Anda di halaman 1dari 4

Nama : Nabila Syahadati Arsha

NIM : 042256785
Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi Mikro

DISKUSI 4
1. Produksi adalah proses yang dilakukan bertujuan untuk menghasilkan barang/jasa.
Di dalam proses produksi, faktor produksi memiliki hubungan yang sangat erat
dengan produk yang dihasilkan. Produk sebagai output (keluaran) dari proses
produksi sangat tergantung dari faktor produksi sebagai input (masukan) dalam
proses produksi tersebut. Faktor-faktor produksi tersebut saling mendukung,
sehingga output yang dihasilkan berkualitas. Besar kecilnya produksi yang
diperoleh sangat ditentukan oleh faktor produksi yang digunakan. Menurut
Sukirno (2008 : 6), bahwa yang dimaksudkan dengan faktor-faktor produksi
adalah benda-benda yang disediakan alam atau diciptakan oleh manusia yang
dapat digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. Faktor faktor produksi ada
kalanya dinyatakan dengan istilah lain, yaitu sumber sumber daya. Faktor faktor
produksi yang tersedia dalam perekonomian akan menentukan sampai dimana
suatu negara dapat menghasilkan barang dan jasa. Faktor produksi yang tersedia
dalam perekonomian adalah sebagai berikut :
a. Tanah; faktor produksi yang paling menentukan dalam pengelolaan usaha tani
dan tempat berlangsungnya aktivitas dalam rangka proses produksi, terlebih
lagi bila hal ini berhubungan dengan sumber daya alam. Pentingnya faktor
produksi tanah bukan saja dilihat dari segi luas atau sempitnya lahan, akan
tetapi juga dari segi macam penggunaan lahan dan kesuburan tanah. Tingkat
kesuburan tanah memiliki hubungan langsung dengan jumlah dan kapasitas
produksi yang dapat dihasilkan suatu jenis tanah serta balas jasa dari
penggunaan tanah tersebut.
b. Tenaga Kerja; faktor produksi yang memegang peran penting dalam kegiatan
usaha. Tenaga kerja dapat juga berupa sebagai pemilik (pertanian tradisional)
maupun sebagai buruh biasa (pertanian komersial). Di Indonesia, kebutuhan
akan tenaga kerja dalam pertanian dibedakan menjadi dua yakni kebutuhan
tenaga kerja dalam usaha pertanian rakyat, dan dalam perusahaan pertanian
yang besar seperti perkebunan, kehutanan peternakan dan sebagainya.
c. Modal; dalam pertanian dibedakan menjadi dua macam, yakni modal tetap dan
tidak tetap. Modal tetap didefinisikan sebagai biaya yang dikeluarkan dalam
proses produksi yang tidak habis dalam sekali proses produksi tersebut.
Contohnya tanah, bangunan, dan mesin-mesin. Sedangkan modal tidak tetap
atau modal variable adalah biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi dan
habis dalam ssatu kali proses produksi tersebut, misalnya biaya yang
dikeluarkan untuk membeli pupuk, obat – obatan atau yang dibayarkan untuk
upah tenaga kerja.
d. Bibit; Penggunaan bibit yang bermutu tinggi merupakan Langkah awal
produksi . bibiyt yang unggul cenderung menghasilkan produk dengan kualitas
yang baik. Sehingga makin unggul benih komoditas pertanian, maka semakin
tinggi pula produksi pertanian yang akan dicapai.
e. Pupuk; bahan atau zat makanan yang diberikan atau ditambahkan pada
tanaman dengan maksud agar tanaman tersebut tumbuh. Pupuk yang
diperlukan tanaman untuk menambah unsur hara dalam tanah ada beberapa
macam. Pupuk dapat digolongkan menjadi dua yaitu pupuk alami dan pupuk
buatan.
f. Keahlian; kemampuan usaha untuk mendirikan dan mengembangkan berbagai
kegiatan usaha. Dalam menjalankan suatu kegiatan ekonomi, para pengusaha
akan memerlukan ketiga faktor produksi yang lain yaitu tanah, modal dan
tenaga kerja. Keahlian kewirausahawanan meliputi kemahiran mengorganisasi
berbagai sumber atau faktor produksi tersebut secara efektif dan efisien
sehingga usahanya berhasil dan berkembang serta dapat menyediakan barang
dan jasa untuk masyarakat.
2. Dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh kurva biaya total rata
rata (AC). Dengan demikian, analisis mengenai bagaimana produsen menganalisis
kegiatan produksi dalam usahanya meminimumkan biaya dapat dilakukan dengan
memperhatikan kurva AC untuk kapasitas yang berbeda beda.

Dimisalkan terdapat tiga kapasitas pabrik yang dapat digunakan olh pengusaha.
Kapasitas 1 ditunjukkan oleh AC1, Kapasitas 2 ditunjukkan oleh AC2, dan
Kapasitas 3 ditunjukkan oleh AC3. Dalam contoh ini, pengusaha memiliki tiga
pilihan dalam menggunakan alat alat produksi : Kapasitas 1, Kapasitas 2,
Kapasitas 3. Biaya produksi yang dikeluarkan ditunjukkan oleh AC1, AC2,AC3.
Jika perusahaan tersebut ingin mencapai produksi sebanyak 100 unit adalah lebih
baik untuk menggunakan Kapasitas 1, Jika yang digunakan adalah Kapasitas 2
maka biaya produksi yang dikleuarkan lebih tinggi (Perhatikan titik Kapasitas 1
adalah kapasitas yang paling efisien, dan akan meminimumkan biaya produksi,
untuk produksi dibawah 130 unit. Untuk produksi diantara 130-240 unit, Kapasitas
2 adalah paling efisien, karena biaya produksi adalah paling minimum dengan
menggunakan kapasitas tersebut. Untuk produksi 240 unit, Kapasitas 3 adalah
kapasitas yang harus digunakan oleh produsen. Penggunaan kapasitas ini akan
meminumkan biaya. Dapat disimpulkan bahwa peminimuman biaya jangka
Panjang tergantung kepada 2 faktor berikut yaitu tingkat produksi yang ingin
dicapai dan sifat dari pilihan kapasitas pabrik yang tersedia. Terdapat 2 tahapan
yang perlu diperhatikan dalam meminimukan biaya dalam jangka Panjang yakni,
menentukan tingkat produksi yang ingin dicapai dan menentukan besarnya
kapasitas pabrik.

3. Jangka pendek adalah jangka waktu dimana perusahaan dapat menambah salah
satu faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi. Dengan perkataan
lain, dalam menganalisa dimisalkan bahwa Sebagian dari faktor-faktor produksi
yang digunakan dianggap tetap jumlahnya. Sedangkan jangka Panjang adalah
jangka waktu dimana semua faktor produksi dapat mengalami perubahan yaitu
jumlahnya dapat ditambah apabila pertambahan itu diperlukan. Intinya, dalam
jangka pendek perusahaan hanya bisa menambah satu faktor produksi yang
digunakan untuk proses produksi.

Dalam gambar 4.9 terdapat 3 jenis kurva yang termasuk dalam golongan kurva-
kurva biaya total rata-rata yaitu kurva TFC yang menggambarkan biaya tetap, total,
kurva TVC yang menggambarkan biaya berubah total dan kurva TC yang
menggambarkan biaya total. Pada permulaannya apabila jumlah faktor berubah
adalah sedikit, produksi marjinal meningkat dan menyababkan TVC berbentuk
agak landai (perhatikan bagian a dan b) tetap apabila produksi sudah semakin
banyak, produksi marjinal semakin berkurang dan menyebabkan kurva TVC
semakin tegak (perhatikan bagian b dan c). teori produksi dibagi menjadi dua yaitu
jangka pendek dan jangka Panjang. Dalam produksi jangka pendek terdapat fixed
input dan variable input. Fixed input adalah modal sedangkan variable input adalah
tenaga kerja. Untuk meningkatkan hasil produksi dalam jangka pendek, pelaku
usaha tidak bisa menambah modal, namun mereka bisa menambah jumlah tenaga
kerjanya. Tenaga kerja yang ditambah pun tidak boleh terlalu banyak agar tetap
produktif. Sedangkan dalam produksi jangka Panjang, modal dan tenaga kerja
merupakan input variable dan tidak ada input tetapnya.

Sumber :

Muhammad Nasir.Arifin (2021). Pengantar Ekonomi Mikro


(ESPA4111). Tangerang Selatan.Universitas Terbuka.

Anda mungkin juga menyukai