
mengenai kebijakan dan prosedur, menilai jumlah keistimewaan peraturannya, melihat
kembali uraian pekerjaan untuk melihat tingkat kerumitan. Jika kita berbicara mengenai
formalisasi maka kita merujuk pada peraturan tertulis organisasi.
3. Sentralisasi
Sentralisasi, merujuk kepada tingkat dimana pengambilan keputusan
dikonsentrasikan pada suatu titik tunggal di dalam organisasi. Konsentrasi yang tinggi
menyatakan adanya sentralisasi yang tinggi, sedangkan konsentrasi yang rendah
menunjukkan sentralisasi yang rendah atau yang disebut Desentralisasi. Dalam
7
Sentralisasi harus memperhatikan. Sentralisasi hanya memperhatikan struktur formal
dan bukan dengan organisasi informal.
Hambatan sentralisasi :
❖ Hanya memperhatikan struktur formal.
❖ Memperhatikan kebebasan dalam pengambilan keputusan.
❖ Konsentrasi pada seseorang, unit atau tingkat.
❖ Kontrol dari top manajemen, tetapi keputusan tetap terletak pada anggota
tingkat rendah.
Keuntungan sentralisasi :
❖ Keputusan komprehensif yang akan diambil.
❖ Penghematan dan lebih efektif
Tinjauan mengenai struktur organisasi biasanya cukup memadai dengan menggunakan tiga
parameter yang telah di jelaskan di atas. Sebagian besar telah di bahas pada bagian dua yaitu
kompleksitas, formalitas, dan sentralitas.Berbagai Fungsi Yang Melekat Pada Struktur
Organisasi,Pengembangan struktur organisasi formal bersangkutan juga dengan penyusunan
hubungan-hubungan yang terjadi dalam struktur. Hubungan-hubungan sebagai fungsi-fungsi
struktural yang terjadi secara garis besar dapat diperinci sebagai berikut :
1. Wewenang. Arti wewenang (Authority) adalah hak melakukan sesuatu atau
memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu.
2. Kekuasaan. Kekuasaan (Power) sering dicampur adukan dengan wewenang.
Walaupun kekuasaan dan wewenang sering ditemui bersama, tetapi keduanya
berbeda. Bila wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu, kekuasaan adalah
untuk melakukan hal tersebut.
3. Tanggung jawab. Tanggung jawab (Responsibility) adalah kewajiban untuk
melakukan sesuatu. Dalam organisasi, tanggung jawab adalah kewajiban seseorang
untuk melaksanakan tugas untuk fungsi organisasi.
4. Akuntabilitas. Tidak seperti tanggung jawab, Akuntabilitas (Account-Ability)
adalah faktor diluar individu dan perasaan pribadinya. Bila seseorang manajer
menghendaki pertanggungjawaban untuk suatu kegiatan yang dilakukan bawahan
dapat dinyatakan akuntabilitas terjadi.
5. Komunikasi dalam Organisasi. Dalam organisasi formal, arus informasi mengalir
secara khusus. Struktur organisasi diharapkan dapat menjadi alat utama bagi
8
komunikasi formal ini. Komunikasi seperti pemberian perintah, permintaan akan
suatu informasi, dan penerangan tentang keputusan manajemen sering mengalir dari
atas ke bawah melalui tingkatan Organisasi.
6. Hubungan Lini dan Staff. Masih berhubungan dengan konsep wewenang dikenal apa
yang disebut Hubungan Lini Dan Staff. Keduanya ini merupakan pendekatan yang
berbeda untuk menentukan Deskripsi wewenang dalam Organisasi.
7. Rentang Kendali. Yang dimaksud rentang kendali atau pengawasan (Span Of
Control) adalah beberapa orang jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara
efektif oleh seorang manajer atau atasan. Rentang Kendali sering disebut dengan
istilah-istilah span of supervision, span of authority, span of management dan span
of attention.
8. Sentrailisasi dan desentralisasi. Bila wewenang didelegasikan atau dilimpahkan
meluas dalam suatu organisasi, desentralisasi wewenang terjadi.
9. Rantai wewenang scalar. Karena keseluruhan kegiatan organisasi dibagi-bagi dan
dikelompokan atas dasar fungsi, produk, wilayah dan sebagainya, dan karena adanya
saling ketergantungan diantaranya, maka kegiatan-kegiatan tersebut harus
diintegrasikan.
10. Kesatuan perintah. Satu aspek dasar struktur organisasi lainya (implicit dalam rantai
scalar) adalah “satu orang, satu atasan”. Ini berarti bahwa seseorang bawahan
hendaknya hanya menerima instruksi dari sumber tunggal. Kesatuan perintah
terutama dimaksudkan untuk memudahkan koordinasi.
11. Ukuran, yaitu jumlah anggota dalam organisasi.
12. Komponen administratif, yaitu presentase total jumlah anggota yang menjalankan
tanggung jawab administratif.
13. Spesialisasi, yaitu jumlah kekhususan yang dilakukan dalam anggota.
14. Standarisasi, yaitu adanya prosedur prosedur untuk mengatur peristiwa atau aktivitas
yang bersifat berulang atau regular.
15. Formalisasi, yaitu sejauh mana aturan, prosedur, aturan dilakukan secara tertulis.
16. Sentralisasi, Konsentrasi wewenang pengambilan keputusan.
17. Kompleksitas, jumlah diferensiasi vertikal, jumlah unit atau departeman.
18. Integrasi, kualitas kerja sama antara unit unit yang dibutuhkan untuk menyatukan
tujuan, atau rencana rencana dan umpan balik yang digunakan untuk
mengkoordinasi unit unit.
9
19. Diferensiasi, jumlah fungsi fungsi khusus yang di jalankan dalam organisasi, atau
perbedaan dalam orientasi kognitif dan emosional antara pada manager dari
departeman yang berbeda.
10
• Proses pengambilan keputusan dilaksanakan di semua tingkatan melalui proses
kelompok.
• Proses penyusunan tujuan mendorong timbulnya partisipasi kelompok untuk menetapkan
sasaran yang tinggi dan realistis.
• Proses kendali menyeber ke seluruh orgranisasi dan menekan pemecahan masalah dan
pengendalian diri.
Desain organisasi yang efektif tidak dapat berpedoman pada teori sebagai satu cara
terbaik, melainkan manajer harus menerima sudut pandang bahwa desain mekanistik atau
desain organik lebih efektif bagi organisasi atau sub-sub unit di dalamnya.
Desain struktur subunit di desain sesuai dengan kontinum mekanistik organik dengan
cara yang konsisten dengan keadaan kondisi lingkungan, khususnya laju perubahan yang lebih
lambat, ketidakpastian yg lebih besar & rentang waktu balikan yang lebih singkat sesuai
dengan desain mekanistik.
Desain teknik integratif teknik yang cocok, apakah peraturan, perencanaan atau
penyesuaian bersama, bergantung pada tingkat diferensiasi sub unit. Semakin besar
diferensiasinya semakin besar perlunya peraturan dan perencanaan.
STUDI KASUS
11
Dari bagan Struktur Organisasi PT. Gajah Tunggal Tbk di atas kita dapat melihat dari
6 bagan bentuk struktur organisasi yang dikemukakan oleh Keith Davis bahwa PT. Gajah
Tunggalmenggunakan struktur organisasi Bentuk Vertikal, yang ,mana dalam bentuk ini,
sistemorganisasi pimpinan sampai organisasi atau pejabat yang lebih rendah digariskan dari
atas ke bawah secara vertikal.Kita bisa melihat dari bagan di atas bahwa struktur organisasi
mereka tersusun berdasarkanfungsi dari masing masing bagian , seperti finance , manufacture
, HRD , Procurement , dll . Inimenunjukkan bahwa Desain struktur orginisasi yang digunakan
oleh PT Gajah Tunggal Tbkadalah jenis Struktur Organisasi Fungsional.Dan jika melihat dari
jenis desain struktur organisasi yang digunakan oleh PT. GajahTunggal Tbk metode yang
mereka gunakan adalah membagi divisi permasing masing fungsi,misal pada divisi finance ,
mereka hanya melakukan kegiatan fungsi finance ,dan memecahnyalagi menjadi bagian
fungsi fungsi yang lebih kecil ,seperti finance accounting special project,finance, information
& technology , accouinting and tax , metode organisasi seperti ini sangatcocok diaplikasikan
pada perusahaan perusaahan besar seperti PT. Gajah Tunggal Tbk ini ,karena dalam sebuah
perusahaan besar , perlu ada pembagian fungsi atau divisi sehingga semuakegiatan biasa
dilakukan secara efisien dan efektif . selain itu , kita juga bisa melihat hal tersebutdari Visi ,
Misi dan Nilai nilai perusahaan yang selalu dijunjung tinggi oleh para petinggi direksi,
komisaris ,hingga para karyawan PT. Gajah Tunggal Tbk
Dalam Studi Kasus ini kami juga menganalisa Desain Organisasi yang di gunakan oleh
PT.Gajah Tunggal Tbk adalah desain organisasi Birokrasi. Yaitu sebuah struktur dengan
tugas-tugasoperasi yang sangat rutin yang dicapai melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan
yang sangatformal, tugas-tugas yang dikelompokkan ke dalam berbagai departemen
fungsional, wewenangterpusat, rentang kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan
yang mengikuti rantaikomando yang terlihat dari beberapa elemen yang kami kemukakan
sebelumnya
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Kami ucapkan terima kasih terhadap semua pihak yang sudah berpartisipasi di dalam
pembuatan makalah ini sehingga bisa diselesaikan tepat pada waktunya. Penulis memahami
masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini, oleh karena itu kritik dan saran dari
pembaca sangat diharapkan untuk kebaikan penulis. Semoga makalah ini bisa memberikan
manfaat kepada pembaca secara umum terlebih bagi penulis sendiri.
13
DAFTAR PUSTAKA
Sari, Eliana. 2006. Teori Organisasi: Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Jayabaya University
Press.
Oktovita, Putri. 2021. Desain Organisasi. Madiun: UNIPMA.
14