Anda di halaman 1dari 5

A.

Teori Produksi
Makanan, minuman, pakaian, dan semua yang Anda gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari merupakan hasil produksi. Bahkan, sesuatu yang bukan berupa barang pun, jasa
misalnya, merupakan hasil produksi. Dengan demikian, produksi merupakan sebuah rangkaian
proses yang meliputi semua aktivitas dalam rangka menciptakan atau menambah nilai dari barang
atau jasa, baik menjadi produk setengah jadi atau produk jadi. Produksi dapat dilakukan dengan
cara mengubah bentuk bahan, memindah bahan ke tempat lain, atau menyimpannya. Yang menjadi
catatan di sini adalah terdapatnya nilai tambah. Contoh dari proses menambah nilai barang adalah
memanen padi dan diolah menjadi beras, menjahit kain sehingga menjadi baju, memasak bahan
baku makanan sehingga menjadi makanan jadi, mengolah batok kelapa menjadi mangkok atau
arang, dan lain-lain. Contoh-contoh di atas menunjukkan adanya pertambahan nilai dari sebuah
bahan baku sehingga siap untuk dikonsumsi oleh konsumen atau diolah lagi. Proses produksi
memerlukan sebuah teori agar produksi yang dilakukan oleh perusahaan dapat berjalan dengan
baik sehingga perusahaan yang menjalankan bisnis mendapatkan keuntungan yang optimal,
kualitas dan kuantitas produk terpenuhi, dan konsumen merasa puas. Teori tersebut dapat
membantu proses produksi sehingga berjalan sesuai harapan atau setidaknya mendekati harapan.
Teori produksi sendiri bisa diartikan sebagai sebuah teori yang menerangkan sifat hubungan antara
tujuan produksi yang diinginkan dengan faktor-faktor produksi yang terlibat. Dengan kata lain,
teori produksi mengajarkan sebuah mekanisme agar produksi dapat mencapai tujuang yang
diharapkan dengan memaksimalkan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh produsen. Konsep
utama yang digunakan dalam teori produksi adalah menghasilkan output semaksimal mungkin,
baik dari segi kualitas maupun kuantitas, dengan input tertentu. Dan menghasilkan
sejumlah output yang ditargetkan dengan biaya produksi seminimal mungkin. Jika kondisi
tersebut tercapai, perusahaan dapat mencetak keuntungan yang optimal. Teori produksi
menggunakan prinsip ilmiah dalam melakukan proses produksi. Prinsip-prinsip ilmiah tersebut
meliputi pemilihan kombinasi sehingga menghasilkan output dengan produktivitas dan efisiensi
yang tinggi serta pemilihan teknologi yang tepat agar tercapai output yang diinginkan.

B. Teori Produksi Berdasarkan Jenis Produk


Teori produksi juga menjelaskan beberapa jenis produksi sesuai dengan output yang diproduksi.
Di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Produksi Ekstraksi
Jenis produksi ekstraksi merupakan kegiatan produksi yang menambah atau
menciptakan nilai guna dengan mengambil langsung sumber daya alam. Barang-barang
tersebut nantinya akan disetor ke pabrik-pabrik untuk diolah kembali. Contoh produksi
ekstraksi meliputi kegiatan tambang emas, tembaga, batu bara, nikel, kobalt, besi, dan
minyak bumi.
b. Produksi Agraris
Jenis produksi agraris merupakan kegiatan produksi yang memberikan nilai tambah
atau menciptakan nilai pada hewan dan tumbuhan. Secara sempit, produksi agraris
meliputi produksi di bidang pertanian seperti beras. Namun, secara luas bidang-bidang
sejenis seperti perkebunan, peternakan, perikanan, dan kehutanan juga termasuk ke
dalam produksi agraris.
c. Produksi Industri
Jenis produksi industri merupakan kegiatan industri yang memberikan nilai tambah
atau menciptakan nilai dengan mengubah barang mentah menjadi barang setengah jadi
atau barang jadi. Contoh dari kegiatan produksi industri seperti pengolahan makanan
kemasan, pakaian, bahan-bahan konstruksi, kendaraan bermotor, alat-alat elektronik,
dan sebagainya.
d. Perdagangan
Meski perdagangan tidak mengubah bentuk barang, perdagangan dapat dikategorikan
sebagai kegiatan produksi karena perdagangan memindahkan tempat barang dari
produsen ke konsumen. Pada umumnya, para pedagang akan membeli barang dari
produsen dengan harga yang lebih terjangkau dengan pembelian grosir. Kemudian
mereka menjualnya ke pembeli, baik konsumen maupun pedagang retail, dengan
selisih harga agar mendapatkan keuntungan.
e. Jasa
Produksi jasa merupakan kegiatan produksi yang memberikan pelayanan kepada
konsumen. Hasil output produksi di bidang jasa tidak bisa dilihat wujudnya sebab tidak
berupa barang fisik. Produk jasa hanya dapat dirasakan manfaatnya. Contoh produk di
bidang jasa adalah layanan telekomunikasi, kesehatan, pendidikan, hiburan, dan
perbankan.

C. Teori Produksi Mengenai Tahapan Produksi


• Tahapan primer
Pembagian tahap produksi primer ini berlaku untuk kegiatan produksi di bidang ekstraksi
dan agraris. Tahap primer ini menghasilkan barang yang sifatnya masih sangat dasar,
sehingga ada yang bisa dikonsumsi langsung oleh konsumen, namun ada juga yang
memerlukan pengolahan lebih lanjut agar bisa dikonsumsi oleh konsumen.
• Tahapan Sekunder
Tahap produksi sekunder merupakan lanjutan dari produksi primer. Bahan mentah yang
dihasilkan pada tahapan primer memerlukan pengolahan lebih lanjut. Pada umumnya, yang
termasuk dalam tahapan ini adalah bidang industri. Barang mentah yang merupakan hasil
produksi tahapan primer diolah menjadi barang jadi atau siap pakai.
• Tahapan Tersier
Tahapan produksi tersier merupakan tahapan produksi yang tujuan utamanya adalah
memperlancar pembuatan barang serta menyalurkan barang dari produsen ke konsumen.
Produksi di bidang perdagangan dan jasa merupakan bagian dari produksi tahapan tersier.
Dengan adanya peran bidang perdagangan barang atau jasa yang diproduksi dapat sampai
ke konsumen. Pelayanan jasa juga turut memberikan peran pada tahapan ini. Sebut saja
peran jasa pengiriman paket yang membantu sampainya barang dari penjual ke konsumen.
Di jaman sekarang ini, peran jasa pengiriman sangat vital karena turut menentukan jadi
atau tidaknya sebuah transaksi.

D. Teori Produksi Tentang Faktor Produksi


• Faktor Produksi Asli
Faktor produksi asli meliputi sumber daya alam dan tenaga kerja. Benar, Grameds, hanya
dua hal tersebut. Mengapa sumber daya lama dan tenaga kerja dikatakan sebagai faktor
produksi asli? Karena hanya dengan dua faktor tersebut, manusia sudah dapat
memproduksi barang. Sumber daya alam yang dimaksud di sini meliputi udara, hewan,
tumbuhan, panen hasil alam, dan lain-lain. Dengan bahan-bahan tersebut manusia dapat
mengolahnya menjadi bahan mentah, setengah jadi, atau bahkan barang jadi. Sementara
untuk tenaga kerja adalah manusia yang mengolah sumber daya alam tersebut menjadi
barang yang siap dikonsumsi

• Faktor Produksi Turunan


Faktor produksi turunan merupakan faktor produksi yang tidak berhubungan secara
langsung dan merupakan karya yang berasal dari pemikiran dan kemajuan budaya manusia.
Di antara yang termasuk faktor produksi turunan adalah modal, kewirausahaan
atau entrepreneur, dan teknologi. Produksi dalam skala besar memerlukan modal agar
dapat mencapai output yang telah ditargetkan. Yang termasuk modal adalah dana, mesin,
gedung bangunan, dan peralatan lainnya yang berperan dalam proses produksi. Sedangkan
yang dimaksud dengan entrepreneurship adalah kemampuan seseorang untuk melakukan
manajemen tim hingga bisnis sehingga usaha yang dijalankan menghasilkan keuntungan.
Pemanfaatn teknologi yang tepat guna juga merupakan faktor penting dalam produksi
sehingga kegiatan produksi dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

E. Teori Produksi Tentang Biaya Produksi


• Biaya produksi tetap (fixed cost)
Biaya produksi tetap merupakan biaya yang dibutuhkan untuk proses produksi dan
nominalnya tetap. Berapapun jumlah barang dan/ atau jasa yang dihasilkan, nominal biaya
ini tetap. Contoh biaya produksi tetap ini seperti biaya sewa gedung, pajak bumi dan
bangunan, pembelian alat, gaji pokok karyawan, dan asuransi.
• Biaya produksi variabel (variable cost)
Biaya produksi variabel merupakan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan untuk
proses produksi dan nominal berubah sesuai dengan jumlah produk yang dihasilkan.
Semakin besar volume produksi, semakin besar pula biaya yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan dan sebaliknya. Besarnya biaya ini sangat bergantung pada aktivitas usaha.
Contoh dari pengeluaran yang termasuk dalam variable cost adalah bahan langsung,
tenaga kerja langsung, upah over time pekerja, komisi penjualan, dan maintenance alat
produksi.
• Biaya produksi total (total cost)
Biaya produksi total dihitung dari menambahkan biaya variable dan biaya tetap. Misalkan
produksi catering melibatkan bahan makanan, tenaga kerja, gas, listrik, air, transportasi,
kemasan, dan sebagainya. Maka biaya produksi total didapatkan dengan cara
menambahkan seluruh komponen-komponen biaya tersebut.
• Biaya produksi rata-rata (average cost)
Biaya produksi rata-rata didapatkan dengan cara membagi biaya produksi total dengan
jumlah produksi. Hal ini penting diketahui agar perusahaan dapat memprediksi keuntungan
yang didapatkan setiap menjual satu unit produk.

F. Teori Produksi Tentang The Law Of Diminishing Return


Teori produksi kali ini dirumuskan oleh David Richardo. Dalam pemaparannya, David
menyatakan adanya anomaly dalam proses produksi. Ia menjelaskan bahwa penambahan faktor
produksi tidak serta merta selalu meningkatkan hasil produksi yang linier. Pada titik tertentu, hasil
produksi justru akan berkurang meskipun factor produksi ditambah. Penambahan input terus-
menerus menjadikan jumlah input melebihi kapasitas produksi dan berakibat pada tercapainya titik
jenuh. Hal ini menyebabkan produktivitas tidak maksimal.

G. Teori Mengenai Fungsi Produk

Fungsi produksi merupakan fungsi dalam bentuk persamaan matematika yang menjelaskan
hubungan output dengan input yang dipakai selama proses produksi berlangsung. Fungsi produksi
memberikan prediksi jumlah output yang memungkinkan yang dihasilkan oleh produsen dengan
mengkombinasikan berbagai macam input yang mungkin untuk terjadi. Dengan fungsi produksi,
produsen dapat merancang harga pokok produksi dan kuantitas produk yang dihasilkan. Tidak
hanya itu, fungsi produksi juga dapat memberikan gambaran kombinasi input yang harus
digunakan.

Anda mungkin juga menyukai