Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH EKONOMI MANAJERIAL

TEORI EKONOMI PRODUKSI

Disusun Oleh :

Erika Angela Maharani

Fakhri Aryasuta Pratama

Rizqi Ramadhan

Sendy Dian Permana

Swetenia Putri Mahagani

Tiara Nur Apliani Setiawan

Tiara Nur Iklima

MANAJEMEN G – 5

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SEBELAS APRIL SUMEDANG

JL. Angkrek Situ No.19, Kec. Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt yang telah memberikan rahmat dan
karuniaNya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat beserta
salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW kepada keluargan,
sahabat, serta pejuang islam yang senantiasa kita harapkan syafaatnya di hari kiamat nanti.
Materi pada bab ini berjudul “TEORI PRODUKSI DAN ESTIMASI”.
Materi pada pembahasan ini berisi tentang bagaimana manajemen perusahaan membuat
keputusan tentang bagaimana mereka berproduksi untuk memenuhi kebutuhan pasar dan
memaksimumkan perusahan.
Kami menyadari masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh karenanya kami
sangat mengharapkan kritik maupun saran yang membangun untuk perbai-kan di masa yang
akan datang. Untuk itu kami mohon maaf atas kekurangan dan kesalahan dalam pembuatan tugas
ini.

Sumedang, November 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bisnis adalah kegiatan memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan konsumen dan
pihak terkait (stakeholder) lainnya, dalam rangka mencari laba. Dengan demikian, bisnis yang
layak dilakukan adalah bisnis yang menghasilkan laba.
Dalam kenyataan kehidupan sehari-hari, ditemukan bahwa setiap usaha atau bisnis
menyimpan tiga kemungkinan yang dapat terjadi (all possible outcome), yaitu: Pertama laba,
Kedua impas, dan Ketiga rugi. Semua pelaku bisnis mengharapkan kemungkinan yang pertama,
namun peluang untuk timbulnya kemungkinan yang kedua dan ketiga selalu terbuka. Bila dua
hal terakhir yang terjadi, disebut dengan resiko bisnis.
Setiap perusahaan akan berusaha untuk mendapat laba sebesar atau seoptimal mungkin.
Untuk mencapai hal tersebut perusahaan harus memperoleh pendapatan (income) sebesar
mungkin, dan menekan biaya (cost) sekecil mungkin, ini yang dikenal dengan persoalan
optimasi.
Pendapatan perusahaan berasal dari penjualan. Selanjutnya, hasil penjualan yang diterima
perusahaan berasal dari produksi barang dan jasa yang dilakuaknnya. Dengan demikian, maka
tinggi produktivitas perusahaan semakin besar pendapatan, dan semakin tinggi efisiensi proses
produksi, semakin rendah biaya sehingga semakin besar laba yang didapat perusahaan.
Kegiatan produksi menjamin kelangsungan hidup masyarakat dan perusahaan. Oleh karena
itu harus dilakukan dalam keadaan apa pun baik oleh pemerintah maupun swasta. Namun
produksi tidak mungkin bisa berjalan bila tidak ada bahan yang memungkinkan untuk dilakukan
proses produksi itu sendiri. Untuk melakukan proses produksi memerlukan tenaga manusia,
sumber-sumber daya alam, modal, serta keahlian. Untuk melihat seluk beluk kegiatan
perusahaan dalam memproduksi dan menawarkan barangnya diperlukan analisis ke atas berbagai
aspek kegiatan memproduksinya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada
makalah ini adalah: 
1.      Apakah yang dimaksud dengan Teori Estimasi Produksi dan Fungsi Produksi  ?
2.      Bagaimanakah Fungsi Produksi dengan Satu Variabel?
3.      Bagaimanakah Fungsi Produksi dengan Lebih Satu Variabel?
4.      Apakah yang dimaksud dengan Skala Produksi
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada
makalah ini adalah: 
1.      Mengetahui Teori Estimasi Produksi dan Fungsi Produksi
2.      Mengetahui Fungsi Produksi dengan Satu Variabel
3.      Mengetahui Fungsi Produksi dengan Lebih Satu Variabel
4.      Mengetahui Skala Produksi.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Teori Estimasi Produksi dan Fungsi Produksi


Secara konsep, produksi adalah kegiatan menghasilkan sesuatu baik berupa barang,
(seperti pakaian, sepatu, makanan), maupun jasa (pengobatan, urut, potong rambut, hiburan,
manajemen). Dalam pengertian sehari-hari, produksi adalah mengolah input, baik berupa barang
atau jasa, manjadi output berupa barang atau jasa yang lebih bernilai atau lebih bermanfaat.
Teori produksi adalah prinsip ilmiah dalam melakukan produksi, yang meliputi :
1.        Bagaimana memilih kombinasi penggunaan input untuk
menghasilkan output dengan produktivitas dan efisiensi tinggi.
2.         Bagaimana menentukan tingkat output yang optimal untuk tingkat penggunaan input
tertentu.
3.         Bagaimana memilih tekhnologi yang tepat sesuai dengan kondisi perusahaan.

Fungsi Produksi
Fungsi produksi di tunjukkan dalam bentuk matematis antar faktor-faktor (input) produksi
dengan keluaran (output) produksi. Penggunaan fungsi produksi ini akan membantu para
pengambil keputusan produksi, untuk mengetahui bagaimana mengolah faktor-faktor produksi
secara optimal, sehingga menghasilkan produksi yang juga optimal. Oleh karena itu,maka fungsi
produksi (Q) dapat di rumuskan sebagai berikut :

Q = f (K L R T)

Q : Quantity (jumlah barang yang dihasilkan)


f   : Fungsi (simbol persamaan fungsional)
K : Capital (modal atau sarana yang digunakan)
L : Labour (tenaga kerja)                      
R : Resources (sumber daya alam)
T : Technology (teknologi dan kewirausahaan).
Jangka Waktu Produksi
Untuk menghasilkan jumlah output tertentu, perusahaan menentukan kombinasi pemakaian
input yang sesuai. Jangka waktu analisis terhadap perusahaan yang melakukan kegiatan produksi
dapat dibedakan menjadi jangka pendek dan jangka panjang.
Jangka waktu dibedakan menjadi 2 yaitu sebagai berikut:
a.         Jangka Pendek (short run). yaitu jangka waktu ketika input variabel dapat disesuaikan,
namun input tetap tidak dapat disesuaikan.

Produk Total
Adalah jumlah total yang diproduksi selama periode waktu tertentu. Produk total akan
berubah menurut banyak sedikitnya faktor variabel yang digunakan. Kurva produksi atau Total
Physical Production Function (TPP) adalah kurva yang menunjukkan hubungan produksi total
dengan satu input variabel sedangkan input-input lainnya dianggap tetap. Notasi penulisan kurva
produksi adalah sebagai berikut:
TPP = f(X)
di mana :
TPP = output total
X = jumlah input variabel yang digunakan.
Jika hanya satu macam input variabel yang digunakan pada kasus produksi ini yaitu tenaga
kerja (L), maka dapat ditulis sebagai berikut :
Q = f(L)
di mana :
Q = tingkat output
L = jumlah tenaga kerja yang digunakan.

Produktivitas Marjinal
Produksi rata – rata adalah total produksi dibagi dengan jumlah faktor produksi yang
digunakan untuk menghasilkan produksi tersebut. Jadi, produksi rata – rata adalah perbandingan
output dan faktor produksi yang bersangkutan (Sudarman,1997:126).
AP = Q/L
Produktivitas Marginal
Produktivitas marginal atau Marginal Physical Product (MPP) adalah tambahan
kuantitas output yang dihasilkan dengan menambah satu unit input itu, dengan menganggap
konstan seluruh input lainnya (Nicholson, 2002: 161).
b. Jangka Panjang (long  run) merupakan satu waktu dimana seluruh input variabel
maupun tetap yang digunakan perusahaan dapat diubah.

Produksi dengan Satu Variabel


Dalam teori produksi yang menggunakan satu variabel ini terdapat sebuah hukum yang
disebut The Law Diminshing of Return yang dipopulerkan oleh David Ricardo, yang bunyinya
sebagai berikut.
“Jika faktor produksi yakni tenaga kerja ditambah kuantitasnya, maka hasil produksi total akan
mengalami kenaikan. Jika penambahan terus dilakukan, maka penambahan total produksinya
akan mencapai titik maksimum dan Produksi dengan satu variabel kemudian menurun hingga
mencapai angka negatif”
Dengan mengamsumsikan beberapa input dianggap konstan dalam jangka pendek dan
hanya satu faktor produksi yaitu tenaga yang dapat berubah, maka fungsi produksinya dapat
ditulis sebagai berikut :
Q = f(L)
Persamaan produksi ini menjadi sangat sederhana karena hanya melibatkan tenaga kerja
untuk mendapatkan tingkat produksi suatu barang tertentu. Artinya, factor produksi yang dapat
berubah dan mempengaruhi tingkat produksi adalah hanya jumlah tenaga kerja. Jika perusahaan
berkeinginan untuk menambah Tingkat produksi, maka perusahaan hanya dapat menambah
jumlah tenaga kerja.

Produksi dengan lebih dari Satu Variabel


Jika factor produksi yang dapat berubah adalah jumlah tenaga kerja dan jumlah modal
atau sarana yang digunakan, maka fungsi produksi dapat dinyatakan sebagai berikut :
Q = f(L, C)
Pada fungsi produksi ini diketahui, bahwa tingkat produksi dapat berubah dengan merubah
faktor tenaga kerja dan atau jumlah modal. Perusahaan mempunyai dua alternative jika
berkeinginan untuk menambah tingkat produksinya. Perusahaan dapat meningkatkan produksi
dengan menambah tenaga kerja, atau menambah modal atau menambah tenaga kerja dan modal.
Hasil produksi sama dalam teori ini akan ditunjukan oleh suatu kurva yang diberi nama isoquant
curve (biasanya disebut isoquant sisi. Sedangkan biaya yang digunakan dalam rangka
menghasilkan produk tersebut disebut isoqost (biaya sama).
1. Isoquant (Kurva Produksi Sama)
Isoquant Curve disebut juga Isoproduct Curve atau Equal Product Curve adalah kurva
yang menggambarkan kombinasi dua macam input (faktor produksi) untuk menghasilkan
output/produksi yang sama jumlahnya. Atau dapat juga dikatakan suatu kurva yang
menunjukkan semua kombinasi fungsi produksi yang mungkin secara fisik dapat menghasilkan
sejumlah output tertentu. Bentuk kurva isoquant bermacam-macam, bisa linier apabila kombinasi
antara input tersebut akan memberikan perubahan yang proporsional bila salah satunya berubah,
dan dapat juga cembung dari titik orgin (seperti kurva indifference).
Sifat-sifat Isoquant adalah :
a. Mempunyai kemiringan negative
b. Cembung kearah titik nol (0), sebab inputnya tidak merupakan barang subtitusi
sempurna.
c. Menurun dari kiri atas kekanan bawah, karena satu sumberdaya dapat di
subsitusi kan dengan sumberdaya lain.
d. Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan semakin tinggi jumlah
output.
e. Kemungkinan bisa saling berpotongan, sehingga ada kemungkinan perusahaan
dapat memproduksi dua jenis barang dengan input yang sama.
2. Isocost (Garis Biaya Sama)
Isocost adalah suatu kurva yang menggambarkan biaya yang dikeluarkan oleh produsen
dalam rangka berproduksi dengan menggunakan beberapa faktor input tertentu. Isocost
membatasi dan membedakan kemampuan produksi dan produsen. Semakin besar isoqost nya,
maka makin besar pula hasil yang dapat diperoleh. Sebaliknya, semakin kecil isocost semakin
kecil hasilnya.
Kurva isocost dapat berslope negatif dan positif. Negatif apabila ada penambahan satu unit input
akan menyebabkan penurunan pemakaian input lain. Sebaliknya bila input lain dikurangi maka
akan menyebabkan input yang satunya akan bertambah. Kemudian kuva isocost dapat berslope
positif, yaitu hanya sebagai pemuasan kebutuhan yang dipetakan oleh kurva indifference sifatnya
tidak efisien, karena bila produsen menambah input yang satu, maka input yang lainnya juga
bertambah, dan begitu juga sebaliknya.

Skala Produksi (Production Scale)


Seperti tergambar pada kurva produksi, skala produksi adalah gambaran mengenai arah
atau kecendrungan (Trend) dari hubungan antara pengguna input dengan output yang dihasilkan.
Ada tiga jenis skala produksi, yaitu :
a) Skala produksi yang meningkat (increasing return to scale) adalah skala produksi dengan arah
(trend) yang meningkat. Skala produksi yang meningkat ini di tunjukkan oleh lebih besarnya
persentase peningkatan output dibandingkan dengan persentase peningakatan penggunaan
input.
b) Skala produksi yang tetap (constant return to scale) adalah skala produksi dengan arah (trend)
yang tetap atau sama. Skala produksi yang tetap atau sama ini di tunjukkan kesamaan
persentase peningkatan penggunaan input.
c) Skala produksi yang menurun (decreasing return to scale) adalah skala produksi dengan arah
(trend) yang menurun. Skala produksi yang menurun ini ditunjukkan oleh lebih kecilnya
persentase peningkatan output dibanding dengan persentase peningkatan penggunaan input.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Teori produksi merupakan teori pemilihan atas berbagai alternatif, terutama menyangkut
keputusan yang diambil oleh seorang produsen dalam menentukan pilihan atas alternatif-
alternatif yang ada. Produsen berusaha dalam memaksimalkan produksi yang dapat dicapainya
dengan suatu kendala biaya tertentu agar dapat dihasilkan keuntungan yang maksimal.
Penggunaan faktor-faktor produksi secara efisien terutama yang berasal dari sumber
daya bertujuan untuk menjaga keseimbangan alam. Penentuan upah harus didasarkan pada
beberapa kriteria seperti kebutuhan hidup, produktivitas dan kemampuan perusahaan.

B. Saran
Setiap kegiatan produksi hendaknya ditujukan untuk meningkatkan manfaat dari
suatu materi. Produksi harus memerhatikan tata cara dan prosedur agar proses produksi dapat
berjalan lancar dan menguntungkan. Dan ada target-target tertentu yang harus dicapai.

Anda mungkin juga menyukai