PERILAKU PRODUSEN
KELOMPOK VII :
2
Misalnya, pengusaha industri sepatu menghitung berapa modal dan
jumlah karyawan paling efisien untuk menghasilkan total 23.000
pasang sepatu perbulannya.
Produktifitas tiap faktor produksi, sehingga dapat diketahui
kombinasi faktor produktif yang paling efisien.
Misalnya; perusahaan garmen memutuskan bahwa peningkatan
jumlah produk pakaian jadi lebih banyak ditentukan oleh
pendidikan dan pelatihan, tanpa harus menambah jumlah karyawan
dan mesin.
Rumus Fungsi Produksi
Q = f (LB, K, L, M, T)
Keterangan :
Q (quantity) = jumlah barang dan jasa yang dihasilkan
F (function) = simbol persamaan fungsional
LB (land building) = tanah dan bangunan
K (capital) = modal
L (labour) = tenaga kerja
M (raw material) = bahan baku
T (technology) = teknologi
Biasanya para ekonomi menganggap bahwa modal dan tenaga kerja adalah
satu-satunya input produksi. Kenyataannya penerapan fungsi produksi bisa
berbeda untuk tiap produsen, tergantung faktor produksi yang digunakan.
Sebagai contoh; produsen yang menggunakan tanah bangunan, modal, dan
tenaga kerja saja maka fungsi produksinya adalah Q = f (LB, K, L). Dalam
hal ini minimum produsen menggunakan dua variabel faktor produksi yakni
modal dan tenaga kerja : Q = f (K, L).
Faktor lainnya dikeluarkan karena dianggap tetap (konstan), atau dimasukan
sebagai modal. Pengusaha sering menganggap pembelian tanah dan
pembangunan gedung cabang baru sebagai bagian dari investasi.
3
2.3 Teori Produksi Dengan Satu Faktor Berubah
Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan
diantara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang
digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut.
Dalam analisis tersebut dimisalkan bahwa faktor-faktor produksi lainya
adalah tetap jumlahnya, yaitu modal dan tanah jumlahnya dianggap tidak
mengalami perubahan. Juga teknologi di anggap tidak mengalami perubahan.
Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga
kerja.
Hukum hasil lebih yang semakin berkurang menyatakan bahwa apabilla
faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya ( tenaga kerja ) terus menerus
ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produkksi total akan semakin
banyak pertambahanya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu
produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai
negatif. Sifat pertambahan produksi seperti ini menyebabkan pertambahan
produksi total semakin lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat yang
maksimum dan kemudian menurun.
Hukum ini memberikan kesimpulan bahwa hubungan diantara tingkat
produksi dan jumlah tenaga kerja yang digunakan dapat dibedakan dalam
3 tahap, yaitu :
Tahap Pertama : produksi total mengalami pertambahan yang
semakin kuat.
Tahap Kedua : produksi total pertambahannya semakin lambat.
Tahap Ketiga : produksi total semakin lama semakin berkurang.
4
berkurang,maksudnya setiap pertambahan pekerja akan menghasilkan
tambahan produksi kurang daripada tambahan produksi pekerja sebelumya.
Untuk tahap ketiga, pertambaha tenaga kerja tidak akan menambah produksi total ,
yaitu produksi total berkurang.
Dari pengertian dan penjelasan ketiga tahap produksi tersebut, maka untuk
menghitung ketiga tahap produksi adalah dengan melalui 2 cara, yaitu :
Produksi marginal, yaitu tambahan produksi yang diakibatkan oleh
pertambahan satu tenaga kerja yang digunakan.
Produksi rata-rata, yaitu secara rata-rata di hasilkan oleh setipa
pekerja.
Analisis yang baru saja dibuat menggambarkan bagaimana tingkat produksi
akan mengalami perubahan apabila dimisalkan satu faktor produksi , yaitu
tenaga kerja, terus menerus ditambah tetapi faktor-faktor produksi lainya
dianggap tetap jumlahnya, yaitu tidak dapat di ubah lagi.
6
atau kuarter satu yang kita sebut sebagai skala efisien minimum
atau minimum efficient scale.
Semakin besar jumlah output yang bisa dihasilkan, maka akan semakin
rendah juga biaya tetap per unit. Selain itu, perusahaan juga akan
mendapatkan penghematan biaya lain saat operasional perusahaan semakin
besar.
7
Jadi, bila sebelumnya perusahaan membeli bahan baku sebanyak 100 ton
dengan harga 300 rupiah, untuk bisa mendapatkan produk sebanyak 50 ton.
Jadi, harga bahan baku adalah harga sebanyak 3 rupiah per ton. Sedangkan
biaya bahan baku per unit output adalah sebesar 6 rupiah per ton. Saat ini,
perusahaan sudah meningkatkan produksi sebanyak 100 ton dan
memerlukan bahan baku sebanyak 200 ton, untuk itu asumsikanlah sebagai
harga tetap. Karena, membeli dengan jumlah yang lebih banyak, maka
perusahaan bisa memperoleh potongan sebanyak 50 rupiah untuk pembelian
tersebut. Jadi, setelah disesuaikan dengan potongan tersebut, maka
perusahaan harus membayar Rp 550 hasil dari 200 x Rp3 – Rp50 ke pihak
supplier. Bila kita konversikan pada unit output, maka biaya bahan baku
tersebut adalah seharga 5,5 rupiah hasil dari Rp 550:100, lebih rendah
daripada sebelum perusahaan memperoleh harga diskon. Konsep seperti ini
juga bisa diterapkan pada biaya input lainnya, seperti iklan. Saat
memberikan kontrak yang besar pada suatu agen iklan, kemungkinan besar
suatu perusahaan juga akan mendapatkan potongan biaya atau diskon.
8
BAB II
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Produksi merupakan suatu aktivitas yang menghasilkan benda atau
jasa untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru
sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Untuk itu teori
produksi berperan penting dalam menjelaskan hubungan antara tingkat
produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasil penjualan output
nya.
3.2 Saran
Untuk dapat mencapai titik maksimum dalam suatu produksi dan bisa
mengupayakan ke arah yang lebih luas, maka perlu adanya pengetahuan dan
teori tentang produksi. Semoga makalah ini dapat membantu pihak-pihak
yang membutuhkan informasi untuk pengembangan pengetahuan diri sendiri
ataupun perusahaan.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/document/416262728/PERUSAHAAN-DITINJAU-DARI-SUDUT-
TEORI-EKONOMI-Taufik-nur-hidayat-docx
https://www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/kelas-10/fungsi-produksi-dan-cara-
menghitungnya-17902/amp/
https://www.depokpos.com/2018/05/teori-produksi-dalam-dunia-ekonomi/
https://studiekonomi.com/ekonomi/mikro/skala-hasil-produksi-return-to-scale/
https://accurate.id/ekonomi-keuangan/economies-scale-adalah/
10