Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN

FUNGSI PENGORGANISASIAN DALAM MANAJEMEN

DOSEN PENGAMPU :

MUHAMMAD RIZQI ZATI S.pd M.Si

Disusun oleh :
Kelompok 3
➢ Azhary Nasution (220201053)
➢ Fahriza Fadilla (220201007)
➢ Ikhwanul Adenin (220201013)
➢ M.Fadhil (220201070)
➢ Sandri Lustiyana (220201019)
➢ Uli Auliana (220201061)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SAMUDRA
2022

1
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
limbah dan manfaatnya untuk masyarakat.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... 2
DAFTAR ISI......................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 . Latar Belakang ......................................................................................... 4
1.2 . Rumusan Masalah .................................................................................... 5
1.3 . Tujuan Pembahasan ................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 . Pengertian Manajemen ............................................................................. 6
2.2 . Pengertian Pengorganisasian Dalam Manajemen .................................... 6
2.3 . Pilar Dalam Pengorganisasian.................................................................. 7
2.4 . Struktur Organisasi................................................................................... 8
2.5 . Faktor Struktur Organisasi ....................................................................... 8
BAB III PENUTUP
3.1 . Kesimpulan .............................................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan struktur


organisasi sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya yang
dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya. Pengorganisasian dilakukan untuk
mencapai sasaran strategis dari sebuah organisasi yang harus dimulai dengan
beberapa tahap, salah satunya yaitu proses mendesain organisasi. Pola hubungan
spesifik dalam proses ini disebut struktur organisasi. Struktur organisasi dapat
didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal dengan mana organisasi
dikelola. Menurut Robbins dan Coulter (2007:284), Struktur organisasi dapat
diartikan sebagai kerangka kerja formal organisasi yang dengan kerangka kerja itu
tugas-tugas pekerjaan dibagi-bagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan.

Teori mengatakan bahwa ada pengaruh dari struktur organisasi terhadap


kinerja karyawan di suatu perusahaan, tergantung pada bentuk struktur organisasi
yang dipakai perusahaan tersebut. Struktur organisasi perusahaan cenderung berbeda.
Struktur organisasi yang lazim digunakan adalah struktur sederhana, birokrasi dan
struktur matriks. Secara spesifik, struktur hendaknya mengikuti strategi. Menurut
Chandler dalam Robbins (2003:183), Jika manajemen membuat suatu perubahan
yang penting dalam strategi organisasi, struktur akan perlu dimodifikasikan untuk
mengakomodasikan dan mendukung perubahan ini.

4
1.2. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian Manajemen?
b. Apa pengertian Pengorganisasian Dalam Manajemen?
c. Sebutkan Pilar dalam Pengorganisasian!
d. Tuliskan Struktur Organisasi!
e. Bagaimana Faktor Pengorganisasian dalam Manajemen

1.3. Tujuan Pembahasan


Fungsi pengorganisasian (organizing) dalam manajemen perkantoran ini dapat
mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan menentukan orang yang
dibutuhkan untuk melaksanakan tugas yang sudah dibagi tersebut. Fungsi
pengorganisasian dalam manajemen sangat penting karena dapat membantu
mewujudkan struktur organisasi yang jelas; dapat mendeskripsikan tugas setiap bidang
atau bagian dalam organisasi secara jelas; wewenang dan tanggung jawab dalam
organisasi menjadi lebih jelas; dapat memperlihatkan antar tugas setiap unit organisasi
dan sumber daya manusia yang diperlukan dapat diketahui.

5
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manajemen
Manajemen diungkapkan oleh GR Terry merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri dari
tindakan-tindakan: Perencanaan, Pengorganisasian, Penggiatan dan Pengawasan yang dilakukan
untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya. Pengertian lain manajemen adalah sebuah proses
yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui serangkaian kegiatan berupa
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian orangorang serta sumber daya
organisasi lainnya. Ada 4 fungsi dalam manajemen, diantara lain:

1) Perencanaan (Planning)
Proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan
dimasa yang akan satang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk
mewujudkan target dan tyjuan organisasi.
2) Pengorganisasian (Organizing)
Proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam
perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi tepat dan tangguh, system dan
lingkungan organisasi yang kondusif, dan bias memastikan bahwa semua pihak dalam
organisasi bias bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
3) Pengarahan (Actuating)
Proses pengarahan program agar bias dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi
serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dalam menjalankan tanggung
jawabnya dengan penuh kesadaran dan produktivitas tinggi.
4) Pengendalian (Controlling)
Proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah
direncanakan, diorganisasian dan diimplementasian bias berjalan sesuai dengan target
yang telah diharapkan sekalipun ada berbagai perubahan dalam lingkungan yang harus
dihadapi.

2.2 Pengertian Pengorganisasian dalam Manajemen


Pengorganisasiaan merupakan fungsi kedua dalam manajemen. “Pengorganisasian”
merupakan kata yang berasal dari kata “organisasi” yang mempunyai dua pengertian umum.
Pengertian pertaama organisasi merupakan lembaga atau kelompok fungsional, seperti organisasi
perusahaan, rumah sakit, perwakilan pemerintah atau suatu perkumpulan olahraga Pengertian kedua
berkenaan dengan proses pengorganisasian yang merupakan suatu cara yang mana kegiataan
organisasi dialokasikan dan ditugaskan di antara para anggotanya agar tujuan organisasi dapat
tercapai dengan efisien. Pengertian organisasi menurut Stoner, organisasi merupakan suatu pola
hubungan-hubungan melalui orang-orang di bawah pengarahan manajer untuk mengejar tujuan
bersama. Dalam pengorganisasian ada dua batasan, yaitu “organization” sebagai kata benda,
“organizing”sebagai kata kerja yang menunjuk pada serangkaian kegiatan yang dilakukan secara
sistematis. Pengorganisasian merupakan proses penyusunan struktur organisasi dan pelaksanaaan

6
struktur tersebut diman kedua hal itu sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya-sumber daya
yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya. Pengertian pengorganisasian menurut Terry
pengorganisasian merupakan kegiatan dasar dari manajemen dilaksnakan untuk mengatur seluruh
sumber-sumber yang dibutuhkan termasuk unsur manusia, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan
dengan sukses.

2.3 Pilar dalam Pengorganisasian


Ada beberapa konsep dalam pengorganisasian, yang menurut Mondy dan Premeaux (1995) yaitu
tanggung jawab, wewenang, pendelegasian, dan pertanggung jawaban.

1) Tanggung Jawab (Responsibility)

Dalam menerima suatu pekerjaan berarti seseorang mengambil tanggung jawab untuk
melaksanakan tugas-tugas yang menjadi tanggung jawabnya tanggung jawab adalah kewajiban
untuk melaksanakan aktivitas pekerjaan.

2) Wewenang (Authority)

Wewenang adalah hak untuk memutuskan, mengarahkan orang-orang dalam melakukan sesuatu
tindakan, atau untuk melaksanakan suatu kewajiban dalam mencapai tujuan organisasi. Paling
tidak ada tiga karekteristik utama dalam konsep wewenang, yaitu: a) Wewenang adalah hak, b)
Wewenang mencakup tindakan membuat keputusan, melakukan tindakan, dan melaksanakan
kewajiban, c) Wewenang adalah jaminan bagi pencapaian tujuan, atau sasaran organisasi

3) Pendelegasian (Delegation)

Pendelegasian adalah proses pemberian tanggung jawab sepanjang wewenang yang dibutuhkan.
Konsep delegasi adalah salah satu hal penting bagi manajer sebagai kemampuan untuk
memperoleh pekerjaan yang dilaksanakan. Pada pokoknya ada risiko bagi manajer, karena
berkaitan dengan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan suatu tanggung jawab

4) Pertanggung jawaban (Accountability)

Tidak ada satu organisasi yang dapat berhasil jika tidak ada sistem pertanggung jawaban.
Akuntabilitas adalah jaminan bahwa seseorang yang diusulkan untuk melaksanakan tugas dalam
kenyataannya melaksanakannya secara benar. Pertanggungjawaban dapat dikembangkan dengan
beberapa cara, yaitu: a) Melalui pemeriksaan pribadi/perorangan oleh manajer. Setelah tugas-
tugas seseorang diberitahukan kepadanya, manajer dapat memeriksa dan melihat apakah
pekerjaan itu dilakukan secara sempurna, b) Bawahan memberikan laporan kepada manajer.
Laporan ini diatur sedemikian rupa, baik laporan mingguan, bulanan atau semesteran, c) Melalui
laporan yang diberikan oleh orang lain. Para pengawas pengendalian mutu melaporkan tentang
pekerjaan seseorang, demikian pula para pelanggan memberikan laporan tentang lemahnya
pelayanan dan kegagalan produk/jelek kualitas produk.

7
2.4 Struktur Organisasi
Dalam Syafaruddin (2005) struktur organisasi adalah berisikan kerangka kerja organisasi.
Adapun kerangka kerja organisasi adalah yang kompleks, sedang dan sederhana.Kebanyakan
organisasi besar menggunakan kerangka kerja jenis lini dan staff. Jenis ini menggunakan
hubungan garis vertikal antara tingkatan yang berbeda antara manajer dengan bawahannya. Di
bawah ini adalah struktur organisasi lini dalam suatu perusahaan.

Presiden
struktur

Manajer Manajer
produksi perusahaaan

Supervsior Supervisor Supervisor Supervisor

1) Manajemen tingkat puncak (Top Management),


Terdiri dari dirut, presiden direktur/wakil direktur →Keahlian yang diperlukan
konseptual, komunikasi, pengambilan keputusan, manajemen global & manajemen
waktu.
2)Manajemen tingkat menengah,
Terdiri dari manajer, kepala divisi/departemen/kepala cabang →Keahlian yang
diperlukan konseptual, komunikasi, pengambilan keputusan, manajemen waktu dan
teknis.
3)Manajemen tingkat pertama
Terdiri dari supervisor,ketua kelompok, →Keahlian yang diperlukan
komunikasi,pengambilan keputusan,manajemen waktu dan teknis
Di samping struktur lini, lini dan staff, ada satu lagi struktur organisasifungsional. Dalam
organisasi yang banyak menggunakan spesialis maka biasanya strukturnya banyak
menggunakan struktur fungsional.

2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur organisasi

• Strategi organisasiStrategi organisasi adalah salah satu sarana yang digunakan manajemen
untuk mencapai sasaran maupun tujuannya. Karena sasaran diturunkan dari strategi

8
organisasi secara keseluruhan, logis kalau strategi dan struktur harus terkait erat. Tepatnya,
struktur harus mengikuti strategi. Jika manajemen melakukan perubahan yang signifikan
dalam strategi organisasinya, struktur pun perlu dimodifikasi untuk menampung dan
mendukung perubahannya. Sebagian besar kerangka strategi dewasa ini terfokus pada tiga
dimensi, yaitu strategi inovasi, strategi minimalisasi biaya, dan strategi imitasi. Strategi
inovasi adalah strategi yangmenekankan diperkenalkannya suatu produk dan jasa baru yang
menjadi andalan. Sedangkan strategi minimalisasi biaya adalah strategi yang menekankan
pada pengendalian biaya secara ketat, menghindari pengeluaran untuk inovasi dan
pemasaran yang tidak dibutuhkan, dan pemotongan harga. Dan strategi imitasi adalah
strategi yang mencoba masuk ke produk-produk atau pasar-pasar baru, hanya setelah
viabilitas terbukti.

• - Skala organisasi

Terdapat banyak bukti yang mendukung ide, bahwa ukuran sebuah organisasi secara
signifikan mempengaruhi strukturnya. Jumlah anggota dalam suatu organisasi pasti menjadi
faktor yang berpengaruh. Sebagai contoh, Memimpin 10 orang pasti berbeda dengan
memimpin 100 orang. Dan organisasi-organisasi besar, yang mempekerjakan 2.000 orang
atau lebih, cenderung memiliki banyak spesialisasi, departementalisasi, tingkatan vertikal,
serta aturan dan ketentuan daripada organisasi kecil. Tetapi, hubungan itu tidak bersifat
linier. Ukuran mempengaruhi struktur dengan kadar yang semakin menurun. Dampak
ukuran menjadi kurang penting saat organisasi meluas.

• - Teknologi

Dengan adanya teknologi, tingkat efektivitas dan efesiensi suatu organisasi pasti berbeda.
Istilah teknologi mengacu pada cara sebuah organisasi mengubah input menjadi output.
Setiap organisasi paling tidak memiliki satu teknologi untuk mengubah sumber daya
finansial, SDM, dan sumber daya fisiknya. Contohnya, dengan adanya web cam, suatu
organisasi dapat mengadakan net meeting meski jarak memisahkan peserta rapat organisasi
tersebut.

• - Lingkungan

Struktur organisasi dipengaruhi oleh lingkungannya karena lingkungan selalu


berubah. Lingkungan merupakan faktor eksternal yang sangat berpengaruh karena
daya saing dari pihak luar pasti akan mendorong semangat suatu organisasi untuk
bisa lebih maju. Beberapa organisasi menghadapi lingkungan yang relatif statis.
Yaitu tak banyak kekuatan di lingkungan mereka yang berubah. Misalnya, tidak
muncul pesaing baru, tidak ada terobosan teknologi baru oleh pesaing saat ini, atau
tidak banyak aktivitas dari kelompok-kelompok tekanan publik yang mungkin
dapaat mempengaruhi organisasi. Adapun organisasi-organisasi lain menghadapi
lingkungannya yang sangat dinamis, yaitu peraturan pemerintah cepat berubah dan
mempengaruhi bisnis mereka, adanya pesaing baru, dan kesulitan dalam
mendapatkan bahan baku, preferensi pelanggan yang terus berubah terhadap
produk, dan semacamnya. Secara signifikan, lingkungan yang statis memberi lebih
sedikit ketidakpastian bagi para manajer dibanding lingkungan yang dinamis.
Karena ketidakpastian adalah sebuah ancaman bagi keefektifan sebuah organisasi,
manajemen akan menocba meminimalkan dampak tersebut.

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Organisasi merupakan proses kerja sama dua orang atau lebih untuk mencapai
tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Sedangkan pengorganisasian adalah
proses membagi kerja ke dalam tugas-tugas yang lebih kecil, membebankan
tugas-tugas itu kepada orang yang sesuai kemampuannya, dan mengalokasikan
sumber daya, serta mengkoordinasikannya dalam rangka efektivitas pencapaian
tujuan organisasi. Pada struktur organisasi tergambar posisi kerja, pembagian
kerja, jenis kerja yang harusdilakukan, hubungan atasan dan bawahan, kelompok,
komponen atau bagian, tingkat manajemen dan saluran komunikasi. Struktur
organisasi menspeksifikasi pembagian kegiatan kerja dan menunjukkan
bagaimana fungsi ataukegiatan kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi atau
kegiatan yang berbeda-beda itu dihubungkan.. Bentuk-bentuk organisasi dapat
berupa: organisasi garis, organisasi garis dan staf, organisasi fungsional,
organisasi matrik, dan organisasi proyek. Pada era globalisasi, lingkungan di
negara berkembang dengan negara maju sangat berbeda, karenalingkungan pada
negara berkembang memiliki karakteristik yang khas, lebih sering berubah dan
perubahannya seringkali mendadak, dengan demikian, memiliki kecenderungan
yang tak menentu. Lingkungan di negara sedang berkembang juga memiliki
pengaruh yang jauh lebih besar dalam menentukan kegagalan atau keberhasilan
manajemen dibandingkan di negara maju.Dinamika organisasi yang harus
dikelola secara cerdas dan konstruktif ialah terletak pada konflik yang sering
timbul di suatu organisasi, karenadalam kenyataannya konflik tidak selamanya
bersifat destruktif akan tetapi akan mampu meningkatkan produktifitas suatu
organisasi apabila dapat di atasi dan dikelola dengan baik

10
DAFTAR PUSAKA

Ria Retno Dewi Sartika Manik, S.S.T.PI.,M.P (2020) Dasar dasar Manajemen . diakses pada
agustus 2020
Ashhabul kahfi, M.Pd (2020) Modul pengantar manajemen . diposting pada 06 mei 2020
Prof.Dr. Syafaruddin, M.pd (2015) Manajemen organisasi pendidikan diakses pada desember
2015

11

Anda mungkin juga menyukai