“Keefektifan Organisasi”
Dosen Pengampu :
Disusun Oleh:
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
SUMEDANG
2023
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kami panjatan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
limpahan rahmat dan kuria-Nya kepada kita, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah Organisasi Sosial dan Kepemimpinan yang berjudul “Keefektifan
Organisasi” ini dengan lancar. Makalah Kepemimpinan Berprinsip kami susun
guna memenuhi tugas mata kuliah Organisasi Sosial dan Kepemimpinan.
Kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Ir. Syahirul Alim, S.Pt., M.Si.,
selaku dosen mata kuliah Organisasi Sosial dan Kepemimpinan yang telah
memberikan pengajaran kepada kami, serta kepada rekan kelompok yang
membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Namun, makalah Kepemimpinan
Berprinsip dari kelompok ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami
mengahrapkan adanya kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan
makalah ini. Sumedang,
10 September 2023
Penulis
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Organisasi yaitu sekumpulan orang yang mempunyai tujuan tertentu. Dalam
organisasi ada banyak hal yang dibahas dan dipelajari, diantaranya yaitu tentang
pengertian dari organisasi baik menurut para ahli atau kesimpulan dari
pendapat orang yang sedang membuat karya ilmiah. Selain itu, ada juga yang
membahas tetang struktur organisasi, pengambilan keputusan, cara memimpin
dalam suatu organisasi, budaya organisasi, dan lain sebagainya. Efektif memiliki
arti sebagai pengaruh, hasil dan akibat. Sedangkan efektivitas organisasi yaitu
ukuran dari sejauh mana organisasi tersebut dapat mencapai tujuan secara optimal.
Efektivitas berkaitan dengan banyaknya hasil yang dicapai. Jadi, sejauh mana
sebanyak apa suatu organisasi dapat mencapai tujuan utamanya, maka bisa
dikatakan itu sebgai organisasi yang efektif. Tujuan adanya efektivitas organisasi
yaitu agar suatu tujuan yang telah dicetuskan, dirumuskan, dibentuk atau dibuat
dalam suatu organisasi dapat tercapai secara maksimal.
1
3. Adakah kaitannya antara efektivitas individu dan kelompok terhadap
organisasi
4. Faktor apa saja yang menentukan efektivitas organisasi?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari efektivitas
2. Mengetahui pengertian efektivitas organisasi dan definisinya
3. Mengetahui keterkaitan antara efektivitas individu dan kelompok terhadap
organisasi
4. Mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi efektivitas organisasi
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Organisasi
Organisasi atau pertubuhan (Bahasa belanda: organisatie) merupakan
sekumpulan dua orang atau lebih yang berkumpul dalam wadah yang sama dan
memiliki satu tujuan yang sama.sumber daya baik dengan metode, material,
lingkungan dan uang serta sarana dan prasarana, dan lain sebagainya dengan efisien
dan efektif untuk dapat mencapai tujuan organisasi Dalam lingkup ilmu-ilmu social
dan politik, organisasi dipelajari sebagai objek penelitian oleh antara lain ilmu
sosiologi, ekonomi, politik, psikologi, antropologi, sejarah, dan manajemen.
Organisasi sering di sebut juga sebagai suatu system kerja sama kelompok atau
orang untuk mencapai tujuan tertentu.
3 Komponen pembentuk organisasi :
- Orang
- Kerja sama
- Tujuan
3
• Emiten Ezioni (1982:54) menyatakan bahwa efektivitas organisasi dapat
dinyatakan sebagai suatu tingkat keberhasilan organisasi yang berusaha
mencapai tujuan bersama.
• Komaruddin (1994: 294) menyebutkan efektivitas adalah suatu kondisi
yang menunjukkan bahwa kegiatan manajemen berhasil mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
• Liang G (2000: 24) menyatakan bahwa efektivitas adalah keadaan atau
kemampuan manusia untuk menyediakan penggunaan yang diinginkan.
• Soekarno K. (1986: 42) menjelaskan bahwa efektif adalah mencapai tujuan
atau hasil yang diinginkan, dan tidak ada hubungannya dengan tenaga,
waktu, biaya, dan alat. Artinya konsep efektivitas hanyalah hasil atau tujuan
yang diinginkan. Oleh karena itu konsep efektivitas kinerja organisasi
merupakan perwujudan tujuan atau hasil yang dilaksanakan oleh setiap
orang.
2.4 Kriteria Keefektifan organisasi
Keefektifan organisasi dapat diukur dengan berbagai kriteria yang
mencakup berbagai aspek kinerja dan tujuan organisasi. Berikut adalah beberapa
kriteria umum untuk mengukur keefektifan organisasi:
1. Pencapaian Tujuan (Goal Attainment): Sejauh mana organisasi mencapai
tujuan dan target yang telah ditetapkan. Ini dapat mencakup pencapaian
target penjualan, laba, pangsa pasar, atau tujuan strategis lainnya.
2. Efisiensi Operasional (Operational Efficiency): Sejauh mana organisasi
dapat melakukan tugas-tugas operasionalnya dengan cara yang paling
efisien dan hemat biaya. Ini meliputi pengelolaan sumber daya, proses
operasional, dan alokasi anggaran.
3. Responsivitas Terhadap Lingkungan (Environmental Responsiveness):
Kemampuan organisasi untuk beradaptasi dan merespons perubahan dalam
lingkungan eksternal seperti perubahan pasar, peraturan, dan teknologi.
4. Inovasi dan Kreativitas (Innovation and Creativity): Kemampuan
organisasi untuk menghasilkan ide-ide baru, menciptakan produk atau
layanan inovatif, dan mengadopsi teknologi baru.
4
5. Kualitas Produk atau Layanan (Product or Service Quality): Sejauh mana
produk atau layanan yang dihasilkan oleh organisasi memenuhi atau
melebihi harapan pelanggan.
6. Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction): Tingkat kepuasan dan
kepercayaan pelanggan terhadap produk, layanan, dan interaksi dengan
organisasi.
7. Kinerja Karyawan (Employee Performance): Tingkat kinerja, motivasi,
dan kepuasan karyawan dalam mencapai tujuan organisasi.
8. Pengembangan dan Pertumbuhan (Development and Growth):
Kemampuan organisasi untuk mengembangkan karyawan, mempromosikan
keterampilan dan kemampuan, serta memfasilitasi pertumbuhan organisasi.
9. Keberlanjutan (Sustainability): Kemampuan organisasi untuk beroperasi
dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan dan
masyarakat sekitar.Kepatuhan dan Etika (Compliance and Ethics):
Tingkat kepatuhan organisasi terhadap hukum, regulasi, dan standar etika
yang berlaku.
10. Reputasi dan Citra (Reputation and Image): Bagaimana organisasi dilihat
oleh para pemangku kepentingan seperti pelanggan, pemasok, dan
masyarakat umum.
5
4. Keterampilan dan Kompetensi (Skills and Competencies): Tingkat
keahlian dan keterampilan teknis yang dimiliki individu dalam menjalankan
tugas atau tanggung jawabnya.
5. Kerjasama dan Kolaborasi (Teamwork and Collaboration): Kemampuan
individu untuk bekerja sama dengan anggota tim dan berkontribusi secara
positif terhadap pencapaian tujuan bersama.
6. Adaptabilitas dan Fleksibilitas (Adaptability and Flexibility):
Kemampuan individu untuk beradaptasi dengan perubahan dalam
lingkungan kerja atau tugas yang diberikan.
7. Kepemimpinan dan Pengaruh (Leadership and Influence): Kemampuan
individu untuk mempengaruhi orang lain dan memberikan arahan atau
bimbingan yang efektif.
8. Inisiatif Perbaikan (Continuous Improvement Initiative): Kemauan dan
kemampuan individu untuk terus belajar, berkembang, dan meningkatkan
kinerja mereka secara terus-menerus.
9. Etika Kerja (Work Ethics): Tingkat integritas, kejujuran, dan etika kerja
individu dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka.
10. Kemampuan Komunikasi (Communication Skills): Kemampuan individu
untuk menyampaikan informasi dengan jelas dan efektif kepada rekan kerja
dan pimpinan.
6
2.7 Efektivitas Organisasi
Pada dasarnya, alasan dari didirikannya suatu organisasi adalah untuk
mencapai tujuan dan sasaran yang telah disepakati bersama dengan lebih efektif dan
efisien. Selain itu, dengan tindakan yang dilakukan bersama-sama dengan penuh
rasa tanggung jawab, maka pencapaian tujuan dari organisasi tersebut diharapkan
dapat terlaksana dengan hasil yang baik. Suatu organisasi yang berhasil dapat
diukur dengan melihat pada sejauh mana organisasi tersebut dapat mencapai
tujuannya (Ayal dkk., 2019)
Menurut Dessler dalam Tangkilisan (2005) mengemukakan pendapatnya
bahwa organisasi dapat diartikan sebagai pengaturan sumber daya dalam suatu
kegiatan kerja, dimana tiap-tiap kegiatan tersebut telah disusun secara sistematika
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Pada organisasi tersebut masing-
masing personel yang terlibat didalamnya diberi tugas, wewenang, dan tanggung
jawab yang dikoordinasikan untuk mencapai tujuan organisasi, dimana tujuan
organisai tersebut dirumuskan secara musyawarah sebagai tujuan bersama yang
diwujudkan secara bersama-sama.
Selanjutnya Tangkilisan (2005) mendefinisikan organisasi secara sederhana
sebagai suatu bentuk kerja sama untuk mencapai tujuan bersama-sama secara
efisien dan efektif melalui kegiatan yang telah ditentukan secara sistematis dan
didalamnya ada pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang jelas dalam
mencapai tujuan organisasi tersebut.
7
1. Pendekatan pencapaian tujuan
Pendekatan pencapaian tujuan (goal attainment approach)
menyatakan bahwa keefektivitasan sebuah organisasi harus dinilai
sehubungan dengan pencapaian tujuan ketimbang caranya (means)seperti
memaksimalkan laba. Tercapainya tujuan yang ditetapkan, itu berar ti telah
terjadi proses perubahan dan perubahan perilaku (Hendyat, 2010).
2. Pendekatan sistem
Organisasi memperoleh masukan (input), melakukan proses
transformasi, dan menghasilkan keluaran (output). Pendekatan sumber yang
berasal dari sisi input, proses internal yang berasal dari proses (transformasi
proses), dan sasaran/tujuan yang berasal dari sisi outputdapat digunakan
untuk mengukur atau menilai efektivitas organisasi. Telah dijelaskan bahwa
menetapkan ukuran keefektivitasan organisasi hanya atas dasar pendekatan
pencapaian tujuan, merupakan ukuran yang tidak sempurna.
3. Pendekatan konstituensi-strategis
Pendekatan konstituensi-strategis (strategic – constituencis
approach), mengemukakan bahwa organisasi dikatakan efektiv apabila
dapat memenuhi tuntutan dari kontituensi yang menjadi pendukung
kelanjutan eksistensi organisasi tersebut. Pendekatan ini sama dengan
pandangan sistem tetapi penekanannya berbeda. Keduanya
memperhitungkan adanya saling ketergantungan, tetapi pandangan
konstituensi – strategis tidak memperhatikan semua lingkungan organsisasi.
Pandangan ini hanya memenuhi tuntutan atas hal-hal di dalam lingkungan
yang dapat mengancam kelangsungan hidup organisasi. Dengan
dipenuhinya tuntutan ini, itu berarti telah terjadi proses perubahan dan
perubahan perilaku.
4. Pendekatan nilai-nilai bersaing
Tema utama yang mendasari pendekatan nilai-nilai bersaing
(competing-values approach) adalah bahwa kriteria yang anda nilai dan
gunakan dalam menilai keefektifan organisasi – laba atas investasi, pangsa
8
pasar, pembaharuan produk, dan keamanan kerja, bergantung kepada siapa
sebenarnya anda, dan siapa yang anda wakili.
5. Pendekatan banyak kriteria/integratif
Mengingat pendekatan sebelumnya hanya melihat satu aspek saja
sehingga muncul pendekatan banyak kriteria/intgratif. Dasar pemikiran
pendekatan ini karena organisasi melakukan berbagai kegiatan yang
memiliki berbagai jenis output sehingga perlu pengukuran efektivitas
dengan banyak kriteria (integratif)
9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Pengertian dari efektifitas organisasi adalah tingkat keberhasilan
organisasidalam usaha untuk mencapai tujuan atau sasaran yang telah
ditetapkan.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas organisasi yaitu
karakteristikorganisasi, karakteristik lingkungan, karakteristik pekerja, serta
kebijakan dan praktik manajemen
10
DAFTAR PUSTAKA
Hendyat Soetopo, Perilaku Organisasi: Teori dan Praktik dalam Bidang Pendidikan.
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), 57.
11
Rakhmat, Jalaluddin. (2018). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Siagian Sondang P..Kiat Meningkatkan Produktivitas Kerja / Sondang P.
Siagian .2009
12