DOSEN PEMBIMBING:
Anis Siti Hartati, DRA., MSI
DISUSUN OLEH :
Kelompok 7
DAFTAR ISI………................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN…....................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN…......................................................................... 3
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………...… 13
DAFTAR PUSTAKA…................................................................................ 14
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
iii
organisasi melaksanakan strategi tersebut. Desain organisasi menuntut
manajer untuk melihat secara bersamaan ke dalam organisasi dan
keluar organisasi. Dalam pengembangan desain organisasi ada dua hal
yang penting, pertama adalah perubahan strategi dan lingkungan
berlangsung dengan berlalunya waktu, desain organisasi merupakan
proses yang berkelanjutan. Kedua, perubahan dalam struktur termasuk
mencoba dan kemungkinan berbuat salah dalam rangka menyusun
desain organisasi. Manajer hendaknya memandang desain organisasi
sebagai pemecahan masalah dan mengikuti tujuan organisasi dengan gaya
situasional atau kontingensi, yaitu struktur yang ada di desain untuk
menyesuaiakan keadaan organisasi atau sub unitnya yang unik.
iv
BAB 2
PEMBAHASAN
a. Robbins dan Coulter (2007): struktur organisasi adalah kerangka kerja formal
organisasi yang dengan kerangka kerja itu tugas-tugas pekerjaan dibagi-bagi,
dikelompokkan dan dikoordinasikan.
v
c. Sunarto (2003) struktur organisasi menetapkan bagaimana tugas pekerjaan
dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasi secara formal.
1. Spesialisasi Kerja
Seluruh pekerjaan yang ada di organisasi dipilah-pilah menjadi
sejumlah langkah, dengan tiap langkah diselesaikan oleh seorang
individu yang berlainan. Yang mana pada hakikatnya spesialisasi kerja
adalah bahwa daripada seluruh pekerjaan dilakukan oleh satu individu,
lebih baik setiap individu-individu berspesifikasi dalam mengerjakan
bagian dari suatu kegiatan yang berada di dalam sebuah organisasi.
Sehingga tujuan akan tercapai lebih efektif.
2. Departementalisasi
Dasar-dasar yang digunakan di dalam pengelompokan pekerjaan
disebut depertementalisasi.
Pengelompokan kegiatan berdasarkan fungsi yang dijalankan
vi
Pengelompokan kegiatan berdasarkan tipe produk yang
dihasilkan organisasi itu
Pengelompokan kegiatan berdasarkan atas dasar geografi atau
teritori
Pengelompokan kegiatan berdasarkan proses
3. Rantai Komando
Rantai komando adalah garis yang tidak putus dari wewenang yang
menjulur dari puncak organisasi ke tingkat terbawa sebuah organisasi
sehingga memperjelas siapa melapor ke siapa, misalnya kepada
siapakah saya bertanggung jawab.
4. Rentang Kendali
Rentang kendali merupakan hal yang penting dalam menentukan
struktur organisasi karena dalam hal ini manajer puncak menentukan
banyaknya manajer dan tingkatan yang dimiliki sebuah organisasi.
Dengan beberapa bawahan manajer dapat mengarahkan anggota
secara efektif dan efisien, hal inilah yang dimaksudkan rentang
kendali (span of control).
5. Sentralisasi dan Desentralisasi
Dalam beberapa organisasi, manajer puncak mengambil semua
keputusan dan penanganan setiap permasalah. Manajer tingkat lebih
bawah semata-mata hanya melaksanakan petunjuk manajer puncak
saja. Pada keadaan yang lain ada organisasi diamana pengambilan
keputusan ditekan ke bawah ke manajer-manajer yang paling dekat
dengan tindakan organisasi. Contoh pertama merupakan organisasi
yang bersifat sangat sentralisasi dan yang kedua didesentralisasikan.
Ciri dari sebuah organisasi yang sentralisasi ialah structural yang
secara inheren berbeda dari organisasi yang didesentralisasikan.
Dalam suatu organisasi desentralisasi, tindakan dapat diambil lebih
cepat untuk memecahkan masalah, lebih banyak orang memberikan
vii
masukan ke dalam keputusan, dan makin kecil kemungkinan para
karyawan merasa diasingkan dari mereka yang mengambil keputusan
yang menyangkut kehidupan kerja mereka.
6. Formalisasi
Mengacu sampai tingkat mana pekerjaan dalam organisasi itu
dibakukan. Jika suatu pekerjaan dalam sebuah organisasi sangat
diformalkan maka pelaksanaan pekerjaan kurang mendapatkan
keleluasaan untuk dapat mengerjakan sesuatu, kapan dan bagaimana
cara seharusnya untuk mengerjakannya.
viii
pekerja. Para pekerja sangat terlatih dan diberdayakan untuk menangani
beragam permasalahan dan aktivitas, dan mereka hanya membutuhkan aturan
formal yarg minim serta sedikit pengawasan langsung.
1. Strategi
Strategi organisasi berperan untuk mencapai tujuan dari sebuah
organisasi. Apabila struktur organisasi dibentuk sebagai suatu upaya
untuk mencapai tujuan, maka struktur organisasi harus mengikuti alur
strategi organisasi. Pada dasarnya, struktur organisasi memiliki tiga
tingkatan, yaitu:
a. Strategi Korporasi
Strategi korporasi menangani ruang lingkup strategis
perusahaan secara menyeluruh, terutama dalam merumuskan
visi, misi, tujuan, dan sasaran perusahaan. Strategi ini
membantu perusahaan dalam menentukan jenis produk yang
akan diproduksi dan target masyarakat serta tempat dimana
produk tersebut akan dipasarkan.
b. Strategi Bisnis
Strategi bisnis dijalankan oleh masing-masing unit di dalam
perusahaan. Namun, dalam pelaksanaannya, unit bisnis harus
bersinergi dan mendukung strategi korporasi yang ditetapkan
oleh perusahaan induk. Strategi bisnis dapat melihat unit bisnis
mana yang unggul dan perlu ditingkatkan.
c. Strategi Fungsional
Strategi fungsional diimplementasikan pada level fungsional
seperti departemen pemasaran, operasional, keuangan, Sumber
ix
Daya Manusia (SDM), IT serta penelitian dan pengembangan.
Digunakan pada level fungsional seperti departemen pemasaran,
operasional, keuangan, sumber daya manusia, IT serta
penelitian dan pengembangan. Berfokus pada
memaksimumkan produktivitas sumber daya yang digunakan
dalam memberikan value terbaik untuk pemenuhan kebutuhan
pelanggan.
2. Skala atau Ukuran
Skala organisasi dapat dibedakan berdasarkan jumlah penjualan,
pangsa pasar dan jumlah tenaga kerja. Organisasi yang berskala besar
memiliki ruang lingkup aktivitas yang luas. Oleh karena itu, tructur
pendelegasian wewenang dan pekerjaan diperlukan dalam mendesain
struktur organisasinya. Selain itu, organisasi juga perlu
mempertimbangkan berbagai factor yang terkait ruang lingkup
aktivitas yang luas tersebut. Organisasi besar yang mempekerjakan
banyak orang, seperti 2000 orang atau lebih, cenderung memiliki
banyak spesialisasi, departementalisasi, tingkatan vertikal, serta aturan
dan ketentuan daripada organisasi kecil. Berbeda halnya dengan
struktur organisasi yang berskala kecil, biasanya mereka
mengimplementasikan struktur organisasi yang lebih sederhana.
Dalam hal tersebut, tidak banyak terjadi pendelegasian wewenang dan
pekerjaan dengan kemungkinan pangsa pasar, jumlah penjualan atau
produksi yang lebih sedikit.
3. Teknologi
Teknologi yang dimaksudkan adalah cara bagaimana suatu pekerjaan
dilakukan dengan menggunakan suatu perangkat. Istilah teknologi
mengacu pada cara sebuah organisasi mengubah input menjadi output.
Setiap organisasi paling tidak memiliki satu teknologi untuk
mengubah sumber daya finansial, SDM, dan sumber daya fisiknya.
x
Contohnya, dengan adanya web cam, suatu organisasi dapat
mengadakan net meeting meski jarak memisahkan peserta rapat
organisasi tersebut. Dengan adanya teknologi, tingkat efektivitas dan
efisiensi suatu organisasi pasti berbeda.
4. Ketidakpastian Lingkungan
Serta dipengaruhi oleh lingkungan karena lingkungan selalu berubah.
Lingkungan merupakan faktor eksternal bagi struktur organisasi yang
sangat berpengaruh karena daya saing yang terjadi pasti akan
mendorong semangat suatu organisasi untuk bisa lebih maju.
Lingkungan yang dinamis akan mendorong organisasi untuk selalu
menyesuaikan struktur organisasi dengan perubahan eksternal yang
terjadi. Contohnya seperti peraturan pemerintah, kompetitor baru,
kesulitan dalam mendapatkan bahan baku, serta preferensi pelanggan
yang terus berubah terhadap produk dan lain sebagainya.
xi
peralatan; para pekerja dikelompokkan ke dalam pembagian tugas kerja yang
sejenis. Kelemahan: manajer sasaran fungsional bisa mengakibatkan manajer
kehilangan arah tentang apa yang terbaik bagi organisasi secara keseluruhan;
spesialis struktual menjadi terisolasi dan hanya memiliki sedikit pemahaman
tentang apa yang dikerjakan unit organisasi lainnya.
c. Struktur Divisional merupakan struktur organisasi yang terdiri dari unit-
unit atau divisi bisnis yang terpisah kekuatan: berfokus pada hasil manajer
divisi bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada produk dan layanannya.
Kelemahan: duplikasi aktivitas dan sumber daya akan menambah biaya dan
mengurangi efisiensi.
xii
eksternal yang artifisial; meliputi jenis-jenis organisasi maya virtual dan
jaringan network. Keunggulan : sangat fleksibel dan responsif.
Mendayagunakan bakat-bakat yang ada kekurangan : kurangnya kendali.
Sulitnya komunikasi.
Ketika manajer mencari tahu desain organisasi yang paling layak untuk
mendukung dan memfasilitasi pekerja agar bisa melakukan pekerjaan mereka
secara lebih efisien dan efektif, mereka harus menghadapi berbagai tantangan.
Tantang-tantangan antara lain adalah menjaga agar para pekerja saling
serhubung, membangun organisasi pembelajar (learning organization), dan
mengelola permasalahan struktur global.
xiii
efektif dan efisien-Ketika merancang atau mengubah struktur para manajer
harus mempertimbangkan implikasi kultural atau elemen-elemen desain
organisasi tertentu. Sebagai contoh, salah satu studi menunjukkan bahwa
feralisasi-aturan dan mekarine birokrasi-mungkin lebih penting di negara-
negara yang perekonomiannya belum maju, dan kurang penting di negara-
negara dengan perekonomian maju. Di mana para pekerjanya memiliki
kemampuan dan Pendidikan profesional yang lebih tinggi elemen-elemen
desain struktual lainnya bisa jadi juga terpengaruh oleh adanya perbedaan
budaya.
xiv
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
xv
DAFTAR PUSAKA
https://www.pegaw.ai/blog/4-faktor-yang-mempengaruhi-struktur-
organisasi/
https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/547661/mod_resource/
content/4/PERTEMUAN%20KE%2012.pdf
xvi