TEORI PRODUKSI
DI SUSUN GUNA MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
PENGANTAR EKONOMI MIKRO
KELAS 1A
PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKOANOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BENGKULU
Teori produksi
Pengertian produksi
produksi merupakan sebuah rangkaian proses yang meliputi semua aktivitas dalam
rangka menciptakan atau menambah nilai dari barang atau jasa, baik menjadi
produk setengah jadi atau produk jadi. Produksi dapat dilakukan dengan cara
mengubah bentuk bahan, memindah bahan ke tempat lain, atau menyimpannya.
Proses produksi memerlukan sebuah teori agar produksi yang dilakukan oleh
perusahaan dapat berjalan dengan baik sehingga perusahaan yang menjalankan
bisnis mendapatkan keuntungan yang optimal, kualitas dan kuantitas produk
terpenuhi, dan konsumen merasa puas.
Teori produksi sendiri bisa diartikan sebagai sebuah teori yang menerangkan sifat
hubungan antara tujuan produksi yang diinginkan dengan faktor-faktor produksi yang
terlibat
Tujuan Produksi
Tujuan dari produksi adalah untuk memenuhi kebutuhan para pembeli atau
konsumen serta mencari keuntungan dengan menghasilkan barang dan jasa
kebutuhan konsumen.
Tahap Produksi
Suatu aktivitas produksi tidak akan berjalan tanpa melalui proses produksi. Hal ini
dikarenakan suatu produksi terjadi melalui tahapan-tahapan yang mencakup proses
yang panjang.
Ada tahapan yang paling sederhana, yaitu proses produksi langsung dan proses
produksi tidak langsung. Sebuah proses produksi dikatakan langsung ketika
menghasilkan barang-barang konsumsi.
Sedangkan proses produksi tidak langsung adalah proses produksi berputar (round
about production process). Proses produksi berputar ini memakan waktu. Oleh
karena itu, disebut dengan consuming production process.
Faktor Produksi
Arti faktor produksi merujuk pada segala sesuatu yang dibutuhkan untuk
memproduksi barang dan jasa. Oleh karena itu, faktor produksi disebut juga dengan
input.
Adapun sumber daya tersebut terdiri dari sumber daya alam (tanah, air, hutan,
bahan tambang), sumber daya manusia (pengusaha, modal, peralatan, kemampuan,
dan lainnya). Sumber daya ini lah yang disebut dengan faktor-faktor produksiDalam
ilmu ekonomi faktor produksi terdiri dari empat macam, yaitu:
Tanah mencakup semua sumber daya alam yang digunakan dalam produksi, seperti
lahan pertanian, hutan, tambang, minyak bumi, air, dan lainnya.
Tenaga kerja adalah faktor manusia dalam produksi, dan kualitas dan kuantitas
tenaga kerja sangat mempengaruhi produktivitas.
Modal (capital)
Modal merujuk pada semua bentuk peralatan, mesin, bangunan, dan aset fisik
lainnya yang digunakan dalam produksi.
Dalam ekonomi, konsep jangka pendek mengacu pada kondisi dimana minimal
terdapat satu input yang bersifat tetap jumlahnya. Jangka panjang adalah periode
waktu dimana seluruh input bersifat variabel. Jangka waktu ini tidak ada
hubungannya dengan periode waktu yang biasa kita kenal (tahun,bulan, hari) namun
berkaitan dengan perusahaan dan sumber daya yang dibicarakan. Dalam suatu
industri mungkin jangka pendek berarti satu bulan namun industri lain mungkin satu
tahun.
yaitu jangka waktu ketika input variabel dapatdisesuaikan, namun input tetap tidak
dapat disesuaikan; dan
merupakan satu waktu dimana seluruh input variabelmaupun tetap yang digunakan
perusahaan dapat diubah.Adapun tujuan dari pembedaan jangka waktu atau
periodisasi dalam produksi adalahuntuk meminimumkannya Biaya Produksi.
1. Produksi Dalam Jangka Pendek
Dalam jangka pendek perusahaan memiliki input tetap dan menentukan berapa
banyaknya input variabel yang harus dipergunakan. Untuk membuat keputusan,
pengusaha akan memperhitungkan seberapa besar dampak penambahan input
variabel terhadap produksi total. Misalnya input variabelnya adalah tenaga kerja dan
input tetapnya adalah modal. Apabila tenaga kerja yang dipergunakan sebanyak 0,
produksi juga nol. Ini berarti proses produksi tidak akan menghasilkan output apabila
hanya mempergunakan satu macam input. Apabila jumlah tenaga kerja yang
dipergunakan semakin banyak, makan output meningkat.
Q = f(L)
Persamaan produksi ini menjadi sangat sederhana kerana hanya melibatkan tenaga
kerja untuk mendapatkan tingkat produksi suatu barang tertentu. Artinya, factor
produksi yang dapat berubah dan mempengaruhi tingkat produksi adalah hanya
jumlah tenaga kerja. Jika perusahaan berkeinginan untuk menambah Tingkat
produksi, maka perusahaan hanya dapat menambah jumlah tenaga kerja.
Hubungan produksi dimana terdapat satu variabel, dan lainnya tetap biasanya
berlaku hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang, yaitu apabila faktor
variabel itu ditambah terus, maka output semakin lama akan semakin menurun
secara rata-rata, dikarenakan semakin besarnya faktor pembagi sementara faktor
yang dibagi tetap. Dan bila hal ini dilakukan terus, maka produksi totalpun akan
semakin menurun, dikarenakan faktor produksi tetap semakin jenuh atau kehabisan
nilainya, misalnya tanah yang kehabisan unsur haranya sehingga mengurangi
kesuburannya bila ditanami dan digarap secara terus menerus.
Berikut gambarannya :
Yang dapat disimpulkan :
1. Tahap I menunjukkan tenaga kerja yang masih sedikit, apabila ditambah akan
meningkatkan total produksi, produksi rata-rata dan produksi marginal.
3. Tahap III Penambahan tenaga kerja menurunkan total produksi, dan produksi
rata-rata, sedangkan produksi marginal negatif.
a. Produksi Marginal
Tambahan produksi yang diakibatkan oleh pertambahan satu tenaga kerja yang
digunakan.
MP = Produksi Marginal
DP = Produksi rata-rata
TP = Produksi Total
L = Tenaga kerja
Jika factor produksi yang dapat berubah adalah jumlah tenaga kerja dan jumlah
modal atau sarana yang digunakan, maka fungsi produksi dapat dinyatakan sebagai
berikut :
Q = f(L, C)
Pada fungsi produksi ini diketahui, bahwa tingkat produksi dapat berubah dengan
merubah faktor tenaga kerja dan atau jumlah modal. Perusahaan mempunyai dua
alternative jika berkeinginan untuk menambah tingkat produksinya. Perusahaan
dapat meningkatkan produksi dengan menambah tenaga kerja, atau menambah
modal atau menambah tenaga kerja dan modal.
Produksi dengan Menggunakan 2 Variabel yaitu terdapat kombinasi antara dua
faktor produksi untuk menghasilkan output (yang sama). Kombinasi itu bisa antara
tanah dan tenaga kerja, TK dan modal, atau dengan teknologi (perkecualian, dengan
teknologi, yang tidak mudah harus diubah, karena memerlukan waktu yang relative
lama lama). Yang paling mudah dikombinasikan adalah antara faktor produksi TK
dan modal. Dalam berproduksi, seorang produsen tentu saja diperhadapkan pada
bagaimana menggunakan faktor produksinya secara efisien untuk hasil yang
maksimum. Oleh karena itu, produsen akan berusaha mencari kombinasi terbaik
antara dua faktor input tersebut.
Hasil produksi sama dalam teori ini akan ditunjukan oleh suatu kurva yang diberi
nama isoquant curve (biasanya disebut isoquant sisi Isoquant (Kurva Produksi
Sama)
Isoquant adalah kurva yang menggambarkan kombinasi dua macam input (faktor
produksi) untuk menghasilkan output/produksi yang sama jumlahnya. Bentuk kurva
isoquant bermacam-macam, bisa liniar apabila kombinasi antara input tersebut akan
memberikan perubahan yang proporsional bila salah satunya berubah, dan dapat
juga cembung dari titik orgin (seperti kurva indifference). Yang terpenting adalah
bahwa isoquant tidak berupa garis lurus vertical maupun horizontal, karena lazimnya
tidak mungkin untuk menghasilkan barang dalam jumlah tak hingga atau nol dengan
menggunakan jumlah faktor produksi terbatas. Oleh karena itu dalam kurva isoquant
akan terdapat batas atas, yaitu titik merupakan kombinasi input dalam jumlah tidak
ada atau 0 dan batas bawah yang merupakan kombinasi tak hingga dari input.
Ciri-ciri isoquant :