Anda di halaman 1dari 23

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha

Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan

pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah

berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa

disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para

pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini

masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan

kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah

selanjutnya yang lebih baik lagi.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
a. Latar Belakang..............................................................................................1
b. Rumusan Masalah.........................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................4
a. Pengertian Keluaran dan Organisasi.............................................................4
b. Kinerja Organisasi.........................................................................................5
c. Indikator Kinerja Organisasi.........................................................................6
d. Sifat Organisasi.............................................................................................8
e. Sistem dan Organisasi...................................................................................9
1. Pengertian Sistem......................................................................................9
2. Sistem dan Subsistem..............................................................................11
3. Elemen sistem..........................................................................................12
4. Definisi Organisasi..................................................................................15
BAB III PENUTUP...............................................................................................19
a. Kesimpulan.................................................................................................19
b. Saran............................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21

ii
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Organisasi adalah unit sosial, terdiri dari sekelompok orang yang berinteraksi

untuk mencapai rasionalitas tertentu. Sebagai unti sosial, organisasi terdiri dari

orang-orang dengan latar belakang sosial ekonomi, budaya, dan motivasi yang

berbeda. Pertemuan budaya dan motivasi orang-orang dari berbagai latar belakang

yang berbeda mempengaruhi perilaku individual dan menimbulkan problem

dalam proses keorganisasian kerena menyebabkan terjadinya benturan nilai-nilai

individual yang dapat menjadi faktor pengganggu dalam upaya mencapai tujuan

organisasi. Oleh karena itu setiap organisasi perlu menciptakan nilai-nilai yang

dianut bersama untuk membangun system keorganisasian guna menyeragamkan

pemikiran dan tindakan serta mengubah perilaku individual ke perilaku

organisasional. Organisasi sebagai wadah dimana orang-orang berkumpul,

bekerjasama secara rasional dan sistematis, dalam memanfaatkan sumber daya

organisasi secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Kerjasama yang terarah tersebut dilakukan dengan mengikuti pola interaksi antar

setiap individu atau kelompok dalam berinteraksi ke dalam maupun ke luar

organisasi. Pola interaksi tersebut diselaraskan dengan berbagai aturan, norma,

keyakinan, nilai-nilai tertentu sebagaimana ditetapkan organisasi pola interaksi

tersebut dalam waktu tertentu akan membentuk suatu kebiasaan bersama atau

membentuk budaya organisasi yang senantiasa mengontrol anggota organisasi,

dengan demikian budaya organisasi yang kuat merupakan pembentuk kinerja

organisasi yang tinggi. Budaya organisasi kerap kali digunakan sebagai salah satu
determinan alat dan kunci untuk keberhasilan atau kegagalan dalam pencapaian

strategi usaha organisasi. “Corporate culture will probably be an even more

important factor in determining the success or failure of firms in the next

decade”. Dengan kata lain, terdapat kecenderungan pada budaya organisasi

sebagai suatu pondasi yang harus dimiliki organisasi, karena budaya organisasi

sangat mendukung sukses atau gagalnya organisasi. Upaya peningkatan kinerja

organisasi memerlukan adanya acuan baku yang diberlakukan oleh organisasi

yang secara sistematis menuntun anggotanya untuk meningkatkan komitmen kerja

pada organisasi. “created a widely spread belief of corporate cultures being

perhaps the significant factor behind the performance of companies”. Asumsinya

sederhana, bahwa sebuah kelompok manusia yang hidup dalam kebersamaan akan

mempunyai nilai dan dilaksanakan bersama. Dengan nilai bersama tersebut, di

dalam organisasi masingmasing anggota yakin dan rasa saling percaya satu sama

lain, bahwa masing-masing bekerja di dalam kultur organisasi yang sama dan

bergerak seirama.

Budaya organisasi merupakan bagian studi teori organisasi dilihat dari

aspek sekelompok individu yang bekerjasama untuk mencapai tujuan, atau

organisasi sebagai wadah tempat individu bekerjasama secara rasional dan

sistematis untuk mencapai tujuan. Kerjasama dimaksud adalah kerjasama yang

terarah pada pencapaian tujuan dengan mengikuti pola interaksi antar setiap

individu atau kelompok. Pola interaksi tersebut diselaraskan dengan berbagai

aturan, norma,dan nilai-nilai tertentu sebagaimana ditetapkan organisasi itu.

Keseluruhan pola interaksi tersebut akan membentuk suatu kebiasaan bersama

atau membentuk budaya organisasi. Teori organisasi berusaha menerangkan atau

2
memprediksi bagaimana organisasi dan orang-orang di dalamnya berperilaku

dalam struktur organisasi, budaya dan lingkungan. Selain itu Robbins (2002:8)

berpendapat teori organisasi memfokuskan dirinya pada perilaku dari organisasi

dan mengunakan pengertian yang lebih luas dari keefektifan organisasi. Budaya

merupakan produk struktur dan fungsi yang ada dalam organisasi. Hal ini berarti

budaya organisasi sebagai salah satu aspek kajian teori organisasi, dapat dikaji

pada tingkatan analisis sistem organisasi. Membahas budaya organisasi

merupakan hal esensial bagi suatu organisasi atau rumah sakit, karena budaya

organisasi merupakan kebiasaan-kebiasaan yang terjadi dalam hirarki organisasi

yang mewakili norma-norma perilaku dan diikuti oleh para anggota organisasi.

b. Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Keluaran Organisasi ?

2. Apakah Pengertian dari Sistem Organisasi Tidak Efektif ?

3
BAB II

PEMBAHASAN

a. Pengertian Keluaran dan Organisasi

Istilah kinerja secara mentah dapat diartikan sebagai suatu penilaian untuk

mengetahui tujuan akhir yang ingin dicapai oleh individu, kelompok maupun organisasi.

Dalam arti ini kinerja merupakan suatu alat yang dapat digunakan untuk mengukur

tingkat prestasi atau kebijakan kelompok maupun individu. Beberapa pendapat mengenai

kinerja juga dikemukakan oleh beberapa ahli sebagai berikut :

Menurut Keban (2004) kinerja merupakan terjemahan dari performance yang

sering diartikan sebagai “penampilan”, “unjuk rasa” atau “prestasi”. Hal ini juga

sependapat dengan yang dikatakan Mangkunegara (2008 : 67) bahwa istilah kinerja

berasal dari kata job performance atau actual performance yakni prestasi kerja atau

prestasi yang ingin dicapai.

Menurut Keban (2004 : 183) pencapaian hasil (kinerja) dapat dinilai menurut

pelaku yaitu:

1. Kinerja individu yang menggambarkan sampai seberapa jauh seseorang telah

melaksanakan tugas pokoknya sehingga dapat memberikan hasil yang telah

ditetapkan oleh kelompok atau instansi.

2. Kinerja kelompok, yaitu menggambarkan sampai seberapa jauh seseorang elah

melaksanakan tugas pokoknya sehingga dapat memberikan hasil yang telah

ditetapkan oleh kelompok atau instansi.

3. Kinerja organisasi, yaitu menggambarkan sampai seberapa jauh satu kelompok

telah melaksanakan semua kegiatan pokok sehingga mencapai visi dan misi

institusi.

4
4. Kinerja program, yaitu berkenaan dengan sampai seberapa jauh kegiatan-kegiatan

dalam program yang telah dilaksanakan sehingga dapat mencapai tujuan dari

program tersebut.

Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu

kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi

yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi (Mahsun, 2006 :25).

Kinerja adalah seperangkat keluaran (outcome) yang dihasilkan oleh pelaksanaan

fungsi tertentu selama kurun waktu tertentu (Tangkilisan, 2003 : 109).

b. Kinerja Organisasi

          Dua pengertian konsep sebelumnya setidaknya menjelaskan dimana posisi

kinerja dan dimana posisi organisasi ketika dua konsep tersebut masih berjalan

secara terpisah. Jika digabungkan, konsep kinerja dan organisasi membentuk satu

variabel baru yaitu kinerja organisasi adalah kemampuan melaksanakan tugas-

tugas yang dibebankan kepada organisasi dengan sebaik-baiknya guna mencapai

sasaran yang telah disepakati. Jadi disini bukan hanya menitikberatkan pada

pencapaian tujuan belaka melainkan juga pada proses mengelola sub-sub tujuan

dan hasil evaluasinya, kondisi intern organisasi pengaruh lingkungan luar dan

tenaga kerja atau pihak-pihak yang terlibat. Menurut Swanson (dalam Keban,

2004 : 193) Kinerja organisasi adalah mempertanyakan apakah tujuan atau misi

suatu organisasi telah sesuai dengan kenyataan kondisi atau faktor ekonomi,

politik, dan budaya yang ada; apakah struktur dan kebijakannya mendukung

kinerja yang diinginkan; apakah memiliki kepemimpinan, modal dan infrastuktur

dalam mencapai misinya; apakah kebijakan, budaya dan sistem insentifnya

mendukung pencapaian kinerja yang diinginkan; dan apakah organisasi tersebut

5
menciptakan dan memelihara kebijakan-kebijakan seleksi dan pelatihan, dan

sumber dayanya.

Kinerja organisasi oleh Bastian ( 2001:329) sebagai gambaran mengenai

tingkaat pencapaian pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi dalam upaya

mewujudkan sasaran, tujuan, misi dan visi organisasi tersebut

            Kinerja organisasi merupakan gambaran mengenai hasil kerja organisasi

dalam mencapai tujuannya yang tentu saja akan dipengeruhi oleh sumber daya

yang dimiliki oleh organisasi tersebut. Sumber daya yang dimaksud dapat berupa

fisik seperti sumber daya manusia maupun nonfisik seperti peraturan, informasi,

dan kebijakan, maka untuk lebih memahami mengenai faktor-faktor yang mampu

mempengaruhi sebuah kinerja organisasi. Konsep kinerja organisasi juga

menggambarkan bahwa setiap organisasi publik memberikan pelayanan kepada

masyarakat dan dapat dilakukan pengukuran kinerjanya dengan menggunakan

indikator-indikator kinerja yang ada untuk melihat apakah organisasi tersebut

sudah melaksanakan tugasnya dengan baik dan untuk mengetahui tujuannya sudah

tercapai atau belum.

c. Indikator Kinerja Organisasi

Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang

menggambarkan tingkat pencapaian sasaran/tujuan ( Bastian 2001 : 33 dalam

buku manajemen publik ) yang telah ditetapkan dengan memperhitungkan elemen

– elemen indikator berikut ini :

6
1. Indikator masukan ( inputs ) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar

organisasi mampu menghasilkan produknya, baik barang atau jasa yang

meliputi sumber daya manusia, informasi, kebijakan dan sebagainya.

2. Indikator keluaran ( outputs ) adalah sesuatu yang diharapkan langsung

dicapai dari suatu kegiatan yang berupa fisik ataupun nonfisik.

3. Indikator hasil ( outcomes ) adalah segala sesuatu yang terkait dengan

tujuan akhir dari pelaksanaan kegiatan.

4. Indikator dampak ( impacts ) adalah pengaruh yang ditimbulkan baik

positif maupun negatif pada setiap tingkatan indikator berdasarkan asumsi

yang telah ditetapkan.

Dalam pembahasan kinerja organisasi selalu dibicarakan dan dibedakan

mengenai organisasi privat dan organisasi publik. Indikator yang digunakan untuk

mengukur kinerja organisasi antara privat dan publik pun secara khusus juga

dapat dikatakan berbeda. Untuk membedakan suatu organisasi tertentu adalah

organisasi privat atau organisasi publik juga ada indikatornya.

Ada 3 indikator yang umumnya digunakan sebagai ukuran sejauh mana kinerja

organisasi berorientasi keuntungan ( profit oriented ), ( Bastian, 2001 : 335 –

336 dalam buku manajemen publik ) adalah sebagai berikut :

1. Efektifitas adalah hubungan antara input dan output dimana penggunaan

barang dan jasa dibeli oleh organisasi untuk mencapai output tertentu.

2. Efektivitas adalah hubungan antara output dan tujuan, dimana efektivitas

diukur berdasarkan seberapa jauh tingkat output, kebijakan dan prosedur.

7
3. Ekonomis adalah hubungan antara pasar dan input, dimana pembelian

barang dan jasa dilakukan pada kualitas yang diinginkan dan harga terbaik

yang dimungkinkan.

Berkaitan dengan ukuran kinerja organisasi, Ruky ( 2001 : 158 – 159 )

mengemukakan bahwa penilaian terhadap kinerja organisasi merupakan kegiatan

membandingkan antara hasil yang sebenarnya diperoleh dengan yang

direncanakan. Sasaran yang ingin dicapai organisasi diteliti, mana yang yang telah

dicapai sepenuhnya ( 100% ), mana yang di atas standart ( target ) dan mana yang

dibawah target atau tidak tercapai sepenuhnya.

d. Sifat Organisasi

Ada 3 hubungan dasar dalam hubungan formal :

1. Tanggung  jawab Hal ini merupakan kewajiban individu untuk melaksanakan

tugas-tugasnya. Barang kali bisa diarahkan dengan terjadinya spesialisasi dalam

bekerja.

2. Wewenang-Wewenang adalah hak untuk mengambil keputusan mengenai apa

yang dijalankan oleh seseorang dan merupakan hak untuk meminta kepada orang

lain untuk melakukan sesuatu.

3. Pertanggung jawaban Apabila wewenang berasal dari pimpinan ke bawahan,

maka pertanggung jawaban berasal dari bawahan ke pimpinan. Pertanggung

jawaban merupakan laporan hasil dari bawahan kepada yang berwenang (atasan).

Unsur-unsur organisasi terdiri dari :

1. Manusia (Human Faktor), artinya organisasi baru ada, jika ada unsur manusia

yang bekerjasama, ada pemimpin dan ada yang dipimpin.

2. Sasaran, artinya organisasi baru ada jika ada tujuan yang ingin dicapai.

8
3. Pekerjaan, menunjukkan bahwa organisasi baru ada jika ada pekerjaan yang akan

dikerjakan serta adanya pembagian pekerjaan.

4. Teknologi, ini artinya organisasi itu baru ada jika terdapat unsur-unsur teknis.

5. Tempat kedudukan, organisasi itu ada jika ada tempat kedudukannya.

6. Struktur, organisasi tersebut baru ada jika ada hubungan antara manusia

yang satu denganmanusia yang lain, sehingga tercipta organisasi.

7. Lingkungan (Enviromental External Sosial System), artinya organisasi baru

ada jika ada lingkungan yang saling mempengaruhi, misalnya ada sistem kerja

sama sosial.· Sistem Organisasi Formalisasi (formalization) mengacu sejauh

mana pekerjaan-pekerjaan di dalam organisasi dibakukan. Jika sebuah pekerjaan

sangat formal, pemangku pekerjaan akan memiliki sedikit.

e. Sistem dan Organisasi

1. Pengertian Sistem

Sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur  atau

variabelvariabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling

bergantung sama lain.

Sistem adalah sekumpulan unsur-unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan

dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai

suatu tujuan.

Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari

bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.  

Contoh : Sistem Komputer terdiri dari : Software, Hardware, Brainware.

Software ( Perangkat lunak / piranti lunak ) adalah proggam yang berisi perintah

-perintah untuk melakukan pengolahan data. Hardware ( perangkat keras / piranti

keras ) adalah peralatan di sistem computer yang secara pisik terlihat dan dapat

9
dijamah. Brainware adalah manusia yang terlibat di dalam mengoperasikan serta

mengatur sistem computer. Ketiga elemen sistem computer tersebut harus saling

berhubungan dan membentuk satu kesatuan. Hardware tanpa adanya Software,

maka tidak akan berpungsiseperti yang diharapkan, hanya berupa benda mati

saja. Software yang akan mengoperasikan Hardware –nya. Hardware yang sudah

didukung oleh Software juga tidak akan berpungsi kalau tidak ada manusia yang

mengoperasikan -nya.

Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi

diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan1.

Sistem sebagai sekelompok elemenelemen yang terintegrasi dengan maksud yang

sama untuk mencapai tujuan2.

Sistem terdiri dari unsure-unsur seperti masukan (input), pengolahan (processing),

serta keluaran (output)3.

Menurut LUDWIG VON BARTALANFY, Sistem merupakan seperangkat unsur

yang saling terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan

lingkungan.

Menurut ANATOL RAPOROT, Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan

perangkat hubungan satu sama lain.

Menurut L. ACKOF, Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atas fisik

yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama

lainnya.

1 Bell, Davis., Grimson, Jane. 1999. Distributed Database Sistems.

2 H.M, Jogianto. 1999. Pengenalan Komputer. Penerbit Andi

3 Jimmy L.Gaol; Sistem Informasi Manajemen, Jakarta, 2009

10
Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau

lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan4.

Dapat disimpulkan bahwa, sistem adalah suatu elemen-elemen yang saling

berhubungan satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

Sistem terdiri dari komponen – komponen yang saling berkaitan dan bekerja sama

untuk mencapai suatu tujuan. Sistem terdiri dari system alamiah (sistem tata

surya, sistem galaksi)  dan sistem yang dibuat manusia (sistem penjualan, sistem

akuntansi).

Syarat-syarat sistem :

a)    Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah.

b)      Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.

c)    Adanya hubungan diantara elemen sistem.

d)   Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih penting

dari pada elemen sistem.

e)    Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.

2. Sistem dan Subsistem

Istilah sistem bukanlah hal yang asing bagi kebannyakan orang. Sering kali sistem

mengacu pada komputer seperti IBM  PC atau Machintosh, tetapi juga bisa ke

arah yang lebih luas seperti sistem tatasurya atau bahkan ke hal-hal yang lebih

spesifik seperti sistem respirasi mamalia.

4 Zulkifli AM; Sistem Informasi Manajemen, Bandung, 2009

11
Pada dasarnya, sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu

yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai gambaran, jika dalam

sebuah sistem terdapat elemen  yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai

tujuan yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari

sistem. Sebagai contoh, raket dan pemukul bola kasti (masing-masing sebagai

elemen) tidak bisa membentuk sebuah sistem, karena tidak ada sistem permainan

olahraga yang memadukan kedua peralatan tersebut.

3. Elemen sistem

Ada beberapa elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu :

- Masukan

- Keluaran

- Proses

- Mekanisme pengendalian dan Umpan balik

- Tujuan

1. Masukan

Masukan (Input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk kedalam sistem dan

selanjutnya menjadi bahan untuk diproses. Masukan dapat berupa hal-hal

berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang

berwujud adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah

informasi (misalnya permintaan jasa dari pelanggan).

Pada sistem informasi, masukan dapat berupa data transaksi, dan data non-

transaksi (misalnya surat pemberitahuan) serta instruksi.

2. Proses

12
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau transfer misi dari

masukan menjadi keluaran yang berguna, misalnya berupa informasi dan produk,

tetapi juga bisa hal-hal yang tidak berguna. Misalnya saja sisa pembuangan atau

limbah. Pada pabrik kimia, proses dapat berupa pemanasan bahan mentah. Pada

rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.

Pada sistem informasi, proses dapat berupa suatu tindakan yang bermacam-

macam. Meringkas data, melakukan perhitungan, dan mengurutkan data

merupakan beberapa contoh proses.

3. Keluaran

Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem informasi,

keluaran bisa berupa suatu informai, saran, cetakan laporan dan sebagainya.

4. Mekanisme Pengendalian dan Umpan Balik

Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan menggunakan

umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran. Umpan balik ini digunakan

untuk mengendalikan baik masukan maupun proses. Tujuannya adalah untuk

mengatur agar sistem berjalan sesuai dengan tujuan. Dalam bentuk yang

sederhana, dilakukan perbandingan antara keluaran sistem dan keluaran yang

dikehendaki (standar). Jika terdapat penyimpangan, maka akan dilakukan

pengiriman  masukan untuk melakukan penyesuaian terhadap proses supaya

keluaran berikutnya mendekati standar. Bila penyebab  penyimpangan terletak

pada proses, maka prosesnyalah yang diperbaiki. Pada sistem informasi, cara yang

pertama dapat memberikan masukan pada setiap individu atau memberikan

ringkasan  kinerja terakhir untuk kegiatan manajemen. Adapun, hal yang terakhir

13
sering terjadi pada sistem informasi karena program komputernyalah yang salah

atau keluarannya dikehendaki untuk diubah.

Umpan balik seperti yang diutarakan di depan, yaitu menyesuaikan penyimpangan

terhadap standar biasa disebut umpan balik negative (negative feedback).

5. Tujuan Sistem

Setiap sistem memiliki tujuan (goal), entah hanya satu atau mungkin banyak.

Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang mengarahkan sistem. Tanpa tujuan,

sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem

dengan lain berbeda-beda.

Begitu pula yang berlaku pada sistem informasi. Setiap sistem informasi memiliki

suatu tujuan, tetapi dengan tujuan yang berbeda-beda. Walaupun begitu, tujuan

utama yang umum ada tiga macam (Hall, 2001) yaitu :

a)      Untuk mendukung fungsi kepengurusan manajemen

b)      Untuk mendukung pengambilan keputusan

c)      Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan

Secara lebih spesifik, tujuan sistem informasi bergantung pada kegiatan yang

ditangani. Namun, kecenderunga penggunaan sisem informasi lebih ditunjukkan

pada usaha menuju keunggulan kompetitif, yang artinya mampu bersaing dan

mengungguli pesaing. Pada pasar swalayan, tujuan sistem informasi adalah untuk

mengurangi antrian (karena pemasukan data dapat dilakukan dengan cepat oleh

kasir melalui pembacaan barcode), meningkatkan keakurasian dan sekaligus

14
palayanan kepada pelanggan, serta mempercepat pemantauan terhadap sediaan

barang. Pada bank, sistem informasi ditujukan untuk meningkatkan kepuasan

nasabah. Misalnya, nasabah dipermudah dalam memperoleh informasi tabungan

melalui fasilitas telepon, mengambil uang di counter-counter ATM, dan bahkan

melakukan transfer via internet. Perusahaan buku online dapat membantu pembeli

untuk mendapatkan buku-buku yang diperlukan dengan mudah dan sekaligus

dapat mengurangi biaya operasional karena tidak perlu menyediakan toko atau

ruang pemeran secara fisik.

4. Definisi Organisasi

Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan anggota dalam

bentuk struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dengan sumber daya

yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya baik intern maupun ekstern.

Dua aspek utama dalam organisasi yaitu departementasi dan pembagian kerja

yang merupakan dasar proses pengorganisasian.

Secara umum organisasi adalah sebuah sistematis dalam pengembangan kerja

,dalam rangka mencapai tujuan yang telah di tetapkan secara struktur dan

sistematis.

Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal

dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Organisasi merupakan proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan

dan mengatur serta membagi tugas diantara para anggota untuk mencapai tujuan.

Jadi organisasi dapat didefinisikan sebagai berikut :

a)      Organisasi dalam arti badan yaitu kelompok orang yang bekerja sama untuk

mencapai tujuan tertentu.

15
b)      Organisasi dalam arti bagan yaitu gambaran skematis tentang hubungan

kerjasama dari orang-orang yang terlibat dalam organisasi untuk mencapai tujuan

bersama.

James D. Mooney mengatakan “Organisasi yaitu bentuk setiap perserikatan

manusia untuk mencapai tujuan bersana, “ sedang Chester I. Bernard memberikan

pengertian organisasi yaitu suatu system aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh

dua orang atau lebih.

Organisasi merupakan proses untuk merancang struktur formal, mengelompokkan

dan mengatur serta membagi tugas diantara para anggota untuk mencapai tujuan.

Jadi organisasi dapat didefinisikan sebagai berikut :

1.      Organisasi dalam arti badan yaitu kelompok orang yang bekerja sama untuk

mencapai tujuan tertentu.

2.      Organisasi dalam arti bagan yaitu gambaran skematis tentang hubungan

kerjasama dari orang-orang yang terlibat dalam organisasi untuk mencapai tujuan

bersama.

Unsur Organisasi

Dalam organisasi terdapat unsure – unsure sebagai berikut

a)      Sekelompok manusia yang diarahkan untuk berkerjasama

b)      Melakukan kegiatan yang telah ditetapkan

c)      Kegiatan diarahkan untuk mencapai tujuan

Unsur-unsur dasar yang membentuk organisasi yaitu :

16
1.      Adanya tujuan bersama

2.      Adanya kerjasama dua orang atau lebih

3.      Adanya pembagian tugas

4.      Adanya kehendak untuk bekerja sama

Struktur Organisasi

Didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah. Struktur

ini terdiri dari unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau

desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.

Faktor-faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi yaitu :

1.      Strategi organisasi pencapaian tujuan.

2.      Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan

membedakan bentuk struktur organisasi.

3.      Kemampuan dan cara berpikir para anggota serta kebutuhan mereka juga

lingkungan sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur

perusahaan.

4.      Besarnya organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur organisasi.

Unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari :

1.      Spesialisasi kegiatan

2.      Koordinasi kegiatan

17
3.      Standarisasi kegiatan

4.      Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan

5.      Ukuran satuan kerja

Bentuk-bentuk Organisasi

Bagan organisasi memperlihatkan tentang susunan fungsi-fungsi dan

departementasi yang menunjukkan hubungan kerja sama.

Bagan ini menggambarkan lima aspek utama suatu struktur organisasi, yaitu :

1.      Pembagian kerja

2.      Rantai perintah

3.      Tipe pekerjaan yang dilaksanakan

4.      Pengelompokan segmen-segmen pekerjaan

5.      Tingkatan manajemen

Adapun cara penggambaran bagan struktur organisasi menurut Henry G. Hodges

dapat digambarkan sebagai berikut :

1.      Bentuk Piramidal

2.      Bentuk Vertikal

3.      Bentuk Horisontal

4.      Bentuk Melingkar

18
BAB III

PENUTUP

a. Kesimpulan

Dari pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa:

Organisasi merupakan wadah atau tempat sekumpulan 2 orang atau lebih, yang

dimana memiliki latar belakang yang berbeda, namun memiliki tujuan yang telah

di sepakati bersama, sesuai dengan visi dari organisasi yang telah dibentuk.

Efektifitas  berasal dari bahasa inggris yaitu effective yang berarti berhasil, atau

sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik.

Efektivitas organisasi dapat dilakukan dengan memperhatikan kepuasan

pelanggan, pencapaian visi orgaisasi, pemenuhan aspirasi, menghasilkan

keuntungan bagi organisasi, pengembangan sumber daya manusia organisasi dan

aspirasi yang dimiliki, serta memberikan dampak positif bagi masyarakat di luar

organisasi.

a)      Sistem adalah sekumpulan elemen-elemen yang saling berkaitan yang

memiliki satu tujuan.

b)      Elemen yang tidak memiliki manfaat atau tidak memberikan keuntungan

bagi elemen yang lain, maka elemen tersebut bukan merupakan bagian dari

sistem.

c)      Setiap sistem harus memiliki tujuan. Tanpa adanya tujuan dari sistem

tersebut, maka sistem menjadi tak terarah atau tidak terkendali.

d)     Pengorganisasian (organizing) merupakan proses penyusunan anggota dalam

bentuk struktur organisasi untuk mencapai tujuan organisasi dengan sumber daya

yang dimiliki dan lingkungan yang melingkupinya baik intern maupun ekstern.

19
e)      Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal

dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

f)       Unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari :

a.      Spesialisasi kegiatan

b.      Koordinasi kegiatan

c.       Standarisasi kegiatan

d.      Sentralisasi dan desentralisasi pembuatan keputusan

e.       Ukuran satuan kerja

b. Saran

Dengan sedikit memberikan gambaran tentang konsep dasar sistem dan sistem

informasi ini, penulis memberikan saran supaya, ketika kita berada pada suatu

lembaga atau organisasi, kita bisa memanfaatkan sistem informasi sebagai media

dalam aktivitas lembaga atau organisasi.

20
DAFTAR PUSTAKA

Bell, Davis., Grimson, Jane. 1999. Distributed Database Sistems.

H.M, Jogianto. 1999. Pengenalan Komputer. Penerbit Andi

Jimmy L.Gaol; Sistem Informasi Manajemen, Jakarta, 2009

Zulkifli AM; Sistem Informasi Manajemen, Bandung, 2009

http://frgttnchild.blogspot.com/2017/11/makalah-efektivitas-
organisasi.html

http://acopintar.blogspot.com/2012/05/makalah-sistem-dan-
organisasi.html

http://raraajonggrang.blogspot.com/2012/10/kinerja-organisasi.html

21

Anda mungkin juga menyukai