KELOMPOK 5
M ADRIAN GUMELAR 1211011184
AHMAD YASIR 1411011006
DIAN LESTARI 1411011028
HAFEZ ARFAT 1411011048
NASTA IHDINA MARVILIA 1411011088
PUTRI AYU PURNAMA SARI 1411011102
RAUDATU ATFALIAH 1411011108
SUHENDRA HIDAYAT 1411011126
ISMATUL UMI SITI ROZIQOH 1411031066
Dosen Pembina :
Dr. Rr. Erlina, S.E.,M.Si.
Faila Shofa, S.E.,M.Si
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt yang telah memberikan rah-
mat dan karuniaNya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Sholawat beserta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita nabi
Muhammad SAW kepada keluargan, sahabat, serta pejuang islam yang senantiasa
kita harapkan syafaatnya di hari kiamat nanti.
Materi pada bab ini berjudul TEORI PRODUKSI DAN ESTIMASI. Ma-
teri pada pembahasan ini berisi tentang bagaimana manajemen perusahaan mem-
buat keputusan tentang bagaimana mereka berproduksi untuk memenuhi
kebutuhan pasar dan memaksimumkan perusahan.
Kami menyadari masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh karenanya
kami sangat mengharapkan kritik maupun saran yang membangun untuk perbai-
kan di masa yang akan datang. Untuk itu kami mohon maaf atas kekurangan dan
kesalahan dalam pembuatan tugas ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 20
3.1 Studi kasus ............................................................................................. 20
3.1.1 Bagaimana Perusahaan Memperoleh Teknologi Baru ? ........................ 20
3.1.2 Bagaimana Xerox Kehilangan dan Memperoleh Kembali Daya
Saing Internasional dan Menjadi Pemimpin dalam Teknologi
Informasi ................................................................................................ 21
3.1.3 Pabrik Digital Amerika Serikat yang Baru ............................................ 22
3.2 Kesimpulan ............................................................................................ 24
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masa-
lah sebagai berikut :
a. apakah fungsi Prosuksi dan Organisasi Produksi ?
b. bagaimana fungsi produksi dengan satu input ?
c. bagaimana penggunaan input variabel secara optimum ?
d. bagaimana fungsi produksi dengan dua variabel ?
e. bagaimana kombinasi optimum input ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
TEORI PRODUKSI DAN ESTIMASI
3
2.1.2 Fungsi Industri
Suatu fungsi produksi (production function) adalah persamaan, tabel,
atau grafik yang menunjukan output komoditas maksimum perusahaan yang
bisa diproduksi pada setiap periode waktu dengan kombinasi input. Sehingga
persamaan untuk fungsi produksi dengan 2 input :
Q = f ( L,K )
12Q juga bisa dihasilkan dengan 1K dan 3L (perhatikan angka terakhir baris
pertama), tetapi perusahaan tentu saja tidak akan menggunakan kombinasi tenaga
kerja dan modal pada tingkat ini. Demikian juga, 12Q dapat dihasilkan dengan 1L
dan 4K atau 5K, tetapi perusahaan juga pasti tidak akan menggunakan kombinasi
tersebut.
4
Permukaan Produksi Diskret
Tinggi batang menunjukkan output maksimum (Q) yang diproduksi pada setiap
kombinasi dari setiap tenaga kerja (L) dan modal (K) seperti yang di tunjukkan
dalam sumbu-sumbu tersebut. Sehingga, puncak dari seluruh batang-batang terse-
but membentuk permukaan produksi (production surface) dari perusahaan.
Permukaan Produksi yang Kontinu
5
ga kerja dari 0 ke L2 unit ditunjukkan oleh tinggi persilangan antara K1AB
(dengan dasar paralel terhadap sumbu tenaga kerja).
2.2 FUNGSI PRODUKSI DENGAN SATU INPUT VARIABEL
2.2.1 Produk Total, Rata-rata, dan Marginal
Produksi Total (total production) :
TP = Q = f(L)
Produksi Marginal (marginal production) adalah perubahan dalam produk total
atau tambahan output akibat perubahan per unit tenaga kerja. Rumusnya adalah :
MPL =
Produksi Total, Marginal, dan Rata-rata dari Tenaga Kerja, dan Elastisitas Output
6
Kurva Produk Total, Marginal, dan Rata-rata dari Tenaga Kerja
Panel paling atas menunjukkan kurva produk total dari tenaga kerja.
TP tertinggi terletak pada 4L dan 5L. Panel yang bawah menunjukkan kurva
produk marginal dan rata-rata dari tenaga kerja. MPL diplot ditengah-tengah
antara unit tenaga kerja berurutan yang digunakan. Kurva MPL meningkat
sampai 1,5L dan kemudian menurun , dan menjadi negatif setelah melewati
4,5L. Kurva tertinggi antara 2L dan 3L.
7
2.2.2 Hukum Hasil, yang Semakin Menurun dan Tahapan-tahapan
Produksi
Dengan waktu tenaga kerja yang dibagi secara kontinu, kita mempunyai kurva TP,
MP, dan AP yang halus. Kurva MPL (yang merupakan kemiringan dari garis
singgung terhadap kurva TP) naik sampai dengan titik G, menjadi nol pada titik
J, dan setelahnya negatif. Kurva APL (diberikan oleh kemiringan dari garis yang
berasal dari awal kesuatu titik pada kurva TP) naik sampai titik H dan setelahnya
menurun (tetapi tetap positif sepanjang TP positif). Tahap I produksi untuk tenaga
kerja berhubungan dengan bagian kurva APL yang menarik. Tahap II mencakup
kisaran antara APL maksimum sampai dengan pada saat MPL nol. Tahap III terjadi
pada saat MPL negatif.
8
2.3 PENGGUNAAN INPUT VARIABEL SECARA OPTIMUM
Berapa banyak tenaga kerja yang harus digunakan oleh perusahaan untuk
mendapatkan laba atau keuntungan maksimum? Jawabannya adalah bahwa perus-
ahaan harus mempekerjakan tambahan satu unit tenaga kerja sepanjang tambahan
penerimaan yang dihasilkan dari penjualan output yang di produksi melebihi tam-
bahan biaya karena mempekerjakan tenaga kerja tersebut (sampai tambahan pen-
erimaan sama dengan tambahan biaya).
Tambahan penerimaan yang dihasilkan dengan penggunan tambahan unit tenaga
kerja disebut produk pendapatan marginal (marginal revenue product) dari tenaga
kerja (MRPL). Dimana, MRPL=(MPL)(MR)
Disisi lain, tambahan biaya karena menambah unit tenaga kerja atau biaya mar-
ginal sumber daya (marginal resource cost) tenaga kerja adalah sama dengan pen-
ingkatan biaya total perusahaan akibat menambah unit tenaga kerja. Artinya,
MRCL=
9
Penggunaan yang Optimum dari Tenaga Kerja
10
Isokuan
11
Porsi Relevan Isokuan
12
Kemiringan dari isokuan
13
Pada saat isokuan merupakan garis lurus (kemiringan absolut atau MRTS adalah
konstan), input adalah substitusi sempurna. Dalampanel sebelah kiri, 2L dapat di-
substitusikan dengan 1K tanpa mengindahkan titik produksi dalam isokuan.
Dengan mempunyai sudut kanan isokuan pada panel sebelah kanan, produksi
hanya terjadi dengan 2K/1L. Sehingga, tenaga kerja dan modal adalah komple-
menter sempurna. Menggunakan lebih banyak tenaga kerja atau lebih banyak
modal tidak akan menambah output (yaitu, MPL = MPK = 0).
Keterangan :
C = Total Cost
w = Wage Rate of Labor (L)
r = Cost of Capital (K)
14
Garis Isocost
Dengan biaya total sebesar C = $100 dan w = r = $10, kita akan memperoleh garis
isocost AB pada panel sebelah kiri, dengan titik potong vertikal C/r = $100/$10 =
10K, dan kemiringannya adalah w/r = -$10/$10 = -1. Dengan C = $140 dan w =
r =$10 kita memiliki garis isocost AB pada panel sebelah kanan. Dengan C =
$80 dan w = r = $10, garis isocost-nya adalah AB pada panel sebelah kanan.
Sebaliknya, dengan C = $100 dan r = $10 tetapi w = $5, kita mendapatkan garis
isocost AB* pada panel sebelah kanan, dengan titik potong vertikal 10K dan
kemiringan -1/2.
MRTS =
15
Kombinasi input optimum yang ditunjukkan oleh titik D, E, dan F,
dimana isokuan 8Q, 10Q, dan 14Q bersinggungan dengan garis isocost mas-
ing-masing AB, AB, dan AB. Dengan menghubungkan titik asal dengan
titik D, E, dan F, kita memperoleh garis ekspansi dari perusahaan. Pada
tingkat kombinasi input yang optimum (titik persinggungan), kemiringan
absolut dari isokuan (MRTS = MPL/MPK) sama dengan kemiringan absolut
garis isocost (w/r), sehingga MPL/w = MPK/r.
16
2.5.4 Efek Perubahan Harga Input
17
Sehingga, dimulai dengan fungsi produksi umum :
Q = f (L,K)
Q = f(hL, hK)
Jika = h, maka f = constant returns to scale.
Jika > h, maka f = increasing returns to scale.
Jika < h, maka f = decreasing returns to scale.
Pada seluruh panel dalam gambar ini, kita mulai dimana perusahaan
menggunakan 3L dan 3K serta memproduksi sebanyak 100Q (titik A). Dengan
menggandakan input menjadi 6L dan 6K, panel sebelah kiri menunjukkan bahwa
output juga bertambah dua kali menjadi 200Q (titik B), sehingga kita memperoleh
skala hasil tetap; panel tengah menunjukkan bahwa output meningkat menjadi tiga
kali lipat yakni 300Q (titik C), sehingga kita memperoleh skala hasil meningkat;
sementara panel sebelah kanan menunjukkan bahwa output hanya meningkat
menjadi 150Q (titik D), sehingga kita memperoleh skala hasil menurun.
18
2.8 INOVASI DAN DAYA SAING GLOBAL
Inovasi Produk (product innovation) yang berarti pengenalan produk ba-
ru atau yang telah dikembangkan. Inovasi Proses (process innovation) yaitu
pengenalan proses produksi baru yang telah di kembangkan.
Menurut model siklus produksi (product Cycle modelt), perusahaan
yang memperkenalkan inovasi bagaimana juga secara berkala kehilangan
pasar ekspornya dan bahkan pasar domestiknya karena diambil oleh perus-
ahaan imitator asing yang bisa membayat upah lebih murah dan secara umum
mengeluarkan biaya lebih rendah. Sementara itu, secara teknologi berbagai
perusahaan unggulan memperkenalkan produk-produk dan teknologi yang
jauh lebih maju.
Sistem Produksi Tepat Waktu (Just-In-Time Production System) yang
didasarkan pada keharusan ketersediaan setiap bagian atau komponen hanya
pada saat dibutuhkan.
Desain Dengan Bantuan Komputer (Computer-Aided Design-CAD)
memungkinkan para teknisi penelitian dan pengembanganuntuk mendesai
produk atau komponen di layar komputer, melakukan eksperimen secara ce-
pat dengan desain alternatif, dan menguji keandalannya pada semua di layar
komputer.
Produksi Dengan Bantuan Komputer (Computer-Aided Manufacturing -
CAM) mengeluarkan instruksi terhadap jaringan dari perangkat mesin yang
diintegrasi untuk memproduksi prototipe produk tersebut.
19
BAB III
PENUTUP
20
Metode Perolehan Teknologi Baru
Peringkat
Inovasi Inovasi
Metode Akuisisi Proses Produk
R & D independen 1 1
Lisensi 2 3
Publikasi atau Pertemuan Teknik 3 5
Rekayasa Balik 4 2
Hak Paten 6 6
7 7
Percakapan dengan Karyawan Perusahaan yang
Menginovasi
21
biaya yang jauh lebih murah dan memosisikan dirinya bergerak ke segmen pasar
yang lebih menguntungkan, yaitu segmen pasar kelas menengah dan kelas atas.
22
beberapa menit, sehingga konsumen akan mempunyai pager sesuai pesanan pada
hari berikutnya. Hal ini kadang-kadang disebut software controlled continous flow
manufacturing yaitu suatu proses yang pada dasarnya menggabungkan antara
manufaktur dan ritel. Cepatnya waktu yang digunakan untuk memasarkan dan
kemampuan memenuhi pesanan memberikan keuntungan luar biasa bagi
perusahaan Amerika Serikat atas pesaing asingnya. Sebagai hasilnya, setela kalah
pada perang daya saing (terutama terhadap Jepang) selama tahun 1980-an,
perusahaan AS memperoleh kembali pasarnya yang hilang pada tahun 1990-an.
Computer-aided design (CAD) secara dramatis meningkatkan jalannya
inovasi. Sebagai contoh, seorang desainer dapat memanggil pada layar sebuah
pintu mobil dan mencoba membuka dan menutup pintu, menurunkan jendela naik
dan turun, melakukan eksperimen dengan materi yang lebih ringan, dan
mengarahkan mesin-mesin untuk membuat prototipe pintu. CAD yang demikian,
memungkinkan Chrysler untuk mendesain dan membangun dengan sangat sukses
mobil semikecil Neon dalam 33 bulan dibandingkan yang biasa dilakukan
selama 45 bulan.
Bahkan lebih eksotis lagi, ilmuan di Caterpillar, produsen peralatan pengeruk
tanah yang terbesar di dunia, melakukan pengujian terhadap Virtual Reality
sebelum mereka diproduksi. Pesawat jet Boing 777 seluruhnya dikembangkan
dengan sistem CAD. CAD bahkan digunakan untuk mendesain dan
mensilmulasikan seluruh unit perakitan, dan dapat digunakan untuk mengirim
order produksi ke mesin pemasok sehingga boleh dikatakan mereka menjadi
perpanjangan pabrik perusahaan. Singkatnya, kita mungkin berada pada
kemunculan revolusi terbesar dalam manufaktur sejak penyempurnaan mesin-
mesin industri di tahun 1800. Dan dengan superioritas AS pada peranti lunak,
tampaknya tidak mungkin pesaing asing akan menyamai kejeniusan manufaktur
Amerika yang baru dalam waktu singkat.
23
3.2 Kesimpulan
24
DAFTAR PUSTAKA
25