Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH EKONOMI MANAJERIAL

“TEORI PRODUKSI”
DENGAN DOSEN PENGAMPU:
I DEWA ARIK PERMANA PUTRA, SE. MM.

Disusun Oleh:
Kelas: D Manajemen Pagi Kampus Soka
Nama Kelompok 5:

1. Ida Ayu Chandra Regita Pidada (1802612010130) (17)


2. Ni Made Ari Trisnayanti (1802612010141) (28)
3. Ni Wayan Lilis Suarningsih (1802612010148) (35)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
TAHUN AJARAN
2020/2021
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atau
Ida Sang Hyang Widhi Wasa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik sesuai dengan
waktu yang telah di adalah untuk memenuhi tugas dari dosen ekonomi
manajerial.selain itu makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang ekonomi manajerial bagi para pembaca dan juga penulis.
Dalam penyususnan makalah ini tentu jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu segala kritik dan saran yang membangun makalah ini sangat kami
harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan makalah ini dan untuk pelajaran
bagi kita semua dalam pembuatan makalah-makalah yang lain di masa
mendatang. Semoga dengan adanya makalah ini kita dapat belajar bersama demi
kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Akhir kata kami mengucapkan selamat membaca dan semoga materi yang
ada dalam makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.

Denpasar, 01 Oktober 2020


TTD
Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................... ii


DAFTAR ISI ......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................... 2
2.1 Organisasi produksi dan fungsi produksi .................................. 2
2.2 Fungsi produksi dengan infut variabel....................................... 4
2.3 Penggunaan infut variabel secara optimum............................... 6
2.4 Fungsi produksi dengan infut dua variabel................................ 7
2.5 Skala hasil.................................................................................. 13
2.6 Inovasi dan daya saing global.................................................... 14
BAB III PENUTUP .............................................................................. 15
3.1 Kesimpulan .............................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ekonomi adalah kegiatan yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan
hidup dari masyarakat. kata ekonomi merupakan masalah kehidupan dan menjadi
pembicaran sehai-hari dimasyarakat. Hampir setiap hari beberapa media seperti
televisi, radio, surat kabar serta media lainnya memberitakan berbagai hal
mengenai ekonomi. Hal ini menggambarkan bahwa kualitas kehidupan
masyarakat sangat dipengaruhi oleh kegiatan atau fenomena ekonomi yang terjadi
dikehidupan masyarakat tersebut. Ekonomi manajerial pada hakekatnya tidak
lepas dari prilaku masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Perilaku masyarakat
diarahkan dan dimotivasi oleh nilai-nilai yang ada dimasyarakat seperti
pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumsi dimasyarakat dipengaruhi oleh
hukum ekonomi. Berbagai tataran nilai kehidupan yang berlaku
dimasyarakat,biasanya termuat dalam aturan organisasi dan lingkungan
masyarakat setempat. Sehubungan dengan hal ini,maka wawasan mengenai
ekonomi manajerial sangat perlu dimiliki oleh para pengambilkeputusan,baik
disektor public maupun disektor swasta.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja organisasi produksi dan fungsi produksi?
2. Apa fungsi produksi dengan infut variable?
3. Bagaimana penggunaan input variable secara optimum?
4. Apa saja fungsi produksi dengan input dua variable?
5. Bagaimana skala hasilnya?
6. Bagaimana inovasi dan daya saing globalnya?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Untuk memahami apa saja organisasi produksi dan fungsi produksi
2. Untuk mengetahui apa fungsi produksi dengan infut variable
3. Untuk memahami bagaimana penggunaan input variable secara optimum
4. Untuk memeahami apa saja fungsi produksi dengan input dua variable
5. Untuk memahami bagaimana skala hasilnya
6. Untuk memahami bagaimana inovasi dan daya saing globalnya

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Organisasi Produksi dan Fungsi Produksi


2.1.1 Organisasi Produksi
Produksi (production) adalah perubahan bentuk dari berbagai input
atau sumber daya menjadi output berupa barang dan jasa. Sebagai
contoh, IBM menggaji tenaga kerja untuk menggunakan mesin-mesin,
suku cadang, dan bahan mentah dalam pabrik guna memproduksi
komputer pribadi (personal computer - PC. Output suatu perusahaan
dapat berupa sebuah komoditas akhir atau berupa produk antara, seperti
misalnya semikonduktor. Perlu diingat bahwa “produksi” merujuk
kepada seluruh aktivitas yang terlibat dalam memproduksi barang dan
jasa.
Input (input) adalah berbagai sumber daya yang digunakan dalam
memproduksi barang dan jasa. Agar diskusi bisa terorganisasi dengan
baik, input diklasifikasikan kedalam tenaga kerja (Labor) (termasuk
bakat kewirausahaan), modal (capital), dan tanah (land) atau sumber
daya alam. Input tetap (fixed input) adalah input yang tidak dapat
berubah dengan mudah selama periode waktu tertentu, kecuali dengan
mengeluarkan biaya yang sangat besar. Input variabel (variable input)
adalah input yang dapat divariasikan atau diubah secara mudah dan
cepat.
Periode waktu dimana paling tidak ada satu input tetap disebut
dengan periode jangka pendek (short run), sementara periode waktu
dimana seluruh input adalah variabel disebut dengan periode jangka
panjang (long run). Lamanya periode jangka waktu (yaitu, periode waktu
yang dibutuhkan bagi semua input untuk menjadi variabel) tergantung
pada industrinya.
2.1.2 Fungsi Industri

2
Suatu fungsi produksi (production function) adalah persamaan,
tabel, atau grafik yang menunjukan output komoditas maksimum
perusahaan yang bisa diproduksi pada setiap periode waktu dengan
kombinasi input. Sehingga persamaan untuk fungsi produksi dengan 2
input :
Q = f ( L,K )
Q = Output Produksi
L = Tenaga Kerja (Labor)
K = Modal (Capital)

Table diatas memberika suatu fungsi produksi hipotesis yang


menunjukan bahwa output (Q) yang dapat di produksi oleh perusahaan
dengan berbagai kombinasi tenaga kerja (L)dan modal (1K), perusahaan
akan memproduksi 3 unit output (3Q) dengan 2L dan 1K, output yang
dihasilkan adalah 8Q; dengan 3L dan 1K, outputnya adalah 12Q; dengan
3L dan 2K, outputnya adalah 28Q; dengan 4L dan 2K,outputnya adalah
30Q; begitu seterusnya.
Permukaan Produksi Diskret

3
Tinggi batang menunjukkan output maksimum (Q) yang
diproduksi pada setiap kombinasi dari setiap tenaga kerja (L) dan modal
(K) seperti yang di tunjukkan dalam sumbu-sumbu tersebut. Sehingga,
puncak dari seluruh batang-batang tersebut membentuk permukaan
produksi (production surface) dari perusahaan.

Permukaan produksi yang kontiniu

Sumbu horizontal dan sumbu miring, mencerminkan input tenaga


kerja dan modal, sementara sumbu vertikal mengukur tinggi permukaan
atau tingkat maksimum output yang dihasilkan dari m,asing-masing
kombinasi input seluruhnya diasumsikan bisa dibagi secara kontinu.
Output yang dihasilkan bisa memegang modal konstan pada K 1, dan
meningkatkan tenaga kerja dari 0 ke L2 unit ditunjukkan oleh tinggi
persilangan antara K1AB (dengan dasar paralel terhadap sumbu tenaga
kerja).

2.2 Fungsi Produksi Dengan Input Variabel


Dengan mengamsumsikan beberapa input dinggap konstan dalam
jangkan pendek dan hanya satu factor produksi yaitu tenaga yang dapat
berubah, maka fungsi produksinnya dapat ditulis sebagai berikut:
Q =f (L)
Persamaan produksi ini menjadi sangat sederhana karena hanya
melibatkan produksi suatu barang tertentu. Artinya,factor produksi yang
dapat berubah dan mempengaruhi tingkat produksi adalah hanya jumlah

4
tenaga kerja. Jika perusahaan berkeinginan untuk menambah tingkat
produksi, maka perusahaan hanya dapat menambah tenaga kerja.
Jika input produksi adalah tenaga kerja,maka fungsi produksinnya
menjelaskan tentang hubungan antara jumlah output yang dihasilkan dengan
jumlah tenaga kerja yang digunakan.dengan kata lain,fungsi produksi satu
input tenaga kerja terhadap jumlah output yang dihasilkan dari satu produksi.
Jika hanya satu input factor produksi yang dapat diubah secara terus
meerus,maka akan berlaku suatu kondisi di mana pertambahan outputnya
akan semakin berkurang secara terus menerus. Kondisi ini disebut dengan
hukum hasil lebih yang semakin berkurang.
The Law ofdiminishing return menyatakan bahwa jika salah satu factor
produksi ditambah terus-menerus,maka produksi total akan bertambah terus
sampai total produksi mencapai tingkat maksimum dan bila ditambah
lagi,maka produksi total akan semakin berkurang,
Total Product (TP)
Total produk adalah jumlah produk yang dihasilkan dengan
menggunakan seluruh input factor produksi tenaga keja(L).
Hubungan output dengan tenaga kerja dapat dibagi menjadi tiga
tahap.tahap pertama,tambahan tenaga kerja akan mengakibatkan produktotal
secara cepat.tahap kedua terjadi peningkatan total produksi secara lambat,dan
tahapan ketiga penambahan tenaga kerja akan menurunkan total produksi.
Setelah mencapai titik maksimumnya,penambahan tenaga kera justru akan
mengakibatkan turunnyajumlah produk total. Produk total dengan satu input
factor produksi tenaga kerja dapat dinyatakan menggunakan rumus sebagai
berikut:
TP=Q=f(L)
TP=produk total
Average Product (AP)
Produk rata-rata adalah rata-rata produk yang dihasilkan oleh seiap input
tenaga kerja.produk rata-rata merupakan hasil bagi antaratotal produk dengan
jumlah tenaga kerja.setelah mencapai titik maksimumnya,penambahan tenaga

5
kerja akan menyebabkan turunnya produk rata-rata.produk rata-rata dapat
dinyatakan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
AP=TP/L
AP=Produk rata-rata
TP=produk total
L= jumlah tenaga kerja

Marginal Product (MP)


Produk marjinal adalah tambahan jumlah produk yang diakibatkan oleh
tambahan satu unit input (tenaga kerja) yag digunakan.produk marginal
merupakan perbandingan antara perubahan produk total dengan perubahan
jumlah tenaga kerja .produk marginal dapat dinyatakan dengan meggunakan
persamaan rumus seperti berikut:
MP= ∆TP/∆L
MP= produk marjinal
∆TP = perubahan/tambahan produk total
∆L = perubahan/tambahan tenaga kerja
Setelah mencapai titik maksimum,tambahan tenaga kerja akan menjadi
negative jika tambahan tenaga kerja terus dilakukan.

2.3 Penggunaan Input Variabel Secara Optimum


Berapa banyak tenaga kerja yang harus digunakan oleh perusahaan untuk
mendapatkan laba atau keuntungan maksimum? Jawabannya adalah bahwa
perusahaan harus mempekerjakan tambahan satu unit tenaga kerja sepanjang
tambahan penerimaan yang dihasilkan dari penjualan output yang di produksi
melebihi tambahan biaya karena mempekerjakan tenaga kerja tersebut
(sampai tambahan penerimaan sama dengan tambahan biaya).
Tambahan penerimaan yang dihasilkan dengan penggunan tambahan unit
tenaga kerja disebut produk pendapatan marginal (marginal revenue product)
dari tenaga kerja (MRPL). Dimana, MRPL=(MPL)(MR)
Disisi lain, tambahan biaya karena menambah unit tenaga kerja atau biaya
marginal sumber daya (marginal resource cost) tenaga kerja adalah sama

6
dengan peningkatan biaya total perusahaan akibat menambah unit tenaga
kerja. Artinya,
∆ TC
MRCL=
∆L

Sehingga, suatu perusahaan harus terus mempekerjakan tenaga kerja


sepanjang MRPL>MRCL sampai dengan MRPL=MRCL.
Penggunaan L Optimal saat L= 3,50

Penggunaan yang Optimum dari Tenaga Kerja

Menguntungkan bagi perusahaan untuk mempekerjakan lebih banyak tenaga


kerja sepanjang produk pendapatan marginal dari tenaga kerja (MPRL)
melebihi biaya sumber daya marginal dari pemekerjaan tenaga kerja (MRCL),
sehingga MRPL=MRCL. Dengan MRCL= w = $20, jumlah optimum dari
tenaga kerja yang digunakan perusahaan adalah 3,5 unit. Pada 3,5 L, MRPL =
MRCL = $20, dan total laba perusahaan mencapai maksimum.

7
2.4 Fungsi Produksi Dengan Input Dua Variabel
Jika factor produksi yang dapat berubah adalah jumlah tenaga kerja dan
jumlah modal atau sarana yang digunakan,maka fungsi produksi dapat
dinyatakan sebagai berikut:
Q=f(L,K)
Pada fungsi produksi ini diketahui,bahwa tingkat produksi dapat berubah
dengan merubah factor tenaga kerja dan atau jumlah modal. Karena
menggunakan dua factor produksi yang dapat diubah-ubah,maka disebut
dengan produksi dua input variabel.
Pengaruh Faktor Produksi Terhadap Tingkat Output Produksi.
Perusahaan mempunyai dua alternative jika berkeinginan untuk menambah
tingkat produksinnya. Perusahaan dapat meningkatkan produksi dengan
menambah tenaga kerja, atau menbah modal.
Isokuan (isoquant)
menggambarkan berbagai kombinasi dari dua input (misalnya : tenaga kerja
dan modal) yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk berproduksi pada
tingkat output tertentu.
Isoquan adalah saat kurva produksi sama.
Isoquant menunjukkan kombinasi 2 macam input yang berbeda yang
menghasilkan output yang banyak.
Ciri-ciri isoquant:
1. Mempunyai kemiringan negatif
2. Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan semakin tinggi
jumlah output
1. Isoquant tidak pernah berpotongan dengan isoquant yang lainnya
2. Isoquant cembung ke titik original.
3. Isokuan yang lebih tinggi menunjukan output yang lebih besar dan terjadi
sebaliknya.

Gambar dibawah ini menunjukan isokuan produksi

8
Slope dari Isoquant diturunkan dari fungsi produksinya apabila Q = f (K,L),
Maka slope dari isoquant adalah MPL/ MPK

Dalam ilmu ekonomi, isokuan (berasal dari kuantitas dan kata Yunani iso,
yang berarti sama) adalah garis kontur ditarik melalui himpunan titik-titik di
mana kuantitas output yang sama dihasilkan saat mengganti jumlah dari dua
atau lebih input. Sementara pemetaan kurva indiferen membantu untuk
memecahkan masalah utilitas memaksimalkan konsumen, transaksi pemetaan
isokuan dengan masalah minimisasi biaya produsen. Isokuan biasanya
digambar pada grafik modal-tenaga kerja, menunjukkan tradeoff teknologi
antara modal dan tenaga kerja dalam fungsi produksi, dan penurunan marjinal
kembali kedua input. Menambahkan satu input sambil memegang konstan
yang lain akhirnya mengarah pada penurunan output yang marjinal, dan ini
tercermin dalam bentuk isokuan. Sebuah keluarga isokuan dapat diwakili oleh
sebuah peta isokuan, grafik menggabungkan sejumlah isokuan, masing-
masing mewakili kuantitas output yang berbeda. Isokuan juga disebut kurva
produk yang sama.
Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Dalam proses proses produksi jangka panjang semua faktor produksi dapat
disesuaikan oleh manajemen. Pada produksi jangka pendek didefinisikan
sebagai periode dimana setidaknya salah satu faktor produksi adalah:
1. Produksi jangka pendek
Pada teori produksi jangka pendek mengacu pada situasi tertentu dimana
ada setidaknya satu faktor produksi tetap (s) disebut biaya tetap. Pada
tahap ini diharapkan input tetap konstan . Hal ini dipahami sebagai

9
kontinyunitas dari produksi tentang bagaimana setiap input bisa konstan
dipertahankan.
2. Produksi jangka Panjang
Pada teori produksi jangka pendek hal ini mengacu pada situasi dimana
semua faktor dapat bervariasi sesuai dengan rencana tidak ada faktor
tetap,maka tidak ada biaya tetap. Semua biaya dan faktor dapat bervariasi
permanen dalam jangka panjang mengacu pada situasi dengan perubahan
teknologi.
Perbedaan Produksi jangka pendek dan produksi jangka panjang terletak pada
penggunaan faktor produksi, dimana pada produksi jangka pendek faktor
produksi dibedakan menjadi dua yaitu faktor produksi tetap (fixed input) dan
variable input. Sementara pada produksi jangka panjang semua faktor
produksi dianggap sebagai variabel input.
Faktor produksi tetap adalah faktor produksi yang jumlah penggunaannya
tidak tergantung pada jumlah produksi. Ada atau tidak adanya kegiatan
produksi, faktor produksi itu harus tetap tersedia. Faktor produksi variabel
adalah faktor produksi jumlah penggunaannya tergantung pada tingkat
produksinya, semakin besar tingkat produksi makin banyak faktor produksi
yang digunakan.

PRODUKTIVITAS
Produktivitas dikemukakan dengan menunjukkan rasio output terhadap input.
Input dapat mencakup biaya produksi dan peralatan. Sedangkan output bisa
terdiri dari penjualan, pendapatan, market share, dan kerusakan. Produktivitas
tidak sama dengan produksi, tetapi produksi merupakan komponen dari usaha
produktivitas.
Ada yang melihat pada performansi dengan memberikan penekanan pada
nilai efisiensi. Efisiensi diukur sebagai rasio output dan input. Dengan kata
lain, pengukuran efesiensi menghendaki outcome, dan penentuan jumlah
sumber daya yang dipakai untuk menghasilkan outcome tersebut. Dengan
demikian, pengertian produktivitas dapat didefinisikan sebagai rasio antara
efektivitas pencapaian tujuan pada tingkat kualitas tertentu (output) dan

10
efisiensi penggunaan sumber daya (input). Produktivitas merupakan suatu
kombinasi dari efektivitas dan efisiensi, sehingga produktivitas dapat
dirumuskan (Gaspersz, 1998):
Pengukuran produktivitas yang hanya memperhitungkan salah satu sumber
daya sebagai variabel input dikenal sebagai produktivitas faktor tunggal
(single-factor productivity). Sementara pengukuran produktivitas yang
memperhitungkan semua variabel input (tenaga kerja, material, energi,
modal) dikenal sebagai produktivitas multifaktor (multyfactor productivity)
atau produktivitas faktor total (Hayzer dan Render, 2005).
Perhitungan produktivitas membantu manajer perusahaan menilai seberapa
baik mereka bekerja. Ukuran produktivitas multifaktor menyajikan infomasi
yang lebih baik dalam perhitungan antar faktor, tetapi terdapat beberapa
masalah dalam perhitungan tersebut, yaitu (Hayzer dan Render, 2005):
1. Kualitas dapat berubah walaupun input dan output tetap.
2. Unsur luar dapat menyebabkan peningkatan atau penurunan produktivitas
pada sistem.
3. Kurang atau bahkan tidak ada satuan pengukuran yang akurat.
Produktivitas faktor adalah kunci untuk menetapkan kombinasi, atau proporsi
input (variable proportion) yang optimal yang harus dipergunakan untuk
menghasilkan satu produk yang mengacu pada the law of variable
proportion. Produktivitas faktor memberikan dasar untuk penggunaan sumber
daya yang efisien dalam sebuah sistem produksi. Pengembanganoutput di
mana terdapat sekurang-kurangnya satu faktor produksi yang konstan
dijelaskan oleh the law of deminishing returns dari faktor berubah. The law of
deminishing returns menyatakan bahwa sementara jumlah satu input variabel
meningkat, dengan jumlah semua faktor lainnya dinyatakan konstan,
kenaikan yang dihasilkan dalam output pada akhirnya akan menurun (Pappas
dan Hirschey, 1993 dan Soekartawi, dkk, 1986).
Pada hakekatnya produktivitas kerja akan banyak dipengaruhi oleh dua faktor
(Wignjosoebroto, 2003):

11
1. Faktor teknis, yaitu berhubungan dengan pemakaian dan penerapan
fasilitas produksi secara lebih baik, penerapan metode kerja yang lebih
efektif serta efisien dan penggunaan input yang lebih ekonomis.
2. Faktor manusia, yaitu faktor yang mempunyai pengaruh terhadap usaha-
usaha yang dilakukan manusia dalam menyelesaikan pekerjaan yang
menjadi tugas dan tanggung jawabnya. Di sini hal pokok penentu adalah
motivasi kerja yang memerlukan pendorong ke arah kemajuan dan
peningkatan prestasi kerja seseorang.
David J. Sumanth memperkenalkan suatu model daur produktivitas yang
disebut ‘MEPI’. Pada dasarnya konsep siklus produktivitas terdiri dari empat
tahap utama untuk digunakan dalam peningkatan produktivitas terus menerus
(Sumanth, 1985), yaitu:
1. Pengukuran produktivitas
2. Evaluasi produktivitas
3. Perencanaan produktivitas
4. Peningkatan produktivitas

Gambar Skema Daur Produktivitas


Beberapa manfaat utama dari pengukuran produktivitas (Vincent
Gaspersz,1998)adalah sebagai berikut :
1. Pengukuran produktivitas digunakan sebagai indikator yang menilai
kemampuan suatu sistem dalam mencapai tujuan perusahaan.
2. Pengukuran produktivitas digunakan untuk pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan usaha peningkatan performansi perusahaan.
3. Pengukuran produktivitas digunakan sebagai bahan pembanding suatu
perusahaan/sistem dengan perusahaan/sistem lain.

12
4. Pengukuran produktivitas digunakan untuk meramalkan kondisi
perusahaan/sistem pada masa yang akan datang termasuk merumuskan
target-target yang ingin dicapai.
5. Pengukuran produktivitas digunakan untuk meningkatkan kesadaran
suatu perusahaan/sistem akan pentingnya usaha-usaha peningkatan
produktivitas

2.5 Skala Hasil


Skala hasil (returns to scale) adalah derajat sejauh mana output berubah
akibat perubahan tertentu dalam kuantitas semua input yang dipakai dalam
produksi. Terdapat tiga tipe dalam skala hasil :
1. Skala hasil tetap (constant returns to scale) jika output meningkat dalam
proporsi yang sama.
2. Skala hasil meningkat (increasing returns to scale) jika output meningkat
dalam proporsi yang lebih besar.
3. Skala hasil menurun (discreasing returns to scale) jika output menurun
dalam proporsi yang lebih kecil.
Sehingga, dimulai dengan fungsi produksi umum :
Q = f (L,K)
 Q = f(hL, hK)
Jika  = h, maka f = constant returns to scale.
Jika  > h, maka f = increasing returns to scale.
Jika  < h, maka f = decreasing returns to scale.

Skala hasil < 1 Skala hasil = 1 Skala hasil > 1

13
Sebagai contoh, jika semua input digandakan kita akan memperoleh skala
hasil tetap meningkat atau menurun., jika output yang dihasilkan menjadi 2
kalilipat, lebih dari dua kali lipat, atau kurang dari 2 kali lipat. Kita mulai
dimana perusahaan menggunakan 3L dan 3K serta memproduksi sebanyak
100Q (titik A). Dengan menggandakan input menjadi 6L dan 6K, panel
sebelah kiri menunjukkan bahwa output juga bertambah dua kali menjadi
200Q (titik B), sehingga kita memperoleh skala hasil tetap; panel tengah
menunjukkan bahwa output meningkat menjadi tiga kali lipat yakni 300Q
(titik C), sehingga kita memperoleh skala hasil meningkat; sementara panel
sebelah kanan menunjukkan bahwa output hanya meningkat menjadi 150Q
(titik D), sehingga kita memperoleh skala hasil menurun. Di sini h
(peningkatan dalam K dan L) adalah 100%, sementara (peningkatan Q) di
panel sebelah kiri 100%, panel tengah 200% dan 50% pada panel sebelah
kanan.

2.6 Inovasi Dan Daya Saing Global


Inovasi Produk (product innovation) yang berarti pengenalan produk baru
atau yang telah dikembangkan. Inovasi Proses (process innovation) yaitu
pengenalan proses produksi baru yang telah di kembangkan.
Menurut model siklus produksi (product Cycle modelt), perusahaan yang
memperkenalkan inovasi bagaimana juga secara berkala kehilangan pasar
ekspornya dan bahkan pasar domestiknya karena diambil oleh perusahaan
imitator asing yang bisa membayat upah lebih murah dan secara umum
mengeluarkan biaya lebih rendah. Sementara itu, secara teknologi berbagai

14
perusahaan unggulan memperkenalkan produk-produk dan teknologi yang jauh
lebih maju.
Sistem Produksi Tepat Waktu (Just-In-Time Production System) yang
didasarkan pada keharusan ketersediaan setiap bagian atau komponen hanya
pada saat dibutuhkan.
Desain Dengan Bantuan Komputer (Computer-Aided Design-CAD)
memungkinkan para teknisi penelitian dan pengembanganuntuk mendesai
produk atau komponen di layar komputer, melakukan eksperimen secara cepat
dengan desain alternatif, dan menguji keandalannya pada semua di layar
komputer.
Produksi Dengan Bantuan Komputer (Computer-Aided Manufacturing
-CAM) mengeluarkan instruksi terhadap jaringan dari perangkat mesin yang
diintegrasi untuk memproduksi prototipe produk tersebut.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori produksi merupakan teori pemilihan atas dasar berbagai
alternative,terutama menyangkut keputusan yang diambil oleh seorang
produsen dalam menentukan pilihan atas alternatif-alternatif yang ada. Produsen
berusaha dalam memaksimalkan produksi yang dapat dicapainya dengan suatu
kendala biaya tertentu agar dapat keuntungan yang maksimal.
Produksi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk menambah nilai guna
suatu barang dan dapat pula juga diartikan sebagai pengguna input menjadi
output. Produsen adalah mereka yang melakukan produksi. Tujuan dari produksi
tersebut salah satunnya untu memenuhi kebutuhan manusia dan menghasilkan
barang dan jasa. Untuk itu sebelum mencapai tujuan yang diharapkan perlu
direncanakan dulu cara pengelolaan factor produksi tersebut. Fungsi produksi
menggambarkan beberapa jumlah produksi maksimum yang mampu diproduksi
oleh produsen pada setiap kombinasi input atau factor produksi yang ada.

15
DAFTAR PUSTAKA
http://namakuagussuhendi.blogspot.co.id/2011/11/teori-produksi-4.html
http://www.catatanpena.com/2012/08/faktor-produksi-2-dan-1-input-lengkap.html
https://prezi.com/flcojgbvd_hw/teori-produksi-dua-input-variabel/
https://dokumen.tips/documents/makalah-ekonomi-manajerial-bab-6-teori-
produksi-dan-estimasi.html

16

Anda mungkin juga menyukai