Anda di halaman 1dari 19

TUGAS KELOMPOK

PENGANTAR EKONOMI MIKRO


TEORI PRODUKSI

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 6 :

(28). Gusti Ngurah Putu Suardika 2102014193


(25). Ida Bagus Gede Dananjaya 2102014186
(12). Devi Dwi Jayanti 2102014166
(23). Ni Wayan Septiani 2102014182

UNIVERSITAS HINDU INDONESIA


TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji kepada Tuhan Yang Maha Esa, pengatur dan


pemelihara seluruh alam semesta. Berkat rahmat yang diberikan-Nya
sehingga tugas makalah Kelompok 6 Pengantar Ekonomi Mikro
dengan topik “Teori Produksi” dapat terselesaikan dengan tepat waktu.
Makalah ini dibuat untuk penambah pengetahuan kita tentang
produksi.
Kelompok kami meyakini bahwa makalah ini , tidak terlepas
dari kekurangan yang tentunya masih dinanti kritik dan saran dari
berbagai pihak untuk penyempurnaannya.
Tidak lupa kami kelompok 6 mengucapkan terimakasih kepada
dosen pembimbing dan pengajar mata kuliah Pengantar Ekonomi
Mikro yaitu Bapak Putu krisna Adwitya Sanjaya, SE.M.Si dengan
pengalaman dan kesabarannya telah membimbing kelompok kami.
Terima kasih tak lupa dihaturkan untuk kerja sama dan kekompakan
teman kelompok sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan
tepat waktu. Dan tak lupa pula kami haturkan terima kasih atas
bantuan selama makalah ini dikerjakan.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini bermanfaat
dalam menambah pengetahuan pembacanya.

Denpasar, 2 November 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2

BAB II PEMBAHASAN 3
A. Pengertian Produksi 3
B. Faktor Produksi 3
C. Fungsi Produksi 4
D. Pengertian Teori Produksi 4
E. Pembagian Produksi 5
F. Tahapan Produksi 6
G. Produktivitas 6
H. Jangka Waktu Produksi 6
I. Produksi Dengan Satu Input Variabel 8
J. Produksi Dengan Input Dua Variabel 11

BAB III PENUTUP 14


A. Kesimpulan 14

DAFTAR PUSTAKA 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Produksi adalah suatu aktivitas yang dilakukan untuk mengubah


input menjadi output atau dapat dipahami dengan kegiatan untuk
menambah nilai pada suatu barang atau jasa dengan melibatkan
faktor produksi sebagai inputnya. Kegiatan produksi merupakan
mata rantai dari kegiatan ekonomi sehingga sangatlah penting
bagi kelangsungan hidup masyarakat dan sebaiknya tetap
dijalankan dengan baik oleh pihak swasta maupun pemerintah.
Hubungan antara jumlah input dengan outputnya dalam kurun
waktu tertentu disebut faktor produksi. Dalam teori ini terdapat
penjelasan tentang pembagian produksi yang terbagi menjadi
beberapa bidang produksi untuk setiap usaha produksi.
Efisiensi dari proses produksi itu tergantung pada produktivitas
masing-masing dan perbandingan antara faktor produksi tersebut.
Karena faktor produksi itu harus dibayar oleh perusahaan, maka
derajat efisiensi produksi diterjemahkan dalam konsep biaya
produksi.
Fungi produksi yaitu hubungan antara masukan (faktor
produksi) dan luaran (barang produksi), kita perlu membedakan
antara pengertian produksi jangka pendek dan jangka panjang.
Meskipun periode produksi jangka panjang atau jangka pendek
tidak ada kaitannya dengan lamanya waktu produksi. Ini
merupakan istilah ekonomi yang sama sekali tidak ada
hubungannya langsung dengan waktu, melainkan membahas
mengenai fungi produksi jangka pendek dan jangka panjang.

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi dari Teori Produksi?


2. Apa saja Fungsi Produksi?
3. Apa saja Faktor-Faktor Produksi?
4. Apa definisi Jangka Waktu Produksi?
5. Apa itu produksi dengan dengan satu input variabel dan dua
input variabel?

iv
C. Tujuan

1. Untuk bisa memahami materi Teori Produksi


2. Untuk mengetahui apa saja Faktor-Faktor dalam Produksi
3. Untuk memahami apa itu Jangka Waktu Produksi
4. Mengetahui apa itu produksi dengan dengan satu input variabel
dan dua input variabel.

v
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Produksi
Produksi dapat diartikan sebagai proses mengubah input
menjadi output. Dalam pengertian sehari-hari, produksi adalah
mengolah input, baik berupa barang atau jasa, menjadi output
berupa barang (seperti pakaian, sepatu, makanan), atau jasa
(pengobatan, urut, potong rambut, hiburan, manajemen) yang
lebih bernilai atau lebih bermanfaat. Produksi merupakan usaha
untuk meningkatkan manfaat dengan cara mengubah bentuk
(form utility), memindahkan tempat (place ultility), dan
menyimpan (store utility). Perusahaan dapat mengubah input
menjadi output dengan berbagai berbagai variasi tenaga kerja,
modal, dan teknologi, energi, informasi, manageril skill, dan
peralatan produksi lainnya.
B. Faktor Produksi

Faktor Produksi Dalam suatu proses produksi dibutuhkan


input yang berupa faktor-faktor produksi yaitu alat atau sarana
agar kegiatan berjalan dengan lancar. Sehingga, jika faktor
produksi tidak ada, maka proses produksi juga tidak akan
berlangsung. Faktor-faktor produksi antara lain
1. (Capital) modal
2. (Labour) tenaga kerja (Human Resources) atau sumber daya
manusia
3. (Skill) keahlian atau (Enterpreneurship) kemampuan
kewirausahaan
4. (Land) tanah atau (Natural Resources) sumber daya alam.

Capital atau modal juga bisa berupa alat-alat seperti mesin


untuk membuat barang atau jasa, ataupun juga dapat berupa
bangunan atau gedung yang akan digunakan untuk kegiatan
operasional usaha tersebut. Labour atau tenaga kerja dibutuhkan

vi
untuk menjalankan operasional alat-alat yang tersedia agar
proses produksi berlangsung dengan semestinya, para tenaga
kerja bekerja dengan menggunakan skill atau keahlian atau
kemampuan yang dimilikinya. Sedangkan Land atau tanah
merupakan lahan yang mengandung sumber daya alam atau
bahan baku yang nantinya akan diolah dalam proses produksi.

C. Fungsi Produksi

Fungsi produksi adalah Fungsi produksi merupakan suatu


hubungan teknis yang menghubungkan faktor produksi atau
input dengan hasil produksinya atau output. Hubungan antara
input dan output pada proses produksi dapat dituliskan secara
sistematis sebagai berikut :
𝑄 = 𝑓(𝑋1,𝑋2, 𝑋3, … , 𝑋𝑛)
Dalam persamaan tersebut, Q mewakili output atau jumlah
hasil produksi pada periode tertentu, dan X mewakili faktor-
faktor produksi atau input dalam proses produksi tersebut.

Fungsi produksi selalu dinyatakan dalam bentuk rumus, yaitu


seperti yang berikut:
Q = f (C, L, R, T)
Q = Quantity, atau jumlah barang yang dihasilkan
f = Fungsi, atau simbol persamaan fungsional
C = Capital, atau modal atau sarana yang digunakan
L = Labour, tenaga kerja
R = Resources, sumber daya alam
T = Technology, teknologi dan kewirausahaan

D. Pengertian Teori Produksi

Teori produksi adalah teori yang menerangkan sifat


hubungan antara tingkat produksi yang akan dicapai dengan

vii
jumlah faktor-faktor produksi yang digunakan. Konsep utama
yang dikenal dalam teori ini adalah memproduksi output
semakismal mungkin dengan input tertentu, serta memproduksi
sejumlah output tertentu dengan biaya produksi seminimal
mungkin.

E. Pembagian Produksi

Produksi dapat dibagi menjadi lima kategori:


1. Bidang ekstraktif
Adalah semua usaha yang dilakukan dengan cara
mengambil hasil alam secara langsung.
Contoh: pertambangan, perikanan

2. Bidang agraris
Adalah setiap usaha dengan mengolah alam agar
memperoleh hasil yang dibutuhkan.
Contoh: pertanian, perkebunan

3. Bidang industri
Adalah setiap usaha yang dilakukan dengan cara mengolah
bahan mentah sampai menjadi barang jadi.
Contoh: industri tekstil, industri makanan

4. Bidang perdagangan
Adalah setiap usaha yang dilakukan dengan cara membeli
dan menjual kembali tanpa merubah bentuk barang yang
dijual tersebut.
Contoh: industri ritel

5. Bidang jasa
Adalah setiap usaha yang dilakukan dengan cara
memberikan jasa pelayanan kepada masyarakat.
Contoh: asuransi, perbankan, pengangkutan

viii
F. Tahapan Produksi

Selain dapat dibagi menjadi beberapa bidang, produksi


dapat dibagi menjadi beberapa tahapan:
1. Sektor produksi primer: meliputi bidang ekstraktif dan
bidang agraris
2. Sektor produksi sekunder: meliputi bidang industri dan
bidang perdagangan
3. Sektor produksi tersier: meliputi bidang jasa

G. Produktivitas

Dalam teori produksi, dikenal beberapa cara yang dapat


digunakan untuk meningkatkan produktivitas, yaitu:

a) Ekstensifikasi: peningkatan produktivitas dengan cara


menambah jumlah faktor produksi yang digunakan.
b) Intensifikasi: dilakukan dengan cara memaksimalkan
kapasitas faktor produksi yang telah ada.
c) Rasionalisasi: peningkatan produktivitas dilakukan dengan
mengeluarkan kebijakan yang akan meningkatkan efisiensi
produksi, terdiri dari:
d) Mekanisasi : mengganti sifat padat karya menjadi padat
modal dengan menggunakan mesin-mesin modern
e) Spesialisasi: melakukan pembagian kerja sehingga satu
orang bertanggung jawab pada satu jenis pekerjaan saja
f) Standarisasi: membuat stadar tertentu terhadap bentuk,
ukuran, bobot, dan detail lainnya dari suatu produk

H.  Jangka Waktu Produksi

Untuk menghasilkan jumlah output tertentu, perusahaan


menentukan kombinasi pemakaian input yang sesuai. Jangka
waktu analisis terhadap perusahaan yang melakukan kegiatan
produksi dapat dibedakan menjadi jangka pendek dan jangka

ix
panjang. Analisis terhadap kegiatan produksi perusahaan
dikatakan berada dalam jangka pendek apabila sebagian dari
faktor produksi tetap jumlahnya dan tidak bisa diubah yang
disebut (fixed input) atau masukan tetap.
Dalam jangka pendek tersebut perusahaaan tidak dapat
menambah jumlah faktor produksi yang dianggap tetap. Faktor
produksi yang dianggap tetap misalnya modal seperti mesin dan
peralatannya,bangunan perusahaan dan lain-lain. Sedangkan
dalam jangka penjang semua faktor produksi dapat mengalami
perubahan. Berarti dalam jangka panjang setiap faktor produksi
dapat ditambah jumlahnya kalau memang diperlukan. Dalam
jangka panjang perusahaan dapat melakukan penyesuaian
terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di pasar. Dalam
ekonomi, konsep jangka pendek mengacu pada kondisi dimana
minimal terdapat satu input yang bersifat tetap jumlahnya.
Jangka panjang adalah periode waktu dimana seluruh input
bersifat variabel. Jangka waktu ini tidak ada hubungannya
dengan periode waktu yang biasa kita kenal (tahun,bulan, hari)
namun berkaitan dengan perusahaan dan sumber daya yang
dibicarakan. Dalam suatu industri mungkin jangka pendek
berarti satu bulan namun industri lain mungkin satu tahun.
Dalam suatu proses produksi, terdapat proses produksi yang
terjadi dalam kurun waktu tertentu yang terbagi menjadi dua
yaitu :
1. Jangka Pendek (short run) yaitu jangka waktu ketika input
variabel dapat disesuaikan, namun input tetap tidak dapat
disesuaikan.
Dalam jangka pendek perusahaan memiliki input tetap dan
menentukan berapa banyaknya input variabel yang harus
dipergunakan. Untuk membuat keputusan, pengusaha akan
memperhitungkan seberapa besar dampak penambahan input
variabel terhadap produksi total. Misalnya input variabelnya
adalah tenaga kerja dan input tetapnya adalah modal.
Apabila tenaga kerja yang dipergunakan sebanyak 0,
produksi juga nol. Ini berarti proses produksi tidak akan
menghasilkan output apabila hanya mempergunakan satu

x
macam input. Apabila jumlah tenaga kerja yang
dipergunakan semakin banyak, makan output meningkat.
2. Jangka Panjang (long run) merupakan satu waktu dimana
seluruh input variabel maupun tetap yang digunakan
perusahaan dapat diubah. Adapun tujuan dari pembedaan
jangka waktu atau periodisasi dalam produksi adalahuntuk
meminimumkannya Biaya Produksi.
Jangka panjang suatu proses produksi tidak bisa diukur
dengan waktu tertentu, misalnya 10 tahun, 5 tahun, 15 tahun
dan seterusnya. Jangka panjang suatu proses produksi adalah
jangka waktu di mana semua input atau faktor produksi yang
dipergunakan untuk proses produksi bersifat variabel.
Dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada input
tetap.

I. Produksi Dengan Satu Input Variabel

1. Produk Total
Produk total (total product) merupakan jumlah total dari
semua hasil produksi dalam periode tertentu. Produk total
akan berubah sesuai dengan banyaknya faktor produksi
variabel yang digunakan.
Kurva yang menunjukkan hubungan antara produksi total
dengan satu faktor produksi variabel sedangkan faktor
lainnya dianggap tetap adalah Kurva Produksi atau Total
Product (TP).
Dimana Q merupakan tingkat output dan L merupakan
jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.

2. Produksi Rata-Rata
Produksi rata-rata atau Average Product (AP) adalah
jumlah total produksi yang dibagi dengan faktor produksi
yang digunakan selama proses produksi. Apabila produksi
total adalah TP, jumlah tenaga kerja adalah L, maka

xi
produksi rata-rata (AP) dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan berikut :

𝐴𝑃 = TP
L
3. Produksi Marginal
Produksi marginal atau Marginal Product (MP) adalah
tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu
tenaga kerja yang digunakan. Apabila ΔL adalah
pertambahan tenaga kerja ΔTP adalah pertambahan produksi
total, maka produksi marjinal (MP) dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan berikut :
𝑀𝑃 = 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡
= ∆𝑄
𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝐼𝑛𝑝𝑢𝑡 ∆L

Dari keterangan-keterangan di atas, dapat disimpulkan


bahwa dalam produksi dengan satu input variabel berlaku
hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang atau The
Law of Diminishing Return. Merupakan hukum yang
dicetuskan oleh David Richardo, Hukum ini menyatakan
bahwa output yang diterima dari proses produksi akan
semakin menurun apabila input variabel yang digunakan
mangalami pertambahan secara terus-menerus. Output atau
hasil produksi yang dihasilkan secara rata-rata akan terus
menurun nilainya karena faktor produksi variabel yang
digunakan semakin besar sedangkan faktor produksi
tetapnya bernilai tetap. Misalkan saja terdapat sepetak tanah.
Tanah tersebut selalu digarap dan ditanami tumbuh-
tumbuhan secara terus menerus tanpa henti. Sehingga
semakin lama tanah tersebut akan kehilangan kesuburannya
dan tumbuh-tumbuhan itu akan mati. Hal itu dikarenakan
unsur hara yang terdapat pada tanah tersebut akan hilang
atau habis.

xii
Pada hakikatnya The Law of Diminishing Returns dapat
dibedakan dalam tiga tahap, yaitu:
1. Tahap pertama, produksi total mengalami pertambahan
yang semakin cepat.
2. Tahap kedua, produksi total pertambahannya semakin
lambat.
3. Tahap ketiga, produksi total semakin lama semakin
berkurang.
Dari penjelasan diatas bisa disimpulkan dalam diagram
sebagai berikut :

Kurva diatas menunjukkan bahwa terdapat peristiwa


yang terjadi pada tiap-tiap tahapnya. Masing-masing
tahap menunjukkan elastisitas produksi yang nilainya
berbeda-beda. Elastisitas Produksi (Ep) adalah rasio
perubahan dari output yang dihasilkan yang diakibatkan
dari perubahan input yang digunakan. Ep dapat dituliskan
sebagai berikut :
𝐸𝑝 = ∆𝑄 . 𝑄
∆𝐿 𝐿

xiii
Karena ∆𝑄⁄∆𝐿 merupakan MP, maka besar kecilnya Ep
bergantung pada besar kecilnya nilai MP. Terdapat tiga
tahapan yang ada pada diagrab tersebut.
Tahap I pada kurva diatas adalah bagian yang
menunjukkan input variabel atau tenaga kerja yang masih
sedikit sedangkan ouputnya relatif besar. Sehingga jika
input variabel terus ditambah maka TP, MP, dan AP akan
terus bertambah nilainya.
Tahap II menunjukkan produksi total terus naik
hingga mencapai titik optimum atau titik tertingginya,
sedangkan AP dan MP terus menurun hingga MP
mencapai titik nol. Pada
Tahap III menunjukkan jumlah tenaga kerja yang
semakin banyak. Hal itu membuat TP, AP, dan MP
menurun, bahkan kurva MP berada di bawah garis origin
atau garis nol.

J. Produksi Dengan Dua Input Variabel

Produksi ini merupakan kombinasi antara dua faktor


produksi variabel untuk mengahsilkan output atau hasil
produksi yang sama. Dalam hal ini, kombinasi yang paling
mudah adalah antara faktor produksi modal (Capital) dengan
tenaga kerja (Labour). Jika terdapat perusahaan yang ingin
meningkatkan hasil produksi maka yang bisa dilakukan adalah
dengan menambah dua input variabel dan meningkatkan
produksi atau menambah dua input variabel tersebut yaitu
tenaga kerja dan modal. Jika faktor produksi yang bersifat
variabel adalah jumlah tenaga kerja, modal atau peralatan, maka
fungsi persamaan yang dapat ditulis adalah
𝑄 = 𝑓(𝐿, 𝐶)
Q = Output atau jumlah hasil produksi,
L = Labour atau tenaga kerja,
C = Capital atau modal ataupun peralatan

xiv
Dalam teori ini, terdapat kurva isoquant yang menunjukkan
hasil produksi sama dan garis isoqost yang menunjukkan biaya
untuk proses produksi sama.
1. Isoquant (Kurva Produksi Sama)
Isoquant merupakan kurva yang mengkombinasikan
antara dua input variabel yang digunakan untuk
menghasilkan output atau hasil produksi yang sama.
Isoquant dapat berbentuk seperti kurva indifference dan
tidak berupa garis lurus, vertikal maupun horizontal.

Kurva ini memiliki beberapa ciri diantaranya adalah memiliki


slope negatif dan cembung ke titik origin, kurva ini juga tidak
dapat saling memotong satu sama lain, serta garis kurva yang
lebih tinggi atau yang terluar lebih banyak disukai daripada
yang dekat dengan titik origin karena tingkat produksinya lebih
banyak sehingga Q₁ < Q₂.
2. Isoqost (Garis Ongkos Sama)
Kurva ini menggambarkan besarnya biaya yang
dikeluarkan oleh produsen selama proses produksi dalam
kurun waktu tertentu.

xv
Kurva ini bersifat slope negatif. Sehingga apabila ketika akan
meningkatkan output, maka harus meninggalkan input
variabelnya. Sebaliknya jika input variabelnya yang ditambah,
maka output yang dihasilkan akan berkurang.

xvi
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jangka waktu analisis terhadap perusahaan yang melakukan
kegiatan produksi dapat dibedakan menjadi jangka pendek dan
jangka panjang. Analisis terhadap kegiatan produksi perusahaan
dikatakan berada dalam jangka pendek apabila sebagian dari
faktor produksi tetap jumlahnya dan tidak bisa diubah yang
disebut atau masukan tetap. Dalam jangka pendek tersebut
perusahaaan tidak dapat menambah jumlah faktor produksi
yang dianggap tetap. Faktor produksi yang dianggap tetap
misalnya modal seperti mesin dan peralatannya,bangunan
perusahaan dan lain-lain. Sedangkan dalam jangka penjang
semua faktor produksi dapat mengalami perubahan. Berarti
dalam jangka panjang setiap faktor produksi dapat ditambah
jumlahnya kalau memang diperlukan. Untuk membuat
keputusan, pengusaha akan memperhitungkan seberapa besar
dampak penambahan input variabel terhadap produksi
total. Apabila tenaga kerja yang dipergunakan sebanyak
0, produksi juga nol. Ini berarti proses produksi tidak akan
menghasilkan output apabila hanya mempergunakan satu
macam input. Adapun tujuan dari pembedaan jangka waktu atau
periodisasi dalam produksi adalahuntuk meminimumkannya
Biaya Produksi. Jangka panjang suatu proses produksi tidak
bisa diukur dengan waktu tertentu, misalnya 10 tahun, 5
tahun, 15 tahun dan seterusnya. Jangka panjang suatu proses
produksi adalah jangka waktu di mana semua input atau faktor
produksi yang dipergunakan untuk proses produksi bersifat
variabel. Dalam teori ini, terdapat kurva isoquant yang
menunjukkan hasil produksi sama dan garis isoqost yang
menunjukkan biaya untuk proses produksi sama. Isoquant
merupakan kurva yang mengkombinasikan antara dua input
variabel yang digunakan untuk menghasilkan output atau hasil
produksi yang sama. Kurva ini menggambarkan besarnya biaya

xvii
yang dikeluarkan oleh produsen selama proses produksi dalam
kurun waktu tertentu.

xviii
DAFTAR PUSTAKA

UIN Suska Riau, State Islamic University of Sultan Syarif Kasim


Riau
Wawong Dwi Ratminah, Prodi Teknik Pertambangan FTM, UPN
‘Veteran” Yogyakarta
Aziz, M. Abdlul dkk. 2017. Makalah Teori Produksi. Desember
2017, Univ. Bina Bangsa Banten.
Ekonomi Mikro – teori dan aplikasi di Dunia Usaha Oleh: Dr.
Akhmad, SE., M.Si , CV ANDI OFFSET
Maharani Lutfiah Damayanti, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Muhamadiyah Sidoarjo. Lufiahrani67@gmail.com
https://www.portal-ilmu.com/2020/01/teori-produksi-dan-fungsi-
produksi_7.html
https://prihatniaisyah.blogspot.com/2017/01/teori-produksi.html
https://boardcreations.blogspot.com/2014/12/teori-produksi.html
https://ekonomi.bunghatta.ac.id/index.php/id/artikel/809-biaya-
produksi-jangka-panjang-dan-pendek
https://www.studiobelajar.com/teori-produksi/

xix

Anda mungkin juga menyukai