Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

DASAR-DASAR MANAJEMEN

“PENGORGANISASIAN”

KELOMPOK 1 :

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN UKIT

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepda Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
tuntunan-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan mudah
guna memenuhi tugas kelompok kami untuk mata kuliah dasar-dasar manajemen

Terima kasih kepada anggota kelompok kami yang telah berkontribusi dalam bentuk
pikiran atau materi dalam menyelesaikan makalah ini. Kami sangat berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat serta menambah pengetahuan pada pembaca .

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Maka dari itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Tomohon, April 18, 2024

Penyusun.

Kelompok 1
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR ………………..…………….…..…………….……….…..…i

DAFTAR ISI ……………………………….………..………….……...……….…..ii

BAB I PENDAHULUAN………...……………………………….....…..…….…….1

A. LATAR BELAKANG…………………..……..……….……………………1
B. RUMUSAN MASALAH………………..……………………………..…….2
C. TUJUAN…………………………………………………………...…………2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………..……………..…3

A. PENGORGANISASIAN……………….……………………………….….15
BAB III PENUTUP…………………………………………………………………16

A. KESIMPULAN………………………………………………………….….16
B. SARAN………………………………………………………...………..…..16

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Pengorganisasian sebagai fungsi manajemen telah berkembang seiring


dengan evolusi teori dan praktik manajemen selama beberapa dekade
terakhir. Pada awalnya, kontribusi dari tokoh seperti Henri Fayol,
Max Weber, dan Frederick Taylor memberikan fondasi untuk konsep-
konsep seperti struktur organisasi, pembagian kerja, dan standarisasi
proses kerja. Mereka membawa pemikiran tentang bagaimana
mengatur sumber daya dan tugas-tugas dalam sebuah entitas kerja
untuk mencapai tujuan tertentu. Selain itu, teori-teori seperti
administrasi ilmiah, teori sistem, dan teori neoklasik menyumbangkan
perspektif yang berbeda terhadap pengorganisasian. Administrasi
ilmiah menekankan pada peningkatan efisiensi melalui analisis ilmiah
terhadap tugas-tugas pekerjaan, sementara teori sistem melihat
organisasi sebagai sistem terpadu yang terdiri dari berbagai bagian
yang saling berhubungan. Teori neoklasik memperkenalkan konsep
fleksibilitas dan adaptasi dalam mengelola organisasi, dengan fokus
pada motivasi karyawan dan komunikasi. Selain itu, pendekatan baru
dalam pengorganisasian telah muncul seiring dengan perkembangan
teknologi dan dinamika pasar yang semakin cepat. Ini termasuk
pendekatan berbasis tim, penggunaan teknologi informasi untuk
meningkatkan koordinasi, dan penekanan pada inovasi dan
fleksibilitas organisasi. Latar belakang ini mencerminkan perjalanan
konsep pengorganisasian dari masa lalu hingga saat ini, memperkuat
pemahaman tentang pentingnya mengelola struktur, tugas, dan sumber
daya organisasi secara efektif untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu pengorganisasian

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui tentang pengorganisasian

BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGORGANISASIAN

Konsep Pengorganisasian

Pengorganisasian adalah proses membagi kerja ke dalam komponen-komponen yang


dapat dikelola dan mengoordinasikan hasil-hasil agar tercapai tujuantujuan.
Pengorganisasian ini bermanfaat, karena jelas siapa yang akan menjalankan apa,
siapa bertanggung jawab atas siapa, serta arus komunikasi dan memfokuskan
sumberdaya pada tujuan. Untuk mencapai tujuan suatu kegiatan maupun bisnis, maka
pengorganisasian perlu dibentuk dengan maksud setiap unit kegiatan ada orang yang
mengelola secara profesional. Pengorganisasian merupakan proses penyusunan
struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya
yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya. Dua aspek utama proses
penyusunan struktur organisasi adalah departementalisasi dan pembagian kerja.

Departementalisasi merupakan pengelompokan kegiatankegiatan kerja suatu


organisasi agar kegiatan-kegiatan yang sejenis dan saling berhubungan dapat
dikerjakan bersama. Pembagian kerja adalah pemerincian tugas pekerjaan agar
setiap individu dalam organisasi bertanggung jawab untuk melaksanakan
sekumpulan kegiatan yang terbatas. Kedua aspek ini merupakan dasar proses
pengorganisasian suatu organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
secara efisien dan efektif. Jenis-Jenis Struktur Organisasi

1. Definisi Struktur

Struktur adalah pola hubungan komponen atau bagian suatu organisasi. Struktur
merupakan sistem formal hubungan kerja yang membagi dan mengoordinsikan tugas
orang dan kelompok orang agar tujuan tercapai. Struktur dibedakan dari proses.
Struktur merupakan susunan subsistem dan komponen dalam ruang tiga dimensi pada
suatu waktu, sedang proses adalah perubahan dinamis dalam bahan, energi atau
informasi dari sistem tersebut menurut waktu. Struktur itu sifatnya relatif stabil,
statis, berubah lambat atau memerlukan waktu untuk penyesuaianpenyesuaian,
sedang proses berubah cepat dan dinamis. Struktur merupakan komponen organisasi
di samping fungsi dan hubungan, sedang proses merupakan sesuatu yang dinamis
yang terjadi di dalam organisasi seperti pendelegasian, pengarahan, pengoordinasian,
komunikasi, motivasi, proses mempengaruhi, kepemimpinan, rasa tak puas, konflik
dan lain-lain.

2. Syarat Struktur

Struktur perlu memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:

a. Struktur harus mengikuti strategi

b. Struktur harus sesuai dengan teknologi organisasi

c. Struktur harus sesuai dengan lingkungan luar

d. Struktur harus mengoordinasikan orang di dalam sistem dan harus pula


mengakomodasi besar organisasi.

3. Komponen Struktur

Adapun komponen struktur meliputi:

a. Spesialisasi.

Spesialisasi adalah proses dengan mana tugastugas didefinisikan dalam pembagian


kerja. Spesialisasi tersebut berdasarkan pada rancang bangun kerja serta alokasi
tugas kerja tertentu pada perorangan atau kelompok orang. Spesialisasi kegiatan
berkenaan dengan spesifikasi tugas-tugas individual dan kelompok kerja dalam
organisasi dan penyatuan tugastugas tersebut menjadi satuan-satuan kerja.

b. Koordinasi

Koordinasi merupakan proses mengkaitkan kegiatan yang telah dispesialisasikan satu


dengan yang lain, sehingga menjamin pencapaian tujuan bersama. Koordinasi
terbagi menjadi:
1) Koordinasi vertikal yang mengoordinasikan kegiatan orang perorang dan
kelompok sesuai hirarki kewenangan. Koordinasi vertikal memiliki 4 unsur
fundamental yaitu:

a) Rantai Komando Rantai komando adalah garis wewenang yang secara


vertikal menghubungkan orang dalam organisasi dengan atasan berikutnya.
Prinsip skalar dan satunya komando mendasari rantai komando.

b) Rentang Pengawasan Rentang pengawasan adalah banyaknya staff yang


melapor langsung pada seorang manajer; jumlah biasanya terbatas karena
keterbatasan kemampuan atasan.

c) Delegasi Delegasi adalah proses membagi dan mempercayakan kerja pada


orang lain. Dalam hal ini dasarnya adalah bahwa wewenang harus sama
dengan tanggung jawab bila kerja didelegasikan.

d) Sentralisasi, Desentralisasi. Dalam hal apapun sentralisasi atau


desentralisasi sifatnya adalah situasional. Sentralisasi adalah proses konsentrasi
wewenang dan pengambilan keputusan pada peringkat atas suatu organisasi.
Staff ahli semata-mata sebagai pelaksana.

Keuntungan sistem sentralisasi adalah:

- Pemanfaatan lebih sedikit personalia yang kurang terampil, sehingga biaya


dapat ditekan

- Pemanfaatan intuisi dengan cepat, dan

- Pengaturan yang sama bagi unit dalam organisasi.

Keburukan sistem sentralisasi adalah:

- Putusan lama bila data ada di staff

- Staff tidak berkembang


- Tidak ada koordinasi, maka putusan tak dilaksanakan, dan

- Putusan oleh manajer menyita waktunya.

Untuk menghindari keburukan sentralisasi ini dilakukan delegasim sehingga


diperoleh desentralisasi. Bila delegasi tersebut berhasil, makan akan diperoleh
keuntungan sebagai berikut:

- Penerimaan tugas oleh staff akan mengubah sikap manajer di dalam proses
menyerahkan tugas dan pencapaian tujuan oleh staff;

- Manajer akan dengan senang hati membiarkan staff melakukan hal-hal yang
dipandang sesuai dalam pelaksanaan tugas;

- Manajer dapat menanggung adanya kesalahan kecil; dan

- Manajer akan mempercayai staff.

2) Koordinasi Horisontal Koordinasi horisontal mengoordinasikan kegiatan


individu dan kelompok yang bekerja pada satu peringkat hirarki. Koordinasi
horisontal yaitu proses dimana kegiatan diintegrasikan pada peringkat yang
sama. Koordinasi jenis ini memerlukan wewenang yang bertindak tidak secara
hirarkis, melainkan tergantung pada keahlian (wewenang fungsional). Seperti
yang diketahui organisasi adalah wadah kegiatan (perencanaan: tujuan,
strategi, kebijaksanaan dan program). Di dalam organisasi, maka struktur
yang dikenal dapat bersifat formal maupun informal. Struktur formal
tergambar dalam peta organisasi yang menunjukkan posisi kerja, jenis kerja
yang dilakukan, hubungan manajer dan staff ahli, kelompok atau komponen
sub bagian, tingkat manajemen dan saluran komunikasi. Struktur informal
adalah organisasi bayangan, struktur di belakang struktur, suatu struktur tak
resmi berdampingan dengan struktur formal.
4. Definisi Struktur Organisasi Struktur organisasi adalah mekanisme-
mekanisme formal dengan mana organisasi dikelola. Struktur organisasi
menunjukan kerangka dan susunan perwujudan pola tetap hubungan-hubungan di
antara fungsi-fungsi, bagian-bagian, maupun orang-orang yang menunjukan
kedudukan, tugas wewenang dan tanggung jawab yang berbeda-beda dalam suatu
organisasi.

5. Faktor-Faktor Utama yang Menentukan Perancangan Struktur Organisasi

Adapun faktor-faktor utama yang menentukan

perancangan struktur organisasi adalah sebagai berikut:

a. Strategi organisasi untuk mencapai tujuannya.

b. Teknologi yang digunakan

c. Anggota (karyawan) dan orang-orang yang terlibat dalam organisasi.

d. Ukuran organisasi.

6. Unsur-unsur Struktur Organisasi

Unsur-unsur Struktur Organisasi terdiri dari:

a. Spesialisasi kegiatan

b. Standardisasi kegiatan.

c. Koordinasi kegiatan.

d. Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan.

e. Ukuran satuan kerja.

7. Aspek Proses Penyusunan Organisasi


a. Departementalisasi merupakan proses pengelompokan orang dan kegiatan
di bawah pengawasan manajemen. Faktor positif yang menentukan dalam
departementalisasi adalah:

1) Spesialisasi diambil manfaatnya

2) Membantu koordinasi

3) Memperlancar pengawasan

4) Mendapatkan perhatian cukup,

5) Mengurangi biaya

6) Mengakui kemanusiaan.

Departemen dapat dibagi berdasarkan:

1) Departementalisasi Fungsional Departementalisasi fungsional


mengelompokan fungsi-fungsi yang sama atau kegiatan-kegiatan sejenis untuk
membentuk suatu satuan organisasi.

Kebaikan pendekatan fungsional adalah bahwa pendekatan ini menjaga kekuasaan


dan kedudukan fungsi-fungsi utama, menciptakan efisiensi melalui spesialisasi,
memusatkan keahlian organisasi, dan memungkinkan pengawasan manajemen
puncak lebih ketat terhadap fungsi-fungsi. Kelemahan struktur fungsional dapat
menciptakan konflik antar fungsi-fungsi, menyebabkan kemacetan-kemacetan
pelaksanaan tugas yang berurutan, memberikan tanggapan lebih lambat terhadap
perubahan, hanya memusatkan pada kepentingan tugas-tugasnya, dan
menyebabkan para anggota berpandangan lebih sempit serta kurang inovatif.

2) Departementalisasi Divisional
Departementalisasi divisional adalah departementalisasi yang dibagi menjadi 4
bagian divisi-divisi, yaitu:

a) Struktur organisasi divisional atas dasar produk.

b) Struktur organisasi divisional atas dasar wilayah.

c) Struktur organisasi divisional atas dasar langganan.

d) Struktur organisasi divisional atas dasar proses atau peralatan.

Kelompok-Kelompok Kerja Formal Organisasi

Organisasi memiliki tiga tipe utama kelompok kelompok kerja formal:

1) Kesatuan Tugas Khusus (task forces). Kesatuan tugas khusus atau tim proyek
dibentuk untuk menangani suatu masalah atau tugas khusus.

2) Panitia Tetap (standing committees) Panitia tetap (standing committees) adalah


bagian tetap dari struktur suatu organisasi yang dibentuk guna menangani tugas yang
terus-menerus ada dalam organisasi. Tujuan dibentuknya panitia manajemen
terutama adalah untuk mengkoordinasikan dan mempertukarkan informasi, memberi
saran manajemen puncak, atau bahkan membuat keputusan-keputusan sendiri.

3) Dewan dan Komite Struktur Dewan Direksi mewadahi kegiatan penentu tujuan,
kebijaksanaan badan usaha, memilih manajer-manajer dan bertanggung jawab
mengecek pimpinan pelaksana. Mereka adalah orang kuat, mengenal intern
organisasi, setia dan berminat mendorong organisasi. Komite atau kepanitiaan
adalah kelompok orang yang khusus menjalankan kegiatan secara tidak penuh.
Sifatnya ad hoc atau sementara; jika tugasnya sudah selesai, maka akan dibubarkan.
Kebaikan komite adalah memungkinkan adanya putusan intuitif kelompok yang
sifatnya terpadu, memungkinkan koordinasi, kemungkinan diperolehnya
kerjasama dalam pelaksanaan rencana dan melatih anggota serta mendapatkan
pemikiran yang berkesinambungan. Keburukan komite ialah tindakannya lambat,
mahal, memecah tanggung jawab dan putusannya kompromi.

8. Jenis-Jenis Struktur Organisasi

Dari aspek organisasi yang telah dibicarakan, kita mengenal sentralisasi dan
desentralisasi, aturan, pembagian kerja, rentang pengawasan dan koordinasi.
Organisasi dirancang bangun untuk mewadahi aspek-aspek ini. Dalam hal ini
struktur organisasi dibagi ke dalam beberapa jenis, yakni:

a. Struktur Organisasi Formal

1) Struktur Organisasi Mekanistik Struktur organisasi mekanistik sangatlah


birokratik sifatnya. Wewenang disentralisasikan, banyak aturan dan prosedur,
pembagian kerja, rentang pengawasan sempit, serta cara koordinasi formal dan
tidak pribadi.

2) Struktur Organisasi Organik Pada struktur organisasi organik, hirarki


wewenangnya didesentralisasikan, sedikit aturan dan prosedur, pembagian kerja
yang tak menentu, rentang pengawasan luas dan koordinasi yang sifatnya formal
dan tidak pribadi. Bagaimanapun juga dalam kenyataannya, tidak ada organisasi
yang murni mekanistik dan organik. Yang terpenting adalah rancang bangun
tersebut memberikan semacam topangan, sehingga tercapai produktivitas. Oleh
karena itu, pendekatan contigency dapat membantu manajemen melaksanakan
tanggung jawabnya ini. Berdasarkan rancang bangun ini dapat dibangun, dikaji
kekuatan lingkungan serta strategi teknologi, besaran dan orang, sehingga dapat
dipilih struktur yang sesuai dan dapat menghasilkan kinerja (performance) yang
dikehendaki. Dengan motivasi tertentu tercapailah produktivitas. Misalnya saja
dengan jaringan komunikasi yang memberikan informasi yang rendah, dipilih
struktur mekanistik; yang memberikan informasi tinggi dan saling berhubungan,
dipilih struktur organik. Pembicaraan mengenai struktur organisasi formal
tidaklah lengkap bila tidak mengemukakan adanya struktur organisasi lain, misalnya
untuk pimpinan, struktur kelompok kepentingan (dewan direksi), struktur
komite/kepanitian, organisasi penunjang atau pelayanan teknis. Struktur organisasi
untuk pimpinan atau manajemen puncak merupakan bagian organisasi formal.
Struktur Dewan Direksi mewadahi kegiatan penentu tujuan, kebijaksanaan badan
usaha, memilih manajer-manajer dan bertanggung jawab mengecek pimpinan
pelaksana. Mereka adalah orang kuat, mengenal intern organisasi setia dan
berminat mendorong organisasi. Komite atau kepanitiaan adalah kelompok orang
yang khusus menjalankan kegiatan secara tidak penuh. Sifatnya ad hoc atau
sementara; jika tugasnya sudah selesai, maka akan dibubarkan. Kebaikan komite
adalah memungkinkan adanya putusan intuitif kelompok yang sifatnya terpadu,
memungkinkan koordinasi, kemungkinan diperolehnya kerjasama dalam
pelaksanaan rencana dan melatih anggota serta mendapatkan pemikiran yang
berkesinambungan. Keburukan komite ialah tindakannya lambat, mahal, memecah
tanggung jawab dan putusannya kompromi. Organisasi penunjang atau unit
pelayanan teknis (UPT) merupakan organisasi yang sangat penting demi
kelancaran tugas unit operasional. Fungsinya ialah menyiapkan dan menyediakan
segala sesuatu yang diperlukan oleh unit operasional. Pemisahan unit ini sesuai
dengan kebutuhan apakah dipusatkan atau didesentralisasikan.

b. Struktur Organisasi informal Seperti diterangkan sebelumnya, selain


struktur organisasi formal ada pula struktur organisasi informal. Organisasi
informal muncul karena kebutuhan peribadi dan kelompok anggota organisasi.
Herbert A. Simon mendefinisikan organisasi informal sebagai hubungan antar
pribadi dalam organisasi yang mempengaruhi putusan di dalam organisasi tersebut,
tetapi ditiadakan dari skema formal atau tidak dengan keberadaan struktur formal
organisasi. Faktor yang membantu pembentukan organisasi informal ini adalah
faktor ekstern, yaitu yang dibawa orang misalnya pendidikan, umum, senioritas,
kelamin, latar belakang etnis, serta kepribadian, dan faktor intern, misalnya jabatan,
upah, jadwal kerja, mobilitas kerja dan simbol status. Dengan adanya organisasi
informal ini para anggota dapat dibantu mencapai tujuan pribadi, merasa aman dan
memiliki jati diri, merasa terlindungi, terpenuhi kebutuhan bermasyarakat, dan
lain-lain. Bagi organisasi, organisasi informal ini menjamin adanya kerjasama,
mengurangabsensi dan perputaran kerja serta dapatmemperbaiki komunikasi.

Organisasi informa dapat berkembang berdasar:

1) Struktur hubungan manusiawi, di manamanajer dapat mengadakan kontak


langsungdengan staff dimanapun dia berada;

2) Model sumber daya manusia, dimana adapengkaitan hubungan (linking-pin)


secaravertikal, horisontal maupun silang antardepartemen;

3) Model tim proyek, dan

4) Model kolega, dimana satu anggota ataukelompok saling berhubungan dengan


banyak anggota atau kelompok lain. 5) Beberapa contoh bentuk organisasi:

Gambar 6.1 Struktur Organisasi Garis

Sumber: Kogan (1970 dalam Djatmiko, 2008)


Gambar 6.2 Struktur Organisasi Fungsional (Sumber: Djatmiko, 2008)

Gambar 6.3 Organisasi garis dan staff

Sumber: Manullang (1987)

Pentingnya Pengorganisasian dalam Organisasi Pengorganisasian sangat penting


yakni untuk mencapai tujuan suatu kegiatan maupun bisnis, maka
pengorganisasian perlu dibentuk dengan maksud setiap unit kegiatan ada orang yang
mengelola secara profesional. Jadi, setiap perusahaan harus membentuk struktur
organisasi yang mengidentifikasikan tugas serta tanggungjawab setiap posisi
tersebut serta saling melengkapi. Struktur organisasi berdampak pada efisiensi
dan efektivitas dalam menghasilkan produk dan pada akhirnya akan berdampak
pada nilai perusahan.

Dengan pengorganisasian, maka segala sesuatunya tersusun rapih. Sebagaimana


yang telah kita ketahui bahwa perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan
produksi dan berkumpulnya seluruh faktor produksi. Bagaimana mungkin sebuah
perusahaan berjalan dengan baik tanpa pengorganisasian yang baik di antara staff
karyawannya. Jadi, pengorganisasian sangat berperan di dalam perusahaan
karena organisasi memiliki struktural yang membuat sebuah perusahaan menjadi
sukses. Seperti tangan yang memiliki banyak jari, seperti lidi yang terdiri dari
himpunan anak lidi, serta seperti anak tangga yang saling tersusun menuju puncak,
maka itu artinya kesuksesan diperoleh dari usaha bersama, bukan usaha seorang
diri. Penerapan dalam Fungsi Pengorganisasian Fungsi adalah kerja yang dapat
dibedakan dari kerja yang lain. Di dalam suatu organisasi, fungsi menyumbang
secara langsung pada pencapaian tujuan. Fungsi seperti ini dikenal dengan nama
fungsi garis. Wewenang garis dicerminkan dengan adanya rantai komando yang
berasal dari manajemen puncak melalui berbagai tingkat hierarki sampai pada
tingkat di mana kegiatan organisasi dilaksanakan.

Fungsi ini berkembang mengikuti prinsip skalar, yaitu bahwa wewenang dan
tanggung jawab mengalir secara vertikal langsung lurus dari tingkat teratas ke
tingkat paling bawah. Terciptalah struktur hierarki di mana terjadi pembagian
vertikal wewenang dan tanggung jawab serta alokasi/pembebanan berbagai tugas
sepanjang rantai skalar. Fungsi lain dalam organisasi adalah fungsi garis dan
staf. Di sini staf merupakan individu atau kelompok dalam organisasi yang fungsi
utamanya memberikan nasihat dan jasa lain pada orang garis. Ada staf pribadi yang
melaksanakan sebagian atau segala fungsi manajer, manajer tetap melakukan
sebagian dan bertanggung jawab terhadap fungsi tersebut; ada pula staf khusus
yang melakukan kerja yang memerlukan keterampilan atau objektivitas yang
tidak dimiliki oleh garis. Staf pribadi terdiri dari asisten garis, asisten staf dan
asisten umum. Staf khusus dapat membantu bagian lain pula.

Sekali lagi wewenang fungsional hanya dapat efisien dan efektif apabila
dilaksanakan oleh mereka yang memiliki informasi yang cukup banyak, selalu
dimintai pendapatnya oleh pimpinan, selalu mengambil inisiatif dan melakukan
persuasi agar konsep atau idenya diterima pimpinan. Pembicaraan mengenai
hubungan di dalam organisasi mencakup pembicaraan mengenai tanggung jawab,
wewenang, dan pelaporan. Tanggung jawab adalah kekuasaan yang didelegasikan.
Wewenang adalah salah satu kekuasaan didasarkan pada pengakuan terhadap
usaha orang mempengaruhi orang lain. Pelaporan adalah wajib jawab pertanyaan
bertalian dengan pelaksanaan tugas.

Penerapan dalam fungsi pengorganisasian, meliputi:

1. Mengalokasikan sumber daya, merumuskan dan menetapkan tugas, dan


menetapkan prosedur yang diperlukan

2. Menetapkan struktur organisasi yang menunjukkan adanya garis kewenangan dan


tanggungjawab

3. Kegiatan perekrutan, penyeleksian, pelatihan dan pengembangan sumber daya


manusia/tenaga kerja

4. Kegiatan penempatan sumber daya manusia pada posisi yang paling tepat
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa pengorganisasian merupakan prinsip dasar dalam


manajemen yang penting untuk mencapai tujuan organisasi. Konsep-konsep seperti
struktur organisasi, pembagian kerja, wewenang, koordinasi, delegasi, dan
skalabilitas merupakan fondasi dalam praktik pengorganisasian yang efektif. Dengan
pemahaman ini, manajer dapat merancang struktur organisasi yang sesuai dengan
kebutuhan dan lingkungan organisasi, meningkatkan kinerja, dan mencapai tujuan
organisasi dengan lebih efisien.

B. SARAN

Kami menyadari masih banyak terdapat kesalahan dalam penyusunan makalah ini, untuk itu
saya mengharapkan kritik dan saran dari dosen pembimbing untuk kesempurnaan makalah
ini, atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai