1. a. Terdapat 4 dimensi organisasi, yakni sebagai berikut.
1) Formalisasi; menunjukkan tingkat penggunaan dokumen tertulis dalam organisasi. Peraturan peraturan, prosedur, dan juga dokumen tertulis untuk mengontrol dan mengatur karyawan yang jumlahnya lebih banyak dalam organisasi kecil. Organisasi memerlukan adanya peraturan, prosedur, dan dokumen tertulis untuk mengontrol dan mengatur karyawan yang jumlahnya besar dan juga bagian yang jumlahnya lebih banyak dalam organisasi. Dalam organisasi kecil pengawasan terhadap karyawan dapat dilakukan secara langsung. Sedangkan pada perusahaan besar prosedur formal memberikan kesempatan bagi pimpinan untuk melakukan pengawasan. 2) Sentralisasi; tingkatan yang diberi wewenang untuk melakukan pengambilan keputusan dalam organisasi. Pada organisasi yang memiliki tingkat sentralisasi tinggi keputusan dibuat oleh pimpinan puncak organisasi, sedangkan jika tingkat sentralisasinya rendah keputusan dibuat oleh tingkatan yang rendah. 3) Kompleksitas; Kompleksitas vertical menunjukkan kuantitas tingkatan dalam organisasi, dan kompleksitas horizontal menunjukkan banyaknya bagian dalam organisasi. Organisasi besar menunjukkan tingkat kompleksitas yang besar, dikarenakan adanya bagian bagian yang memiliki tugas khusus dengan biaya yang relative lebih rendah karena ongkos yang dikeluarkan ditanggung organisasi. 4) Rasio Administratif; perbandingan jumlah anggota kelompok pimpinan terhadap jumlah keseluruhan anggota organisasi. Parkinsor memperlihatkan bahwa pimpinan organisasi seringkali berusaha memperbesar jumlah anggota kelompok pimpinan walaupun sebenarnya pekerjaan yang harus diselesaikan tidak bertambah besar. Parkinson menyatakan bahwa banyakorganisasi terutama yang berukuran besar memiliki rasio administrative yang tinggi, begitu juga sebaliknya. Hal ini merangsang munculnya berbagai penelitian terhadap rasio administratif pada beberapa jenis organisasi yang memperlihatkan dua pola rasio administrative berikut. a) Organisasi kecil umumnya rasio administratifnya tinggi berarti bahwa jumlah pimpinan dalam organisasi kecil tidak sebanding dengan volume kegiatan yang harus diselesaikan. Begitu juga sebaliknya. Pada organisasi besar umumnya memiliki lebih banyak peraturan dengan spesialisasi karyawan yang lebih tinggi sehingga karyawan tidak memerlukan terlalu banyak pengawasan oleh atasan yang menyebabkan jumlah pimpinan menjadi kecil dibandingkan karyawan yang ada. b) Jumlah karyawan penunjang yang tidak terlibat langsung dalam kegiatan pokok organisasi, bertambah besar jika ukuran organisasi berkembang. 2. Diferensiasi horizontal mencerminkan tingkat perbedaan antarunit organisasi menurut orientasi personel, jenis tugas yang dijalankan maupun persyaratan Pendidikan yang diperlukan untuk menjalankan tugas tersebut. Makin banyak tugas berbeda dalam organisasi memerlukan spesialisasi. Anggota organisasi dengan latar belakang keahlian dan Pendidikan yang sama cenderung memiliki cara pandang yang seragam dan menggunakan istilah yang sama saat berkomunikasi, begitu juga sebaliknya. Semakin banyak posisi atau jabatan spesialisasi dalam organisasi maka organisasi menjadi kompleks sehingga memerlukan metode koordinasi yang lebih sempurna dan lebih sulit dilaksanakannya. Sebagian pengaturan organisasi didasarkan pada spesialisasi dikarenakan kenyataan bahwa membagi pekerjaan menjadi tugas tugas bersifat khusus ternyata membuat organisasi memiliki kemampuan yang lebih tinggi untuk menangani berbagai ragam pekerjaan, dan timbul peningkatan efisiensi organisasi. 3. Jenis pekerjaan yang hanya menuntut ketrampilan rendah, yaitu jabatan yang mengandung tugas tugas sederhana dan berulang, biasanya merupakan jenis pekerjaan yang diatur dengan derajat formalisasi tinggi. Pekerjaan menuntut tingkat profesionalitas yang tinggi cenderung diatur dengan derajat formalisasi yang rendah. Pengecualian terjadi contohnya terhadap akuntan yang diharuskan untuk selalu memiliki catatan terperinci dari kegiatan yang dilakukan agar perusahaan bisa meminta bayaran sesuai pelanggan yang menggunakan jasa akuntan. Semakin tinggi tingkat profesionalitas yang dibutuhkan pada suatu jabatan maka derajat formalisasi dalam pengaturan jabatan tersebut cenderung berkurang. Derajat formalisasi bukan hanya bervariasi menurut tingkat profesionalitas melainkan tingginya hierarki jabatan menurut tugas yang ditanganinya. Semakin tinggi tingkatan hierarki suatu jabatan, semakin jarang jabatan tersebut terlibat dalam kegiatan berulang yang hanya menghasilkan satu jenis solusi ataupun output. Tingkatan hierarki yang tinggi biasanya disertai dengan besarnya kebebasan yang dimiliki suatu jabatan untuk menetapkan sendiri cara yang hendak digunakan untuk melakssanakan pekerjaan. Jadi, tingginya derajat formalisasi pada suatu jabatan berbanding terbalik dengan tingkatan hierarki maupun tingkatan profesionalitas jabatan tersebut. Semakin tinggi tingkatan hierarki suatu jabatan semakin rendah derajat formalisasi pada jabatan tersebut.
Pendekatan sederhana untuk komunikasi profesional: Panduan praktis untuk komunikasi profesional dan strategi komunikasi bisnis tertulis dan interpersonal terbaik
Manajemen waktu dalam 4 langkah: Metode, strategi, dan teknik operasional untuk mengatur waktu sesuai keinginan Anda, menyeimbangkan tujuan pribadi dan profesional