Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

DESAIN DAN STRUKTUR ORGANISASI

DOSEN PENGAMPU:HILMA HARMEN,SE.,MBA

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1:

ALDI LUMBANRAJA (7221210016)

AGNES TERESA PURBA (7221210017)

IRMA BONITA SIMBOLON (7223210016)

ZAKY ASDHIKA SINAGA (7222610003)

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
OKTOBER 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat dan hidayah darinya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul”desain
dan struktur organisasi” dengan tepat waktu.
Adapun penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
kepemimpinan , kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hilma Harmen,SE.,MBA,selaku
dosen mata kuliah pengantar manajeman yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan bagi kami Terima kasih juga Kepada orang tua yang
telah membantu dan memberi pengertian dalam melaksanankan tugas ini dan juga kepada
teman- teman saya yang telah memberi dukungan dan semangat. Penulis berharap makalah ini
dapat membawa manfaat bagi yang membacanya.

Medan,13 Oktober 2022

Kelompok I

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................4
1.3 Tujuan Makalah.....................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................5

2.1 PengertianStruktur dan Desain Organisasi.........................................................5

2.2 Pilar dalam Pengorganisasian...............................................................................6

2.3 Dimensi Struktur Organisasi................................................................................6

2.4 Dimensi Organisasi................................................................................................8

2.5 Model Desain Organisasi.......................................................................................9

BAB III PENUTUP................................................................................................................13

3.1 Kesimpulan...........................................................................................................13

3.2 Saran......................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................14

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebuah organisasi tentunya memiliki susunan atas pembagian tugas dan tanggung jawab
secra formal yang akan menjadi acuan bagi para anggota atau karywan untuk melakukan tugas
dan tangggung jawabnya,hal tersebut dinamakan struktur organisasi.Adapun faktor-faktor
utama yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah:

• Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya.


• Teknologi yang di gunakan.
• Anggota atau orang-orang yang terlibat dalam organisasi.
• Ukuran organisasi.

Selain struktur,dalam organisasi juga terdapat desain organisasi yang memuat tentang proses
pembuatan keputusan yang di lakukan oleh manager untuk memilih struktur organisasi yang
sesuai dengan strategi untuk organisasi dan lingkungan tempat anggota organisasi melakukan
strategi tersebut.Desain organisasi menuntut manager untuk melihat secara bersamaan kedalam
organisasi dan keluar organisasi.Manager hendaknya melihat desain organisasi sebagai
pemecahan masalah dan mengikuti tujuan organisasi dengan gaya situsional atau
kontingensi,yaitu struktur yang ada di desain untuk menyesuaikan keadaan organisasi atau sub
unitnya yang unik.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah pengertian struktur dan desain organisasi?


2. Apa saja empat pilar pengorganisasian?
3. Apa saja tiga dimensi struktur organisasi?
4. Apakah dimensi struktur itu?
5. Apa saja model desain organisasi?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian struktur dan desain organisasi.
2. Untuk mengetahui empat pilar pengorganisasian.
3. Mengetahui tiga dimensi struktur organisasi.
4. Memahami dimensi struktur.
5. Mengetahui jenis desain organisasi.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Struktur dan Desain Organisasi

Beberapa pengertian struktur organisasi menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

• Struktur organisasi dapat di artikan sebagai kerangka kerja formal organisasi yang
dengan kerangka kerja itu tugas-tugas pekerjaan dibagi-bagi,dikelompokkan dan di
koordinasikan (Robbins dan Coulter,2007:284)
• Struktur organisasi dedefenisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana
organisasi di kelola (Handoko,2003:169)
• Struktur organisasi adalah pola formal mengelompokkan orang dan pekerjaan (Gibson
dkk,2002:9)

Dari beberapa defenisi yang telah di jelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa struktur
organisasi menggambarkan kerangka dan susunan hubungan di antara fungsi,bagian atau
posisi,juga menunjukkkan hierarki organisasi dan stuktur sebagai wadah untuk
menjalankan wewenang,tanggung jawab dan sistem pelaporan terhadap atasan dan pada
akhirnya memberikan stabilitas dan kontinuits yang memungkinkan organisasi tetap hidup
walaupun orang datang dan pergi serta pengkoordinasian hubungan dengan lingkungan.

Beberapa pengertian organisasi menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

• Desain organisasi adalah keseluruhan rangkaian elemen struktural dan hubungan di


antara elemen-elemen tersebut yang di gunakan untuk mengelola organisasi secara
total (Griffin,2004:345)
• Desain organisasi adalah proses memilih dan mengimplementasikan struktur yang
terbaik untuk mengelola sumber-sumber untuk mencapai misi dan tujuan
(Schermerhorn,1997:263)
• Desain organisasi adalah sebuah proses memilih dan mengelola aspek-aspek
struktural dan kultural yang dilakukan oleh para manajer sehingga organisasi
mampu mengendalikan kegiatan apa saja yang perlu dilakukan untuk mencapai
tujuan bersama.

Dari beberapa defenisi yang telah di jelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa desain
organisasi merupakan proses memilih dan mengelola segala aspek-aspek dalam

5
organisasi sehingga menciptakan suatu struktur organisasi tertentu untuk mencapai
tujuan bersama.

2.2 Pilar Dalam Pengorganisasian

Sebagaimana dikemukan oleh Stoner,Freeman,dan Gilbert (1995),terdapat 4 pilar yang


menjadi dasar untuk melakukan proses pengorganisasian yaitu:

• Pilar pertama:pembagian kerja (division or work),yaitu upaya untuk menyederhanakan


keseluruhan kegiatan pekerjaan yang mungkin saja bersifat kompleks menjadi
sederhana dan spesifik dimana setiap orang di tempatkan dan di tugaskan untuk setiap
kegiatan yang sederhana dan spesifik.Misalnya dalam restoran,pembagian kerja dapat
berupa pembagian kerja untuk dapur,pelayanan pelanggan,kasir,dll.
• Pilar kedua:pengelompokan pekerjaan (departmentalization),yaitu setelah di
spesifikkan kemudian pekerjaan-pekerjaan tersebut dikelompokkan berdasarkan
kriteria tertentu yang sejenis.
• Pilar ketiga:penentuan relasi antar bagian dalam organisasi (hierarchy),setelah proses
pengelompokan kemudian proses penentuan hierarki atau relasi antar bagian dalam
suatu organisasi.Terdapat 2 konsep penting dalam proses penentuan hierarki adalah
sebagai berikut:
1) Span of Management yang terkait dengan jumlah orang atau bagian di bawah
suatu departement yang bertanggung jawab pada departemen bagian tertentu.
2) Chain Of Command yang mengatur bagaimana batasan kewenangan dibuat dan
proses pelaporan setiap bagian kepada bagian tertentu.
• Pilar keempat:koordinasi,yaitu proses dalam mengintegrasikan seluruh aktivitas dari
berbagai departemen atau bagian dalam organisasi agar tujuan organisasi bisa tercapai
secara efektif dan efisien.

2.3 Dimensi Struktur Organisasi

Terdapat 3 dimensi struktural dalam organisasi yaitu:

1. Kompleksitas

Kompleksitas merujuk pada tingkatan diferensiasi yang ada di dalam sebuah


organisasi,mempertimbangkan tingkat diferensiasi yang ada dalam organisasi termasuk di
dalamnya tingkat spesialisasi atau tingkat pembagian kerja, jumlah tingkatan di dalam hirarki
organisasi serta tingkat sejauh mana unit-unit organisasi tersebar secara geografis.

6
BENTUK DIFERENSIASI :

• Diferensiasi Horisontal, merujuk pada tingkat diferensiasi antara unit-unit berdasarkan


orientasi para anggotanya, sifat dari tugas yang mereka laksanakan dan tingkat
pendidikan dan pelatihannya. Semakin banyak jenis pekerjaan yang ada dalam
organisasi yang membutuhkan pengetahuan dan keterampilan yang istimewa, semakin
kompleks pula organisasi tersebut.
• Diferensiasi Vertikal, merujuk pada kedalaman struktur. Makin banyak tingkatan yang
terdapat diantara top management dan tingkat hirarki yang paling rendah, makin besar
pula terjadinya distorsi dalam komunikasi dan makin sulit mengkoordinasi
pengambilan keputusan dari pegawai manajerial, serta makin sukar bagi top manajer
untuk mengawasi kegiatan bawahannya.
• Diferensiasi Spasial, merujuk pada tingkat sejauh mana lokasi kantor, pabrik dan
personalia sebuah organisasi tersebar secara geografis. Diferensiasi dapat dilihat
sebagai perluasan dari dimensi horizontal dan vertical, artinya adalah mungkin untuk
memisahkan tugas dan pusat kekuasaan secara geografis. Pemisahan ini mencakup
penyebaran jumlah dan jarak.
2. Formalisasi

Formalisasi yaitu sejauh mana organisasi menyandarkan dirinya pada peraturan dan
prosedur untuk mengatur perilaku dari para pegawainya. Formalisasi merujuk pada tingkat
sejauh mana pekejaan dalam organisasi itu distandarisasikan. Jika sebuah pekerjaan sangat
diformalisasikan maka pemegang pekerjaan itu hanya mempunyai sedikit kebebasan mengenai
apa yang harus dikerjakan, bilamana mengerjakannya dan bagaimana harus
melakukannya.Dengan demikian formalisasi adalah suatu ukuran tentang standarisasi.
Formalisasi akan diukur dengan menentukan apakah organisasi tersebut mempunyai manual
mengenai kebijakan dan prosedur, menilai jumlah keistimewaan peraturannya, melihat
kembali uraian pekerjaan untuk melihat tingkat kerumitan. Jika kita berbicara mengenai
formalisasi maka kita merujuk pada peraturan tertulis organisasi.

3. Sentralisasi
Sentralisasi, merujuk kepada tingkat dimana pengambilan keputusan
dikonsentrasikan pada suatu titik tunggal di dalam organisasi. Konsentrasi yang tinggi
menyatakan adanya sentralisasi yang tinggi, sedangkan konsentrasi yang rendah
menunjukkan sentralisasi yang rendah atau yang disebut Desentralisasi. Dalam

7
Sentralisasi harus memperhatikan. Sentralisasi hanya memperhatikan struktur formal
dan bukan dengan organisasi informal.
Hambatan sentralisasi :
❖ Hanya memperhatikan struktur formal.
❖ Memperhatikan kebebasan dalam pengambilan keputusan.
❖ Konsentrasi pada seseorang, unit atau tingkat.
❖ Kontrol dari top manajemen, tetapi keputusan tetap terletak pada anggota
tingkat rendah.
Keuntungan sentralisasi :
❖ Keputusan komprehensif yang akan diambil.
❖ Penghematan dan lebih efektif

2.4 Dimensi Struktur

Tinjauan mengenai struktur organisasi biasanya cukup memadai dengan menggunakan tiga
parameter yang telah di jelaskan di atas. Sebagian besar telah di bahas pada bagian dua yaitu
kompleksitas, formalitas, dan sentralitas.Berbagai Fungsi Yang Melekat Pada Struktur
Organisasi,Pengembangan struktur organisasi formal bersangkutan juga dengan penyusunan
hubungan-hubungan yang terjadi dalam struktur. Hubungan-hubungan sebagai fungsi-fungsi
struktural yang terjadi secara garis besar dapat diperinci sebagai berikut :
1. Wewenang. Arti wewenang (Authority) adalah hak melakukan sesuatu atau
memerintah orang lain untuk melakukan sesuatu.
2. Kekuasaan. Kekuasaan (Power) sering dicampur adukan dengan wewenang.
Walaupun kekuasaan dan wewenang sering ditemui bersama, tetapi keduanya
berbeda. Bila wewenang adalah hak untuk melakukan sesuatu, kekuasaan adalah
untuk melakukan hal tersebut.
3. Tanggung jawab. Tanggung jawab (Responsibility) adalah kewajiban untuk
melakukan sesuatu. Dalam organisasi, tanggung jawab adalah kewajiban seseorang
untuk melaksanakan tugas untuk fungsi organisasi.
4. Akuntabilitas. Tidak seperti tanggung jawab, Akuntabilitas (Account-Ability)
adalah faktor diluar individu dan perasaan pribadinya. Bila seseorang manajer
menghendaki pertanggungjawaban untuk suatu kegiatan yang dilakukan bawahan
dapat dinyatakan akuntabilitas terjadi.
5. Komunikasi dalam Organisasi. Dalam organisasi formal, arus informasi mengalir
secara khusus. Struktur organisasi diharapkan dapat menjadi alat utama bagi

8
komunikasi formal ini. Komunikasi seperti pemberian perintah, permintaan akan
suatu informasi, dan penerangan tentang keputusan manajemen sering mengalir dari
atas ke bawah melalui tingkatan Organisasi.
6. Hubungan Lini dan Staff. Masih berhubungan dengan konsep wewenang dikenal apa
yang disebut Hubungan Lini Dan Staff. Keduanya ini merupakan pendekatan yang
berbeda untuk menentukan Deskripsi wewenang dalam Organisasi.
7. Rentang Kendali. Yang dimaksud rentang kendali atau pengawasan (Span Of
Control) adalah beberapa orang jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara
efektif oleh seorang manajer atau atasan. Rentang Kendali sering disebut dengan
istilah-istilah span of supervision, span of authority, span of management dan span
of attention.
8. Sentrailisasi dan desentralisasi. Bila wewenang didelegasikan atau dilimpahkan
meluas dalam suatu organisasi, desentralisasi wewenang terjadi.
9. Rantai wewenang scalar. Karena keseluruhan kegiatan organisasi dibagi-bagi dan
dikelompokan atas dasar fungsi, produk, wilayah dan sebagainya, dan karena adanya
saling ketergantungan diantaranya, maka kegiatan-kegiatan tersebut harus
diintegrasikan.
10. Kesatuan perintah. Satu aspek dasar struktur organisasi lainya (implicit dalam rantai
scalar) adalah “satu orang, satu atasan”. Ini berarti bahwa seseorang bawahan
hendaknya hanya menerima instruksi dari sumber tunggal. Kesatuan perintah
terutama dimaksudkan untuk memudahkan koordinasi.
11. Ukuran, yaitu jumlah anggota dalam organisasi.
12. Komponen administratif, yaitu presentase total jumlah anggota yang menjalankan
tanggung jawab administratif.
13. Spesialisasi, yaitu jumlah kekhususan yang dilakukan dalam anggota.
14. Standarisasi, yaitu adanya prosedur prosedur untuk mengatur peristiwa atau aktivitas
yang bersifat berulang atau regular.
15. Formalisasi, yaitu sejauh mana aturan, prosedur, aturan dilakukan secara tertulis.
16. Sentralisasi, Konsentrasi wewenang pengambilan keputusan.
17. Kompleksitas, jumlah diferensiasi vertikal, jumlah unit atau departeman.
18. Integrasi, kualitas kerja sama antara unit unit yang dibutuhkan untuk menyatukan
tujuan, atau rencana rencana dan umpan balik yang digunakan untuk
mengkoordinasi unit unit.

9
19. Diferensiasi, jumlah fungsi fungsi khusus yang di jalankan dalam organisasi, atau
perbedaan dalam orientasi kognitif dan emosional antara pada manager dari
departeman yang berbeda.

2.5 Model Desain Organisasi


Model desain organisasi adalah mekanisme-mekanisme formal pengelolaan suatu
organisasi yang menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-
hubungan di antara fungsi-fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi maupun orang-orang yang
menunjukkan kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam
suatu organisasi. Desain mengandung unsur-unsur spesialisasi kerja, standardisasi, koordinasi,
sentralisasi, desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan besaran satuan kerja.

1. Desain Organisasi Mekanistik.

• Proses kepemimpinan tidak mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan.


• Proses motivasi hanya menyadap motif fisik, rasa aman dan ekonomi melalui perasaan
takut dan sanksi.
• Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir ke bawah
dan cenderung terganggu tidak akurat.
• Proses interaksi bersifat tertutup dan terbatas, hanya sedikit pengaruh bawahan atas
tujuan dan metode departemental.
• Proses pengambilan keputusan hanya di tingkat atas, keputusan Relatif.
• Proses penyusun tujuan dilakukan di tingkat puncak original, tanpa mendorong adanya
partisipasi kelompok.
• Proses kendali dipusatkan dan menekankan upaya memperhalus kesalahan.

2. Desain Organisasi Orgranik.

• Proses kepemimpinan mencakup persepsi tentang keyakinan dan kepercayaan antara


atasan dan bawahan dalam segala persoalan.
• Proses motivasi berusaha menimbulkan motivasi melalui metode Partisipasi.
• Proses komunikasi berlangsung sedemikian rupa sehingga informasi mengalir secara
bebas keseluruh orgranisasi yaitu ke atas ke bawah dan kesamping.
• Proses interaksi bersifat terbuka dan ekstensif, bai atasan ataupun bawahan dapat
mempengaruhi tujuan dan metode partemental.

10
• Proses pengambilan keputusan dilaksanakan di semua tingkatan melalui proses
kelompok.
• Proses penyusunan tujuan mendorong timbulnya partisipasi kelompok untuk menetapkan
sasaran yang tinggi dan realistis.
• Proses kendali menyeber ke seluruh orgranisasi dan menekan pemecahan masalah dan
pengendalian diri.

Desain organisasi yang efektif tidak dapat berpedoman pada teori sebagai satu cara
terbaik, melainkan manajer harus menerima sudut pandang bahwa desain mekanistik atau
desain organik lebih efektif bagi organisasi atau sub-sub unit di dalamnya.
Desain struktur subunit di desain sesuai dengan kontinum mekanistik organik dengan
cara yang konsisten dengan keadaan kondisi lingkungan, khususnya laju perubahan yang lebih
lambat, ketidakpastian yg lebih besar & rentang waktu balikan yang lebih singkat sesuai
dengan desain mekanistik.
Desain teknik integratif teknik yang cocok, apakah peraturan, perencanaan atau
penyesuaian bersama, bergantung pada tingkat diferensiasi sub unit. Semakin besar
diferensiasinya semakin besar perlunya peraturan dan perencanaan.
STUDI KASUS

11
Dari bagan Struktur Organisasi PT. Gajah Tunggal Tbk di atas kita dapat melihat dari
6 bagan bentuk struktur organisasi yang dikemukakan oleh Keith Davis bahwa PT. Gajah
Tunggalmenggunakan struktur organisasi Bentuk Vertikal, yang ,mana dalam bentuk ini,
sistemorganisasi pimpinan sampai organisasi atau pejabat yang lebih rendah digariskan dari
atas ke bawah secara vertikal.Kita bisa melihat dari bagan di atas bahwa struktur organisasi
mereka tersusun berdasarkanfungsi dari masing masing bagian , seperti finance , manufacture
, HRD , Procurement , dll . Inimenunjukkan bahwa Desain struktur orginisasi yang digunakan
oleh PT Gajah Tunggal Tbkadalah jenis Struktur Organisasi Fungsional.Dan jika melihat dari
jenis desain struktur organisasi yang digunakan oleh PT. GajahTunggal Tbk metode yang
mereka gunakan adalah membagi divisi permasing masing fungsi,misal pada divisi finance ,
mereka hanya melakukan kegiatan fungsi finance ,dan memecahnyalagi menjadi bagian
fungsi fungsi yang lebih kecil ,seperti finance accounting special project,finance, information
& technology , accouinting and tax , metode organisasi seperti ini sangatcocok diaplikasikan
pada perusahaan perusaahan besar seperti PT. Gajah Tunggal Tbk ini ,karena dalam sebuah
perusahaan besar , perlu ada pembagian fungsi atau divisi sehingga semuakegiatan biasa
dilakukan secara efisien dan efektif . selain itu , kita juga bisa melihat hal tersebutdari Visi ,
Misi dan Nilai nilai perusahaan yang selalu dijunjung tinggi oleh para petinggi direksi,
komisaris ,hingga para karyawan PT. Gajah Tunggal Tbk

Dalam Studi Kasus ini kami juga menganalisa Desain Organisasi yang di gunakan oleh
PT.Gajah Tunggal Tbk adalah desain organisasi Birokrasi. Yaitu sebuah struktur dengan
tugas-tugasoperasi yang sangat rutin yang dicapai melalui spesialisasi, aturan dan ketentuan
yang sangatformal, tugas-tugas yang dikelompokkan ke dalam berbagai departemen
fungsional, wewenangterpusat, rentang kendali yang sempit, dan pengambilan keputusan
yang mengikuti rantaikomando yang terlihat dari beberapa elemen yang kami kemukakan
sebelumnya

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Struktur organisasi menggambarkan kerangka dan susunan hubungan di antara


fungsi,bagian atau posisi,juga menunjukkkan hierarki organisasi dan stuktur sebagai wadah
untuk menjalankan wewenang,tanggung jawab dan sistem pelaporan terhadap atasan dan pada
akhirnya memberikan stabilitas dan kontinuits yang memungkinkan organisasi tetap hidup
walaupun orang datang dan pergi serta pengkoordinasian hubungan dengan lingkungan.Desain
organisasi merupakan proses memilih dan mengelola segala aspek-aspek dalam organisasi
sehingga menciptakan suatu struktur organisasi tertentu untuk mencapai tujuan bersama.

Empat pilar pengorganisasian antara lain:pembagian kerja,pengelompokan


pekerjaan,penentuan relasi antar bagian dalam organisasi dan koordinasi.Tiga Dimensi
Struktur Organisasi: kompleksitas, formalisasi, sentralisasi vs desentralisasi. Hambatan
sentralisasi : Hanya memperhatikan struktur formal, memperhatikan kebebasan dalam
pengambilan keputusan, konsentrasi pada seseorang, unit atau tingkat, kontrol dari top
manajemen, tetapi keputusan tetap terletak pada anggota tingkat rendah. Keuntungan
desentralisasi : setiap manajer mempunyai keterbatasan terhadap jumlah informasi , dapat
menanggapi perubahan dengan cepat, memberi masukan lebih rinci bagi pengambil keputusan,
memotivasi pegawai untuk memberi kesempatan dlm pengambilan keputusan, memberi
peluang pelatihan bagi manajer tingkat rendah. Keuntungan sentralisasi

3.2 Saran
Kami ucapkan terima kasih terhadap semua pihak yang sudah berpartisipasi di dalam
pembuatan makalah ini sehingga bisa diselesaikan tepat pada waktunya. Penulis memahami
masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini, oleh karena itu kritik dan saran dari
pembaca sangat diharapkan untuk kebaikan penulis. Semoga makalah ini bisa memberikan
manfaat kepada pembaca secara umum terlebih bagi penulis sendiri.

13
DAFTAR PUSTAKA

Sari, Eliana. 2006. Teori Organisasi: Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Jayabaya University
Press.
Oktovita, Putri. 2021. Desain Organisasi. Madiun: UNIPMA.

14

Anda mungkin juga menyukai