Anda di halaman 1dari 24

STRUKTUR ORGANISASI

Disusun oleh:
NAMA: AMALIA SABRINA KHAIRANI
KELAS: ADMINISTRASI BISIS 1B
NIM: 22220099
MATKUL ( MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN )
FAKULTAS: EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI: ADMINISTRASI BISNIS

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah yang berjudul “Struktur Organisasi” ini
membahas mengenai pengertian dan penjelasan dari masing - masing topik yang kami bahas.
Dalam penulisan makalah ini kami  banyak mendapat bantuan dari berbagai referensi buku
dan website. Oleh karena itu, kami ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
turut memudahkan penulisan makalah ini.
Kami sadar bahwa dalam makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, Hal itu di karenakan
keterbatasan kemampuan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita.
Akhir kata, kami memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak
kesalahan.

Depok, 19 0ktober 2022


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ........................................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 4
1.1     Latar Belakang .......................................................................................................... 4
1.2     Rumusan Masalah ..................................................................................................... 4
1.3      Tujuan ...................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................... 5
2.1    Struktur Organisasi .................................................................................................... 5
2.2    Spesialisasi Kerja ....................................................................................................... 7
2.3    Depaetementalisasi/Divisi Dalam Organisasi ............................................................ 9
2.4    Rantai Kepemimpinan/Rantai Komando .................................................................. 10
2.5    Ukuran Organisasi ..................................................................................................... 11
BAB III PENUTUP
3.1    Kesimpulan ............................................................................................................... 12
3.2    Saran ......................................................................................................................... 12
BAB IV KESIMPULAN......................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 13
STRUKTUR ORGANISASI.................................................................................................14
TUGAS DAN WEWENANG............................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Struktur organisasi selalu menjadi faktor penting yang mempengaruhi perilaku individu-
individu dan kelompok-kelompok yang ada di dalam organisasi aturan-aturan baru mengenai
manajemen dalam lingkungan bisnis global saat ini membuat pertimbangan-pertimbangan
struktur menjadi lebih kritis. Kini para manajer dihadapkan dengan berbagai kemungkinan
struktur yang berbeda.
Organisasi memiliki tujuan dan berorientasi pada tujuan sehingga struktur organisasi pun
juga memiliki tujuan dan berorientasi pada tujuan. Konsep mengenai struktur organisasi
melibatkan berbagai tujuan, dan meyakini bahwa para pemimpin organisasi seharusnya
memikirkan struktur dalam kaitanya dengan kontribusi struktur terhadap keefektifan organisasi.
Meskipun hubungan yang pasti antara struktur dan keefektifan organisasi sulit diketahui.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa definisi struktur organisasi?
2.      Apa definisi dari spesialisasi kerja?
3.      Bagaimana cara men-departementalisasi/divisi dalam sebuah organisasi?
4.      Bagaimana sebaiknya menyususun rantai kepemimpinan organisasi?
5.      Mengapa dalam sebuah organisasi harus ada ukuran organisasi?

1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui definisi spesialisasi kerja.
2.      Untuk mengetahui men-departementalisasi/divisi dalam sebuah organisasi.
3.      Untuk mengetahui menyusun rantai kepemimpinan organisasi.
4.      Untuk mengetahui ukuran organisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi
yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk
mencapai tujuan. Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan
pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi
dibatasi. Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa
melapor kepada siapa.
Struktur organisasi merupakan alat untuk membantu manajemen dalam mencapai
tujuannya. Struktur organisasi dapat memiliki pengaruh yang besar pada anggotanya. Pengaruh
struktur organisasi terhadap kepuasan dan kinerja karyawan mengarah pada suatu kesimpulan
yang sangat jelas. Struktur organisasi menjelaskan bagaimana tugas kerja akan dibagi,
dikelompokkan dan dikoordinasikan secara formal.

2.1.1 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Organisasi


Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi struktur organisasi. Ernie (2006), menyatakan ada 4
(empat) faktor yang mempengaruhi struktur organisasi antara lain:
         Strategi Organisasi
Strategi organisasi dibuat sebagai upaya pencapaian tujuan organisasi. Oleh karena itu,
jika struktur organisasi dibentuk sebagai jalan untuk pencapaian tujuan maka struktur organisasi
pun selayaknya sejalan dengan strategi organisasi. Maka, jika terjadi perubahan pada strategi
organisasi akan berdampak pula pada perubahan struktur organisasi.
         Skala Organisasi
Organisasi dapat dibedakan skalanya menurut berbagai faktor diantaranya adalah dari
jumlah penjualan, pangsa pasar hingga jumlah tenaga kerja. Organisasi yang berskala besar
artinya organisasi tersebut barangkali memiliki berbagai cabang diberbagai daerah dikarenakan
pangsa pasarnya yang luas, dengan demikian memiliki tenaga kerja yang juga tidak sedikit. Tapi
walaupun tanpa cabang, organisasi dapat dikatakan berskala besar jika tenaga kerja yang ada
berjumlah ribuan seperti pabrik-pabrik garmen penghasil produk-produk konveksi. Organisasi
yang berskala besar karena ruang lingkup aktivitasnya yang luas maka memerlukan
pendelegasian wewenang dan pekerjaan sehingga dalam mendesain struktur organisasinya pun
perlu mempertimbangkan berbagai faktor yang terkait dengan aktifitas yang luas tersebut.
Sedangkan organisasi berskala kecil biasanya memiliki jumlah tenaga kerja yang sedikit
karena pangsa pasar yang mungkin masih sedikit, jumlah penjualan atau produksi yang juga
sedikit. Organisasi yang berskala kecil biasanya memiliki struktur organisasi yang lebih
sederhana dan tidak terlalu banyak terjadi pendelegasian wewenang dan pekerjaan.
         Teknologi
Faktor teknologi yang dimaksudkan disini adalah terkait dengan cara bagaimana suatu
pekerjaan dilakukan. Selain itu juga, faktor teknologi terkait dengan penggunaan alat-alat bantu
dalam sebuah organisasi.
         Lingkungan
Lingkungan yang dinamis menuntut organisasi juga untuk menyesuaikan diri secara
dinamis. Proses penyesuaian yang dilakukan oleh organisasi juga termasuk dalam penentuan
struktur organisasinya. Lingkungan yang dinamis akan mendorong organisasi untuk selalu
menyesuaikan struktur organisasi dengan tuntutan lingkungan yang senantiasa berubah.
Sebaliknya, lingkungan yang cenderung statis tidak akan terlalu banyak mengubah struktur
organisasi.

2.1.2 Fungsi Struktur Organisasi


      Kejelasan Tanggung Jawab
Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab dan apa yang harus dipertanggung
jawabkan. Setiap anggota organisasi harus bertanggung jawab kepada pimpinan atau atasan yang
memberikan kewenangan, karena pelaksanaan kewenangan itu yang harus
dipertanggungjawabkan.
      Kejelasan Kedudukan
Kejelasan kedudukan seseorang dalam struktur organsisasi sebenarnya mempermudah
dalam melakukan koordinasi maupun hubungan karena adanya keterkaitan penyelesaian suatu
fungsi yang dipercayakan kepada seseorang.
         Kejelasan Uraian Tugas
Kejelasan uraian tugas dalam struktur organisasi sangat membantu pihak pimpinan untuk
melakukan pengawasan dan pengendalian, dan bagi bawahan akan dapat berkonsentrasi dalam
melaksanakan suatu pekerjaan karena uraiannya yang jelas.
         Kejelasan Jalur Hubungan
Dalam rangka pelaksaan tugas dan tanggung jawab setiap karyawan atau pegawai dalam
sebuah organisasi, maka dibutuhka kejelasan hubungan yang tergambar dalam struktur, sehingga
jalur penyelesaian pekerjaan akan semakin efektif dan dapat saling menguntungkan.
Pola dasar struktur organisasi sebaiknya tersusun relatif permanen, artinya tidak perlu
selamanya mengalami perubahan. Dalam aktivitas yang dilakukan harus ada jaminan
fleksibilitas, artinya aktivitas itu senantiasa dapat diperluas jangkauannya, namun pola dasar
struktur organisasi tidak perlu mengalami perubahan. Yang perlu mendapat perhatian dalam
mengisi struktur organisasi adalah manusia yang memiliki kompentensi yang sesuai dengan jenis
tugas dalam bagian-bagian tugas atau pekerjaan pada struktur tersebut.
Penggolongan aktivitas dalam struktur dapat kita bagi menjadi empat unsur
         unsur pimpinan
         unsur pembantu pimpinan
         unsur pelakasana tugas pokok
         unsur pelaksana tugas-tugas fungsional

2.2 Spesialisasi Kerja


Spesialisasi kerja atau pembagian tenaga kerja yaitu menggambarkan sejauh mana
berbagai kegiatan dalam organisasi dibagi-bagi menjadi beberapa pekerjaan tersendiri. Hakikat
dari spesialisasi pekerjaan adalah bahwa ketimbang seluruh pekerjaan dilakukan oleh seorang
individu, pekerjaan itu dipecah-pecah menjadi sejumlah tahap, dengan masing-masing tahap
diselesaikan oleh seorang individu tersendiri. Intinya, individu mengkhususkan diri dalam
melakukan bagian dari suatu kegiatan ketimbang seluruh kegiatan.
Spesialisasi kerja merupakan sarana yang paling efisien untuk memanfaatkan
keterampilan karyawan. Di sebagian organisasi, beberapa tugas tertentu membutuhkan
keterampilan yang sangat tinggi dan beberapa yang lain dapat dijalankan oleh pekerja yang
kurang terlatih. Para manajer juga melihat efisiensi lain yang dapat dicapai melalui spesialisasi
pekerjaan. Keterampilan karyawan dalam menjalankan tugas dengan berhasil meningkat berkat
pengulangan. Selain itu, pelatihan untuk spesialisasi lebih efisien dari perspektif organisasi.
Lebih mudah dan murah mencari dan melatih pekerja untuk menjalankan tugas-tugas yang
spesifik dan berulang. Terakhir, spesialisasi pekerjaan meningkatkan efisiensi dan produktivitas
dengan cara mendorong penciptaan penemuan dan mesin khusus.
Namun demikian spesialisasi pekerjaan juga akan menimbulkan kerugian ekonomi
seperti rasa jenuh, kelelahan, stres, produktivitas yang rendah, kualitas yang buruk,
meningkatnya kemangkiran kerja, dan tingginya perputaran karyawan. Dalam kasus-kasus
semacam ini, produktivitas dapat ditingkatkan dengan cara memperluas, alih-alih mempersempit,
dan cakupan kegiatan kerja. Selain itu, sejumlah perusahaan mendapati bahwa dengan memberi
karyawan beragam kegiatan untuk dilakukan, yang memungkinkan mereka melakukan suatu
pekerjaan secara menyeluruh dan lengkap, dan menempatkan mereka dalam tim-tim dengan
keterampilan yang dapat saling melengkapi, mereka dapat mencapai hasil yang secara signifikan
lebih tinggi, dengan tingkat kepuasan karyawan yang lebih tinggi.
2.2.1 Manfaat Spesialisasi Kerja
         Sangat diperlukan dalam setiap organisasi karena tidak semua pekerjaan membutuhkan keahlian
dan tidak semua orang mempunyai keahlian yang sama sebab setiap orang mempunyai kelebihan
dan keterbatasan sendiri.
         Orang akan memilih mengerjakan yang terbaik sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-
masing, sehingga orang-orang akan ahli dalam bidangnya, dan menjadi pakar dalam bidang
tersebut.
         Adanya spesialisasi berarti setiap orang tidak perlu menghasilkan setiap barang yang dibutuhkan
secara sendiri-sendiri. Akan tetapi hanya menghasilkan satu barang saja. Kelebihan barang atau
kebutuhan sendiri itu dapat diperdagangkan.
         Smith juga percaya bahwa para pekerja dengan spesialisasi lebih mungkin untuk berinovasi,
untuk menciptakan alat atau mesin untuk membuat tugas-tugas mereka bahkan lebih efisien.
         Dapat membantu mengurangi biaya tenaga kerja monitor yang banyak memiliki banyak
keahlian.
         Menghemat waktu dan biaya dalam suatu pekerjaan, karena pekerjaan yang rumit yang biasanya
dilakukan oleh banyak orang kini hanya dilakukan oleh satu orang yang ahli.
         Produk hasil dari spesialisasi pekerjaan tersebut juga bisa dikatakan memuaskan karena
dikerjakan oleh ahlinya.

2.3 Departementalisasi/Divisi Dalam Organisasi


Setelah memecah-mecah pekerjaan melalui spesialisasi, perlu mengelompokkannya
bersama sehingga tugas-tugas yang sama dapat dikoordinasi dalam satu basis. Dasar
pengelompokan bersama pekerjaan ini disebut departementalisasi (departementalizational).
Salah satu cara paling populer untuk mengelompokkan kegiatan adalah berdasarkan
fungsi-fungsi yang dijalankannya. Seorang manajer manufaktur bisa saja mengorganisasi sebuah
pabrik dengan cara memisahkan para ahli teknik, akuntansi, manufaktur, personalia, dan
persediaan ke dalam berbagai departemen yang lazim dikenal. Tentu saja, departementalisasi
berdasarkan fungsi, dapat digunakan di semua jenis organisasi. Hanya saja, fungsi tersebut dapat
berubah guna mencerminkan tujuan dan aktivitas organisasi. Keuntungan utama dari cara
pengelompokkan semacam ini adalah didapatnya efisiensi dari disatukannya para spesialis yang
sama. Departementalisasi fungsional berusaha mencapai skala ekonomi dengan cara
menempatkan orang-orang dengan keterampilan dan orientasi yang sama ke dalam unit yang
sama.
Pekerjaan dapat juga didepartementalisasikan berdasarkan jenis produk yang dihasilkan
oraganisasi. Keuntungan utama cara pengelompokkan ini adalah meningkatnya akuntabilitas
terhadap kinerja produk, karena semua kegitan yang terkait dengan sebuah produk tertentu
berada di bawah kendali seorang manajer tunggal. Jika kegiatan sebuah organisasi terkait dengan
jasa ketimbang produk, tiap jasa akan dikelompokkan dengan sendirinya. Masing-masing
menawarkan sederet jasa yang sama di bawah kendali seorang manajer produk atau jasa.
Cara lain untuk melakukan departementalisasi adalah berdasarkan faktor geografis atau
wilayah. Fungsi penjualan, misalnya mungkin terbagi ke dalam wilayah barat, selatan, timur, dan
utara. Tiap wilayah ini pada dasarnya merupakan sebuah departemen yang diorganisasi secara
geografis. Jika pelanggan suatu organisasi tersebar ke wilayah geografi yang luas dan memiliki
kebutuhan yang sama berdasarkan lokasi mereka, bentuk departementalisasi semacam ini akan
bermanfaat.
Kategori terakhir dari departementalisasi adalah menggunakan pelanggan tertentu yang
organisasi coba jangkau. Microsoft, misalnya diorganisasi menurut kategori empat pasar
pelanggan yaitu konsumen, perusahaan besar, pengembang piranti lunak, dan usaha kecil.
Asumsi yang mendasari departementalisasi pelanggan ini adalah bahwa pelanggan di tiap-tiap
departemen memiliki masalah dan kebutuhan yang sama yang dapat dipenuhi dengan sebaik-
baiknya memiliki spesialis untuk masing-masing.

2.4 Rantai Kepemimpinan Organisasi/Rantai Komando


Para manajer kontemporer tetap harus mempertimbangkan implikasinya ketika
memutuskan bagaimana sebaiknya menyususun struktur organisasi mereka. Rantai
komando (chain of command) adalah suatu garis wewenang tanpa putus dari puncak organisasi
ke eselon paling bawah dan menjelaskan siap bertanggung jawab kepada siapa.
Dua konsep lain yang melengkapi rantai komando, yaitu wewenang dan kesatuan
komando.
         Wewenang (authority) mengacu pada hak-hak yang melekat dalam sebuah posisi manajerial
untuk memberikan perintah dan untuk berharap bahwa pemerintah itu dipatuhi. Untuk
memfasilitasi koordinasi, tiap posisi manajerial diberi sebuah tempat dalam rantai komando, dan
tiap manajer diberi tingkat wewenang tertentu untuk memenuhi tanggung jawabnya.
         Prinsip kesatuan komando (unity of command) membantu melanggengkan konsep garis
wewenang yang tidak terputus. Prinsip ini menyatakan bahwa seseorang hanya mempunyai satu
atasan yang kepadanya ia bertanggung jawab secara langsung. Jika kesatuan komando putus,
seorang karyawan mungkin harus menghadapi berbagai permintaan atas prioritas yang saling
bertentangan dari beberapa atasan.
Konsep rantai komando, wewenang, dan kesatuan komando sudah tidak lagi terlalu
relevan saat ini karena:
         Kemajuan teknologi informasi dan tren ke arah pemberdayaan karyawan
         Karyawan yang bekerja kini turut  diberdayakan untuk membuat keputusan yang sebelumnya
merupakan hak eksklusif manajemen.
2.5 Ukuran Organisasi
Teradapat banyak bukti yang mendukung ide bahwa ukuran sebuah organisasi secara
signifikan mempengaruhi strukturnya. Sebagai contoh, organisasi-organisasi besar biasanya
mempekerjakan 2.000 orang atau lebih-cenderung memilih lebih banyak spesialisasi,
departementalisasi, tingkatan vertical, serta aturan dan ketentuan daripada organisasi kecil.
Namun, hubungan itu tidak bersifat linier. Alih-alih, ukuran mempengaruhi struktur dengan
kadar yang semakin menurun. Dampak ukuran menjadi kurang penting tatkala organisasi
meluas. Hal ini dikarenakan pada hakikatnya, bila ketika memiliki sekitar 2.000 karyawan,
sebuah organisasi sudah menjadi cukup mekanistis. Tambahan 500 karyawan tidak akan
berpengaruh banyak. Sebaliknya, menambah 500 karyawan pada organisasi yang baru memiliki
300 anggota mungkin akan menyebabkan pergeseran signifikan kearah struktur yang lebih
mekanistis.
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Struktur Organisasi adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian serta posisi
yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasional untuk
mencapai tujuan.
Hakikat dari spesialisasi pekerjaan adalah bahwa ketimbang seluruh pekerjaan dilakukan
oleh seorang individu, pekerjaan itu dipecah-pecah menjadi sejumlah tahap, dengan masing-
masing tahap diselesaikan oleh seorang individu tersendiri. Intinya, individu mengkhususkan diri
dalam melakukan bagian dari suatu kegiatan ketimbang seluruh kegiatan.
Salah satu cara paling populer untuk mengelompokkan kegiatan adalah berdasarkan
fungsi-fungsi yang dijalankannya. Keuntungan utama cara pengelompokkan ini adalah
meningkatnya akuntabilitas terhadap kinerja produk, karena semua kegitan yang terkait dengan
sebuah produk tertentu berada di bawah kendali seorang manajer tunggal.
Rantai komando (chain of command) adalah suatu garis wewenang tanpa putus dari puncak organisasi
ke eselon paling bawah dan menjelaskan siap bertanggung jawab kepada siapa. Dua konsep lain yang
melengkapi rantai komando, yaitu wewenang dan kesatuan komando.
Ukuran sebuah organisasi secara signifikan mempengaruhi strukturnya. Organisasi besar
cenderung memiliki lebih banyak spesialisasi, departementalisasi, tingkatan vertikal serta aturan
dan ketentuan daripada organisasi kecil.
3.2 Saran
Dengan adanya struktur organisasi di dalam sebuah organisasi, maka organisasi tersebut
bisa terkendali dengan baik. Karena disebuah organisasi itu harus memiliki spesifikasi kerja yang
jelas, departementalisasi/divisi dalam organisasi yang tepat, rantai kepemimpinan
organisasi/komando yang jelas, dan ukuran organisasi yang baik. Karena jika sebuah organisasi
tidak memiliki unsur-unsur tersebut maka tidak akan berjalan dengan baik. Oleh sebab itu wajib
hukumnya setiap organisasi memiliki unsur-unsur tersebut.
BAB IV
KESIMPULAN

Dari hasil kegiatan praktek kerja yang dilakukan pada Bank Rakyat Indonesia Kantor
Cabang Depok ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Bank Rakyat Indonesia adalah Bank milik pemerintah yang merupakan salah satu bank
terbesar di Indonesia, yang pelayananannya fokus kepada pemberian fasilitas kredit
kepada golongan pengusaha kecil terutama pada UMKM.
2. Bank Rakyat Indonesia cabang Depok memiliki transaksi di bagian kredit yang paling
dominan ialah Kredit Usaha Rakyat.
3. Peneliti mendapatkan ilmu dan wawasan baru mengenai dunia kerja di perbankan
konvesional baik dari teknik kerja sampai penanganan masalah.
4. Peneliti dapat membangun pola pikir dan nalar terkait dengan tugas maupun pekerjaan.
DAFTAR PUSTAKA
1) Stephen P. Robbins, Timothy A Judge.2008. Perilaku Organisasi Buku 2.Salemba
Empat.Jakarta.
2) Sukanto R & T. Hani Handoko.1990. Organisasi Perusahaan.BPFE.Yogyakarta.
3) http://teknikkepemimpinan.blogspot.co.id/2012/04/modul-struktur-organisasi-dalam-
prilaku.html
4) http://aldairchristiawan.blogspot.co.id/2013/06/struktur-organisasi.html
5) http://stimbedua.blogspot.co.id/2015/05/makalah-pengorganisasian-dan-struktur.html
KEPALA UNIT
SPV MANTRI/MARKETING

SC TELLER

OB SATPAM

TUGAS DAN WEWENANG DARI STRUKTUR ORGANISASI.

Wewenang Kepala Unit BRI (Ka. Unit) adalah sebagai berikut :


1.Memutus permintaan pinjaman kupedes sesuai wewenangnya
2.Mengusulkan biaya kerugian karena kasus sesuai denganwewenangnya.
3.Memflat pencairan simpanan sesuai kewenangannya.
4.Mengusulkan keringanan bunga kupedes sesuai kewenangannya.
5.Menandatangani bilyet deposito sesuai unit kewenangannya.
6.Memflat biaya promosi sesuai kewenangannya.
7.Memflat biaya ekploitasi sesuai kewenangannya.
8.Memegang kunci brankas.
9.Menandatangani surat keluar yang terdiri dari surat dan laporanrutinyang ditunjukan kepada
pihak intern maupun eksternbersama – sama dengan deskman.
10. Mengusulkan ke kanca hal yang berkaitan dengan
a.mutasi, promosi, demosi pegawai BRI unit bawahannya.
b.reward dan punishment ( bonus dan hukuman jabatan).c.pemenuhan kebutuhan SDM
Wilayah kerjanya.

TUGAS DAN WEWENANG DARI SPV


1. Mengelola Workflow. ...
2. Membuat dan Mengatur Jadwal Karyawan. ...
3. Mengevaluasi Kinerja dan Memberikan Umpan Balik. ...
4. Melatih Karyawan Baru. ...
5. Melaporkan ke Manajemen dan HR. ...
6. Membantu Menyelesaikan Masalah dan Perselisihan Karyawan. ...
7. Mengidentifikasi Peluang Peningkatan Karier. Wewenang Mantri adalah sebagai berikut

TUGAS DAN WEWENANG SPV


1.Memprakarsai permintaan pinjaman.
2.Memproses dan mengusulkan permintaan pinjaman. Tugas dan tanggung jawab cs bank
TUGAS DAN WEWENANG CUSTUMER SERVICE BANK
1) Memberikan Layanan. Layanan yang diberikan oleh petugas bank kepada pihak nasabah
dapat disesuaikan dengan instansi atau perusahaan. ...
2) Memberikan Solusi. ...
3) Membuat Berbagai Jenis Administrasi. ...
4) Memberikan Penawaran.

TUGAS DAN WEWENANG TELLER


1) Memproses atau melaksanakan transaksi tunai dan non tunai dengan nasabah.
2) Meyakini kebenaran dan keaslian uang tunai dari nasabah.
3) Meyakini kesesuai jumlah uang yang digunakan sebagai transaksi.
4) Melaksanakan pembukuan dan validasi dengan benar.
5) Menjamin kerahasiaan password miliki sendiri dan tidak melakukan sharing password
dengan pegawai lainnya.
6) Menjaga keamanan, kebersihan, dan ketertiban pemakaian terminal komputer.
7) Melaksanakan penukaran uang lusuh ke cabang koordinator atau Bank Indonesia.
8) Menjaga keamanan dan kerahasiaan kartu specimen tanda tangan nasabah.
9) Menjaga kerapihan dan kebersihan counter teller.
10) Menyediakan uang tunai pada ATM yang berada di bawah kelolaan outlet.
11) Melakukan verifikasi antara voucher dengan validasi dan laporan transaksi teller.
12) Meyakini keaslian dan keabsahan specimen tanda tangan nasabah dan form transaksi
penarikan antar cabang.
13) Memeriksa identitas nasabah dengan benar.
14) Menjamin keamanan boks teller dan kewenangan memegang kunci boks.
15) Melakukan verifikasi dan menandatangani seluruh transaksi.
16) Melaksanakan pengambilan dan pengantaran uang ke cabang koordinator atau nasabah.

TUGAS DAN WEWENANG OB


1) Membersihkan dan merapikan meja,kursi,komputer dan perlengkapan lainnya.
2) Membersihkan/vacum karpet atau lantai. Menyediakan minuman untuk karyawan.
3) Mengirim atau mengambil dokumen antar divisi/bagian.

TUGAS DAN WEWENANG SATPAM


memiliki tugas untuk menjaga lingkungan kerja perbankan agar aman, melindungi semua aset di
lingkungan perbankan serta mengawasi dan mewaspadai orang – orang yang dianggap
membahayakan lingkungan sekitar.

SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya yang bertanda tangan dibawah ini,


Nama : Amalia Sabrina Khairani
Tempat/Tgl Lahir : Bekasi,10 February 2004
NIM : 22220099
Progran Studi : Administrasi Bisnis

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penyusunan Struktur Organisasi. Dosen ini adalah benar
karya saya sendiri atau bukan plagiat hasil karya orang lain. Sekian dari saya Terimaksih

Depok, 19 Oktober 2022

Amalia Sabrina Khairani

Anda mungkin juga menyukai