Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Pengertian Produksi 3
B. Faktor Produksi 3
C. Fungsi Produksi 4
D. Pengertian Teori Produksi 4
E. Pembagian Produksi 5
F. Tahapan Produksi 6
G. Produktivitas 6
H. Jangka Waktu Produksi 6
I. Produksi Dengan Satu Input Variabel 8
J. Produksi Dengan Input Dua Variabel 11
DAFTAR PUSTAKA 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
iv
C. Tujuan
v
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Produksi
Produksi dapat diartikan sebagai proses mengubah input
menjadi output. Dalam pengertian sehari-hari, produksi adalah
mengolah input, baik berupa barang atau jasa, menjadi output
berupa barang (seperti pakaian, sepatu, makanan), atau jasa
(pengobatan, urut, potong rambut, hiburan, manajemen) yang
lebih bernilai atau lebih bermanfaat. Produksi merupakan usaha
untuk meningkatkan manfaat dengan cara mengubah bentuk
(form utility), memindahkan tempat (place ultility), dan
menyimpan (store utility). Perusahaan dapat mengubah input
menjadi output dengan berbagai berbagai variasi tenaga kerja,
modal, dan teknologi, energi, informasi, manageril skill, dan
peralatan produksi lainnya.
B. Faktor Produksi
vi
untuk menjalankan operasional alat-alat yang tersedia agar
proses produksi berlangsung dengan semestinya, para tenaga
kerja bekerja dengan menggunakan skill atau keahlian atau
kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan Land atau tanah
merupakan lahan yang mengandung sumber daya alam atau
bahan baku yang nantinya akan diolah dalam proses produksi.
C. Fungsi Produksi
vii
jumlah faktor-faktor produksi yang digunakan. Konsep utama
yang dikenal dalam teori ini adalah memproduksi output
semakismal mungkin dengan input tertentu, serta memproduksi
sejumlah output tertentu dengan biaya produksi seminimal
mungkin.
E. Pembagian Produksi
2. Bidang agraris
Adalah setiap usaha dengan mengolah alam agar
memperoleh hasil yang dibutuhkan.
Contoh: pertanian, perkebunan
3. Bidang industri
Adalah setiap usaha yang dilakukan dengan cara mengolah
bahan mentah sampai menjadi barang jadi.
Contoh: industri tekstil, industri makanan
4. Bidang perdagangan
Adalah setiap usaha yang dilakukan dengan cara membeli
dan menjual kembali tanpa merubah bentuk barang yang
dijual tersebut.
Contoh: industri ritel
5. Bidang jasa
Adalah setiap usaha yang dilakukan dengan cara
memberikan jasa pelayanan kepada masyarakat.
Contoh: asuransi, perbankan, pengangkutan
viii
F. Tahapan Produksi
G. Produktivitas
ix
panjang. Analisis terhadap kegiatan produksi perusahaan
dikatakan berada dalam jangka pendek apabila sebagian dari
faktor produksi tetap jumlahnya dan tidak bisa diubah yang
disebut (fixed input) atau masukan tetap.
Dalam jangka pendek tersebut perusahaaan tidak dapat
menambah jumlah faktor produksi yang dianggap tetap. Faktor
produksi yang dianggap tetap misalnya modal seperti mesin dan
peralatannya,bangunan perusahaan dan lain-lain. Sedangkan
dalam jangka penjang semua faktor produksi dapat mengalami
perubahan. Berarti dalam jangka panjang setiap faktor produksi
dapat ditambah jumlahnya kalau memang diperlukan. Dalam
jangka panjang perusahaan dapat melakukan penyesuaian
terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di pasar. Dalam
ekonomi, konsep jangka pendek mengacu pada kondisi dimana
minimal terdapat satu input yang bersifat tetap jumlahnya.
Jangka panjang adalah periode waktu dimana seluruh input
bersifat variabel. Jangka waktu ini tidak ada hubungannya
dengan periode waktu yang biasa kita kenal (tahun,bulan, hari)
namun berkaitan dengan perusahaan dan sumber daya yang
dibicarakan. Dalam suatu industri mungkin jangka pendek
berarti satu bulan namun industri lain mungkin satu tahun.
Dalam suatu proses produksi, terdapat proses produksi yang
terjadi dalam kurun waktu tertentu yang terbagi menjadi dua
yaitu :
1. Jangka Pendek (short run) yaitu jangka waktu ketika input
variabel dapat disesuaikan, namun input tetap tidak dapat
disesuaikan.
Dalam jangka pendek perusahaan memiliki input tetap dan
menentukan berapa banyaknya input variabel yang harus
dipergunakan. Untuk membuat keputusan, pengusaha akan
memperhitungkan seberapa besar dampak penambahan input
variabel terhadap produksi total. Misalnya input variabelnya
adalah tenaga kerja dan input tetapnya adalah modal.
Apabila tenaga kerja yang dipergunakan sebanyak 0,
produksi juga nol. Ini berarti proses produksi tidak akan
menghasilkan output apabila hanya mempergunakan satu
x
macam input. Apabila jumlah tenaga kerja yang
dipergunakan semakin banyak, makan output meningkat.
2. Jangka Panjang (long run) merupakan satu waktu dimana
seluruh input variabel maupun tetap yang digunakan
perusahaan dapat diubah. Adapun tujuan dari pembedaan
jangka waktu atau periodisasi dalam produksi adalahuntuk
meminimumkannya Biaya Produksi.
Jangka panjang suatu proses produksi tidak bisa diukur
dengan waktu tertentu, misalnya 10 tahun, 5 tahun, 15 tahun
dan seterusnya. Jangka panjang suatu proses produksi adalah
jangka waktu di mana semua input atau faktor produksi yang
dipergunakan untuk proses produksi bersifat variabel.
Dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada input
tetap.
1. Produk Total
Produk total (total product) merupakan jumlah total dari
semua hasil produksi dalam periode tertentu. Produk total
akan berubah sesuai dengan banyaknya faktor produksi
variabel yang digunakan.
Kurva yang menunjukkan hubungan antara produksi total
dengan satu faktor produksi variabel sedangkan faktor
lainnya dianggap tetap adalah Kurva Produksi atau Total
Product (TP).
Dimana Q merupakan tingkat output dan L merupakan
jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.
2. Produksi Rata-Rata
Produksi rata-rata atau Average Product (AP) adalah
jumlah total produksi yang dibagi dengan faktor produksi
yang digunakan selama proses produksi. Apabila produksi
total adalah TP, jumlah tenaga kerja adalah L, maka
xi
produksi rata-rata (AP) dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan berikut :
𝐴𝑃 = TP
L
3. Produksi Marginal
Produksi marginal atau Marginal Product (MP) adalah
tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu
tenaga kerja yang digunakan. Apabila ΔL adalah
pertambahan tenaga kerja ΔTP adalah pertambahan produksi
total, maka produksi marjinal (MP) dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan berikut :
𝑀𝑃 = 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
= ∆𝑄
𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐼𝑛𝑝𝑢𝑡 ∆L
xii
Pada hakikatnya The Law of Diminishing Returns dapat
dibedakan dalam tiga tahap, yaitu:
1. Tahap pertama, produksi total mengalami pertambahan
yang semakin cepat.
2. Tahap kedua, produksi total pertambahannya semakin
lambat.
3. Tahap ketiga, produksi total semakin lama semakin
berkurang.
Dari penjelasan diatas bisa disimpulkan dalam diagram
sebagai berikut :
xiii
Karena ∆𝑄⁄∆𝐿 merupakan MP, maka besar kecilnya Ep
bergantung pada besar kecilnya nilai MP. Terdapat tiga
tahapan yang ada pada diagrab tersebut.
Tahap I pada kurva diatas adalah bagian yang
menunjukkan input variabel atau tenaga kerja yang masih
sedikit sedangkan ouputnya relatif besar. Sehingga jika
input variabel terus ditambah maka TP, MP, dan AP akan
terus bertambah nilainya.
Tahap II menunjukkan produksi total terus naik
hingga mencapai titik optimum atau titik tertingginya,
sedangkan AP dan MP terus menurun hingga MP
mencapai titik nol. Pada
Tahap III menunjukkan jumlah tenaga kerja yang
semakin banyak. Hal itu membuat TP, AP, dan MP
menurun, bahkan kurva MP berada di bawah garis origin
atau garis nol.
xiv
Dalam teori ini, terdapat kurva isoquant yang menunjukkan
hasil produksi sama dan garis isoqost yang menunjukkan biaya
untuk proses produksi sama.
1. Isoquant (Kurva Produksi Sama)
Isoquant merupakan kurva yang mengkombinasikan
antara dua input variabel yang digunakan untuk
menghasilkan output atau hasil produksi yang sama.
Isoquant dapat berbentuk seperti kurva indifference dan
tidak berupa garis lurus, vertikal maupun horizontal.
xv
Kurva ini bersifat slope negatif. Sehingga apabila ketika akan
meningkatkan output, maka harus meninggalkan input
variabelnya. Sebaliknya jika input variabelnya yang ditambah,
maka output yang dihasilkan akan berkurang.
xvi
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jangka waktu analisis terhadap perusahaan yang melakukan
kegiatan produksi dapat dibedakan menjadi jangka pendek dan
jangka panjang. Analisis terhadap kegiatan produksi perusahaan
dikatakan berada dalam jangka pendek apabila sebagian dari
faktor produksi tetap jumlahnya dan tidak bisa diubah yang
disebut atau masukan tetap. Dalam jangka pendek tersebut
perusahaaan tidak dapat menambah jumlah faktor produksi
yang dianggap tetap. Faktor produksi yang dianggap tetap
misalnya modal seperti mesin dan peralatannya,bangunan
perusahaan dan lain-lain. Sedangkan dalam jangka penjang
semua faktor produksi dapat mengalami perubahan. Berarti
dalam jangka panjang setiap faktor produksi dapat ditambah
jumlahnya kalau memang diperlukan. Untuk membuat
keputusan, pengusaha akan memperhitungkan seberapa besar
dampak penambahan input variabel terhadap produksi
total. Apabila tenaga kerja yang dipergunakan sebanyak
0, produksi juga nol. Ini berarti proses produksi tidak akan
menghasilkan output apabila hanya mempergunakan satu
macam input. Adapun tujuan dari pembedaan jangka waktu atau
periodisasi dalam produksi adalahuntuk meminimumkannya
Biaya Produksi. Jangka panjang suatu proses produksi tidak
bisa diukur dengan waktu tertentu, misalnya 10 tahun, 5
tahun, 15 tahun dan seterusnya. Jangka panjang suatu proses
produksi adalah jangka waktu di mana semua input atau faktor
produksi yang dipergunakan untuk proses produksi bersifat
variabel. Dalam teori ini, terdapat kurva isoquant yang
menunjukkan hasil produksi sama dan garis isoqost yang
menunjukkan biaya untuk proses produksi sama. Isoquant
merupakan kurva yang mengkombinasikan antara dua input
variabel yang digunakan untuk menghasilkan output atau hasil
produksi yang sama. Kurva ini menggambarkan besarnya biaya
xvii
yang dikeluarkan oleh produsen selama proses produksi dalam
kurun waktu tertentu.
xviii
DAFTAR PUSTAKA
xix