Anda di halaman 1dari 15

BAB 8

STRUKTUR ORGANISASI DAN

DESKRIPSI PEKERJAAN

KELOMPOK 6

Disusun Oleh : 1. Fatimah Azzahra

2. Shafira Mauliya

EKONOMI

PERBANKAN KEUANGAN DAN SYARIAH

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA


2018
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah yang
membahas tentang ”STRUKTUR ORGANISASI DAN DESKRIPSI
PEKERJAAN ” ini terselesaikan tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
sempurna,oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan dari berbagai
pihak yang sifatnya membangun dan untuk perbaikan makalah yang akan
datang.
Semoga makalah ini memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan
pembaca pada umumnya. Amin

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI ...................................................................................................ii
BAB I Pendahuluan........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................1
BAB II Isi.........................................................................................................2
2.1 Pengertian Organisasi.....................................................................2
2.2 Bentu-Bentuk Organisasi ................................................................2
2.3 Organisasi Fungsional.....................................................................4
2.4 Pengertian dan Peranan Asas-Asas Organisasi.............................4
2.5 Deskripsi Pekerjaan.........................................................................8
2.6 Contoh Deskripsi Pekerjaan............................................................8
BAB III Penutup..............................................................................................10
3.1 Kesimpulan......................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................11
ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Struktur organisasi ialah suatu susunan dan hubungan antara tiap


bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam
menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi
menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang
satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi.
Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang
siapa melapor kepada siapa. Struktur organisasi mendefinisikan cara tugas
pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal.
Perkembangan organisasi dan perubahan struktur dalam organisasi
menyebabkan kebutuhan akan pekerjaan baru semakin meningkat. Sebelum
organisasi melakukan seleksi terhadap karyawan yang akan menduduki
jabatan yang baru, maka manajer sumber daya manusia perlu mengetahui
dan mengidentifikasi pekerjaan – pekerjaan apa saja yang akan dilakukan
dan bagaimana pekerjaan dilakukan serta jenis personal yang bagaimana
yang layak menduduki pekerjaan tersebut. Dalam hal ini, organisasi perlu
menetapkan standar – standar pekerjaan dan kriteria keterampilan,
pendidikan, dan pengalaman yang diperlukan. Untuk mengetahui jenis
pekerjaan, bagaimana melakukan pekerjaan dan siapa yang tepat untuk
melakukan pekerjaan itu perlu dilakukan analisis terhadap pekerjaan itu
sendiri yang disebut sebagai analisa jabatan.

1
BAB II
ISI

2.1 PENGERTIAN ORGANISASI

Struktur organisasi ialah suatu susunan dan hubungan antara tiap


bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi atau perusahaan dalam
menjalankan kegiatan operasional untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi
menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang
satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi dibatasi.
Dalam struktur organisasi yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang
siapa melapor kepada siapa. Struktur organisasi mendefinisikan cara tugas
pekerjaan dibagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan secara formal.

2.2 BENTUK - BENTUK ORGANISASI

a) Organisasi Garis/Lini (Line Organization)


Pada jenis organisasi ini, garis bersama dari kekuasaan dan
tanggung jawab bercabang pada setiap tingkat dari yang teratas sampai yang
terbawah. Setiap atasan mempunyai sejumlah bawahan tertentu dan masing -
masing memberi pertanggung jawaban tugasnya kepada atasan tersebut. Di
sini seseorang hanya bertanggung jawab kepada satu orang atasan saja.
Oleh karena itu setiap atasan dituntun berpengetahuan yang serba guna
sebab ia tidak memiliki pembantu ahli. Bentuk organisasi ini cocok untuk
perusahaan kecil atau perusahaan yang kegiatan usahanya masih
sederhana.
• Kebaikan Organisasi Garis :
1) Garis tanggung jawab dan wewenang yang langsung bersifat
sederhana serta mudah di mengerti.
2) Disiplin dan pengawasan dipermudah karena jelasnya saluran
perintahnya.
3) Keputusan dapat dibuat lebih cepat.
4) Jika digunakan secara tepat, dapat memiliki fleksibilitas terhadap
perubahan keadaan.
• Keburukan Organisasi Garis :
1) Pertumbuhan fungsi garis tanpa perkembangan fungsi staf akan
membebani tanggung jawab administratif secara berlebihan.
2) Sulit untuk memperoleh dan melatih keryawan yang serba bisa.
3) Diperlukan pemimpin perusahaan yang cakap dan berpengetahuan
luas.
4) Seringkali terjadi kurang adanya koordinasi antara bagian secara
horisontal.
b) Organisasi Garis dan Staf (Line and Staff Organization)
2
Organisasi ini banyak digunakan oleh perusahaan - perusahaan besar
yang luas daerah kerjanya serta memiliki bidang tugas yang kompleks.
Stuktur organisasi ini berusaha untuk menyempurnakan kekurangan yang
ada pada struktur organisasi garis.
• Kebaikan Organisasi Garis dan Staf :
1) Manajer hanya memerlukan keahlian khusus dalam bidangnya saja.
2) Dapat mewujudkan " The right man in the right place ".
3) Semua perintah diberikan ke bawah melalui pimpinan sehingga
kewibawaan pemimpin tetap terjaga.
4) Fungsi - fungsi staf dilaksanakan oleh unit staf ahli menurut
bidangnya sehingga dapat diperoleh efektivitas yang cukup tinggi sedangkan
unit garis dapat memusatkan perhatiannya pada fungsi utamanya.
• Keburukan Organisasi Garis dna Staf :
1) Wewenang staf harus dinyatakan secara tegas agar tidak
menimbulkan friksi, sebab seorang staf pada mulanya hanya memberikan
nasehat pada akhirnya dapat memberi perintah.
2) Unit staf sering dapat memaksakan sarannya pada unit garis atau
dapat tidak efektif jika hanya menunggu sampai diminta untum memberikan
sarannya.
3) Seringkali sukar dikoordinasikan disebabkan rumit dan kompleksnya
susunan organisasi.

2.3 Organisasi Fungsional

Struktur ini merupakan bentuk organisasi yang susunannya


berdasarkan atas fungsi - fungsi yang ada dalam organisasi tersebut,
misalkan fungsi produksi, keuangan, administrasi dan lain - lain. Di sini
seorang keryawan tidak bertanggung jawab kepada satu atasan saja.
Pemimpin berwenang pada satuan - satuan organisasi di bawahnya dalam
bidang pekerjaan tertentu. Pemimpin berhak memerintah semua karyawan di
semua bagian, selama masih berhubungan dengan bidang kerjanya. Dalam
struktur ini terdapar sejumlah spesialis fumgsional yang mengawasi kegiatan
masing - masing karyawan, jadi berbagai unit staf mempunyai wewenang
garis atas orang yang sama.
• Kebaikan Organisasi Fungsional :
1) Memberikan kemungkinan adanya spesialisasi.
2) Mudah untuk mengisi setiap jabatan karena masing - masing hanya
dibutuhkan keahlian tertentu.
3) Memberikan pengawasan teknis yang lebih efektif kepada karyawan.
3
• Keburukan Organisasi Fungsional :
1) Dapat mematahkan kesatuan perintaj dan tanggung jawab karena
buruh menerima perintah dari beberapa atasan yang memiliki kekuasaan
yang sama.
2) Seringkali terjadi para spesialis (ahli) sulit bekerja sama, karena
masing - masing merasa bidang spesialisasinyalah yang terpenting.

2.4 Pengertian dan Peranan Asas - Asas Organisasi

Asas - asas organisasi adalag berbagai pedoman yang sejauh mungkin


hendaknya dilaksanakan agar diperoleh struktur organisasi yang baik dan
aktivitas organisasi dapat berjalan lancar. Dari definisi tersebut berarti asas -
asas organisasi berperan dua macam, yaitu :
1) Pedoman untuk membentuk struktur organisasi yang sehat dan
efisien.
2) Pedoman untuk melakuakan kegiatan organisasi agar dapat berjalan
dengan lancar.
Adapun urutan asas - asas organisasi adalah sebagai berikut :
a) Perumusan Tujuan dengan Jelas
Rumusan tujuan dengan jelas memudahkan penetapan haluan
organisasi, pemilihan bentuk, pembentukan struktur, keutuhan pejabat,
penyumbangan pengalaman kecakapan daya kreasi dari para anggota
organisasi.

b) Depertemenisasi
Depertemenisasi merupakan pembentukan satuan organisasi yang
akan diserahi beban kerja tertentu. Jadi Depertemenisasi adalah : “ Aktivitas
untuk menyusun satan - satuan (unit - unit) organisasi yang diperlukan untuk
melaksanakan fungsi yang ada”.

c) Pembagian kerja
Asas ini dapat dikaitkan dengan pejabat yang harus menempatinya
atau dengan satuan organisasinya. Maka asas pembagian kerja dapat
diartikan dua macam yaitu:
1) Perincian serta pengelompokan aktivitas yang semacam atau erat
hubungannya satu sama lain untuk dilakukan oleh satuan organisasi tertentu.
2) Perincian serta pengelompokan aktivitas yang semacam atau erat
hubungannya satu sama lain untuk dilakukan oleh pejabat tertentu.
4
d) Koordinasi
Koordinasi adalah suatu asas yang menyatakan bahwa dalam suatu
orgnisasi harus ada keselarasan aktivitas di antara satuan - satuan organisasi
atau keselarasan di antara pejabatan.

e) Pelimpahan wewenang
Adalah penyerahan sebagian hak untuk mengambil tindakan yang
diperlukan agar tugas serta tanggung jawab dapat dilaksankan dengan baik
dari pejabat yang satu kepada pejabat yang lain. Pelimpahan wewenag yang
dapat dilakuakan di antara pejabat yang lebih tinggi kepada pejabat yang
lebih rendah disebut “ pelimpahan wewenang penegak”. Sedang pelimpahan
wewenang yang dapat dilakukan di antara pejabat yang sederajat disebut
“pelimpahan wewenang mendatar”

f) Rentangan Kendali
Rentangan kendali adalah jumlah terbanyak bawahan langsung yang
dapat dipimpin dengan baik oleh seorang atasan. Sedang bawahan langsung
merupakan sejumlah pejabat yang langsung berkedudukan dibawah seorang
atasan tertentu. Faktor yang mempengaruhi luas sempitnya rentangan
pengawasan. Faktor Subyektif adalah pengalaman, kecakapan, kesehatan,
umur. Faktor obyektif adalah corak pekerjaan, letak bawahan, stabil atau
labilnya organisasi, jumlah tugas pada atasan, jumlah tugas pada bawahan,
dan waktu penyelesaian pekerjaan. Dalam rentangan pengawsaan terdapat 4
hubungan yaitu :
1) Hubungan Tunggal, yaitu : hubungan antara seorang atasan dengan
masing-masing bawahannya secara perorangan.
2) Hubungan Kelompok, yaitu hubungan antara seorang atasan dengan
berbagai kemungkinan kombinasi pegawai bawahanya.
3) Hubungan silang, yaitu hubungan antara sesama bawahan satu sama
lain.
4) Hubungan Total, yaitu jumlah hubungan tunggal, hubungan kelompok
dan hubungan total.
Untuk menghitung masing - masing hubungan dapat digunakan rumus
sebagai berikut :
1) Hubungan Tunggal : HT = b
2) Hubungan Kelompok : Hk = b (2 : 2 -1)
3) Hubungan Silang : Hs = (b - 1)
4) Hubungan Total : Htt = b (2 : 2 + b - 1)
*Keterangan : H = hubungan
b = jumlah bawahan
5
g) Jenjang Organisasi
Adalah tindakan - tindakan satuan organisasi yang didalamnya
terdapat pejabat, tugas serta wewenang tertentu menurut kedudukannya dari
atas sampai dengan bawah dalam suatu fungsi tertentu. Pejabat yang
berkedudukan pada tingkat yang lebih atas mengawasi para pejabat yang
berkedudukan pada tingkat dibawahnya demikian seterusnya sehingga
hubungan-hubungan yang dilakukan antara para pejabat sejauh mungkin
melewati tingkat-tingkat yang telah ditentukan.
h) Kesatuan Perintah
Kesatuan perintah berarti bahwa tiap - tiap pejabat dalam organisasi
hendaknya hanya dapat diperintah dan bertanggung jawab kepada seorang
atasan tertentu. Tidak ada kesatuan perintah akan menimbulkan
kebingungan , keraguan dari para bawahan.

i) Fleksibilitas
Struktur organisasi harus mudah dirubah untuk disesuaikan dengan
perubahan -perubahan yang terjadi tanpa mengurangi kelancaran aktivitas
yang sedang berjalan. Kalau diubah tetapi menghambat kelancaran aktivitas
yang sedang berjalan., maka ini bukanlah fleksibilitas (kelunturan). Adapun
perubahan yang mungkin terjadi sehingga menyebabkan perlunya struktur
organisasi diubah, yaitu perubahan tujuan, penambahan tujuan, perluasan
aktvitas, dan penambahan beban kerja.

j) Berkelangsungan
Suatu organisasi harus dapat menyediakan berbagai sarana agar
dapat melanjutkan aktivitas operasinya secara terus-menerus misalnya
dengan meningkatkan mutu para pejabatnya, menggali sumber baru ,
mengikuti perkembangan kebutuhan lingkungan menggunakan peralatan
baru. Suatu organisasi yang telah dibentuk , oleh para pembentuknya pasti
diharapkan dapat berjalan terus atau hidup.
6
k) Keseimbangan
Diamana satuan yang ada dalam organisasi harus ditampatkan pada
struktur organisasi sesuai dengan fungsinya. Hal ini sangat penting dimana
akan terlihat dan dapat diaplikasinnya TUPOKSI (tugas pokok dan fungsi).
1) Fungsi serta kesatuan organisasi harus ditempatkan dalam struktur
organisasi sesuai dengan peranannya.
2) Fungsi utama dalam suatu organisasi harus dilakukan oleh
organisasi yang berkedudukan setingkat di bawah pucuk pimpinan.
3) Fungsi lanjutan suatu organisasi harus dilakukan oleh satuan
organisasi yang berkedudukan dibawah satuan oganisasi yang melakukan
fungsi utama.
4) Fungsi serta satuan organisasi yang mempunyai peranan sama
pentingnya harus ditempatkan pada jenjang yang sama.
5) Fungsi serta satuan organisasi yang mempunyai peranan
menyeluruh jangan hanya ditempatkan di bawah salah satu satuan saja.

2.5 DEPKRIPSI PEKERJAAN (Job Description)

Dari definisi para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa deskripsi


pekerjaan adalah pernyataan tertulis tentang ruang lingkup pekerjaan, yang
menginformasikan tentang pekerjaan, bagaimana melakukannya, bagaimana
kondisinya. Sesuai dengan ungkapan "the right man on the right place", maka
paling tidak sebuah organisasi membutuhkan suatu perangkat organisasi
antara lain struktur organisasi disertai deskripsi pekerjaan yang dilengkapi
dengan spesifikasi serta persyaratan jabatan/pekerjaannya. Pembahasan
mengenai bentuk - bentuk struktur organisasi telah diberikan pada bagiam
terdahulu.
Didorong oleh kenyataan - kenyataan tersebut menjadi tugas bidang
personalia/organisasi untuk berusaha menyusun konsep job management,
job specification serta job description yang kemudian disampaikan ke bagian -
bagian yang lain dengan permintaan untuk diberi tanggapan sebagai input
untuk penyempurnaan lebih lanjut. Sebagai tindak lanjut dari usaha tersebut,
maka dalam rencana kerja bagian personalia/ organisasi ditentukan secara
bertahap penyusunannya perangkat organisasi tersebut.
7
2.6 CONTOH DESKRIPSI PEKERJAAN

1) Nama Jabatan : KEPALA SEKSI ANGGARAN


2) Spesifikasi Jabatan (Job Spesification), berisikan penjelasan singkat
mengenai :
a) Tugas pokok dan tanggung jawab, yaitu membantu Kepala Biro
Keuangan dalam hal merencanakan, dan mengatur, dan penyusunan RABP
Perusahaan.
b) Tugas rutin, yaitu :
1) Menyiapkan data dari Biro, Cabang, Unit guna penyusunan RABP
2) Mengikuti secara terus menerus pelaksanaan dan realisasi dari
anggaran Kantor Pusat, Cabang serta Unit dan mengadakan evaluasi dan
tanggapan ke Cabang/Unit.
3) Membuat analisa terhadap laporan keuangan Cabang/Unit dari sudut
Anggaran termasuk produksi, pemasaran, dan administrasi/umum serta
realisasinya.
4) Mengadakan penyusunan dan perekaman struktur harga jual dan lain
– lain baik Cabang/Unit.
5) Memberi saran kepada Kepala Biro terhadap Cabang/Unit dalam
pelaksanaan yang melebihi anggaran untuk dimintakan pertanggungjawaban.
6) Menyusun laporan periodic seksinya.
7) Bertanggung jawab atas keberhasilan pekerjaannya.

c) Tugas kadangkala :
1. Menyusun RABP secara keseluruhan (Cabang, Unit, Kantor Pusat)
2. Mengadakan dan gabungan berbagai RABP Pusat, Cabang, Unit,
Intern maupun Pemegang Saham.
3. Melakukan revisi bila perlu.
d) Wewenang :
1. Memerintah bawahannya
2. Menegur/member peringatan
3. Menilai bawahannya
4. Hubungan Kerja
5. Bertanggung jawab kepada Kepala Biro Keuangan.

8
3. Prasyarat Jabatan :
a) Pendidikan : Sarjana Ekonomi Perusahaan.
b) Pengalaman :
1) Sekurang – kurangnya 3 tahun bagi Sarjana/Staf Direksi
2) Supervisor senior Bidang Administrasi Keuangan dapat dipromosikan
sebagai Kepala Seksi Anggaran setelah melalui ujian dinas.
c) Kemampuan :
1) Menguasai seluk beluk bidang keuangan.
2) Menguasai sistem dan prosedur keuangan, pembelian dan lain - lain
dengan baik.
3) Mampu menyusun cash flow.
4) Menguasai tentang Undang - Undang Perpajakan.
5) Memahami pelaksanaan dengan RAPB
6) Menguasai dan menganalisis cash flow Cabang - cabang/Unit.

d) Keterampilan :
1) Memiliki keterampilan :
a) Mengelola Cash Management.
b) Disiplin terhadap sistem dan prosedur perusahaan.
2) Menyusun RABP secara keseluruhan.
3) Menyusun laporan.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Struktur organisasi adalah sturktur yang tersiri dari hubungan antara


pekerjaan dan kelompok pekerjaan yang relatif tetap dan stabil dengan tujuan
memengaruhi perilaku individu dan kelompok guna mencapai prestasi yang
efektif.

Adapun elemen – elemen dalam struktur yang perlu jadi bahan acuan
dalam membentuk struktur organisasi dalam perusahaan.

Pada umumnya manajer memiliki tanggung jawab yang sama, yaitu


melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian,
serta penyusunan staf namun dari sisi tingkat atau level manajemen dapat
dibagi menjadi tiga macam yaitu low management, middle management, dan
top management.

10
DAFTAR PUSTAKA

 Buku Pengantar Bisnis Edisi Keenam, Ciptaan MURTI SUMARNI –


JOHN SOEPRIHANTO
 Biologyody.blogspot.com

11

Anda mungkin juga menyukai