Anda di halaman 1dari 16

BAB 9

STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI

DOSEN PEMBIMBING:
Anis Siti Hartati, DRA., MSI

DISUSUN OLEH :
Kelompok 7

Winda Silviana (142220322)


Hamidah Candradewi (142220323)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN “VETERAN” YOGYAKARTA
2022
DAFTAR ISI

BAB 9 STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI …........................... i

DAFTAR ISI………................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN…....................................................................... 1

1.1 Latar Belakang …................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah…............................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN…......................................................................... 3

2.1 Struktur dan Desain Organisasi…........................................................... 3

2.2 Elemen dalam Desain Organisasi………................................................ 4

2.3 Faktor Kontijensi dalam Model Mekanistik dan Organik…................... 6

2.4 Organisasi Tradisional dan Kontemporer…............................................ 9

2.5 Tantangan Desain Organisasi pada Masa Kini……………………….... 11

BAB III PENUTUP….................................................................................. 13

3.1 Kesimpulan…………………………………………………………...… 13
DAFTAR PUSTAKA…................................................................................ 14

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bagi sebuah perusahaan adanya Struktur dan Desain organisasi sangat
diperlukan. Terutama bagi mereka yang percaya bahwa bagan organisasi
diperlukan guna menjamin manajemen yang efektif, akan menjadi bingung bila
hal tersebut tidak ada. Individu tidak akan memahami pekerjaan mereka, apa
yang harus dilakukan, bagaimana pekerjaan mereka akan bisa memenuhi
pekerjaan subunit lain. Dengan tidak adanya bagan organisasi untuk
mengklarifikasikan hubungan, maka hal yang tidak logik dan kekaburan akan
terjadi. Kenyataannya, setiap proses dari pembuatan bagan organisasi
merupakan tes yang baik bagi keberadaan bagian tersebut, karena setiap
hubungan yang tidak bisa dibuatkan bagannya tampaknya akan menjadi kurang
kuat dan karenanya membingungkan mereka yang bekerja di dalamnya.

Struktur organisasi merupakan susunan tugas-tugas formal di dalam suatu


organisasi. Struktur ini ditunjukkan secara visual dalam sebuah bagan
organisasi, juga menjadi beragam tujuan. Serta Struktur organisasi dapat
menunjukkan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan
antara fungsi fungsi, bagian-bagian atau posisi-posisi, maupun orang-orang
yang menunjukkan kedudukan, tugas, wewenang dan tanggung j a w a b
yang berbeda dalam suatu organisasi. Adapun faktor-faktor
u t a m a y a n g menentukan perancangan struktur organisasi adalah Strategi
organisasi untuk mencapai tujuannya, Teknologi yang di gunakan, Anggota atau
orang- orang yan terlibat dalam organisasi, Ukuran organisasi.

Desain organisasi dinyatakan sebagai proses pembuatan keputusan


yang dilakukan oleh manajer untuk memilih struktur organisasi yang
sesuai dengan strategi organisasi dan lingkungan tempat anggota

iii
organisasi melaksanakan strategi tersebut. Desain organisasi menuntut
manajer untuk melihat secara bersamaan ke dalam organisasi dan
keluar organisasi. Dalam pengembangan desain organisasi ada dua hal
yang penting, pertama adalah perubahan strategi dan lingkungan
berlangsung dengan berlalunya waktu, desain organisasi merupakan
proses yang berkelanjutan. Kedua, perubahan dalam struktur termasuk
mencoba dan kemungkinan berbuat salah dalam rangka menyusun
desain organisasi. Manajer hendaknya memandang desain organisasi
sebagai pemecahan masalah dan mengikuti tujuan organisasi dengan gaya
situasional atau kontingensi, yaitu struktur yang ada di desain untuk
menyesuaiakan keadaan organisasi atau sub unitnya yang unik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Menjelaskan dan mendefinisikan struktur-struktur dan desain organisasi
2. Menjelaskan dan menggambarkan enam elemen dalam desain organisasi
3. Mengidentifikasi faktor-faktor kontijensi yang mendukung model
mekanistik dan atau model organik dari desain organisasi
4. Membandingkan desain organisasi tradisional dengan desain organisasi
kontemporer
5. Memaparkan tantangan desain pada masa kini

iv
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Struktur dan Desain Organisasi


Perkembangan dalam berbagai bidang pada beberapa tahun terakhir
menjadikan organisasi-organisasi mengadakan perubahan ataupun pembaruan
terhadap bentuk struktur organisasinya. Berbagai desain struktur organisasi
dimaksudkan untuk memberikan solusi yang paling mendukung dan
mempermudah secara efektif dan efisien bagi anggotanya untuk melakukan
kegiatan organisasinya dalam mencapai sasaran organisasi. Struktur organisasi
adalah bagaimana tugas pekerjaan dibagi, dikelompokkan dan di koordinasi
secara formal, dan lebih lanjut, namun perlu diberikan sebuah Batasan yang
dimaksud dengan struktur, struktur adalah pola interaksi yang ditetapkan dalam
suatu organisasi dan yang mengoordinasikan teknologi dan manusia dalam
organisasi. Sedangkan struktur dalam konteks group adalah: standar perilaku
yang diterapkan oleh kelompok, tim komunikas, dan imbalan serta mekanisme
sanksi kelompok. Sehingga dapat disimpulkan bahwa struktur organisasi adalah
pola formal untuk mengelompokkan orang-orang dan pekerjaan, pola formal
aktivitas dan hubungan antara berbagai subunit organisasi, yang sering
digambarkan melalui bagan. Berikut beberapa pengertian struktur organisasi
menurut para ahli:

a. Robbins dan Coulter (2007): struktur organisasi adalah kerangka kerja formal
organisasi yang dengan kerangka kerja itu tugas-tugas pekerjaan dibagi-bagi,
dikelompokkan dan dikoordinasikan.

b. Robbin (2003) struktur organisasi adalah rantai perintah yang digambarkan


secara grafis dengan menggunakan bagan organisasi.

v
c. Sunarto (2003) struktur organisasi menetapkan bagaimana tugas pekerjaan
dibagi, dikelompokkan dan dikoordinasi secara formal.

Desain organisasi adalah pola tentang hubungan antara berbagai


komponen dan bagian dari organisasi, namun sesungguhnya desain organisasi
merupakan proses perkembangan hubungan dan penciptaan struktur untuk
mencapai tujuan organisasi. Jadi pada hakikatnya struktur organisasi merupakan
hasil dari desain organisasi itu sendiri yang dibangun dengan
mempertimbangkan prinsip organisasi dan pembagian core bisnis yang jelas
dengan berpedoman pada visi, misi, dan tujuan organisasi itu sendiri .

2.2 Elemen dalam Desain Organisasi

Ketika manajer menciptakan atau mengubah struktur organisasi, mereka


terlibat dalam desain (perancangan) organisasi, proses yang melibatkan
keputusan-keputusan yang mencakup enam elemen: spesialisasi kerja,
departementalisasi, rantai komando, rentang kendali, sentralisasi dan
desentralisasi, formalisasi.

1. Spesialisasi Kerja
Seluruh pekerjaan yang ada di organisasi dipilah-pilah menjadi
sejumlah langkah, dengan tiap langkah diselesaikan oleh seorang
individu yang berlainan. Yang mana pada hakikatnya spesialisasi kerja
adalah bahwa daripada seluruh pekerjaan dilakukan oleh satu individu,
lebih baik setiap individu-individu berspesifikasi dalam mengerjakan
bagian dari suatu kegiatan yang berada di dalam sebuah organisasi.
Sehingga tujuan akan tercapai lebih efektif.
2. Departementalisasi
Dasar-dasar yang digunakan di dalam pengelompokan pekerjaan
disebut depertementalisasi.
 Pengelompokan kegiatan berdasarkan fungsi yang dijalankan

vi
 Pengelompokan kegiatan berdasarkan tipe produk yang
dihasilkan organisasi itu
 Pengelompokan kegiatan berdasarkan atas dasar geografi atau
teritori
 Pengelompokan kegiatan berdasarkan proses
3. Rantai Komando
Rantai komando adalah garis yang tidak putus dari wewenang yang
menjulur dari puncak organisasi ke tingkat terbawa sebuah organisasi
sehingga memperjelas siapa melapor ke siapa, misalnya kepada
siapakah saya bertanggung jawab.
4. Rentang Kendali
Rentang kendali merupakan hal yang penting dalam menentukan
struktur organisasi karena dalam hal ini manajer puncak menentukan
banyaknya manajer dan tingkatan yang dimiliki sebuah organisasi.
Dengan beberapa bawahan manajer dapat mengarahkan anggota
secara efektif dan efisien, hal inilah yang dimaksudkan rentang
kendali (span of control).
5. Sentralisasi dan Desentralisasi
Dalam beberapa organisasi, manajer puncak mengambil semua
keputusan dan penanganan setiap permasalah. Manajer tingkat lebih
bawah semata-mata hanya melaksanakan petunjuk manajer puncak
saja. Pada keadaan yang lain ada organisasi diamana pengambilan
keputusan ditekan ke bawah ke manajer-manajer yang paling dekat
dengan tindakan organisasi. Contoh pertama merupakan organisasi
yang bersifat sangat sentralisasi dan yang kedua didesentralisasikan.
Ciri dari sebuah organisasi yang sentralisasi ialah structural yang
secara inheren berbeda dari organisasi yang didesentralisasikan.
Dalam suatu organisasi desentralisasi, tindakan dapat diambil lebih
cepat untuk memecahkan masalah, lebih banyak orang memberikan
vii
masukan ke dalam keputusan, dan makin kecil kemungkinan para
karyawan merasa diasingkan dari mereka yang mengambil keputusan
yang menyangkut kehidupan kerja mereka.
6. Formalisasi
Mengacu sampai tingkat mana pekerjaan dalam organisasi itu
dibakukan. Jika suatu pekerjaan dalam sebuah organisasi sangat
diformalkan maka pelaksanaan pekerjaan kurang mendapatkan
keleluasaan untuk dapat mengerjakan sesuatu, kapan dan bagaimana
cara seharusnya untuk mengerjakannya.

2.3 Faktor Kontijensi dalam Model Mekanistik dan Organik

Dua model desain organisasi menggambarkan yaitu organisasi mekanistik


dan organisasi organik. Organisasi mekanistik merupakan struktur yang kaku
dan terkontrol ketat yang dicirikan dengan spesialisasi yang tinggi
departementalisasi yang kaku, rentang pengendalian yang sempit, formalisasi
yang tinggi, jaringan informasi yang terbatas (biasanya komunikasi arah-
bawah), dan sedikitnya partisipasi dalam pengambilan keputusan oleh para
pekerja level bawah. Struktur organisasi mekanstik menuntut efisiensi dan
sangat bertumpu pada aturan, regulasi, tugas-tugas terstandarlisasi, dan
pengendalian yang seragam. Desain ini berupaya meminimalkan dampak dari
kepribadian, penilaian, dan ambiguitas yang beragam karena & sifat-sifat dasar
manusia ini dipandang sebagai hal yang inefisien dan inkonsisten Meskipun
tidak ada organisasi yang benar-benar mekanistik, hampir seluruh perusahaan
besar, memiliki sebagian dari karakteristik mekanistik ini.

Model desain organisasi lainnya adalah organisasi organik, yaitu suatu


struktur yang amat adaptif dan fleksibel. Organisasi organik bisa jadi memiliki
pekerjaan terspesialisasi, namun pekerjaan tersebut tidak terstandardisasi bisa
berubah sesuai kebutuhan.Tugas-tugas organisasi sering kali dikelola dalam tim

viii
pekerja. Para pekerja sangat terlatih dan diberdayakan untuk menangani
beragam permasalahan dan aktivitas, dan mereka hanya membutuhkan aturan
formal yarg minim serta sedikit pengawasan langsung.

Faktor-faktor kontinjensi untuk mendapatkan struktur yang layak yaitu:


Strategi, skala atau ukuran, teknologi, dan tingkat ketidakpastian lingkungan
dari suatu organisasi.

1. Strategi
Strategi organisasi berperan untuk mencapai tujuan dari sebuah
organisasi. Apabila struktur organisasi dibentuk sebagai suatu upaya
untuk mencapai tujuan, maka struktur organisasi harus mengikuti alur
strategi organisasi. Pada dasarnya, struktur organisasi memiliki tiga
tingkatan, yaitu:
a. Strategi Korporasi
Strategi korporasi menangani ruang lingkup strategis
perusahaan secara menyeluruh, terutama dalam merumuskan
visi, misi, tujuan, dan sasaran perusahaan. Strategi ini
membantu perusahaan dalam menentukan jenis produk yang
akan diproduksi dan target masyarakat serta tempat dimana
produk tersebut akan dipasarkan.
b. Strategi Bisnis
Strategi bisnis dijalankan oleh masing-masing unit di dalam
perusahaan. Namun, dalam pelaksanaannya, unit bisnis harus
bersinergi dan mendukung strategi korporasi yang ditetapkan
oleh perusahaan induk. Strategi bisnis dapat melihat unit bisnis
mana yang unggul dan perlu ditingkatkan.
c. Strategi Fungsional
Strategi fungsional diimplementasikan pada level fungsional
seperti departemen pemasaran, operasional, keuangan, Sumber

ix
Daya Manusia (SDM), IT serta penelitian dan pengembangan.
Digunakan pada level fungsional seperti departemen pemasaran,
operasional, keuangan, sumber daya manusia, IT serta
penelitian dan pengembangan. Berfokus pada
memaksimumkan produktivitas sumber daya yang digunakan
dalam memberikan value terbaik untuk pemenuhan kebutuhan
pelanggan.
2. Skala atau Ukuran
Skala organisasi dapat dibedakan berdasarkan jumlah penjualan,
pangsa pasar dan jumlah tenaga kerja. Organisasi yang berskala besar
memiliki ruang lingkup aktivitas yang luas. Oleh karena itu, tructur
pendelegasian wewenang dan pekerjaan diperlukan dalam mendesain
struktur organisasinya. Selain itu, organisasi juga perlu
mempertimbangkan berbagai factor yang terkait ruang lingkup
aktivitas yang luas tersebut. Organisasi besar yang mempekerjakan
banyak orang, seperti 2000 orang atau lebih, cenderung memiliki
banyak spesialisasi, departementalisasi, tingkatan vertikal, serta aturan
dan ketentuan daripada organisasi kecil. Berbeda halnya dengan
struktur organisasi yang berskala kecil, biasanya mereka
mengimplementasikan struktur organisasi yang lebih sederhana.
Dalam hal tersebut, tidak banyak terjadi pendelegasian wewenang dan
pekerjaan dengan kemungkinan pangsa pasar, jumlah penjualan atau
produksi yang lebih sedikit.
3. Teknologi
Teknologi yang dimaksudkan adalah cara bagaimana suatu pekerjaan
dilakukan dengan menggunakan suatu perangkat. Istilah teknologi
mengacu pada cara sebuah organisasi mengubah input menjadi output.
Setiap organisasi paling tidak memiliki satu teknologi untuk
mengubah sumber daya finansial, SDM, dan sumber daya fisiknya.

x
Contohnya, dengan adanya web cam, suatu organisasi dapat
mengadakan net meeting meski jarak memisahkan peserta rapat
organisasi tersebut. Dengan adanya teknologi, tingkat efektivitas dan
efisiensi suatu organisasi pasti berbeda.
4. Ketidakpastian Lingkungan
Serta dipengaruhi oleh lingkungan karena lingkungan selalu berubah.
Lingkungan merupakan faktor eksternal bagi struktur organisasi yang
sangat berpengaruh karena daya saing yang terjadi pasti akan
mendorong semangat suatu organisasi untuk bisa lebih maju.
Lingkungan yang dinamis akan mendorong organisasi untuk selalu
menyesuaikan struktur organisasi dengan perubahan eksternal yang
terjadi. Contohnya seperti peraturan pemerintah, kompetitor baru,
kesulitan dalam mendapatkan bahan baku, serta preferensi pelanggan
yang terus berubah terhadap produk dan lain sebagainya.

2.4 Organisasi Tradisional dan Kontemporer


1. Desain Organisasi Tradisional
Ketika merancang sebuah struktur, manajer bisa memilih salah satu dari
desain-desain organisasi tradisional. Struktur ini cenderung bersifat
mekanistik. Jenis-jenis desain organisasi tradisional :
a. Struktur Simpel yaitu desain organisasi dengan depertaentalisasi rendah,
rentang pengendalian yang luas, wewenang yang tersentralisasi pada satu
orang. Dan sedikitnya formalisas. Kekuatan: cepat; fleksibel;
pemeliharaannya hemat; akuntabilitas jelas. Kelemahan: kurang layak
ketikan organisasinya berkembang; bertumpu pada satu orang saja terlalu
beresiko
b. Struktur Fungsional merupakan desain yang mengelompokkan keahlian
pekerjaan yang serupa atau terkait kekuatan: keunggulan penghematan biaya
dari spesialisasi skala ekonomis, duplikasi minimal dari personel dan

xi
peralatan; para pekerja dikelompokkan ke dalam pembagian tugas kerja yang
sejenis. Kelemahan: manajer sasaran fungsional bisa mengakibatkan manajer
kehilangan arah tentang apa yang terbaik bagi organisasi secara keseluruhan;
spesialis struktual menjadi terisolasi dan hanya memiliki sedikit pemahaman
tentang apa yang dikerjakan unit organisasi lainnya.
c. Struktur Divisional merupakan struktur organisasi yang terdiri dari unit-
unit atau divisi bisnis yang terpisah kekuatan: berfokus pada hasil manajer
divisi bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada produk dan layanannya.
Kelemahan: duplikasi aktivitas dan sumber daya akan menambah biaya dan
mengurangi efisiensi.

2. Desain Organisasi Kontemporer

Desain organisasi kontemporer merupakan struktur organisasi kebalikan


dari struktur organisasi tradisional. Struktur organisasi ini lebih ramping,
fleksibel, dan inovatif. Jenis-jenis desain organisasi kontemporer.
a. Struktur tim merupakan bentuk dari keseluruhan organisasi yang terdiri
dari tim-tim kerja yang melaukan tugas-tugas organisasi. Keunggulan:
pekerja merasa lebih terlibat dan diberdayakan. Mengurangi hambatan di
antara bidang-bidang fungsional. Kekurangan: tidak ada rantai komando
yang jelas. Tekanan diberikan kepada masing-masing tim dalam berkinerja.
b. Struktur Proyek-Matriks Struktur proyek-matriks merupakan struktur yang
menugaskan para spesialis dari berbagai bidang fungsional untuk bekerja
dalam proyek tetapi akan terstruktur ke bidang mereka setelah proyek
tersebut selesai. Keunggulan : desain luwes dan fleksibel yang dapat
merespons perubahan lingkungan. Pengambilan keputusan lebih cepat.
Kekurangan : rumitnya menugaskan orang-orang ke dalam proyek,
rawannya terjadi konflik pekerjaan dan kepribadian.
c. Struktur Tanpa Batas Struktur tanpa batas merupakan struktur yang tidak
didefenisikan atau terbatas pada batas-batas horizontal, vertikal, atau

xii
eksternal yang artifisial; meliputi jenis-jenis organisasi maya virtual dan
jaringan network. Keunggulan : sangat fleksibel dan responsif.
Mendayagunakan bakat-bakat yang ada kekurangan : kurangnya kendali.
Sulitnya komunikasi.

2.5 Tantangan Desain Organisasi pada Masa Kini

Ketika manajer mencari tahu desain organisasi yang paling layak untuk
mendukung dan memfasilitasi pekerja agar bisa melakukan pekerjaan mereka
secara lebih efisien dan efektif, mereka harus menghadapi berbagai tantangan.
Tantang-tantangan antara lain adalah menjaga agar para pekerja saling
serhubung, membangun organisasi pembelajar (learning organization), dan
mengelola permasalahan struktur global.

Menjaga agar Pekerja Saling Terhubung, Banyak konsep desain organisasi di


kembangkan selama abad ke-20, Ketika tugas-tugas pekerjaan masih bisa
ditebak dan konstan, kebanyakan lahan pekerjaan bersifat purna waktu dan
kotina, da pekerjaan dilakukan di kantor perusahaan di bawah pengawasan
manajer. Kondisi seperti ini sudah tidak terlihat lagi di banyak organisasi
sekarang. Tantangan terbesar dari desain organisasi bagi manajer adalah
mencari cara untuk tetap menjaga para pekerja yang tersebar dan bermobilitas
tinggi agar tetap terhubung dengan organisasi. Selanjutnya yaitu membangun
organisasi pembelajar dimana dalam menjalankan bisnis dalam lingkungan
global harus dapat berkompetitif.

Terakhir yaitu mengelola permasalahan struktur global, maksudnya adalah


dengan kondisi lingkungan bisnis yang global dewasa ini, hal ini menjadi isu
yang harus dipahami oleh para manajer. Para peneliti telah menyimpulkan
bahwa struktur dan strategi organisasi di seluruh dunia sesungguhnya sama.
“sedangkan perilaku di dalam masing-masing organisasi mempertahankan
keunikan budayanya.”Apakah artinya bagi perancangan struktur yang lebih

xiii
efektif dan efisien-Ketika merancang atau mengubah struktur para manajer
harus mempertimbangkan implikasi kultural atau elemen-elemen desain
organisasi tertentu. Sebagai contoh, salah satu studi menunjukkan bahwa
feralisasi-aturan dan mekarine birokrasi-mungkin lebih penting di negara-
negara yang perekonomiannya belum maju, dan kurang penting di negara-
negara dengan perekonomian maju. Di mana para pekerjanya memiliki
kemampuan dan Pendidikan profesional yang lebih tinggi elemen-elemen
desain struktual lainnya bisa jadi juga terpengaruh oleh adanya perbedaan
budaya.

xiv
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam perkembangan yang terus berubah-ubah pada beberapa tahun terakhir


menjadikan organisasi-organisasi mengadakan perubahan ataupun pembaruan
terhadap bentuk struktur organisasinya. Berbagai desain struktur organisasi
dimaksudkan untuk memberikan solusi yang paling mendukung dan
mempermudah secara efektif dan efisien bagi anggotanya untuk melakukan
kegiatan organisasinya dalam mencapai sasaran organisasi. Sehingga perlunya
sebuah struktur organisasi dan desain organisasi, pada hakikatnya struktur
organisasi merupakan hasil dari desain organisasi itu sendiri yang dibangun
dengan mempertimbangkan prinsip organisasi dan pembagian core bisnis yang
jelas dengan berpedoman pada visi, misi, dan tujuan organisasi itu sendiri .

xv
DAFTAR PUSAKA

Nurruli Fatur Rohmah (2019). STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI.


Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 3, Nomor 1. Retreived from
file:///C:/Users/Hamidah/Downloads/162-Article%20Text-362-1-10-
20200106%20(1).pdf

Stephen P.Robbins, Marry Coulter.2009. Manajemen Edisi 10 jilid 1. New


York: Pearson Education

https://www.pegaw.ai/blog/4-faktor-yang-mempengaruhi-struktur-
organisasi/

https://lmsspada.kemdikbud.go.id/pluginfile.php/547661/mod_resource/
content/4/PERTEMUAN%20KE%2012.pdf

xvi

Anda mungkin juga menyukai