Anda di halaman 1dari 14

Teori Produksi

Alga Adna Levina 40222100600


Salsa Nabila Nurraudoh 40222100665
Rizky Firdaus Mulyana 40222100688
Nisa Rizky Amelia 40222100692

Pertemuan 8
Teori Produksi

Produksi adalah salah satu aktivitas ekonomi yang menghasilkan hasil akhir atau
output dari suatu proses yang membutuhkan beberapa masukan atau input.
Sehingga kegiatan produksi merupakan kombinasi antara beberapa masukan atau
input yang bisa disebut faktor-faktor produksi yang akan menghasilkan keluaran
atau output agar nilai guna barang atau jasa tersebut bertambah.
Teori Produksi Jenis Produksi

Teori Produksi berdasarkan jenis Produk


 
Teori produksi juga menjelaskan beberapa jenis produksi sesuai dengan outputyang diproduksi. Di antaranya
adalah sebagai berikut:
 
1. Produksi Ekstraksi
Jenis produksi ekstraksi merupakan kegiatan produksi yang menambah atau menciptakan nilai guna dengan
mengambil langsung sumber daya alam. Barang-barang tersebut nantinya akan disetor ke pabrik-pabrik untuk
diolah kembali. Contoh produksi ekstraksi meliputi kegiatan tambang emas, tembaga, batu bara, nikel, kobalt,
besi, dan minyak bumi.

2. Produksi Agraris
Jenis produksi agraris merupakan kegiatan produksi yang memberikan nilai tambah atau menciptakan nilai
pada hewan dan tumbuhan. Secara sempit, produksi agraris meliputi produksi di bidang pertanian seperti
beras. Namun, secara luas bidang-bidang sejenis seperti perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan
juga termasuk ke dalam produksi agraris.
Teori Produksi Jenis Produksi

3. Produksi Industri
Jenis produksi industri merupakan kegiatan industri yang memberikan nilai tambah atau menciptakan nilai dengan
mengubah barang mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Contoh dari kegiatan produksi industri
seperti pengolahan makanan kemasan, pakaian, bahan-bahan konstruksi, kendaraan bermotor, alat-alat elektronik,
dan sebagainya.

4. Perdagangan
Meski perdagangan tidak mengubah bentuk barang, perdagangan dapat dikategorikan sebagai kegiatan produksi
karena perdagangan memindahkan tempat barang dari produsen ke konsumen. Pada umumnya, para pedagang akan
membeli barang dari produsen dengan harga yang lebih terjangkau dengan pembelian grosir. Kemudian mereka
menjualnya ke pembeli, baik konsumen maupun pedagang retail, dengan selisih harga agar mendapatkan keuntungan.

5. Jasa
Produksi jasa merupakan kegiatan produksi yang memberikan pelayanan kepada konsumen. Hasil output produksi di
bidang jasa tidak bisa dilihat wujudnya sebab tidak berupa barang fisik. Produk jasa hanya dapat dirasakan
manfaatnya. Contoh produk di bidang jasa adalah layanan telekomunikasi, kesehatan, pendidikan, hiburan, dan
perbankan.
Fungsi Produksi

Fungsi produksi memberikan prediksi jumlah output yang memungkinkan yang dihasilkan oleh


produsen dengan mengkombinasikan berbagai macam input yang mungkin untuk terjadi.
Dengan fungsi produksi, produsen dapat merancang harga pokok produksi dan kuantitas
produk yang dihasilkan.
 
Fungsi produksi merupakan suatu hubungan teknis yang menghubungkan faktor produksi atau
input dengan hasil produksinya atau output. Hubungan antara input dan output pada proses
produksi dapat dituliskan secara sistematis sebagai berikut :

𝑄 = 𝑓(𝑋1,𝑋2, 𝑋3, … , 𝑋𝑛 )

Dalam persamaan tersebut, Q mewakili output atau jumlah hasil produksi pada periode
tertentu, dan X mewakili faktorfaktor produksi atau input dalam proses produksi tersebut.
Teori Produksi

Teori Tahapan Produksi

Tahap Tahap Produksi


Tahapan Produksi Dengan Input
Variabel
Teori Tahapan Produksi

Tahapan Primer
Pembagian tahap produksi primer ini berlaku untuk kegiatan produksi di bidang ekstraksi dan agraris. Tahap
primer ini menghasilkan barang yang sifatnya masih sangat dasar, sehingga ada yang bisa dikonsumsi langsung
oleh konsumen, namun ada juga yang memerlukan pengolahan lebih lanjut agar bisa dikonsumsi oleh konsumen.
Tahapan Sekunder
Tahap produksi sekunder merupakan lanjutan dari produksi primer. Bahan mentah yang dihasilkan pada tahapan
primer memerlukan pengolahan lebih lanjut. Pada umumnya, yang termasuk dalam tahapan ini adalah bidang
industri. Barang mentah yang merupakan hasil produksi tahapan primer diolah menjadi barang jadi atau siap
pakai.
Tahapan Tersier
Tahapan produksi tersier merupakan tahapan produksi yang tujuan utamanya adalah memperlancar pembuatan
barang serta menyalurkan barang dari produsen ke konsumen. Produksi di bidang perdagangan dan jasa
merupakan bagian dari produksi tahapan tersier. Dengan adanya peran bidang perdagangan barang atau jasa yang
diproduksi dapat sampai ke konsumen.

Tahapan Produksi Dengan Input Variabel


Tahapan Produksi Dengan Input variabel Kurva Produksi Total

Produksi Total
Produk total merupakan jumlah total dari semua hasil produksi dalam periode tertentu.
Produk total akan berubah sesuai dengan banyaknya faktor produksi variabel yang
digunakan. Kurva yang menunjukkan hubungan antara produksi total dengan satu faktor
produksi variabel sedangkan faktor lainnya dianggap tetap adalah Kurva Produksi atau Total
Product (TP). Kurva tersebut dinotasikan sebagai berikut :
𝑇𝑃 = 𝑓(𝑋)
Dimana TP merupakan output total atau jumlah produksi total, dan X merupakan jumlah
input variabel yang digunakan. Misalnya jika hanya terdapat satu macam input variabel yang
digunakan yaitu tenaga kerja atau Labour maka dituliskan sebagai berikut :
𝑄 = 𝑓(𝐿)
Dimana Q merupakan tingkat output dan L merupakan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.
Sehingga dari fungsi diatas dapat digambarkan kurva produksi.
Tahapan Produksi Dengan Input variabel Kurva Produksi Rata Rata

Produksi Rata Rata

Produksi rata-rata atau Average Product (AP) adalah jumlah total produksi
yang dibagi dengan faktor produksi yang digunakan selama proses produksi.
Produksi rata-rata dinotasikan dengan fungsi sebagai beri kut :
𝐴𝑃 = 𝑄 𝐿 Q = f (L) Q L
Q merupakan output total atau jumlah hasil produksi sedangkan L merupakan
jumlah Labour atau jumlah tenaga kerja yang digunakan. Sehingga Produksi
rata-rata merupakan jumlah rata-rata produksi oleh setiap tenaga kerja.
Tahapan Produksi Dengan Input variabel Kurva Produksi Marginal

Produksi Marginal

Produksi marginal atau Marginal Product (MP) adalah tambahn total hasil
produksi yang diakibatkan oleh pertambahan jumlah faktor produksi variabel
yang digunakan. Sehingga jika dituliskan dalam persamaan, akan menjadi
sebagai berikut : 𝑀𝑃 = 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛 𝑜𝑢𝑡𝑝𝑢𝑡 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑏𝑎ℎ𝑎𝑛
Teori Produksi Produktivitas
Teori Produksi Produktivitas &
Biaya Produksi
membahas bagaimana kemampuan sebuah perusahaan memproduksi barang dan/atau jasa
yang akan ditawarkan kepada konsumen. Secara umum, perusahaan dapat meningkatkan
produktivitasnya dengan menggunakan dua cara
a. Metode ekstensif, Cara meningkatkan produktivitas dengan menambah faktor
produksi.Contoh metode ekstensif ini adalah menambah jumlah tenaga kerja, pabrik,
lahan pertanian, dan lainnya. Tentunya dengan penambahan faktor produksi tersebut
biaya produksi juga bertambah.

b. Metode intensif, Digunakan untuk meningkatkan produktivitas dengan cara menambah


produktivitas faktor produksi. Misalnya untuk meningkatkan ketrampilan tenaga kerja
diadakan pelatihan khusus, atau pembaharuan teknologi di perusahaan.
Teori Produksi Biaya Produksi
Teori Produksi Produktivitas &
Proses Biaya
produksi Produksi
tentunya memerlukan biaya produksi. Teori ini akan membahas apa saja
yang termasuk ke dalam biaya produksi. Dalam teori produksi, biaya produksi terbagi
menjadi tiga jenis, yakni biaya produksi tetap, varibel, dan total.

a. Biaya Produksi Tetap, Merupakan biaya yang dibutuhkan untuk proses produksi dan
nominalnya tetap. Berapapun jumlah barang dan/ atau jasa yang dihasilkan, nominal
biaya ini tetap. Contoh biaya produksi tetap ini seperti biaya sewa gedung, pajak bumi
dan bangunan, dll.

b. Biaya Produksi Variabel, Merupakan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan untuk
proses produksi dan nominal berubah sesuai dengan jumlah produk yang dihasilkan.
Semakin besar volume produksi, semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan.
Teori produksi tentang the law

Teori produksi tentang the law menjelaskan bahwa penambahan faktor produksi tidak serta
merta selalu meningkatkan hasil produksi yang linier. Pada titik tertentu, hasil produksi justru
akan berkurang meskipun factor produksi ditambah. Penambahan input terus-menerus
menjadikan jumlah input melebihi kapasitas produksi dan berakibat pada tercapainya titik
jenuh. Hal ini menyebabkan produktivitas tidak maksimal.

Solusi yang dapat dilakukanTeori produksi hal


dalam menghadapi tentang
tersebut the law
adalah:
1. Salah satu faktor produksi harus tetap jumlahnya sehingga yang mengalami perubahan
hanya perbandingannya saja.
2. Teknik produksi yang digunakan harus lebih canggih. 
3. Daya kerja harus ditingkatkan. Misalkan sebuah perusahaan yang menambah jumlah
tenaga kerja. 
Terima Kasih

! Kamu Nanya ?

Anda mungkin juga menyukai