Anda di halaman 1dari 27

TEORI PRODUKSI DAN PRODUKSI MARGINAL

Disusun Oleh :

Bella Suci Amalia


NIM : 1706104040019

Dosen Pengasuh :
Nurmasyitah, S.Pd, M. Ed
NIP. 198505072010122004

S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan Karunia-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas Ekonomi dan Sumber Daya. Makalah ini membahas tentang “Teori Produksi
dan Produksi Marginal”.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Allah
SWT.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan
makalah-makalah selanjutnya.

Lampeuneurut, 5 Desember 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 1
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 3
2.1 Teori Produksi....................................................................................... 3
2.2 Fungsi Produksi.................................................................................... 3
2.3 Jangka Panjang dan Jangka Pendek...................................................... 4
2.4 Teori Fungsi Produksi Dengan Satu Faktor Input Variabel.................. 5
2.5 Teori Fungsi Produksi Dengan Dua Faktor Input Variabel.................. 12

BAB III PENUTUP.................................................................................... 19


3.1 Simpulan............................................................................................... 19
3.2 Saran..................................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA................................................................................ 20
SOAL.......................................................................................................... 21
JAWABAN................................................................................................ 23

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Produksi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menambah nilai guna suatu barang
dan dapat pula diartikan sebagai upaya untuk mengubah input menjadi output. Produsen adalah
mereka yang melakukan produksi.

Kegiatan produksi menjamin kelangsungan hidup masyarakat dan perusahaan.oleh


karena itu harus dilakukan dalam keadaan apa pun baik oleh pemerintah maupun swasta. Namun
produksi tidak mungkin bisa berjalan bila tidak ada bahan yang memungkinkan untuk dilakukan
proses produksi itu sendiri. Untuk melakukan proses produksi memerlukan tenaga manusia,
sumber-sumber daya alam, modal , serta keahlian. Yang semuanya itu biasa disebut faktor
produksi.

Untuk melihat seluk beluk kegiatan perusahaan dalam memproduksi dan menawarkan
barangnya diperlukan analisis keatas berbagai aspek kegiatan memproduksinya. Pertama-
tama harus dianalisis sampai dimana faktor-faktor produksi akan digunakan untuk
mengahasilkan barang yang akan diproduksikan. Sesudah itu perlu pula dilihat biaya
produksi untuk menghasilkan barang-barang tersebut. Dan pada akhirnya perlu dianalisis
bagaimana seorang pengusaha akan membandingkan hasil penjualan produksinya dengan
biaya produksi yang dikeluarkannya, untuk menentukan tingkat produksi yang akan
memberikan keuntungan yang maksimum kepadanya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian dari Teori Produksi ?
2. Apa yang dimaksud dengan Fungsi Produksi?
3. Apa yang dimaksud dengan Jangka Panjang dan Jangka Pendek?
4. Apa yang dimaksud Teori Fungsi Produksi Dengan Satu Faktor Input Variabel?
5. Apa yang dimaksud Teori Fungsi Produksi Dengan Dua Faktor Input Variabel?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian dari Teori Produksi.
2 Untuk mengetahui Fungsi Produksi.

1
3 Untuk mengetahui Jangka Panjang dan Jangka Pendek.
4 Untuk mengetahui Teori Fungsi Produksi Dengan Satu Faktor Input Variabel.
5 Untuk mengetahui Teori Fungsi Produksi Dengan Dua Faktor Input Variabel.

2
BAB II
PEMBAHASAAN

2.1  Teori Produksi


Teori produksi merupakan teori pemilihan atas berbagai alternatif, terutama menyangkut
keputusan yang diambil oleh seorang produsen dalam menentukan pilihan atas alternatif-
alternatif yang ada. Produsen berusaha dalam memaksimalkan produksi yang dapat dicapainya
dengan suatu kendala biaya tertentu agar dapat dihasilkan keuntungan yang maksimal.
Produksi juga merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna
suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi
kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan
produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat
dan bentuknya dinamakan produksi barang.Dalam melakukan kegiatan produksi maka harus
mempunyai landasan teknis yang didalam teori ekonomi disebut fungsi produksi.

2.2 Fungsi Produksi
Kegiatan produksi melibatkan dua variabel yang mempunyai hubungan fungsional atau
saling memengaruhi, yaitu:
1. berapa output yang harus diproduksi, dan
2. berapa input yang akan dipergunakan
Dengan demikian, yang disebut Fungsi Produksi adalah hubungan fungsional atau sebab
akibat antara input dan output. Dalam hal ini input sebagai sebab, dan output sebagai akibat.
Atau input sebagai variabel bebas dan output sebagai variabel tak bebas. Input produksi dikenal
juga dengan factor-faktor produksi, dan ouput produksi dikenal juga dengan jumlah produksi.

Rumus Fungsi Produksi


Fungsi produksi merupakan suatu fungsi atau persamaan yang menyatakan hubungan
antara tingkat output dengan tingkat penggunaan input-input. Hubungan antara jumlah output Q
dengan jumlah input yang dipergunakan dalam produksi X1, X2, X3, ... Xn, secara matematis
dapat dituliskan sebagai berikut:
Q = f (X1, X2, X3, ... Xn)

Q = output

3
X = input

Ketika input-input produksi terdiri dari capital, labour, resources dan technology maka
persamaan produksi menjadi sebagai berikut:

Q = f (C,L, R, T)

Q = Quantity, atau jumlah barang yang dihasilkan


f = Fungsi, atau simbol persamaan fungsional
C = Capital, atau modal atau sarana yang digunakan
L = Labour, tenaga kerja
R = Resources, sumber daya alam
T = Technology, teknologi dan kewirausahaan
Persamaan tersebut menjelaskan bahwa output dari suatu produksi merupakan fungsi atau
dipengaruhi atau akibat dari input. Artinya setiap barang yang dihasilkan dari produksi akan
tergantung pada jenis/macam dari input yang digunakan. Perubahan yang terjadi pada input akan
menyebabkan terjadinya perubahan pada output.

Dalam penerapannya , hubungan input dan output dapat pisahkan secara lebih khusus.
Misalnya, untuk menghasilkan hasil-hasil pertanian akan digunakan input tanah, bibit, pupuk,
pestisida, tenaga kerja, dan alat-alat pertanian lainnya (tidak termasuk teknologi). Untuk
meningkatkan hasil-hasil pertanian tersebut maka harus ditingkatkan penggunaan input seperti
tanah yang luas, menambah tenaga kerja, menambah jumlah pupuk, menambah penggunaan
pestisida, dan lain sebagainya. Atau cara lain yaitu dengan meningkatkan teknologi pertanian.
Untuk menghasilkan barang atau output dapat dilakukan

2.3 Jangka Panjang dan Jangka Pendek


Adapun produksi ditinjau dari jangka waktunya maka ada produksi jangka panjang dan
jangka pendek :
a. Jangka Pendek (short run) 
Jangka Pendek yaitu jangka waktu ketika input variabel dapat disesuaikan,
namun  input tetap tidak dapat disesuaikan. Artinya bila sebagian factor produksi jumlahnya
tetap dan yang lain berubah. Misalnya jumlah modal tetap, sedangkan jumlah tenaga kerja
berubah.

4
b. Jangka Panjang (long run)
Jangka Panjang merupakan satu waktu dimana seluruh input variabel
maupun tetap yang digunakan perusahaan dapat diubah. Artinya semua factor produksi
dapat berubah sesuai kebutuhan.

2.4 Teori Fungsi Produksi Dengan Satu Faktor Input Variabel


Dengan mengamsumsikan beberapa input dianggap konstan dalam jangka pendek dan hanya
satu faktor produksi yaitu tenaga yang dapat berubah, maka fungsi produksinya dapat ditulis
sebagai berikut:
Q = f(L)

Persamaan produksi ini menjadi sangat sederhana karena hanya melibatkan tenaga kerja
untuk mendapatkan tingkat produksi suatu barang tertentu. Artinya, factor produksi yang dapat
berubah dan mempengaruhi tingkat produksi adalah hanya jumlah tenaga kerja. Jika perusahaan
berkeinginan untuk menambah Tingkat produksi, maka perusahaan hanya dapat menambah
jumlah tenaga kerja.

Jika input produksi adalah tenaga kerja, maka fungsi produksinya menjelaskan tentang
hubungan antara jumlah output yang dihasilkan dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan.

Dengan kata lain, fungsi produksi satu input tenaga kerja menjelaskan pengaruh jumlah
tenaga kerja terhadap jumlah output yang dihasilkan dari suatu produksi.

 The Law of Diminishing Return.


Jika hanya satu input factor produksi yang dapat diubah secara terus menerus, maka akan
berlaku suatu kondisi di mana pertambahan outputnya akan semakin berkurang secara terus
menerus. Kondisi ini disebut dengan hukum hasil lebih yang semakin berkurang atau the law of
diminishing return.
The law of diminishing return menyatakan bahwa jika salah satu factor produksi
ditambah terus menerus, maka produksi total akan bertambah terus (dengan pertambahan
semakin mengecil) sampai total produksi mencapai tingkat maksimum dan bila ditambah lagi,
maka produksi total akan semakin berkurang.

5
a. Total Pruduct (TP)
Produk total (TP) adalah jumlah produk yang dihasilkan dengan menggunakan seluruh input
factor produksi tenaga kerja (L).
Hubungan output dengan tenaga kerja dapat dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama,
tambahan tenaga kerja akan meningkatkan produk total secara cepat. Tahap kedua terjadi
peningkatan total produksi secara lambat, dan tahap ketiga, penambahan tenaga kerja akan
menurunkan total produksi.

Setelah mencapai titik maksimumnya, penambahan tenaga kerja justru akan mengakibatkan
turunnya jumlah produk total.

Rumus Produk Total Produksi


Produk total dengan satu input factor produksi tenaga kerja dapat dinyatakan dengan
menggunakan persamaan rumus sebagai berikut :
TP = Q = f (L)

TP = Produk Total

b. Average Product (AP)


Produk rata rata (AP) adalah rata rata produk yang dihasilkan oleh setiap input tenaga kerja.
Produk rata rata merupakan hasil bagi antara total produk dengan jumlah tenaga kerja. produk
rata rata akan meningkat dengan bertambahnya dengan tambahan tenaga kerja. setelah mencapai
titik maksimumnya, penambahan tenaga kerja akan menyebabkan turunnya produk rata rata.

Rumus Average Product (AP)


Produk rata rata dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus sebagai berikut:
TP
AP =
L

AP = Produk rata rata


T = P produk total
L = Jumlah tenaga kerja

6
c. Marginal Product (MP)
Produk marjinal (MP) adalah tambahan jumlah produk yang diakibatkan oleh tambahan satu
unit input (tenaga kerja) yang digunakan. Produk marginal merupakan perbandingan antara
perubahan produk total dengan perubahan jumlah tenaga kerja.

Rumus Marginal Product (MP)


Produk marjinal dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan rumus seperti berikut :

∆ TP
MP =
∆L

MP = Produk marjinal

∆TP = Perubahan / tambahan produk total

∆L = Perubahan / tambahan tenaga kerja

Setelah mencapai titik maksimum, tambahan tenaga kerja akan menurunkan produk
marjinal. Produk marginal akan menjadi negative jika tambahan tenaga kerja terus dilakukan.

Contoh Perhitungan Fungsi Produksi Satu Input


Sebuah perusahaan memiliki fungsi produksi untuk tenaga kerja dan total produk seperti
ditunjukkan pada table di bawah. Tentukan Average produk AP dan Marginal produk MP
perusahaan tersebut dan gambarkan kurva fungsi produksinya.
Tenaga Kerja (L) Total Produk (TP)

1 6
2 15
3 27
4 36
5 42
6 45
7 45

7
8 42

9 36
10 27

 Menghitung Produk Rata Rata, Average Product (AP)


Average product AP dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
TP
AP =
L
Untuk L = 2 dan TP = 15, maka AP adalah
15
AP =
2
AP = 7,5
Artinya setiap tenaga kerja L menghasilkan 7 produk.

Untuk L = 3 dan TP = 27, maka AP adalah


27
AP =
3
AP = 9
Artinya setiap tenaga L menghasilkan 9 output produk.

 Menghitung Marginal Product MP


Marginal produk dapat dihitung dengan menggunakan persamaan rumus berikut
∆ TP
MP = atau
∆L
(TP 2−TP 1 )
MP =
( L2−L1 )

Untuk TP2 = 15, TP1= 6 dan L2 = 2, L1 = 1, maka MP adalah


(15−6)
MP =
(2−1)
9
MP =
1

8
MP = 9

Untuk TP2 = 27, TP1 = 15 dan L2 = 3, L1 = 2, maka MP adalah


(27−15)
MP =
(3−2)
12
MP =
1
MP = 12 dan seterusnya.

 Menghitung Total Produksi Maksimum


Total produksi akan mencapai maksimum ketika marginal product mencapai nilai sama
dengan nol. Atau dapat ditulis sebagai berikut

TP maksimum ketika MP = 0

 Menghitung Average Product Maksimum


Nilai maksimum untuk Rata rata produk AP yang dihasilkan tiap tenaga kerja L akan
tercapai apabila nilai average product AP sama dengan marginal product MP atau dapat ditulis
sebagao berikut
AP maksimum = MP

 Tabel Perhitungan Fungsi Produksi Satu Input Variabel Tenaga Kerja


Table berikut menunjukkan hasil perhitungan seluruh hubungan antara Produk Total
(TP), Produk Rata Rata (AP), dan Produk Marginal MP.
Tenaga Kerja Total Product Average Marginal Tahap
L TP Product Product Produksi
AP MP

1 6 6,0 Tahap 1
2 15 7,5 9
3 27 9,0 12
4 36 9,0 9

9
5 42 8,4 6 Tahap 2
6 45 7,5 3
7 45 6,4 0
8 42 5,3 -3 Tahap 3

9 36 4,0 -6
10 27 2,7 -9

Dari table dapat diketahui bahwa total produki TP mencapai nilai maksimumnya yaitu 45
ketika nilai marginal product MP nilai nol dengan tenaga kerja sebanyak 7 tenaga kerja.

Sedangkan average product AP mencapai nilai maksimumnya yaitu 9 ketika nilai


marginal product MP sama dengan 9 juga dengan jumlah tenaga kerja 4 tenaga kerja.

 Kurva Fungsi Produksi Satu Input Faktor Produksi Tenaga Kerja


Gambar berikut menunjukkan kurva atau grafik fungsi produksi satu input variabel
tenaga kerja L yang terdiri dari kurva Produk total TP, Produk rata rata AP, dan Kurva Produk
marjinal MP.

Kurva-kurva tersebut menunjukkan bagaimana pengaruh tenaga kerja terhadap parameter


Produk total, Produk rata rata dan marjinal produk.

10
Produk total TP mencapai maksimum ketika nilai produk marjinal MP = 0 mencapai nilai
nol.

TP maksimum ketika MP = 0

Dari gambar dapat diketahui bahwa MP = 0 pada saat tenaga kerja L adalah 7 tenaga
kerja dan total produk TP maksimumnya adalah 45 unit.

Produk rata rata AP mencapai nilai maksimumnya ketika nilainya sama dengan nilai
produk marjinal MP.

AP maksimum = MP

Dari gambar dapat diketahui bahwa AP maksimum merupakan titik perpotongan antara
kurva AP dengan kurva MP. Nilai maksimum AP adalah 9 ketika jumlah tenaga kerja sama
dengan 4 tenaga kerja.

 Tahap Kegiatan Berproduksi

a) Tahap 1
Tahap 1 dimulai dari awal yaitu titik nol sampai produk rata rata AP maksimum.
Pada tahap 1 AP meningkat dan MP bernilai positif.
Produk rata rata AP mencapai nilai maksimumnya ketika nilainya sama dengan
nilai produk marjinal MP. Penambahan tenaga kerja selanjutnya tidak lagi dapat
meningkatkan produk rata rata.

Pada tahap 1 AP meningkat dan MP bernilai positif. MP bernilai positif artinya


penambahan tenaga kerja akan meningkatkan produk total TP.

b) Tahap 2
Tahap 2 dimulai dari AP maksimum sampai Marginal product MP = 0. Produk
total TP mencapai maksimum ketika nilai produk marjinal mencapai maksimum ketika
nilai produk marjinal mencapai nilai nol atau MP= 0. Ini artinya penambahan jumlah
tenaga kerja tidak lagi dapat meningkatkan produk total. Bahkan penambahan tenaga
kerja selanjutnya hanya akan menurunkan produk total.

11
c) Tahap 3
Tahap 3 dimulai setelah MP= 0. Nilai AP terus menurun dengan nilai MP adalah
negatif. Nilai MP negatif artinya penambahan tenaga kerja hanya menurunkan produk
total.
Dari tiga tahapan ini, diketahui bahwa tahap yang paling ideal untuk berproduksi adalah
pada tahap 2. Pada tahap 2 nilai TP lebih tinggi dari tahap 1 dan masih bisa meningkat dengan
penambahan tenaga kerja.

2.5 Teori Fungsi Produksi Dengan Dua Input Variabel.


Jika factor produksi yang dapat berubah adalah jumlah tenaga kerja dan jumlah modal atau
sarana yang digunakan, maka fungsi produksi dapat dinyatakan sebagai berikut:
Q= f(L, K)

Pada fungsi produksi ini diketahui, bahwa tingkat produksi dapat berubah dengan
merubah factor tenaga kerja dan atau jumlah modal. Karena menggunakan dua factor produksi
yang dapat diubah ubah, maka disebut fungsi produksi dua input variabel.

a. Konsep Isoquant.
Kurva isokuan adalah garis atau grafik yang menggambarkan atau menjelaskan barbagai
kombinasi penggunaan dua input variabel factor produksi untuk mendapatkan tingkat output
yang sama.
Konsep isoquant ditunjukkan dalam bentuk table dan kurva atau grafik yang
menggambarkan hubungan berbagai titik kombinasi dua input factor produksi yang digunakan
dalam proses produksi untuk menghasilkan jumlah output yang sama.

 Asumsi Kurva Isoquant


Kurva isokuan mempunyai asumsi bahwa kedua input factor prduksi antara tenaga kerja
dan modal K dapat saling dipertukarkan penggunaannya. Misal sejumlah tenaga kerja L dapat
diganti oleh sejumlah modal K, demikian sebaliknya, K dapat diganti oleh L.

 Marginal rate of Technical Substitution (MRTS)


Marginal rate of Technical Substitution (MRTS) merupakan perbandingan antara MPL

12
Dengan MPK. MRTS adalah suatu kondisi dimana perusahaan dapat mengganti satu unit input
lainnya untuk mendapat tingkat output yang sama
Penurunan ouput akibat penurunan penggunaan jumlah modal dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan rumus berikut

−∆ TP
MPK= atau
∆K

∆TP = -∆K x MPK

Peningkatan ouput akibat penambahan penggunaan jumlah tenaga kerja dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan rumus berikut

∆ TP
MPL= atau
∆L

∆TP = ∆L x MPL

Supaya output selalu sama ketika ada penambahan tenaga kerja dan pengurangan jumlah
modal, maka penurunan output akibat berkurangnya input modal ∆K, harus sama dengan
penambahan output akibat penambahan tenaga kerja ∆L.

Penurunan ouput (modal) = kenaikan output (tenaga kerja)

-∆K x MPK = ∆L x MPL atau

MP L
-∆K/∆L=
MP K

Contoh Perhitungan Marginal Rate of Technical Substitution (MRTS)

Perusahaan yang bergerak pada bidang pertanian semula mempunyai 6 tenaga kerja dan
jumlah modal sebanyak 14. Kemudian perusahaan akan menambah dua tenaga kerja dengan
mengurangi jumlah modal sebanyak 6, tanpa ada perubahan pada total produksi. Hitung
Marginal Rate of Technical Substitution (MRTS) perusahaan tersebut.

Jawab:
∆L = 2

13
∆K = -6
−∆ K
MRTSLK =
∆L
−(−6)
MRTS LK =
2
MRTS LK = 3

Jadi MRTS LK perusahaan tersebut adalah 3. Angka 3 menunjukkan laju pertukaran antara modal
terhadap tenaga kerja. Artinya, perusahaan dapat mengganti atau menukar atau mengurangi 3
modal K dengan menambah satu tenaga kerja L.

 Table Isokuan
Table berikut menunjukkan contoh gabungan atau kombinasi antara tenaga kerja L dan
modal K untuk menghasilkan output Q = 200 unit produk.
Kombinasi Tenga Kerja Modal MRTS
L K

A 4 20 -
B 6 14 3,00
C 8 10 2,00
D 10 8 1,00
E 14 6 0,50
F 20 4 0,33

Pada table dapat dilihat penggantian atau pertukaran antara input tenaga kerja L dengan
modal K untuk dapat menghasilkan output Q 200 unit produk.

Saat produksi menggunakan kombinasi B, output 200 unit produk dapat dihasilkan
dengan menggunakan 6 tenaga kerja dan 14 modal. Namun demikian Produsen dapat
mengurangi jumlah modal menjadi 10 dengan menambah 2 tenaga kerja menjadi 8 tenaga kerja
(seperti kombinasi C).

MRTS kombinasi B lebih tinggi dari MRTS kombinasi C, ini artinya dengan kombinasi
B, produsen dapat mengurangi modal lebih banyak setiap kali menambah satu tenaga kerja.

14
Pada kombinasi B, satu tenaga kerja dapat mengurangi 3 modal, sedangkan pada
kombinasi C, satu tenaga kerja hanya mampu mengurangi 2 modal.

 Kurva Grafik Isokuan


Gambar berikut menunjukkan kurva grafik isokuant yang merepresentasikan table di atas.
Kurva grafik isokuan dibangun oleh sumbu horizontal sebagai tenaga kerja L dan oleh sumbu
vertical sebagai modal K.

Pada gabungan atau kombinasi A, untuk menghasilkan output Q 200 unit diperlukan 4
tenaga kerja dengan 20 modal. Kombinasi B, untuk menghasilkan jumlah produk yang sama
perusahaan dapat menambah dua tenaga kerja menjadi 6 tenaga kerja dengan mengurangi jumlah
modal sebanyak 6 dari 20 menjadi 14 modal. Begitu seterusnya sesuai dengan grafiknya.

Dengan demikian, untuk mendapatkan output O yang sama, perusahaan dapat menambah
penggunaan tenaga kerja dengan mengurangi jumlah modal yang digunakan. Garis yang
menghubungkan titik titik kombinasi A, B, C, D, E dan F disebut kurva atau grafik Isoguant atau
Isokuan.

b. Konsep Isocost
Kurva Isocost atau garis batas biaya adalah suatu garis atau kurva yang menggambarkan atau
menjelaskan gabungan atau kombinasi penggunaan input factor produksi dengan biaya yang
dikeluarkan sama.

15
Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah harga input dikalikan dengan unit input yang
digunakan. Harga input terdiri dari harga tenaga kerja PL dan harga modal PK.

Besarnya biaya input pada fungsi isocost dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan
rumus berikut:

C = P L x L + PK x K

Dengan keterangan :
C = biaya untuk mendapatkan input
PL = upah tenaga kerja
L = jumlah tenaga kerja
PK = harga modal
K = jumlah modal

Jumlah tenaga kerja yang digunakan dapat dinyatakan dengan rumus berikut

C PK
L = P -P x K
L L

Jumlah modal K yang digunakan dapat dinyatakan dengan rumus berikut

C PL
K= - xL
PK PK

Contoh Soal Perhitungan Fungsi Produksi Isocost


Upah tenaga kerja pada sebuah perusahaan adalah Rp 4 juta per tenaga kerja dan biaya
modal sebesar Rp 8 juta per unit. Sedangkan jumlah dana uang yang tersedia adalah Rp 160 juta.
Buatkan fungsi dan kurva isocostnya!
Jawab.
Diketahui
C = 160 jt
PL = 4 jt

16
PK = 8 jt

 Menentukan Fungsi Isocost


C = PL x L + PK x K

160 = 4L + 8K

 Menentukan jumlah tenaga kerja L Fungsi Isocost


4L = 160 - 8K
160 8
L= - K
4 4
L = 40 - 2K

 Menentukan jumlah modal K Fungsi Isocost


160 = 4L+8K
8K = 160 - 4L
160 4
K= - L
8 8
K= 20 - (0,5)L

 Membuat Kurva Fungsi Isocost

Cara membuat kurva isocost dengan menentukan titik akhir kurva (curve end point)
untuk titik akhir 1 pada K = 0 dan titik akhir 2 pada L = 0

Buat titik 1 dengan K= 0


160 = 4L + 8K
160 = 4L + 8(0)
L = 40
Jadi Titik akhir 1 adalah (40, 0)

Buat titik 2 dengan L = 0


160 = 4L + 8K

17
160 = 4(0) + 8 K
K = 20
Jadi titik akhir 2 adalah (0, 20) Buat kurva garis dengan menghubungkan titik 1 (40, 0) dan titik
2 (0, 20)

Sepanjang kurva isocost yaitu dari titik A sampai titik E merupakan titik titik
kemungkinan kombinasi antara tenaga kerja L dan modal K dengan biaya yang dikeluarkan
produsen tetap sama yaitu Rp 160 juta.

Pada Kombinasi A, Produsen mengeluarkan biaya sebesar Rp 160 juta untuk penggunaan
40 tenaga kerja L dan 0 modal K. Dengan biaya yang sama Rp 160 juta, produsen dapat
mengurangi tenaga kerja menjadi 30 tenaga kerja dengan menambah modal menjadi 5 modal K
(seperti pada kombinasi titik B).

Kombinasi lainnya yaitu C, D, dan E merupakan alternatif penggunaan tenaga kerja dan
modal yang berbeda dengan biaya yang sama.

18
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Teori produksi merupakan teori pemilihan atas berbagai alternatif, terutama menyangkut
keputusan yang diambil oleh seorang produsen dalam menentukan pilihan atas alternatif-
alternatif yang ada. Produsen berusaha dalam memaksimalkan produksi yang dapat dicapainya
dengan suatu kendala biaya tertentu agar dapat dihasilkan keuntungan yang maksimal.

Produksi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menambah nilai guna suatu barang
dan dapat pula diartikan sebagai upaya untuk mengubah input menjadi output. Produsen adalah
mereka yang melakukan produksi.

Tujuan dari produksi tersebut salah satunya untuk memenuhi kebutuhan manusia dan
menghasilkan barang dan jasa. Untuk itu sebelum mencapai tujuan yang diharapkan perlu di
rencanakan dulu cara pengelolaan faktor produksi tersebut. Fungsi produksi menggambarkan
berapa jumlah produksi maksimum yang mampu diproduksi oleh produsen pada setiap
kombinasi input atau faktor produksi yang ada.

3.2 Saran
Untuk dapat mencapai titik maksimum dalam suatu produksi dan bisa berekspansi ke
arah yang lebih luas maka perlu adanya pengetahuan dan teori tentang produksi semoga pula
makalah ini dapat membantu pihak-pihak yang membutuhkan pencerahan dan informasi untuk
pengembangan perusahaan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Anonym. 2011. Teori Produksi.  (http://bunglong11.blogspot.com, di akses pada tanggal 26


November 2020)
Ardra._. Ekonomi Mikro Teori Fungsi Produksi.(https://ardra.biz, di akses pada tanggal 5
desember 2020)
Ardra._. Fungsi Produksi Isoquant Isoqost.(https://ardra.biz, di akses pada tanggal 5 desember
2020)
Mbachrul. 2015. Teori Produksi. (https://mbachrul.blogspot.com, diakses pada tanggal 26
November 2020)

20
Soal Teori Produksi dan Produksi Marginal

1. Dalam teori produksi pengertian jangka pendek dan jangka panjang pada suatu proses
produksi, yang paling dibedakan adalah…
a. Waktu yang pendek dan yang lama dari suatu produksi.
b. Jenis input yang digunakan pada produksi jangka pendek, semua input bersifat tetap.
c. Input yang digunakan dalam produksi jangka pendek , semua input bersifat variable.
d. Dalam proses produksi jangka panjang, semua input bersifat variable

2. Bila Total Produk dengan input variabelnya adalah tenaga kerja mencapai keadaan
maksimum, maka…
a. AP = 0
b. MP = Negatif
c. MP = 0
d. AP = Negatif

3. PT. XYZ memiliki tenaga kerja sebanyak 25 orang, dan menghasilkan 180 unit.
Kemudian PT. XYZ menambahkan 1 orang tenaga kerja sehingga menghasilkan produk
sebanyak 185 unit. Tentukan marginal produk (MP) PT. XYZ adalah…
a. 7
b. 6
c. 5
d. 4

4. PT. XYZ memiliki tenaga kerja sebanyak 25 orang, dan menghasilkan 180 unit.
Kemudian PT. XYZ menambahkan 1 orang tenaga kerja sehingga menghasilkan produk
sebanyak 185 unit. Tentukan Average Produk (AP) setelah adanya penambahan tenaga
kerja adalah…
a. 7,0
b. 7,1
c. 7,2
d. 7,3

21
5. Upah tenaga kerja pada sebuah perusahaan adalah Rp 0,4 juta per tenaga kerja dan biaya
modal sebesar Rp 0,6 juta per unit. Sedangkan jumlah tenaga kerja sebanyak 12 orang
dan jumlah modal 20. Besar biaya Kombinasi perusahaan tersebut adalah…
a. 16, 8 juta rupiah
b. 16, 9 juta rupiah
c. 17 juta rupiah
d. 17,1 juta rupiah

22
Jawaban
1. d. Dalam proses produksi jangka panjang, semua input bersifat variable
2. c. MP = 0
3. c. 5
Diketahui :
L1 = 25, TP1 = 180 dan L2 = 26, TP2 = 185

∆ TP
MP = atau
∆L
(TP2−TP 1 )
MP =
( L2−L1 )
(185−180)
MP =
(26−25)
5
MP =
1
MP = 5
Jadi MP setelah ada pemabahan satu tenga kerja adalah 5

4. b. 7,1
Diketahui :

L1 = 25, TP1 = 180 dan L2 = 26, TP2 = 185

AP sebelum penambahan tenaga kerja

TP
AP =
L
(180)
AP =
(2 5)

AP = 7,2

AP setelah adanya penambahan tenaga kerja

TP
AP =
L

23
(185)
AP =
(26)

AP = 7,1
Jadi, AP mengalami penurunan setelah adanya penambahan tenga kerja yaitu dari 7,2
menjadi 7,1

5. a. 16.8 juta rupiah


Di ketahui :
PL = 0,4 jt
L = 12 jt
PK = 0,6
K = 20

C = PL x L + PK x K

C = (0,4 x 12) + (0,6 x 20)

C = 4,8 + 12

C = 16,8 juta rupiah

24

Anda mungkin juga menyukai