TUJUAN PEMBELAJARAN
PENDAHULUAN
Jika usaha yang dijalanin merupakan usaha di bidang manufaktur, biaya produksi
merupakan salah satu biaya yang harus diperhitungkan dengan matang. Karena
dengan mengetahui jumlah biaya yang harus dikeluarkan, maka perusahaan dapat
mengambil keputusan-keputusan yang penting dalam proses produksi produk.
A. Produksi
1. Konsep Produksi
3. Faktor-faktor Produksi
Jika jika jumlah permintaan melebihi jumlah tenaga kerja, maka biaya
produksi perusahaan akan meningkat, karena kelebihan produksi itu
akan disimpan dan akan memerlukan biaya simpan dan biaya
pemeliharaan.
B. Biaya Produksi
1. Pengertian Biaya Produksi
Biaya produksi atau produk mengacu pada biaya yang harus dikeluarkan
oleh sebuah usaha atau bisnis dari pembuatan produk atau menyediakan
layanan. Biaya produksi dapat mencakup berbagai biaya, seperti tenaga
kerja, bahan baku, pasokan manufaktur yang dapat dikonsumsi, dan
overhead umum. Biaya produk juga dapat mencakup biaya yang timbul
sebagai bagian dari pengiriman layanan kepada pelanggan. Pajak yang
dipungut oleh pemerintah ditanggung oleh perusahaan juga termasuk ke
dalam biaya produksi.
Tiga kategori umum biaya produksi adalah bahan langsung, tenaga kerja
langsung, dan overhead.
Demikian pula, Anda harus membayar gaji pelayan Anda, terlepas dari
jumlah burger yang ia layani. Maka Anda harus membayar sesuai gaji
yang desepakati. Jika digambarkan dalam bentuk grafik, maka grafik
dari biaya tetap akan seperti garis lurus mendatar.
TC = FC + VC
Keterangan:
Biaya total akan sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya biaya variabel,
oleh karena itu jumlah biaya total akan mengalami kenaikan dan
penurunan tergantung biaya variabel yang dikeluarkan. Grafik dari
biata total adalah sebagai berikut
Keterangan:
∆Q = Perubahan quantity
1) Biaya total rata-rata (average total cost) adalah biaya total dibagi
jumlah unit yang diproduksi atau:
Keterangan:
2) Biaya tetap rata-rata (average fixed cost) adalah biaya tetap per
unit output. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berbeda dengan
perubahan output. AFC dihitung dengan membagi total biaya tetap
dengan tingkat output.rata-rata biaya tetap yang harus dikeluarkan
selama periode produksi. Biaya tetap rata-rata (AFC) sama dengan
total biaya tetap (TFC) dibagi dengan output (Q):
Keterangan:
Keterangan:
C. Perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP) dan Harga Jual Produk (HJP)
1. Harga Pokok Produksi (HPP)
Keterangan:
Keputusan penetapan harga jual dalam usaha atau bisnis sangat penting
karena selain dapat memperkirakan laba yang ingin dicapai pengusaha,
juga mempengaruhi kelangsungan hidup usaha atau bisnis yang sedang
dijalankan.
Dalam proses penetapan harga, tidak hanya sekedar perkiraan harga saja
yang kita hitung. Tetapi dalam perhitungannya harus cermat dan teliti,
sehingga dapat membantu pegembangan usaha yang sedang dijalankan.
a. Biaya produk
e. Keadaan perekonomian
f. Elastisitas permintaan
g. Tujuan perusahaan
Penetapan harga biaya plus adalah metode di mana harga jual ditetapkan
dengan mengevaluasi semua biaya variabel yang dikeluarkan perusahaan
dan menambahkan persentase mark up atau laba untuk menetapkan
harga.
Rumus:
Keterangan:
Rumus:
3. Estimasi Biaya
Dalam jangka panjang, harga harus melebihi biaya unit rata-rata untuk
mendapatkan keuntungan. Biaya menetapkan batas harga yang lebih
rendah. Realitas ekonomi pasar bebas sedemikian rupa sehingga
pelanggan sekarang melewatkan nama merek tertentu jika mereka
membayar lebih sedikit tanpa mengorbankan kualitas. Tujuan dari
penetapan harga prosedur untuk perusahaan adalah menetapkan harga
untuk menutup biaya yang terlibat dalam produksi, penjualan, dan
distribusi produk, serta beberapa tingkat keuntungan yang diinginkan
untuk upaya dan risikonya. Biaya produk menetapkan titik terendah di
bawahnya di mana perusahaan tidak akan menetapkan harga dan
permintaan menentukan batas atas harga.
Jika nilai fitur diferensiasi positif dari produk pesaing lebih banyak dan
produk perusahaan tidak memiliki fitur tersebut pada penawarannya, maka
nilai tersebut harus dikurangi dari harga pesaing untuk menetapkan harga
produk perusahaan. Latihan ini dapat membantu apakah menjaga harga
lebih tinggi, atau lebih rendah dari pesaing, atau sama
Pekerja yang terlatih dan terlatih disebut sebagai sumber daya manusia
dan dibayar dengan upah yang lebih tinggi karena mereka membawa lebih
dari kapasitas fisik mereka pada tugas tersebut. Misalnya, pekerjaan
seorang akuntan membutuhkan sintesis dan analisis data keuangan untuk
suatu perusahaan. Negara-negara yang kaya akan sumber daya manusia
mengalami peningkatan produktivitas dan efisiensi.
Dalam ekonomi, modal biasanya mengacu pada uang. Tetapi, uang bukan
merupakan faktor produksi karena tidak terlibat langsung dalam
menghasilkan barang atau jasa. Sebaliknya, ini memfasilitasi proses yang
digunakan dalam produksi dengan memungkinkan pengusaha dan pemilik
perusahaan untuk membeli barang modal atau tanah atau membayar
upah. Sebagai faktor produksi, modal mengacu pada pembelian barang
yang dibuat dengan uang dalam produksi. Misalnya, traktor yang dibeli
untuk pertanian adalah modal.
Di sepanjang garis yang sama, meja dan kursi yang digunakan di kantor
juga merupakan modal.Penting untuk membedakan modal pribadi dan
pribadi dalam faktorfaktor produksi. Kendaraan pribadi yang digunakan
untuk mengangkut keluarga tidak dianggap sebagai barang modal. Tetapi
kendaraan komersial yang secara eksplisit digunakan untuk tujuan resmi
dianggap sebagai barang modal. Selama kontraksi ekonomi atau ketika
mereka mengalami kerugian, perusahaan mengurangi belanja modal
untuk memastikan keuntungan. Namun, selama periode ekspansi
ekonomi, mereka berinvestasi dalam mesin dan peralatan baru untuk
membawa produk baru ke pasar.
Break Even Point atau BEP adalah analisis tingkat produksi di mana total
pendapatan untuk suatu produk sama dengan total pengeluaran. Rumus
titik impas ditentukan dengan membagi total biaya tetap yang terkait
dengan produksi dengan pendapatan per unit individu dikurangi biaya
variabel per unit. Dalam hal ini, biaya tetap mengacu pada biaya yang
tidak berubah tergantung pada jumlah unit yang terjual. Dengan kata lain,
titik impas adalah tingkat produksi di mana total pendapatan untuk suatu
produk sama dengan total pengeluaran. BEP terdiri dari dua jenis, yitu
BEP produksi dan BEP harga. Berikut rumus untuk menghitung BEP
a. Jika BEP Produksi < Jumlah Produksi, maka usaha berada pada
posisi menguntungkan.
b. Jika BEP Produksi = Jumlah Produksi, maka usaha berada pada
posisi titik impas atau tidak laba/tidak rugi.
c. Jika BEP Produksi >Jumlah Produksi maka usaha berada pada
posisi yang tidak menguntungkan.
a. Jika BEP Harga < Harga Jual, maka usaha berada pada posisi
yang menguntungkan.
b. Jika BEP Harga = Harga Jual, maka usaha berada pada posisi titik
impas atau tidak laba/tidak rugi.
c. Jika BEP Harga > Harga Jual, maka usaha berada pada posisi
yang tidak menguntungkanberada pada posisi titik impas atau tidak
laba/tidak rugi.
d. Jika BEP Produksi >Jumlah Produksi maka usaha berada pada
posisi yang tidak menguntungkan.
Rumusnya:
R/C = TR/TC
Keterangan:
Dengan kriteria:
a. Jika, hasil R/C lebih besar dari 1, maka usaha yang dijalankan
mendapatkan keuntungan.
b. Jika hasil R/C sama dengan 1, maka perusahaan tidak untung maupun
rugi (impas).
c. Jika hasil R/C lebih kecil dari 1, maka usaha yang dijalankan
mengalami keugian.
Dua hal yang harus diperhatikan oleh wirausahawan dalam menentukan harga jual,
yaitu, pertama, penetapan harga jual yang murah atau terlalu rendah dapat
mempengaruhi kegiatan pembuatan produk. Walaupun pada kenyataannya, harga
jual yang murang sangat disukai oleh konsumen dan meningkatkan jumlah
penjualan. Namun jika harga yang ditetapkannya terlalu murah dan tidak
mempertimbangkan pasar atau harga pesaing, jumlah penjualan malah akan
mengalami penurunan, karena konsumen meragukan kualitas produk tersebut.
Sehingga, perusahaan dapat mengalami kerugian.
Poin kedua, jika pelaku usaha menerapkan harga terlalu tinggi atau mahal, maka
konsumen yang sangat memperhatikan harga akan meninggalkan produk kita dan
memilih produk pesaing. Oleh karena itu, alangkah pentingnya untuk melihat
kemampuan daya beli konsumen yang menjadi segem pasar kita. Oleh karena itu,
perlu dialakukannya survei pasar untuk mengetahui harga produk dipasaran yang
ditawarkan pesaing. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan
harga adalah
sebagai berikut:
4. Biaya Produksi.
Harga jual produk sangat bergantung pada besar kecilnya biaya produksi yang
dikeluarkan. Biasany harga jual yang ditentukan sudah ditambahkan dengan
persentase keuntungan yang ingin didapatkan perusahaan.
Contohnya, total biaya yang harus dikeluarkan Sinta dalam memproduksi kue
sus adalah biaya Rp. 30.000 dengan keuntungan sebesar Rp. 3000, maka
harga kue sus yang ditawarkan adalah Rp. 13.000. Namun selain biaya
produksi, biaya lain yang perlu diperhatikan adalah harga yang ditawarkan
sudah termasuk biaya overhead.
5. Harga pesaing
Untuk menentukan harga jual, kita harus mengetahui juga harga produk
pesaing. Apabila harga produk pesaing sebanding dengan produk kita, maka
harga tersebut dapat kita jadikan patokan dalam menentukan harga. Selain itu,
nilai tambah pada produk yang kita tawarkan juga harus diperhatikan.
Misalnya, kemasan yang menarik dan dapat digunakan kembali, layanan return
barang dan lain sebagainya.
6. Monitor harga.
RANGKUMAN